2005-06-Perhitungan RAB PDF
2005-06-Perhitungan RAB PDF
PELATIHAN
SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN
(LANDSCAPE SUPERVISOR)
2005
KATA PENGANTAR
Modul Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya ini merupakan salah satu modul
dari seluruh modul yang harus dikuasai oleh Supervisor Pekerjaan Lansekap/
Pertamanan (Landscape Supervisor).
Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan, dimana
Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam hal
pekerjaan Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor).
Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup
banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor), dirasakan
telah memenuhi dari cukup.
LEMBAR TUJUAN
DAFTAR ISI
Halaman
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
DAFTAR MODUL
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN
(Landscape Supervisor)
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
DAFTAR MODUL
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 LS – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
11 LS – 11 Pemeliharaan Taman
13 LS – 13 Pranata Pembangunan
PANDUAN INSTRUKTUR
KODE MODUL : LS - 06
RENCANA PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Menjelaskan tujuan Mengikuti penjelasan TIU
instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan OHT
Tujuan instruksional khusus aktif
(TIK) Mengikuti penjelasan
Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan
tujuan perhitungan rancangan perhitungan rancangan
anggaran biaya. anggaran biaya.
Menjelaskan pengertian Mengikuti penjelasan
perhitungan rancangan pengertian perhitungan
anggaran biaya. rancangan anggaran biaya.
Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.
BAB I
PENDAHULUAN
Memiliki taman yang indah dan asri serta tercapai tujuan secara fungsional
ataupun secara estetika dan mampu mempertahankan keberadaannya selama
mungkin merupakan cita-cita kita semua. Oleh karenanya setelah melakukan
rancangan dalam bentuk gambar maka tahap selanjutnya adalah melakukan
penghitungan rencana anggaran biaya untuk mewujudkan pekerjaan tersebut.
Perencanaan taman yang realistis maka akan tersusun pula rancangan anggaran
biaya yang realistis pula. Dengan mengetahui perkiraan biaya yang harus di
keluarkan maka kita akan dapat menyiapkan anggaran biaya sesuai rencana
tersebut.
Kita dapat pula melakukan perubahan rancangan taman tersebut bila di rasakan
anggaran yang telah di siapkan tidak mencukupi atau sebaliknya biaya yang di
siapkan masih tersisa sehingga kita dapat melakuka penambahan fasilitas
penunjang pad ataman tersebut.
Namun demikian yang lebih utama harus menjadi pertimbangan adalah kita
jangan hanya menyiapkan anggaran dalam pelaksanaan pembuatan tamannya
saja tetapi juga harus di pertimbangkan / di rencanakan biaya yang harus di
keluarkan dalam tahap pekerjaan selanjutnya yaitu biaya untuk pekerjaan
pemeliharaan. Dimana biaya untuk pekerjaan ini harus selalu di siapka selam
taman itu masih di inginkan keberadaannya. Dan biaya yang di keluarkan dapat di
keluarkan secara berkala, misalnya biaya harian, biaya mingguan, biaya bulanan
dan bahkan biaya tahunan.
Dengan perencanaan dan perancangan yang matang baik dari segi desainnya
ataupun dari segi pembiayaan maka akan dapat di harapkan fungsi taman yang
maximal bagi kesejahteraan para pengguna taman tersebut khususnya dan bagi
lingkungan sekitar pada umumnya.
BAB II
ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pengambilan keputusan yang tepat akan mempengaruhi sikap dan cara yang di
pilih. Metode pengecekan berulang dalam menganalisis biaya akan lebih efektif
secara tim di bandingkan secara individual.
Pada dasarnya setiap jenis pekerjaan terdiri dari akumulasi beberapa komponen
berikut ini :
upah/tenaga, yaitu menghitung kapasitas kerja per jam dan biayanya.
Bahan/material, yaitu menghitung kebutuhan bahan dan biayanya.
Alat, secara manual atau mekanik yaitu menghitung kapasitas alat per jam dan
biayanya.
Biaya umum (overhead) dan keuntungan, yaitu memperkirakan biaya tak terduga
dan menetapkan keuntungan yang akan di peroleh berdasarkan tingkat resiko dan
kesulitan dari jenis pekerjaan.
Pelatihan Landscape Supervisor (LS) II-1
Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab II: Analisa Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan
Dan setiap pekerjaan akan memiliki koefisien yang berbeda dan akan sangat
bergantung dari jenis maupun kondisi dari pekerjaan tersebut.
Umumnya setiap koefisien akan tergantung dari rentang waktu dan volume
pekerjaan serta kemudahan operasionalnya.
