Anda di halaman 1dari 42

LS-12 = Administrasi Lapangan dan Pelaporan

PELATIHAN
SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP/PERTAMANAN
(LANDSCAPE SUPERVISOR)

2005

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

KATA PENGANTAR

Pelaporan yang mencakup kegiatan penyusunan dan penyampaian laporan kepada


pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pelaksanaan pekerjaan merupakan salah
unsur dalam pelaksanaan manajemen proyek.

Laporan merupakan unsur yang penting untuk mengetahui informasi tingkat


kemajuan pelaksanaan yang diperlukan baik oleh pengelola proyek maupun
atasannya dalam rangka pengendalian proyek.

Modul ini disusun berdasarkan dokumen kontrak yang selama ini dipakai oleh
proyek-proyek pemerintah terutama proyek di lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum.

Dengan mempelajari modul ini diharapkan para pengawas pekerjaan Lansekap/


Pertamanan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai ketentuan-
ketentuan dokumen kontrak sehingga dapat melakukan tugas pengawasannya
secara profesional sesuai ketentuan dokumen kontrak dan mewujudkan sasaran
proyek secara tepat mutu, tepat waktu , dan tepat biaya.

Saran dan masukan yang positif untuk penyempurnaan modul sangat diharapkan
dan dihargai.

Jakarta, Desember 2005


Penyusun

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -i-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Supervisor Pekerjaan Lansekap /


Pertamanan (Site Supervisor Landscape)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Mampu menterjemahkan rencana dan rancangan lansekap/pertamanan menjadi benda
nyata terbangun lansekap atau taman.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan bangunan taman.
3. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan penanaman.
4. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan pemeliharaan
taman/lansekap.
5. Menerapkan tata laksana pekerjaan pertamanan/lansekap.
6. Melakukan perhitungan rancangan anggaran biaya.
7. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
8. Menerapkan teknik gambar arsitektur lansekap.
9. Melaksanakan pengenalan bangunan taman.
10. Melaksanakan pengenalan tanaman lansekap.
11. Melaksanakan pemeliharaan taman.
12. Melaksanakan administrasi lapangan dan pelaporan.
13. Menerapkan pranata pembangunan dalam pelaksanaan pekerjaan.

NO. DAN JUDUL MODUL : LS – 12 ADMINISTRASI LAPANGAN DAN PELAPORAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mempelajari modul peserta mampu melakukan sistem administrasi lapangan dan
pelaporan di lingkungan proyek sesuai ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan lansekap/pertamanan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melakukan sistem administrasi yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Melaksanakan pembuatan daftar usulan dan perubahan pekerjaan
3. Melaksanakan pembuatan laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -ii-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


LEMBAR TUJUAN ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN
LANSEKAP / PERTAMANAN (Landscape
Supervisor) .......................................................................................... vi
DAFTAR MODUL .............................................................................................. vii
PANDUAN INSTRUKTUR ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian .............................................................................................. I-1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................ I-1
1.3 Syarat Penyusunan Laporan .................................................................. I-2
1.4 Manfaat dan Konsekuensi ...................................................................... I-2
1.5 Fungsi dan Syarat Laporan .................................................................... I-3
1.5.1 Fungsi Laporan ........................................................................... I-3
1.5.2 Syarat Laporan ........................................................................... I-4

BAB II PENYUSUNAN ADMINISTRASI PEKERJAAN


2.1 Pembuatan Laporan ............................................................................... II-1
2.2 Pengarsipan............................................................................................ II-1
2.3 Arsip Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan ............................................... II-1

BAB III PEMBUATAN DAFTAR USULAN PERUBAHAN


PEKERJAAN
3.1 Pembuatan Daftar Usulan Untuk Perubahan
Pekerjaan ................................................................................................ III-1
3.1.1 Pekerjaan Tambah Kurang......................................................... III-1
3.1.2 Klaim dan Perselisihan ............................................................... III-1
3.1.3 Akibat Kondisi Cuaca atau Bencana
Alam ............................................................................................ III-3
3.2 Usulan Untuk Perubahan Pekerjaan ...................................................... III-6
3.2.1 Revisi Program Kerja .................................................................. III-6
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -iii-
Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

3.2.2 Perpanjangan Waktu Pelaksanaan ............................................ III-7


3.2.3 Perpanjangan Waktu Kontrak..................................................... III-8
3.2.4 Prosedur Permintaan Perpanjangan
Waktu Kontrak ............................................................................ III-9
3.2.5 Revisi Jadwal Pelaksanaan ........................................................ III-9
BAB IV PEMBUATAN LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
4.1 Laporan Harian ........................................................................... IV-1
4.2 Laporan Mingguan ...................................................................... IV-2
4.3 Laporan Bulanan ......................................................................... IV-2
4.4 Tugas dan Tanggung Jawab Pembuat
Laporan ....................................................................................... IV-3
4.5 Laporan Direksi Teknis ............................................................... IV-4
4.6 Laporan Akhir Proyek .................................................................. IV-6
4.7 Rujukan Laporan ......................................................................... IV-6

RANGKUMAN

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -iv-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN LANSEKAP/PERTAMANAN
(Landscape Supervisor)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Supervisor Pekerjaan


Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) dibakukan dalam Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan
unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Supervisor Pekerjaan
Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) unit-unit tersebut menjadi
Tujuan Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing


Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang
menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan
kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan
kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka


berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus
menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Supervisor Pekerjaan
Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor).

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -v-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

DAFTAR MODUL

Supervisor Pekerjaan Pertamanan/Lansekap


Jabatan Kerja :
(Landscape Supervisor/LS)

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 LS – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2 LS – 02 Spesifikasi Pekerjaan Bangunan

3 LS – 03 Spesifikasi Pekerjaan Penanaman

4 LS – 04 Spesifikasi Pemeliharaan Taman/Lansekap

5 LS – 05 Tata Laksana Pekerjaan Pertamanan/ Lansekap

6 LS – 06 Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

7 LS – 07 Dokumen Kontrak

8 LS – 08 Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

9 LS – 09 Pengenalan Bangunan Taman

10 LS – 10 Pengenalan Tanaman Lansekap

11 LS – 11 Pemeliharaan Taman

12 LS – 12 Administrasi Lapangan dan Pelaporan


13 LS – 13 Pranata Pembangunan

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -vi-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

PANDUAN INSTRUKTUR

A. BATASAN

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN


LANSEKAP/PERTAMANAN
(LANDSCAPE SUPERVISION)

KODE MODUL : LS - 12

JUDUL MODUL : ADMINISTRASI LAPANGAN DAN PELAPORAN

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan penyusunan


administrasi pekerjaan, pembuatan daftar usulan
dan perubahan pekerjaan, pembuatan laporan
kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
untuk pelatihan Supervisor Pekerjaan Lansekap /
Pertamanan (Landscape supervision)

.
TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -vii-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan

B. RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan  Mengikuti penjelasan TIU OHT
instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan
Tujuan instruksional khusus aktif
(TIK)  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan
tujuan administrasi lapangan administrasi lapangan dan
dan pelaporan. pelaporan.
 Menjelaskan pengertian  Mengikuti penjelasan
administrasi lapangan dan pengertian administrasi
pelaporan. lapangan dan pelaporan.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Penyusunan


Administrasi Pekerjaan
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Penyusunan administrasi instruktur dengan tekun
pekerjaan. dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 30 menit apabila ada yang kurang
jelas.

