Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN 5: SPESIFIKASI LINGKUNGAN BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN KONTRAKTOR

DaftarIsi
1. 2. 3. 4. 5. Umum 2 TugasTugasKontraktorBerkenaandenganLingkungan.....................................................2 ProgramImplementasiEMPuntukKontraktor....................................................................3 PetugasKeselamatandanKesehatanKerjadanLingkunganKontraktor(SEO) ..................3 KegiatanKonstruksidanPeraturanLingkunganuntukKontraktor.....................................4 5.1 5.2 5.3 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Larangan ................................................................................................................... 4 Pengangkutan.......................................................................................................... 5 TenagaKerjaatauBarak/Basecamp.......................................................................5 PembuanganLimbahKonstruksidanLimbahKendaraan....................................12 KeselamatanselamaKonstruksi...........................................................................12 PerlindunganLingkungandanKeselamatanselamaPeledakan..........................13 PengendalianGangguandanDebu.......................................................................13 PembongkaranInfrastrukturyangtelahada ........................................................14 HubunganMasyarakat.......................................................................................... 14 PengelolaanBendaBudayadanProsedurKesempatanpencarian.....................15 BendaBerbahaya................................................................................................... 15 PelayananKesehatan,PendidikanHIV/AIDS ........................................................15 ProsedurLingkunganDarurat...............................................................................16 PelatihanLingkungandanKewaspadaan.............................................................17 UpayaPerbaikan.................................................................................................... 17

1. Umum Untuk menghindari kerusakan dan gangguan terhadap masyarakat sekitar dan untuk meminimalkan dampakdampak lingkungan selama konstruksi PLTA Cisokan, Kontraktor (dan stafnya) akan mengikuti upayaupayapencegahan: RencanaPengelolaanLingkungan(EMP)PLTACisokan,2010. Spesifikasi,prosedurdanupayaterbaiktercakupdalamLampiranini. 2. Tugas-Tugas Kontraktor Berkenaan dengan Lingkungan TugastugasKontraktortermasuktetapitidakterbataspada: a. PematuhanperaturanlegislasiIndonesiamengenailingkungan; b. Bekerjadalamskalasyaratsyaratkontrakdansyaratsyarattenderlainnya; c. Sebelum mulainya konstruksi, kontraktor akan menyerahkan Rencana Keselamatan Kegiatan Proyek (PSAP) kepada Konsultan Supervisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknis dan PengawasLingkungan(SES).PSAPharusmencakupupayaupayapelaksanaanpadakondisicuaca burukataukecelakaankebocoran,tercecer,atauemisi.

d. Mengorganisasikanperwakilantimkontruksiuntukberpartisipasidalampemeriksaanbersamadi lokasi yang dilaksanakan Tim Pengelolaan Proyek PLN (Unit Lingkungan Hidup) (PLN) / atau SES dan Badanbadan Pemerintah, dan melaksanakan tindakan korektif apapun yang diinstruksikan PLN/SES; e. MenyediakandanmemperbaharuiinformasipadaSESberkaitandengankegiatanpekerjaanyang dapatberperan,atauterusmenimbulkankondisikondisilingkunganyangburuk; f. Menghentikan kegiatan konstruksi yang menimbulkan dampakdampak buruk saat menerima instruksi dari SES dan mengusulkan dan melaksanakan tindakan korektif dan mengimplementasikan metoda alternatif konstruksi, jika diperlukan, dalam rangka meminimalkandampakdampaklingkungan;

g. MempersiapkanLaporanPematuhanKontraktorpadaSESyangdisiapkansetiapbulan. h. Dalam jangka waktu enam bulan sejak mulainya konstruksi, Kontraktor harus mempersiapkan ProgramImplementasiLanskapdanmemberikannyakepadaSESuntukdireviewdanpesetujuan. LIP harus mengindikasikan lokasi dan pekerjaan kontraktor yang dilaksanakan dalam rangka menjagalahanpadalokasiyangterkenadampakolehkonstruksiaccessroad. i. Merancang dan mengimplementasikan sebuah Unit berisikan Ketua Enjinir Kontraktor atau deputinya, dan Staf Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SEO) yang bertanggung jawab atas yang terdeskripsikan pada 1.4 dibawah, menerima, memproses dan mencapai penyelesaian mengenai pengaduan masyarakat yang muncul akibat kegiatan konstruksi. Mencatatpengaduantersebutdanpenyelesaiannyaharusdisimpanuntukkeperluanreviewoleh SES.

