Anda di halaman 1dari 7

GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Review RESUME: ENVIRONMENT AND SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (ESIA)


DAN OVERVIEW
ENVIRONMENTAL AND SOCIAL FRAMEWORK (ESF)
AMDAL serta kaitannya dalam pengajuan Hutang Ke Bank Dunia
Nama : Sony brown M.P Marpaung
No. Mhs : 22/501823/PTK/14773

Esia merupakan dampak mengenai lingkungan maupun social dengan standar


internasional yang diterapkan oleh anggota IUCN implementasi ESIA sendiri juga merupakan
proses menentukan dan mengevaluasi risiko dampak lingkungan dari suatu proyek pada tahap
awal perencanaan. Dimana dalam dokumen ESIA tersebut sebagai panduan untuk melakukan
analisis mengenai dampak lingkungan dan sosial serta untuk menyiapkan laporan ESIA secara
berjangka itu sendiri.

ESS menetapkan tanggung jawab Peminjam untuk menilai, mengelola dan memantau
risiko dan dampak lingkungan dan sosial yang terkait dengan setiap tahap proyek yang
didukung oleh Bank melalui Pembiayaan Proyek Investasi, untuk mencapai hasil lingkungan
dan sosial yang konsisten dengan Standar Lingkungan dan Sosial (ESS).

ESS dirancang untuk membantu Peminjam mengelola risiko dan dampak proyek, dan
meningkatkan kinerja lingkungan dan sosial mereka, melalui pendekatan berbasis risiko dan
hasil. Hasil yang diinginkan untuk proyek dijelaskan dalam tujuan masing-masing ESS, diikuti
dengan persyaratan khusus untuk membantu Peminjam mencapai tujuan ini melalui cara yang
sesuai dengan sifat dan skala proyek dan proporsional dengan tingkat risiko lingkungan dan
sosial dan dampak.

- Peminjam akan melakukan penilaian lingkungan dan sosial terhadap proyek-proyek


yang diusulkan untuk

a. pembiayaan Bank guna membantu memastikan bahwa proyekproyek tersebut


berwawasan lingkungan dan sosial serta berkelanjutan. Penilaian lingkungan
dan sosial akan sebanding dengan risiko dan dampak proyek. Ini akan
menginformasikan desain proyek, dan digunakan untuk mengidentifikasi
langkahlangkah dan tindakan mitigasi dan untuk meningkatkan pengambilan
keputusan.
b. Peminjam akan mengelola risiko dan dampak lingkungan dan sosial dari proyek
sepanjang siklus hidup proyek secara sistematis, proporsional dengan sifat dan
skala proyek serta potensi risiko dan dampak.
c. Dalam menilai, mengembangkan dan melaksanakan proyek yang didukung oleh
Pembiayaan Proyek Investasi, Peminjam dapat, jika perlu, setuju dengan Bank
untuk menggunakan semua atau sebagian kerangka lingkungan dan sosial
nasional Peminjam untuk mengatasi risiko dan dampak proyek, menyediakan
penggunaan tersebut akan memungkinkan proyek untuk mencapai tujuan yang
secara material konsisten dengan ESS.

Tujuan pembiayaan :

- Untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola lingkungan risiko dan


dampak sosial dari proyek dengan cara yang konsisten dengan ESS.

Untuk mengadopsi pendekatan hierarki mitigasi untuk:

(a) Mengantisipasi dan menghindari risiko dan dampak;

(b) Jika penghindaran tidak memungkinkan, meminimalkan atau mengurangi risiko


dan dampak ke tingkat yang dapat diterima;

(c) Setelah risiko dan dampak telah diminimalkan atau dikurangi, mitigasi; dan

(d) Jika dampak sisa yang signifikan tetap ada, berikan kompensasi atau ganti rugi,
jika secara teknis dan finansial bisa dilakukan.