3. Ceramah : Bab III, Pembuatan


Daftar Usulan dan Perubahan
Pekerjaan
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Pembuatan daftar usulan dan instruktur dengan tekun
perubahan pekerjaan. dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 30 menit apabila ada yang kurang
jelas.

4. Ceramah : Bab IV, Pembuatan


Laporan Kemajuan Pekerjaan
(Harian, Mingguan, Bulanan)
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Pembuatan laporan kemajuan instruktur dengan tekun
pekerjaan (Harian, Mingguan, dan aktif.
Bulanan)  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
Waktu : 25 menit jelas.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) -viii-


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN

Laporan merupakan kumpulan informasi mengenai setiap aktivitas dan pencapaian hasil
pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada periode-periode tertentu selama masa
pelaksanaan pekerjaan secara obyektif dan akuntabel.
Laporan yang menyajikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan proyek pada dasarnya
merupakan pertanggungjawaban tugas yang diberikan pemberi tugas kepada pihak yang
diberi tugas.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan aktivitas pengendalian,


pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan. Selain itu, laporan ini juga dapat
dipergunakan dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap
akuntabilitas kinerja baik dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut.
Selanjutnya, laporan-laporan tersebut akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan
konstruksi.

Menurut tujuannya, laporan disusun untuk memberi keterangan, memulai suatu tindakan,
mengkoordinasi proyek, menyarankan sesuatu langkah dan tindakan, dan merekam
kegiatan.

Laporan untuk memberi keterangan terdiri dari laporan berkala dan laporan khusus.
Laporan berkala memuat keterangan yang bersifat rutin dan bentuk serta susunannya
biasanya telah ditentukan. Namun jika belum ditentukan, terlebih dahulu diidentifikasi
pokok-pokok masalah yang perlu dimasukkan, seperti tentang personalia, peralatan,
bahan, keuangan, kelancaran pekerjaan, volume pekerjaan, waktu pelaksanaan dan
permasalahan lainnya. Laporan khusus dibuat untuk menyampaikan suatu kejadian atau
keadaan yang khusus, seperti kejadian keterlambatan pelaksanaan proyek, kejadian
kegagalan pekerjaan konstruksi, bencana alam dan permasalahan khusus lain di luar hal
yang bersifat rutin.

Laporan untuk memulai suatu tindakan, memusatkan perhatian kepada suatu tindakan
termasuk alasannya. Laporan ini harus bersifat tegas, terperinci, dan jelas. Penekanan

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-1


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

diberikan pada apa, bagaimana, siapa, kapan, dan di mana termasuk perincian
kegiatannya.

Laporan untuk mengkoordinasi proyek, hanya mengemukakan pokok yang


berhubungan dengan semua hal yang harus dikoordinasi. Untuk maksud koordinasi
tersebut, maka laporan ini memuat hal-hal yang mutakhir dan yang bersifat pokok-pokok
yang berkaitan dengan tindakan yang harus dikoordinasikan saja, sedangkan selebihnya
tidak perlu dimuat. Dalam hal jenis laporan ini, unsur waktu sangat penting.
Keterlambatan penyampaian data mutakhir dapat menyebabkan kekeliruan dalam
penafsiran dan dapat berakibat merugikan kepentingan proyek.

Laporan untuk menyarankan suatu langkah atau tindakan berisi langkah atau
tinadakan yang harus diperbuat penerima laporan termasuk alsannya, manfaat yang akan
diperoleh, serta hal-hal lain yang terkait misalnya waktu, uang, alat, tenaga dan alat.
Dalam laporan jenis ini juga perlu dimuat resiko yang harus dihadapi apbila saran tersebut
ditolak atau diterima.

Laporan untuk merekam kegiatan terbagi dalam laporan kemajuan dan laporan
akhir.Laporan kemajuan dapat berupa laporan berkala maupun setiap waktu. Sesuai
jangka waktu yang ditetukan seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, laporan ini
menyajikan semua kegiatan selama masa laporan termasuk rincian yang perlu
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan akhir merangkum semua
aspek pekerjaan setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai. Rangkuman tersebut
bersifat menyeluruh terhadap hal-hal yang telah lewat. Laporan ini tidak terlepas dari
laporan kemajuan dan pembuatannya mengacu pada laporan kemajuan sebelumnya.

1.3 SYARAT PENYUSUNAN LAPORAN

Untuk dapat mendukung maksud dan tujuan pembuatan laporan seperti disebutkan di
atas, maka setiap jenis laporan yang telah ditentukan dalam kontrak, perlu disusun secara
tepat waktu, obyektif, lengkap, akurat, dan akuntabel dalam menggambarkan keseluruhan
informasi mengenai realisasi aktivitas dan pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan,
termasuk di dalamnya semua permasalahan dan penanganan yang diambil.

1.4 MANFAAT DAN KONSEKUENSI

Laporan yang disusun secara tepat waktu, objektif, lengkap, dan akurat sangat
bermanfaat untuk:
 memenuhi persyaratan dan ketentuan dokumen kontrak;
 mempermudah penyusunan laporan selanjutnya; dan
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-2
Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

 dapat dipergunakan sebagai:


o bahan pemantauan, evaluasi, dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan; dan
o dokumen pendukung pada proses serah terima pekerjaan.

1.5 FUNGSI DAN SYARAT LAPORAN

Ditinjau dari siklus pengendalian, laporan merupakan salah satu unsur penting dalam
pengawasan dan merupakan umpan balik bagi perencanaan. Dengan sistem laporan
yang baik, pimpinan akan mampu membandingkan hasil-hasil nyata dengan hasil-hasil
yang seharusnya dicapai dan berarti pula pi,pinan mampu bertanggung jawab secara
sempurna atas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Sebagai salah satu alat mekanisme pengawasan, maka laporan bertujuan agar kepada
pimpinan dapat disajikan informasi yang memuat fakta-fakta yang mencakup 3 pokok
dasar, yakni:
1) Mencerminkan kemajuan-kemajuan hasil yang dicapai dan menggambarkan keadaan
secara nyata dari proyek.
2) Mengetengahkan pelbagai masalah, kesulitan, dan hambatan yang dihadapai proyek
termasuk penyebabnya.
3) Memuat pemikiran, pertimbangan, dan pandangan serta saran-saran pemecahan
masalah secara tepat.

1.5.1 FUNGSI LAPORAN

Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:

1.5.1.1. Pertanggungjawaban (Accountability)


Laporan yang disampaiak oleh pemimpin proyek kepada atasannya merupakan suatu
pertanggungjawaban sesuai dengantugas yang dibebankan kepadanya. Di samping itu
laporana merupakan salah satu alat penilaian bagi pimpinan, oleh karenannya laporan
harus berisi informasi yang benar, tepat dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan.

