Anda di halaman 1dari 33

LS-06 = Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

PELATIHAN
SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN
(LANDSCAPE SUPERVISOR)

2005

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

KATA PENGANTAR

Modul Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya ini merupakan salah satu modul
dari seluruh modul yang harus dikuasai oleh Supervisor Pekerjaan Lansekap/
Pertamanan (Landscape Supervisor).

Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan, dimana
Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam hal
pekerjaan Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor).

Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup
banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor), dirasakan
telah memenuhi dari cukup.

Masukan-masukan demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan dan


terima kasih atas koreksi dan masukannya.

Jakarta, Desember 2005


Penyusun

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) i


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Supervisor Pekerjaan


Lansekap/Pertamanan (Site Supervisor
Landscape)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Mampu menterjemahkan rencana dan rancangan lansekap/pertamanan menjadi
benda nyata terbangun lansekap atau taman.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan bangunan
taman.
3. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan
penanaman.
4. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan
pemeliharaan taman/lansekap.
5. Menerapkan tata laksana pekerjaan pertamanan/lansekap.
6. Melakukan perhitungan rancangan anggaran biaya.
7. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
8. Menerapkan teknik gambar arsitektur lansekap.
9. Melaksanakan pengenalan bangunan taman.
10. Melaksanakan pengenalan tanaman lansekap.
11. Melaksanakan pemeliharaan taman.
12. Melaksanakan administrasi lapangan dan pelaporan.
13. Menerapkan pranata pembangunan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) ii


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

NO. DAN JUDUL MODUL : LS – 06 PERHITUNGAN RANCANGAN


ANGGARAN BIAYA

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mempelajari modul, peserta mampu melakukan perhitungan rancangan
anggaran biaya sesuai ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan lansekap/pertamanan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melakukan perhitungan analisa koefisien harga satuan pekerjaan
2. Melakukan perhitungan biaya tenaga kerja
3. Melakukan perhitungan biaya bahan
4. Melakukan perhitungan biaya peralatan & perlengkapan
5. Melakukan perhitungan biaya umum dan transportasi
6. Melakukan perhitungan biaya pemeliharaan

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) iii


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


LEMBAR TUJUAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN (Landscape
Supervisor) ................................................................................... v
DAFTAR MODUL ......................................................................................... vi
PANDUAN INSTRUKTUR ............................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... I-1

BAB II ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN

PEKERJAAN ........................................................................... II-1

BAB III MENGHITUNG BIAYA TENAGA KERJA .................................... III-1

BAB IV MENGHITUNG BIAYA BAHAN ................................................... IV-1

BAB V MENGHITUNG BIAYA PERALATAN DAN

PERLENGKAPAN ................................................................... V-1

BAB VI MENGHITUNG BIAYA UMUM ..................................................... VI-1

BAB V MENGHITUNG BIAYA PEMELIHARAAN ................................... VII-1

RANGKUMAN

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) iv


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

DAFTAR MODUL
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN
(Landscape Supervisor)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Supervisor Pekerjaan


Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) dibakukan dalam Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan
unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Supervisor Pekerjaan
Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) unit-unit tersebut menjadi Tujuan
Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan


Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan
pengajaran dalam pelatihan Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan
(Landscape Supervisor).

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) v


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

DAFTAR MODUL

Jabatan Kerja : Landscape Supervisor (LS)

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 LS – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2 LS – 02 Spesifikasi Pekerjaan Bangunan

3 LS – 03 Spesifikasi Pekerjaan Penanaman

4 LS – 04 Spesifikasi Pemeliharaan Taman/Lansekap

5 LS – 05 Tata Laksana Pekerjaan Pertamanan/Lansekap

6 LS – 06 Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya


7 LS – 07 Dokumen Kontrak

8 LS – 08 Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

9 LS – 09 Pengenalan Bangunan Taman

10 LS – 10 Pengenalan Tanaman Lansekap

11 LS – 11 Pemeliharaan Taman

12 LS – 12 Administrasi Lapangan dan Pelaporan

13 LS – 13 Pranata Pembangunan

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) vi


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

PANDUAN INSTRUKTUR

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN


LANSEKAP/PERTAMANAN
(LANDSCAPE SUPERVISION)

KODE MODUL : LS - 06

JUDUL MODUL : PERHITUNGAN RANCANGAN ANGGARAN


BIAYA

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan analisa


koefisien harga satuan pekerjaan, menghitung
biaya tenaga kerja, menghitung biaya bahan,
menghitung biaya peralatan & perlengkapan,
menghitung biaya umum dan transportasi,
menghitung biaya pemeliharaan untuk pelatihan
Supervisor Pekerjaan Lansekap / Pertamanan
(Landscape supervision).

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) vii


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan  Mengikuti penjelasan TIU
instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan OHT
Tujuan instruksional khusus aktif
(TIK)  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan
tujuan perhitungan rancangan perhitungan rancangan
anggaran biaya. anggaran biaya.
 Menjelaskan pengertian  Mengikuti penjelasan
perhitungan rancangan pengertian perhitungan
anggaran biaya. rancangan anggaran biaya.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Analisa


Koefisien Harga Satuan
Pekerjaan
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan,
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan OHT
Analisa koefisien harga satuan instruktur dengan tekun
pekerjaan dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : .15 menit apabila ada yang kurang
jelas.