Untuk mengadopsi langkah-langkah yang berbeda sehingga dampak buruk tidak jatuh
secara tidak proporsional pada yang kurang beruntung atau rentan, dan mereka tidak dirugikan
dalam berbagi manfaat dan peluang pembangunan yang dihasilkan dari proyek. Memanfaatkan
lembaga, sistem, undang-undang, peraturan dan prosedur lingkungan dan sosial nasional dalam
penilaian, pengembangan dan pelaksanaan proyek, Untuk mempromosikan kinerja lingkungan
dan sosial yang lebih baik, dengan cara yang mengakui dan meningkatkan kapasitas Peminjam.

Persyaratan Peminjam akan menilai,

Bahwa mengelola dan memantau risiko dan dampak lingkungan dan sosial dari proyek
sepanjang siklus hidup proyek untuk memenuhi persyaratan ESS dengan cara dan dalam jangka
waktu yang dapat diterima oleh Bank antara lain

A. Penggunaan kerangka lingkungan dan sosial peminjam


B. Penilaian lingkungan dan sosial
C. Rencana Komitmen Lingkungan dan Sosial (ESCP)
D. Pemantauan dan pelaporan proyek
E. .Keterlibatan pemangku kepentingan dan pengungkapan informasi

Peminjam akan memenuhi syarat (a) Melakukan penilaian lingkungan dan sosial dari proyek
yang diusulkan, termasuk keterlibatan pemangku kepentingan; (b) Melakukan pelibatan
pemangku kepentingan dan mengungkapkan informasi yang sesuai sesuai dengan ESS (c)
Mengembangkan ESCP, dan menerapkan semua tindakan dan tindakan yang ditetapkan dalam
perjanjian hukum termasuk ESCP; dan (d) Melakukan pemantauan dan pelaporan kinerja
lingkungan dan sosial proyek terhadap ESS

Jika ESCP mengharuskan Peminjam untuk merencanakan atau mengambil tindakan


dan tindakan tertentu selama jangka waktu tertentu untuk menghindari, meminimalkan,
mengurangi atau memitigasi risiko dan dampak tertentu dari proyek, Peminjam tidak akan
melakukan kegiatan apa pun sehubungan dengan proyek yang dapat menyebabkan risiko atau
dampak lingkungan atau sosial yang merugikan sampai rencana, tindakan atau tindakan yang
relevan telah diselesaikan sesuai dengan ESCP.

1. Jika proyek terdiri atau termasuk fasilitas yang ada atau kegiatan yang ada yang tidak
memenuhi persyaratan ESS pada saat persetujuan Dewan, Peminjam akan mengadopsi
dan menerapkan langkah-langkah yang memuaskan Bank sehingga aspek spesifik dari
fasilitas dan kegiatan tersebut memenuhi persyaratan ESS sesuai dengan ESCP
2. Jika proyek terdiri atau termasuk fasilitas yang ada atau kegiatan yang ada yang tidak
memenuhi persyaratan ESS pada saat persetujuan Dewan, Peminjam akan mengadopsi
dan menerapkan langkah-langkah yang memuaskan Bank sehingga aspek-aspek
tertentu dari fasilitas dan kegiatan tersebut memenuhi persyaratan ESS sesuai dengan
ESCP.
3. Proyek akan menerapkan persyaratan yang relevan dari Pedoman Kesehatan dan
Keselamatan Lingkungan (Environmental Health and Safety Guidelines/EHSGs).
Ketika persyaratan negara tuan rumah berbeda dari tingkat dan langkah-langkah yang
disajikan dalam EHSG, Peminjam akan diminta untuk mencapai atau menerapkan
mana yang lebih ketat. Jika tingkat atau langkah-langkah yang kurang ketat dari yang
disediakan dalam EHSG sesuai dengan mempertimbangkan keterbatasan teknis atau
keuangan Peminjam atau keadaan proyek tertentu lainnya, Peminjam akan memberikan
pembenaran yang lengkap dan terperinci untuk setiap alternatif yang diusulkan melalui
penilaian lingkungan dan sosial.