1.5.1.2. Pengawasan (Control)


Laporan yang disampaikan secara teratur dan berkala akan memungkinkan pimpinan
mampu mengadakan evaluasi atas hasil nyata yang dicapai terhadap hasil yang
direncanakan. Sewaktu-waktu pimpinan dapat melakukan pengecekan secara langsung
ke lapangan atau melakukan penelitian yang mendalam atas kebenaran isi laporan.
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-3
Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

1.5.1.3. Penyampaian informasi


Bagi pimpinan, laporan merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya. Setiap kegatan mempunyai hubunggan dengan unit-unit lain, oleh
karenanya laporan selain disampaikan secara vertikal, perlu juga disampaikan secara
horisontal.

1.5.1.4. Alat/bahan pengambil keputusan


Setiap saat pemimpin proyek harus mengambil keputusan yang diperlukan. Untuk itu
dibutuhkan data dan informasi yang relevan. Dengan demikian laporan harus memuat
data yang lengkap, benar dan terkini, sehingga pengembilan keputusan yang diperlukan
dapat segera dilakukan dan tindakan yang tepat dapat diambil untuk pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut.

1.5.2 SYARAT LAPORAN

Agar laporan memberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi
syarat-syarat dan berisi informasi yang baik, sesuai kebutuhan bagi pimpinan atau pihak
yang berkepentingan untuk pengambil keputusan atau tindakan.
Syarat-syarat tersebut sebagai berikut:

1.5.2.1. Laporan harus benar dan obyektif

Laporan yang benar-benar obyektif akan mampu menggali dan menyajikan kondisi-
kondisi nyata, kemampuan pelaksanaan, kekurangan/hambatan yang terjadi dan lain-lain.
Apapun obyeknya, faktor laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Data yang
dimasukkan harus erat hubungannya atau relevan dengan masalah yang akan
dikemukakan, sehingga keputusan yang akan diambil pimpinan banyak tergantung pada
kualitas laporan tersebut.

1.5.2.2. Laporan harus jelas dan cermat

Laporan harus memuat data yang diseleksi dari sekian banyak dan ragam data agar
permasalahan yang disampaikan cukup jelas dan tidak kabur. Informasi yang bebas dari
kesalahan dan tepat atu akurat akan lebih berguna bagi penerima laporan dalam menilai
permasalahan dan mengambil keputusan tindak lanjutnya. Penyusun laporan harus
menempatkan dirinya pada penerima/pembaca laporan sehingga susunan kalimat, materi
serta istilah yang digunakan harus dapat benar-benar dimengerti.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-4


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

1.5.2.3. Laporan harus lengkap


Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam
menghimpun, mengolah dan menyajikan masalah yang diperluakan, di samping cara
mengemukakannya yang komprehensif. Penyusunan laporan dalam bentuk uraian yang
komprehensif berdasarkan data yang selektif akan lebih lengakap jika disukung oleh data
pendukung seperti: data statistik, skema, foto, dan sebagainya.
Oleh karenanya laporan yang lengkap harus:
 Mencakup segala segi dari masalah yang dikemukakan.
 Uraiannya tidak memberikan kesempatan untuk menimbulkan masalah-masalah atau
pertanyaan baru.
 Disertai data penunjang.

1.5.2.4. Laporan harus tepat mengenai sasaran


Dalam rangka efisiensi waktu pembacaan laporan oleh pimpinan sebagai penerima
laporan, maka laporan haruslah tidak terlalu panjang yang sekedar meberikan kesan
tebal. Laporan hendaklah bersifat singkat dan padat serta langsung mengenai persoalan.

1.5.2.5. Laporan harus tepat pada waktunya


Sebagai bahan bagi pimpinan untuk menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan
atas suatu masalah, maka ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian menjadi hal
sangat penting, agar tindakan korektif atas suatu penyimpangan yang terjadi dapat
diberikan oleh pimpinan secara tepat waktu. Keterlambatan pengambilan keputusan
sering berakibat terkatung-katungnya penyelesaian masalah bahkan
mendapatmenimbulkan masalah baru yang lebih parah.

1.5.2.6. Laporan harus tepat penerimaanya


Pada dasarnya laporan mengandung pengertian komunikasi timbal balik antara yang
meminta laporan dan yang memberi laporan. Sebagai atasan imgin mengetahui sampai di
mana pelaksanaan tugas yang diberikan, sebaliknya bawahan ingin mendapatkan
tanggapan atas laporan yang disampaikan. Untuk menjamin pengertian tersebut maka
laporan harus diyakini telah sampai pada pihak yang seharusnya menerima laporan.
Laporan yang tidak tepat sampai pada penerima laporan akan da[pat menimbulkan hal-
hal negatif seperti: kebocoran rahasia, keterlambatan penyelesaian masalah, atau
penilaian negatif atasan.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-5


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab I : Pendahuluan

BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 PENGERTIAN 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.3 SYARAT PENYUSUNAN LAPORAN 2
1.4 MANFAAT DAN KONSEKUENSI 2
1.5 fungsi dan syarat laporan 3
1.5.1 FUNGSI LAPORAN 3
1.5.2 SYARAT LAPORAN 4

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) I-6


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab II: Penyusunan Administrasi Pekerjaan

BAB II
PENYUSUNAN ADMINISTRASI PEKERJAAN

2.1 PEMBUATAN LAPORAN

Secara umum pada pelaksanaan proyek-proyek di bidang jalan ditemui beberapa


permasalahan dalam pembuatan laporan seperti:
 tidak disiplin dan tepat waktu;
 laporan kurang lengkap;
 laporan kurang akurat; dan
 manfaat laporan kurang dipahami.
Akibat hal-hal tersebut maka dapat berakibat antara lain:
 Pengambilan keputusan dan tindakan turun tangan oleh pengendali proyek tidak tepat
dan terlambat; dan
 Keterlambatan pelaksanaan proyek menjadi berlarut-larut tanpa keputusan yang pasti;

2.2 PENGARSIPAN

Secara umum dalam administrasi proyek-proyek bidang jalan, berkaitan dengan


pengarsipan laporan terdapat permasalahan seperti:
 tidak tertib;
 kurang tempat; dan
 kapabilitas dan ketersediaan personil terbatas.

2.3 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan (direksi pekerjaan, penyedia
jasa, direksi teknis, dan perencana), wajib menyimpan dan memelihara dokumen
pelaksanaan pekerjaan selama umur rencana konstruksi atau maksimal 10 (sepuluh)
tahun terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan. Hal ini diperlukan untuk dapat
memenuhi ketentuan-ketentuan dibawah ini:

 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi:


 Sehubungan dengan kegagalan bangunan, maka pertanggungjawaban pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi (pemilik, perencana, pelaksana,
dan pengawas) masih terus berlanjut setelah penyerahan akhir pekerjaan;

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) II-1


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab II: Penyusunan Administrasi Pekerjaan

 Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan tersebut ditentukan


sesuai dengan umur rencana konstruksi dengan paling lama 10 (sepuluh) tahun
sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi:


 Kegagalan bangunan adalah merupakan keadaan dimana bangunan tidak dapat
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian ditinjau dari sisi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum, sebagai
kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir
pekerjaan konstruksi. Kegagalan bangunan dapat terjadi karena kesalahan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, ataupun pengelolaan; yang selanjutnya
menjadi tanggungjawab masing-masing pihak.
 Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan harus dinyatakan
secara tegas dalam Dokumen Kontrak.