3. Program Implementasi EMP untuk Kontraktor Kontraktor diharuskan untuk memberikan Program Implementasi EMP (EMPIP) sebagai bagian dari usulan mereka mengenai Pernyataan Metoda Konstruksi yang disiapkan sebagai bagian dari dokumen lelang sebelum mulainya konstruksi. EMPIP Kontraktor harus menyediakan uraian seperti komitmen Kontraktor untuk perlindungan lingkungan, metodologi implementasi proyek EMP; desain uraian dan pemasangan lokasi fasilitas pengendalian polusi (mis. Saluran air, settling tank, dll) atau upayaupaya pencegahan,dansumbersumberyangdiusulkankontraktoruntukimplementasiEMP. Dalam jangka waktu enam bulan sejak mulainya konstruksi, Kontraktor akan menyiapkan Rencana Lanskap Master dan memberikannya kepada SES sebagai bahan persetujuan SES. Rencana lanskap harus mencakup seluruh pekerjaan proyek yang dapat berdampak pada vegetasi dan bentuk tanah yang alamiah (mis. Borrow pits, buangan sampah, lereng dan daerah temporer/penimbunan sampah). Lokasi dan daerah sensitif dimana pekerjaan tanah dibutuhkan selama konstruksi dan setelah konstruksi yang telah diidentifikasi dan dimasukkan ke desain. Rencana Lanskap akan mencakup desain awal pada rencanalahantemporerdanpermanenselamaperiodepemeliharaankonstruksidanpascakonstruksi. 4. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kontraktor (SEO) Staf Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kontraktor (SEO) bekerja penuh waktu di lokasi yang akan ditunjuk oleh Kontraktor. SEO diharapkan mempunyai pengalaman kerja sedikitnya 7 tahun dalam pengelolaan lingkungan, pelatihan, pemantauan proyek konstruksi infrastruktur. SEO harus mengenalperaturanlegislatiflingkunganIndonesia. SEO bertanggung jawab atas implementasi dan pengelolaan program EMP. Peran dan tanggung jawab SEOadalah,tetapitidakterbataspada,berikut: a. Membantu SES dalam melaksanakan pelatihan mengenai pemahaman aspek lingkungan yang ada untuk pekerja kontraktor dalam waktu dua minggu sejak mobilisasi dan saat masuknya perkerja baru, dan memperbaharui pelatihan setiap enam bulan. Melaksanakan pelatihan tambahansepertiyangdisarankanSES. b. Melaksanakan pengawasan lingkungan lokasi proyek untuk memeriksa pelaksanaan Kontraktor di lokasi proyek, peralatan dan metodologi pekerjaan dalam hubungannya dengan pengendalian polusidanimplementasipencegahanlingkunganyangtepat; c. Pemantauan implementasi upayaupaya pencegahan lingkungan dan pemenuhan kontraktor berkenaan dengan perlindungan lingkungan, pencegahan polusi dan upayaupaya pengendaliannya, dan syaratsyarat kontrak, saran untuk kontraktor mengenai kemajuan lingkungan,pengawasan,upayaupayaproaktifpencegahanpolusi;

d. Melaksanakan pemeriksaan dan memberikan usulan upayaupaya pencegahan pada Kontraktor dalam kasus pihak yang tidak memenuhi EMP yang telah ditemukan. Berpartisipasi dalam pemantauandanimplementasiupayaupayaperbaikanuntukmengurangidampaklingkungan. e. Mereview keberhasilan EMP untuk mengkonfirmasi upayaupaya pencegahan sesuai dengan anggaran. f. MempersiapkanLaporanPemenuhanKontraktorsetiapbulanuntukSES.

g. MemasukkankemajuanimplementasiEMPpadalaporankemajuankonstruksikontraktor. h. Pemeriksaanpengaduan,evaluasidanpengidentifikasianupayaupayakorektif.
3

i. j.