Dalam menyusun satuan harga pekerjaan di kenal dua macam harga yaitu :
a. Harga dasar (basic price/HD), adalah harga sesuatu per satuan tertentu.
b. Harga satuan (unit price/HS), adalah akumulasi dari suatu jenis pekerjaan
serta beberapa komponen yang mempengaruhinya / membentuknya.
Harga-harga tersebut dapat di peroleh dari instansi teknis terkait, atau pasar yang
ada, atau berdasarkan pengalaman pekerjaan.
Dalam sebuah teori di nyatakan bahwa harga terjadi pada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran di pasar. Kenyataannya tidak ada pasar yang
sempurna dan situasi ekonomi yang tidak tetap sehingga tidak bisa berada dalam
keseimbangan, jadi harga di pasar tidak bisa di katakan sempurna.
Namun demikian pada umumnya cara terbaik untuk mencari nilai sebenarnya
daripada suatu barang adalah harga pasarnya, ini adalah hal terbaik untuk di
gunakan menilai biaya atau manfaat.
Berikut ini adalah beberapa contoh analisa koefisien (faktor resiko pertumbuhan
tanaman) dari beberapa tanaman taman :
UKURAN
(cm) FAKTOR
NO NAMA SEMAK / PERDU Diameter RESIKO
pot
1. Philo jari / Philodendron selloum 0,50 0,1
2. Kana / Canna hybrida 0,50 0,3
3. Kana / Canna hybrida 0,20 0,1
4. Pandan irian kuning / Pandanus pigmaeus 0,30 0,2
5. Pandan irian kuning / Pandanus pigmaeus 0.15 0,1
6. Keladi gajah / Alocasia argentea 0,50 0,3
7. Keladi gajah / Alocasia argentea 0,30 0,1
8. Adam hawa / Rhoeo discolour 0,15 0,1
9. Soka singapur / Ixora coccinea 0,50 0,2
10. Sutra bombai / Portulaca grandiflora 0,15 0,1
11. Bawang-bawangan / Zephiranthus candida 0,15 0,1
12. Star jasmin / Wreghtia sp 0,30 0,1
13. Kembang sepatu / Hibiscus rossasinensis 0,50 0.2
14. Bakung / Amaryllis 0,30 0,1
15. Melati wangi / Jasminum sambac 0,30 0,2
BAB III
MENGHITUNG BIAYA TENAGA KERJA
Dalam menentukan biaya tenaga kerja ini perlu di bedakan antara tenaga kerja
yang terdidik/terlatih dan tenaga kerja yang tidak terdidik. Penentuan harga yang
agak sulit di lakukan adalah untuk tenaga kerja tidak terdidik, sedangkan pada
tenaga kerja terdidik di mana pada umumnya bersifat kompetitif, maka upah yang
di terima seorang tenaga kerja atau dapat di katakan setingkat/seimbang dengan
tingkat upah yang berlaku di pasaran tenaga kerja.
Tidak demikian dengan dengan upah tenaga kerja tidak terdidik. Misalnya di suatu
daerah di mana pada daerah tersebut terdapat proyek di mana tenaga kerja tidak
terdidik yang di perlukan oleh proyek tersebut akan di manfaatkan dari daerah
yang bersangkutan, dan apabila hal itu terjadi maka proyek tersebut harus
mengeluarkan biaya tambahan, misalnya :
Tenaga kerja juga memiliki klasifikasi yang berbeda-beda, misalnya dalam jumlah
jam kerja dalam sehari, yaitu umumnya 6, 7, 8, 9 hingga 10 jam kerja sehari,
namun jumlah jam kerja yang umum di gunakan adalah 8 jam sehari. Termasuk
istirahat selama 1 jam.
Dan jumlah jam kerja efektif adalah hanya sekitar 70% (Robinette, 1983),
sehingga interval produktif adalah 140 – 300 jam per bulan.
Dan untuk analisis penghitungan upah kerja dari setiap jenis pekerjaan dapat di
gunakan perbandingan terhadap harga dasar satu orang tukang.
Bila satu orang kepala tukang dapat membawahi 3-5 orang tukang, dan setiap
tukang dapat membawahi 1-3 orang kenek, maka perhitungan upah pekerja/buruh
adalah sebagai berikut :
Upah
Z(mi x u i /n
Zn
atau
Contoh :
Bila di suatu daerah berlaku :
upah mandor perhari adalah Rp. 75.000,-
upah tukang perhari adalah Rp. 50.000,-
upah kenek perhari adalah Rp. 25.000,-
Upah
1 x 75.000 (1 x 5 ) x 50.000 (5 x 3) x 25.000/8 Rp.4.167,-
1 (1 x 5) (5 x 3)
Bila jam kerja efektif setiap pekerja/buruh adalah sebesar 70%, maka upah
pekerja/buruh perjam kerja = Rp. 4.167 : 70% = Rp. 5.952,-
Upah di bulatkan sebesar Rp. 6.000,- perjam kerja.