3. Ceramah : Bab III, Menghitung


Biaya Tenaga Kerja
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan,
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan OHT
Biaya tenaga kerja instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 15 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

4. Ceramah : Bab IV, Menghitun


Biaya Bahan
 Mengikuti penjelasan,
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan OHT
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun
Biaya bahan dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 15 menit apabila ada yang kurang
jelas.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) viii


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

5. Ceramah : Bab V, Menghitung


Biaya Peralatan dan
Perlengkapan
 Mengikuti penjelasan, OHT
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun
1. Biaya peralatan dan aktif.
2. Biaya perlengkapan  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
Waktu : 15 menit jelas.

6. Ceramah : Bab VI, Menghitung


Biaya Umum

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
1. Biaya umum instruktur dengan tekun
2. Biaya transportasi dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 15 menit apabila ada yang kurang
jelas.

7. Ceramah : Bab VII, Menghitung


Biaya pemeliharaan

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Biaya pemeliharaan. instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 10 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) ix


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab I: Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

Memiliki taman yang indah dan asri serta tercapai tujuan secara fungsional
ataupun secara estetika dan mampu mempertahankan keberadaannya selama
mungkin merupakan cita-cita kita semua. Oleh karenanya setelah melakukan
rancangan dalam bentuk gambar maka tahap selanjutnya adalah melakukan
penghitungan rencana anggaran biaya untuk mewujudkan pekerjaan tersebut.

Perencanaan taman yang realistis maka akan tersusun pula rancangan anggaran
biaya yang realistis pula. Dengan mengetahui perkiraan biaya yang harus di
keluarkan maka kita akan dapat menyiapkan anggaran biaya sesuai rencana
tersebut.

Kita dapat pula melakukan perubahan rancangan taman tersebut bila di rasakan
anggaran yang telah di siapkan tidak mencukupi atau sebaliknya biaya yang di
siapkan masih tersisa sehingga kita dapat melakuka penambahan fasilitas
penunjang pad ataman tersebut.

Namun demikian yang lebih utama harus menjadi pertimbangan adalah kita
jangan hanya menyiapkan anggaran dalam pelaksanaan pembuatan tamannya
saja tetapi juga harus di pertimbangkan / di rencanakan biaya yang harus di
keluarkan dalam tahap pekerjaan selanjutnya yaitu biaya untuk pekerjaan
pemeliharaan. Dimana biaya untuk pekerjaan ini harus selalu di siapka selam
taman itu masih di inginkan keberadaannya. Dan biaya yang di keluarkan dapat di
keluarkan secara berkala, misalnya biaya harian, biaya mingguan, biaya bulanan
dan bahkan biaya tahunan.

Dengan perencanaan dan perancangan yang matang baik dari segi desainnya
ataupun dari segi pembiayaan maka akan dapat di harapkan fungsi taman yang
maximal bagi kesejahteraan para pengguna taman tersebut khususnya dan bagi
lingkungan sekitar pada umumnya.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) I-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab II: Analisa Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan

BAB II
ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN PEKERJAAN

Agar seseorang dapat menganalisis koefisien harga satuan pekerjaan, maka ia


setidaknya memiliki kualifikasi sbb :
 Mempunyai pengetahuan/pengalaman tentang detail pelaksanaan, sehingga
menguasai secara baik setiap tahap pelaksanaan jenis pekerjaan.
 Mampu mendapatkan informasi tentang harga dari komponen-komponen yang
di perlukan (upah, bahan,dan alat).
 Dapat memisahkan dan memilih data yang paling akurat dan memiliki
keterkaitan yang erat.
 Dapat menyimpulkan harga yang paling layak, dari sumber yang berbeda-
beda.
 Mengerti dan paham tentang proses/tahapan pekerjaan dan perlakuan
terhadap vegetasi maupun detail konstruksi dan proses pelaksanaannya.
 Dapat menggunakan metode yang tepat untuk menaksir biaya, terutama pada
saat suatu pekerjaan yang tidak biasa atau kondisinya sangat berbeda.
 Mampu membayangkan dan dapat mengambil keputusan pada setiap langkah
dari masing-masing jenis pekerjaan.

Pengambilan keputusan yang tepat akan mempengaruhi sikap dan cara yang di
pilih. Metode pengecekan berulang dalam menganalisis biaya akan lebih efektif
secara tim di bandingkan secara individual.

Pada dasarnya setiap jenis pekerjaan terdiri dari akumulasi beberapa komponen
berikut ini :
 upah/tenaga, yaitu menghitung kapasitas kerja per jam dan biayanya.
 Bahan/material, yaitu menghitung kebutuhan bahan dan biayanya.
 Alat, secara manual atau mekanik yaitu menghitung kapasitas alat per jam dan
biayanya.

Biaya umum (overhead) dan keuntungan, yaitu memperkirakan biaya tak terduga
dan menetapkan keuntungan yang akan di peroleh berdasarkan tingkat resiko dan
kesulitan dari jenis pekerjaan.
Pelatihan Landscape Supervisor (LS) II-1
Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab II: Analisa Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan

Dan setiap pekerjaan akan memiliki koefisien yang berbeda dan akan sangat
bergantung dari jenis maupun kondisi dari pekerjaan tersebut.

Umumnya setiap koefisien akan tergantung dari rentang waktu dan volume
pekerjaan serta kemudahan operasionalnya.

Dalam menyusun satuan harga pekerjaan di kenal dua macam harga yaitu :

a. Harga dasar (basic price/HD), adalah harga sesuatu per satuan tertentu.
b. Harga satuan (unit price/HS), adalah akumulasi dari suatu jenis pekerjaan
serta beberapa komponen yang mempengaruhinya / membentuknya.

Harga-harga tersebut dapat di peroleh dari instansi teknis terkait, atau pasar yang
ada, atau berdasarkan pengalaman pekerjaan.

