Anda di halaman 1dari 31

Ruptur Uretra

Lukman Baihaqi
201620401011126


SMF RADIOLOGI
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
Cedera uretra merupakan cedera yang
sering terjadi pada laki-laki, biasanya
bersamaan dengan terjadinya fraktur
pelvis atau straddle injury
Secara klinis trauma uretra dibedakan
menjadi trauma uretra anterior dan
trauma uretra posterior
Anatomi
Uretra anterior Uretra
Uretra pars posterior
bulbosa Uretra pars
Uretra pars prostatika
pendulosa Uretra pars
Fossa naviculare membranasea
a. Penis potongan
frontal
b. Penis potongan
transversal.
Gambaran Radiologis Uretra
Normal
Ruptur Uretra Anterior
Cedera uretra anterior secara khas disebabkan
oleh cedera langsung pada pelvis dan uretra.
Etiologi :
straddle injury atau tendangan/pukulan pada
daerah perineum dimana uretra pars
bulbosa terjepit diantara tulang pubis dan
benda tumpul.
Cedera tembus uretra
Trauma penis yang berat
Trauma iatrogenic dari kateterisasi
Masuk benda asing.
A) Ilustrasi Straddle injurydimana uretra terjepit diantara tulang
pelvis dengan benda tumpul.
B) Trauma uretra anterior hinggaterjadi robekan padafascia
buck, menyebabkan perdarahan meluas kefascia colles
KLASIFIKASI
Klasifikasi rupture uretra anterior
dideskripsikan oleh McAninch dan
Armenakas berdasarkan atas
gambaran radiologi
Kontusio
Incomplete disruption
Complete disruption
GAMBARAN KLINIS
Memar atau hematom pada penis dan
skrotum.
Beberapa tetes darah segar di meatus
uretra merupakan tanda klasik cedera
uretra.
Tidak bisa BAK sejak trauma curiga
ruptur uretra ant. total
Cedera uretra karena kateterisasi
obstuksi karena udem atau bekuan darah
Gambaran butterfly hematoma
Butterfly Hematom pada Straddle Injury
Gambaran Radiologik
Pemeriksaan radiologik dengan
uretrogram retrograde dapat memberi
keterangan letak dan tipe ruptur uretra.
Uretrogram retrograde akan
menunjukkan gambaran ekstravasasi,
bila terdapat laserasi uretra
Sedangkan kontusio uretra tidak
tampak adanya ekstravasasi.
. Ruptur uretra pars bulbosa akibat straddle injury.
Ekstravasasi (tanda panah) pada uretrogram
PENATALAKSANAAN
Penanganan Awal
Tindakan awal sistotomi suprapubik
adalah pilihan penanganan pada
cedera staddle mayor yang
melibatkan uretra.
1. Kontusio Uretra
setelah uretrografi, px BAK
evaluasi perdarahan
2. Laserasi Uretra
3. Rekonstruksi
- Uretroplasty
- Insisi endoscopy
KOMPLIKASI
Infeksi, hematoma, abses periuretral, fistel
uretrokutan, epididimitis dan striktur uretra
PROGNOSIS
Striktur uretra adalah komplikasi utama
tetapi pada banyak kasus tidak memerlukan
rekonstruksi bedah. Jika, striktur ditetapkan,
laju aliran urin kurang baik dan infeksi
urinaria dan terdapat fistel uretra,
rekonstruksi dibutuhkan. 3
Ruptur Uretra Posterior
Trauma tumpul merupakan penyebab
dari sebagian besar cedera pada uretra
pars posterior
Gangguan pada uretra terjadi sekitar
10% dari fraktur pelvis
Fraktur yang mengenai ramus atau
simfisis pubis dan menimbulkan
kerusakan pada cincin pelvis,
menyebabkan robekan uretra pars
prostato-membranasea.
Mekanisme Trauma
Cedera uretra terjadi sebagai akibat
dari adanya gaya geser pada
prostatomembranosa junction
sehingga prostat terlepas dari fiksasi
pada diafragma urogenitalia uretra
pars membranasea teregang dengan
cepat dan kuat.
Melalui gambaran uretrogram, Colapinto dan
McCollum (1976) membagi derajat cedera uretra
dalam 3 jenis :
1.Uretra posterior masih utuh dan hanya mengalami
stretching (perengangan). Foto uretrogram tidak
menunjukkan adanya ekstravasasi, dan uretra
hanya tampak memanjang
2.Uretra posterior terputus pada perbatasan
prostate-membranasea, sedangkan diafragma
urogenitalia masih utuh. Foto uretrogram
menunjukkan ekstravasai kontras yang masih
terbatas di atas diafragma
3.Uretra posterior, diafragma urogenitalis, dan
uretra pars bulbosa sebelah proksimal ikut rusak.
Foto uretrogram menunjukkan ekstvasasi kontras
meluas hingga di bawah diafragma sampai ke
perineum
Gejala Klinis
Pada daerah suprapubik dan abdomen
bagian bawah, dijumpai jejas hematom,
dan nyeri tekan.
Bila disertai ruptur kandung kemih, bisa
dijumpai tanda rangsangan peritoneum.
Tidak bisa kencing dan sakit pada
daerah perut bagian bawah
Keluarnya darah dari ostium uretra
eksterna
Gambaran Radiologi
Uretrografi retrograde telah menjadi
pilihan pemeriksaan untuk
mendiagnosis cedera uretra karena
akurat, sederhana dan cepat
dilakukan pada keadaan trauma.
Uretra posterior masih utuh tetapi meregang pada trauma
tumpul. Retrograd uretrogram memperlihatkan peregangan dari
uretra posterior dan diastasis dari simphisis pubis.
Ruptur uretra posterior diatas dari diafragma urogenital yang masih
utuh disertai trauma tumpul (cedera uretra tipe II).
Ruptur uretra posterior meluas hingga di bawah diafragma
urogenitalia, dan uretra pars bulbosa bagian proksimal ikut
rusak (cedera uretra tipe III)
PENATALAKSANAAN
Emergensi
Atasi syok dan perdarahan
Antibiotik dan Analgesik
Ruptur uretra posterior tidak disertai dengan
cedera intraabdomen dan organ lain
sistotomi.
Reparasi uretra dilakukan 2-3 hari kemudian
dengan melakukan anastomosis ujung ke
ujung, dan pemasangan kateter silicon
selama 3 minggu.
Bila disertai cedera organ lain sehingga
tidak mungkin dilakukan reparasi 2- 3
hari kemudian, sebaiknya dipasang
kateter secara langsir (railroading)
Pembedahan
Immediate management
Penanganan awal terdiri dari sistostomi
suprapubik untuk drainase urin. Insisi
midline pada abdomen bagian bawah
dibuat untuk menghindari pendarahan
yang banyak pada pelvis.
Sistotomi suprapubik dipertahankan
selama 3 bulan.
Delayed urethral reconstruction
Rekonstruksi uretra setelah disposisi
prostat dapat dikerjakan dalam 3
bulan, diduga pada saat ini tidak
ada abses pelvis atau bukti lain dari
infeksi pelvis.
Immediate urethral realignment
Komplikasi
Striktur, impotensi, dan inkotinensia
urin merupakan komplikasi rupture
prostatomembranosa paling berat yang
disebabkan trauma pada sistem
urinaria.
PROGNOSIS
Jika komplikasinya dapat dihindari,
prognosisnya sangat baik. Infeksi
saluran kemih akan teratasi dengan
penatalaksaan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai