Anda di halaman 1dari 240

BUKU AJAR

MATA KULIAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

OLEH

Dr. H. RIZALI HADI, MM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pengantar Ilmu Ekonomi | 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan penulisan


Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi ini. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada para mahasiswa yang telah
membantu pengetikan dari menyalin kembali bahan kuliah
yang penulis sampaikan selama mengasuh mata kuliah ini.

Buku ajar yang diterbitkan ini merupakan kumpulan


bahan kuliah yang penulis sampaikan selama mengajar di
Program Studi Pendidikan Ekonomi/Akuntansi FKIP Unlam.
Penulis pernah mengasuh beberapa mata kuliah seperti
Pengantar Ilmu Ekonomi, Perkembangan Pemikiran Ekonomi,
Sejarah Teori Ekonomi, Ekonomi Moneter dan Ekonomi
Internasional. Penulisan Buku Ajar ini berusaha memenuhi
tuntutan materi dalam silabusnya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan


dan mungkin ada kesalahannya, oleh sebab itu mohon
kesediaannya bisa memberikan saran perbaikannya.

Terimakasih kepada P3AI Unlam yang telah bersedia


menerbitkan Buku Ajar ini

Penulis

Pengantar Ilmu Ekonomi | 2


SILABUS MATA KULIAH

I. Identitas Mata Kuliah:

1. Mata Kuliah/Sandi : Pengantar Ilmu Ekonomi

ABKA 3101

2. Kelompok m.k : Keilmuan Keterampilan

3. Kompetensi : Utama

4. SKS : 2 SKS

5. Prasyarat : --

6. Jumlah pertemuan : 16 kali pertemuan

7. Dosen Pengasuh : Dr. H. Rizali Hadi, MM

II. Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa


diharapkan mampu menguasai dan menjelaskan kembali
tentang konsep-konsep dasar ekonomi secara
keseluruhan, sehingga siap mengikuti dan menerima
teeori ekonomi mikro dan makro.

III. Keguatan Belajar Mengajar:

PBM dalam mata kuliah ini berasal partisipatif atau


memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk aktif dan
berperan banyak dalam membahas setiap materi yang
dipelajari untuk melengkapi, PBM diwarnai pula
Pengantar Ilmu Ekonomi | 3
dengan tugas-tugasdan pekerjaan rumah yang selalu
dibahas bersama di dalam kelas untuk topik-topik
tertentu.

IV. Faktor Evaluasi:

1. Faktor Utama:

1). Ujian Tengah Semester

2) Ujian Akhir Semester

2. Faktor Penunjang

1) Tugas-tugas

2) Aktivitas kelas

3) Presensi

V. Literatur:

1. Paul A. Samuelson & W.D.Nordhaus, Ekonomi, Jilid


I Penerbit Erlangga, 1993.
2. Paul A. Samuelson & W.D.Nordhaus, Ekonomi, Jilid
II Penerbit Erlangga, 1993.
3. Suherman Rasidi, Pengantar Teori Ekonomi, PT.
Raja Grafindo Persada 1996. Bandung.

4. Ace Partadiredja, Pengantar Ekonomi, BPFEUGM


1985.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 4


5. Winardi, Pengantar Tentang Sistem-Sistem Ekonom,
PT. Karya Nusantara, Bandung, 1997.

6. Winardi, Ilmu Ekonomi (Aspek-Aspek Sejarahnya),


Citra Aditya Bhakti Bandung, 1990.

7. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Pelatihan Terintegrasi


Berbasis Kompetensi, Malang, 2002, Modul.

I. MATERI POKOK

SESI Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pustaka


1 Konsep Dasar Masalah kelangkaan Disesuaik
Ekonomi an dengan
Beberapa definisi Ekonomi
literatur
Pentignya mempelajari
Ekonomi

Pembagian Ilmu Ekonomi

2 Konsep Dasar Tujuan Ekonomi


Ekonomi
Kegiatan Ekonomi
(lanjutan)
Motif Ekonomi

Prinsip Ekonomi

Hukum Ekonomi

3. Sistem Ekonomi Sistem Ekonomi

Pelaku Utama Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 5


4. Sejarah Teori Kaum atau mazhab-
Ekonomi mazhab ekonomi

Mazhab Fisiokrat

Mazhab Klasik

Ekonomi JM Keynes

5 Permintaan Harga Barang

Definisi Permintaan

Permintaan dan jumlah


barang yang diminta

Memahami fungsi per-


mintaan

Penjelasan kurva per-


mintaan

6. Penawaran Definisi Penawaran

Penawaran dan jumlah


barang yang ditawarkan

Penjelasan kurva pena-


waran

Fungsi matematis pena-


waran

Hukum penawaran

7. Harga Pasar dan Pembentukan Harga Pasar


Elastisitas
Elastisitas

Pengantar Ilmu Ekonomi | 6


KoefisienElastisitas
Permintaan dan Penawaran

UJIAN TENGAH SEMESTER


8.

9. Konsumsi Pengertian Konsumsi

Motif Konsumsi

Teori Konsumsi

Hukum Gosen I dan II

10 Produksi Pengertian Produksi

Jenis Produksi

Faktor Produksi

Peningkatan mutu dan


hasil produksi

11 Pendapatan Pengertian Pendapatan


Nasional Nasional

Tingkatan Pendapatan
Nasional

Perhitungan Pendapatan
Nasional

Manfaat Perhitungan
Pendapatan Nasional

Pengantar Ilmu Ekonomi | 7


12 Pendapatan Ekonomi tertutup seder-
Nasional hana (dua sektor)
(lanjutan)
Fungsi mKonsumsi (C)

Fungsi Saving (S)

13. Distribusi/Pro- Pengertian distribusi


mosi
Sistem Distribusi

Etika Bisnis dalam


Distribusi

Pengertian Promosi

Tujuan Promosi

Pengetian Promotion Mix

14. Uang dan Bank Uang

Bank

15. Ekonomi Global Pengertian hubungannya


ekonomi antar negara

Kebijakan ekonomi global

16 UJIAN AKHIR SEMESTER

Pengantar Ilmu Ekonomi | 8


Daftar isi
BAB I...............................................................................................13
PENDAHULUAN............................................................................13
1.1 Ilmu pengetahuan dan Ilmu Ekonomi.....................................13
1.2 Pengertian Ilmu Ekonomi.......................................................15
1.3 Keperluan dan Jenis keperluan...............................................18
1.4 Benda dan jasa........................................................................25
1.5 Prinsip Ekonomi....................................................................32
1.6 Metode Penelitan Ekonomi....................................................33
1.7 Hukum Ekonomi dan Politik Ekonomi...................................37
1.8 Sistem Ekonomi.....................................................................39
1.9 Arus Kegiatan Ekonomi.........................................................46
BAB II..............................................................................................58
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI..............................................58
2.1 Sejarah Pemikiran Teori Ekonomi..........................................58
2.2 Zaman Praklasik.....................................................................62
2.3 Mazhab Klasik (1780-1850)...................................................75
2.4 Mazhab Neoklasik..................................................................86
2.5 Mazhab Historis (Sejarah)......................................................93
2.6 Mazhab Sosialis....................................................................104
2.7 Mazhab Keynes....................................................................114
2.8 Mazhab Pasca Keynes (Neokeynesian)................................124
BAB III..........................................................................................135

Pengantar Ilmu Ekonomi | 9


ASPEK MIKRO EKONOMI.........................................................135
3.1 Permintaan dan Penawaran...................................................135
3.2 Penggeseran Kurva Permintaan............................................138
3.3 Skedul Penawaran dan Kurva Penawaran.............................139
3.4 Pergeseran Kurva Penawaran...............................................141
3.5 Equilibrium Penawaran dan Permintaan...............................143
3.7 Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran.................151
3.8Utilitas...................................................................................168
3.9 Produks.................................................................................181
3.10 Biaya..................................................................................191
BAB IV..........................................................................................201
ASPEK MAKRO EKONOMI........................................................201
4.1 Pendapatan Nasional............................................................201
4.2 Pendapatan Per Kapita..........................................................215
4.3 Distribusi pendapatan...........................................................217
4.4 Konsumsi dan tabungan.......................................................219
4.5 Uang dan Lembaga keuangan...............................................224
4.6 Kebijakan Moneter dan kebijakan Fiskal.............................232
DAFTAR BACAAN......................................................................237

Pengantar Ilmu Ekonomi | 10


BAB I KONSEP DASAR EKONOMI

Pengantar Ilmu Ekonomi | 11


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Dengan mempelajari Bahan Ajar dalam Bab I ini, para


mahasiswa akan dibantu untuk memahami hal-hal yang
menyangkut dasar-dasar dalam mempelajari Ilmu Ekonomi,
terutama sebagai bekal mengajar Ilmu Ekonomi.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Sesudah mempelajari dengan Bab I Bahan Ajar ini, mahasiswa


diharapkan dapat:

1. Memahami kedudukan Ilmu Ekonomi ditengah-tengah


ilmu-ilmu lainnya.

2. Memahami definisi atau pengertian Ekonomi.

3. Memahami konsep keperluan dan jenis-jenisnya.

4. Memahami prisip ekonomi.

5. Membedakan metode induksi dan metode deduksi.

6. Membedakan tinjauan pokok ekonomi secara makro


dan mikro

7. Membedahan Hukum Ekonomi dan Politik Ekonomi.

8. Membedakan arus kegiatan ekonomi dua sektor, tiga


sektor dan empat sektor.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 12


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Ilmu pengetahuan dan Ilmu Ekonomi

Menurut para ahli yang banyak dikutip oleh banyak


literatur disebutkan bahwa ilmu pengetahuan adalah
“pengetahuan yang disusun secara teratur (sistematik) dari
pengalaman dan keadaan sungguh-sungguh dapat
dibuktikan dengan obyektif.”
Pengetahuan merupakan hasil pengalaman,
sedangkan ilmu merupakan pengertian tentang hubungan
sebab terjadi dari gejala-gejala. Bahwa ilmu eksakta yang
berhubungan dengan alam, lebih dahulu diperoleh dari pada
ilmu sosial, yang mempelajari hubungan manusia dalam
masyarakat.
Untuk melihat kedudukan ilmu ekonomi dalam
sekumpulan ilmu pengetahuan yang lainnya dapat dilihat
dalam Bagan Ilmu berikut ini.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 13


BAGAN ILMU

1. Ilmu pasti 1. Ilmu Sejarah


2. Ilmu alam 2. Sosiologi
3. Hukum
4. Ilmu Ekonomi :
a. Ekonomi teori
b. Ekonomi Lukisan
c. EkonomiPerusahaan
d. Sejarah Perekonomian
e. Sejarah Ekonomi
1). Ekonomi Liberal
2). Ekonomi sosialis
a). Sosialis absolute
b). Ekonomi terpimpin

Pengantar Ilmu Ekonomi | 14


Pada pertengahan abad ke 18 ilmu ekonomi mulai
menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sebelum itu sudah
dipikirkan dan dipelajari oleh para ahli mengenai problem
ekonomi, tetapi hanya dilakukan oleh para ahli filsafat dan
agama.
Xenophon seorang bangsa Yunani dalam bukunya
“Oikosnomos” membahas bahwa segala sesuatu dapat
dipergunakan untuk kebendaan.

1.2 Pengertian Ilmu Ekonomi


Menurut beberapa literatur, perkataan ekonomi
berasal dari perkataan Greek (Yunani) oikos nomos.
Oiskos yaitu rumah, dan nomos berarti aturan. Dari kata itu
kemudian pengertiannya berkembang sesuai dengan
kemajuan yang dicapai oleh manusia, dan tersusunlah
definisi berikut :
Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari
usaha-usaha manusia untuk memenuhi keperluan hidup dan
mempelajari peristiwa-peristiwa untuk mencapai
kemakmuran.
Secara sederhana usaha manusia dapat diartikan
sebagai mencari nafkah, keperluaan hidup umumnya terdiri
barang dan jasa, peristiwa-peristiwa adalah sesuatu yang
nampaknya telah teratur dan ada hubungan sebab akibat,
Pengantar Ilmu Ekonomi | 15
serta kemakmuran adalah keadaan dimana telah
terpenuhinya berbagai keperluan hidup sesuai dengan
tingkatan kehidupan manusia itu sendiri.
Dengan demikian problem atau masalah
ekonomi adalah kemakmuran rakyat, baik jasmani maupun
rohaniah. Masyarakat yang makmur jika semua penduduk
dapat memenuhi keperluan hidupnya dengan mudah
terhadap alat-alat pemuas, yang terbatas.
Problem keseimbangan antara alat pemuas dan
keperluan agak sukar tercapai. Negara-negara yang sudah
maju, rakyat dapat merasakan suatu kemakmuran,
sebaliknya Negara-negara yang miskin menganggap
kemakmuran itu hanyalah suatu impian. Oleh sebab itu
perlu dipelajari dasar-dasar kemakmuran bangsa dan
sebab-sebab yang mempengaruhinya.
Seperti telah disinggung diatas bahwa problem
atau masalah ekonomi ialah bahwa alat-alat pemuas yang
tersedia sangat terbatas, sedangkan keperluan hidup
manusia jumlahnya tidak terbatas, sehingga tidak mungkin
semua keinginan atau keperluan dapat terpenuhi, tambahan
lagi alam sangat kikir yaitu banyak yang hanya
menyediakan sumber-sumber atau kekayaan yang masih
memerlukan pengolahan.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 16
Oleh sebab itu manusia dalam memecahkan
masalah ekonomi perlu berpikir dan mengambil tindakan-
tindakan yang ekonomis atau efisien. Sebagai contoh,
karena uang yang dimiliki terbatas, maka pada umumnya
orang akan mendahulukan membeli barang-barang untuk
memuaskan keperluan yang mendesak dan berusaha
memperoleh barang yang baik dengan harga yang murah .
Manusia harus bekerja untuk mencari nafkah.
Kalau kita perhatikan kehidupan disekitar kita, akan terlihat
hampir seluruh anggota masyarakat sibuk dengan
pekerjaannya. Para petani bekerja disawah atau ladang.
Pedagang dipasar menjual dan menawarkan barang
dagangannya. Para perawat melayani pasien-pasien
dirumah sakit dan pukesmas. Para guru mengajar para
murid-muridnya. Karyawan melaksanakan tugasnya, entah
dipabrik atau ataupun dikantor. Para sopir taksi berkeliling
mencari penumpang. Para pengamen bernyanyi dari bis ke
bis.
Untuk apakah manusia melakukan pekerjaan-
pekerjaan ini ? Dari pekerjaan yang dilakukan orang
memperoleh penghasilan. Penghasilan ini akan digunakan
untuk membeli keperluan hidup. Seperti makanan, pakaian,
perumahan, pengangkutan, pendidikan, hiburan, obat-
Pengantar Ilmu Ekonomi | 17
obatan, dan sebagainya. Nampaklah disini kegiatan manusia
dalam pekerjaannya dilatari oleh keinginannya memenuhi
keperluan hidup.

1.3 Keperluan dan Jenis keperluan


Keperluan ialah suatu keinginan terhadap suatu
benda dan jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik
bersifat jasmani maupun rohaniah. Keperluan menunjukan
pada segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka
menyejahterakan hidupnya.
Keperluan mencerminkan adanya perasaan
kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan.
Orang memerlukan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia
merasa ada yang kurang dalam dirinya. Yang lapar ingin
makan, yang haus ingin minum, yang sakit ingin sembuh,
yang bodoh ingin pinter, dan sebagainya.

Macam atau jenis keperluan terdapat dalam


beberapa tingkatan sesuai dengan sudut memandang
keperluan itu sendiri, yaitu:
Menurut intisitas kegunaan, terdiri dari :
1) Keperluan primer (utama)
2) Keperluan sekunder (kedua)
Pengantar Ilmu Ekonomi | 18
3) Keperluan tersier (ketiga)

Keperluan primer,merupakan keperluan yang tidak


boleh tidak harus terpenuhi, dalam masyarakat yang masih
bersahaja, semua usaha ditunjukkan kepada keperluan
primer. Bilamana keperluan primer telah terpenuhi, baru
keperluan yang lebih tinggi dapat giliran. Manusia agar
tetap hidup harus makan setiap hari, berpakainan yang
layak, dan juga harus mempunyai tempat tinggal untuk
berlindung darisiraman hujan, sengatan matahari, hembusan
udara yang dingin,. Akan sulit bagi manusia melaksanakan
jati diinya sebelum keperlauan primer terpenuhi. Itulah
sebabnya keperluan primer disebut keperluan alamiah.
Disebut demikian karena keperlaua ini berkaitan erat degan
kodrat kita sebagai manusia.
Keperluan sekunder, misalnya menyangkut
keperluan akan peralatan rumah tangga, seperti tempat tidur
, meja kursi, radio, buku, alat tulis, alat olah raga,
perlengkapan masak-memasak, dan sebagainya kata
sekunder berasal dari kata latin secundes yang artinya
kedua. Bedasarkan makna etimologisnya nampak bahwa
keperluan sekunder merupakan keperluan setelah keperluan
utama (primus). Sebagai nomor dua bukan berarti keperluan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 19
sekunder tidak penting dan dapat diabaikan begitu saja.
Pada gilirannya setelah keperluan primer terpenuhi,
manusia akan memenuhi keperluan sekunder , demi
ketentraman dan kenyamanan hidup atau dengan kata lain ,
demi kelangsunggan jati dirinya juga.

Keperluan tersier, dapat juga digolonkan keperluan


mewah . Tersier berasal dari bahasa latin tertius yang
berarti ketiga. Secara etimologis keperluan tersier akan
dipenuhi kalau keperluan sekunder telah terasa cukup.
Keperluan tersier ini antara lain tertuju kepada barang atau
jasa yang lux, misalnya mobil mercy, jam rolex, kapal
persiar, rumah mewah dan sebagainya yang diorentasikan
pada tujuan mampertinggi status sosial atau pestise
seseorang dimata masyarakat, bukan karena kegunaan atau
kepentingaan.
b. Menurut sifatnya, keperluan dibedakan menjadi:
1) Keperluan jasmani
2) Keperluan rohani

Keperluan jasmani, yaitu keperluan yang


bersangkut-paut dengan badan atau raga kita. Agar tetap
hidup, raga kitaharus tetap terpelihara. Caranya antara lain
Pengantar Ilmu Ekonomi | 20
dengan membericukup minuman dan makanan. Cara ini
belum lah cukup. Selain itu, raga pun memerlukan pakaian
agar dapat hidup layak ditengah masyarakat . Di kota-kota
sekarang menjamur pusat-pusat kebugaran jasmani atau
fitness centre. Gejala ini juga mengisyaratkan upaya
manusia memenuhi keperluan jasmani.

Keperluan rohani, adalah keperluan rasa tenteram,


rasa nyaman, rasa puas dan adanya perhatian. Keperluan ini
berhubungan degan batin dan tidak boleh disepelekan untuk
menghindari adanya stress yang berlebihan, rasa gelisah,
rasa takut dan tidak percaya diri. Keperluan rohani dapat
berupa hiburan, pendidikan, agama dan siraman-siraman
rohani lainnya.

c. Menurut waktu penggunaannya, keperluan


dibedakan:
1) Keperluan sekarang
2) Keperluan yang akan datang

Keperluan sekarang, menunjuk kepada keperluaan


yang pemenuhannya harus sekarang juga atau tidak dapat
ditunda-tunda. Penundaan akan memberi akibat fatal.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 21
Misalnya, orang sakit harus segera berobat sesuai degan
penyakitnya. Jika ditunda akan mengancam jiwa.

Keperluan yang akan datang, menujukan kepada


keperluan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari.
Diperlukan persiapan atau persedian untuk waktu yang akan
datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Misalnya, penyediaan perlengkapan bayi bagi ibu yang
sedang mengandung, menabung dalam rangka penyediaan
dana melanjutkan pendidikan, tabungan hari tua bagi akan
pensiun.

d. Menurut subyek yang memerlukannya, dibedakan


menjadi :
1) Keperluan individual
2) Keperluan kolektif

Keperluan individual, adalah keperluan yang mencakup


hal-hal yang diperuntukan bagi seseorang (Individual).
Keperluan seperti ini berbeda untuk tiap-tiap orang .
misalnya keperluan petani berbeda dengan seorang
dokter . Petani memerlukan cangkul , bajak, pupuk,

Pengantar Ilmu Ekonomi | 22


sedangkan seorang dokter memerlukan tensi meter,
timbangan badan, obat-obatan dan sebagainya.

Keperluan kolektif, adalah keperluan yang dimanfaatkan


untuk kepentingan masyarakat secara bersama-sama.
Misalnya, jembatan, pasar, angkutan umum, rumah
sakit tempat rekreasi, telepon umum, jalan raya, dan
lain-lain. Barang-barang dan jasa keperluan kolektif ini
disediakan memudahkan masyarakat melakukan
kegiatan ekonomi, sosial atau kegiatan sehai-hari
lainnya.

Hal-hal ini mempengaruhi keperluan-keperluan tersebut


diatas adalah:
a. Keadaan alam (tempat) misalnya orang dikutub
berbeda keperluannya dengan orang didaerah tropis.
Orang dikutub memerlukan baju tebal, sedangkan
orang yang didaerah tropis memerlukan pakaian
tipis. Demikan juga orang dipegunungan berbeda
dengan orang keperluannya degan orang tinggal
didaerah pesisir.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 23


b. Peradaban, dimana makin tinggi peradaban suatu
masyarakat kualitas barang yang diperlukannya
berbeda dengan masyarakat primitif. Keperluan
masyarakat modern makin meningkat, dituntut
kualitas dan kuantitas barang dan jasa, makanan
dituntut yang bergizi terasa lezat dan berkelebih-
lebihan. Lain dengan orang primitif memerlukan
pakaian ala kadarnya, sedangkan orang modern
membedakan pakaian siang, malam, pesta, dan
pakaian berduka.
c. Agamajuga membedakan keperluan. Orang islam
dilarang makan babi, penganut agama Hindu
dilarang makan sapi. Orang naik haji memerlukan
pakaian ihram, sajadah, mukena (rukuh). Dalam
acara ritual terlihat sekali masing-masing agama
memerlukan barang perlengkapan berbeda.
d. Adat istiadat dan Tradisi masyarakat juga
membedakan keperluan. Contohnya adat
perkawinan orang Banjar berbeda dengan keperluan
perkawinan adat Jawa, Sunda, Dayak, Batak, dan
sebagainya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 24


1.4 Benda dan jasa
Benda atau barang adalah seseuatu alat yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat
memenuhi keperluan manusia. Barang atau benda
merupakan alat pemuas yang berwujud, sedangkan jasa
alat pemuas kebutahan yang tidak berwujud.
a. Macam-macam benda
Keragaman keperluan insani pada gilirannya
diimbangi dengan keragaman benda pemuas
kebutuhan . keragaman benda tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Menurut cara memperolehnya
a. Benda Ekonomi
b. Benda Bebas

Benda ekonomi,adalah benda pemuas keperluan yang


jumlahnya terbatas. Akibatnya diperlukan pengorbanan
untuk memperolehnya, umumnya berupa barang untuk
memenuhi keperluan primer dan sekunder, misalnya
sandang pangan, rumah, mobil, abat-obatan, dan lain-
lain.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 25


Benda bebas, adalah benda pemuas yang diberikan oleh
alam, yang tersedia tidak terbatas, dan siapa saja dapat
menikmatinya dengan tidak perlu pengorbanan,
misalnya udara, sinar matahari, air dilautan. Namun
perlu diingat, adakalanya benda bebas ini berubah
menjadi benda ekonomi. Contoh kalau kita tinggal
didaerah yang memiliki sumber air yang baik dan
jernih, maka air tesebut adalah benda bebas. Akan tetapi
air bersih dikota umumnya diperoleh melalui PDAM,
disini air berubah menjadi benda ekonomi.
2) Menurut kegunaannya
a) Benda konsumsi
b) Benda produksi

Benda konsumsi, merupakan benda yang langsung dapat


digunakan untuk memenuhi keperluan, misalnya buah-
buahan, baju, roti, sepatu, jam tangan dan lain-lain, oleh
karena itu bisa langsung dirasakan manfaatnya. Benda
konsumsi ini juga disebut benda siap pakai.

Benda produksi, merupakan benda yang digunakan


untuk proses produksi. Benda ini juga disebut juga
sebagai barang modal. Artinya benda ini digunakan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 26
untuk memproduksi benda lain. Contoh benda produksi
adalah mesin.

3) Menurut proses pembuatannya, benda dibedakan


menjadi :
a) Bahan mentah
b) Barang setengah jadi
c) Barang jadi

Bahan mentah, adalah barang-barang yang belum diolah


dan belum mengalami proses produksi. Merupakan
bahan dasar dari suatu benda pemuas kebutuahn
nantinya. Bahan mentah ini misalnya dapat berupa hasil
hutan ( rotan, kayu, damar), hasil pertanian (padi dan
palawija), hasil perkebunan (kopi, teh, tembakau) serta
dapat pula berupa barang tambang ( minyak, batu bara,
timah, nikel ).

Barang setengah jadi, adalah barang yang sedang


diproses tetapi belum barang yang siap dipakai. Barang
setengah jadi ini berasal dari bahan mentah yang
diproses sampai tingkatan tertentu, misalnya benang
untuk industri tekstil semen untuk prodiksi tegel, kopra
Pengantar Ilmu Ekonomi | 27
untuk industri minyak goreng, kulit untuk industri
sepatu dan tas, dan sebagainya.

4) Menurut hubungan dengan benda lain, benda


dibedakan atas :
a) Benda komplementer
b) Benda substitusi

Benda komplementer, merupakan benda pemuas


keperluan yang berdaya guna atau dirasakan
manfaatnya jika dipakai bersama benda pemuas yang
lain. Misalnya, minyak tanah dirasakan manfaatnya
kalau dipakai bersama kompor, tinta dengan pena, kopi
dengan gula, bensin dengan kendaraan dan lain-lain.

