Anda di halaman 1dari 11

Praktikum

Akuntansi

KERTAS KERJA
Manajemen

1. Biaya relevan atau tidak relevan untuk order khusus


Jenis Biaya Relevan/Tidak Relevan
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
FOH Variabel
FOH Tetap dapat ditelusuri secara langsung ke produk
FOH Tetap-biaya bersama yang dialokasikan
Komisi penjualan
Biaya pengiriman kaos
Honor pekerja paruh waktu

2. Keuntungan atau kerugian jika order khusus diterima


Pendapatan
Biaya-
biaya

Keuntungan (kerugian)

Keputusan:
Analisis Keputusan Taktis/Keputusan Jangka P endek 45

3. Harga minimum yang dapat diterima untuk order khusus


Biaya-Biaya yang Relevan

Total biaya relevan Rp


Dibagi: Jumlah unit untuk order khusus
Harga minimum untuk order khusus Rp

4. Faktor-faktor kualitatif dalam order khusus


Praktikum Akuntansi Manajemen
46
5. Jika perusahaan sudah beroperasi pada kapasitas penuh
 Keuntungan dari order khusus
Pendapatan
Biaya-
biaya

Keuntungan (kerugian)

 Keuntungan melayani pelanggan reguler


perusahaan Pendapatan
Biaya-biaya

Keuntungan (kerugian)

 Keputusan:
Analisis Keputusan Taktis/Keputusan Jangka P endek 47

Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli


Kasus pada PT ABC
PT ABC memproduksi mainan edukasi berbasiskan digital. Seluruh suku cadang diproduksi
secara mandiri oleh PT ABC. Dua komponen penting dalam mainan edukasi tersebut adalah
komponen X1 dan Y2. Di awal 2016, PT ABC menerima penawaran dari PT RST untuk
memasok komponen X1 dan Y2 yang selama ini diproduksi oleh PT ABC. Tawaran dari PT
RST ini berlaku untuk pembelian kedua komponen tersebut. PT RST tidak mau hanya
memasok salah satu saja dari komponen tersebut.
Biaya per unit yang dikeluarkan oleh PT ABC untuk memproduksi komponen X1 dan Y2
adalah sebagai berikut.
Komponen X1 Komponen Y2
Bahan baku langsung Rp 190.000 Rp 80.000
Tenaga kerja langsung 50.000 20.000
Overhead produksi variabel 25.000 5.000
Overhead produksi tetap 60.000 40.000
Total Rp 325.000 Rp 145.000

Berikut ini adalah perincian dari biaya overhead tetap.


Gaji penyelia produksi ................................................................................. Rp 30.000.000
Penyusutan peralatan produksi ..................................................................... 8.000.000
Sewa mesin produksi ......................................................................................... 22.000.000

Overhead produksi dibebankan (applied) berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya
overhead dihitung dengan menggunakan 8.000 jam tenaga kerja langsung.
Jika perusahaan menerima penawaran dari PT RST, maka perusahaan tidak perlu memproduksi
sendiri komponen X1 dan Y2 dengan konsekuensi sebagai berikut.
• Peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi komponen X1 dan Y2 tidak akan
digunakan lagi dan tetap ada di perusahaan.
• Penyelia produksi akan diputus kontrak kerjanya, jika perusahaan menerima tawaran dari
PT RST.
• Mesin yang disewa untuk memproduksi komponen X1 dan Y2 akan dikembalikan tanpa
harus membayarkan denda, jika perusahaan menerima tawaran dari PT RST.
Praktikum Akuntansi Manajemen
48
Berikut ini adalah harga beli per unit yang ditawarkan oleh PT RST atas komponen X1 dan
Y2.
Komponen X1 ................................................................................................. Rp 265.000
Penyusutan peralatan produksi ...................................................................... 145.000

Jumlah komponen X1 dan Y2 yang dibutuhkan setiap tahun masing-masing adalah 2.500
dan 1.000 unit.

Anda diminta untuk:


1. Tentukan biaya-biaya yang relevan dan tidak relevan dari keputusan memproduksi sendiri
atau membeli dari pemasok di luar perusahaan.
2. Haruskah perusahaan memproduksi sendiri komponen X1 dan Y2 atau membeli dari PT
RST? (Bantuan! Hitunglah total biaya produksi dan total biaya pembelian.)
3. Apakah faktor-faktor kualitatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan
ini?
4. What-If Analysis! Bagaimanakah jika penyelia produksi tetap dipekerjakan oleh
perusahaan
meskipun perusahaan menerima tawaran dari PT RST. Selain itu, mesin produksinya
dimiliki
oleh PT ABC bukan disewa. Apakah perusahaan tetap menerima tawaran dari PT RST
atau
memproduksi kedua komponen tersebut?
Analisis Keputusan Taktis/Keputusan Jangka P endek 49