Dokumen pelaksanaan pekerjaan yang harus disimpan oleh direksi pekerjaan dan
diserahkan kepada penyelenggara jalan, antara lain terdiri dari:
 Dokumen kontrak, termasuk addendum/amandemen;
 Seluruh laporanpelaksanaan pekerjaan;
 Seluruh korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan;
 Berita Acara pembayaran, beserta lampirannya;
 Berita acara dan notulen rapat;
 Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan (sebelum, sedang, selesai dikerjakan);
 Gambar terlaksana (as-built drawing);
 Laporan akhir.

Dokumen-dokumen tersebut di atas diperluan untuk kegiatan penyelenggaraan jalan


dalam hal-hal sebagai berikut:
 Catatan sejarah penanganan jalan (leger jalan);
 Perencanaan, pemrograman, penganggaran;
 Pemeliharaan; dan
 Pengoperasian.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) II-2


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab II: Penyusunan Administrasi Pekerjaan

BAB II 1
PENYUSUNAN ADMINISTRASI PEKERJAAN 1
2.1 PEMBUATAN LAPORAN 1
2.2 PENGARSIPAN 1
2.3 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN 1

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) II-3


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

BAB III
PEMBUATAN DAFTAR USULAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN

3.1 PEMBUATAN DAFTAR USULAN UNTUK PERUBAHAN


PEKERJAAN
Daftar usulan untuk perubahan pekerjaan, harus disusun berupa daftar yang
menunjukkan pekerjaan berubah akibat adanya pekerjaan yang disebabkan oleh
pekerjaan tambah kurang, klaim dan perselisihan serta akibat kondisi cuaca atau bencana
alam.

3.1.1 PEKERJAAN TAMBAH KURANG

Walaupun pekerjaan tambah kurang tidak diinginkan oleh karena akan mengakibatkan
perubahan biaya dan memperbolehkan perpanjangan waktu, Konsultan harus
menyiapkan kemungkinan timbulnya perintah perubahan yang tidak diharapkan yang
mungkin timbul selama pembangunan tersebut.

Sebelum membuat keputusan untuk mengubah beberapa jenis mata pembayaran,


Konsultan akan memberikan catatan kepada Pemimpin Proyek dan memasukkan data
penunjang yang disiapkan seperti rencana pendahuluan/ sketsa, perkiraan kuantitas
pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, perkiraan biaya dan
pengaruh apa yang akan ditimbulkan secara keseluruhan yang akan mempengaruhi
proyek.

Pekerjaan yang diperlukan perintah perubahan akan dinilai pada harga dan biaya sesuai
Dokumen Kontrak. Bagaimanapun, dalam kontrak tidak memuat pembayaran yang dapat
digunakan untuk kerja tambahan yang diperlukan atau harga satuan yang ditetapkan
dalam jadual penawaran, Konsultan akan merekomendasikan harga baru akan membantu
Pemimpin Proyek dalam negosiasi dengan Kontraktor. Konsultan akan tetap memberitahu
Pemimpin Proyek pada aspek utama dari perintah perubahan, khususnya kemajuan
pekerjaan yang dibuat.

3.1.2 KLAIM DAN PERSELISIHAN

 Proses Klaim
Jika terjadi klaim oleh Kontraktor, Konsultan akan memberikan evaluasi yang
bijaksana dan mengikuti prosedur untuk klaim yang ada dalam ketentuan dokumen

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-1


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

perjanjian kontrak. Evaluasi akan dimulai dengan menelaah klaim secara hati-hati,
dengan berdasar data pendukung yang diajukan.

Konsultan juga akan melihat acuan dari data yang digunakan seperti surat menyurat,
data laporan, hasil tes laboratorium, catatan survei, catatan harian, jadual, dokumen
kontrak, catatan cuaca, sertifikat pembayaran, foto-foto dan sebagainya. Setelah data
yang diperlukan untuk klaim sudah didapatkan, selanjutnya akan dibuat studi
pendekatan dari setiap kejadian yang berkaitan dengan klaim.

Dengan demikian dapat ditetapkan validasi yang mendasari klaim. Konsultan


kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek klaim termasuk data
pendukungnya, biaya/ jadual, dan temuan-temuan serta rekomendasi. Setelah
lengkap laporan akan diserahkan kepada Pemimpin Proyek. Keputusan akan diambil
sesuai kondisi apakah klaim akan diterima sebagian/seluruhnya atau ditolak.

Konsultan akan memberikan kepada Kontraktor semua detail tentang keputusan


klaim.

 Penyelesaian Perselisihan
Jika perselisihan timbul, sama dengan garis besar proses klaim di atas, Konsultan
akan menerima penyerahan alasan-alasan perselisihan secara tertulis dari Kontraktor,
termasuk data pendukung penyebab perselisihan itu. Konsultan akan membantu
Pemimpin Proyek menyelidiki permasalahannya untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut.

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut :

 Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-benar


sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan
demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.

 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/ kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah
benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.

 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan
harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga
biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-2


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

3.1.3 AKIBAT KONDISI CUACA ATAU BENCANA ALAM

Pekerjaan dapat terlambat atau bermasalah akibat kondisi cuaca atau bencana alam
misalnya banjir dan gempa bumi. Untuk itu perlu diajukan usulan yang memenuhi proses
seperti berikut ini :

 Pengumpulan Dan Review Data / Dokumen Kontrak

Pengumpulan Data dan Dokumen Kontrak Kontraktor akan dilakukan dalam jangka waktu
1 (satu) minggu.

Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap seluruh kelengkapan data
yang ada dan akan dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan konstruksi, antara lain :
- Persyaratan Kontrak;
- Spesifikasi Teknis; dan
- Gambar Rencana.
Dalam hal ini Konsultan memberikan catatan tambahan yang mungkin masih diperlukan
sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi.

 Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor

Pemeriksaan Rencana Kerja dari Kontraktor akan dilakukan dalam jangka


waktu 1 (satu) minggu.

Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor perlu dilakukan agar pek erjaan


konstruksi dapat dilaksanakan secara efektif, selesai tepat waktu dengan
biaya seperti tercantum dalam kontrak.

Pada tahap ini, Konsultan akan memeriksa jadwal kerja yang diajukan oleh
Kontraktor dan akan meninjau jadwal kerja dari berbagai aspek, a ntara lain:
- Waktu Pelaksanaan;
- Metode Konstruksi / Pelaksanaan;
- Pengadaan dan penyiapan dan pengujian bahan / material; Mobilisasi
dan penggunaan peralatan;
- Organisasi kerja:
- Sub Kontraktor (apabila ada);
- Sumber daya manusia;
- Sistem dokumentasi;
- Dan lain-lain.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-3


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

Setelah mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor, Konsultan akan memberikan


kesempatan kepada Kontraktor untuk melakukan perbaikan dari rencana
kerjanya.

 Pemeriksaan Program Mobilisasi Kontraktor

Pemeriksaan Program Mobilisasi Kontraktor akan dilakukan dalam jangka waktu 1


(satu) minggu.

A) Kantor Lapangan Dan Fasilitasnya

a. Lokasi untuk Base Camp dan Pelaksanaan Aktivitas Lainnya.