Benda subtitusi, merupakan benda pemuas yang saling


mengganti. Maksudnya pemakaian suatu benda pemuas
dapat menggantikan pemakaian benda pemuas lainya,
misalnya beras dapat digantikan dengan jagung ,
mentega digantikan margarine, jasa bis digantikan jasa
kereta api.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 28


b. Kegunaan Benda Pemuas
Kegunaan benda dalam pengertian ilmu
ekonomi adalah kemampuan atau daya suatu benda
untuk memenuhi keperluan. Jelaslah bahwa benda
merupakan alat pemenuh kebutuhan., sedangkan
guna ialah kemampuan atau daya untuk memenuhi
keperluan dimaksud.
Macam-macam guna (untility)adalah sebagai
berikut :
1) Utility of form (kegunaan bentuk)
2) Utility of time (kegunaan waktu)
3) Utility of place (kegunaan tempat)
4) Owner utility (kegunaan pemilikan)

Kegunaan bentuk, menujukkan pertambahan kegunaan


yang terkandung dalam suatu benda pemuas akibat
perubahan bentuknya. Setelah dibentuk menjadi meja,
kursi atau lemari, kegunaan kayu menjadi bertambah.
Getah latex lebih berdaya guna setelah menjadi ban,
atau alas kursi.

Kegunaan waktu, menunjukkan pada pertambahan


kegunaan menurut waktu. Kegunaan suatu benda
Pengantar Ilmu Ekonomi | 29
ditentukan saat benda itu digunakan. Misalnya, jas
hujan besar manfaatnya pada musim hujan, uang dibank
yang ditabung meningkat gunanya saat diperlukan
dalam kesulitan. Kegunaan waktu juga dapat diartikan
sebagai penghematan waktu untuk memperoleh barang
atau pelayanan.

Kegunaan tempat,kerena adakalanya suatu benda terasa


makin berguna jika dipindakan ketempat lain. Berarti
kegunaan tempat menunjuk pada pertambahan
kegunaan yang terkandung dalam suatu benda pemuas
akibat dipindahkan tempatnya. Misalnya panen besar di
Gambut menyebabkan beras tersedia melimpah ruah.
Akibatnya keperluan beras melebihi keperluan daerah
itu sendiri dan kemungkinan besar akan banyak beras
terbuang percuma tanpa dirasakan manfaatnya. Jika dari
Gambut kemudian diangkut ke Palangka Raya, maka
kegunaan beras itu akan bertambah.

Kegunaan pemilikan, lazim disebut ownership utility,


yaitu suatu barang akan besar kegunaannya apabila
barang tersebut telah menjadi milik. Misalnya tanah dan
ladang kosong terbengkalai masih terbatas
Pengantar Ilmu Ekonomi | 30
kegunaannya. Namun jika tanah tersebut dibeli
dijadikan kebun atau tempat membangun rumah, tanah
kosong tersebut kegunaannya meningkat. Cangkul yang
terpajang ditoko akan lebih bermanfaat kalau dimiliki
oleh petani.

c. Keterbatasan dan Kelangkaan (scarcity)


Keperluan manusia itu pada dasarnya tidak
terbatas, artinya kian dipenuhi muncul lagi
keperluan baru, sedangkan kemampuan membayar
keperluan tersebut senantiasa tidak menjangkau.
Pada saat bersamaan barang dan jasa sebagai benda
pemuas terbatas. Keadaan semacam ini lazim
disebut kelangkaan (scarcity).
Mengapa benda pemuas keperluan bisa menjadi
langka ? kelangkaan benda pemuas ini antara lain
disebabkan oleh :

1) Terbatas penyediaan sumber daya alam (SDA).


2) Terbatasnya kemampuan manusia mengolah
(SDM)
3) Keserakahan manusia, dengan akibat berkurang
dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat
Pengantar Ilmu Ekonomi | 31
dimanfaatkansebagai benda pemuas. Misalnya
pengambilan hasil hutan yang dilaksanakan
secara serabutan mengakibatkan hutan menjadi
rusak.
4) Meningkatnya keperluan manusia yang lebih
cepat dari kemampuan untuk menghasilkan atau
menemukan sumber-sumber baru.

Adanya kontradiksi ini mengharuskan seseorang untuk


memilih berbagai alternatif yang paling mungkin untuk
dilaksanakannya. Memilih alternatif tersebut sebagai
trade-off. Dalam ilmu ekonomi disebutkan bahwa
manusia harus selalu melakukan pilihan untuk
memenuhi keperluan yang tak terbatas. Keterbatasan
kemampuan manusia dan kelangkaan benda pemuas ini
yang merupakan inti permasalahan ekonomi.

1.5 Prinsip Ekonomi


Prinsip ekonomi atau juga disebut azas ekonomi
dipakai sebagai dasar untuk menyusun teori ekonomi.
Tindak tanduk perbuatan ekonomi manusia selalu
berhadapan dengan berbagai pilihan kemunkinan
(bertindak ekonomis).
Pengantar Ilmu Ekonomi | 32
Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat-
alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang sebesar-
besarnya, atau dangan alat yang sekecil-kecilnya
memperoleh hasiltertentu.
Para konsumen berusaha dengan penghasilan
yang diterimanya untuk memuaskan beraneka ragam
keperluan, hingga mencapai pemuasan yang maksimal.
Karena pendapatan terbatas, alat-alat pemuas terbatas,
sedangkan keperluan sangat tidak terbatas, maka
manusia perlu mengadakan pilihan (trade-off) seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tindakan berazaskan ekonomi tersebut bagi
setiap orang, setiap daerah, bahkan setiap negara adalah
berbeda. Di negara maju alat yang tersedia dipakai
sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang maksimal,
justru itulah negara yang maju kian maju.

1.6 Metode Penelitan Ekonomi


Tugas pokok ilmu ekonomi ialah
mengumpulkan peristiwa-peristiwa ekonomi yang
serbaneka dan disusun secara teratur. Hubungan satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya, dipisah sampai
merupakan suatu tipe ideal dalam lapangan ekonomi.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 33
Tugas ilmu ekonomi disamping meneliti peristiwa-
peristiwa ekonomi yang dapat dipersoalkan, juga
menunjukkan bagaiman seharusnya (normatif),
misalnya masalah stabilitas harga.
Metode atau jalan untuk mencapai tujuan dalam
penelitian ilmu ekonomi ada dua macam :

a. Metode deduksi, yaitu suatu cara penelitian


menurut uraian dengan pikiran yang logis, yang
dimulai dari hukum azas atau hipotesa. Berdasarkan
uraian itu diperoleh beberapa kesimpulan. Dengan
perkataan lain orang menarik kesimpulan dari
peresitiwa-peristiwa yang umum. Metode ini
terpakai juga untuk peristiwa khusus. Misalnya
pengaruh harga terhadappermintaan barang.
b. Metode induksi (empiris), yaitu suatu cara yang
berpangkal dari sumber-sumber kejadian ekonomi.
Kejadian-kejadian tersebut disusun secara
metematis dan dipelajari untuk memperoleh
kesimpulan. Misalnya meneliti sebab-sebab
terjadinya pengangguran.
Dalam prakteknya, kedua cara penelitian ini
dipakai bergandengan supaya mendapat penelitian yang
Pengantar Ilmu Ekonomi | 34
lebih sempurna. Mula-mula cara induksi, degan
penelitaian berdasarkan kenyataan dalam lingkungan
yang sederhana luasnya, kemudian hasil penelitian ini
dipakai sebagai dasar untuk cara deduksi menarik
berbagai kesimpulan dan menetapkan hipotesa.

Penelitian secara induksi saja tidak cukup karena


sifat gejala dan satu hubungan satu dengan yang lain
tidak diketahui. Penelitian akan lebih sempurna jika
dipakai juga cara metode deduksi. Untuk menerapkan
hubungan keadaan satu degan yang lain. Penelitian
akhirnya akan membuat hukum-hukum ekonomi, teori-
teori ekonomi dan politik ekonomi.
1. Tinjauan secara Makro dan Mikro
Dalam mempelajari ilmu ekonomi dapat diberi
analisa antara lain:

a. Membantu untuk merumuskan, menjelaskan


maksud dan tujuan masyarakat.
b. Membantu jalan penetuan kenyataan dan
keterangan dalam pengertian ekonomi untuk
pertimbangan suatu masalah yang kelak

Pengantar Ilmu Ekonomi | 35


merupakan ekonomi teoritis yang dapat
menerangkan kenyataan-keyataan.
c. Dapat membantu memilih metode-metode dan
jalan kearah tujuan yang telah ditentukan.

Dalam menganalisa tersebut dibagi menjadi


dua, yaitu makro ekonomi dan mikro ekonomi.

Makro ekonomi, ialah pandangan utama diarahkan


terhadap berkembangnya susunan keadaan keseluruhan
(agregat). Contoh, untuk meneliti kemakmuran
masyarakat ditinjau dari pendapatan masyarakat total,
pengeluaran keseluruhan produksi masyarakat,
tingkatan bekerja dan lain-lain.

Mikro ekonomi, ialah pandangan utama diarahkan pada


satuan unit kecil. Contoh, untuk meneliti keadaan
perekonomian dimulai dari perusahaan-perusahaan,
perilaku konsumen, tabungan individu dan lain-lain.
Untuk mendapatkan analisa dengan baik,
hendaknya jangan mengabaikan mikro analisis, sebab
mikro analisis dapat mempermudah problem ekonomi
seluruhnya. Pokok persoalan makro (ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi | 36
seluruhnya) merupakan perhitungan jumlah perhitungan
dari perusahaan-perusahaan , pekerja-pekerja,
kesempatan bekerja dan pendapatan masyarakat.

1.7 Hukum Ekonomi dan Politik Ekonomi

Hukum ekonomiialah “ pertalian peristiwa


dibidang ekonomi yang berhubungan satudengan yang
lain “. Hukum ini berlaku jika tidak ada hal-ha lain yang
mempengaruhinya, misalnya hubungan antara harga,
permintaan dan permintaan. Jika permintaan suatu
barang bertambah, sedangkan dipihak penawaran tetap,
maka harga akan naik. Sebaliknya kalau permintaan
berkurang, sedangkan penawaran tetap, harga akan
turun. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian
misalnya mutu barang berubah.
Problem ekonomi banyak seluk beluknya,
sedangkan berlaku mutlak jika tidak ada yang
mempengaruhi,atau dengan kata lain keadaan
disekitarnya tetap (ceteris paribus). Justru berlakunya
hukum ekonomi yang tidak mutlak itu, maka banyak
ahli ekonomi tendens ekonomi,yaitu suatu kemungkinan
yang berlaku, akan tetapi tidak dijamin kebenarannya.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 37
Faktor-faktor luar yang menyebabkan hukum
ekonomi tidak mutlak, antara lain sifat dinamika
manusia dan masyarakat :

a. Kesenangan manusia terhadap barang tidak tetap


b. Kebudayaan masyarakat makin meningkat
c. Pendapatan selalu berubah.

Politik ekonomi, yaitu” tindakan-tindakan yang hurus


diambil (oleh pemerintah) untuk mempertinggi
kemakmuran rakyat ”. sebagai ahli ekonomi harus
menjalankan penelitian untuk memberikan saran-saran
yang praktis kepada pemerintah dalam usaha
menstabilkan perekonomian negara. Ilmu ekonomi tidak
hanya menguraikan saja, tetapi juga memberikan
tindakan-tindakan untuk mencapai kemakmuran. Sering
pemerintah mengambil kebijakan kebijakan berdasarkan
teori, dan ini tidak cocok dalam praktek.

Oleh sebab itu untuk menentukan suatu


kebijakan perlu didukung oleh data statistik. Statistik
merupakan pembantu ilmu ekonomi. statistik ialah ilmu
Pengantar Ilmu Ekonomi | 38
pengumpulan dan penelitian suatu masalah dilapangan
tertentu, selama waktu tertentu (bulan, tahun), dan
dinyatakan dengan angka.

1.8 Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi merupakan jaringan organisasi


dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam rangka
mengatasi masalah ekonomi.

Sistem ekonomi yang berlaku didunia umumnya ada


tiga macam yaitu :

a. Sistem ekonomi komando


b. Sistem ekonomi liberal
c. Sistem campuran

Selain ketiga sistem ekonomi tersebut diatas terdapat


juga sistem lain :
a. Sistem ekonomi tradisional
b. Sistem ekonomi nasional
Pengantar Ilmu Ekonomi | 39
Sisitem ekonomi komando, dimana pengaturan dan
pengendalian seluruh kegiatan ekonomi
diselenggarakan oleh pemerintah dari pusat, pemerintah
menyusun perencanaan ekonomi mengendalikan
keperluan-keperluan masyarakat, serta mengatur
penggunaan benda pemuas, produksi dan
pendistribusiannya. Karena semua sektor ekonomi
ditentukan oleh pemerintah pusat, maka sistem ini
disebut sistem komando atau sistem ekonomi terpusat.

Adapaun ciri-ciri sistem ekonomi


komando antara lain :

a. Produksi, distribusi dan konsumsi seluruhnya


diatur oleh pemerintah.
b. Barang-barang modal atau alat produksi adalah
milik pemerintah.
c. Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
Sistem ekonomi terpusat ini dilaksanakan dinegara-
negara komunis seperti di Kuba, RRC, Vietnam,
Angola. Sistem ekonomi terpusat timbul sebagai
reaksi terhadap paham liberalisme yang
Pengantar Ilmu Ekonomi | 40
menghendaki kebebasan. Nampaklah disini, sistem
ekonomi suatu negara berkaitan erat dengan sistem
politiknya.

Sistem ekonomi liberal, tumbuh bersama dengan


kapitalisme. Kapitalisme adalah suatu paham yang
berdasarkan dinamika gerak ekonomi pada lalu lintas
modal sehingga persainggan bebas pun dihalalkan.
Maka dari itulah, sistem ekonomi liberal menghendaki
kebebasan bagi setiap negara. Setiap individu memeliki
kebebasan dalam berusaha dan memiliki benda, baik
berupa modal maupun benda-benda konsumsi. Sistem
ini tidak menghendaki campur tangan pemerintah di
bidang ekonomi. Semua badan usaha didalam sisitem
ekonomi liberal adalah milik swasta.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi liberal


antara lain :

a. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-


alat produksi
Pengantar Ilmu Ekonomi | 41
b. Kegiatan ekonomi disemua sektor dilakukan
oleh swasta
c. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara
langsung dalam kegiatan-kegiatan ekonomi
d. Modal memegang peranan penting dalam
ekonomi
e. Setiap orang diberi kebebasan dalam hal
pemakaian barang dan jasa
f. Kegiatan produksi dilaksanakan dengan tujuan
mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip laba
g. Terdapat persaingan bebas dalam perusahaan.
Perlu dijelaskan bahwa pengertian bebas murni
sebetulnya sekarang sudah tidak ada lagi. Pemerintahan
setiap negara tetap campur tangan dalam perekonomian.
Di Negara-negara kapitalis seperti negara-negara barat,
misalnya Inggris, Belanda, Perancis, Jerman dan
Amerika Serikat, campur tangan pemerintah ekonomi
dibidang ekonomi tetap ada, meskipun tidak begitu
banyak dan luas.

Sistem ekonomi campuran, banyak diterapkan dinegara-


negara berkembang. Dalam sisitem ekonomi campuran
Pengantar Ilmu Ekonomi | 42
(mixed economy system) sektor swasta dan pemerintah
sama-sama di akui. Hal ini berarti disamping sektor
swasta terdapat pula badan perancanaan negara (di
Indonesia Bappenas) yang merencanakan arah
perkembangan ekonomi, sesuai degan sasaran tujuan
yang telah ditetapkan.

Sistem ekonomi campuran merupakan


perpaduan antara sistem ekonomi bebas dan sistem
ekonomi terpusat. Pemecahan masalah dasar ekonomi
(barang apa yang dihasilkan, bagaimana manghasilkan,
dan untuk siapa barng itu) ditangani bersama-sama
antara pemerintah dan swasta. Penerapan sistem
ekonomi campuran ini bervariasi berbagai negara
berkembang. Penerapannya di pengaruhi oleh potensi
dan konidisi ekonomi masing-masing negara serta
aspirasi masyarakat.

Campur tangan pemerintah di bidang ekonomi meliputi :


a. Campur tangan langsung dalam penguasaan dan
pemanfaatan alat-alat produksi yang penting
b. Kebijakan negara dibidang ekonomi dalam
rangka pembimbing, mendorong, mengawasi
Pengantar Ilmu Ekonomi | 43
dan memberikan bantuan kepada kegiatan-
kegiatan sektor usaha swasta.

Sistem ekonomi tradisional, merupakan suatu sistem


dimana setiap keluarga memproduksi sendiri barang-
barang keperluannya. Demikian pola modal serta alat-
alat produksi adalah milik keluarga itu sendiri. Dalam
sistem ekonomi ini, teknologi produksinya masih sangat
sederhana, diatur menurut kebiasaan-kebiasaan adat
istiadat turun temurun. Produktivitas rendah dan
berkisar di sektor agraris. Ciri dari sistem ekonomi
tradisional ada lima, yaitu :

a. Rumah tangga konsumsi dan produksi masih


manjadi satu.
b. Teknologi yang diterapkan masih sederhana.
c. Belum mengenal pembagian kerja.
d. Hidup, terutama disektor agraris.
e. Pola hubungan masyarakat cenderung statis.

Sistem ekonomi nasional, suatu negaradisusun


berdasarkan faham atau falsafah negara yang
bersangkutan. Negara-negara yang menganut paham
Pengantar Ilmu Ekonomi | 44
liberal menyusun sistem perekonomian sesuai dengan
faham yang dianut tersebut yaitu sistem ekonomi bebas
(free enterprisesystem). Di dalam sistem liberal masalah
dasar ekonomi ditangani oleh individu-individu yang
bergerak disektor swasta, yang oleh mekanisme pasar.

Di negara sosialis dan komunis, sistem ekonomi


nasional disusun sesuai faham sosialis dan komunis.
Negara-negara seperti ini merancangsistem ekonomi
terpimpin ditangani sendiri oleh pemerintah yang diatur
oleh badan perencanaan pusat.

1.9 Arus Kegiatan Ekonomi


a. Hubungan Rumah Tangga dengan Perusahaan

Model lingkaran yang paling sederhana berupa


hubungan rumah tangga(konsumen) dan perusahaan
(produsen) yang disebut juga model dua sektor.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 45
Konsumen terdiri atas seluruh masyarakat suatu
negara yang mengonsumsi barang dan jasa.
Perusahaan menghasilkansejumlah barang dan jasa,
kemudian dijual melalui pasar. Barang dan jasa
yang dihasilkan seluruh produsen selama satu
tahunyang dinilai dalam uang disebut produk
nasional.
Rumah tangga (konsumen) memperoleh barang
dan jasa dengan cara membeli dari perusahaan.
Transaksi-transaksi tersebut menyebabkan
terjadinya arus barang dan jasa dari perusahaan
(produsen) kerumah tangga (konsumen) melalui
pasar. Transaksi tersebut juga menimbulkan arus
uang dari rumah tangga ke perusahaan untuk
pembayaran barang dan jasa yang diperolehnya.
Nilai arus barang dan jasa harus sama dengan nilai
arus uang (pembelajaan).
Perusahaan-perusahaan memerlukan faktor-
faktor produksi berupa tenaga kerja, lahan tanah,
modal usaha dan kewirausahaan. Atas penggunaan
faktor-faktor produksitersebut perusahaan
memberikan balas jasa berupa gaji dan upah, sewa,
bunga, deviden dan laba. Hal ini menimbulkan arus
Pengantar Ilmu Ekonomi | 46
faktor-faktor produksi dari rumah tangga ke
perusahaan. Arus ini diimbangi dengan arus uang
sebagai pembayaran dari perusahaan ke rumah
tangga. Arus uang (pembayaran ) ini merupakan
penghasilan atau pendapatan rumah tangga. Nilai
arus faktor produksi harus sama dengan nilai arus
uang (penghasilan).
Dengan demikian kegiatan ekonomi merupakan
suatu arus lingkaran. Arus tersebut berasal dari para
warga masyarakat yang menawarkan faktor-faktor
produksi (tenaga kerja, modal dsbnya). Warga
masyarakat memperoleh balas jasa berupa
penghasilan. Mereka membelanjakan uang
(pendapatannya) untuk membeli barang dan jasa.

Gambar 1.1 Arus kegiatan Rumah Tangga dan


PerusahaanBarang dan Jasa

Pengantar Ilmu Ekonomi | 47


Yang dihasilkan oleh perusahaan pembelanjaan
atau pengeluaran masyarakat ini menjadi penerimaan
bagi perusahaan, yang kemudian disalurkan kembali
kerumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor
produksi.

b. Hubungan Pemerintah degan Rumah tangga dan


perusahaan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 48


Pemerintah ikut serta dalam kegiatan
ekonomi nasional yang mengadakan berbagai
macam transaksi dengan rumah tangga (konsumsi)
dan perusahaan (produsen).
Hasil produksi pemerintah berupa jasa-jasa
untuk keperluan umum, misalnya pendidikan,
kesehatan, pemerintah, hankam, dan sebagainya.
Jadi, arus jasa pemerintah kepada masyarakat. Jasa
pemerintah sebagian besar tidak melalui pasar,
karena jasa pemerintah tidak diperjual belikan.
Memang ada BUMN / perusahaan negri seperti
Garuda Indonesia, namun mereka digolongkan
sebagai perusahaan / produksi.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
pemerintah memerlukan faktor-faktor produksi serta
bermacam-macam barang dan jasa, yang hurus
dibeli dan dibayar. Hal ini disebut pengeluran
pemerintah. Pengeluaran pemerintah (government
expenditure) meliputi gaji tenaga kerja (belanja
pegawai negeri)dan belanja barang untuk
pembayaran barang dan jasa, barang dan jasa
tersebut dibeli dari para produsen, misalnya mobil

Pengantar Ilmu Ekonomi | 49


dinas, rumah dinas, peralatan kantor, dan
perlengkapan perang untuk TNI.
Penerimaan pemerintah terutama berasal dari
pajak yang dipungut baik dari rumah tangga maupun
dari perusahaan, misalnya PPN dan PPh serta PBB.
Meskipun tergolong sederhana, model arus
lingkaran kegiatan ekonomi yang melibatkan
pemerintah diatas sudah lengkap dibadingkan degan
model sebelumnya. Masyarakat modern memang
lebih rumit dari pada digambarkan dalam sebuah
skema sederhana. Untuk memperoleh gambatran
yang lengkap masih perlu ditambahkan stu unsur
lagi, yaitu masyarakat luar negeri.

Gambar 1.2 Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi


(pemerintah, rumah tangga dan perusahaan)
Pengantar Ilmu Ekonomi | 50
c. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat Luar
Negeri
Dewasa ini hampir tidak ada negara yang
tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan
perdagangan dengan negara-negara lain. Apalagi
dalam era globalisasi sekarang ini. Contohnya, hasil
produksi Indonesia tidak hanya disalurkan ke

Pengantar Ilmu Ekonomi | 51


pembeli dalam negeri. Melainkan dijual kepada
masyarakat luar negeri ( LN). kegiatan tersebut
menimbulka arus barang dan jasa dari dalam negeri
(DN) ke luar negeri ( ekspor). Ekspor dibayar
dengan uang atau valuta asing (devisa) menurut kurs
tertentu. Jadi, timbul arus uang dari luar negeri ke
dalam negeri.
Dilain pihak kita pun membeli barang dan
jasa dari Negara-negara lain sehingga menimbulkan
arus barang dan dan njasa dari luar negeri (impor).
Impor barang / jasa tersebut dibayar ( di imbangi),
sehingga menimbulkan arus uang ke luar negeri.
Ekspor dan impor barang/jasa dicatat pada
daftar yang disebut neraca perdagangan, sedangkan
semua pembayaran dari/ ke luar negeri dicantumkan
dalam daftar yang disebut neraca pembayaran,
sedangkan semua pembayaran dari / ke luar negeri
dicantumkan dalam daftar yang disebut neraca
pembayaran.

Gambar1.3 Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi


Pengantar Ilmu Ekonomi | 52
(Hubungan Ekonomi dengan masyarakat LN)

SOAL EVALUASI :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 53


1. Jelaskan kedudukan atau keberadaan Ilmu Ekonomi di tengah-
tengah ilmu lainnya.
2. Apa yang dimaksudkan dengan keperluan, kesejahteraan dan
kelangkaan.
3. Berikan contoh barang-barang dan jasa yang dibedakan :
a. Menurut cara memperolehnya
b. Menurut proses pembuatannya
c. Menurut hubungannya dengan benda lainnya.
4. Jelaskan maksud Prinsip – prinsip ekonomi.
5. Apa beda metode Induksi dan metode deduksi dalam penelitian
ekonomi.
6. Apa beda tujuan ekonomi secara makro dan secara mikro.
7. Apa beda hukum ekonomi dan politik ekonomi.
8. Jelaskan dengan menunjukan gambar dari arus perekonomian :
a. Dua sektor (perusahaan dan masyarakat)
b. Tiga sektor (perusahaan, masyarakat dan pemerintah)
c. Empat sektor (perusahaan, masyarakat, pemerintah dan
luar negeri).

TUGAS:

Pengantar Ilmu Ekonomi | 54


Buatlah media berbentuk caption dari kertas karton ukuran 60

x 80 cm . untuk menampilkan barang dan jasa keperluan

primer, sekunder dan tersier yang ditunjukkan dengan kliping

10 gambar atau foto dari jenis barang dan jasa tersebut dengan

format sebagai berikut:

Jenis Keperluan Barang dan Jasa

No Jenis Kliping gambar atau foto


keperluan barang dan jasa

1 Primer

2 Sekunder

3 Tersier

Tugas ini kemudian dipresentasikan di muka kelas untuk

dinilai.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 55


BAB II SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

Pengantar Ilmu Ekonomi | 56


Tujuan Pembelajaran Umum

Dengan mempelajari Bahan Ajar dalam Bab II ini mahasiswa

diharapkan dapat mengetahui sejarah lahirnya teori-teori

ekonomi. Pengetahuan tentang sejarah pemikiran atau teori

ekonomi ini perlu diketahui oleh calon guru sebagai

pengayaan sebagai back upmengajar.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Sesudah mempelajari dengan baik Bab II ini, diharapkan

mahasiswa dapat:

1. Mengetahui tentang adanya mazhab atau kaum dalam

perkembangan pemikiran ekonomi sejak awal sampai

sekarang.