Praktikum
Akuntansi

KERTAS KERJA
Manajemen

1. Biaya relevan atau tidak relevan untuk memproduksi sendiri atau membeli.
Jenis Biaya Relevan/Tidak Relevan
Biaya pembelian komponen X1 dan Y2
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
Biaya overhead produksi variabel
Gaji penyelia produksi
Penyusutan peralatan produksi
Sewa mesin produksi

2. Perhitungan biaya memproduksi sendiri komponen X1 dan Y2 dibandingkan total


biaya pembelian dari PT RST.
Produksi Be
Komponen X1 Komponen Total Biaya Tota
Y2 Produksi Pembel
Total pembelian X1 dan Y2
Biaya produksi X1 dan Y2
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Overhead variabel
Gaji penyelia produksi
Penyusutan
Sewa mesin produksi
Total biaya produksi X1 dan
Y2
Total harga beli X1 dan Y2

Keputusan:
3. Faktor-faktor kualitatif yang harus dipertimbangkan dalam keputusan memproduksi
sendiri atau membeli.

4. What-If Analysis!
Produksi Beli
Komponen Komponen Total Biaya Total
X1 Y2 Produksi Pembelia
Total pembelian X1 dan Y2
Biaya produksi X1 dan Y2
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Overhead variabel
Gaji penyelia produksi
Penyusutan
Sewa mesin produksi
Total biaya produksi X1 dan Y2
Total harga beli X1 dan Y2

Keputusan:
Analisis Keputusan Taktis/Keputusan Jangka P endek 51

Keputusan Menghentikan atau Melanjutkan Lini Produk


Kasus pada PT KSX
PT KSX adalah perusahaan yang memproduksi kamera digital untuk tiga kategori
konsumen, yaitu:
• Kamera BS1 untuk pengguna pemula;
• Kamera EK1 untuk penggemar fotografi;
• Kamera PR1 untuk orang-orang yang berprofesi sebagai fotografer profesional.

Tahun-tahun terakhir kamera BS1 mengalami tekanan persaingan yang sangat tinggi
dari telepon pintar (smartphone) yang menawarkan kualitas fotografi yang tidak terlalu
berbeda. Hal ini membuat manajemen PT KSX harus memberikan potongan harga sampai
dengan tiga puluh lima persen (35%) agar tetap dapat mempertahankan penjualan kamera
BS1. Untuk kamera EK1 tingkat persaingan dengan telepon pintar tidaklah sebesar seperti
yang dihadapi oleh kamera BS1 karena spesifikasi kamera yang lebih tinggi dibandingkan
dengan spesifikasi kamera yang ada di telepon pintar. Selain itu, para pengguna kamera EK1
adalah para penggemar fotografi yang sangat loyal terhadap sebuah produk dan berasal dari
kalangan menengah ke atas.
Kamera PR1 adalah produk unggulan perusahaan yang menghasilkan margin keuntungan
per unit yang tinggi. Hal ini karena pengguna dari kamera ini adalah orang-orang yang
berprofesi sebagai fotografer yang sangat membutuhkan kamera dengan kualitas yang
terbaik sehingga harga jual per unitnya menjadi sangat tinggi. Perusahaan memberikan
layanan yang sangat baik untuk pembeli kamera PR1 karena kontribusi penjualannya yang
lebih dari lima puluh persen (50%) dari total penjualan tiga jenis kamera yang ada di
perusahaan.
Berikut ini adalah laporan laba rugi untuk ketiga produk yang dihasilkan perusahaan
untuk tahun 2016.
BS1 EK1 PR1 Total
Pendapatan Rp4.500.000.000 Rp9.800.000.000 Rp16.700.000.000 Rp31.000.000.000
Dikurangi: Beban variabel 3.240.000.000 3.720.000.000 6.016.000.000 12.976.000.000
Margin kontribusi 1.260.000.000 6.080.000.000 10.684.000.000 18.024.000.000
Dikurangi: Beban tetap
langsung
Iklan 850.000.000 1.240.000.000 1.300.000.000 3.390.000.000
Layanan pelanggan 600.000.000 1.150.000.000 1.350.000.000 3.100.000.000
Margin produk (190.000.000) 3.690.000.000 8.034.000.000 11.534.000.000
Dikurangi: Beban
tetap bersama 3.050.000.000 3.050.000.000 3.050.000.000 9.150.000.000
Laba (rugi) operasi Rp(3.240.000.000) Rp 640.000.000 Rp 4.984.000.000 Rp 2.384.000.000
Praktikum Akuntansi Manajemen
52