MelaksanakanpekerjaanpemantauantambahandalamkerangkawaktuyangspesifikolehSES. Mengantarkandanmengimplementasikankegiatanyangdikoordinasikandandiinstruksikanoleh SESterhadapseluruhmasalahmasalahlingkunganyangdiperlukan.

k. Kontraktor akan memastikan sumbersumber disediakan yang cukup untuk SEO bagi implementasiEMPselamatahapkonstruksi.
Gambar1StrukturOrganisasiuntukPengelolaanLingkunganselamaKonstruksi

PLNPHJ(UnitLingkungan)
p E L

S u

Panelindependen Mereviewdanmemberisaranaspeklingkungandansosial KonsultanSupervisi(Unit Lingkungan)

p e r v i s i

A P

Kontraktor

O R A

Subkontraktor
5. Kegiatan Konstruksi dan Peraturan Lingkungan untuk Kontraktor

KontraktorakanmempersiapkandanmenegakkanKodeEtikyangharusdiikutiPekerjauntukhalberikut. 5.1 Larangan Kegiatantersebutdilarangdilakukandiataudekatlokasiproyek: 1. Menebangpohonuntukalasanapapundiluardaerahkonstruksiyangtelahdisetujui; 2. Berburu,memancing,perburuandanpenangkapanhewanliarataupengumpulantanaman; 3. Membeli hewan liar untuk dagingnya atau untuk dijadikan makanan atau untuk alasan apapun lainnya; 4. Gangguanterhadapapapunyangmengandungnilaiarkeologiataubersejarah; 5. Menyalakanapidiluardaerahbarak/basecamptanpaijin; 6. Menggunakansenjataapi(kecualipetugaskeamananyangmemilikiijin); 7. Meminumminumanberalkoholbagipekerjaselamajamkerja 8. Membersihkanmobildanperalatandialiransungaiataudanau.
4

9. Melakukan pemeliharaan (penggantian oli dan filter) mobil atau peralatan di luar daerah yang memilikiijin. 10. Membuang sampah di lokasi dan membuang sampah padat di tempattempat yang tidak memilikiijin. 11. Pekerjayangmengendaraisepedamotortanpamengenakanhelm. 12. Pengendaliankendaraankonstruksiolehorangyangtidakmemilikiijin. 13. Mengendaraikendaraanmelebihibataskecepatan. 14. Mengurunghewanliar(terutamaburung)dibarak/basecamp. 15. Bekerjatanpaperalalatankeselamatan(termasuksarungtangan,sepatubotdanmasker). 16. Membuatkeributandangangguandiataudekatmasyarakat. 17. Melanggarkebiasaandantradisimasyarakatsekitar. 18. Penggunaan sungai dan aliran sungai untuk mencuci pakaian. Penggunaan sungai dan aliran sungaiuntukmencucipakaian. 19. Penggunaan peralatan las, obor las dan sumber api lainnya dimana api dapat mengakibatkan bahaya. 20. Tidakdipisahkannyasampahbasahdansampahpadatdarikegiatankonstruksi. 21. Tercecernyapolutanpotensialsepertibahanbakar. 22. Pengumpulankayubakar. 23. MelakukanMCKdiluarfasilitasyangdisediakan. 24. Membakarsampahdan/ataumembersihkanvegetasi. 5.2 Pengangkutan Kontraktorharusmenggunakanruteyangtelahdipilihmenujulokasiproyek,sepertiyangsudahdisetujui dengan SES, dan menggunakan jenis berat kendaraan yang sesuai dengan kelas jalan di daerah lokasi. Kontraktor akan membatasi berat pengangkutan untukmencegah kerusakan di jalan dan jembatan lokal untuktujuanpengangkutan.Kontraktorakanbertanggungjawabataskerusakanjalandanjembatanlokal akibat muatan yang berlebihan, dan akan diharuskan melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang akandisetujuiSES. Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan di jalanmaupun offroad dengan menghasilkanbuangan emisi dan kebisingan yang berlebihan. Di daerah pemukiman, peredam suara harus dipasang dan dipeliharadalamkondisiyangbaikpadaseluruhperalatanbermesindibawahpengendalianKontraktor. Upayaupaya pengendalian lalu lintas yang memadai harus dilakukan oleh Kontraktor selama masa KontrakdanupayaupayatersebutharusmenjadisubyekdalampersetujuanawalSES. 5.3 Tenaga Kerja atau Barak/Basecamp Kontraktor harus, jika memungkinkan, mengangkat pekerja lokal sebagai mayoritas tenaga kerja di proyekdanmenyediakanpelatihanyangsecukupnyayangdibutuhkan. Minimumyangdibutuhkan: Didalambarak/basecamppekerjaakandisediakanfasilitasminimalsebagaiberikut:

Pagar pembatas keamanan dengan tinggi sedikitnya 2m yang dibangun dengan bahanbahan yang sesuai.