Dalam sebuah teori di nyatakan bahwa harga terjadi pada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran di pasar. Kenyataannya tidak ada pasar yang
sempurna dan situasi ekonomi yang tidak tetap sehingga tidak bisa berada dalam
keseimbangan, jadi harga di pasar tidak bisa di katakan sempurna.

Namun demikian pada umumnya cara terbaik untuk mencari nilai sebenarnya
daripada suatu barang adalah harga pasarnya, ini adalah hal terbaik untuk di
gunakan menilai biaya atau manfaat.

Dalam pekerjaan Lansekap yang meliputi pekerjaan sipil dan pekerjaan


penanaman. Dalam pekerjaan sipil yang telah umum di lakukan sehingga
memungkinkan koefisien harga dasar (HD) dan koefisien harga satuan (HS) telah
di tetapkan (memiliki standar). Sedangkan pada pekerjaan penanaman yang
belum umum di lakukan, maka dalam penyusunan anggaran biaya dapat di
lakukan berdasarkan penelitian,dan pengalaman kerja.

Pada pekerjaan lansekap / pertamanan, analisa koefisien terutama di maksudkan


kepada faktor kemampuan tanaman tersebut untuk tumbuh (faktor resiko
pertumbuhan tanaman). Dan pada kondisi yang berbeda maka kemampuan
tumbuh tanaman juga sangat berbeda. Terutama karena tanaman baru sedang
mengalami proses adaptasi terhadap media tumbuh dan lingkungan tumbuh yang
baru pula. Juga secara fisik tanaman tersebut baru saja mengalami proses
pemindahan sehingga kemampuan perakaran tanaman tersebut belum optimal,

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) II-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab II: Analisa Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan

bahkan di mungkinkan juga akan mengalami kegagalan yang mengakibatkan


kematian tanaman.

Berikut ini adalah beberapa contoh analisa koefisien (faktor resiko pertumbuhan
tanaman) dari beberapa tanaman taman :

NO NAMA POHON UKURAN FAKTOR


(m) RESIKO

1. Palem Raja / Oreodoxa regia T : 8,00 0,5

2. Palem Raja / Oreodoxa regia T : 5,00 0,3

3. Palem Raja / Oreodoxa regia T : 3,00 0,2

4. Palem ekor tupai / Woedetya sp T : 5,00 0,2

5. Palem ekor tupai / Woedetya sp T : 3,00 0,1

6. Pisang kipas / Ravenala madagascariensis T : 5,00 0,3

7. Pisang kipas / Ravenala madagascariensis T : 3.00 0,2

8. Tabebuia bunga kuning / Tabebuia argentea T : 5,00 0,3

9. Tabebuia bunga kuning / Tabebuia argentea T : 3,00 0,2

10. Biola cantik / Ficus lyrata T : 5,00 0,2

11. Flamboyan / Delonix regia T : 5,00 0,3

12. Flamboyan / Delonix regia T : 2,00 0,2

13. Cemara angin / Cassuarina equisetifolia T : 3,00 0,4

14. Cemara angin / Cassuarina equisetifolia T : 2,00 0,2

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) II-3


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab II: Analisa Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan

UKURAN
(cm) FAKTOR
NO NAMA SEMAK / PERDU Diameter RESIKO
pot
1. Philo jari / Philodendron selloum 0,50 0,1
2. Kana / Canna hybrida 0,50 0,3
3. Kana / Canna hybrida 0,20 0,1
4. Pandan irian kuning / Pandanus pigmaeus 0,30 0,2
5. Pandan irian kuning / Pandanus pigmaeus 0.15 0,1
6. Keladi gajah / Alocasia argentea 0,50 0,3
7. Keladi gajah / Alocasia argentea 0,30 0,1
8. Adam hawa / Rhoeo discolour 0,15 0,1
9. Soka singapur / Ixora coccinea 0,50 0,2
10. Sutra bombai / Portulaca grandiflora 0,15 0,1
11. Bawang-bawangan / Zephiranthus candida 0,15 0,1
12. Star jasmin / Wreghtia sp 0,30 0,1
13. Kembang sepatu / Hibiscus rossasinensis 0,50 0.2
14. Bakung / Amaryllis 0,30 0,1
15. Melati wangi / Jasminum sambac 0,30 0,2

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) II-4


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab III: Menghitung Biaya Tenaga Kerja

BAB III
MENGHITUNG BIAYA TENAGA KERJA

Dalam menentukan biaya tenaga kerja ini perlu di bedakan antara tenaga kerja
yang terdidik/terlatih dan tenaga kerja yang tidak terdidik. Penentuan harga yang
agak sulit di lakukan adalah untuk tenaga kerja tidak terdidik, sedangkan pada
tenaga kerja terdidik di mana pada umumnya bersifat kompetitif, maka upah yang
di terima seorang tenaga kerja atau dapat di katakan setingkat/seimbang dengan
tingkat upah yang berlaku di pasaran tenaga kerja.

Tidak demikian dengan dengan upah tenaga kerja tidak terdidik. Misalnya di suatu
daerah di mana pada daerah tersebut terdapat proyek di mana tenaga kerja tidak
terdidik yang di perlukan oleh proyek tersebut akan di manfaatkan dari daerah
yang bersangkutan, dan apabila hal itu terjadi maka proyek tersebut harus
mengeluarkan biaya tambahan, misalnya :

 Biaya pengangkutan tenaga kerja dari daerah tempat tinggal ke lokasi


pekerjaan.
 Biaya untuk melatih tenaga kerja yang bersangkutan di proyek.
 Biaya tambahan makan dan pakaian yang di perlukan tenaga kerja yang
bersangkutan selama di proyek.