2. Menjelaskan pemikiran mazhab fisiokrat.

3. Menjelaskan pemikiran mazhab klasik

4. Menjelaskan pemikiran J.M. Keynes.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 57


BAB II

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

2.1 Sejarah Pemikiran Teori Ekonomi


Manusia lahir dan ada dengan segala keperluannya.

Pada awal peradaban manusia keperluannya terbatas dan

bersifat sederhana. Akan tetapi dengan semakin majunya

tingkat peradaban keperluan manusia semakin banyak dan

bervariasi. Dilain pihak, alat-alat pemenuh keperluan itu

terbatas. Ketidakseimbangan antara keperluan yang selalu

meningkat dengan alat pemuas keperluan yang terbatas tersebut

menyebabkan diperlukan sebuah ilmu, yang disebut ilmu

ekonomi.

Beberapa persoalan pokok yang diharapkan mampu

dipecahkan melalui ilmu ekonomi, antara lain cara

mengombinasikan sumber daya yang dimiliki untuk

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa untuk memenuhi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 58


keperluan, macam dan banyaknya barang serta yang perlu

dihasilkan, dan cara mendistribusikannya kepada masyarakat

yang memerlukan.

Ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh para ahli

ekonomi semakin maju. Akan tetapi dalam kenyataan

kehidupan sehari-hari selalu ada masalah yang dihadapi, dan

yang paling besar umumnya menyangkut persoalan ekonomi.

Pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu diterima, akan

tetapi kalau dianggap tidak mampu memecahkan masalah sosial

dan ekonomi yang dihadapi maka pemikiran-pemikiran tersebut

diperbaiki.

Pengalaman sejarah memperlihatkan sudah banyak

sekali perubahan dalam pemikiran-pemikiran ekonomi.

Perubahan dasar pandang ekonomi dapat berlangsung mulus

dan sering kali dapat berlangsung secara revolusi melalui

perubahan radikal.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 59


Pada tahun-tahun terakhir memasuki era abad XXI

banyak terjadi perubahan tidak terduga, dan kadang-kadang

sangat mengejutkan. Misalnya runtuhnya Uni Soviet, serta

negara-negara sosialis di Eropa Timur (Yugoslavia, Rumania

dan sebagainya). Dalam sejarahnya silih berganti mazhab yang

berkembang dalam pemikiran ekonomi. Mazhab-mazhab

tersebut adalah :

(1) Zaman praklasik, terdapat pemikir Jean Bodin,

mazhab merkantilisme dan mazhab fisiokrat.

(2) Mazhab Klasik, yang menghendaki adanya peran

pemerintah.

(3) Mazhab Neoklasik yang mengemukakan adanya

marginal utility dengan hukum Gossen I dan

Gossen II.

(4) Mazhab Historis yang menentang pandangan

klasik, karena motif orang dalam bertindak tidak

hanya didasarkan pada motif kepentingan pribadi,

Pengantar Ilmu Ekonomi | 60


tetapi juga dipengaruhi oleh motif-motif lain yang

banyak ragamnya.

(5) Mazhab Sosialis, dimana pemerintah bertindak

sebagai pihak yang dipercayai rakyat dan

menasionalisasikan industri-industri besar serta

cabang-cabang produksi lain yang menyangkut

hajat hidup orang banyak.

(6) Mazhab Keynes yang menyarankan agar

perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada

mekanisme pasar, pada batas tertentu peran

pemerintah justru diperlukan.

(7)Mazhab Neokeynesian (Postkeynesian), yang

menyempurnakan mazhab keynes dengan

penelitian empiris yang lebih baru.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 61


2.2 Zaman Praklasik
a. Jean Bodin (1530-1596)

Jean Bodin adalah seorang ilmuwan bangsa Perancis

yang dalam bukunya Reponse Aux de Malestroit (1568) secara

sistematis menyajikan sebuah teori tentang uang dan harga.

Ulasannya telah memuat unsur-unsur pokok teori kuantitas

tentang uang. Beberapa abad kemudian dikembangkan oleh

Irving Fisher.

Bodin menjelaskan bahwa kenaikan harga disebabkan

oleh lima faktor sebagai berikut :

1) Bertambahnya logam mulia, yaitu emas dan perak.

Menurut Bodin, faktor ini merupakan paling

penting. Bahan dasar tersebut bagi uang logam

menjadi landasan dan tolak ukur untuk menilai

harga barag dalam peredaran.

2) Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta

maupun peran negara.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 62


3) Jumlah barang negeri menjadi langka oleh karena

sebagian besar hasil produksi diekspor.

4) Pola hidup yang amat mewah di kalangan raja dan

bangsawan.

5) Menurutnya nilai mata uang logam karena isi karat

yang terkandung di dalamnya dikurangi atau

dipermainkan.

Disini telah dikemukakan sendi pokok dalam teori

kuantitas tentang uang. Bertambahnya uang (logam)

berhubungan dengan perdagangan luar negeri yang meluas. Di

zaman itu telah dikembangkan perdagangan dengan negara-

negara di Amerika Selatan, yang ditemukan sumber-sumber

logam mulia (emas dan perak), seperti di Mexico. Melalui

perdagangan luar negeri, banyak logam mulia masuk ke Eropa

yang kelak di tempa menjadi uang logam. Perkembangan ini

langsung mempengaruhi harga barang. Bodin melihat praktek-

praktek monopoli sebagai salah satu penyebab penting yang

Pengantar Ilmu Ekonomi | 63


meningkatkan harga. Bodin juga mengecam pola hidup mewah

yang berlebihan dikalangan raja dan kaum bangsawan.

Pengeluaran-pengeluaran yang amat mencolok mengandung

dampak inflator (menyebabkan inflasi) dengan mengorbankan

kepentingan golongan masyarakat lainnya. Bodin menekankan,

andaikata jumlah cadangan berupa persediaan emas itu

disimpan dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan

berhati-hati, maka inflasi akan terkendalikan.

b. Merkantilime

Dua tokoh di antara banyak pemikir ekonomi zaman

Merkantilisme adalah Thomas Mun (1571-1641) dari Inggris

dan Jean Baptiste Colbert (1619-1683) dari Perancis. Keduanya

mempunyai pengaruh besar di Inggris dan Eropah Kontinental

abad XVII. Thomas Mun adalah saudagar kaya dan anggota

dewan pimpinan East India Company, perusahaan dagang

Inggris yang diberikan monopoli dalam lalu lintas niaga antara

Inggris dan India serta beberapa negara lain di Asia. Mun

Pengantar Ilmu Ekonomi | 64


banyak mengarang tentang perdagangan luar negeri dan

perkembangan kurs mata uang dalam lalu lintas ekonomi

internasional. Sedangkan J.B. Colbert adalah pejabat negara

yang memegang peran kunci sebagai Menteri Utama di bidang

ekonomi dan keuangan di bawah Raja Louis XIV.

Inti pokok pandangan Merkantilisme adalah bahwa

kemajuan dan kemakmuran negara berhubungan dengan

adanya surplus ekspor barang di atas impor dalam perdagangan

luar negeri. Surplus dapat menambah cadangan logam mulia.

Cadangan tersebut merupakan unsur pokok bagi kekuatan

negara, kemajuan bangsa, dan kemakmuran masyarakat.

Pandangan tersebut sangat mempengaruhi kebijakan

pemerintah di negara-negara Eropa Barat zaman itu.

Pada pihak pemerintah, para pejabat berusaha untuk

menegakkan ketataprajaan negaranya dan kekuatan militernya

untuk meluaskan pengaruhnya sampai di kawasan benua-benua

lain dengan penjajahan berdasarkan kekerasan bersenjata.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 65


Penjajahan dalam tahap awal ditujukan pada sasaran untuk

menguasai segenap jalur perdagangan luar negeri dari wilayah

jajahannya, baru di tahap kemudian pada penguasaan dan

penggalian sumber kekayaan alamnya.

Menurut pandangan kaum merkantilisme, kemajuan harus

dicapai dan dibina dengan jalan memperoleh surplus besar dari

ekspor yang melebihi impor. Hal tersebut memerlukan

dukungan kuat terhadap ekspor dengan pemberian monopoli,

proteksi dan subsidi. Dipihak lain, dilakukan pembatasan dan

kalau perlu larangan terhadap impor, kecuali impor bahan

mentah untuk diolah menjadi barang ekspor.

Dalam pandangan kaum merkantilisme juga telah

diungkapkan tentang arti dan relevansi uang dalam peredaran.

Uang utama dianggap identik dengan uang logam, yang

berisikan logam mulia. Uang logam tersebut dalam cadangan

persediaannya, dan akumulasinya harus diperoleh dari surplus

dalam perdagangan luar negeri.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 66


c. Mazhab Fisiokrat

Para pemikir ekonomi yang termasuk aliran phisiokrat

sangat berpengaruh terutama pada pertengahan abad XVII.

Diantara mereka yang paling menonjol adalah dua pakar

berbangsa prancis, yaitu Francois Quesnay dan A. R. Turgot.

Istilah Fsiiokrat pertama kali digunakan oleh Quesnay.

Fisiokrat berasal dari bahasa Yunani kuno yang merupakan

penyatuan fisis(fisika, ilmu alam) dan cratos ( kekuatan ). Para

fisiokrat mengutamakan arti dan pentingnya sektor pertanian.

Kegiatan pertanian dianggap sebagai satu-satunya sektor

produktif yang menghasilkan suatu surplus produksi secara

neto untuk masyarakat. Gagasan para fisiokrat dapat dianggap

sebagai reaksi terhadap pandangan dan praktek yang dianjurkan

oleh penganut Merkantilisme. Hal ini karena dalam abad XVIII

golongan petani dijadikan seakan-akan anak tiri, dibandingkan

dengan saudagar yang berkecimpung dalam perdagangan

industri. Padahal pada pertengahan abad XVII sebelumnya,

Pengantar Ilmu Ekonomi | 67


keadaan ekonomi pada umumnya dan pertanian khususnya

masih lumayan baik. Akan tetapi dalam perkembangan selama

abad XVIII golongan petani menjadi semakin miskin dan

makin tertekan. Pajak-pajak yang tinggi, berbagai macam kerja

paksa dan pungatan liar, semua dibebankan kepada penduduk

disektor pertanian. Francois Quesnay pada waktu itu sudah

memberi isyarat akan bahaya yang tidak dapat diremehkan

kerena potensi pertaniaan yang dirongrong itu. Semuanya kelak

ternyata menjadi salah satu sebab utama bagi meletusnya

Revolusi perancis menjelang akhir abad XVIII.

Pemikiran para fisiokrat mengenai tata susunan

masyarakat pada umumnya, tata ekonomi khususnya, berakar

pada pandangan bahwa penataan diatur menurut kekuatan-

kekuatan hukum alam. Kehidupan masyarakat harus

berlangganan sesuai dengan hukum kekuatan-kekuatan yang

secara alamiah mengatur hubungan antar individu warga

masyarakat. Pemahaman mengenai berlakunya kekuatan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 68


hukum alam itulah yang seharusnya dan wajar dijadikan

pedoman dasar untuk pengaturan serta pengelolaan kebijakan

suatu masyarakat dan negara.

(1) Francois Quesnay ( 1694 – 1774 )

Francois Quesnay sebenarnya adalah seorang dokter

ahli bedah, khususnya mengenai ilmu dan teknik pengeluaran

darah pasien. Quesnay kemudian diangkat sebagai anggota

Akademi Ilmu Pengetahuan, sebuah lembaga ilmiah yang

paling berwibawa di Perancis. Sejak tahun 1770 an Quesnay

semakin mencurahkan perhatiannya terhadap masalah ekonomi,

khususnya yang menyangkut masalah pertanian. Ia mengamati

kemunduran dibidang pertanian dan menjadi sangat prihatin

atas nasib golongan petani produsen yang kehidupannya begitu

tertekan. Sumbangan pikiran Quesnay dalam ilmu ekonomi

berkisar pada penyajiannya tentang proses ekonomi masyarakat

dalam pola arus lingkaran peredaran ( barang dan uang )

berdasarkan suatu proses reproduksi secara berulang. Gagasan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 69


Quesnay dibeberkan dalam bentuk suatu tableau, semacam

gambaran bercorak grafik ( dalam bukunya berjudul Analyse

du Tableau Economique, tahun 1758 ). Gambaran tersebut

menunjukan adanya interdependensi ( hubungan timbal balik )

dalam tata susunan ekonomi. Diungkapkan adanya suatu

lingkaran yang mencakup arus barang ke arah satu jurusan,

sedangkan yang sudut lain mengalir arus uang ( daya beli ) ke

arah jurusan balik. Dalam hubungan ini ditekankan adanya

identitas persamaan antara hasil produksi dan pendapatan.

Dalam pandangan Quesnay dan para penganut ajaran

fisiokrat, masyarakat dapat dibagi menjadi empat golongan,

yaitu :

a) Kelas produktif yang aktif dan giat di bidang

pertanian.

b) Kaum tuan tanah yang memiliki atau menguasai

tanah.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 70


c) Kelas nonproduktif atau kelas steril yang meliputi

kaum saudagar (di bidang niaga dan industri ) serta

golongan profesional, dan

d) Para tenaga kerja dan buruh yang menerima gaji /

upah.

Ketika golongan yang pertama dianggap sebagai

golongan yang mandiri dan mengambil peranan aktif dalam

ekonomi masyarakat. Mereka masing-masing masih memiliki

atau menguasai modal dan giat dalam satuan usaha ataupun

lingkungan kerja. Sedangkan golongan tenaga kerja dan buruh

merupakan kelas pasif yang nafkah hidupnya tergantung pada

golongan-golongan yang lainnya.

Sektor pertanian dapat produktif, karena hanya sektor

tersebut yang menghasilkan sisa produk bersih dalam arti

adanya selisih (surplus ) antara hasil produksi dan konsumsi.

Sebaliknya kegiatan kaum saudagar di bidang niaga dan

industri dianggap steril, karena tidak menghasilkan surplus

Pengantar Ilmu Ekonomi | 71


dalam arti kelebihan bersih diatas jumlah bahan dan peralatan

yang telah digunakan sebagai sarana produksi.

(2) R. Jacques Turgot (1727- 1781 )

AR. Jacques Turgot adalah pakar ekonomi yang

terkemuka dan berpengaruh dalam mazhab fisiokrat di abad

XVIII. Turgot adalah seorang ilmuwan si bidang filsafat,

ekonomi, dan sastra. Turgot menjabat sebagai menteri

keuangan di bawah Raja Louis XVI. Ia melakukan tindakan-

tindakan reformasi yang sangat berarti di bidang keuangan

negara, khususnya mengenai sistem fiskal. Serangkaian

tindakan tersebut diantaranya perdagangan bebas dalam hal

gandum dengan meniadakan monopoli, penghapusan berbagai

pajak dan pungutan yang menjadi beban atas produksi dan

perdagangan bahan pertanian, sistem perpajakan

disederhanakan dan diganti dengan pajak bumi sebagai

landasan umum. Pada tahun 1776 Turgot dipecah dari

kedudukannya karena pendiriannya, pemikirannya, dan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 72


tindakannya. Turgot tidak segan-segan memberi peringataan

keras dan isyarat tentang bahaya dan terjadinya revolusi sosial

jika keadaan yang begitu mengekang petani produsen dibiarkan

berlangsung terus. Ternyata 13 tahun kemudian setelah

pemecatan terhadap Turgot sebagai menteri keuangan,

meletuslah Revolusi Perancis.

Pemikiran Turgot mengenai masalah-masalah ekonomi

masyarakat sehaluan dengan garis pemikiran yang

dikembangkan oleh Francois Quesnay. Dalam bukunya yang

berjudul Reflexions Sur La Formation et Ia Distribution des

Richesses (1776 ), analisis Turgot berkisar pada sumber awal

dan proses pembentukan modal kekayaan serta penggunaan dan

pembagiaannya dalam masyarakat.

Quesnay dan Turgot menganjurkan agar diberlakukan

satu pajak tunggal yang berkaitan dengan sewa tanah. Selain itu

harus diadakan perombakan dan reformasi pada keuangan

negara dan sistem fiskal. Semua jenis pajak dan pengutan yang

Pengantar Ilmu Ekonomi | 73


dilimpahkan pada hasil kegiatan para petani produsen harus

dihapus. Sebab, beban berbagai jenis pajak dan pungutan lain

merupakan sumber pokok bagi terkurasnya hasil pertanian.

Oleh sebab itu, hasil pertanian sudah tidak mungkin memberi

imbalan jasa yang minimal dibutuhkan oleh golongan petani

produsen, yaitu satu-satunya golongan masyarakat yang

produktif. Hanya surplus berupa produk bersih yang secara

logis dan wajar merupakan sumber perpajakan. Sistem pajak

tunggal tidak mempengaruhi proses reproduksi dari hasil

produksi masyarakat. Artinya, dasar perpajakan demikian

menjamin perawatan dan pergantian atas penyusutan alat

produksi maupun perbaikan mutu produksi pertanian. Ciri

pokok pajak tunggal yang bersifat umum seperti yang

dianjurkan oleh para fisiokrat ialah bahwa besar-kecilnya pajak

yang dipunggut harus proporsional dalam perimbangannya

dengan besar kecilnya produk bersih dari hasil pertanian.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 74


2.3 Mazhab Klasik (1780-1850)
Mazhab klasik lazim dianggap bertitik awal dengan

karya besar Adam Smith pada akhir abad XVIII yang berjudul

An Inquiry Into the Nature and Cause of the Wealth of Nations,

tahun 1776. Kemudian disusul oleh sejumlah tokoh pemikir

lain yang menonjol selama bagian pertama abad XIX. Para

pemikir ekonomi dari mazhab klasik diantaranya adalah Adam

Smith (1723-1790), Jean Baptiste Say (1767-1832), David

Ricardo (1772-1823) dan Thomas Robert Malthus (1766-1834),

yang meletakkan landasan kuat bagi perkembangan ilmu

ekonomi selanjutnya.

Para pemikir ekonomi mazhab klasik mempunyai pandangan

yang sama mengenai tata susunan ekonomi masyarakat, yaitu

kegiatan perseorangan ataupun kegiatan satuan-satuan usaha

hanya diberi kebebasan untuk mengurus kepentingannya

sendiri dan memperbaiki kedudukannya di bidang ekonomi.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam persaingan bebas

akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat sebagai


Pengantar Ilmu Ekonomi | 75
keseluruhan dari pada kalau sesuatu itu diatur oleh pemerintah.

Pandangan itu didasarkan pada pendapat, bahwa produksi dan

konsumsi serta pembagian kekayaan pada asasnya sudah

ditentukan menurut hukum-hukum ekonomi yang berlangsung

dalam kehidupan masyaratkat.

Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa

tanah, serta tingkat laba, ditentukan oleh peran kekuatan-

kekuatan pasar dalam persaingan. Peran pemerintah hendaknya

dibatasi pada prasarana pekerjaan umum, hukum, pertahanan

dan keamanan, pendidikan, kepamongprajaan, serta jasa-jasa

publik lainnya. Pangkal tolak mazhab klasik ialah bahwa

kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan cara yang paling

baik bilamana sumber-sumber daya produksi berupa barang dan

jasa dijual di pasaran melalui persaingan yang bebas.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 76


(a). Adam Smith (1729-1790)

Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan

kelahiran Skotlandia, guru besar dalam ilmu filsafat di

Universitas Edinough. Adam Smith adalah pakar utama dan

pelopor dalam mazhab klasik. Karya besarnya yang sering

disebut The Wealth of Nations lazim dianggap sebagai buku

standar yang pertama di bidang pemikiran ekonomi. Sejumlah

sumbangan pemikiran yang mula-mula diungkap oleh Adam

Smith sampai sekarang masih penting untuk diperhatikan.

Menurut Adam Smith, suatu perekonomian akan selalu

berada pada keseimbangan (equilibrium). Apabila terjadi

ketidakseimbangan (disequilibrium) sifatnya hanya sementara,

karena akan ada tangan gaib (invisible hands) yang akan

mengatur perekonomian sedemikian rupa sehingga keadaan

kembali pada keseimbangan.

Adam Smith menekankan laisez faire, laissez aller,

yaitu sebaiknya pemerintah melakukan campur tangan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 77


seminimal mungkin dalam kegiatan perekonomian. Dalam The

Wealth of Nations diterangkan pula bahwa orang tidak perlu

membuat sendiri barang-barang yang kalau dibeli lebih murah

harganya. Apabila barang-barang buatan luar negeri lebih

rendah harganya dari barang-barang buatan dalam negeri, lebih

baik mengimpornya.

Pengaruh pandangan Smith sangat luas. Hampir semua

pembahasan dibidang ekonomi dikaitkan dengan pandangan

Smith. Pandangan-pandangan Smith banyak mengambil dari

para pemikir pendahulunya. Akan tetapi ia termasyhur dan

mendapat penghargaan yang sangat tinggi, karena

kesederhanaan model atau sistem yang diciptakannya, yaitu

sistem perekonomian berdasarkan mekanisme pasar yang tidak

memerlukan perencanaan atau pengawasan dari pihak

manapun. Meskipun sederhana, tetapi sangat ampuh dalam

mencapai tujuan, yaitu mengalokasi sumber daya secara

optimal.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 78


(b). Jean Baptiste Say (1767-1832)

Jean Baptiste Say adalah pakar ekonomi kelahiran

Perancis yang berasal dari keluarga saudagar. Ia menjadi

pendukung pemikiran Smith. Hasil kerjanya dirangkum dalam

bukunya Traite d’Ekonomie Politique (1803). Apa yang

dilakukan oleh Say sangat membantu dalam memahami

pemikiran-pemikiran Smith dalam buku The Wealth of

Nations, yang bahasanya relatif sulit dicerna oleh orang

kebanyakan.

Dalam karya Say dikembangkan sebuah gagasan yang

disebut theorie des debouchees (teori tentang pasar dan

pemasaran), kemudian ilmu ekonomi dikenal sebagai Hukum

Say’ (Say Law) yang menyatakan bahwa setiap penawaran

akan menciptakan permintaan sendiri (Supply creates it’s own

demand). Maksudnya dalam keadaan keseimbangan, produk

selalu cenderung menciptakan hasil produksi itu sendiri. Ia

menganggap bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 79


oleh peningkatan pendapatan, yang akhirnya akan diiringi pula

oleh peningkatan permintaan. Jadi, dalam perekonomian

menganut pasar persaingan sempurna tidak akan terjadi

kelebihan penawaran (excess supply). Kalaupun terjadi,

sifatnya hanya sementara. Pasar melalui tangan-tangan gaib

akan mengatur dirinya kembali kearah keseimbangan. Misalnya

kalau penawaran terlalu besar dibandingkan permintaan, maka

stok barang naik dan harga-harga di pasar akan turun. Turunnya

harga menyebabkan produsen enggan berproduksi, sehingga

akhirnya jumlah barang yang ditawarkan kembali sama dengan

jumlah barang yang diminta.

Selain terkenal dengan hukum supply creates it’s own

demand, Say sebetulnya dapat dikatakan sebagai orang pertama

yang berbicara tentang entrepreneur. Ia adalah orang pertama

yang berjasa mengklasifikasi factor-faktor produksi atas tiga

bagian yaitu: tanah, tenaga kerja, dan modal. Akan tetapi teori-

teorinya itu kalah tenar dibandingkan Hukum Say, sebab teori

Pengantar Ilmu Ekonomi | 80


ini kemudian paling sering dikritik oleh Keynes sebagai

pangkal terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930-an.

(c). David Ricardo (1772-1823)

David Ricardo adalah pemikir yang paling menonjol

diantara pakar mazhab klasik. Ricardo melanjutkan karya

ilmiah yang dasarnya telah dirintis oleh Adam Smith. Karya

Ricardo yang berjudul The Principles of Political Economy and

Taxation (1821) diterbitkan hampir setengah abad kemudian

setelah buku Adam Smith yang terkenal terbit. Ricardo tidak

memiliki pendidikan ekonomi yang cukup, akan tetapi

pekerjaan dalam bidang pasar modal yang digelutinya sejak

berusia 14 tahun membuatnya paham tentang dunia ekonomi.

Ricardo antara lain mengemukakan teori tentang nilai

dan harga barang, yaitu dengan menekankan suatu syarat

bahwa barang yang nilainya dipersoalkan harus mengandung

faedah nyata. Sebab jika tidak, barang yang bersangkutan tidak

dapat ditukar untuk memperoleh barang-barang lain yang

Pengantar Ilmu Ekonomi | 81


bernilai karena ada faedahnya. Dalam hubungan ini banyak

ataupun langkanya barang berpengaruh terhadap pembentukan

harga.

Dalam teori tentang sewa tanah, Ricardo menjelaskan

bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur

dan tidak subur. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi,

dengan demikian untuk menghasilkan satu satuan produksi

diperlukan biaya (biaya rata-rata dan biaya marjinal) yang lebih

rendah. Semakin rendah kesuburan tanah, jelas semakin tinggi

biaya rata-ratanya (average cost = AC) dan biaya marjinal

(marginal cost = MC) untuk mengolah tanah tersebut. Semakin

tinggi biaya, maka keuntungan per hektar tanah menjadi

semakin kecil.

Teori Ricardo lain yang terkenal adalah teori

Keunggulan Komparatif (comparative advantage), yang

mengandung relevansi untuk pengertian secara umum tentang

hubungan ekonomi antarbangsa. Gagasan tentang keunggulan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 82


komparatif berpangkal pada pembagian kerja dan spesialisasi

bidang kegiatan yang telah ditonjolkan oleh Adam Smith.

Menurut Ricardo, suatu negara hendaknya memusatkan

perhatian serta daya dan dananya pada kegiatan yang

menghasilkan jenis barang dan jasa, dimana negara tersebut

mempunyai keunggulan dalam hal tingkat biaya dan

produktivitas. Sebaiknya, negara itu tidak perlu memproduksi

barang dan jasa yang biaya produksinya lebih tinggi

dibandingkan dengan apabila barang itu dibuat oleh negara lain.