Tim Supervisi Lapangan akan memeriksa apakah lokasi/ lokasi yang diperlukan
Kontraktor untuk Kantor, Base Camp, Gudang, Tempat Pabrikasi dan
pelaksanaan aktivitas lainnya cukup memadai dan memenuhi persyaratan di
dalam spesifikasi umum, dan Konsultan akan memeriksa apakah
lokasi/kawasan yang diperlukan benar-benar tersedia dan Kontraktor telah
merundingkannya dengan pemiliknya yang syah.

Hal lainnya yang akan diperiksa adalah mengenai ketersediaan air dan instalasi
yang diperlukan.

Lokasi yang diusulkan akan diperiksa apakah lokasi /kawasan tersebut


mencukupi untuk pengoperasian peralatan, penyimpanan material, serta
manuver kendaraan yang memuat dan membongkar.

Usulan lay out dari plant ini harus secepatnya disediakan oleh Kontraktor
sebelum pemeriksaan lapangan di atas dapat dilaksanakan.

b. Kantor Kontraktor dan Fasilitasnya

Semua bangunan dan fasilitasnya di Base Camp Kontraktor harus cukup


mernenuhi syarat-syarat kesehatan, memiliki sistem drainase yang baik, sistem
penerangan dan pengamanan yang balk pula.

Tempat-tempat penyimpanan harus sesuai dengan material dan peralatan


yang akan disimpan dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di dalam
Spesifikasi Umum.

Tempat penyimpanan asapal dan minyak harus aman terhadap bahaya


kebakaran, dan peralatan pemadam api yang cukup haruslah tersedia.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-4


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

c. Kantor Direksi Teknik dan Staffnya

Akan diperiksa tentang kelengkapan Kantor Direksi Teknik dan Staffnya, jika di
dalam kontrak tercantum.

d. Bengkel

Di lapangan Kontraktor harus memiliki bengkel yang diperlengkapi dengan


peralatan perbengkelan secukupnya, serta gudang untuk penyimpanan suku
cadang peralatan.

e. Pelayanan Pengujian Laboratorium

Pada hakekatnya pekerjaan pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah


pengawasan Konsultan. Tetapi beberapa pengujian tertentu sesuai kebutuhan
akan dilaksanakan atas persetujuan Konsultan dan Pemberi Tugas.

f. Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order)

Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan, Konsultan


bersama-sama Kontraktor akan berkonsultasi kepada Pemberi Tugas yang dalam
hal ini diwakili oleh Pemimpin Proyek perihal tersebut Konsultan akan meneliti
usulan Kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang mungkin perlu
diberlakukan sehubungan tidak dapat dicover dengan pay item yang ada.

B) Sistem Pencatatan

Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan :


1. Menunjang sistim pelaporan
2. Sebagai dasar perhitungan kualitas
3. Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidaksepakatan
4. Sebagai dasar perhitungan pembayaran

Jenis-jenis pencatatan yang diperlukan antara lain adalah :


- Buku Harian
- Catatan Pengujian
- Catatan Pengukuran
- Korespondensi
- Notulen Rapat-Rapat Koordinasi
- Perhitungan Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-5


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

- Data Teknis Lapangan


- (Contractor's Request) Permohonan Kerja Kontraktor
- (Shop drawings) Gambar Kerja
- (Construction Schedule) Jadual Pelaksanaan Konstruksi
- Daftar Peralatan Kontraktor
- Data Perhitungan Kuantitas
- Pengukuran materials on-site
- Daftar Pekerjaan Tambah
- Progres Kemajuan Pekerjaan Bulanan
- (MC Back-up Data) Data Penunjang Sertifikat Bulanan
- (Change Orders) Perintah Perubahan
- Addenda
- Perpanjangan Waktu Yang Disetujui
- Klairn
- Catatan Keterlambatan
- Catatan Kecelakaan Kerja
- Kondisi Cuaca
- Foto
- Dan lain-lain

3.2 USULAN UNTUK PERUBAHAN PEKERJAAN


Secara umum penyebab terjadinya perubahan dalam suatu kontrak dapat diakibatkan
berbagai hal antara lain :

3.2.1 REVISI PROGRAM KERJA

Sesuai ketentuan kontrak, kontraktor dalam waktu 15 hari setelah terbitnya SPMK
harus menyampaikan program kerja berupa jadual pelaksanaan kepada Direksi
Pekerjaan. Jadual pelaksanaan tersebut secara rinci harus memuat rencana
pelaksanaan pekerjaan termasuk semua informasi uraian mengenai pengaturan
dan metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan.

Apabila program kerja tersebut tidak sesuai lagi dengan pelaksanaan pekerjaan,
kontraktor dengan seizin Direksi Pekerjaan dapat merevisi program kerjanya untuk
menyesuaikan dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan agar dapat menjamin
penyelesaian pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu penyelesaian sesuai
kontrak.
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-6
Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

Persetujuan Direksi Pekerjaan atas program kerja dan penyesuaiannya tidak


melepaskan tanggung jawab dan kewajiban kontraktor sesuai kontrak.

3.2.2 PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

Peristiwa yang dapat menjadi bahan pertimbangan perpanjangan waktu


pelaksanaan adalah:
1) Jumlah atau jenis pekerjaan tambah; atau
2) Penyebab keterlambatan berkaitan dengan pekerjaan tambah; atau
3) Kondisi cuaca yang ekstrim di luar kebiasaan dan merugikan sangat
merugikan pelaksanaan pekerjaan; atau
4) Keterlambatan, kesukaran atau hambatan karena pengguna jasa, atau
5) Perubahan desain; atau
6) Keadaan khusus lainnya di luar kesalahan kontraktor.
7) Keadaan kahar

Kontraktor mengajukan usulan secara tertulis kepada pengguna jasa dilengkapi


dengan alasan dan data pendukung. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti
pelaksanaan kontrak dan direksi teknis untuk mengadakan penelitian dan
evaluasi usulan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi tersebut,
panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan direksi teknis memberikan rekomendasi
atas kelayakan pemberian perpanjangan waktu.

Keterlambatan pekerjaan karena alasan cuaca normal tidak dapat dibenarkan


untuk alasan perpanjangna waktu pelaksanaan, kecuali hujan luar biasa yang
didukung dengan data curah hujan pada saat pelaksanaan dibandingkan dengan
data hujan pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Prosedur permintaan perpanjangan waktu pelaksanaan:
 Kontraktor mengajukan usulan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
dengan menyebutkan alasan dan melampirkan data pendukung.
 Direksi Pekerjaan melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan
kontraktor.
 Hasil evaluasi berupa persetujuan atau penolakan harus segera disampaikan
kepada kontraktor secara tertulis.
 Persetujuan Direksi Pekerjaan harus segera ditindak lanjuti dengan penerbitan
adendum kontrak.
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-7
Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

 Adendum kontrak segera diikuti dengan perpanjangan waktu semua jaminan


yang diperlukan (jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan
pemeliharaan).
Sebagai konsekwensi adanya perpanjangan waktu pelaksanaan, maka jadual
pelaksanaan (Kurva S) juga perlu direvisi yang harus dilakukan paling lambat
dalam waktu 1 minggu setelah persetujuan perpanjanangan waktu pelaksanaan.
Revisi Kurva-S harus dibuat sejajar dengan Kurva S sebelumnya, dimulai dari titik
rencana kemajuan pekerjaan rencana yang seharusnya dicapai akibat dari
persetujuan perpanjangan waktu. Posisi titik rencana kemajuan pekerjaan ini akan
lebih tinggi dari kemajuan yang sebenarnya telah dicapai oleh kontraktor,
sehingga dengan demikian kontraktor harus tetap melakukan upaya-upaya khusus
untuk mencapai kemajuan pekerjaan yang dikehendaki dalam revisi jadual
pelaksanaan.

