I. LATAR BELAKANG
Usaha Tranfusi Darah adalah merupakan bagian dari tugas pemerintah di bidang
pelayanan kesehatan rakyat dan merupakan suatu bentuk pertolongan yang sangat
berharga kepada umat manusia ( PP 18 / 1990 )
Tranfusi Darah adalah proses penyaluran darah ke tubuh pasien. Langkah medis
ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien ketika tubuh kekurangan darah .
Banyak manfaat dari tranfusi darah meski begitu ,resiko yang biasa diterima oleh pasien
tidak sedikit .
Standar yang dibuat oleh pemerintah merupakan minimal standar yang harus
dicapai oleh Unit Tranfusi Darah ( UTD ) untuk dapat menilai kinerja staf Teknisi Tranfusi
Darah di Rumah sakit.
Kebijakan tentang peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah yang
meliputi :
1. Pelayanan darah harus dilaksanakan berdasarkan standar dan peraturan
perundang-undangan.
2. Pelayanan darah harus dilaksanakan dengan system distribusi tertutup,Rumah
sakit mempunyai manajemen pelayanan darah yang terstandar.
3. Mengatifkan penggalangan donor.
Dari beberapa poin peningkatan kualitas pelayanan tersebut diatas maka ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh petugas teknisi tranfusi darah guna
menghindari terjadinya kesalahan pada tranfusi yang dapat mengakibatkan reaksi
tranfusi pada pasien diantara lain sebagai berikut :
a. Identifikasi sample darah masuk dan blanko permintaan darah
b. Pemeriksaan golongan darah pasien
c. Pemeriksaan kecocokan darah donor dan darah penderita ( Reaksi Silang )
d. Kesalahan pemberian darah
II. HASIL
Berdasarkan pada standar yang ada di Unit Tranfusi Darah RSUD Sele Be Solu
dalam melakukan pengambilan data untuk mendukung penilaan standar yang ada.
Standar minimal yang dikaji dalam laporan ini adalah identifikasi sample darah masuk
dari ruangan atau RS lain guna menghindari kesalahan dalam pemberian darah .
Pengambilan data untuk penilaian standar pelayanan ini diambil dari bulan
Januari 2018 – Oktober 2018. Dari hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Pada kesalahan pelayanan darah oleh petugas UTD selama ini belum
pernah terjadi,namun Kesalahan yang paling sering terjadi adalah miskomikasi
antara petugas ruangan dengan keluarga pasien dalam hal pengambilan darah,
kadang petugas memberikan perintah untuk keluarga mengecek hasil darah,
kenyataannya penyampaian keluarga ke petugas UTD adalah perintah petugas
ruangan untuk mengambil darah tersebut.
IV. PENUTUP.
Riview ini bertujuan untuk memberikan gambaran peranan UTD dalam menjamin mutu
pelayanan di RSUD sele be solu,dengan adanya riview ini diharapkan agar staf UTD
senantiasa melakukan pekeerjaan UTD dengan rasa tanggung jawab.