Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

(ESMF-Environmental and Social Management Framework)


Regional Infrastructure Development Fund (RIDF)
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

Latar Belakang
RIDF bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akses pembiayaan pembangunan infrastruktur
melalui pinjaman kepada pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
RIDF adalah perpanjangan tangan PT SMI (Sarana Multi Infrasturtur) yang dibentuk
Kementerian Keuangan untuk menyalurkan pinjaman kepada Pemda yang awalnya berada di
bawah skema pembiayaan general obligation – lihat Gambar 1, dan kemudian seiring dengan
meningkatnya kemampuan teknis Pemda maka pemberian pinjaman dapat dialokasikan kepada
proyek-proyek yang secara finansial layak. Oleh sebab itu untuk awal bisnisnya, RIDF akan
berlandaskan kepada beberapa hal seperti: i) penilaian kelayakan sub-proyek lebih berdasarkan
kepada kelayakan ekonomi dibandingkan keuangan (termasuk aspek sosial dan lingkungan
hidup); ii) tenor pinjaman mencakup jangka pendek hingga panjang (misalnya tenor 5 hingga 20
tahun). Untuk mengurangi dampak negatif terhadap posisi keuangan PT.SMI, bisnis RIDF akan
dilengkapi dengan jaminan dari Pemerintah Pusat melalui mekanisme pemotongan DAU/DBH.
Hal ini akan memberikan perlindungan kepada PT.SMI dalam kasus gagal bayar.
Gambar 1. Kriteria Pinjaman Daerah

RIDF juga akan mengaplikasikan norma kehati-hatian dalam memberikan pinjaman (prudential
norms) dan proses penilaian yang ketat. Proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai oleh
RIDF bersifat open menu di sektor yang terkait dengan infrasturktur lingkungan, sosial dan
sektor produktif dan menjadi kewenangan dari pemerintah daerah sebagaimana diatur oleh
peraturan yang berlaku. Adapun sektor tersebut adalah i) pasokan air dan sanitasi; ii)

1
infrastruktur lingkungan (seperti manajemen limbah padat, drainase, dan energy effisiensi); iii)
perumahan rakyat dan peningkatan pemukiman kumuh; iv) infrastruktur transportasi dan logistik
(seperti pembangunan jalan, pembangunan infrastruktur untuk Buss Rapid Transit); v)
infrastuktur sosial (seperti pembangunan rumah sakit, sekolah, dan pasar baru)–lihat table 1.
Komponen selanjutnya dalam proyek RIDF ini, juga akan dibentuk RIDF Project Development
Facility yang bertujuan untuk memberikan pengembangan kapasitas dan pendampingan kepada
Pemda dalam bidang penyiapan proyek, studi kelayakan, keahlian sektoral dan lain-lain. Untuk
RIDF akan dilaksanakan oleh PT. SMI dibawah Divisi Pembiayaan Pemda dan Instansi
Pemerintah Lainnya yang berada di bawah Direktorat Pembiayaan dan Investasi. Adapun
komponen RIDF-PDF akan berada di bawah Divisi Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi
yang berada di bawah Direktorat Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. SMI

Aplikasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF) RIDF


Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial RIDF akan menjelaskan secara detail kebijakan,
prinsip, prosedur, kerangka kerja institusi, dan juga alur kerja PT. SMI untuk menghindari,
meminimisasi dan mengelola dampak lingkungan dan sosial terkait proyek infrastruktur yang

2
didukung oleh RIDF. ESMF ini disusun berdasarkan peraturan Pemerintah Indonesia, ESS
(Environmental and Social Standards) PT.SMI dan Standar Internasional termasuk Kebijakan
Safeguards Bank Dunia (OP 4.01, OP 4.04, OP 4.09, OP 4.36, OP. 4.11, OP 4.37 dan OP 4.10
and OP 4.12) (mohon lihat Annex 1 untuk penjelasan).
Seperti telah disebutkan di atas, kerangka pengelolaan lingkungan dan sosial ini berlaku untuk
semua proyek yang akan mendapatkan pembiayaan melalui RIDF. Proyek yang menjadi cakupan
ESMF ini dibagi menjadi 3 yaitu:
Tabel 1. Tipe Proyek dan Action melalui ESMF

No Jenjang Proyek Action di ESMF

Pemda akan menyiapkan dan mengungkapkan semua dokumen


lingkungan dan social (yaitu AMDAL, UKL/UPL, EIA, EMP,
Type 1 SIA, LARAP, IPP, dll) sebelum persetujuan proyek yang akan
Proyek masih pada tahap mendapatkan dukungan pendanaan dari RIDF. Pada tahap ini,
1 konseptual. Lokasi dan pemohon dapat berkolaborasi dengan tim PDF untuk
alternatif desain masih mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Dokumen
dipertimbangankan lingkungan dan sosial yang memiliki dampak signifikan dan
penting harus dilakukan konsultasi publik yang bermakna
sebelum finalisasi.