3.2.3 PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK

Pada prinsipnya waktu yang disepakati dalam Surat Perjanjian Kontrak adalah tetap.
Namun demikian apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut ada hal-hal yang dinilai
layak untuk menjadi penyebab perlunya perpanjangan waktu pelaksanaan, maka menjadi
tugas Pinpro/Pinbagpro untuk segera mempelajari permasalahannya dan kemudian
memperhitungkan jumlah hari yang layak disepakati untuk perpanjangan waktu
pelaksanaan. Penetapan perpanjangan waktu pelaksanaan tersebut tidak boleh
menunggu sampai PHO (Provisional Hand Over). Adapun yang dimaksud dengan hal-hal
yang dinilai layak untuk pengusulan perpanjangan waktu pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
a. Pekerjaan tambah.
b. Perubahan disain
c. Keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh Pihak Pinpro/Pinbagpro.
d. Masalah yang timbul di luar kendali kontraktor.
e. Keadaan kahar

Keterlambatan pekerjaan karena alasan cuaca / hujan tidak dapat dibenarkan untuk
alasan perpanjangan waktu kontrak, kecuali hujan yang luar biasa dan hal ini harus
didukung dengan data curah hujan pada saat pelaksanaan kontrak dibandingkan dengan
data curah hujan pada tahun-tahun sebelumnya.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-8


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

3.2.4 PROSEDUR PERMINTAAN PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK

 Secara tertulis kontraktor mengajukan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan


kepada Pinpro/Pinbagpro dengan menyebutkan alasan-alasannya dan dilampiri data-
data pendukung.
 Pinpro/Pinbagpro segera melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan yang
diajukan oleh kontraktor.
 Hasil evaluasi baik berupa persetujuan maupun penolakan harus segera disampaikan
kepada kontraktor secara tertulis.
 Dalam hal Pinpro/Pinbagpro dapat menyetujui usulan yang diajukan oleh kontraktor,
maka proses amandemen kontrak harus segera dilakukan.
 Proses amandemen kontrak karena perpanjangan waktu tersebut harus diikuti dengan
perpanjangan waktu semua jaminan (jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka,
jaminan pemeliharaan)

3.2.5 REVISI JADWAL PELAKSANAAN

 Sebagai konsekwensi dari persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan, maka


Financial Progress Schedule - S Curve juga perlu direvisi.
 Pada umumnya secara normatif revisi jadual pelaksanaan disiapkan tidak lebih dari 1
(satu) minggu sejak persetujuan perpanjangan waktu diterbitkan.
 Revisi Financial Progress Schedule - S Curve harus dibuat sejajar dengan original S
Curve yang telah disepakati di dalam kontrak, dimulai dari titik rencana progress yang
seharusnya dapat dicapai akibat dari persetujuan perpanjangan waktu. Posisi titik
rencana progress ini akan lebih tinggi dari actual progress yang telah dicapai oleh
kontraktor, sehingga dengan demikian kotraktor tetap harus melakukan upaya-upaya
khusus untuk mencapai progress yang dikehendaki dalam revisi jadual pelaksanaan.
Revised Schedule – S Curve

SCM berkaitan dengan keterlambatan pelaksanaan proyek, berarti Financial Progress


Schedule – S Curve perlu direvisi. Berikut ini adalah contoh Revised Schedule
sebagai akibat dari perpanjangan waktu kontrak :

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-9


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

Revised Schedule Akibat Perpanjangan Waktu


3 bulan
100

80
Prosen

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Original Actual Revised

Catatan
Construction period = 9 bulan, pada 6 bulan pertama terjadi keterlambatan yang cukup
berat. SCM terlambat, namun hasil SCM merekomendasikan perpanjangan waktu 3 bulan.
Pada bulan ke 6, schedule bergeser kekanan dengan prosen schedule = prosen schedule
rencana pada bulan 6-3 = bulan ke 3. Selebihnya bulan ke 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 berturut-
turut sama dengan bulan ke 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 original schedule.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-10


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab III :Pembuatan Daftar Usulan dan
Perubahan Pekerjaan

BAB III 1
PEMBUATAN DAFTAR USULAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN 1
3.1 PEMBUATAN DAFTAR USULAN UNTUK PERUBAHAN PEKERJAAN 1
3.1.1 PEKErjaan Tambah Kurang 1
3.1.2 Klaim dan perselisihan 1
3.1.3 AKIBAT KONDISI CUACA ATAU BENCANA ALAM 3
3.2 USULAN UNTUK PERUBAHAN PEKERJAAN 6
3.2.1 REVISI PROGRAM KERJA 6
3.2.2 PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN 7
3.2.3 PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK 8
3.2.4 PROSEDUR PERMINTAAN PERPANJANGAN WAKTU
KONTRAK 9
3.2.5 REVISI JADWAL PELAKSANAAN 9

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) III-11


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

BAB IV
PEMBUATAN LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,


maka sesuai ketentuan kontrak perlu dibuat laporan hasil pekerjaan berupa Laporan
harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, dan Laporan Akhir.
Untuk dapat memberikan informasi yang lengkap, maka ruang lingkup laporan harus
meliputi aspek-aspek teknis, finansial, dan manajemen proyek agar dapat digunakan
sebagai masukan bagi pengendali dan pengawas proyek dalam pengambilan keputusan
dan tindak turun tangan.

4.1 LAPORAN HARIAN

Pelaksana proyek harus membuat buku harian yang mencacat seluruh rencana dan
realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan penyusunan
lapran harian. Laporan harian ini mencakup informasi harian mengenai semua
kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, realisasi
kemajuan pekerjaan, perbandingan antara realisasi pekerjaan terhadap rencana kerja,
dan permasalahan yang ada, yang antara lain terdiri dari:
 Tenaga kerja: tugas, penempatan, dan jumlah;
 Bahan: jenis dan jumlah;
 Peralatan: jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi;
 Perubahan desain, gambar rencana;
 Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;
 Realisasi pekerjaan, termasuk perbandingan dengan rencana terhadap jenis dan
kuantitas pekerjaan terlaksana;
 Cuaca dan kondisi alam yang mempengaruhi pelaksanaan;
 Dokumentasi foto hasil pelaksanaan pekerjaan, yang diambil dari satu titik tetap untuk
satu obyek yang sama;
 Permasalahan yang mempengaruhi produksi pekerjaan.

Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya


keterlambatan pekerjaan.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-1


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

Sebagai tambahan, laporan harian ini merupakan dasar bagi penyusunan pelaporan
lainnya. Oleh karena itu, suatu laporan harian yang lengkap dan akurat akan sangat
bermanfaat untuk keperluan penyusunan laporan mingguan.

4.2 LAPORAN MINGGUAN

Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik pekerjaan


(volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan
memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan deviasi,
hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir.
Selain hal tersebut di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas
identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan permasalahan:
personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan
yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam rapat
mingguan.
Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi
laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya.