Berdasarkan laporan laba rugi di atas, manajemen memutuskan untuk menghentikan


kegiatan produksi dan penjualan kamera BS1 karena menghasilkan kerugian di tahun 2016
dan kondisi kerugian ini telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Penghentian kegiatan
produksi dan penjualan diperkirakan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan dari Rp2.384.000.000 menjadi Rp5.624.000.000.
Bpk. Budi Raharjo sebagai manajer keuangan dan akuntansi PT KSX diminta oleh
Direktur Utama PT KSX, Bpk. Rahmat Santoro untuk memberikan analisis tentang dampak
dihentikannya kamera BS1 terhadap laba perusahaan.
Berikut ini adalah informasi yang disajikan oleh Bpk. Budi Raharjo kepada Bpk.
Rahmat Santoro berkaitan dengan rencana penghentian kegiatan produksi dan penjualan
kamera BS1.
• Seluruh beban variabel kamera BS1 dapat dihilangkan apabila kamera BS1 dihentikan
kegiatan produksi dan penjualannya.
• Delapan puluh persen (80%) dari beban tetap langsung dapat dihilangkan apabila kamera
BS1 dihentikan kegiatan produksi dan penjualannya.
• Beban tetap bersama adalah beban yang dikeluarkan oleh manajemen kantor pusat untuk
kepentingan bersama ketiga produk yang dihasilkan perusahaan. Beban tetap bersama
dialokasikan secara merata ke ketiga produk yang dihasilkan perusahaan.
• Penghentian kegiatan produksi dan penjualan kamera BS1 diperkirakan akan mengurangi
penjualan kamera EK1 dan PR1 masing-masing sebesar sepuluh persen (10%) dan dua
persen (2%). Hal ini karena terkadang terdapat pelanggan yang tidak hanya membeli satu
jenis kamera saja dalam satu transaksi.

Anda diminta untuk:


1. Tentukan rasio biaya variabel terhadap penjualan dan rasio margin kontribusi untuk ketiga
produk tersebut di 2016.
2. Apakah keputusan menghentikan kegiatan produksi dan penjualan kamera BS1 adalah
keputusan yang bijak dan tepat? Sertakan perhitungan Anda.
3. What-If Analysis! Bpk. Budi Raharjo mengusulkan kepada Bpk. Rahmat Santoro untuk
tidak
menghentikan kegiatan kamera BS1, tetapi dengan meningkatkan kegiatan promosi
kamera
BS1 dalam upaya untuk meningkatkan penjualan dan laba dari kamera BS1. Peningkatan
biaya iklan kamera BS1 sebesar Rp100.000.000 diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan
penjualan kamera BS1 sebesar sepuluh persen (10%) dari tingkat penjualan di 2016. Selain
itu
dengan tidak dihentikannya kegiatan produksi dan penjualan kamera BS1, maka tidak
akan
terjadi penurunan pada kedua kamera lainnya. Kemudian biaya bersama juga
diefisiensikan
dengan mengurangi sebesar lima persen (5%) dari biaya yang ada. Apakah saran yang
diberikan oleh Bpk. Budi Raharjo adalah saran yang bijak dan tepat?
Analisis Keputusan Taktis/Keputusan Jangka P endek 53

Praktikum
Akuntansi

KERTAS KERJA
Manajemen

1. Rasio biaya variabel terhadap penjualan dan rasio margin kontribusi di 2016.
BS1 EK1 PR1
Rasio biaya variabel terhadap penjualan
Rasio margin kontribusi

2. Keputusan menghentikan kegiatan produksi dan penjualan kamera BS1.


BS1 EK1 PR1 Tot
Pendapatan
Dikurangi: Beban variabel
Margin kontribusi
Dikurangi: Beban tetap langsung

Iklan
Layanan pelanggan
Margin produk
Dikurangi: Beban tetap bersama

Laba (rugi) operasi

Total laba tanpa BS1 Rp


Total laba dengan BS1
Kenaikan (penurunan) laba Rp

Keputusan:
Praktikum Akuntansi Manajemen
54

3. Keputusan atas usulan Bpk. Budi Raharjo untuk tidak menghentikan BS1, tetapi
meningkatkan biaya iklan untuk BS1.

BS1 EK1 PR1 Total


Pendapatan
Dikurangi: Beban variabel
Margin kontribusi
Dikurangi: Beban tetap langsung

Iklan
Layanan pelanggan
Margin produk
Dikurangi: Beban tetap bersama

Laba (rugi) operasi

Total laba dengan BS1 dan meningkatkan biaya iklan BS1 Rp


Total laba dengan BS1 kondisi awal
Kenaikan (penurunan) laba Rp

Keputusan:

Anda mungkin juga menyukai