Tenaga kerja juga memiliki klasifikasi yang berbeda-beda, misalnya dalam jumlah
jam kerja dalam sehari, yaitu umumnya 6, 7, 8, 9 hingga 10 jam kerja sehari,
namun jumlah jam kerja yang umum di gunakan adalah 8 jam sehari. Termasuk
istirahat selama 1 jam.

Waktu kerja umumnya memiliki interval sebagai berikut :


 200 – 400 jam kerja perbulan
 5 – 7 hari kerja per minggu
 25 – 30 hari kerja perbulan

Dan jumlah jam kerja efektif adalah hanya sekitar 70% (Robinette, 1983),
sehingga interval produktif adalah 140 – 300 jam per bulan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab III: Menghitung Biaya Tenaga Kerja

Waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan sangat


tergantung pada keahlian dan keterampilan, sikap/mental pekerja terhadap
pekerjaan tersebut dan situasi setempat serta peraturan yang berlaku.

Dalam pekerjaan pertamanan, pekerja/buruh umumnya terdiri dari :


 Kepala tukang (mandor)
 Tukang
 Pembantu tukang (kenek)

Dan untuk analisis penghitungan upah kerja dari setiap jenis pekerjaan dapat di
gunakan perbandingan terhadap harga dasar satu orang tukang.

Bila satu orang kepala tukang dapat membawahi 3-5 orang tukang, dan setiap
tukang dapat membawahi 1-3 orang kenek, maka perhitungan upah pekerja/buruh
adalah sebagai berikut :

Upah 
Z(mi x u i /n
Zn
atau

Upah tenaga kerja per jam 


m1 x u1  m2 x u2  m3 x u3  .........  mi x ui /n
mtotal
di mana :
 n adalah jumlah jam kerja per hari,
 mi adalah jumlah pekerja setiap pekerjaan,
 ui adalah upah setiap jenis pekerja.

Contoh :
Bila di suatu daerah berlaku :
upah mandor perhari adalah Rp. 75.000,-
upah tukang perhari adalah Rp. 50.000,-
upah kenek perhari adalah Rp. 25.000,-

Dalam suatu pekerjaan setiap mandor maksimum dapat membawahi 5 tukang,


dan setiap tukang maksimum dapat membawahi 3 kenek serta jumlah jam kerja
perhari adalah 8 jam, maka upah buruh/pekerja perjam dapat di hitung sbb :
Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-2
Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab III: Menghitung Biaya Tenaga Kerja

Upah 
1 x 75.000  (1 x 5 ) x 50.000  (5 x 3) x 25.000/8  Rp.4.167,-
1  (1 x 5)  (5 x 3)

Bila jam kerja efektif setiap pekerja/buruh adalah sebesar 70%, maka upah
pekerja/buruh perjam kerja = Rp. 4.167 : 70% = Rp. 5.952,-
Upah di bulatkan sebesar Rp. 6.000,- perjam kerja.

Namun demikian nilai upah tersebut sangat bergantung dari jenis pekerjaannya,
sehingga nilai m sangat bervariasi. Adakalanya suatu pekerjaan tidak
membutuhkan tenaga mandor dan kenek sama sekali, hanya tukang saja.

Selain itu keterampilan dan pengalaman para pekerja sangat mempengaruhi


tingkat upah dari setiap pekerjaan.

Dasar penetapan upah dapat menggunakan :


a. Upah Minimum Regional (UMR).
b. Upah Minimum Daerah (UMD).
c. Badan Statistik Nasional.
d. Ketetapan Menteri.
e. Peraturan lainnya.

Serta hasil pengamatan langsung di lapangan, sehingga dapat di jadikan dasar


untuk menetapkan upah pekerja perjam, perhari, atau perbulan.

Selain itu upah tersebut juga dapat di pengaruhi situasi dan kondisi tempat
bekerja, sesuai kesepakatan.

Di samping komponen dasar upah tenaga kerja adalah UMR, ada juga biaya lain
berupa tunjangan, misalnya :
 uang makan
 uang transport
 biaya pengobatan
 biaya rumah atau tempat penampungan sementara

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-3


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab III: Menghitung Biaya Tenaga Kerja

Berikut ini adalah contoh lain dalam perhitungan upah :


Apabila UMR/UMD setara dengan Rp. 850.000,-
 maka upah pekerja perhari, apabila 1 bulan memiliki 25 hari orang kerja (hko),
adalah Rp. 850.000,- : 25 hari = Rp. 34.000,-
jika jumlah jam kerja 8 jam sehari,
 maka upah perjam, adalah : Rp. 34.000,- : 8 jam = Rp. 4.250,-
dan apabila kerja produktif adalah 70%,
 maka upah produktif perjam adalah Rp. 4.250,- : 70% = Rp. 6.007,-
di bulatkan menjadi Rp. 6.000,-

Dari dua pendekatan tersebut maka validitas upah kerja dalam 1 jam dapat di
prediksi.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-4


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab IV: Menghitung Biaya Bahan

BAB IV
MENGHITUNG BIAYA BAHAN

Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.