4.3 LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi
hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun
sebelumnya.
Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi mengenai
kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis, finansial, dan manajemen, yang
antara lain terdiri dari:
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan (kurva-S),
serta deviasi yang terjadi;
 Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;
 Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,
 Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);
 Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta upaya
pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya, hal
ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain:
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-2
Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

o Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang terjadi;


o Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat penyelesaiannya;
o Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup penunjukan
penanggung jawab dan batas waktu penyelesaian permasalahan.

4.4 TUGAS DAN TANGGUNG-JAWAB PEMBUAT LAPORAN

Setiap jenis laporan seperti tersebut di atas, kecuali laporan direksi teknis dan laporan
akhir direksi pekerjaan, dibuat dengan melalui 3 (tiga) tahapan proses sebagai berikut:
 dibuat oleh penyedia jasa,
 diperiksa oleh direksi teknis, dan
 disetujui oleh direksi pekerjaan.

Proses pembuatan laporan direksi teknis lebih sederhana, yaitu:


 dibuat langsung oleh direksi teknis, dan
 diperiksa untuk mendapat persetujuan direksi pekerjaan.

Untuk keperluan distribusi laporan, maka setiap laporan dibuat dalam jumlah rangkap
tertentu, yaitu sebagai berikut:

LAPORAN
URAIAN DIREKSI
HARIAN MINGGUAN BULANAN AKHIR
TEKNIS

Direksi Pekerjaan
Asli Asli Asli Asli Copy-3
(Pengguna Jasa)
Atasan Pengguna Jasa - - Copy-1 Copy-1 Asli
Atasan Langsung
- - Copy-2 Copy-2 Copy-1
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa (Kontraktor) Copy-1 Copy-1 Copy-3 - Copy-2
Direksi Teknis (Konsultan
Copy-2 Copy-2 Copy-4 - -
Supervisi)
Jumlah 3 3 5 3 4

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-3


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

4.5 LAPORAN DIREKSI TEKNIS

Laporan ini disusun oleh direksi teknis dan terdiri dari:


 Laporan Harian Direksi Teknis (Engineer Daily Report) dibuat oleh personil inti
(key personel), mulai dari inspector, Engineer (highway, material, bridge, dan
structure), site engineer (Engineer Representative), Pemimpin Proyek/Bagian Proyek.

Dalam laporan ini dicatat:


1) Hari dan tanggal
2) Keadaan cuaca
3) Aktivitas kegiatan di hari itu, termasuk instruksi-instruksi dan tindakan turun
tangan kepada Kontraktor.
4) Kegiatan pekerjaan kontraktor di lapangan
5) Masalah-masalah yang terjadi di lapangan dan penyelesaiannya
6) Diskusi-diskusi dengan Kontraktor yang dianggap penting.
7) Tamu-tamu resmi yang diinspeksi ke proyek.
8) Pekerjaan atau material yang ditolak dan alasannya
9) Jam mulai dan selesainya operasi hari itu dari personil dan peralatan.
10) Kedatangan dan pemindahan peralatan.
11) Kemajuan survei (staking out) dan pekerjaan.

Laporan tugas inspektur lebih detail dari lingkup tugas yang menjadi tanggung
jawabnya laporan pemimpin proyek atau site Engineer merupakan kondisi secara
umum. Semua laporan harian tersebut merupakan arsip permanen pada penyelesaian
proyek.

 Laporan Bulanan diperlukan sebagai dasar pembayaran, terdiri dari rangkuman data
berupa:
 Kemajuan fisik di lapangan, termasuk perbandingan bobot realisasi dan rencana,
serta deviasi yang terjadi;
 Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
 Hasil pengujian kualitas pekerjaan;
 Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan;
 Permasalahan yang terjadi di lapangan dan penanganan yang telah dilakukan
sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;
 Kelengkapan dokumen berupa foto dokumentasi, kondisi cuaca, perubahan
Kontrak (bila ada).
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-4
Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

 Laporan Triwulan merupakan rangkuman laporan bulanan yang berisi hasil


kemajuan pekerjaan triwulan. Penyusunan laporan triwulan ini sangat dipengaruhi
oleh kelengkapan dan akurasi laporan bulanan yang telah disusun sebelumnya.
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Perbandingan realisasi - rencana pelaksanaan (kurva-S);
 Rekapitulasi sertifikat pembayaran bulanan;
 Ringkasan pengendalian mutu pekerjaan;
 Ringkasan perhitungan kuantitas dan pembayaran pekerjaan; dan
 Permasalahan yang terjadi selama triwulan yang bersangkutan dan penanganan
yang telah dilakukan sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;

 Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang


telah dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Secara teknis
laporan ini terdiri dari:
 Justifikasi teknik/Review Design;
 Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;
 Monitoring penggunaan peralatan;
 Kegiatan mata pembayaran utama;
 Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;
 Ringkasan pengendalian mutu;
 Ringkasan kuantitas akhir, yang harus sesuai dengan kuantitas dalam Kontrak;
 Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;
 Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan
kondisi tanah, drainase, dan perkerasan;
 Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;
 Program masa pemeliharaan;
 Hal ikhwal tentang AMDAL; dan
 Lampiran - lampiran, yang terdiri dari:
o Jadwal pelaksanaan;
o Berita Acara PHO;
o Gambar tipikal;
o Gambar kerja (Shop drawing);
o Gambar terlaksana (As-built drawing);
o Rekapitulasi pekerjaan;
o Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-5


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.

 Laporan Khusus dibuat oleh konsultan dan diserahkan kepada Pemimpin Proyek
atas kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti:
 Persoalan-persoalan penting mengenai kondisi tanah antara lain, longsoran, erosi
karena banjir.
 Perpanjangan waktu pelaksanaan
 Penyimpangan terhadap spesifikasi
 Hal-hal lain yang dianggap perlu.

4.6 LAPORAN AKHIR PROYEK

Laporan Akhir Proyek disusun oleh direksi pekerjaan berdasarkan Laporan Akhir direksi
teknis, dilengkapi dengan informasi kegiatan yang dilakukan selama masa pemeliharaan
sampai dengan serah terima pekerjaan akhir (FHO). Tambahan informasi ini antara lain
terdiri dari:
 Hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan pemeliharaan, dan penyelesaian sisa
pekerjaan;
 Ringkasan dan perincian perhitungan akhir; dan
 Lampiran tambahan, yang terdiri dari:
o Sertifikat Berakhirnya Masa Pemeliharaan;
o Berita Acara Penyerahan Akhir (FHO);
o Gambar terlaksana (as-built drawing); dan
o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.

