Anda di halaman 1dari 3

TRAUMA

uretra

by :
hasna salsabila
1102017103
EPIDEMIOLOGI
Ruptur Uretra Berdasarkan Jika terjadi ruptur uretra Tidak jarang ruptur uretra anterior disertai
Pemeriksaan RUG, merupakan
derajatnya beserta korpus spongiosum, pemeriksaan awal, dilakukan dengan ekstravasasi urine dan hematom yang
1. Ruptur komplit darah dan urine keluar dari

a
dengan injeksi 20-30 mL materi luas sehingga diperlukan debridement dan insisi

u m
m a
Cedera saluran kemih memiliki 2. Ruptur inkomplit uretra tetapi masih terbatas

a u
kontras sambil menahan meatus hematoma untuk mencegah infeksi. Reparasi

r
Tra
T
proporsi 10% dari seluruh kasus pada fasia Buck, dan secara tetap tertutup, kemudian balon uretra dilakukan setelah luka menjadi lebih
trauma. Terutama disebabkan klinis terlihat hematoma yang kateter dikembangkan pada baik.
Klasifikasi Goldman

a
fraktur pelvis pada kecelakaan terbatas pada penis. Namun

r
fosa navikularis. RUG dapat

re t
t ra
lalu lintas dan kasus jatuh dari jika fasia Buck ikut robek,

e
mengidentifikasi lokasi cedera.

U
Ur
ketinggian. Kasus trauma ekstravasasi urine dan darah
uretra lebih sering pada laki- hanya dibatasi oleh fasia Colles
INTERPRETASI PEMERIKSAAN

a
laki. Sejumlah 65% kasus sehingga darah dapat menjalar
PENUNJANG

u m
m a
merupakan ruptur komplit dan hingga skrotum atau ke dinding

DEFINISI
35% inkomplit. abdomen. Oleh karena itu
robekan ini memberikan
gambaran seperti kupu-kupu
Pemeriksaan uretrografi
retrograd pada kontusio uretra T a
Trra u
Ruptur uretra merupakan KLASIFIKASI sehingga disebut butterfly tidak menunjukkan adanya

r a
ekstravasasi kontras,

t a
hematoma atau hematoma

e r
penyakit urologi berupa

r e t
sedangkan pada ruptur uretra

U
Ur
diskontinuitas jaringan pada kupu-kupu
Ruptur Uretra Berdasarkan menunjukkan adanya
uretra, baik parsial/inkomplit Anatomi ekstravasasi kontras di pars
maupun
umumnya
komplit,
disebabkan
yang
oleh
1. Ruptur Uretra Anterior MANIFESTASI KLINIS bulbosa.

r
trauma uretra anterior

ri o
o r
trauma.

a e i
melingkupi uretra bulbar dan

m a TATALAKSANA
s t
t e r
- Pasien mengeluh adanya

au m o s
pendulosa sampai ke fosa

Trra u P
P o
perdarahan per-uretra atau

T
navikularis.
ETIOLOGI hematuria
- Jika terdapat robekan pada
Jenis Kontusio uretra tidak
korpus spongiosum, terlihat memerlukan terapi khusus,
Trauma uretra terjadi akibat 1. Ruptur parsial

a
adanya hematom pada penis

r a
tetapi mengingat cedera ini

t
2. Ruptur total dinding uretra

e r
cedera yang berasal dari luar

r t PATOFISIOLOGI
atau hematoma kupu-kupu

U
Ur e
(eksternal) dan cedera dapat
- Pasien tidak dapat miksi. menimbulkan penyulit striktura
iatrogenik akibat instrumentasi 2. Ruptur Uretra Posterior
pada uretra. Trauma tumpul trauma uretra posterior jika uretra di kemudian hari, maka
Trauma dengan fraktur pelvis sebagian besar
yang menimbulkan fraktur terjadi proksimal dari membran
DIAGNOSIS setelah 4 - 6 bulan perlu

r
disertai trauma uretra posterior. Pada kasus

o
dilakukan pemeriksaan

i r
tulang pelvis menyebabkan perineal pada uretra prostatika

e r i o
trauma uretra posterior, uretra pars

t r
uretrografi ulangan. Pada

nte
atau uretra membranasea.