(d). Thomas Robert Malthus (1766-1834)

Malthus adalah seorang ilmuwan dibidang teologi, yang

kemudian memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah

ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus adalah

alumnus dari University of Cambridge, Inggris, tempat ia

menyelesaikan pelajarannya dalam ilmu matematika dan ilmu

sejarah klasik (zaman Yunani dan Roma). Setelah lulus dari

Pengantar Ilmu Ekonomi | 83


universitas tersebut, Malthus memperdalam pengetahuannya

dalam teologi. Kemudian ia mengabdi sebagai pendeta selama

40 tahun sampai ia meninggal. Menjelang usia 40 tahun

Malthus diangkat menjadi Profesor di bidang sejarah dan

ekonomi politik di East India College. Malthus banyak menulis

buku, antara lain yang cukup terkenal berjudul Principles of

Political Economi (1820). Dari sekian banyak bukunya,

agaknya buku Principles of Population (judul lengkapnya

Essay on the Principles of Population as it Affect the Future

Improvement of Society (1798) yang dikenal paling luas. Dalam

buku ini tampak bahwa Malthus termasuk salah seorang

pengikut Adam Smith, namun tidak semua pemikirannya

sejalan dengan pemikiran Smith. Di satu pihak Smith optimis

bahwa kesejahteraan umat manusia akan selalu meningkatkan

dampak positif dari pembagian kerja dan spesialisasi.

Sebaliknya Malthus justru pesimis tentang masa depan umat

manusia.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 84


Sumber pesimisme Malthus adalah dari kenyataan

bahwa tanah sebagai salah satu faktor produksi utama tetap

jumlahnya. Kalaupun pemakaian tanah untuk produksi

pertanian bisa ditingkatkan, peningkatannya tidak seberapa.

Dalam banyak hal justru jumlah tanah untuk pertanian

berkurang karena digunakan untuk keperluan perumahan,

pabrik-pabrik dan pembuatan jalan, serta bangunan lain.

Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih

cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai

dengan deret ukur/ progresi geometrik (1, 2, 4, 8, 16, 32 dan

seterusnya), sedangkan pertumbuhan produksi makanan

meningkat sesuai dengan deret hitung/ progresi aritmetik (1, 2,

3, 4, 5, dan seterusnya). Oleh karena perkembangan jumlah

manusia lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan

produksi hasil-hasil pertanian, maka Malthus meramal bahwa

suatu ketika akan terjadi malapetaka yang akan menimpa umat

Pengantar Ilmu Ekonomi | 85


manusia. Kecenderungan jumlah penduduk yang melampaui

pengadaan pangan hanya dapat dicegah dengan adanya

hambatan alamiah berupa musibah-musibah yang terjadi

sewaktu-waktu dan berulang-ulang secara berkala, seperti

penyakit menular, kelaparan masal dan peperangan.

Cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut dengan

mengendalikan jumlah penduduk, yaitu melalui Keluarga

Berencana dan penundaan perkawinan.

2.4 Mazhab Neoklasik


Pada akhir abad XIX muncul pemikiran-pemikiran baru

dari sekelompok pakar ekonomi yang berdasarka teori mazhab

klasik, namun para pemikir golongan neoklasik menujukkan

pola pendekatan yang baru. Perkembangan pemikiran tersebut

muncul secara bersamaan pada masa yang sama, tetapi dari

pusat-pusat ilmu pengetahuan di berbagai negara-negara yang

berbeda-beda, antara lain Austria, Inggris, Swiss dan Amerika

Serikat. Semua aliran neoklasik dari negara-negara tersebut

Pengantar Ilmu Ekonomi | 86


berpangkal pada pendapat bahwa faedah marjinal (marginal

utility) suatu barang ditentukan oleh penilaian subjektif dari

pihak peminta atau pembeli. Pangkal pikiran ini pada

hakekatnya membedakan pandangan para pakar mazhab

neoklasik dari pandangan para pakar mazhab klasik

sebelumnya. Oleh sebab itu mazhab neoklasik dijuluki sebagai

aliran faedah marjinal.

(a). Pendekatan Marjinal

Herman Hednrich Gossen (1810-1858) mengunakan

konsep marjinal dalam menjelaskan kepuasan akan faedah

(utility) dan mengonsumsi suatu barang, yang kemudian

dikenal sebagai dua hukum gossen.Menurut Gossen, faedah

marjinal (marjinal utility) dan mengonsumsi suatu barang akan

semakin berkurang jika barang yang sama dikonsumsi semakin

banyak. Pernyataan ini kemudian dijadikan semacam dalil,

yang lebih dikenal sebagai Hukum Gossen Pertama.

Dalam Hukum Gossen Kedua ia menjelaskan bahwa

Pengantar Ilmu Ekonomi | 87


sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara

relatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relatif tak

terbatas adanya. Dengan adanya kendala ini maka kepuasan

maksimum yang bisa diperoleh (sesuai dengan keterbatasan

sumber daya dan dana tersebut)pada saat faedah marjinal sama

untuk tiap barang yang dikonsumsi tersebut, dengan syarat

semua sumber daya dan dana terpakai habis seluruhnya.

(b). Mazhab Austria

Para pendukung dan pemakai konsep marjinal

kebanyakan berasal dari Universitas Wina (Austria). Pandangan

mereka mempunyai ciri-ciri sendiri, yaitu penerapan kalkulus

dalam penerapan teori-teori mereka. Karena dikembangkan

oleh pakar-pakar ekonomi dari Austria, maka pandangan

mereka dinamakan mazhab Austria (Austrian School of

Economics). Tiga tokoh utama aliran Autria ini adalah Carl

Menger (1841-1921), Frederich Von Wieser (1851-1926) dan

Eugon Von Bohm Bawerk (1851-1914).

Pengantar Ilmu Ekonomi | 88


Dalam bukunya berjudul Grunsatze der

Wirtschaftslehre (1871) Menger mengembangkan teori faedah

marginal Menger, dengan menambahkan formulasi biaya-biaya

kesempatan (oppurtunity costs). Sumbangan utama Bohm

Bawerk adalah dalam mengembangkan teori tentang modal

(theory of capital) dan teori tentang tingkat bunga. Teori-teori

yang dikembangkan oleh ketiga tokoh utama aliran Autria ini

kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh lain, seperti Knut Wicksell

(1851-1926), Ludwig Elder von Mises (1881-1973),Friederich

August von Hayek (1899- ) dan J.R.Hicks (1904- )

(c). Mazhab Lausanne

Leon Walras adalah seorang pemikir neoklasik yang

menyumbangkan analisis yang lebih menyeluruh tentang teori

keseimbangan umum. Leon Walras kelahiran Perancis tahun

1870. Ia diangkat oleh Universite de Laussane, Swiss, sebagai

guru besar dalam ilmu ekonomi, dan dianggap sebagai pendiri

mazhab Lausanne ( Lausanne School of Economics ). Karya

Pengantar Ilmu Ekonomi | 89


Walras Elements of Pure Economics ( 1878 ) dianggap sebagai

suatu maha karya dalam bidang ekonomi. Dalam buku itu

Walras menjelaskan teori keseimbangan ekonomi dengan

pendekatan matematis. Ia mampu memberikan ulasan yang

lebih jelas tentang adanya saling ketergantungan

(interdependensi) antara bagian-bagian ekonomi secara

gamblang dengan model keseimbangan umumnya (general

equilibrium model). Ia menguraikan bahwa perubahan dalam

suatu faktor atau bagian ekonomi akan membawa perubahan

pada variabel-variabel lain dalam sistem ekonomi secara

menyeluruh.

Setelah Leon Walras mengundurkan diri sebagai guru

besar di Laussane, maka Vilfredo Pareto diangkat sebagai

penggantinya. Ia meneruskan karya ilmiahnya dibidang ilmu

ekonomi atas dasar yang telah diletakkan oleh Walras dengan

pendekatan berdasarkan matematika. Pareto sebetulnya

berkebangsaan Itali, tetapi kemudian lebih banyak

Pengantar Ilmu Ekonomi | 90


mencurahkan tenaga dan pikirannya di Laussane, Swiss.

Sumbangan pareto dalam bidang ekonomi (dalam bukunya

Manual d’Economie Politique -1909) yang dianggap paling

penting berkisar tiga hal,yaitu :

(1). Pengertian tentang indeferensi pada pihak

konsumen dan konsep kurva indeferensi

(indifference curve) dalam penyusunan suatu teori

keseimbangan.

(2). Pendapatnya mengenai penggunaan sumber-sumber

daya produksi secara optimal dalam sistem

ekonomi, yang mula-mula disebut Pareto

optimality dan kemudian lebih dikenal sebagai

Pareto effeciency.

(3). Pendapatnya yang terungkapkan sebagai Hukum

Pareto (Pareto Law) yang menyangkut masalah

distribusi pendapatan.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 91


Dalam hukum Pareto, pengalokasian sejumlah sumber

disebut efesien jika melalui suatu relokasi, yaitu tidak ada

seorang individu pun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa

mengurangi kesejahteraan orang atau individu lainnya. Kondisi

yang efesien tersebut tidak harus terjadi pada saat semua orang

mendapatkan kue yang sama besarnya. Kondisi ini bisa saja

berlangsung dengan pemerataan pembagian kue yang pincang.

(d). Mazhab Cambrige

Tokoh paling utama mazhab neoklasik adalah Alfred

Marshall (1842-1924). Marshall dianggap sebagai pelopor

aliran Cambrige (Cambridge School of Economic) di Inggris.

Alfred Marshall adalah guru besar di Cambrige

University, Inggris. Dari sekian banyak buku yang ditulisnya,

buku Marshall yang dianggap paling berpengaruh adalah

Principle of Economics (1891, revisi 1898). Marshall dianggap

sangat berjasa dalam memperbaharui atas pandangan-

pandangan ekonomi yang dikemukan pakar klasik dan pakar

Pengantar Ilmu Ekonomi | 92


neoklasik. Marshall menggabungkan konsep klasik dan

neoklasik, menurut marshall selain biaya-biaya harga juga

dipengaruhi oleh unsur subyektif lainnya, baik dari pihak

konsumen maupun pihak produsen. Unsur subyektif yang

mempengaruhi harga dari pihak konsumen misalnya

pendapatan (daya beli), dan pihak produsen misalnya keadaan

keuangan perusahaan. Kalau keuangan perusahaan dalam

keadaan sulit, mungkin perusahaan bersedia menerima harga

rendah. Akan tetapi kalau keadaan keuangan cukup kuat,

mereka juga akan lebih berani dalam mempertahankan harga.

2.5 Mazhab Historis (Sejarah)


Mazhab ini berkembang di Jerman. Pola pemikiran

mazhab historis didasarkan pada persfektif sejarah. Kerangka

dasar teoritisnya berikut pola pendekatannya dalam

memecahkan masalah ekonomi sangat berbeda dan terpisah

dari aliran utama yang berawal dari kaum klasik. Sebagai

Pengantar Ilmu Ekonomi | 93


konsekuensinya, juga terdapat perbedaan yang mendasar

mengenai kebijakan ekonomi yang dianut oleh pendukung

aliran historis. Nama aliran Historis diinspirasikan oleh

keberhasilan metode sejarah dalam bidang-bidang hukum dan

bahasa. Oleh segolongan pakar-pakar Jerman sendiri ada yang

menamakan aliran Historis sebagai aliran Etis, untuk

menunjukkan ketidaksenangan mereka pada paham klasik.

a. Kritik Mazhab historis terhadap pemikiran klasik.

Pemikir-pemikir klasik mengganggap bahwa manusia

pada hakikatnya bersifat serakah. Menurut ajaran aliran

Historis, motif orang dalam bertindak, tidak hanya didasarkan

pada motif laba dan kepentingan pribadi, tetapi juga didorong

oleh etika dan faktor-faktor lainnya.

Dalam pandangan kaum Klasik, perekonomian

sebaiknya diserahkan kepada pasar, dimana setiap orang

berbuat demi kepentingan masing-masing. Akhirnya melalui

Pengantar Ilmu Ekonomi | 94


tangan-tangan gaib (invisible hands) akan tercipta harmoni

secara keseluruhan. Pemikiran ini juga dikecam oleh pakar-

pakar sejarah, sebab dinilai terlalu mekanistis, dan mereka

menghendaki agar hal ini diganti dengan dasar pemikiran yang

lebih etis. Pemikir-pemikir aliran Historis menghendaki agar

kegiatan masyarakat dilandaskan pada suatu sistem yang

menyeluruh, yang mencakup semua organisme dalam

kehidupan bermasyarakat sebagai suatu keseluruhan. Penganut

aliran Historis yang tidak percaya pada mekanisme pasar bebas.

Klasik pada umumnya sepakat untuk meminta campur tangan

pemerintah dalam perekonomian. Intervensi pemerintah

diharapkan mampu membawa proses ekonomi pada tujuan-

tujuan sosial dan ekonomi yang diinginkan bersama. Tanpa

campur tangan pemerintah dalam perekonomian tidak akan ada

jaminan keadilan sosial. Kebijakan negara dibidang ekonomi-

keuangan harus secara aktif mengadakan intervensi berupa

Pengantar Ilmu Ekonomi | 95


proteksi dan subsidi kepada dunia industri, khususnya pada

awal pertumbuhannya.

b. Tokoh-Tokoh Mahzab Historis

Tokoh-tokoh pemikir mahzah Historis, sebagian besar

berasal dari Jerman. Mereka itu antara lain Friederich List,

Bruno Hildebrand, Gustav von Schmoller, Werner Sombart,

dan Max Weber. Pendukung aliran sejarah di Amerika Serikat,

misalnya Henry Carey, Simon Nelson Patten, dan Dniel

Reymond.

1. Frederich List (1789-1846)

Pakar ekonomi utama yang paling berpengaruh di

Jerman selama bagian pertama abad XIX ialah Friederich List.

Dia dipandang sebagai pelopor yang meletakkan dasar bagi

pertumbuhan pemikiran ekonomi yang dikenal sebagai Mahzab

Historis. Perhatian List dicurahkan pada masalah-masalah

kebijakan. Sedangkan pemikiran-pemikiran yang bersifat teori,

Pengantar Ilmu Ekonomi | 96


baru dikembangkan kemudian oleh generasi-generasi yang

kemudian menyusul dipertengahan abad XIX (Bruno

Hildebrand, dkk) dan menjelang akhir abad XIX (Gustav von

Schmoller, dkk).

Salah satu buku List yang cukup terkenal ialah Das

Nationale System der Politichen Oekonomie, der Internationale

Handel, die Hendels Politik Und der Deutche Ollverein (dalam

bahasa Inggris : The National System of Political Economy,

International Trade, Trade Policy and The German Customs

Union, tahun 1840). Isi buku itu lebih banyak mengandung

suatu teori tentang proteksi, yaitu menyangkut industri awal

(infant industries). Artinya produksi berlaku sampai pada tahap

ketika industri dalam negeri sudah cukup kuat bersaing dengan

industri luar negeri. Setelah tercapainya tahap yang dimaksud,

maka tarif pabean dan lain-lain bentuk proteksi ditiadakan.

Sektor pertanian menurut List tidak perlu diberi proteksi, sebab

pertanian akan memperoleh manfaat dari pertumbuhan industri.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 97


Dalam pada itu industri memerlukan bahan dasar dan bahan

pangan yang agak murah.

List menekan pada kewajiban negara dan pemerintah

untuk aktif melindungi industri di Jerman yang masih pada

tahap awal perkembangannya, dan jauh ketinggalan dengan

tingkat pertumbuhan di Inggris. Oleh sebab itu industri Jerman

harus dilindungi terhadap persaingan dari luar (terutama dari

Inggris). Perdagangan bebas antar negara harus ditolak karena

itu mengabaikan kepentingan bangsa. Pada saat industrialisasi

telah mencapai tahap yang sudah bisa bersaing dengan negara

industri yang paling kuat (Inggris waktu itu) maka barulah

dapat dipertimbangkan sistem perdagangan bebas untuk

semuanya.

List menyimpulkan bahwa dari cara mereka

berproduksi, setiap kelompok masyarakat pada umumnya

melewati tahap-tahap sejarah sebagai berikut :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 98


a) Tahap berburu dan menangkap ikan atau tahap

barbarian, yang berciri masyarakat primitif,

sebab kebutuhan dipenuhi dari apa yang

disediakan oleh alam.

b) Zaman mengembala atau pastoral , masyarakat

mulai berternak tetapi masih nomaden atau tidak

menetap.

c) Zaman agraris, masyarakat mulai menetap dan

bertani secara subsistem.

d) Zaman bertani, masyarakat menghasilkan

industri manufaktur sederhana dan mulai

melakukan perdagangan lokal

e) Masyarakat bertani, manufaktur lebih maju dan

telah melakukan perdagangan internasional.

Menurut List, sistem perdagangan bebas sebagaimana

dianjurkan oleh kaum Klasik hanya cocok bagi negara-negara

Pengantar Ilmu Ekonomi | 99


yang sudah berada pada tahap kelima (waktu itu misalnya

Inggris).

2. Bruno Hildebrand ( 1812 – 1878 )

Bruno Hildebrand adalah seorang pakar ekonomi yang

pada zamannya sangat aktif di bidang penelitian dan penulisan

karya ilmiah. Ia menekankan segi evolusi dalam perekonomian

masyarakat. Menurut Hildebrand, cara tiap-tiap kelompok

masyarakat dalam melakukan tukar menukar dan berdagang,

dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

a) Tukar menukar secara innatura atau barter.

b) Tukar menukar dengan perantara uang.

c) Tukar menukar dengan menggunakan kredit.

Sekarang di negara-negara maju orang sering

melakukan tukar-menukar dengan menggunakan cek, dan

membeli barang melalui katalog maupun telepon.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 100


3. Gustav von Schmoller ( 1839 – 1917 )

Selama bagian akhir abad XIX Gustav von Schmoller

dianggap seorang pakar ekonomi yang paling dominan di

seluruh Jerman. Schmoller menjadi terkenal karena perdebatan

yang hangat dengan Karl Menger, tokoh aliran Austria dalam

Mahzab Neoklasik.

Jika tokoh-tokoh Mahzab Historis menghendaki

berbagai kebijakan di bidang ekonomi, Schmoller menghendaki

agar selain kebijakan ekonomi juga menyangkut politik, sosial,

dan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh.

Misalnya untuk meningkatkan kedudukan kaum buruh dia

menganjurkan agar didirikan dan dibinanya organisasi-

organisasi serikat pekerja. Schmoller beserta rekan-rekannya

juga telah berhasil mendesak pemerintah dalam pembuatan

undang-undang yang melindungi kaum buruh dari penindasan

para pengusaha. Jaminan sosial yang diberikan kepada

kaum buruh sesuai undang-undang tersebut dianggap sangat

Pengantar Ilmu Ekonomi | 101


maju untuk zamannya. Di negara-negara Eropa pada umumnya

belum ada undang-undang perlindungan kaum buruh seperti

yang dibuat di Jerman tersebut.

4. Werner Sombart (1863 - 1941).

Salah satu hasil penelitian Sombart yang paling sering

dikutip orang ialah tentang tahap-tahap perkembangan

kapitalis, yaitu bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat

kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Dalam karyanya

Der Moderne Kapitalismus, (1902, revisi 1927) dibedakannya

kapitalisme menjadi prakapitalisme, kapitalisme uda atau

menengah, kapitalisme tinggi atau raya, dan kapitalisme akhir.

5. Max Weber (1864 - 1920)

Max Weber adalah ahli sosiologi dalam arti luas. Ilmu

ekonomi dan ilmu sejarah ekonomi oleh Weber dimasukkan

sebagai bagian dari ilmu sosiologi. Meskipun ia ahli sosiologi,

tetapi tekanan utama dalam pembahasannya adalah ekonomi.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 102


Dalam kegiatan ekonomi, dapat dilihat bahwa banyak

peradapan dalam sejarah mengenal artinya mencari laba.

Menurut Weber perilaku ekonomi kapitalisme bertolak dari

harapan akan keuntungan dari tukar menukar yang didasarkan

pada kesempatan memperoleh laba. Dalam bukunya yang

sangat terkenal The Protestant Ethic and the Spirit or Capitalim,

ia menjelaskan bahwa ada pengaruh nyata ajaran agama

Protestan terhadap prilaku dan kemajuan ekonomi.

6. Henry Charles Carey (1793 - 1879).

Henry Charles Carey adalah pemimpin gerakan

proteksionis dari amerika serikat. Ia tertarik dengan aliran

historis karena ayahnya adalah teman dekat Friedrich List

sewaktu List berdiam di Amerika Serikat. Dalam karyanya

Principles of Social Science, Carey menekankan perlunya

difersifikasi industri untuk menciptakan lapangan pekerjaan

lebih luas. Suatu negara yang hanya mengandalkan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 103


pembangunan pada ekspor produk-produk pertanian dinilai

merugikan.

Menurut Carey, hanya petani yang bodoh saja yang secara terus

menerus mengekspor barang-barang mentah dan menerima

imbal tukar produk-produk lain dalam jumlah sedikit.

2.6 Mazhab Sosialis


Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara

garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua , pertama, dari

kelompok pemikir sosialis sebelum Marx, dan kedua,

sosialisme menurut Marx. Dari kelompok pertama dapat dibagi

atas kelompok pemikir sosialis yang sifatnya cenderung utopia

(khayal, impian), dan mereka yang merealisir gagasan-gagasan

untuk membentuk komunitas-komunitas atau kelompok-

kelompok masyarakat sosialis.

a) Sosialisme Utopia.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 104


Tokoh sosialis utopia yang terkenal adalah Sir Thomas

More (1478-1535). Istilah sosialisme utopia diberikan karena

More pernah menulis tentang sebuah negara impian dalam

sebuah tulisannya yang terkenal dengan judul Utopia. Buku

Utopia ditulis pertama kali dalam bahasa Latin di Belgia tahun

1516, dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris tahun 1551.

Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di sebuah pulau

(negara) khayal bernama Utopia, segala sesuatu merupakan

milik bersama. Semua orang tinggal dalam satu tempat

bersama, makanan serta kebutuhan lainnya disediakan secara

bersama-sama pula. Untuk menghasilkan barang dan jasa

semua orang harus bekerja. Oleh karena masyarakat dianjurkan

untuk hidup sederhana, maka orang tidak perlu bekerja giat

dalam waktu terlalu lama. Mereka cukup sekedar dapat

memenuhi kebutuhan dengan bekerja sekitar enam jam setiap

hari. Dalam hidup penuh kebersamaan ini uang tidak perlu.

Pakaian semua orang seragam, dengan demikian tidak perlu

Pengantar Ilmu Ekonomi | 105


mengikuti mode. Lebih ekstrim lagi, perhiasan emas dan perak

tidak dihargai. Toleransi bermasyarakat ditanamkan.

b) Sosialisme komunitas bersama

Ada beberapa tokoh sosialis yang merelisir cita-cita

kaum sosialis utopia. Diantaranya adalah Robert Owen (1771-

1858), Charles Fourier (1772-1837), dan Louis Blanc (1811-

1882).

Robert Owen sewaktu kanak-kanak pernah bekerja

sebagai buruh pada sebuah pabrik tekstil. Berbakat

keuletannya, Owen berhasil menjadi seorang pengusaha tekstil

yang kaya raya dan mempunyai sebuah pabrik tekstil di New

Lamark, Scotlandia. Ia tidak mau pengalaman pahitnya sewaktu

kecil sealami oleh pekerja-pekerja lain ( bekerja dari jam 8 pagi

hingga 2 subuh ). Untuk itu Owen membangun pabrik sebagai

model untuk perbaikan kesejahteraan para pekerja, yang

disebut parallelogram. Owen membayar tingkat upah buruh

dengan jam kerja yang lebih rendah. Para pekerja diberi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 106


pasilitas pemeliharaan kesehatan, misalnya kedai untuk minum.

Untuk pada pekerja disediakan perumahan yang layak. Ide-ide

Owen dalam gerakan sosialis dapat dibaca dalam bukunya The

New View of Society (1816). Owen juga memperjuangkan

peran pemerintah dalam pembangunan desa-desa komunal

berdasarkan asas koperasi. Untuk merealisir idenya, ia

mendirikan percontohan di New Harmony, Indiana, Amerika

Serikat. Akan tetapi percontohan tersebut , juga percontohan

lainnya di Inggris, tidak bertahan lama.

Charles Fourier, dalam beberapa hal mempunyai

kesamaan dengan Owen. Bedanya, kalau Owen mendirikan

komunitas berdasarkan asas koperasi dalam sebuah

parallelogram, Fourier mendirikan phalans. Phalans atau

phalanx adalah unit komunitas terdiri antara 1.000 sampai

1.600 orang, yang hidup dalam satu apartemen

atauphalansterytempat tinggal mereka bersama. Didalam

Pengantar Ilmu Ekonomi | 107


sebuah phalanstery juga ada toko-toko untuk melayani

kebutuhan setiap orang.

Phalanx dikelilingi oleh daerah pertanian sendiri, yang

menghasilkan bahan makanan. Dalam sebuah phalanx setiap

orang harus bekerja menurut kesukaan, kecakapan dan bakat

masing-masing. Pada akhir tahun pembukuan, keuntungan

dibagi menurut prestasi kerja, modal dan kecakapan masing-

masing. Pekerja memperoleh 5/12 bagian, dan pemilik modal

memperoleh 3/12 bagian, serta manajer memperoleh 4/12

bagian. Dalam angan-angan Fourier, Phalanx harus

berkembang perlahan-lahan tetapi pasti, ke seluruh penjuru

dunia, dan seluruhnya dipersatukan menurut tata hirarki di

bawah satu pemerintahan dunia. Semua ide fourier ini

ditulisnya dalam buku Theory of Movement (1808).

Tokoh lain yang merealisir cita-citanya dengan

membentuk sebuah komunitas bersama adalah Louis Blanc. Ia

juga seorang penggagas koperasi, tetapi khusus untuk koperasi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 108


produksi yang bertujuan untuk menggiatkan dan meningkatkan

kesejahteraan para anggotanya. Untuk itu ia memberikan

kesempatan kepada para pekerja untuk memiliki perusahaan.