Type 2
PT.SMI akan meninjau dokumen lingkungan dan social yang
Tahap persiapan proyek sudah tersedia dan akan meminta Pemda untuk melengkapi
telah selesai; bidding atau melakukan pengembangan atau penambahan studi lanjutan
2 untuk konstruksi sudah apabila diperlukan. Semua dokumen harus disetujui oleh PT
dimulai. Dokumen SMI dan dilakukan konsultasi public yang bermakna sebelum
lingkungan dan sosial persetujuan pinjaman
telah selesai.

PT. SMI akan melakukan due diligence untuk mengkonfirmasi


bahwa: (a) proyek tersebut memenuhi ESMF ini termasuk juga
semua peraturan nasional dan internasional lain yang berlaku
Type 3 terkait dengan aspek lingkungan dan social; (b) tidak ada

3 Proyek yang sudah resiko reputasi bagi PT.SMI dan juga Bank Dunia; (c) tidak
dimulai atau bahkan sudah ada masalah terdahulu (legacy issue) atau kewajiban hukum.
selesai konstruksinya Berdasar atas penilaian tersebut, PT. SMI akan meminta Pemda
untuk menerapkan langkah-langkah perbaikan, yang
diperlukan, untuk mengurangi resiko potensial terkait reputasi
atau masalah yang terkait kewajiban di masa lalu.

3
Cakupan ESMF ini juga melihat dampak terhadap daerah sekitar yang kemungkinan akan
terkena dampak dari proyek tersebut seperti halnya dampak dari proyek terhadap quarry (area
penggalian material), koridor, transmisi listrik, jaringan pipa, kanal, terowongan, jalan akses,
daerah pembuangan (disposal area), serta daerah yang berkembang secara tidak direncanakan
yang timbul dari adanya proyek (influx management), seperti misalnya pemukiman mendadak,
logging, atau pergeseran lahan pertanian di sepanjang jalan akses. ESMF ini juga akan mencakup
analisa dampak proyek terhadap area yang digunakan untuk kegiatan mata pencaharian seperti
berburu, memancing, pengembalaan, pengumpulan, pertanian, dll atau terkait dengan upacara
keagamaan atau upacara yang bersifat adat. Pada intinya, ESMF ini juga melihat dampak baik
langsung maupun tidak langsung dari proyek yang dibiayai oleh RIDF terhadap kegiatan lainnya
yang masih berhubungan dengan proyek tersebut.
ESMF ini menjelaskan secara komprehensif instrumen safeguards yang digunakan serta peran
dari pihak terkait (PT. SMI dan Pemda) pada tiap siklus proses pinjaman dari inisiasi/aplikasi
pinjaman, screening awal, penilaian proyek, penandatangan kontrak, pencairan, hingga evaluasi
dan pemantauan.
Gambar 2. Alur Proses Pinjaman Daerah

Dokumen ESMF ini juga mencakup audit eksternal, pembaruan dokumen dan norma-norma
pengungkapan. Adapun dokumen ESMF ini meliputi:
 Alat mitigasi resiko lingkungan dan sosial seperti penilaian dampak lingkungan
(AMDAL, UKL UPL) dan rencana pengelolaan lingkungan (EMP atau RKL RPL)
berdasarkan kategorisasi resiko proyek.