Analisa bahan dasar yaitu di asumsikan bahwa bahan-bahan tersebut sudah siap
angkut atau sudah tersedia di gudang atau pembibitan (nurseries), sehingga biaya
yang perlu di tambahkan adalah :

 biaya transport
 biaya bongkar muat

Beberapa pertimbangan dalam menghitung biaya bahan adalah :


a. Harga satuan bahan dasar atau bahan olahan.
b. Jarak angkut atau biaya transportasi setiap kilometer jarak untuk setiap volume
bahan.
c. Penggunaan dan kapasitas alat per satuan tertentu (bila di perlukan)
d. Upah kerja atau jumlah tenaga kerja yang terserap (volume pekerjaan per jam)
e. Biaya proteksi, karena untuk tanaman di perlukan perawatan dan perlindungan
sebelum masa tanam, juga di perlukan waktu 1-2 minggu untuk masa
adaptasi.

Cara Menghitung Biaya bahan :


Cara 1.
harga bahan  ongkos
Biaya bahan   alat (volume/jam)  upah (ho/jam)
volume
(untuk tanaman biaya proteksi di tambahkan)

Perhitungan harga bahan akan lebih praktis apabila harga bahan-bahan tersebut
sudah merupakan harga bahan sampai di tempat kerja, yang umumnya di sebut
harga prangko proyek/tempat kerja, yaitu harga bahan termasuk biaya
pengiriman.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) IV-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab IV: Menghitung Biaya Bahan

Adakalanya harga bahan terutama untuk tanaman bukan hanya biaya pengiriman
adalah juga termasuk dalam biaya penanaman. Dan pada hard material biasanya
juga ada yang merupakan harga terpasang di lokasi proyek.

Dengan demikian maka pekerjaan yang di perlukan adalah penyiapan pola


penanaman atau pola pemasangan dan pengukuran bahan-bahan tersebut.

Sehingga perhitungan harga bahan adalah sebagai berikut :

Cara 2.
Biaya bahan  harga bahan perangko setempat  biaya proteksi

Cara 3.
Biaya bahan  harga perangko setempat terpasang  biaya pengukuran/pola

Pada masa sekarang pemasok bahan tidak hanya sebagai pedagang/penjual


bahan, tetapi pekerjaan tersebut telah menjadi pekerjaan spesialisasi sehingga
cara penjualan bahan pada umumnya adalah dengan sistem paket bahan, di
mana paket tersebut sudah termasuk jasa pekerjaan / pemasangan / penanaman.
Hal ini sudah menjadi kecenderungan sehingga memudahkan para estimator
dalam menganalisa biaya yang di butuhkan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) IV-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab V: Menghitung Biaya Peralatan
Dan Perlengkapan

BAB V
MENGHITUNG BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Peralatan sederhana umumnya di gunakan hanya untuk satu proyek, mengingat


umur pakai kurang dari satu tahun. Namun apabila di jumpai peralatan yang
memiliki umur dan nilai ekonomis tinggi, maka perhitungan biaya peralatan dapat
di pergunakan cara sederhana yaitu :

harga alat (HD)  jasa bank (JB)  biaya operasional (BO)


Biaya alat 
Umur ekonomisalat (setara1200 - 2000 jam/tahun)

Contoh :
Suatu alat bernilai Rp. 20.000.000,- dan memiliki kapasitas kerja 1500 jam/tahun.
Bila alat di operasikan oleh 1 operator dengan upah Rp. 6.000,- perjam, dan 1
orang mekanik dengan upah Rp. 4000,- perjam, serta bunga bank sebesar 12%
pertahun, maka :

20.000.000  12/% x 20.000.000  (2x1500)x(6000  4000)


Biaya alat 
1500
= Rp. 34.933,-/jam

Keterangan :
 Biaya dasar peralatan di tentukan berdasarkan harga barang di bagi umur
ekonomis berdasarkan referensi pabrik atau pengalaman penggunaan alat
sejenis selama ini.
 Jasa Bank merupakan modal terpakai yang harus di kembalikan, berupa
bunga bank dan biaya provisi.
 Biaya operasional meliputi upah kerja operator, mekanik dan lainnya serta
biaya bahan bakar, pelumas dan onderdil serta peralatan aus lainnya.

Pada masa kini penggunaan peralatan untuk keperluan pekerjaan konstruksi


lansekap akan lebih efektif dan efisien melalui jasa peminjaman (rental) peralatan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) V-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab V: Menghitung Biaya Peralatan
Dan Perlengkapan

Penghitungan umum biaya peralatan yang di gunakan terdiri dari :


a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi, yaitu merupakan biaya yang di
keluarkan mendatangkan peralatan dari pangkalan peralatan tersebut ke
lokasi pekerjaan dan pengembaliannya setelah selesai pekerjaan.
b. Jam operasional minimal penggunaan alat, adalah jumlah jam kerja
minimal peralatan yang di sepakati.
c. Biaya operasional, yaitu biaya yang di keluarkan untuk bahan bakar,
pelumas dan tenaga operator serta tenaga mekanik.

Tidak jarang perhitungan waktu operasional alat menggunakan ketentuan jam


opersional minimal, sehingga analisis perhitungan biaya peralatan menjadi lebih
sederhana, yaitu :

biaya mobilisasi
Biaya alat   (n x biaya sewa/jam) (n x biaya operasional/jam)
n

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) V-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab VI: Menghitung Biaya Umum

BAB VI
MENGHITUNG BIAYA UMUM

Biaya umum merupakan biaya penunjang yang di keluarkan untuk menangani


suatu pekerjaan secara tidak langsung. Misalnya : sewa kantor, biaya staf kantor,
administrasi, kontrak, dan biaya entertain serta biaya-biaya lainnya untuk
pengurusan proyek tersebut.