Untuk mengangkat derajat kaum buruh, ia mengharapkan agar

pemerintah ikut aktif membantu usaha-usaha kaum buruh,

termasuk dalam bidang permodalan. Revolusi yang terjadi

tahun 1848 memungkinkan didirikannya sebuah koperasi

produksi sesuai dengan gagasan Blanc. Akan tetapi koperasi

yang didirikan atas gagasan Blanc tersebut katanya tidak

berhasil.

c) Sosialisme Marx (Marxisme).

Di antara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl

Heindrich Marx (1818- 1883) dianggap paling berpengaruh.

Perkawinan Mark dengan anak seorang baron (gelar bangsawan

Jerman) memungkinnya bergaul dengan banyak kalangan,

antara lain para penganut sosialis. Salah seorang diantaranya

adalah Joseph Proudhon (1808-1864) yang kemudian ternyata

Pengantar Ilmu Ekonomi | 109


banyak mempengaruhi pikiran-pikiran Marx. Proudhon sangat

membenci kaum kapitalis. Hal ini dapat dilihat dari tulisan-

tulisannya. Salah satu tulisannya menjelaskan bahwa kekayaan

adalah hasil curian. Kekayaan yang dimaksud Proudhon

tersebut adalah kekayaan yang dimiliki kaum kapitalis, yang

pada hakekatnya merupakan hasil rampokkan dari kaum buruh,

karena upah mereka sangat rendah. Pandangan Proudhon ini

sesungguhnya merupakan dasar pemikiran Marx tentang

kapitalis di kemudian hari.

Salah satu bukunya Marx adalah Das Kapital jilid I

(1867) dan jilid II (1885) yang diselesaikan oleh Friedric

Engels. Karl Marx sangat membenci perekonomian liberal yang

digagas oleh Adam Smith dkk. Untuk menunjukkan

kebenciannya, Marx menggunakan berbagai argument untuk

membuktikan bahwa sistem liberal atau kapitalis itu buruk.

Argumennya dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari sisi

moral, sisi sosiologi maupun ekonomi.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 110


Ajaran-ajaran Marx yang dimuat dalam Das Kapital

pada garis besarnya sebagai berikut :

1) Teori nilai lebih.

Menurut Marx, nilai suatu barang sama dengan

jumlah kerja rata-rata yang diperlukan untuk

menghasilkan barang itu. Jika barang akan

ditukarkan, maka nilainya ditinjau dari

perbandingan harga tenaga kerja yang besarnya

sama. Dalam prakteknya buruh menerima nilai

kerja (upah) lebih kecil dari pada prestasi yang

diberikan oleh majikan. Buruh bersedia menerima

upah dibawah nilai tukarnya, karena mereka

terdesak oleh hukum permintaan dan penawaran

kerja.

2) Historis Materialistis

Historis materialistis adalah suatu anggapan yang

dikemukakan oleh Karl Marx bahwa perkembangan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 111


ekonomi akan mempengaruhi pikiran dan perbuatan

manusia. Jika keadaan ekonomi suatu masyarakat

tidak sehat, maka akan berpengaruh akan kesehatan

rohani (moral, hukum, dan agama). Oleh karena itu

untuk mencapai tingkat rohani yang sehat maka

keadaan ekonomi perlu ditingkatkan. Untuk

mengubah perjuangan dan cita-cita kapitalis kearah

sosialis, struktur ekonomi harus diubah menjadi

ekonomi sosialis.

3) Perjuangan kelas

Dalam masyarakat kapitalis akan timbul dua kelas :

a. Kelas borjuis, yang memiliki alat produksi, dan

b. Kelas proletar, yaitu golongan buruh yang hanya

memiliki tenaga kerja.

Kedua kelas itu masing-masing saling

memperjuangkan kepentingannya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 112


4) Teori Konsentrasi dan Akumulasi Modal.

Dalam masyarakat yang kapitalis, ada tendensi

perusahaan-perusahaan bergabung menjadi

beberapa perusahaan raksasa (kartel, holding

company, dan konglomerasi). Akibat konsentrasi

tersebut perusahaan kecil tidak dapat hidup

berkembang karena kalah dalam persaingan.

Konsentrasi menjadi perusahaan raksasa

menyebabkan modal akan terkumpul (akumulasi)

pada beberapa perusahaan tersebut yang akhirnya

membentuk perusahaan-perusahaan yang bersifat

monopoli.

5) Teori Kemiskinan

Dalam masyarakat, kemiskinan akan terjadi karena

kaum buruh yang hanya memperoleh hanya

sebagian kecil pendapatan masyarakat, makin

terdesak. Krisis pengangguran semakin mengancam

Pengantar Ilmu Ekonomi | 113


dan timbullah kemiskinan. Untuk mengatasi bahaya

tersebut, kaum buruh harus membentuk organisasi.

2.7 Mazhab Keynes


a. The General Theory

Jean Baptiste Say menyatakan bahwa penawaran akan

selalu berhasil menciptakan permintaanya sendiri (Say’s Law

supply creates it’s own demand). Oleh karena itu tiap-tiap

perusahaan berlomba-lomba menghasilkan barang sebanyak-

banyaknya. Akibatnya, produksi meningkat tak terkendalikan

hingga pada tahun 1930-an dunia mengalami krisis ekonomi

yang maha dahsyat (depresi besar-besaran), perekonomian

ambruk, pengangguran terbuka merajalela, dan inflasi

membubung tak terkendali.

Dalam menghadapi persoalan ekonomi yang maha

dahsyat tersebut,teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh

pakar-pakar Klasik maupun Neoklasik seperti lumpuh. Teori

Pengantar Ilmu Ekonomi | 114


Klasik dan Neoklasik tak mampu menjelaskan fenomena dan

peristiwa apa yang sesungguhnya telah terjadi, apalagi

memberikan jalan keluar dari kemelut yang dihadapi. Dalam

situasi tak menentu inilah lahir seorang tokoh ekonomi yang

kemudian menjadi sangat berpengaruh, yaitu John Maynard

Keynes (1883-1946) melalui bukunya The General Theory

ofEmployment, Interest, and Money (1936). Buku The General

Theory ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-besaran

yang terjadi tahun 30-an. Teori Klasik dinilai Keynes

mengundang banyak kelemahan, dan karena itu perlu

diperbaiki dan disempurnakan. Sebenarnya ada beberapa buku

yang pernah ditulis Keynes sebelumnya tetapi buku-buku

tersebut Keynes masih berada dalam jalur Klasik dan

Neoklasik.

b. Kritik Keynes Terhadap Teori Klasik

Kaum Klasik percaya bahwa perekonomian yang

dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu

Pengantar Ilmu Ekonomi | 115


menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi

keseimbangan, kegiatan produksi secara otomatis akan

menciptakan daya beli untuk membeli barang-barang yang

dihasilkan perusahaan. Ini disebut Say bahwa penawaran akan

selalu berhasil menciptakan permintaannya sendiri (Say’s

Law).

Dalam posisi keseimbangan tidak terjadi kelebihan

maupun kekurangan permintaan. Kalaupun terjadi

ketidakseimbangan (disequilibrium), misalnya penawaran

(persediaan) lebih besar dari permintaan, kekurangan konsumsi,

atau terjadinya pengangguran, maka keadaan ini dinilai kaum

klasik sebagai suatu yang sementara sifatnya, nanti ada tangan-

tangan gaib (invisible hands) yang akan membawa

perekonomian kembali pada posisi keseimbangan.

Kaum klasik juga percaya bahwa dalam keseimbangan

semua sumber daya, termasuk tenaga kerja akan digunakan

secara penuh (fullemployment). Dengan demikian, di bawah

Pengantar Ilmu Ekonomi | 116


sistem yang didasarkan pada mekanisme pasar tidak ada

pengangguran. Kalau ada yang tidak bekerja, daripada tidak

memperoleh pendapatan sama sekali, maka mereka bersedia

bekerja dengan tingkat upah yang lebih rendah dan menarik

perusahaan untuk memperkerjakan mereka lebih banyak. Jadi,

dalam pasar persaingan sempurna mereka yang mau bekerja

pasti akan memperoleh pekerjaan, kecuali bagi mereka yang

pilih-pilih pekerjaan, atau tidak mau bekerja pada tingkat upah

yang berlaku dipasar. Kalau ada yang tidak bekerja karena

kedua alasan tersebut, mereka ini oleh kaum Klasik tidak

digolongkan ke dalam pengangguran, melainkan pengangguran

sukarela (voluntary unemployment).

Teori Say yang mengatakan bahwa penawaran akan

menciptakan permintaannya sendiri, dikritik oleh Keynes

sebagai suatu yang keliru. Menurut Keynes, dalam kenyataan

biasanya permintaaan lebih kecil dari penawaran. Alasannya

sebagian dari pendapatnya yang diterima masyarakat akan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 117


ditabung, dan tidak semuanya dikonsumsi. Dengan demikian

permintaan efektif (yang nyata) biasanya lebih sedikit dari total

produksi (penawaran). Kalaupun kekurangan ini dapat diatasi

dengan menurunkan harga-harga, maka pendapatan tentu akan

turun, dan sebagai akibatnya tetap saja permintaan lebih kecil

dari penawaran. Oleh karena konsumsi lebih kecil dari

pendapatan, berarti tidak semua produksi akan diserap oleh

masyarakat. Hal inilah yang terjadi pada tahun 30-an, dimana

perusahaan berlomba-lomba berproduksi tanpa kendali.

Dipihak lain daya beli masyarakat terbatas. Akibatnya banyak

persediaan menumpuk. Sebagian besar perusahaan terpaksa

mengurangi produksi, dan sebagian bahkan melakukan

rasionalisasi (pengurangan pegawai).

Tindakan rasionalisasi oleh perusahaan-perusahaan

akan memaksa sebagian pekerja menganggur, sehingga

pendapatan masyarakat secara keseluruhan menurun. Turunnya

pendapatan masyarakat menyebabkan daya beli semakin

Pengantar Ilmu Ekonomi | 118


rendah, dan akibatnya barang-barang tidak laku sehingga

kegiatan produksi menjadi macet. Puncak dari kemerosotan

ekonomi terjadi tahun 30-an dimana hampir di seluruh negara-

negara industri terjadi depresi secara besar-besaran.

Sejak terjadinya depresi besar-besaran tersebut, orang

mulai curiga bahwa ada sesuatu yang salah dengan teori Klasik

dan Neoklasik yang selama ini dianggap benar. Menurut

Keynes pandangan Klasik yang menyatakan bahwa produksi

akan selalu menciptakan permintaannya sendiri, hanya berlaku

untuk perekonomian tertutup, sederhana yang terdiri atas rumah

tangga dan perusahaan saja. Pada tingkat perekonomian seperti

ini semua pendapatan yang diterima pada suatu periode

biasanya langsung dikonsumsi, tanpa ada yang ditabung. Dalam

keadaan yang seperti ini memang permintaan akan selalu sama

dengan penawaran agregat (keseluruhan). Akan tetapi dalam

perekonomian yang lebih maju, yang masyarakatnya sudah

mengenal tabungan maka sebagian dari pendapatan akan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 119


mengalami kebocoran dalam bentuk tabungan, sehingga arus

pengeluaran tidak lagi sama dengan arus pendapatan. Dengan

demikian, permintaan agregat akan lebih kecil dari penawaran

agregat.

Kritikan Keynes yang lain terhadap pandangan Klasik

ialah bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang

menjamin perekonomian akan mencapai keseimbangan pada

tingkat penggunaan kerja penuh (full employment). Sudah

dijelaskan bahwa kaum klasik percaya bahwa dalam posisi

keseimbangan semua sumber daya, termasuk di dalamnya

sumber daya tenaga kerja, akan dimanfaatkan secara penuh.

Seandainya terjadi penganguran, pemerintah tidak perlu

melakukan kebijakan apapun. Sesuai dengan pandangan

Laissez faire dari Klasik, biarkan saja keadaan demikian, dan

nanti orang-orang yang tidak bekerja akan bersedia bekerja

dengan tingkat upah yang lebih rendah, yang mendorong

pengusaha untuk mempekerjakan tenaga kerja lebih banyak,

Pengantar Ilmu Ekonomi | 120


sehingga akhirnya semua orang yang mau bekerja memperoleh

pekerjaan. Pandangan Klasik tersebut tidak diterima Keynes,

dalam kenyataan pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan

pandangan Klasik. Di manapun pekerja mempunyai semacam

serikat pekerja yang akan berusaha memperjuangkan

kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Kalaupun

tingkat upah dapat diturunkan (tetapi kemungkinan ini dinilai

oleh Keynes kecil sekali), tingkat pendapatan masyarakat tentu

akan turun. Turunnya pendapatan sebagian anggota masyarakat

akan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, yang pada

gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara keseluruhan

berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan

mendorong turunnya harga-harga.

c. Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Dari hasil pengamatan tentang kejadian depresi

ekonomi awal tahun 30-an Keynes sangat menyarankan agar

perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme

Pengantar Ilmu Ekonomi | 121


pasar. Hingga pada batas tertentu peran pemerintah justru

diperlukan. Misalnya kalau terjadi pengangguran, pemerintah

dapat memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat

karya sehingga sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa

bekerja, akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kalau harga-harga naik cepat (inflasi) pemerintah dapat

menarik jumlah uang beredar dengan mengenakan pajak yang

lebih tinggi.

Dari berbagai kebijakan yang diambil, Keynes lebih

sering mengandalkan kebijakan fiskal. Dengan kebijakan fiskal,

pemerintah dapat mempengaruhi jalannya perekonomian

dengan menyuntikkan dana berupa pengeluaran pemerintah

untuk proyek-proyek yang mampu menyerap tenaga kerja.

Terutama dalam situasi sumber-sumber daya belum

dimanfaatkan secara penuh, kebijakan ini sangat ampuh dalam

meningkatkan output dan memberantas pengangguran.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 122


Keynes sebetulnya percaya tentang semua hal yang

dikemukakan oleh kaum Klasik. Akan tetapi Keynes menilai

bahwa jalan setuju keseimbangan dan full employment tersebut

sangat panjang. Kalau ditunggu mekanisme pasar (tangan gaib)

yang akan membawa perekonomian kembali pada posisi

keseimbangan, dibutuhkan waktu yang sangat lama. Jadi satu-

satunya cara untuk membawa perekonomian kembali pada

posisi keseimbangan yang diinginkan seandainya terjadi

ketidakseimbangan adalah intervensi atau campur tangan

pemerintah.

Kaum Klasik pada umumnya menganggap tabu

terhadap campur tangan pemerintah. Bagi Keynes campur

tangan pemerintah merupakan keharusan. Campur tangan

pemerintah terutama diperlukan jika perekonomian berjalan

tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 123


2.8 Mazhab Pasca Keynes (Neokeynesian)
Sejak ditulisnya The General Theory pada 1936 oleh

Keynes, pandangan-pandangan Keynes diperbaharui dan

dikembangkan oleh pendukung-pendukungnya, yang

digolongkan ke dalam mazhab Neokeynesian atau Pasca

Keynes (Post Keynesian). Disebut Keynesian karena teori-teori

mereka diturunkan dari teori yang dikemukakan oleh Keynes,

sedangkankan disebut Neo karena teori-teori Keynes tersebut

sudah banyak diperbaharui berdasarkan penelitian empiris yang

lebih baru.

Tokoh-tokoh ekonomi pendukung ajaran Post

Keynesian, antara lain Alvin Harvey Hansen, Simon Kuznets,

John R. Hicks, Wassily Leontief dan Paul Samuelson.

a. Alvin Harvey Hansen (1877-1975)

Tiga buku Hansen yang paling menonjol adalah Fiscal

Policy and Business Cycle (1941), Business Cycle National

Income (1951), dan A Guide to Keynes (1953).

Pengantar Ilmu Ekonomi | 124


Buku pertama dan kedua lebih banyak ditujukan untuk

menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi, faktor-faktor

penyebabnya, dan cara mengantisipasi fluktuasi ekonomi

tersebut. Oleh karena fluktuasi ekonomi terjadi disebabkan

adanya gerak naik turun dalam faktor-faktor yang terjadi

komponen pendapatan nasional, maka ia banyak mengupas

tentang pendapatan tersebut.

Buku Hansen Ketiga, sangat berjasa dalam penyebarluasan

pemikiran Keynes, yang oleh banyak ahli ekonomi lainnya

terlalu sulit dicerna dari buku aslinya, The General Theory.

Dalam buku tersebut Hansen menyusun pemikiran-pemikiran

Keynes dalam suatu kerangka analisis yang lebih sistematis

dari buku aslinya sendiri.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 125


b. Simon Kuznets (1901-1985)

Kuznets berhasil menggabung ilmu statistik dalam ilmu

matematika dengan ilmu ekonomi menjadi satu kesatuan.

Kuznets banyak menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal

yang berhubungan dengan perhitungan pendapatan nasional.

Berkat jasanya pula maka pengertian-pengertian pokok dalam

kerangka teori Keynes dapat diwujudkan secara kuantitatif.

Hubungan antara pendapatan nasional, konsumsi, tabungan,

pengangguran, inflasi dan harga-harga dapat dikaji dan diamati

menurut analisis kurun waktu. Dengan analisis kurun waktu

tersebut kita dapat menghitung pertumbuhan ekonomi lebih

eksak, dapat mengetahui apa yang sedang atau sudah terjadi,

bahkan bisa meramal, memperkirakan dan sekaligus

mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi

pada masa-masa yang akan datang.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 126


c. John R. Hicks (1904-……..)

Jasa Jonh R. Hicks yang sangat besar ialah

kemampuannya dalam merangkai teori-teori ekonomi mikro ke

dalam kerangka ekonomi makro Keynes melalui pendekatan

matematika. Dalam salah satu bukunya Mr. Keynes and The

“Clasic” : A Suggested Interoretation(1937). Hicks

membandingkan ajaran Keynes dengan ajaran kaum Klasik

secara gemilang. Karya ini tidak hanya mampu

mengungkapkan kekuatan dan kelemahan sistem Keynesian,

tetapi juga memungkinkan kita untuk mempelajari teori-teori

pra Keynesian secara lebih akurat.

Atas jasa-jasanya dalam mengembangkan teori-teori

ekonomi, terutama teori keseimbangan umum dan teori

kesejahteraan social, maka Hicks yang menjadi Profesor

ekonomi di Oxford University ini bersama dengan Arrow

menerima hadiah Nobel tahun 1972 dalam bidang ekonomi.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 127


d. Wassily Leontief (1906-……)

Dia adalah pakar ekonomi kelahiran Rusia, yang

kemudian membelot ke Amerika Serikat. Leontief berjasa

dalam mengembangkann sebuah teori analisis input-output.

Dengan menggunakan analisis ini kegiatan dan keterkaitan

antara sektor-sektor ekonomi dalam tata susunan ekonommi

masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas.

Hubungan keterkaitan antar sektor dalam perekonomian

tersebut dapat digambarkan dalam suatu matriks. Pada intinya

berisi tabel-tabel tentang faktor-faktor produksi (input) di tiap

sektor dan tabel-tabel tentang hasil (output) dari masing-masing

sektor. Atas jasanya tersebut kemudian Leontief menerima

hadiah Nobel dalam bidang ekonomi tahun 1973.

e. Paul Samuelson (1915-…….)

Paul Samuelson berjasa dalam menyebarluaskan dan

mengembangkan pemikiran-pemikiran Keynes. Berkat

sumbangan pemikirannya, ia memenangkan hadiah Nobel

Pengantar Ilmu Ekonomi | 128


dalam bidang ekonomi tahun 1970. Samueison adalah orang

Amerika pertama penerima hadiah yang sangat dihormati para

ahli ekonomi.

Economics (1948) adalah salah satu buku karya

Samuelson yang sangat laris dan dibaca oleh mahasiswa

ekonomi hampir di seluruh dunia. Samuelson secara gamblang

memperlihatkan bagaimana perdagangan luar negeri

dimasukkan ke dalam kerangka umum teori ekonomi makro.

Atas jasa Samuelson, banyak negara yang lebih terdorong

untuk lebih membuka pasarnya terhadap perekonomian

internasional.

Selama beberapa dasawarsa, khususnya sejak Perang

Dunia I hingga tahun 70-an, perkembangan ilmu ekonomi

berlangsung di bawah dominasi pandangan Keynes. Dari pakar-

pakar yang mendukung ajaran Keynes tersebut, terlihat bahwa

kebanyakan di antara mereka berasal dari Amerika Serikat,

terutama sejak ditulisnya The General Theory tahun 1936 oleh

Pengantar Ilmu Ekonomi | 129


Keynes. Jadi, kalau dulu pemikir ekonomi ulung banyak dari

daratan Eropa, maka setelah Perang Dunia II pakar-pakar

ekonomi dari Amerika Serikat.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 130


ISOAL EVALUASI

1. Mazhab-mazhab yang memberi pemikiran ekonomi


silih berganti, sebutkan mazhab-mazhab itu secara
berurutan dari awalnya sampai sekarang.
2. Mengapa mazhab sosialis menghendaki adanya peran
pemerintah dalam mengatur perekonomian suatu
negara?
3. Hal utama yang dikembangkan oleh mazhab Neo
Klasik adalah adanya marginal utility. Siapa pelopornya
dan apa saja pokok-pokok pikirannya?
4. Mengapa pandangan merkantilisme menganggap bahwa
inti pokok kemajuan dan kemakmuran negara adalah
adanya surplus ekspor di atas impor
5. Mengapa mazhab fisiokrat mengutamakan pentingnya
sektor pertanian dibandingkan sektor-sektor yang lain.
6. Siapa yang mengilhami pemikiran tentang adanya tata
susunan ekonomi, yang sekarang berkembang dengan
adanya tata susunan dua sektor, tiga sektor dan empat
sektor.
7. Siapa yang dianggap oleh Quesney sebagai kelas
produktif dan kelas non produktif.
8. Mengapa Adam Smith dianggap sebagai Bapak
Ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi | 131
9. Mengapa paham klasik menghendaki adanya persaingan
bebas, dan apa yang dimaksudkannya sebagai invisible
hands.
10. Apa yang dimaksud dengan Hukum Say ( Say’s Law ).
Kenapa dikritik habis-habisan oleh Keynes.
11. Apa yang dimaksud oleh David Ricardo dengan
Comparative advantage.
12. Siapa yang mengembangkan analisis ekonomi
berdasarkan matematik

II. TUGAS DISKUSI

Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok

Fisiokrat dan Kelompok Merkantilisme. KelompokFisiokrat

berpendapat bahwa kemakmuran hanya dapat dicapai

melalui pertanian. Kelompok Merkantilisme berpendapat

kemakmuran dapat dicapai melalui Surplus Perdagangan.

(Ekspor). Diskusi dipandu dosen, dan mahasiswa berdiskusi

tentang kebaikan dan keburukan kedua mazhab tersebut.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 132


BAB III ASPEK MIKRO EKONOMI

Pengantar Ilmu Ekonomi | 133


Tujuan Pembelajaran Umum :

Dengan mempelajari Bab II dari Modul ini, anda akan


dibantu untuk memahami hal-hal yang berhubungan
dengan mikro ekonomi.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mempelajari dengan baik isi bab II modul ini,


diharapkan anda dapat :
a. Memahami konsep Penawaran dan permintaan.
b. Memahami dan menghitung elastisitas permintaan
c. Memahami Konsep elastisitas
d. Memahami Konsep Produksi
e. Memahami Konsep Biaya

Pengantar Ilmu Ekonomi | 134


BAB III

ASPEK MIKRO EKONOMI

3.1 Permintaan dan Penawaran


Pembahasan disini ditunjukan untuk menjelaskan
secara sederhana bagaimana permintaan dan penawaran
atas satu jenis barang tertentu saling berinteraksi dalam
pasar yang bersaing sesuai dengan mekanisme pasar.
Permintaan (Demand) adalah Jumlah barang atau
jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Hukum Permintaan, makin tinggi harga suatu
barang, makin sedikit permintaan atas barang tersebut
(dengan catatan bahwa faktor-faktor lain tidak berubah).
Dengan perkataan lain, bila produsen ingin menambah
jumlah barang di pasar, faktor-faktor lain tidak berubah,
maka jumlah barang akan lebih banyak terjual, hanya bila
harga di turunkan.
Kurva Permintaan memilki kemiringan yang
negative karena :
a. Pada harga yang tinggi banyak pembeli yang
tidak mampu membeli atau cenderung mencari
barang substitusi dengan harga terjangkau.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 135
Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang
tadinya kurang mampu menjadi mampu untuk
membeli.
b. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan
memperkecil daya beli pembeli atau akan
mengurangi anggaran untuk alat pemuas lainnya
(dengan catatan pendapatan tetap). Hal inilah
yang memberikan dorongan bagi pembeli yang
kurang maupu untuk mengambil keputusan lebih
baik menahan diri untuk tidak membeli, saat
harga barang dan jasa tinggi.
c. Adanya barang substitusi yang harganya jauh
lebih rendah akan menarik, apabila harga suatu
barng dan jasa menjadi semakin lebih tinggi.
Akibatnya, pembeli akan beralih dari barang
atau jasa yang telah biasa dikonsumsi kebarang
atau jasa sudstitusi.

Skedul Permintaan
Sudah umum diketahui bahwa jumlah barang yang
dibeli oleh masyarakat pada waktu tertentu bergantung
pada harga. Makin mahal harga barng tertentu, makin
sedikit jumlah yang akan dibeli masyarakat. Bila faktor
Pengantar Ilmu Ekonomi | 136
lain tidak berubah, makin rendah harga pasar makin
banyak jumlah barang yang diminta.
Sebagai contoh berikut ini ditunjukkan Tabel 3.1 skedul
permintaan danGambar 3.1 kurva permintaan akan
beras pada beberapa tingkat harga.