Penilaian lingkungan dan sosial

1. Peminjam akan melakukan penilaian lingkungan dan sosial untuk menilai risiko dan
dampak lingkungan dan sosial dari suatu proyek selama siklus hidup proyek.
2. Penilaian lingkungan dan sosial adalah cara utama untuk memastikan proyek-proyek
secara mental dan sosial sehat dan berkelanjutan, dan akan digunakan untuk
menginformasikan pengambilan keputusan.
3. Penilaian lingkungan dan sosial akan dilakukan sesuai dengan ESS1, dan akan
mempertimbangkan, secara terintegrasi, semua risiko dan dampak lingkungan dan
sosial langsung, tidak langsung dan kumulatif yang relevan dari proyek, termasuk yang
secara spesifik diidentifikasi dalam ESS
4. Cara penilaian lingkungan dan sosial akan dilakukan dan masalah yang akan ditangani
akan berbeda untuk setiap proyek.
5. Berbagai metode dan alat yang digunakan oleh Peminjam untuk melaksanakan
penilaian lingkungan dan sosial dan untuk mendokumentasikan hasil penilaian tersebut,
termasuk langkahlangkah mitigasi yang akan dilaksanakan, akan mencerminkan sifat
dan skala proyek

a. Analisis Dampak Lingkungan dan Sosial (ESIA)


b. Audit Lingkungan dan Sosial
c. Penilaian Bahaya atau Risiko
d. Penilaian Dampak Kumulatif
e. Analisis Sosial dan Konflik
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMP)
g. Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF)
h. AMDAL Regional
i. ESIA Sektoral
j. Kajian Lingkungan dan Sosial Strategis (SESA)

ESF adalah cara yang dilakukan oleh bank dunia untuk membantu pembangunan yang
berkelanjutan yang dilihat dari aspek social maupun lingkungan agar tercapai suatu kehidupan
yang sejahterah dan terlepasa dari jeratan kemiskinan,

Kerangka ini juga akan disertai dengan panduan non-wajib dan perangkat informasi untuk
membantu peminjam dalam menerapkan standa yang dilakukan oleh Bank Dunia dalam
melakukan uji tuntas dan dukungan implementasi, serta pemangku kepentingan dalam
meningkatkan transparansi dan berbagi praktik yang baik.

Secara garis besar dalam pengajuan suatu pinjaman kepada bank dunia, bank dunia
mengajukan beberapa persyaratan – persyaratan penting yang berkaitan dengan lingkungan
maupun social antaralain:

1. Pengkajian dan pengelolaan lingkungan dan social (dampak dan resiko)


2. Tenaga kerja dan kondisi kerja
3. Efisiensi Sumber Daya, Pencegahan, dan Pengelolaan Polusi
4. Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
5. Pembebasan Lahan, Pembatasan penggunaan Lahan
6. Konservasi keanekaragaman Hayati, dan pengelolaan Sumber daya alam hayati
yang berkelanjutan
7. Masyarakat adat atau komonitas local yang terlayani secara historis terkhususnya
daerah sub sahara atau africa
8. Warisan budaya
9. Perantara keuangan
10. Keterlibatan pemangku kepentingandan keterbukaan informasi

Bank dunia sebagai promotor ekonomi sangat mendukung sepenuhnya pembangunan


disuatu tempat agar terjadi pemerataan pembangunan sebagai bukti keseriusan bank dunia
dalam menjalankan visi dan misinya dalam suatu proses pembangunan yang membutuhkan
dana yang cukup fantastis.
Untuk mendapatkan pinjaman dari bank dunia perlu dilakukan analisis mengenai
dampak lingkungan maupun social yang cukup terperinci hal ini sejalan dengan persyaratan
– persyaratan yang dikemukakan oleh bank dunia agar terjadi keseimbangan antara aspek
ekonomi, social maupun lingkungan sehingga tidak terjadi kesenjangan antara ke tiga aspek
tersebut sebagai faktor penting dalam suatu proses pembangunan berkelanjutan. Para pengaju
pinjaman juga harus mengangkat tentang isu liungkungan maupun social yang terkait dengan
proyek yang akan dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang maksut pengajuan
pinjamaan sebagai sumber pendanaan suatu proyek yang berkaitan dengan proyek yang akan
dibangun

merupakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan social atau yang sering kita
kenal dengan kata amdal hal ini sangat kontras dengan visi dan misi bank dunia untuk
membangun ekonomi suatu wilayah tanpa menyampingkan kondisi social maupun
lingkungan agar tercapai suatu kehidupan yang sejahtera sehingga terbebas dari jeratan
kemiskinan ekstrim.