Pada umumnya biaya ini terdiri dari :


 biaya tidak terduga umum
 biaya tidak terduga proyek atau sering di sebut overhead

Biaya tidak terduga umum, meliputi biaya notaris untuk penyusunan kontrak,
biaya sewa kantor dan peralatannya, serta pembelian alat tulis dan biaya
perjalanan. Selain itu biaya gaji/honor karyawan, baik sebagian atau seluruhnya
dapat juga di masukkan dalam biaya umum.

Biaya tak terduga proyek adalah biaya yang harus di tambahkan pada biaya
konstruksi karena adanya perubahan atau kesalahan-kesalahan di dalam
perhitungan suatu proyek. Karena semua biaya ini di hitung / diperkirakan jauh
hari sebelum waktu di keluarkan , maka selalu ada kemungkinan terjadi kesalahan
dalam perhitungan, dan untuk itu perlu di tambahkan suatu jumlah pada biaya
konstruksi. Biaya-biaya dapat lebih besar daripada yang di perkirakan semula,
misalnya pada kenyataannya pekerjaan lebih sulit atau memerlukan waktu yang
lebih lama daripada yang di duga semula. Biaya tersebut dapat di bebankan ke
dalam harga satuan upah, bahan dan alat. Biaya tersebut di jadikan pertimbangan
dalam menentukan selayaknya biaya akan di tetapkan.

Biaya Overhead, baik biaya terduga atau tidak terduga, umumnya berkisar antara
10 % dari nilai proyek.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) VI-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab VII: Menghitung Biaya Pemeliharaan

BAB VII
MENGHITUNG BIAYA PEMELIHARAAN

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang harus di keluarkan secara periodik guna
menjaga penampilan dan berfungsinya suatu sarana, prasarana dan perabot
taman serta tanaman pada umumnya. Selain itu Tanaman memiliki dinamika
pertumbuhan yang harus di kendalikan untuk mencapai nilai estetika maupun
fungsionalnya.

Biaya pemeliharaan taman perlu di anggarkan secara teliti dan terinci dan
penyusunan anggaran biaya tersebut tergantung dari beberapa hal antara lain :

 Luas areal taman


 Desain taman dan penggunaan elemen-elemen taman
 Standar biaya tenaga kerja harian, honorer, dan tetap.
 Kelengkapan dan efektifitas peralatan pemeliharaan .
 Bahan habis pakai
 Biaya tenaga supervisor dan tenaga ahli.

Sehingga dalam menghitung biaya pemeliharaan tanaman, harus di bedakan


material yang di gunakan untuk membentuk kembali serta intensitas waktu yang di
butuhkan.

Adapun kegiatan yang di lakukan pada pekerjaan pemeliharaan (pada soft


material) pada umumnya adalah :

1. Penyiraman, yang di lakukan minimal 2 kali sehari pada masa awal


penanaman, selanjutnya di lakukan pengurangan menjadi 1 kali sehari.
2. Pendangiran, di lakukan 1 kali dalam seminggu, sekaligus menyiangi
rumput liar dan penggemburan tanah.
3. Pemupukan, yaitu pemberian hara tambahan dalam bentuk pupuk organic
atau pupuk an organic, 1 kali dalam 2 minggu.
4. Pembrantasan hama penyakit, yang di lakukan secara periodik sesuai
kebutuhan, atau dapat di lakukan 1 kali dalam 1 bulan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) VII-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab VII: Menghitung Biaya Pemeliharaan

5. Pemangkasan rumput dapat di lakukan 3-4 kali dalam 1 bulan.


6. Pemangkasan tajuk , ranting dan batang di lakukan sesuai kebutuhan.
7. Penyetikan tepian rumput atau semak terutama pada tepian perkerasan,
atau di antara tanaman, dapat di lakukan 1 kali dalam 1 minggu.
8. Penyulaman tanaman yang mati atau rusak di lakukan sesuai kebutuhan.

Biaya pemeliharaan tanaman perjam, dengan satuan tergantung dari jenis


pekerjaannya, sehingga biaya perawatannya adalah sbb :

upah/jam harga alat


Biaya perawatan  
kapasitaskerja/jam umur pakai

Adakalanya pekerjaan juga membutuhkan bahan habis pakai, sehingga


perhitungan biaya perawatan adalah :

upah/jam  harga bahan harga alat


Biaya perawatan  
kapasitaskerja/jam umur pakai

Bentuk perawatan yang paling sederhana namun terlihat paling utama adalah
pekerjaan pembersihan areal taman dari sampah dan kotoran lainnya. Adapun
pekerjaan tersebut meliputi :
1. Penyapuan halaman dari berbagai sampah.
2. Pembuangan sampah pada area penampungan sementara dan siap di
buang ke TPA lokal.
3. Membersihkan dan menyikat kotoran pada perabot taman.
4. Pengurasan dan penggantian air kolam.
5. Pengecatan dan perbaikan instalasi/konstruksi.

Perhitungan biaya pemeliharaan dari ponit 1-3 dengan cara menghitung luas area
yang di kerjakan kegiatan pemeliharaan, kemudian menghitung kapasitas kerja
yang di butuhkan. Misalnya, setiap area seluas 1000 m2 di perlukan 5 jam pekerja
melakukan pekerjaan pembersihan, dan menggunakan alat Rp.100.000,- dengan
umur pakai 100 hari, maka besar biaya pembersihan adalah :

100.000
5 x 6000 
Biaya pembersihan  100  Rp. 31,- per m 2
1000

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) VII-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Bab VII: Menghitung Biaya Pemeliharaan

Pada penggantian air kolam dapat di lakukan 1 kali dalam sebulan, atau
menggunakan instalasi water treatment.