Dengan demikian pada suatu saat tertentu, ada


hubungan langsung antara harga pasar dari suatu barang
tertentu (misalnya beras) dengan jumlah yang diminta
atas barang tersebut. Hubungan antara harga dan jumlah
permintaan disebut skedul permintaan atau kurva
permintaan.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 137


Sebagai contoh, dalam gambar diatas, pada
setiap tingkat harga sejumlah tertentu beras akan dibeli
oleh seluruh konsumen yang ada dipasar. Jadi, dengan
harga Rp. 5000,00 per Kg, sejumlah 9.000 ton beras
akan dibeli perbulan. Pada harga yang lebih rendah,
miaslnya Rp. 4.000,00 per Kg jumlah yang dibeli lebih
banyak yaitu 10.000 ton. Pada harga Rp 3.000,00 per
Kg, jumlahyang dibeli makin besar lagib yaitu 12.000
ton. Dengan menurunnya harga (P), lagi, maka jumlah
yang diminta akan lebih besr lagi.

3.2 Penggeseran Kurva Permintaan

Dengan berlalunya waktu, kurva permintaan (D


= demand) akan bergeser ke D yang baru (DI) yang
disebabkan oleh :
a. Tingkat pendapatan penduduk yang
melonjak tinggi, sehingga pendapatan yang
yang lebih tinggi akan menambah
permintaan.
b. Jumlah orang semakin bertambah sehingga
keperluan juga bertambah.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 138


Gambar 3.2 Penggeseran Kurva Permintaan

Hukum penawaran,makin tinggi harga barang, makin


banyak barang yang ditawarkan(degan catatan bahwa
faktor-faktor lain tidak berubah, ceterius paribus ),
sebaliknya makin rendah harga barang maka makin
sedikit barang yang ditawarkan.

3.3 Skedul Penawaran dan Kurva Penawaran

Hukum penawaran tersebut diatas akan menunjukkan


kurva dengan kemiringan positif karena :

a. Pada harga barang atau jasa rendah, ternyata hanya


produsen yang efisien saja yang mampu menjual.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 139
Produsen seperti ini mampu menghemat biaya
produksi. Akibatnya harga pokok barang atau jasa
hsil produksinya rendah sehingga harga jual pun
dapatditekan.
b. Pada harga tinggi produsen yang kurang efisien pun
dapat menjual hasil produksinya dengan laba yang
dapat diharapkan. Akibatnya muncullah sekian
banyak hasil produksi yang ditawarkan kepada
konsumen.
c. Bagi penjual, semakin tinggi harga semakin banyak
keuntungan yang mereka terima, terlebih jika
kuantitas yang dapat dijual semakin banyak.

Berikut ini akan ditunjukkan sebagai contoh


Tabel 3.2skedul penawaran danGambar 3.3kurva
penawaranberas dengan harga seperti dalam skedul
permintaan dan kurva permintaan.
Kedua kurva ini nanti akan digabungkan untuk
dapat mengetahui titik E (equilibrium).

Pengantar Ilmu Ekonomi | 140


Dari gambar tersebut diatas diketehui bahwa pada harga
sebesar Rp. 5.000,00 ditawarkan oleh produsen 18.000 ton
beras per bulannya. Begitu harga turun menjadi Rp. 4.000,00
per Kg maka yang ditawarkan juga menjadi berkurang yaitu
hanya 16.000 ton. Pada harga Rp. 3.000,00 beras yang
ditawarkan 12.000 ton, dan pada harga Rp. 1000,00 per Kg
sudah tidak ada lagi beras yang ditawarkan.

3.4 Pergeseran Kurva Penawaran

Kurva penawaran ini sama “resahnya” dengan


kurva permintaan. Semakin hari semakin banyak hal
yang mempengaruhi permintaan dan penawarn yang
juga berakibat menggeser kurva masing-masing. Faktor-
faktor yang bisa menggeser kurva tersebut antara lain
adalah :
Pengantar Ilmu Ekonomi | 141
a. Selera masyarakat yang senantiasa berubah-ubah.
b. Pendapatan masyarakat yang kadang-kadang naik
dan tidak jarang juga pendapatan itu berkurang
terutama pada masa krisis ekonomi.
c. Perubahan penduduk, bisa dalam arti pertambahan
maupun berkurangnya penduduk serta perpindahan.
d. Adanya harapan masa depan yang berporos pada
suatu idaman untuk hidup sejahtera. Diperlukan
pendidikan, pekerjaan dan fasilitas lainnya.
Perubahan kehidupan akan berpengaruh pula pada
alat-alat pemuas yang diperlukan.
Gambar 3.4 Kurva Penggeseran Penawaran

Pengantar Ilmu Ekonomi | 142


3.5 Equilibrium Penawaran dan Permintaan
Apabila kurva penawaran dan kurva permintaan
digabungkan dapat dilihat bagaimana harga pasar
bersaing ditetapkan. Keadan equilibrium (ekuilibrium)
harga pasar terjadi pada tingkat harga dan kuantitas
dimana kekuatan-kekuatan bertemu dipasar dalam
keadaan seimbang. Dalam keadaan ini jumlah yang
diminta para pembeli sama dengan jumlah yang
ditawarkan oleh para penjual. Dengan demikian tidak
ada kecenderungan bahwa harga atau kuantitas akan
berubah ( kecuali ada sesuatu yang menggeser kurva
permintaan dan penawaran).

Berikut ini ditunjukkan Tabel 3.3 penggabungan kurva


permintaan dan kurva penawaran seperti yang telah
dicontohkan sebelumnya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 143


Skedul
PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERAS
Kuantitas Kuantitas
Kemungkinan
diminta ditawarkan Arah
Harga ( Rp /
( ribuan ton ( ribuan ton Harga
Kg)
per bulan) per bulan )
A 5 9 18 Turun
B 4 10 16 Turun
C 3 12 12 Netral
D 2 15 7 Naik
E 1 20 0 Naik

Skedul diatas kalau digambarkan dalam sebuah kurva


akan menujukkan bahwa penawaran akan berpotong
pada sebuah titik dengan kurva permintaan. Titik inilah
yang disebut titik equilibrium.
Akan terdapat kelebihan permintaan (excess
demand) dan kelebihan penawaran (excess supply).
Istilah kelebihan permintaan dan kelebihan penawarn
sebenarnya lebih tepat disebut sebagai kelebihan jumlah
yang diminta dan kelebihan jumlah yang ditawarkan.
Cara Permintaan dan Penawaran menetapkan harga dan
kuantitas
Gambar 3.5 Kurva Equilibrium Penawaran dan
Permintaan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 144
Harga akulilibrium terjadi pada titik pertemuan
permintaan dan penawaran. Kuantitas barang yang
ditawarkan sesuai dengan jumlah yang diminta hanya
pada harga ekulibrium Rp. 3.000,00 pada titik C dimana
jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta pada harga (P) yang lebih rendah, ada
kekurangan karena jumlah yang ditawarkan lebih
sedikit ketimbang jumlah yang diminta. Bila harga
kurang dari Rp. 3.000,00 akan terjadi tawar menawar
sehingga harga akan naik. Bila harga berada diatas
ekulibrium, surplus produksi akan mendesak harga (P)
turun sampai Rp. 3000,00.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 145


Tabel 3.3
Surplus
Situasi Harga Diminta Ditawarkan /
Defisit
A 5 9 18 9 S
B 4 10 16 6 S
C 3 12 12 0 E
D 2 15 7 8 D
E 1 20 0 20 D

Pengantar Ilmu Ekonomi | 146


3.6 Penentuan titik E secara matematis.

Misalnya terdapat fungsi penawaran dan fungsi


permintaan sbb :

Q
D = 30 - PX Diminta :
Q
S = 3 + 2 PX Tentukan titik E
dan gambarkan
kurva permintaan
serta kurva
penawaran
( dijadikan satu )

Q
D = Jumlah barang X yang diminta
Q
S = Jumlah barang X yang ditawarkan
P
X = Harga barang X di pasar
Jawab :
Keseimbangan adalah : QD = QS
30 - PX = 3 + 2PX
- PX = - 30 + 3 + 2px
- 3 PX = - 27
PX = 9

Pengantar Ilmu Ekonomi | 147


Q Q
Maka D = 30 - PX S = 3 + 2PX
= 30 – 9 = 3 + 18
= 21 = 21

Untuk membantu mencari kemiringan D dan S


masukkan nilai PX = 0
Q Q
Maka : D = 30 – 0 S=3+2x0
= 30 =3

Dengan adanya data yang telah diperoleh di atas


dapatlah digambarkan titik potong E dimaksud.
Gambar 3.6 Kurva Penentuan titik E secara matematis

Pengantar Ilmu Ekonomi | 148


Seandainya karena suatu sebab kurva permintaan
Q1
bergeser ke atas dan berubah menjadi D = 36 – PX

Maka keseimbangan baru adalah : 36 - PX = 3 + 2PX


-3PX = - 33
PX = 11

Maka QD = 36 - PX Q
S = 3 + 2 PX
= 36 – 11 = 3 + 22
= 25 = 25
=== ===

Pengantar Ilmu Ekonomi | 149


PX = 0 maka
Q Q
D = 36 – 0 S=3+0
= 36 =3

Dengan adanya data yang diperoleh di atas sehubungan


dengan terjadinya penggeseran kurva permintaan, maka
penggeseran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.7 Pergeseran Kurva Permintaan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 150


Tabel 3.4 dari harga, kuantitas penawaran dan kuantitas
permintaan serta kuantitas permintaan baru dapat
disusun, sbb :

Q Q Q
PX D S D1
0 30 3 36
2 28 7 34
5 25 13 31
9 21 21 27
11 19 25 25
15 15 33 21
20 10 43 16
30 0 63 6

3.7 Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran

a. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah konsep
pengukuran besarnya reaksi (pengaruh) jumlah
barang (Q) yang diminta terhadap perubahan harga
(P), setiap jenis barang menunjukkan perbedaan
derajat reaksi jumlah yang diminta terhadap
perubahan harga.
Ukuran besarnya reaksi dimaksud
dinyatakan dengan koefisien.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 151
Sebagai contoh, rumus koefisien elastisitas
permintaan (demand elasticity = ED) sebagai berikut
Persentase kenaikan Q
Ed =
Persentase kenaikan P
Karena kurva permintaan miring kebawah, P
dan Q bergerak menurun arah berlawanan.
Penggunaan persentase disini menyiratkan bahwa
perubahan satuan barang atau uang tidak akan
mempengaruhi elastisitas.

Konsep elastisitas permintaan ada tiga yaitu :


1) Price elasticity of demand (elastisitas harga
permintaan )
2) Income elasticity of demand (elastisitas
pendapatan)
3) Cross elasticity of demand (elastisitas harga
silang)

Price elasticity of demand

Price elasticity of demand adalah persentase


perubahan jumlah barang yang diminta dibagi dengan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 152
persentase perubahan harga barang tersebut, atau
dengan kata lain, perubahan relatif jumlah barang yang
diminta sebagai reaksi dari perubahan relatif harga
barang tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut :

Gambar 3.8 Kurva Price elasticity of demand

Ada tiga cara mengukur elastisitas harga


(pengukuran price elasticity of demand), yaitu :
1) Seluruh kurva
2) Satu arah (point elasticity)
3) Dua arah (arc elasticity), elastisitas busur.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 153


Pengantar Ilmu Ekonomi | 154
Contoh :
Barang A mempunyai tingkat harga Rp. 15 per unit.
Pada tingkat harga tsb akan dibeli sejumlah 120 unit
barang A. jika harga barang A turun menjadi Rp. 10 per
unit, maka jumlah barang A yang diminta akan menjadi
130 unit. Berapa elastisitas permintaan barang A.?

Pengantar Ilmu Ekonomi | 155


∆Q ∆ P ∆Q P
Jawab : eA = : atau x
Q P Q ∆P
∆Q 10 1
∆ Q = 130 – 120 = 10 = =
Q 120 12
∆p 5 1
∆ P = 15 – 10 = 5 = =
P 15 3

1 1 1 3 1
Jadi eA = : = x =
12 3 12 1 4

1
` < 1 ( inelastis )
4

Elastisitas pada satu titik ( point elasticity )

Pengantar Ilmu Ekonomi | 156


Untuk ∆ P (PP1) yang sangat kecil dikatakan e
berhimpitan dengan B, sehingga eB sangat kecil dan
diabaikan ( Q =QQ1 )
QQ 1 ∆ P QQ 1 RQ
eR = x = x ………….
∆Q PP 1 ∆Q RA
………….. (1)
Lihat ∆ RQL
RA QQ 1
RA : RQ = QQ1 : QL  = atau
RQ Q2

RQ Q2
...(2)
RA QQ 1

Dari (1) dan (2)


QQ 1 RQ
eh dititik R = x
Q RA
QQ 1 QL QL
= x =
Q QQ 1 Q
Lihat ∆ KOL
QL RL
QL : ∆ Q = RL : RK  =
∆ Q RK
RL
eh pada titik A atau titik B =
RK
(terbuka
contoh :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 157


Mana yang lebih elastis titik A atau titik B
Keterangan :

 Jika suatu titik C terletak ditengah garis KL


maka eh = 1 (DD)
 Jika titik A agak mendekat titik K (untuk semua
titik yang terletak disebelah kiri titik C ) maka e
pada titik A adalah besar dari satu.
 Jika titik B agak mendekat titik L ( untuk semua
titik yang terletak disebelah kanan titik C ) maka
elastisitas harga pada titik B adalah kecil dari
satu ( eh < 1 ).
P
Pengantar Ilmu Ekonomi | 158
A

Elatisitas pada dua titik ( arc elastiticity of demand /


elastisitas busur ) :

Elasitisitas semacam ini dapat dipakai pada perubahan


harga yang cukup berarti. Bila pembeli kecil, cukup
memakai elasitisitas satu titik saja.

Qo−Q1 Po−P 1
eh = :
Qo+ Q1 Po+ P1

Pengantar Ilmu Ekonomi | 159


contoh :
Barang A mempunyai harga Rp. 25 per unit dan dibeli
sejumlah 50 unit. Jika harga turun menjadi Rp. 15 per
unit, maka jumlah yang dibeli naik menjadi 65 unit.

50−65 25−15
eh = :
50+65 25+15

−15 10 −15 4 12
= : = x = - 60/115 =
115 40 115 1 23

Tanda ( - ) menunjukkan bahwa arah perubahan P


berlawanan dengan arah perubahan Q.

b. Income Elasticity of demand ( elastisitas pendapatan


)
Elastisitas pendapatan adalah perbandingan
perubahan relatif jumlah barang yang diminta
dengan perubahan relatif pendapatan .

∆Q Y
eY = x
Q ∆Y
Pengantar Ilmu Ekonomi | 160
Bila koefisien elasticity dari pendapatan, ini berarti
suatu perubahan yang relatif sedikit saja dari
pendapatan akan mengakibatkan perubahan relatif
besar pada jumlah barang yang diminta.

Contoh :

Pada tahun 1994 terjadi perubahan income Si A


dari Rp. 1.000.000 sebulan menjadi Rp. 1.500.000.
Barang X merupakan barang yang sangat disukai Si
A dan oleh sebab itu dia melakukan pembelian
bertambah dari 100 unit menjadi 140 unit.
Berapa koefisien elastispendapatannya.

∆Q Y
eY = x
Q ∆Y

40 1.000.000
= x
100 500.000

4 2 8 4
= x = = ( inelastis ) 0,8
10 1 10 5

Pengantar Ilmu Ekonomi | 161


c. Cross elastisity of demand (elastisitas harga silang )

Elastisitas harga silang adalah perubahan relatif dari


jumlah barang Y sebagai reaksi dari perubahan
relatif harga barang X

∆ QY ∆ PX
eS = :
QY PX

Catatan :
Perubahan harga dari suatu barang biasanya mempunyai
pengaruh terhadap jumlah yang diminta akan barang
lain ( barang tersebut mempunyai hubungan subtitusi
atau komplementer ).
Jika kedua barang mempunyai hubungan komplementar
maka kalau

PX turun -----QX naik

QY naik

Pengantar Ilmu Ekonomi | 162


( barang X dan barang Y merupakan komplementer )

Jadi,pada barang yang mempunyai hubungan


komplementer arah elastisinya adalah negatif.

Jika kedua barang sibtitusi maka PY naik  QX turun

QY turun
( barang X dan barang Y merupakan subtitusi )

Arah elastisitas bagi barang subtitusi adalah positif ( + )

Pengantar Ilmu Ekonomi | 163


Harga rinso 1 kg Rp.1000 pada tingkat harga tersebut
dibeli deterjen cream wings 10 kg . pada suatu waktu
tertentu terjadi kenaikan harga rinso Rp 1.500 yang
dapat di subtitusikan dengan wings dan membeli lebih
banyak wings yaitu sejumlah 25 kg .
Hitung koefisien elastis silang

∆ QW ∆ PR
Jawab : eS = :
QW PR

15 1.000
= x = 15.000/5000
10 500

= 3 (elastis)

Pengantar Ilmu Ekonomi | 164


B. Elastis penawaran
Sebagaimana halnya yang berlaku pada
permintaan ,prinsip yang sama pula berlaku pada
penawaran. Para pakar ekonomi memperkenalkan
konsep elastisitas penawaran sebagai gamabaran “
persentase perubahan yang ditawarkan sebagai
reaksi terhadap persentasi kenaikan P yang
bersaing “.
Misalkan jumlah yang ditawarkan tetap ,seperti
halnya penawaran ikan pada waktu nelayan pulang
melaut,mereka tawarkan dengan harga berapa saja
karena mudah membusuk . dalam keadaan ini kita
menghadapi penawaran yang elastis sempurna
,dimana penawaran berbentuk vertikal.
Sekarang misal kita menghadapi kurva
penawaran yang horizintal dalam keadaan ini
penurunan yang kecil pada P akan menyebabkan Q
menjadi nol dan kenaikan yang kecil pada P akan
menyebabkan penawaran dalam jumlah yang tak
terbatas . dengan kata lain rasio presentasi
perubahan kualitas yang ditawarkan terhadap
presentasi peubahan harga. Luar biasa besarnya.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 165
Pada kurva penawaran yang berbentuk horizontal
,kita menghadapi hal yang ekstrim dengan
penawaran elastis sempurna.
Diantara kedua ekstrim tersebut ,kita menyebut
suatu penawaran sebagai elastis atau tudak elastis
tergantung pada apakah persentasi perubahan Q
lebih besar atau lebih kecil dari presentase
perubahan P .
Nilai koefisien elastisitas penawaran
didefinisikan sebagai ES = ( presentase kenaikan Q )
( presentase kenaiakan P ).gambar 3 kurva
penawaran yang berbentuk lurus . pada titik A

Elastis penawaran :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 166


Garis yang melalui titik nol mempinyai
elastisitas 1,0 . kurva yang lebih curam dengan titik
silang di sumbu Q adalah berupa penawaran yang tidak
elastis dengan koefisien kurang dari 1 .kurva yang
relatif lebih datar adalah kurva penawaran elstis dengan
koefisien lebih dari 1.
Pada penawaran yang berbentuk melengkung
,elastisitas titiknya amsing-masing bisa dihitung juga
dengan menarik garis lurus menyinggung tititk
bersangkutan.
Elastisitas penawaran adalah konsep yang
berguna tetapi tidak seperti elastisitas permintaan
,karena elastisitas permintaan memiliki fungsi utama

Pengantar Ilmu Ekonomi | 167


,yaitu memberiakn gambaran tentang apa yang terjdi
dengan total penerimaan .
Namun demikian elastisitas penawaran dapat
menggambarkan suatu fkta yang penting. Perubahan
harga dalam jangka panjang, biasanya menimbulkan
efek yang lebih besar atas jumlah yang ditawarkan.
Elastis penawaran cenderung bertambah besar
dalam jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan jangka waktu yang lebih pendek,jika seluruh
penyesuaian atas harga yang lebih tinggi telah
dilakukan.

3.8 Utilitas
Teori utilitas ini untuk menjelaskan tingkah laku
konsumen. Dimulai sejak abad 19 ( awal ) yang disebut
aliran utiliteri animisme .Tteori ini diperkenalkan oleh
Yeremi Bentham (1794-1822 ) dari Inggris seorang
Filosof dalam bukunya an introduction to the
principles of moral ang legislation,dia antara lain
mengatakn bahwa setiap tindakan manusia dilandasi
oleh dua tujuan yaitu :
 meningkatkan kebahagiaan
 mengurangi penderitaan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 168


walaupun Bentham telah menerapkan teorinya
diatas,tetapi teori utility sendiri dihasilkan dan
dikembangkan oleh
H.H Gosen-----Jerman, 1854
W.S Jevons ----Inggris 1871
Karl meyer-----Austria 1871
Leon walras----Perancis 1874
A.marshall-----Inggris 1890

Pengertian utility mencakap 3 hal yaitu :


Utility total (TU )
Utility marginal ( MU)
Utility rata-rata/avarage ( AU)
Utility total adalah jumlah keseluruhan utility yang
diperoleh dari mengonsumsi berbagai jumlah barang
( misal barang x )
Utility marginal adalah perubahan (naik turun ) pada
Utility total akibat bertambahnya satu unit barang yang
dikonsumsi.
∆ TU
MU =
∆Q

Pengantar Ilmu Ekonomi | 169


Utility rata-rata (average utility) adalah utility total di
bagi dengan jumlah barang x yang di konsumsi.
TU
AU =
Q

Pengantar Ilmu Ekonomi | 170


Contoh :
Si Johan adalah penggemar sirop ABC yang luar
biasa.informasi yang di berikan setelah dia minum
adalah sbb:
Utility
Q UT.Marginal Utility rata-rata
total
(Gelas ) ( MU) (AU )
( TU )
0 0 0 0
1 10 10 10
2 18 8 9
3 24 6 8
4 28 4 7
5 30 2 6
6 30 0 5
7 28 -2 4

Keterangan : AU,MU pada waktu minum sirop gelas ke-2


AU = 18:2 = 9 MU = 18-10 = 8

Pengantar Ilmu Ekonomi | 171


Dari tabel yang telah disusun dapat dilihat hubungan
antara TU,MU dan AU.
Hubungan ketiganya tersebut dapat di gambarkan
sebagai berikut :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 172


Kesimpulan gambar :
- Jika Johan minum terus,maka TU mula-mula
naik,kemudian mencapai titik maksimal dan
kemudian turun.
- Titik maksimal disebut titik jenuh (satmation
point ).
- Utilitas rata-rata juga terus menurun,tetapi tidak
secepat utilitas marginal.

Dari pengertian utility diatas , yang paling penting


adalah MU dalam menentukan tingkat konsumsinya.
Hubungan utility dengan permintaan konsumen .
Tingkah laku konsumen sesuai dengan bunyi hukum
permintaan dapat di telah melalui :
- Pendekatan MU
- Indeverence curve ( kurva indeferenci )

Pengantar Ilmu Ekonomi | 173


Pendekatan MU :

Asumsi :
- Tingkat TU yang dicapai merupakan fungsi dari
kuantitas berbagi barang.
Utilitas = U (barang X, barang Y, barang Z )
- Konsumen selalu memilih barang yang
memaksimumkan utilitasnya dan tunduk kepda
kendala (constrains )anggaran/butged mereka’
- Utilitas dapat di ukur secara cardinal
- MU dari setiap unit tambahan barang yang di
konsumsi akan menurun (ceteris paribus ).

Syarat utilitas maksimum :

Seorang konsumen akan memilih barang yang di


konsumsi yang dapat memaksimumkan utilitas dan
tunduk kepada kendala anggaranya. Syarat utilitas
maksimum adalah perbandingan antara MU dan harga
(P) adalah sama untuk setiap barang yang di
konsumsi,misalnya barang X,Y,Z.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 174


MU X MU Y MU Z
= =
PX PY PZ

Secara grafis dapat dilihat bahwa garis utility (garis MU )


adalah garis permintaan ( demand kurva )

Keterangan :
Misal harga barang X (PX ) ,si andi akan membeli
barang X adalah 0X di peroleh kepuasan ( MU sebesar
AX ) sedang pengorbanan yang di keluarkan si andi
adalah BX (OPX)  Andi mengalami kekurangan
kepuasan sebesar AB.

AB bias dihilangkan jika andi menambah konsumsinya


terhadap X, agar MU yang menurun .misalnya dia
member barang X sebesar 0X1  ternyata MU menurun
Pengantar Ilmu Ekonomi | 175
samapi titik D dan terlihat kelebihan pembayaran
berupa uang ( kelebihan pengorbanan sebesar CD ).agar
CD dapat di hilangkan dan tidak terpa di kelebiahan
kepuasan atau kelebihan pembayaran,maka andi harus
berbelanja barang x dimana .

MU X = PX QX = X2
Pada gambar ditunjukan oleh titik E (suatu titik yang
menunjukan keseimbangan konsumen atau konsumen
ecuelibrium MU x = PX.

Jika seandainya harga barang X naik sebesar


0P1X,maka andi akan membeli X sebesar 0X3.ini
berarti jika harga naik ,andi akan membeli X lebih
sedeikit. Dengan demikian tingkah laku konsumen
dapat dibuktikan memang benar sesuai hokum
permintaan ,dan MU tersebut tidak lain menunjukan
garis permintan .

Pembuktian secara matematis :


Pengantar Ilmu Ekonomi | 176
Apabila uang yang dimiliki cukup maka dicapai syarat
utilitas maksimum
MUX MUY MUZ
= = =
PX PY PZ
……………………. 1

Tetapi jika uang tidak cukup syarat dapat di capai

MUX MUY MUZ


= = = ………………….
PX PY PZ
2
Contoh :

Si B membeli ice cream dan roti dengan informasi


sebagai berikut :

Ice MU ice MU roti


0 0 0
1 40 30
2 35 28
3 34 26
4 32 24
5 26 22
6 20 20
7 14 16
Pengantar Ilmu Ekonomi | 177
8 8 10
Budget yang dimiliki B Rp.15 .si B akan mengambil
keputusa dalam menentukan kombinasi barang yang
akan dibelinya, jika diketahui :
P ice = Rp.2 per unit
P roti = Rp 4 per unit
Penyelesaian :

Jika si B tidak memberikan budget dia akan memilih


kombinasi :
MU ice = MU roti
26 = 26 (5,3 )
Atau
20 = 20 (6,6 )
Hal di atas salah .B harus memeperhatikan anggaran
( butged ) dan P kedua barang maka :

MU Ice MU Roti
=
P Ice P Roti

32 16
= ( 4,7 )
2 1
atau

Pengantar Ilmu Ekonomi | 178


20 10
= ( 5,8 )
2 1

Sesuai teori pendapata seluruhnya dibelanjakan untuk


ice dan roti.