An
ruptura uretra pars

A
Evaluasi lanjutan untuk mencari ruptur uretra parsial dengan membranasea atau pars prostatika merupakan
membranasea, sedangkan
Jenis cedera uretra dianjurkan pada ekstravasasi bagian prostat yang ruptur. Fraktur pelvis
trauma tumpul pada
1. Uretra posterior masih utuh semua pasien trauma multipel, ringan, cukup dilakukan menembus lantai pelvis dan sfingter volunter,
selangkangan atau straddle
dan hanya mengalami terutama yang jika ada darah sistostomi untuk mengalihkan dan robekan ligamen puboprostatik akan
injury dapat menyebabkan
stretching (peregangan) di meatus, hematom/ekimosis aliran urine. Kateter sistostomi merobek uretra membranosa dari apeks
ruptura uretra pars bulbosa.
Pemasangan kateter atau 2. Uretra posterior terputus
pada perbatasan prostato-
PATOFISIOLOGI penis/perineal, retensi urin,
distensi kandung kemih, dan
dipertahankan sampai
minggu, dan dilepas setelah
2 prostat. Kemudian akan terbentuk hematoma
di retropubis dan perivesika.
businasi pada uretra yang
membranasea, sedangkan riwayat trauma (straddle diyakinkan melalui
kurang hati-hati dapat Uretra anterior terbungkus di
diafragma urogenitalia injury). pemeriksaan uretrografi bahwa Pada kasus straddle injury terjadi trauma
menimbulkan robekan uretra dalam korpus spongiosum
masih utuh. sudah tidak ada ekstravasasi tumpul daerah perineum, bagian uretra yang
karena false route atau salah penis. Korpus spongiosum
3. Uretra posterior, diafragma Pemeriksaan fisik yaitu kontras atau tidak timbul ruptur adalah uretra pars bulbosa, karena
jalan; demikian pula tindakan bersama dengan korpora
urogenitalis, dan uretra pars pemeriksaan colok dubur; selain striktura uretra. tekanan objek dari luar menyebabkan
operasi trans-uretra dapat kavernosa penis dibungkus oleh
bulbosa sebelah proksimal untuk menemukan prostat Namun jika timbul striktura
menimbulkan cedera fasia Buck dan fasia Colles.
ikut rusak. letak tinggi yang menandakan uretra, dilakukan reparasi
uretra iatrogenik.
adanya ruptur uretra, juga uretra atau sachse.
dapat menyingkirkan cedera
rektal.
MANIFESTASI KLINIS
1. Uretra posterior masih utuh Pada keadaan akut tindakan
dan hanya mengalami yang dilakukan adalah
stretching (peregangan). melakukan sistostomi untuk
- Perdarahan per-uretram Foto uretrogram tidak diversi urine. Setelah keadaan

ma U
Urre
ettr
raa
au a
menunjukkan adanya stabil sebagian ahli urologi

m
- Retensi urine
- Pemeriksaan colok dubur ekstravasasi, dan uretra melakukan primary endoscopic

gn o
ossi
iss T
Trra u
Pr
P o
rog n
didapatkan adanya floating hanya tampak memanjang realigment yaitu melakukan
prostate (prostat melayang) di 2. Uretra posterior terputus pemasangan kateter uretra
dalam suatu hematom. pada perbatasan prostato- sebagai splint melalui tuntunan
membranasea. Foto uretroskopi.

DIAGNOSIS uretrogram menunjukkan


ekstravasasi kontras yang Dengan cara ini diharapkan
masih terbatas di atas kedua ujung uretra yang
Evaluasi lanjutan untuk mencari diafragma urogenitalis. terpisah dapat saling Ruptur uretra parsial dapat ditatalaksana secara
cedera uretra dianjurkan pada 3. Uretra posterior, diafragma didekatkan. Tindakan ini
semua pasien trauma multipel, urogenitalis, dan uretra pars dilakukan sebelum 1 minggu konservatif dengan pemasangan kateter uretra atau
terutama yang jika ada darah bulbosa sebelah proksimal pasca ruptura dan kateter
di meatus, hematom/ekimosis ikut rusak. Foto uretrogram uretra dipertahankan suprapubik dan memiliki risiko striktur lebih rendah.
penis/perineal, retensi urin, menunjukkan ekstravasasi selama 14 hari.
distensi kandung kemih, dan kontras meluas hingga di Sebaliknya, ruptur uretra komplit ditatalaksana dengan
riwayat trauma (straddle bawah diafragma Sebagian ahli lain mengerjakan
injury). urogenitalia sampai ke reparasi uretra (uretroplasti) tindakan operatif berupa realignment endoskopik atau
perineum setelah 3 bulan pasca trauma
Pemeriksaan fisik yaitu dengan asumsi bahwa jaringan uretroplasti, dan memiliki risiko tinggi striktur uretra. Jika
pemeriksaan colok dubur; selain parut pada uretra telah stabil
terbentuk striktur uretra, harus dilakukan uretrotomi
untuk menemukan prostat
letak tinggi yang menandakan
TATALAKSANA dan matang sehingga tindakan

adanya ruptur uretra, juga


rekonstruksi membuahkan hasil
yang lebih baik.
atau dilatasi uretra.
dapat menyingkirkan cedera Ruptura uretra posterior
rektal. biasanya diikuti oleh trauma
mayor pada organ lain
Pemeriksaan RUG, merupakan (abdomen dan fraktur pelvis)
pemeriksaan awal, dilakukan dengan disertai ancaman jiwa
dengan injeksi 20-30 mL materi berupa perdarahan. Oleh
kontras sambil menahan meatus karena itu sebaiknya di bidang
tetap tertutup, kemudian balon urologi tidak perlu melakukan
kateter dikembangkan pada tindakan yang invasif pada
fosa navikularis. RUG dapat uretra. Tindakan yang
mengidentifikasi lokasi cedera. berlebihan akan menyebabkan
timbulnya perdarahan yang
lebih banyak pada kavum pelvis
INTERPRETASI PEMERIKSAAN dan prostat serta menambah
PENUNJANG kerusakan pada uretra dan
struktur neurovaskuler di
Pada pemeriksaan uretrografi sekitarnya.
retrograd mungkin terdapat
elongasi uretra atau
ekstravasasi kontras pada pars
Kerusakan
menambah
neurovaskuler
kemungkinan DAFTAR PUSTAKA
prostato-membranasea. terjadinya disfungsi ereksi dan
inkontinensia. Purnama, Basuki B. 2003. Dasar - Dasar Urologi. Jakarta: CV. INFOMEDIKA
Kusumajaya, C., 2018. Diagnosis dan Tatalaksana Ruptur Uretra. CDK-264, 45(5).

Anda mungkin juga menyukai