Dan prinsip penghitungan biaya pemeliharaannya sama dengan biaya


penghitungan di atas, namun pada pekerjaan ini perlu di tambahkan nilai/harga air
pengganti.

Mengingat referensi dari hasil penelitianyang menetapkan bobot pekerjaan per


satuan pekerjaan masih terbatas, maka perlu di lakukan penelitian lebih lanjut.

Biaya pemeliharaan dapat di anggarkan untuk periode satu tahun yang meliputi :

 biaya harian
 biaya mingguan
 biaya bulanan
 biaya triwulan
 biaya semesteran
 biaya tahunan

Yang termasuk di dalamnya biaya bahan, peralatan, dan penyusutan, juga biaya
tenaga kerja dan supervisor. Biaya pemeliharaan tidak harus di bagi rata
sepanjang tahun karena pada waktu-waktu tertentu jenis pekerjaan dan
kebutuhannya berbeda.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) VII-3


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Rangkuman

RANGKUMAN

BAB I PENDAHULUAN

Perencanaan taman yang realistis maka akan tersusun pula rancangan anggaran
biaya yang realistis pula. Dengan mengetahui perkiraan biaya yang harus di
keluarkan maka kita akan dapat menyiapkan anggaran biaya sesuai rencana
tersebut.

Yang menjadi pertimbangan utama dalam melakukan perhitungan rancangan


angaran biaya adalah kita jangan hanya menyiapkan anggaran dalam
pelaksanaan pembuatan tamannya saja tetapi juga harus di pertimbangkan / di
rencanakan biaya yang harus di keluarkan dalam tahap pekerjaan selanjutnya
yaitu biaya untuk pekerjaan pemeliharaan. Dimana biaya untuk pekerjaan ini
harus selalu di siapka selam taman itu masih di inginkan keberadaannya. Dan
biaya yang di keluarkan dapat di keluarkan secara berkala, misalnya biaya harian,
biaya mingguan, biaya bulanan dan bahkan biaya tahunan.

BAB II ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN PEKERJAAN

Seseorang dapat menganalisis koefisien harga satuan pekerjaan setidaknya


memiliki kualifikasi yang bagus, seperti mempunyai pengetahuan/pengalaman
tentang detail pelaksanaan, sehingga menguasai secara baik setiap tahap
pelaksanaan jenis pekerjaan; mampu mendapatkan informasi tentang harga dari
komponen-komponen yang di perlukan (upah, bahan,dan alat); dapat
memisahkan dan memilih data yang paling akurat dan memiliki keterkaitan yang
erat; dapat menyimpulkan harga yang paling layak, dari sumber yang berbeda-
beda; mengerti dan paham tentang proses/tahapan pekerjaan dan perlakuan
terhadap vegetasi maupun detail konstruksi dan proses pelaksanaannya; dapat
menggunakan metode yang tepat untuk menaksir biaya, terutama pada saat suatu
pekerjaan yang tidak biasa atau kondisinya sangat berbeda; mampu
membayangkan dan dapat mengambil keputusan pada setiap langkah dari
masing-masing jenis pekerjaan.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) R-1


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Rangkuman

Metode pengecekan berulang dalam menganalisis biaya akan lebih efektif secara
tim di bandingkan secara individual.

BAB III MENGHITUNG BIAYA TENAGA KERJA

Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.

Dalam menentukan biaya tenaga kerja ini perlu di bedakan antara tenaga kerja
yang terdidik/terlatih dan tenaga kerja yang tidak terdidik. Penentuan harga yang
agak sulit di lakukan adalah untuk tenaga kerja tidak terdidik, sedangkan pada
tenaga kerja terdidik di mana pada umumnya bersifat kompetitif, maka upah yang
di terima seorang tenaga kerja atau dapat di katakan setingkat/seimbang dengan
tingkat upah yang berlaku di pasaran tenaga kerja.

BAB IV MENGHITUNG BIAYA BAHAN

Bahan pada dasarnya terdiri dari bahan alam/dasar dan bahan olahan. Dapat
berupa material lunak (soft material), yaitu berupa tanaman, dan material keras
(hard material), yaitu selain tanaman seperti batuan, beton, kayu, logam, dsb.

Analisa bahan dasar yaitu di asumsikan bahwa bahan-bahan tersebut sudah siap
angkut atau sudah tersedia di gudang atau pembibitan (nurseries).

Perhitungan harga bahan akan lebih praktis apabila harga bahan-bahan tersebut
sudah merupakan harga bahan sampai di tempat kerja, yang umumnya di sebut
harga prangko proyek/tempat kerja, yaitu harga bahan termasuk biaya
pengiriman.

BAB V MENGHITUNG BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Peralatan sederhana umumnya di gunakan hanya untuk satu proyek, mengingat


umur pakai kurang dari satu tahun. Namun apabila di jumpai peralatan yang
memiliki umur dan nilai ekonomis tinggi.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) R-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Rangkuman

Pada masa kini penggunaan peralatan untuk keperluan pekerjaan konstruksi


lansekap akan lebih efektif dan efisien melalui jasa peminjaman (rental) peralatan.

BAB VI MENGHITUNG BIAYA UMUM

Biaya umum merupakan biaya penunjang yang di keluarkan untuk menangani


suatu pekerjaan secara tidak langsung. Misalnya : sewa kantor, biaya staf kantor,
administrasi, kontrak, dan biaya entertain serta biaya-biaya lainnya untuk
pengurusan proyek tersebut.