Kendala  I = XP X + YP Y
I = ice PX + roti PY

Maka yang memenuhi syarat adalah :


15 = 4 (2) + 7 (1)
Maka B harus mengambil keputusan memenuhi 4 ice
dan 7 unit roti . ceteris paribus jika P naik yang diminta
turun .

Missal P ice naik dari Rp 2 menjadi Rp 3,5 per unit dan


P roti tetap.

Dengan demikian prinsip eguilibrium marginal utilty


tidak diperoleh lagi karena

MU Ice MU Roti
=
P Ice P Roti

Pengantar Ilmu Ekonomi | 179


32 16
=
3,5 1

Untuk kembali ketitik equilibrium konsumen ,maka


harus

MU ice MU roi
=
Pice P ruti

Karena MU selalu menurun jika konsumsi ditambah,


maka agar MU ice naik, pembelian terhadap Ice harus
dikurangi atau menambah konsomsi roti, agar MU roti
turun. Karena budget tetap maka juka menambah
pembelian ice harus dikurangi supaya :

MU Ice MU Roti
=
P Ice P Roti

Sesusai daftar,kombinasi menjadi :

35 10
=
3,5 1

Pengantar Ilmu Ekonomi | 180


P = ice P ice + roti P roti
15 = 2 (3,5) + 8 (1)
15 = 7 + 8 ice 2 unit
15 = 15 roti 8 unit
Dari dua macam kombinasi yaitu (4,7 ) dan (2,8)
Maka dapat digambar permintaan ice cream dengan
daftar permintaan pada halaman berikut:

Dengan demikian melalui pendekatan MU atau teori


utility cardinal ,kurva permintaan individual bergerak
dari kiri atas kekanan bawah terbukti .

Catatan :

Teori utility cardinal mengangggap bahwa besarnya


daya guna yang diterima atau dialami oleh seseorang
konsumen akibat dari tindakan mengonsumsikan
sesuatu barang dapat di ukur, dan tinggi rendahnya nilai

Pengantar Ilmu Ekonomi | 181


suatu barang tergantung dari subyek yang
memmberikan penilaian .

Teori utilitas ordinal mengangggap bahwa besarnya


daya guna bagi seseorang tidak perlu diketahui seperti
halnya teori daya guna cardinal. Tanpa mengukur
besarnya daya guna pun ,perilaku permintaan konsumen
dapat dipelajari dengan kurva indeferensi,yakni
menentukan hubungan anata kombinasi (misalnya A
dan B ) terdapat kemungkinan : A lebih disukai B atau
sebaliknya , atau konsumen tidak acuh (indeferensi )
terhadap A dan B.

3.9 Produksi
a. Pengertian dan tujuan produksi
Produksi adalah kegiatan yang berhubungan
dengan usaha untuk menciptakan dan menambah daya
guna suatu barang dan jasa .

Bahan baku yang diolah dan diproses dalam


suatu pabrik akan menghasilkan barang yang dapat siap
digunakan .untuk mengolah tersbut diperlukan tenaga

Pengantar Ilmu Ekonomi | 182


kerja, modal yang dikombinasikan oleh pengusaha
sebagai produsen .

gambaran proses tersebut adalah sebagai berikut :


Masukan Proses atau
Keluar (output)
(input ) transformasi
Bahan Barang
Proses
Tenga kerja Atau
penggabungan
Modal Jasa

Tujuan produksi adalah :


1) Menjaga kesinambungan usaha perusahaan dengan
jalan meningkatkan proses produksi secara terus
menerus.
2) Meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara
meminimumkan biaya produksi
3) Meningkatkan jumlah,mutu dan modal produksi.
4) Memenuhi keperluan masyarakat

Pengantar Ilmu Ekonomi | 183


b. faktor–faktor produksi
kegiatan produksi dapat efektif dan efisien jika
tersedia antara lain bahan-bahan, tanah, tenaga kerja dan
pemguasaan yang menkombinasikan. Factor produksi
adalah semua benda dan alat-alat yang digunakan untuk
menghasilkan atau menambah daya guna barang atau
jasa.
Faktor-faktor produksi itu adalah :
1) Sumber Daya Alam, yang disebut juga faktor
produksi asli yang meliputi tanah, air, udara, sinar
matahari, tumbuhan, hewan, serta barang-barang
tambang
2) Sumber Daya Manusia, adalah tenaga kerja insani
yang melakukan proses produksi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Terdapat tenaga
kerja yang sifatnya kerjanya berhubungan dengan
rohani yang berdasarkan perasaan dan pikiran
manusia misalnya guru, editor, dokter, pengacara,
dan akuntan. Yang sifat kerjanya berhubungan
dengan jasmani yang didasarkan kepada kekuatan
otot, misalnya tukang batu, tukang becak, buruh
dsbnya. Terdapat pula pembagian yang lain, yaitu

Pengantar Ilmu Ekonomi | 184


tenaga kerja terdidik, tenaga kerja trampil, serta
tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak trampil

3) Sumber Daya Modal, adalah semua alat-alat yang


dipergunakansebagai penunjang sekaligus pemacu
proses produksi.
Terdapat modal tetap yang dapat dipergunakan
berulang-ulang misalnya mesin. Modal lancar yang
digunakan dalam satu kali proses produksi misalnya
bahan baku. Menurut subyeknya itu kepemilikan
modal tersebut dapat dibedakan atas modal
perorangan, modal masyarakat, dan modal abstrak
misalnya nama baik dan merk perusahaan. Menurut
sumbernya modal dibedaKan menjadi modal sendiri
dan modal asing yaitu modal yang berasal ari luar
perusahaan.
4) Sumber Daya Pengusaha yang disebut
kewirausahaan. Pengusahan berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam
rangka meningkatkan kegunaan barang dan jasa
secara efektif dan efisien. Pengusaha bersangkut
paut dengan manajemen yang menunjuk kepada
Pengantar Ilmu Ekonomi | 185
suatu proses merencakan, mengorganisir, dan
mengendalikan usaha (palnning, organizing,
actuating dan controlling).

c. Fungsi Produksi.
Fungsi produksi merupakan hubungan atau
keterkaitan teknologi antara jumlah produk (keluaran)
yang dihasilkan dengan jumlah faktor-faktor produksi
yang digunakan dalam proses produksi.

Fungsi produksi dapat dinyatakan dengan rumus notasi


sbb :

PT = f (TK , KA , TI)

PT :Produksi Total
KA :Kekayaan Alam
F : Fungsi (suatu tetapan)
TI :Teknologi yang digunakan
TK :Tenaga kerja
Pengantar Ilmu Ekonomi | 186
d. Teori Produksi
Teori produksi menggambarkan perilaku
produsen dalam memproduksi barang dan jasa. Dalam
penerapannya, teori ini tidak dapat dipisahkan dari
hukum produksi yang semakin menurun sehingga
kadang kala disebut teori keterbatasan produksi.
Produksi marginal adalah tambahan output (keluaran)
dan untuk mengetahui produk marginal ada
hubungannya dengan tenaga kerja yang ditambahkan
dalam proses produksi dimaksud.

Δ PT PT
= ΔTK PR = TK
PM

PT =Produksi Total
Pengantar Ilmu Ekonomi | 187
TK =Tenaga Kerja
PM =Produksi Marginal
PR =Produksi rata-rata
Δ = Pertambahan

e. Hukum Produksi Marginal Yang Semakin Menurun


Hubungan antara produksi total, produksi
marginal , dan produksi rata-rata menimbulkan hukum
produksi marginal yang semakin menurun (The law of
deminishing marginal return). Untuk menjelaskan
hukum tersebut dapat ditunjukkan dalam tabel dan
gambar berikut :

Tahap
TA TK PT PM PR Kegiatan
Produksi
1 1 100 - 100 I
1 2 300 200 150 I
1 3 600 300 200 I
1 4 880 280 220 II
1 5 1050 170 210 II

Pengantar Ilmu Ekonomi | 188


1 6 1140 170 190 II
1 7 1180 90 189 II
1 8 1400 0 179 III
1 9 1400 -90 1180 III
1 10 500 -190 70 III

Pada tahap I bisa dilihat bahwa PM meningkat yaitu : 200, 300


II, PM menurun : 290, 100, 90, 75, 50
III, PM turun dan negatif : 0, -90, -400

Gambar atau grafik dari tabel di atas adalah sbb :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 189


f. Penentuan Keuntungan Maksimum Secara
Matematis
Seorang perodusen akan mengambil keputusan
berapa jumlah barang yang harus diproduksinya,
berdasarkan input yang dimilikinya. Hubungan
matematis antara berapa jumlah yang akan diproduksi
(output) dengan faktor-faktor produksinya (input).
Tambahan produksi yang dihasilkan dengan adanya
tambahan produksi dinamkan produksi marginal (PX).
Jika Q dan X adalah tingkat rangkaian input, maka FM
dapat dirumuskan :

∆Q
PM =
∆X

Selain PM seorang produsen juga memperhatikan


produksi rata-rata (average product) yang diberi
simbol : (PR), PR adalah output per unit yang
dirumuskan :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 190


Q
PM = x
Tujuan produsen yang terutama adalah
memperoleh keuntungan maksimum atau mencapai
biaya minimum. Oleh karenanya produsen harus
menentukan berapa jumlah output yang harus dihasilkan
untuk memperoleh laba maksimum. Syarat untuk
memperoleh lama maksimum adalah :
Harga Input ( PX )
PM =
HargaOutput ( PQ )
Contoh :
Perusahaan SAMAJA memproduksi sejenis
barang dengan input variabel X. Output dihasilkan pada
tingkat penggunaan input tampak pada fungsi produksi
P = 90 + 5x2 – 1/3 x3. jika harga input x yang
dipergunakan adalah Rp. 2400 per unit, dan harga
output per unit Rp. 100. berapa unti harus diproduksi
oleh perusahaan agar mmeperoleh keuntungan
maksimum ?
Jawab :
Fungsi produksiQ = 90 + 5x2-1/3 x3Px = 2.400
Q = 5.2 x PQ = 100
Q= 10x - x

Pengantar Ilmu Ekonomi | 191


Syarat keuntungan maksimum PM =

Harga Input ( PX )
HargaOutput ( PQ )
2400
10x - x2 = 100
10x - x2 = 24
x2 – 10x + 24 = 0
x2 – 5x -+ 5x + 24 = 0
 x (x-5) – 4 (x-6) = 0
 (x-4) : x2 = 0
Jadi input yang dipergunakan agar laba produsen
maksimum adalah 6.
Q = 90 + 5(x)2 – 1/3 x3
Q = 99 +180 – 1/3 (66+6)
Q = 99 + 180-72
Q = 190

Besarnya PA adalah 190 : 8 = 33, artinya setiap


pemakaian 6 unit input akan menghasilkan 33 unit
output.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 192


3.10 Biaya
Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang
tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan suatu barang
atau memasarkannya.

Dalam membahas biaya dikenal adanya biaya tetap


(BT), Biaya Variabel (BV) dan Total Biaya (TB), ini dalam
bahasa Inggrisnya Flexed Cost (FC). Variabel Cost (VC)
dan Total Cost (TC).

Biaya Tetap (FC) adalah biaya yang jumlahnya tidak


tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi. Bahkan
bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini
harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Misalnya ganti
tenaga administrasi, penyusutan mesin, dsbnya.

Biaya Variabel (VC) adalah biaya yang jumlahnya berubah-


ubah semua dengan perubahan kuantitas produksi yang
dihasilkan. Semakin besar kuantitas produksi, semakin
besar pula jumlah biaya variabel yang harus dikeluarkan.
Yang termasuk biaya variabel adalah bahan mentah, biya
tenaga kepala lapangan, dan biaya transportasi dalam

Pengantar Ilmu Ekonomi | 193


rangka pemanfaatan faktor tetap (misalnya BBM, kerusakan
kecil-kecil dan perawatan lain).

Biaya Total (TC) adalah keseluruhan biaya produksi yang


mencakup Biaya Tetapdan Biaya Variabel
Selanjutnya dikenal pula biaya Marginal (BM), dan Biaya
rata-rata baik Biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-
rata.

Berbagai Konsep Biaya

Q FC VC TC MC AC AFC VC/Q
Tidak
0 55 0 55 36 - -
terdifinisi
1 55 30 45 67 67 55 30
2 55 55 110 34 12 27½ 27½
3 55 75 150 67 12 10¾ 25
4 55 105 160 34 34 13¾ 26½
5 55 155 210 78 25 11 37¾
6 55 225 280 32 13 67 65
7 55 315 370 78 73 7½ 3¾
8 55 125 480 31 78 53¾ 45¼
9 55 555 610 85 47 5½ 5
10 55 705 760 13 25 85¾ 7½

Pengantar Ilmu Ekonomi | 194


Kurva TC pada asarnya berbentuk horizontal, namun dalam
grafik ini FC dibuat terletak di antara TC dan VC.
Dalam gambar yang lazimFC, VC dan TC adalah sebagai
berikut :

Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total

Pengantar Ilmu Ekonomi | 195


Pengantar Ilmu Ekonomi | 196
Pengantar Ilmu Ekonomi | 197
SOAL EVALUASI:

1. Jelaskan hukum penawaran dan hukum permintaan!


2. Apa yang dimaksud dengan excess supply dan excess
demand.
Jelaskan dengan menggambarkan kurva pemasaran dan
kurva permintaan dan menunjukkan titik equillirium !
3. Apa yang dimaksud dengan elastisitas, jelaskan pula
mengenai :
a. Elastisitas harga permintaan.
b. Elastisitas harga pendapatan.
c. Elastisitas harga silang.
4. Apa yang dimaksud dengan :
a. Total Utilitas
b. Kardinal Utilitas.
c. Utilitas rata-rata.
5. Sebutkan faktor-faktor produksi dan jelaskan dengan
singkat !
6. Apa yang dimaksud dengan The law of deminishing
marginal return!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. PR (produksi rata-rata).
b. PT (produksi total)
Pengantar Ilmu Ekonomi | 198
c. PM (produksi marginal)
8. Apa beda antara :
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel.
c. Biaya total

Gambarkan secara sederhana ketiga biaya tersebut.

9. Apabilaharg beras Unus Pandan Rp. 40.000,00 per zak


Toko Kurnia bersedia menjual 25 zak , tetapi bila
harganya naik menjadi Rp. 50.000,00 per zak Toko
Kurnia akan menjual sebanyak 45 zak.

Sebaliknya Pak Juriat akan membeli sebanyak 35 zak


apabila harganya Rp. 40.000,00 dan hanya membeli 20
zak kalau harganya Rp. 50.000/zak

Diminta:

a. Tentukan fungsi penawaran Toko Kurnia

b. Tentukan fungsi permintaan Pak Juriat

c. Tentukan titik E apabila Toko Kurnia dan Juriat


benar-benar bertransaksi.

d. Gambarkan kurva penawaran dan permintaannya

Pengantar Ilmu Ekonomi | 199


DAFTAR BACAAN

Chaniago, Arifinal, Drs. Dan Mudjihardjo, Drs


Ekonomi dan Koperasi, Penerbit badar, Bandung,1964

Hutabarat, Delina, Spd. Dkk, Pelajaran Ekonomi Jilid


IA untuk SMU kelas I, Penerbiy Elangga, Jakarta,
1995.

Pratama Raharja, SE, Ekonomi Jilid 2 dan 3, Penerbit


Intan Pariwara, Klaten, 1995.

Samuelson, P.A. dan Nordhaus, W.D. Ekonomi Jilid


Idan II, terjemahan Drs. A.Jaka Wasana M.MSM,
Penerbit Erlangga jakarta 1990.

Soelistyo. DR.MBA, Diasmari Adenan, Drs. MA dan


Amiruddin Ardani, Drs, Pengantar ekonomi Makro,
Buku Materi Pokok Modul UT, Penerbit Karunika
Jakarta, 1985.

Sudarso, MSc, Buku Materi Pokok Pengantar ekonomi


Mikro, Modul UT, penrbit karunika, Jakarta, 1985.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 200
BAB IV ASPEK MAKRO EKONOMI

Pengantar Ilmu Ekonomi | 201


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :

Dengan mempelajari Bab IV buku ajar ini, mahasiswa akan


dibantu untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan
makro ekonomi.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :

Setelah mempelajari bab IV ini dengan baik, Nada diharapkan


dapat :

a. Memahami konsep pendapatan nasional.


b. Memahami konsep pendapatan per kapita.
c. Mengerti maksud pemerataan pendapatan melalui
distribusi pendapatan.
d. Memahami hubungan pendapatan, konsumsi dan
tabungan.
e. Menjelaskan mengapa uang diperlukan orang dan
kaitannya dengan lembaga keuangan.
f. Memahami maksud kebijakan moneter dna kebijakan
finansial.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 202


BAB IV

ASPEK MAKRO EKONOMI

4.1 Pendapatan Nasional


a. Pengertian Pendapatan Nasional
Kekayaan suatu negara diukur oleh jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun. Suatu negara dapat
dikatakan kaya karena mempunyai hutan-hutan yang
dapat menghasilkan kayu, berbagai bahan galian yang
berda di dalam perut bumi dsnya. Negara semacam ini
kaya dalam arti potensial . Untuk dikatakan kaya dalam
arti yang dapat dinikmati oleh rakyatnya, kekayaan tsb
harus diolah. Pengolahannya memerlukan biaya dan
teknologi yang canggih. Kemungkinan biaya yang
tinggi dan teknologi tsb tidak dimiliki oleh negara ybs.
Oleh karena itu, jumlah barang dna jasa yang dihasilkan
negara dalam waktu satu tahun merupakan gambaran
kekayaan sesungguhnya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 203


Dengan demikian, pendapatan nasional , adalah
keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam satu tahun. Sistem perhitungan
pendapatan nasional meliputi pengumpulan informasi
mengenai :

1) Nilai berbagai barang dan jasa yang diproduksi


suatu negara.
2) Nilai berbagai jensi pengeluran atas peroduk
nasional.
3) Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai
faktor produksi yang digunakan untuk menciptkana
produksi nasional tsb.

Terdapat beberapa konsep penting yang


dibicarakan dalam pendapatan nasional, yaitu :
1) Produk Domestik bruto (PDB) Gross Domestic
Product (GDP)
2) Produk Nasional Bruto (PNB)
3) Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan harga
Kontan
4) Pendapatan Nasional harga Pasar dan Harga Faktor
5) Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
Pengantar Ilmu Ekonomi | 204
Penjelasan :

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang-


barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
selama satu tahun. Barang dan jasa tsb diproduksi oleh
perusahaan milik penduduk negara tsb dan oleh
penduduk negara lain yang tinggal di negara tsb.

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national


Product (GNP), adalah barang dan jasa yang dihasilkan
oleh faktor-faktor produksi milik warga negara. Warga
negara tsb tinggal di DN maupun di LN, tetapi tidak
termasuk orang asing yang tinggal di negara itu.

PDB = PNB – PFN dari LIN

PFN dari LN (pendapatan faktor neto dari IN) adalah


pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari
LN dikurangi pendapatan faktor-faktor peroduksi yang
dibayarkan ke LN.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 205


Jika A = Warga Indonesia yang tinggal di Indonesia
B = Warga / orang asing yang tinggal di
Indonesia
C = Warga Indonesia yang tinggal di LN

Maka PDB = Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh A+B
PNB = Nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh A+C

Pendapatan Nasional harga Berlaku adalah nilai barang-


barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu
tahun dan di nilai menurut harga-harga yang berlaku
pada tahun tsb.

Pendapatan Nasional Harga Konstan, adalah nilai


barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara

Pengantar Ilmu Ekonomi | 206


dalam satu tahun dan dinilai dengan harga yang tetap /
konstan. Harga tetap / konstan adalah harga yang
berlaku pa tahun tertentu yang selanjutnya digunakan
untuk tahun berikutnya.

Pendapatan nasional Harga Pasar, adalah nilai barang-


barang dan jasa yang dinilai didasarkan harga untuk
memproduksi barang dan jasa tsb.
Harga Pasar = Harga Faktor + Pajak Tak Langsung –
Subsidi

Pendapatan Nasional Bruto, adalah yang belum


memperhitungkan depresiasi (penyusutan). Setelah
dikurangi despresiasi akan di peroleh Pendapatan
Nasioanl neto (PNN).

PNN = PNB – Depresiasi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 207


b. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Manfaat atau kegunaan pendapatan nasional sebagai
berikut :

1. Mengetahui dan menelaah susunan dan struktur


perekonomian. Dari perhitungan pendapatan nasinal
dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara
indsutri, pertanian, dan jasa. Dapat ditentukan pula
besarnya sektor-sektor industri, pertanian,
pertambagan dll. Berdasarkan pendapatan nasional
ini dapat diketahui bahwa Indonesia adlaah negara
agraris, sedangkan Amerika Serikat, negara-negara
Eropa Barat dan jepang adalah negara industri.
2. Membadingkan kemajuan pereknomian dari waktu
ke waktu. Data mengenai pendapatan nasional
dibuat setiap tahun. Dengan demikian dapat
Pengantar Ilmu Ekonomi | 208
dibandingkan besarnya pendapatan nasional suatu
negara dari tahun ke tahun. Dari membandingkan
tsb dapat diperoleh informasi adanya kenaikan atau
penurunan perekonomian, adanya perubahan
struktur ekonomi, adanya perubahan kemakmuran
materiil, dan perubahan-perubahan per kapita.
3. Membandingkan perekonomian antar negara / antar
daerah. Data perhitungan pendapatan nasioanal juga
dapat digunakan untuk membandingkan
perekonomian suatu negara engan negara lain, dan
antara satu daerah / provinsi dengan daerah /
provinsi lainnya.
4. Merumuskan kebijakan pemerintah.
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula
untuk membantu merumuskan kebijakan
pemerinyah. Seandainya diinginkan
pertumbuhan PNB setinggi 88, maka dapat
disusun proposal alokasi pertumbuhan itu untuk
berbagai sektor.

c. Cara Perhitngan Pendapatan Nasional


Pertanyaan yang sellau muncul adalah, berapa
barang dan jasa yang telah dihasilkan oleh negara
Pengantar Ilmu Ekonomi | 209
setahun, siapa saja yang membeli dan berapa
penghasilan yang diterima masyarakat.

Ada tiga metode atau cara perhitungan besarnya


pendapatan nasional, yaitu :
1) Cara produksi
2) Cara pengeluaran
3) Cara pendapatan

Penjelasan :
Cara produksi, yaitu dengan menjumlahkan produksi
barang-barang dan jasa-jasa selama satu tahun (biasanya
satu yahun kalender). Untuk keperluan ini
perekonomian Indonesia dibagi menjadi 11 sektor.
Cara produksi dalam menghitung pendapatan nasional
adalah dengan menjumlahkan nilai tambah oleh
berbagai sektor dalam perekonomian. Cara menghitung
nilai tambah adalah sbb :
Nilai Produksi Nilai Tambah
Jenis Kegiatan
(ribuan rupiah) (ribuan rupiah)
Mengambil kayu di hutan Rp. 50

Pengantar Ilmu Ekonomi | 210


Menggergaji papan. 200 150
600 400
Membuat perabot.
Menjual perabot ke toko. 800 200
Jumlah Nilai tambah Rp. 750

Berikut adalah contoh data PDB Indonesia tahun 1991 yang


dihitung menurut harga yang berlaku tahun 1991 dan harga
tetap/konstan tahun 1983. menurut harga berlaku tahun
1991 PDB Indonesia bernilai Rp. 227,7 triliun, sedangkan
menurut harga tetap nilai PDB Indonesia Rp. 122,7 triliun.
Dapat disimpulkan bahwa harga-harga antara 1983 -1991
telah mengalami kenaikan sekitar 185%, yaitu

227,2
x 100 %=185,2%
122,7

Pengantar Ilmu Ekonomi | 211


PDB Indonesia Menurut Laporan Usaha 1991
(Rp. Miliar)
Harga Harga
Lapangan Usaha
Berlaku Tetap
1. Pertanian, peternakan, 4,214,4 22,657,2
kehutanandanperikanan.
2. Pertambangan dan penggalian. 30,901,4 19,108,2

3. Industri pengolahan. 48,331,9 24,461,2

4. Listrik, gas dan air minum. 1,575,0 842,8

5. Bangunan. 12,855,8 7,403,3

6. Perdagangan, hotel dan restoran. 37,726,2 19,557,3

7. Pengangkutan dan komunikasi. 13,467,3 6,816,2

8. Bank dan lembaga Keuangan 10,083,9 5,517,2

9. Sewa rumah. 5,621,6 3,119,1

10. Pemerintah dan pertahanan. 14,621,6 9,030,1

11. Jasa-jasa lain 7,452,6 4,191,8


PRODUK DOMESTIK BRUTO 227,162,8 122,705,0
Sumber : BPS Indonesia, 1992

Cara Pengeluaran, dilakukan dengan menjumlahkan


nilai barang-barang yang dihasilkan dalam

Pengantar Ilmu Ekonomi | 212


perekonomian. Barang jadi adalah barang yang tidak
memerlukan produksi lebih lanjut dan langsung dapat
digunakan, contohnya sepatu, baju, celana, dll.