4.7 RUJUKAN LAPORAN

Pada prinsipnya, pembuatan laporan telah diatur dan harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang tercakup dalam berbagai keputusan sebagai berikut:
 Keppres No. 80/2003: Lampiran I, Bab II.D.2.c mengenai Laporan hasil Pekerjaan;
 Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 mengenai Syarat-syarat Umum Kontrak, Bab
IV.A.26 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;
 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kontrak Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Bab VI Huruf R angka 12 mengenai Laporan
Hasil Pekerjaan
Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-6
Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004, Bab V.R.12 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;
 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;
 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; dan
 Syarat Umum Dokumen Kontrak.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-7


Modul LS 12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Bab IV : Pembuatan Pelaksanaan
Kemajuan Pekerjaan

BAB IV 1
PEMBUATAN LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN 1
4.1 LAPORAN HARIAN 1
4.2 Laporan Mingguan 2
4.3 Laporan Bulanan 2
4.4 Tugas DAN Tanggung-Jawab PEMBUAT laporan 3
4.5 Laporan DIREKSI TEKNIS 4
4.6 LAPORAN AKHIR PROYEK 6
4.7 RUJUKAN Laporan 6

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) IV-8


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Rangkuman

RANGKUMAN

BAB I: PENDAHULUAN

Laporan merupakan kumpulan informasi mengenai setiap aktivitas dan pencapaian hasil
pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada periode-periode tertentu selama masa
pelaksanaan pekerjaan secara obyektif dan akuntabel.

Laporan dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan aktivitas pengendalian, pengawasan,


pemantauan, dan pengambilan keputusan. Selain itu, laporan ini juga dapat dipergunakan
dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas kinerja baik
dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut. Selanjutnya, laporan-laporan
tersebut akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan konstruksi.
Menurut tujuannya, laporan disusun untuk :
 Laporan untuk memberi keterangan
 Laporan untuk memulai suatu tindakan
 Laporan untuk mengkoordinasi proyek
 Laporan untuk menyarankan suatu langkah atau tindakan
 Laporan untuk merekam kegiatan

Laporan yang disusun secara tepat waktu, objektif, lengkap, dan akurat sangat bermanfaat
untuk:
 memenuhi persyaratan dan ketentuan dokumen kontrak;
 mempermudah penyusunan laporan selanjutnya; dan
 dapat dipergunakan sebagai:
o bahan pemantauan, evaluasi, dan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan; dan
o dokumen pendukung pada proses serah terima pekerjaan

Laporan sebagai salah satu alat manjemen yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
Pertanggungjawaban (Accountability), Pengawasan (Control), Penyampaian informasi,
Alat/bahan pengambil keputusan.

Agar laporan memberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi syarat-
syarat yaitu Laporan harus benar dan obyektif, Laporan harus jelas dan cermat, Laporan
harus lengkap, Laporan harus tepat mengenai sasaran, Laporan harus tepat pada waktunya,
Laporan harus tepat penerimaannya.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) R-1


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Rangkuman

BAB II: PENYUSUNAN ADMINISTRASI PEKERJAAN

Dalam membuat laporan kita perlu mengumpulkan informasi mengenai setiap aktivitas dan
pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan pada periode-periode tertentu selama masa
pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu diperlukan pengumpulan informasi seperti Dokumen
kontrak, termasuk addendum/amandemen; seluruh laporan pelaksanaan pekerjaan; seluruh
korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan; Berita Acara pembayaran, beserta
lampirannya; berita acara dan notulen rapat; foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
(sebelum, sedang, selesai dikerjakan); Gambar terlaksana (as-built drawing).

BAB III: PEMBUATAN DAFTAR USULAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN

Dalam membuat daftar usulan untuk perubahan pekerjaan, harus disusun berupa daftar
yang menunjukkan pekerjaan berubah akibat adanya pekerjaan yang disebabkan oleh
pekerjaan tambah kurang, klaim dan perselisihan serta akibat kondisi cuaca atau bencana
alam.
Umumnya penyebab terjadinya perubahan dalam suatu kontrak dapat diakibatkan oleh revisi
program kerja, perpanjangan waktu pelaksanaan, perpanjangan waktu kontrak, revisi jadwal
pelaksanaan.

BAB IV: PEMBUATAN PEMBUATAN LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Penyusunan laporan kemajuan pekerjaan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan
akurasi laporan.
Untuk keperluan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka sesuai ketentuan
kontrak perlu dibuat laporan hasil pekerjaan berupa Laporan harian, Laporan Mingguan,
Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, dan Laporan Akhir.

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) R-2


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Daftar Nama Tanaman, Air Mancur Indonesia.

Baiston, M., The Well-Furnished Garden (Barcelona : Mitchell


Beazley, 1986).

Ball, L., Better Homes and Garden, Step by Step Garden Basic,
Australia: Meredith Books, 2000

Black and Decker, Designing Your Outdoor Rooms, Minnesota, USA:


Creative Publishing Inc.

Booth, N.K., LARCH204-Notebook, The Ohio State University,


Department of Landscape Architecture, USA, 1979

Booth, N.K., Basic Elements of Landscape Architectural Design,


Waveland Press. Inc., 1983

Carpenter, P.L. et al., Plants in the Landscape (San Francisco W.H.


Freeman and Co., 1975).

D.G Hessayon, The Lawn Expert, The Great Britain: Transword


Publisher, 1994

Editors of Sunset Book and Magazine, Landscaping for Western


Living (Menlo Park, California: Lane Magazine & Book
Company, 1965).

_________________________________, Ideas for Landscaping


(Menlo Park, California: Lane Magazine & Book Company,
1973).

_________________________________, Garden and Patio Building


Book (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book
Company, 1977).

_________________________________, Introduction to Basic


Gardening (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book
Company, 1981).

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) DP-1


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Daftar Pustaka

_________________________________, Landscaping, Illustrated


Complete Guide to Ideas, Planning and How to Do It (Menlo
Park, California : Lane Publishing Co., 1985).

Gita, “Pengetahuan Dasar Seni Desain Interior”, Majalah Rumah dan


Penghuni, Vol.2, hal 12—25, 1983.

Hakim, R., Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap (Jakarta :


Bina Aksara, 1987).

Harjadi, S.S., Pengantar Agronomi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama, 1996

Harris C.W. and Dines, N.T., Time Saver Standards for Landscape
Achitecture, Mc. Graw-Hill Book Company, 1988

Macmillan, H.F., Tropical Planting and Gardening (London Macmillan


and Co. Ltd., 1956).

Purwoko, T. dan Bedjo, Petunjuk Praktek Batu dan Beton (Jakarta :


Ditdikmenjur, Depdikbud RI, 1980).

Rachman, Z., “Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana


dalam Arsitektur Lansekap”, Makalah Diskusi dalam Festival
Tanaman VI, Himagron-IPB (Bogor : 1984).

Reid, G.W., From Concept to Form in Landscape Design, USA:


Van Nostrand Reinhold, 1993

Seike-Kudo, Engel, A Japanese Touch for Your Garden, Tokyo:


Kodausha International, 1992

Sulistyantara, B., “Tanaman untuk Taman Rumah”, Bahan Kursus


Taman Rumah , LPPM-IPB (Bogor : 1989).

Sulistyantara, B., Taman Rumah Tinggal, Jakarta: Penebar


Swadaya, 2000

Sulistyantara, B., “Taman Rumah Tinggal”, Jakarta : PT. Penebar


Swadaya, Informasi Dunia Pertanian, Cetakan XII, 2004.

Stevens, D., Desiqning Your Ideal Garden, London: Frances Lincon


United, 1994

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) DP-2


Modul LS-12 : Administrasi Lapangan dan Pelaporan Daftar Pustaka

Soepardi, G., Sifat dan Ciri Tanah, Fakultas Pertanian, Jurusan


Tanah, Institut Pertanian Bogor, 1985

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) DP-3

Anda mungkin juga menyukai