4
 Pembebasan lahan dan kerangka kebijakan pemukiman kembali atau disingkat rencana
aksi pemukiman kembali berdasarkan kategorisasi resiko proyek (LARAP – Land
Acquisition and Resettlement Action Plan).
 Kerangka perencanaan masyarakat adat termasuk penanganan keluhan dan mekanisme,
konsultasi public untuk memastikan pendekatan partisipatif dan adil dalam mengevaluasi
dan mengurangi resiko proyek.
 ESMF ini juga menjelaskan secara detail stakeholder yang terkait termasuk peran dan
kewajibannya. Direktorat Manajemen Resiko di PT.SMI akan menggunakan dokumen ini
dalam melakukan penilaian terhadap dampai resiko lingkungan dan sosial dan bagaimana
mitigasi resiko dapat diukur dan dilakukan sebelum tercapainya perjanjian akan
pinjaman. Divisi Pengendalian Fasilitias Pembiayaan juga akan memonitor compliance
dari perjanjian pinjaman dan norma pengungkapan (disclosure). Di lain sisi, Pemda
sebagai pihak peminjam akan menggunakan dokumen ESMF ini untuk mengisi checklist
terkait lingkungan dan sosial sebagai bagian dari paket aplikasi pinjaman untuk RIDF dan
juga sebagai panduan dalam menyiapkan dokumen dan instrument mitigasi dampak
seperti AMDAL, UKL-UPL, LARAP, IPP, dan remedial action plan, dll.
 Pedoman terkait capacity building (peningkatan kapasitas).
 Seperti telah disebutkan diatas, ESMF ini menguraikan secara detail prosedur penerapan
kerangka kerja dalam siklus bisnis RIDF.
 ESMF mencakup juga seperangkat alat pembantu seperti template untuk check list dan
bentuk penilaian, kerangka acuan (terms of reference) untuk mempersiapkan dokumen
untuk pengamanan langkah-langkah mitigasi, detail perencanaan, dan detail terkait
safeguards yang harus dimasukkan ke dalam perjanjian pinjaman.
 ESMF ini juga menjelaskan secara detail prosedur operasional, aplikasi dari kerangka
tersebut dan juga penggunaan template, kerangka acuan dan petunjuk lainyang telah
disediakan.
ESMF ini terdiri atas 4 bagian – (i) Penapisan proyek dan penilaian dampak ; (ii) Langkah
mitigasi beserta implementasinya; (iii) Implementasi terkait kebutuhan yang telah disebutkan;
dan (iv) pemantauan, pengawasan dan pelaporan.
Dalam menegakkan rencana mitigasi, hasil dari penilaian isu terkait lingkungan dan social harus
diterjemahkan kedalam perjanjian tentang pelaksanaan instrumen pengamanan antara PT.SMI
dan Pemda. Dalam perjanjian pinjaman tersebut juga harus menentukan langkah-langkah yang
harus diambil apabila terjanji masalah yang tidak diinginkan. Pemda juga diwajibkan secara
berkala menyampaikan laporan kemajuan kepada PT. SMI terkait pelaksanaan rencana mitigasi
yang disepakati dalam instrumen safeguards. Selanjutnya, PT. SMI akan melakukan kunjungan
rutin untuk memverifikasi kemajuan dan kinerja pelaksanaan instrument safeguards yang
disepakati. Secara khusus, ESMF ini juga mengharuskan pembebasan lahan dan persyaratan
pengungkapan (disclosure requirement) terkait harus terpenuhi sebelum pencairan pinjaman.

5
Updating dan Operasionalisasi ESMF
ESMF ini adalah dokumen yang dapat terus diperbaharui oleh PT. SMI dari waktu ke waktu
sesuai dengan kebutuhan dan situasi terkini. ESMF yang diperbaharui harus juga mendapat
persetujuan dari pihak Bank Dunia dan akan tersedia untuk para pemangku kepentingan melalui
website PT. SMI.
Detail prosedur yang harus diikuti olehPT.SMI untuk setiap jenis proyek untuk screening,
penilaian dampak, dan penentuan instrument pengamanan dan tindakan perbaikan, pemantauan,
pengawasan dan pelaporan serta konsultasi publik dan pengungkapan untuk proyek akan
dimasukkan ke dalam dokumen Operational Manual dari RIDF.

6
Annex 1. PT.SMI ESS dan World Bank Safeguards Operational Policies
PT SMI’s Environmental and Social Safeguards
1. ES-1: Assessment and Management of Environmental & Social Risks and Impact
2. ES-2: Labour and Working Conditions
3. ES-3: Pollution Prevention and Abatement
4. ES-4: Safety, Health and Security
5. ES-5: Land Acquisition and Resettlement
6. ES-6: Biodiversity Conservation and Natural Resources Management
7. ES-7: Indigenous Peoples and Local Communities
8. ES-8: Cultural Heritage
9. ES-9: Energy Conservation and Environment-Friendly Energy
10. ES-10: Consultation and Grievance Mechanisms
World Bank’s Safeguards Operational Policies
1. OP 4.01 Environmental Assessment
2. OP 4.04 Natural Habitats
3. OP 4.09 Pest Management
4. OP 4.11 Physical Cultural Resources
5. OP 4.12 Involuntary Resettlement
6. OP 4.10 Indigenous Peoples
7. OP 4.36 Forests
8. OP 4.37 Safety of Dam
9. World Bank Group General EHS Guidelines and Industry Sector Guidelines

Anda mungkin juga menyukai