Komponen-komponen pengeluaran dalam


peekonomianyang digunakan dalam cara ini adalah :

a) Pengeluaran konsumsi rumah tangga (C =


Consumption), yaitu pengeluaran untuk membeli
makana, pakaian, membiayai jasa pengangkutan,
membayar pendidikan anak, membayar sewa rumah,
membeli kendaraan dsnya, kecuali investasi.
b) Pengeluaran pemerintah (G = Goverment
Expenditure), contohnya pengeluaran untuk
menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara,
membayar gaji pegawai pemerintah, dan
mengeluarkan untuk mengembangkan sarana dan
prasarana, kecuali beasiswa, bantuan korban
bencana dan subsidi.
c) Investasi (I = Investment) atau pembentukan modal
sektor swasta adalah pengeluaran untuk membeli
barang modal yang dapat menaikan produksi barang
Pengantar Ilmu Ekonomi | 213
dan jasa dimasa yang akan datang. Contoh, membeli
mesin, peralatan produksi, membangun gedung
perkantoran, mendirikan bangunan pabrik.
d) Ekspor Neto, yaitu X. Dan M. (X = Ekspor dan M
= Impor). Ekspor suatu negara biasanya terdiri dari
barang dan jasa yang dihasilkan dalam negeri.
Impor adalah produksi negara lain yang masuk ke
dalam negeri. Yang dihitung hanya lah nero yaitu
ekspor dikurangi impor.

Y = C + I + G + (X-M)

Y = Pendapatan nasional C = Consumtion


G = Goverment Expenditure I = Investment
X = Export M= Import

Contoh perhitungan cara pengeluatran tersebut adalah


sebagai berikut :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 214


PDB dan PNB Indonesia Tahun 1991
(perhitungan cara Pengeluaran)Rp. Miliar
Harga
Harga
Jenis pengeluaran tetap
Berlaku
1983
125.142.9 66,707,2
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
20.861,4 12.135,8
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah
3. Pembentukan modal tetap domestik bruto
61.059,5 33.537,2
4. Perubahan stok
18.595,5 641,4
5. Ekspor barang dan jasa
62.322,2 35.879,2
6. Dikurangi : impor barang dan jasa 60.818,7 26,195,8
7. Produk domestik bruto 227.162,8 122.705,0
8. Pendapatan faktor neto dari Ln -10.760,3 -4.473,1
9. Produk nasional bruto 216.402,5 118,231,9
10.Dikurangi : pajak tak langsung 16.152,1 9.182,6
11.Dikurangi :penyusutan 11,227,,9 6.043,7
Pendapatan nasional 189.022,5 103,005,6

Cara pendapatan, ialah dengan menjumlahkan


pendapatan-pendapatan dari tempat golongan yaitu
tenaga kerja, tanah, modal, dan
kewirausahaan/pengusaha. Pendapatan tersebut
dinamakan pendapatan nasional atau produk mansional
menurut harga faktor.
Selanjutnya dikenal adanya pendapatan pribadi, yaitu
pendapatan yang diterima penduduk suatu kegiatan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 215
apapun. Dalam pendapatan pribadi juga termasuk
pembayaran transfer yang merupakan berian pemerintah
kepada berbagai golongan masyarakat tanpa perlu
memberikan balsa jasa.
Ada juga pendapatan disposebel, yaitu pendapatan
pribadi setelah dikurangi pajak yang harus dibayar oleh
para penerima pendapatan. Pendapatan disposebel
disebut juga pendapatan yang siap dikonsumsi.

4.2 Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata


pendududuk satu negara pada waktu tertentu. Nilainya
diperbolehkan dari membagi nilai PNB tahun tertentu

Pengantar Ilmu Ekonomi | 216


dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tersebut.Dalam menghitung pendapatan perkapita dapat
dilakukan dengan harga berlaku dan harga konstan.
Pendapatan perkapita menurut harga berlaku berguna untuk
memberikan gambaran mengenai kemampuan daya beli
rata-rata penduduk negara terhadap barang-barang, dan
sebagai perbandingan dalam menunjukan perbedaan tingkat
kemakmuran suatu negara dengan negranegara lain.
Pendapatan perkapita menurut harga konstan
menunjukan perkembangan tingkat kemakmuran

Produk Nasional Bruto


PNB per Kapita =
Jumlah Penduduk

Produk Domestik Bruto


PDB per kapita =
Jumlah Penduduk

PENDAPATAN PERKAPITA BERBAGAI NEGARA


Pendapatan
Negara per kapita Negara Pendapatan
($)
A. Pendapatan C. pendapatan
Rendah 110 menengah yang

Pengantar Ilmu Ekonomi | 217


1. Tanzania tinggi
2. Bangladesh 220 1. Afrika
2.670
3. India 310 Selatan
2.770
4. Nigeria 320 2. Brasil
2.790
5. Nicaragua 340 3. Malaysia
2.970
6. Pakistan 420 4. Hongaria
3.470
7. Chana 450 5. Mexico
6.050
8. Cina 470 6. Argentina
6.790
9. Sri lanka 540 7. Korea selatan
7.290
10. Mesir 640 8. Yunani
7.450
9. Portogis
7.510
10. Saudi Arabia

B. pendapatan
Menengah D. negara kaya
yang rendah 1. Irlandia 12.219
1. Indonesia 670 2. Hongkong 15.360
2. Bolivia 680 3. Singapura 15.730
3. filifina 770 4. Australia 17.260
4. Papua nugini 950 5. Inggris 17.790
5. Jordania 1.130 6. Jerman 23.030
6. Rumania 1130 7. Amerika Serikat 23.240
7. Colombia 1.138 8. Swedia 27.010
8. Thailand 1.840 9. Jepang 28.190
9. Turki 1.980 10. Switzerland 36.080
10. Iran 2.200

4.3 Distribusi pendapatan

Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya


diukur dengan tingkat laju penumbuhan PNB serta
pendapatan perkapita. Perlu juga dilihat pembagian
Pengantar Ilmu Ekonomi | 218
pendapatan di antara para warga masyarakatnya. Didtribusi
yang baik adalah yang merata yang merata, jangan sampai
terjadi variasi antara pendapatan yang tinggi dan
pendapatan yang rendah sangat jauh jaraknya, atau timpang.

Bank dunia telah menetapkan kriteria distribusi pendapatan


sebagai berikut :

1) Apabila kelompok 40% penduduk termiskin


memeperoleh pendapatan lebih kecil dari 12% dari
keseluruhan pendapatana nasional, maka dikatakan
negara vbs berada dalam tingkat ketimpangan yang
tinggi dalam distribusi pendapatan.
2) Apabila kelompok 405 penduduk termiskin
pendaptannya 12% -17% dari keseluruhan
pendapatan nasional maka dikatakan terjadi tingkat
ketimpangan yang sedang (moderat).
3) Apabila kelompok 40% penduduk termiskin
pendaptannya lebih dari 17% dari keseluruhan
pendapatan nasional, maka dikatakan tingkat
ketimpangan yang tterjadi adlaha rendah.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 219


Untuk mengukur tingkat kemiskinan diperlukan tolak ukur,
para ahli telah mengembangkan beberpa tolak ukur yaitu :

1) Tolak ukur kebutuhan fisik minimum (KFX) yaitu


kebutuhan fisik (makanan, minuman, pakaian,
rumah dan sebagainya) berdasarkan kalori, protein,
vitamin dan bahan mineral lainnya yang diperlukan
untuk hidup layak, yang dinyatakan dalam rupiah.
2) Tolak ukur kemiskinan absolut yang dikembangkan
oleh Prof Sayogyo (dari IPB), yaitu menggunakan
tingkat konsumsi setahun niali dengan kg beras per
tahun

Batas kemiskinan Kota Desa


Miskin 480 kg 320 kg
Sangat miskin 360 kg 240 kg
Melarat 270 kg 180 kg

3) Bank Dunia membuat semacam Indeks kemiskinan


yang berlaku untuk negara-negara berkambang
kemiskinan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan
fisik sebanyak 2.100 kalori sehari yang kemudian
dinyatakan dalam uang.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 220


4) Biro pusat statisktik menggunakan tolak ukur
bankdunia2100 kalori perhari. Ditambah dengan
kebutuhan minimal lainnya (bukan makanan) yang
mencakup perumahan, pakaian, kesehatan,dan
pendidikan.

4.4 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi dirumuskan sebagai pengeluaran untuk


barang dan jasa seperti makanan, pakaian, mobil,
pengobatan dan perumahan, konsumsi merupakan unsur
GNP yang terbesar. Untuk itu wajarlah bila dalam konsumsi
di bahsa secara terkait dengan pengeluaran, tabungan dan
pendapatan disposebel.

Pola prilaku pengeluaran rumah tangga pada tanggal


berbagai tingkat pendapatan umumnya banyak memiliki
kesamaan.
Pengeluaran untuk konsumsi
Pada berbagai tingkat pendapatan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 221


Tabungan merupakan bagian dari pendapatan
yang tidak dikonsumsikan, atau tabungan sama dengan
jumlah pendapatan dikurangi denngan jumlah
konsumsi. Orang kaya umumnya menabung relatif
lebih besar dari orang miskin. Baik secara absolut
maupun secara persentase. Orang yang terlalu miskin
jelas tidak akan mampu menabung sama sekali.
Kekurangannya akan diambil dari tabungan
sebelumnya, atau bila mendesak berhutang.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 222


Tabungan dan Konsumsi Rumah Tangga
Tabungan Neto
Pendapatan
(+) konsumsi
Disposebel
Atau hutang (-)
12.000 - 110 12.110
13.000 0 13.000
14.000 + 150 13.550
15.000 +400 14.500
16.000 +760 15.240
17.000 +1.170 15.830
18.000 +1.640 16.360

Tabel ini memperlihatkan tingkat konsumsi dan


tabungan rata-rata pada berbagai tingkat pendapatan.
Titik impas dimana rumah tangga berhutang lagi dan
mulai menabung terlihat pada jumlah pendapatan
Rp.13.00.
Terdapat tambahan pengeluaran oleh masyarakat
bila di peroleh tambahan pendapatan, para pakar
ekonomi menuebutknya marginal propensity to
consume (MPC) atau kecendrungan mengkonsumsi
marginal. Istilah marginal dapat diartikan tambahan atau
ekstra

Konsumsi dan tabungan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 223


Kecendrun
Pengelua Kecendrun
gan
Pendapa ran Tabung gan
mangkons
tan konsums an Neto Menabung
umsi
i (MPS)
(MPC)
12.000 12.110
590 110
890
13.000 13.000 1.000 -110 1.00
=0,89 =0,11
850 150
14.000 13.850 +150
1.000 1.000
640 360
=
15.000 14.600 1.000 +400 1.000
0,64 =0,35
590 410
16.000 15.240 1.000 +760 1.000
=0,59 =0,41
530
= +1.170
17.000 15.830 1.000
+1.640
0,53

MPS atau marginal propensity ti save adalah


kecendrungan menabung marginal. MPC dan MPS
berkaitan seperti halnya di muka cermin atau disebut
jika sebagai kemabar siam. Jika MPC sebesar 0,8

Pengantar Ilmu Ekonomi | 224


5 maka MPS sebesar 0,15 jumlah MPC akan tepat sama
dengan 1 maka di manapun dan selalu.

MPS = 1 – MPC

Dengan diketahui titik impas (13.00, 13,00) di B dan


titik-titik lainnya A, C, E, F, dan G maka dapatlah
digambarkan pendapatan dan tabungan tersebut.

Alur Fungsi Konsumsi

Titik Impas (Breakeyen Point) dimana jumlah


pendapatan sama dengan jumlah konsumsi. Garis 45
secara langsung menggambarkan apakah pengeluaran
untuk konsumsi akan sama, lebih besar, atau lebih kecil
daripada jumlah pendapatan.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 225


4.5 Uang dan Lembaga keuangan

1) Uang
Sebelum ditemukan uang seperti yang dikenal
sekarang ini dahulu perekonomian barter.
Perekonomian barter adalah suatu sistem kegiatan
ekonomi masyarakat yang kegiatan produksi dan
perdagangannya sangat sederhana. Kegiatan tukar
menukar masih terbatas, dan jual beli dilakukan dengan
saling mempertukarkan barang. Karena tidak efisien
maka kemuadian ditemukan suatu formula baru yaitu
perekonomian uang.

Perekonomian barter banyak mengahadapi kendala dan


kelemahan yaitu :
a. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang
selaras.
b. Penentuan harga sulit dilakukan, karena sering terjadi nilai
brang yang akan di barter tidak sebanding, dan satu-
satunya absolut.
Pengantar Ilmu Ekonomi | 226
c. Perekonomian barter membatasi pilihat pembeli.
d. Perekonomian barter menyulitkan pembayaran masa depan
(future) kalau ada pembelian atau penjualan secara kredit.
e. Dalam perekonomian barter sulit untuk menyimpan
kekayaan.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya
ditemukanlah uang mulai dari bentuk yang sederhana
sampai bentuk yang sempurna sekarang, dan telah
memenuhi syarat kriteria sebagai berikut :

a. Diterima secara umum, karena dapat sebagai alat penukar


barang dan jasa, dan lebih bermanfaat dari sistem barter.
b. Nilainya tidak mengalami perubahan waktu ke waktu.
Nilai uang perlu di jaga flukutuasinya jangan terlalu besar.
c. Mudah di bawa untuk setiap urusan setiap hari, sehingga
mudah dan aman untuk dibawa kemana-mana
d. Tahan lama, karena ada yang dibuat dari logam sampai
terbuat dari kertas yang tebaik.
e. Mudah di simpan tanpa mengurangi nilainya, walaupun
dalam keadaan moneter yang merosot nilai tukarnya
terhadap uang asing, atau karena aadanya inflasi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 227


f. Jumlahnya tidak berlebihan, karena yang uang beredar
diatur untuk mencukupi perekonomian. Peran bank Sentral
dalam mengatur penyediaan uang sangat di perlukan
g. Uang terdiri dari berbagai nilai nominal, ada uang receh
sampai uang yang nilainya besar untuk memudahkan jual
beli.
Selain syarat dan kriteria yang telah diterima umum
tersebut,Uang memiliki beberapa fungsi yaitu :
a. Uang sebagai alat pembayaran untuk tukar menukar.
b. Sebagai alat satuan hitung
c. Sebagai ukuran pembayaran masa depan, yaitu untuk
pembayaran yang tertunda (transaksi kredit).
d. Sebagai alat penyimpanan kekayaan, baik dalam bentuk
uang giral, (cek,giro) maupun uang chartal (uang tunai).

Beberapa uang yang perlu disiapkan untuk


mencukupi keperluan perekonomian suatu negara, oleh
Irving Fisher diperkenalkan Quantity theory (teori
kuantitas) mengenai permintaan uang (demand for
money). Teory ini menggunakan persamaan pertukaran
(equation of exchange) sebagai berikut :

MV = PT
Pengantar Ilmu Ekonomi | 228
M = jumlah uang beredar/ penawaran uang
(money suplly)
V = kecepatan peredaran uang (velocity
circulation of maney)
P = Tingkat harga-harga (price level)
T = jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang
diperjual belikan dalam satu tahun tertentu
(transaksion).

Asumsi dalam teorikuantitas ini adalah :


a. Kecepatan peredaran uang dianggap tetap
b. Penggunaan tenaga kerja penuh
(fullemployment) sudah tercapai.

Teori kuantitas ini dikritik oleh john Maynard keynes.


Teori kuantitas yang menyatakan bahwa:

a. Perubahan jumlah uang beredar akan


menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya
pada harga-harga.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 229


b. Perubahan jumlah uang berdar tidak akan
menimbulkan perubahan terhadap pendapatan
nasional

Kritik Keynes dengan mengajukan pendapat mengenai


korelasi antara uang yang berdar dengan harga-harga
sebagai berikut :

a. Pertambahan jumlah uang yang berdar dapat


menaikan harga-harga. Sekalipun demikian
kenaikan harga tidak selalu sebanding dengan
kenaikan jumlah uang uang yang beredar. Oleh
karena itu, kenaikan jumlah uang beredar tidak
selalu menimbulkan perubahan terhadap harga-
harga. Dalam perekonomian yang mengahdapi
masalah pengangguran serius, pertambahn
jumlah uang beredar tidak akan mempengaruhi
harga-harga.
b. Kenaikan harga-harga dipengaruhi oleh
kenaikaan jumlah yang beredar maupun
kenaikan biaya produksi. Meskipun jumlah uang
beredar tidak mengalami perubahan, tetapi

Pengantar Ilmu Ekonomi | 230


apabila biaya produksi bertambah tinggi, akan
terjadi kenaikan harga-harga.

Menurut Keynes motif (alasan) masyarakat memegang


uang tersebut sebagai berikut :

a. Motif transaksi, yaitu dengan mudah dapat


membelanjakan pendapatnya sesuai dengan
keperluannya.
b. Motif berjaga-jaga, yaitu uang disimpan untuk
antisipasi kalau ada keperluan yang mendadak
dan mendesak.
c. Motif spekulasi, berarti membuat pilihan dengan
harapan mendapat hasil yang tinggi pada waktu
yang akan datang misalnya membeli surat
berharga.

Penawaran uang (supply of money) adalah jumlah uang


beredar. Baik berupa uang kartal (charta) maupun uang
giral dalam bank-bank umum. Uang yang beredar
terbagi dua pengertian yaitu :

Pengantar Ilmu Ekonomi | 231


a. Dalam pengertian terbatas (sempit) uang yang
beredar adalah mata uang dalam peredaran
ditambah uang giral yang dimiliki oleh
perorangan, perusahaan-perusahaan dan badan-
badan instansi pemerintah. Uang beredar dalam
pengertian sempit ini kenal dengan istilah M1.
b. Dalam pengertian luas uang beredar meliputi
mata uang dalam peredaran ditambah uang giral
dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari deposito
berjangka, tabungan, dan tabungan valuta asing
milik swasta nasional. Uang beredar dalam
pengertian luas ini disebut juga likuditas
perekonomian atau M2.

Jumlah uang Beredar Indonesia


Dalam arti sempit (M1) dan Arti luas (M2)
Tahun 1970-1993 (miliar)
Likuiditas
Uang
U Uang Beredar (m1) Perekonomian
Kuasi
n (M2)
Kertal giral Jumlah
0 155 95 250 80 330
5 625 625 1.250 728 1.978
0 2.153 2.842 1.995 2.696 7.691
0 4.440 5.824 10.104 13.049 23.153
0 9.40 24.725 23.819 60.811 84.630
1 9.346 16.996 26.342 72.717 99.059
2 11.478 17.301 28.779 90.274 119.053

Pengantar Ilmu Ekonomi | 232


3 14.431 22.605 37.036 108.563 145.599
Sumber : BI Lap. Tahunan 1979/1980: 1990/1991
BPS, 1994

2. Bank dan lembaga keuangan Lainnya.


Bank adalah tempat penitipan atau penyimpanan
uang, pemberi penyalur kredit dan juga perantara
didalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan UU perbankan No7 tahun 1992,


fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat perbankan
indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
masional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak. Bank central adalah suatu bank yang diberi
tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi
kegiatan lembaga-lembaga keuangan pemerintah yang
di sertai tanggung jawab untuk mengatur dan
mengawasi kesetabilan kegiatan lembaga-lembaga
keuangan. Bank sentral menjamin agar kegiatan-
kegiatan lembaga keuangan membantu menciptakan

Pengantar Ilmu Ekonomi | 233


tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Di
indonesia yang ditunjuk sebagai bank sentral adalah
bank Indonesia
Bank sentral berbeda dengan bank umum yang
kebanyakan dimilki oleh swasta. Kalaupun Bank umum
dimilki pemerintah tetap mengikuti petunjuk-petunjuk
yang telah ditetapkan oleh bank central.

Lembaga keuangan lainnya (bukan bank) atau


disingkat LKBB ada-ada semua badan yang kegitannya
di bidang keuangan, yaitu memeriksa uang dari
masyarakat dan menyalurkan ke masyarakat. LKBB
misalnya Koperasi Kredit, Perum Pegadaian dan
Perusahaan Garansi. LKBB lainnya misalnya PT.
Taspen (Pensiun). Perusahaan sewa guna (Leasing),
Burse Efek dan lain-lain.

4.6 Kebijakan Moneter dan kebijakan Fiskal.

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah


dalam mengatur penawaran uang (jumlah uang beredar) dan
tingkat bunga. Kebijakan ini dilaksanakan oleh Bank

Pengantar Ilmu Ekonomi | 234


sentral. Kebijakan Moneter yang bersifat Kuantitatif dan
yang bersifat kualitatif.

Kebijakan moneter kuantitatif dapat dilakukan dalam tiga


cara itu, operasi pasar terbuka, mengubah tingkat diskonto
dan mengubah tingkat cadangan minimum.

Operasi pasar terbuka dilakukan dengan membuat


perubahan perubahan atas jumlah uang beredar dengan cara
melakukan jual beli surat berharga. Contoh surat berharga
yang dapat diperdagangkan Bank Sentral adalah SPBU
(Surat berharga Pasar Uang) dan SBI (Sertifikat Bank
Indonesia).

Mengubah tingkat diskonto, dilakukan oleh Bank Sentral


kepada Bank-bank umum atas pinjaman dana yang
diberikan. Jika kegiatan ekonomi rendah bank dapat
mempertinggikan dengan menurunkan tingkat bunga, dan
sebaliknya.

Mengubah tingkat cadangan minimum, dimaksudkan oleh


bank central berbagai upaya untuk mempengaruhi uang
beredar. Misalkan dengan yang ditetapkan adalah 25%, dan
Pengantar Ilmu Ekonomi | 235
pada saat itu tabungan giral pada gabungan bank umum
adalah Rp.100 m dan cadangannya tercatat Rp.25 M.
dengan cadangan ditetapkan 22% berarti bank umum
memiliki cadangan menjadi 25% berarti cadangan pada
bank umum naik menjadi Rp.25M, sehingga tidak memiliki
kelebihan cadangan lagi.

Kebijakan moneter kualitatif, dilakukan dengan dua cara,


yaitu pengawasan kredit secara selektif bertujuan untuk
memastikan bahwa bank-bank umum memberikan
kredit/pinjaman sesuai dengan yang diinginkan oleh
pemerintah, meliputi arah kredit. Membujukan moral
dilakukan dengan mengadakan pertemuan bersama
pimpinan-pimpinan bank umum, untuk menjelaskan
kebijakan –kebijakan yang sedang dijalankan oleh
pemerintah. Diminta bantuan bank-bank umum untuk
menyukseskan kebijakan pemerintah. Melalui pembujukan
moral, bank Sentral dapat meminta bank-bank untuk
mengurangi /menambah keseluruhan jumlah pinkaman /
kredit.

Kebijakan Fiskal. Adalah kebijakan dalam mengelola


keuangan negara (penerimaan dan pengeluaran) sedemikian
Pengantar Ilmu Ekonomi | 236
rupa sehingga dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
Pemerintah menjaga anggarannya agar tidak defisit dan
tetap berimbang.
Dengan menggunakan kebijakan fiskal pemerintah dapat
mempengaruhi besarnya jurang deflasi maupun jurang
inflasi adalah tingkat kegiatan ekonomi rendah dan terjadi
pengangguran. Dalam keadaan ini pengeluaran pemerintah
perlu ditingkatkan untuk mengurangi pengangguran.
Pemerintah perlu mengurangi pemungutan pajak.
Sebaliknya kalau perkembangan ekonomi sudah meningkat
pajak dapat didefinisikan. Jurang inflasi terjadi kalau
pengeluaran melebihi kemampuan perekonomian
memproduksi barang dan jasa. Pemerintah perlu
mengurangi pengeluarannya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 237


Soal Evaluasi

1. Jelaskan definisi dari Pendapatan Nasional.


2. Bedakan antara Product Domestic Bruto dan Product
National Bruto.
3. Bagaimana rumus menghitung perdapatan per kapita.
4. Mengapa perlu dikurangi adanya ketimpangan
pendapatan.
5. Jelaskan dengan singkat maksud dari persamaan:
Y=C+I+G+(X–M)
6. Mengapa MPC + MPS = 1
7. Jelaskan beda perekonomian barter dan perekonomian
uang.
8. Apa beda antara uang kartal dan uang giral.
9. Jelaskan dengan singkat mengenai Teori Kuantitas yang
dikemukakan oleh Irving Fisher.
10. Apa beda kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan
moneter kualitatif.
11. Apa yang menyebabkan jurang deflasi dan bagaimana
kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah
mengatasinya.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 238


DAFTAR BACAAN

Chaniago, Arifinal, Drs. Dan Mudjihardjo, Drs Ekonomi fdan


Koperasi, Penerbit badar, Bandung,1964

Hutabarat, Delina, Spd. Dkk, Pelajaran Ekonomi Jilid IA untuk


SMU kelas I, Penerbiy Elangga, Jakarta, 1995.

Pratama Raharja, SE, Ekonomi Jilid 2 dan 3, Penerbit Intan


Pariwara, Klaten, 1995.

Samuelson, P.A. dan Nordhaus, W.D. Ekonomi Jilid I dan II,


terjemahan Drs. A.Jaka Wasana M.MSM, Penerbit Erlangga
jakarta 1990.

Soelistyo. DR.MBA, Diasmari Adenan, Drs. MA dan


Amiruddin Ardani, Drs, Pengantar ekonomi Makro, Buku
Materi Pokok Modul UT, Penerbit Karunika jakarta, 1985.

Sudarso, MSc, Buku Materi Pokok Pengantar ekonomi Mikro,


Modul UT, penrbit karunika, Jakarta, 1985.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 239


DAFTAR BACAAN

Chaniago, Arifinal, Drs. Dan Mudjihardjo, Drs Ekonomi fdan


Koperasi, Penerbit badar, Bandung,1964

Hutabarat, Delina, Spd. Dkk, Pelajaran Ekonomi Jilid IA untuk


SMU kelas I, Penerbiy Elangga, Jakarta, 1995.

Pratama Raharja, SE, Ekonomi Jilid 2 dan 3, Penerbit Intan


Pariwara, Klaten, 1995.

Samuelson, P.A. dan Nordhaus, W.D. Ekonomi Jilid I dan II,


terjemahan Drs. A.Jaka Wasana M.MSM, Penerbit Erlangga
jakarta 1990.

Soelistyo. DR.MBA, Diasmari Adenan, Drs. MA dan


Amiruddin Ardani, Drs, Pengantar ekonomi Makro, Buku
Materi Pokok Modul UT, Penerbit Karunika jakarta, 1985.

Sudarso, MSc, Buku Materi Pokok Pengantar ekonomi Mikro,


Modul UT, penrbit karunika, Jakarta, 1985.

Pengantar Ilmu Ekonomi | 240

Anda mungkin juga menyukai