Dalam mencapai tujuannya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan


kemakmuran secara berkelanjutan demi manfaat lingkungan dan warganya. Standar akan:

• mendukung Peminjam dalam mencapai praktik internasional yang baik terkait dengan
kelestarian lingkungan dan social
• membantu Peminjam dalam memenuhi kewajiban lingkungan dan sosial nasional dan
internasional mereka
• meningkatkan nondiskriminasi, transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan tata kelola;
dan
• meningkatkan hasil pembangunan berkelanjutan dari proyek melalui keterlibatan
pemangku kepentingan yang berkelanjutan.

Untuk mendapatkan pinjaman dari bank dunia perlu dilakukan analisis mengenai dampak
lingkungan maupun social yang cukup terperinci hal ini sejalan dengan persyaratan –
persyaratan yang dikemukakan oleh bank dunia agar terjadi keseimbangan antara aspek
ekonomi, social maupun lingkungan agar dapat memenuhi visi dan misi dari bank dunia
sebagai investor peminjam dana utama pembangunan suatu proyek. pembangunan dan inklusi
sosial sangat penting untuk semua intervensi pembangunan Bank Dunia dan untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan. Bagi Bank, inklusi berarti memberdayakan semua orang untuk
berpartisipasi, dan mendapatkan manfaat dari, proses pembangunan. Inklusi mencakup
kebijakan untuk mempromosikan kesetaraan dan non-diskriminasi dengan meningkatkan akses
semua orang, termasuk orang miskin dan kurang beruntung, ke layanan dan manfaat seperti
pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, energi yang terjangkau, pekerjaan,
layanan keuangan, dan aset produktif. Ini juga mencakup tindakan untuk menghilangkan
hambatan terhadap mereka yang sering dikecualikan dari proses pembangunan, seperti
perempuan, anak-anak, penyandang cacat, pemuda dan minoritas, dan untuk memastikan
bahwa suara semua dapat didengar. Dalam hal ini, kegiatan Bank Dunia mendukung
perwujudan hak asasi manusia yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal Manusia.
Dalam suatu pembangunan diperlukan Standar Lingkungan dan Sosial dirancang untuk
membantu Peminjam mengelola risiko dan dampak proyek, dan meningkatkan kinerja
lingkungan dan sosial mereka, melalui pendekatan berbasis risiko dan hasil. Hasil yang
diinginkan untuk proyek dijelaskan dalam tujuan setiap ESS, diikuti dengan persyaratan khusus
untuk membantu Peminjam mencapai tujuan ini melalui cara yang sesuai dengan sifat dan skala
proyek dan proporsional dengan tingkat risiko lingkungan dan sosial dan dampak.
Secara harafia suatu pembangunan membuthkan dana yang cukup besar oleh karna itu
bank dunia datang dengan membawa angin segar sebagai investor utama dalam suatu
pembangunan namun perlu diketahui bahwasanya bank dunia juga memiliki visi misi untuk
mensejahterakan para mitranya dengan mengutamakan aspek lingkungan maupun social
sehingga ESIA sangatlah penting dalam pengajuan peminjaman terhadap bank dunia dimana
ESIA dilakukan untuk mengkaji dampak-dampak terhadap social dan lingkungan pada saat
pembanguan suatu proyek atau infrastruktur.

Sumber Referensi:
VANCLAY, F. (2015). Social Impact Assessment: Guidance for Assessing and Managing the
Social Impacts of Projects. (IAIA: Fargo). (Link: SIA_Guidance_Document_IAIA.pdf)
WORLD BANK. (2017). Environmental and Social Framework. (World Bank: Washington).
(Link: World Bank Document )

Anda mungkin juga menyukai