Namun demikian nilai upah tersebut sangat bergantung dari jenis pekerjaannya,
sehingga nilai m sangat bervariasi. Adakalanya suatu pekerjaan tidak
membutuhkan tenaga mandor dan kenek sama sekali, hanya tukang saja.
Selain itu upah tersebut juga dapat di pengaruhi situasi dan kondisi tempat
bekerja, sesuai kesepakatan.
Di samping komponen dasar upah tenaga kerja adalah UMR, ada juga biaya lain
berupa tunjangan, misalnya :
uang makan
uang transport
biaya pengobatan
biaya rumah atau tempat penampungan sementara
Dari dua pendekatan tersebut maka validitas upah kerja dalam 1 jam dapat di
prediksi.
BAB IV
MENGHITUNG BIAYA BAHAN
Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.
Analisa bahan dasar yaitu di asumsikan bahwa bahan-bahan tersebut sudah siap
angkut atau sudah tersedia di gudang atau pembibitan (nurseries), sehingga biaya
yang perlu di tambahkan adalah :
biaya transport
biaya bongkar muat
Perhitungan harga bahan akan lebih praktis apabila harga bahan-bahan tersebut
sudah merupakan harga bahan sampai di tempat kerja, yang umumnya di sebut
harga prangko proyek/tempat kerja, yaitu harga bahan termasuk biaya
pengiriman.
Adakalanya harga bahan terutama untuk tanaman bukan hanya biaya pengiriman
adalah juga termasuk dalam biaya penanaman. Dan pada hard material biasanya
juga ada yang merupakan harga terpasang di lokasi proyek.
Cara 2.
Biaya bahan harga bahan perangko setempat biaya proteksi
Cara 3.
Biaya bahan harga perangko setempat terpasang biaya pengukuran/pola
BAB V
MENGHITUNG BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Contoh :
Suatu alat bernilai Rp. 20.000.000,- dan memiliki kapasitas kerja 1500 jam/tahun.
Bila alat di operasikan oleh 1 operator dengan upah Rp. 6.000,- perjam, dan 1
orang mekanik dengan upah Rp. 4000,- perjam, serta bunga bank sebesar 12%
pertahun, maka :
Keterangan :
Biaya dasar peralatan di tentukan berdasarkan harga barang di bagi umur
ekonomis berdasarkan referensi pabrik atau pengalaman penggunaan alat
sejenis selama ini.
Jasa Bank merupakan modal terpakai yang harus di kembalikan, berupa
bunga bank dan biaya provisi.
Biaya operasional meliputi upah kerja operator, mekanik dan lainnya serta
biaya bahan bakar, pelumas dan onderdil serta peralatan aus lainnya.
biaya mobilisasi
Biaya alat (n x biaya sewa/jam) (n x biaya operasional/jam)
n
BAB VI
MENGHITUNG BIAYA UMUM
Biaya tidak terduga umum, meliputi biaya notaris untuk penyusunan kontrak,
biaya sewa kantor dan peralatannya, serta pembelian alat tulis dan biaya
perjalanan. Selain itu biaya gaji/honor karyawan, baik sebagian atau seluruhnya
dapat juga di masukkan dalam biaya umum.
Biaya tak terduga proyek adalah biaya yang harus di tambahkan pada biaya
konstruksi karena adanya perubahan atau kesalahan-kesalahan di dalam
perhitungan suatu proyek. Karena semua biaya ini di hitung / diperkirakan jauh
hari sebelum waktu di keluarkan , maka selalu ada kemungkinan terjadi kesalahan
dalam perhitungan, dan untuk itu perlu di tambahkan suatu jumlah pada biaya
konstruksi. Biaya-biaya dapat lebih besar daripada yang di perkirakan semula,
misalnya pada kenyataannya pekerjaan lebih sulit atau memerlukan waktu yang
lebih lama daripada yang di duga semula. Biaya tersebut dapat di bebankan ke
dalam harga satuan upah, bahan dan alat. Biaya tersebut di jadikan pertimbangan
dalam menentukan selayaknya biaya akan di tetapkan.
Biaya Overhead, baik biaya terduga atau tidak terduga, umumnya berkisar antara
10 % dari nilai proyek.
BAB VII
MENGHITUNG BIAYA PEMELIHARAAN
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang harus di keluarkan secara periodik guna
menjaga penampilan dan berfungsinya suatu sarana, prasarana dan perabot
taman serta tanaman pada umumnya. Selain itu Tanaman memiliki dinamika
pertumbuhan yang harus di kendalikan untuk mencapai nilai estetika maupun
fungsionalnya.