Umumnya biaya terdiri dari : biaya tidak terduga umum dan biaya tidak terduga
proyek atau sering di sebut overhead.

BAB VII MENGHITUNG BIAYA PEMELIHARAAN

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang harus di keluarkan secara periodik guna
menjaga penampilan dan berfungsinya suatu sarana, prasarana dan perabot
taman serta tanaman pada umumnya. Selain itu Tanaman memiliki dinamika
pertumbuhan yang harus di kendalikan untuk mencapai nilai estetika maupun
fungsionalnya.

Biaya pemeliharaan taman perlu di anggarkan secara teliti, terinci dalam


penyusunan anggaran biaya.

Perhitungan biaya pemeliharaan dengan cara menghitung luas area yang di


kerjakan kegiatan pemeliharaan, kemudian menghitung kapasitas kerja yang di
butuhkan.

Pada prinsip penghitungan biaya pemeliharaannya sama dengan biaya


penghitungan di atas, namun pada pekerjaan ini perlu di tambahkan nilai/harga air
pengganti.

Yang termasuk di dalamnya biaya bahan, peralatan, dan penyusutan, juga biaya
tenaga kerja dan supervisor. Biaya pemeliharaan tidak harus di bagi rata
sepanjang tahun karena pada waktu-waktu tertentu jenis pekerjaan dan
kebutuhannya berbeda.

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) R-3


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Daftar Nama Tanaman, Air Mancur Indonesia.

Baiston, M., The Well-Furnished Garden (Barcelona : Mitchell


Beazley, 1986).

Ball, L., Better Horn es and Garden . Step by Step Garden Basic,
Australia: Meredith Books, 2000

Black and Decker, Designing Your Outdoor Rooms, Minnesota, USA:


Creative Publishing Inc.

Booth, N.K., LARCH2O4-Notebook, The Ohio State University,


Department of Landscape Architecture, USA, 1979

Booth, N.K., Basic Elem ens ofLandscapeArchitecturaJDesi-n,


Waveland Press. Inc., 1983

Carpenter, P.L. et al., Plants in the Landscape (San Francisco W.H.


Freeman and Co., 1975).

D.G Hessayon, TheLawn Expert, The Great Britain: Transword


Publisher, 1994

Easy Gardens, Donald Wyman and Curtis Prendergast and the


Editors of Time Life Books.

Editors of Sunset Book and Magazine, Landscaping for Western


Living (Menlo Park, California: Lane Magazine & Book
Company, 1965).

Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 04, Tahun I/12006.

Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 07, Tahun I/12006.

Ilmu Tanah, Dr. Ir. Sarwono Hardjowigeno, PT. Melton Putra,


Jakarta, 1987.

Inspirasi Taman, Asri, Serial Rumah.

Materi Pelatihan Pertamanan, Dinas Pertamanan Propinsi DKI


Jakarta.
Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-1
Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Daftar Pustaka

Mendesain Taman Mungil, Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS.
Cherry Hadibroto, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004

Pemeliharaan Taman, Hadi Susilo Arifin Nurhayati, H.S. Arifin,


Penebar Swadaya.

Taman Cantik Biaya Ringan, Serial Rumah.

Taman , Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS, Threes Emir, Cherry
Hadibroto, Gramedia, Jakarta, 2001.

_________________________________, Ideas for Landscaping


(Menlo Park, California: Lane Magazine & Book Company,
1973).

_________________________________, Garden and Patio Building


Book (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book
Company, 1977).

_________________________________, Introduction to Basic


Gardening (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book
Company, 1981).

_________________________________, Landscaping, Illustrated


Complete Guide to Ideas, Planning and How to Do It (Menlo
Park, California : Lane Publishing Co., 1985).

Gita, “Pengetahuan Dasar Seni Desain Interior”, Majalah Rumah dan


Penghuni, Vol.2, hal 12—25, 1983.

Hakim, R., Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap (Jakarta :


Bina Aksara, 1987).

Harjadi, S.S., Pengantar Agronorni Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama, 1996

Hans C.W. and Dines, N.T., Time Saver Standards for Landscape
Achitecture, Mc. Graw-Hill Book Company, 1988

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-2


Modul LS-06 : Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Daftar Pustaka

Macmillan, H.F., Tropical Planting and Gardening (London Macmillan


and Co. Ltd., 1956).

Purwoko, T. dan Bedjo, Petunjuk Praktek Batu dan Beton (Jakarta :


Ditdikmenjur, Depdikbud RI, 1980).

Rachman, Z., “Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana


dalam Arsitektur Lansekap”, Makalah Diskusi dalam Festival
Tanaman VI, Himagron-IPB (Bogor : 1984).

Reid, G.W., From Concept to Form in Lan dscape Desin, USA:


Van Nostrand Reinhold, 1993

Seike-Kudo, Engel, A Japanese Touch for Your Garden, Tokyo:


Kodausha International, 1992

Sulistyantara, B., “Tanaman untuk Taman Rumah”, Bahan Kursus


Taman Rumah , LPPM-IPB (Bogor : 1989).

Sulistyantara, B., Taman Rumah Tinggal, Jakarta: Penebar


Swadaya, 2000

Sulistyantara, B., “Taman Rumah Tinggal”, Jakarta : PT. Penebar


Swadaya, Informasi Dunia Pertanian, Cetakan XII, 2004.

Stevens, D., Desiqning Your Ideal Garden, London: Frances Lincon


United, 1994

Soepardi, G., Sifat dan (‘In Tanah, Fakultas Pertanian, Jurusan


Tanah, Institut Pertanian Bogor, 1985

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-3

Anda mungkin juga menyukai