Biaya pemeliharaan taman perlu di anggarkan secara teliti dan terinci dan
penyusunan anggaran biaya tersebut tergantung dari beberapa hal antara lain :
Bentuk perawatan yang paling sederhana namun terlihat paling utama adalah
pekerjaan pembersihan areal taman dari sampah dan kotoran lainnya. Adapun
pekerjaan tersebut meliputi :
1. Penyapuan halaman dari berbagai sampah.
2. Pembuangan sampah pada area penampungan sementara dan siap di
buang ke TPA lokal.
3. Membersihkan dan menyikat kotoran pada perabot taman.
4. Pengurasan dan penggantian air kolam.
5. Pengecatan dan perbaikan instalasi/konstruksi.
Perhitungan biaya pemeliharaan dari ponit 1-3 dengan cara menghitung luas area
yang di kerjakan kegiatan pemeliharaan, kemudian menghitung kapasitas kerja
yang di butuhkan. Misalnya, setiap area seluas 1000 m2 di perlukan 5 jam pekerja
melakukan pekerjaan pembersihan, dan menggunakan alat Rp.100.000,- dengan
umur pakai 100 hari, maka besar biaya pembersihan adalah :
100.000
5 x 6000
Biaya pembersihan 100 Rp. 31,- per m 2
1000
Pada penggantian air kolam dapat di lakukan 1 kali dalam sebulan, atau
menggunakan instalasi water treatment.
Biaya pemeliharaan dapat di anggarkan untuk periode satu tahun yang meliputi :
biaya harian
biaya mingguan
biaya bulanan
biaya triwulan
biaya semesteran
biaya tahunan
Yang termasuk di dalamnya biaya bahan, peralatan, dan penyusutan, juga biaya
tenaga kerja dan supervisor. Biaya pemeliharaan tidak harus di bagi rata
sepanjang tahun karena pada waktu-waktu tertentu jenis pekerjaan dan
kebutuhannya berbeda.
RANGKUMAN
BAB I PENDAHULUAN
Perencanaan taman yang realistis maka akan tersusun pula rancangan anggaran
biaya yang realistis pula. Dengan mengetahui perkiraan biaya yang harus di
keluarkan maka kita akan dapat menyiapkan anggaran biaya sesuai rencana
tersebut.
Metode pengecekan berulang dalam menganalisis biaya akan lebih efektif secara
tim di bandingkan secara individual.
Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.
Dalam menentukan biaya tenaga kerja ini perlu di bedakan antara tenaga kerja
yang terdidik/terlatih dan tenaga kerja yang tidak terdidik. Penentuan harga yang
agak sulit di lakukan adalah untuk tenaga kerja tidak terdidik, sedangkan pada
tenaga kerja terdidik di mana pada umumnya bersifat kompetitif, maka upah yang
di terima seorang tenaga kerja atau dapat di katakan setingkat/seimbang dengan
tingkat upah yang berlaku di pasaran tenaga kerja.
Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.
Analisa bahan dasar yaitu di asumsikan bahwa bahan-bahan tersebut sudah siap
angkut atau sudah tersedia di gudang atau pembibitan (nurseries).
Perhitungan harga bahan akan lebih praktis apabila harga bahan-bahan tersebut
sudah merupakan harga bahan sampai di tempat kerja, yang umumnya di sebut
harga prangko proyek/tempat kerja, yaitu harga bahan termasuk biaya
pengiriman.
Umumnya biaya terdiri dari : biaya tidak terduga umum dan biaya tidak terduga
proyek atau sering di sebut overhead.
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang harus di keluarkan secara periodik guna
menjaga penampilan dan berfungsinya suatu sarana, prasarana dan perabot
taman serta tanaman pada umumnya. Selain itu Tanaman memiliki dinamika
pertumbuhan yang harus di kendalikan untuk mencapai nilai estetika maupun
fungsionalnya.
Yang termasuk di dalamnya biaya bahan, peralatan, dan penyusutan, juga biaya
tenaga kerja dan supervisor. Biaya pemeliharaan tidak harus di bagi rata
sepanjang tahun karena pada waktu-waktu tertentu jenis pekerjaan dan
kebutuhannya berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ball, L., Better Horn es and Garden . Step by Step Garden Basic,
Australia: Meredith Books, 2000
Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 04, Tahun I/12006.
Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 07, Tahun I/12006.
Mendesain Taman Mungil, Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS.
Cherry Hadibroto, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004
Taman , Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS, Threes Emir, Cherry
Hadibroto, Gramedia, Jakarta, 2001.
Hans C.W. and Dines, N.T., Time Saver Standards for Landscape
Achitecture, Mc. Graw-Hill Book Company, 1988