Di setiap lokasi terdapat fasilitas dan peralatan yang tepat dan sesuai untuk mencuci pakaian. Pemisahan fasilitas MCK yang sesuai akan disediakan untuk digunakan oleh pekerja lakilaki dan perempuan. Penempatan Kamar mandi, Toilet Perempuan dan Toilet Lakilaki (urinal) akan disediakan di setiap lokasibarak/basecampdalamskalaberikut: o o o o Dimana terdapat pekerja perempuan, akan terdapat satu toilet untuk setiap 25 perempuanatausebagiannya. Dimanaterdapatpekerjalakilaki,akanterdapatsatutoiletuntuksetiap25lakilakiatau sebagiannya. Setiap toilet akan tertutup dan terpartisikan untuk kenyamanan privasi, dan akan dilengkapipintudengankuncinya. Dimana terdapat pekerja lakilaki dan perempuan, setiap toilet perempuan dan toilet lakilaki (urinal) akan dapat dikunci dari dalam, dan dari luar ruangan, dan terdapat tanda dalam bahasa yang dimengerti oleh seluruh pekerja contohnya LakiLaki dan Perempuan. Toilet perempuan dan lakilaki (urinal) akan dilengkapi pencahayaan yang cukup dan akanterjagakebersihankondisitoiletnyasetiapwaktudan Air akan disediakan di atau dekat toilet perempuan dan toilet lakilaki dengan menyimpannyadalamember.

o o

Poliklinik. P3K harus disediakan di setiap lokasi konstruksi dan dikelola oleh pekerja yang setiap saat bertanggung jawab selama jam kerja di lokasi kerja. Pekerja tersebut harus diberi penyuluhan mengenai perawatan P3K. Pengaturan tertulis akan dipakai mengenai penggunaan kendaraan yang adauntukmengangkutpekerjayangterlukaatausakitkepuskesmasataurumahsakitterdekat. Daerah gudang bahan bakar atau oli dan untuk pemeliharaan tempat bekerja. Daerah tesebut harus tertutup dan mempunyai lantai yang padat untuk menghindari menyebarnya bahan bakar dan oli yangtercecerdilokasi.Selokanairdaridaerahtertutuptersebutakandibuangketangkapanminyak yangtelahdidesainsesuaikegunaannya. Fasilitas murah untuk pengelolaan pelepasan buangan air dari toilet, tempat cuci dan lainlain. Pengelolaan standar harus dipenuhi setiap waktu adalah tersedianya oksigen biologis (BO5) kurang dari30ppm,padatantersuspensikurangdari50ppmatausesuaidenganketentuandalamperaturan Indonesia. Sistem drainase air buangan yang membuang seluruh buangan air permukaan dari barak/basecamp ke kolam pengendap lumpur yang akan dibuat dengan minimum menyimpan aliran air buangan selama 15 menit dari seluruh lokasi yang akan dihasilkan kembali oleh 20 tahun curah air hujan dengan durasi sedikitnya 15 menit. Koefisien air larian digunakan dalam perhitungan volume kolam buangan sebesar 0,9. Kolam pengendap lumpur akan dijaga keefisienan kondisinya untuk digunakan selama masa konstruksi dengan memisahkan lumpur dan partikel tanah yang secara tetap dibuang dandiangkutdandisimpandalambuanganmateriallimbahyangdisetujuiSES. Seluruh buangan dari kolam pengendap lumpur akan dialirkan ke perairan alamiah melalui daerah berumputdenganlebarsedikitnya20meterdengangradienmemanjangyangsesuai. Fasilitasbuanganairharusterdapat: o BuanganlimbahMCKakandialirkankeseptictank. o Limbah dapur dapat ditimbun. Air limbah dari lokasi barak/basecamp dapat dibuang di buangan dapur yang berlokasi 15 menter dari badan perairan. Kapasitas penyimpanan harus dapat menampung sedikitnya 1,3 kali dari volume maksimum buangan air yang dialirkan. Dasar timbunan harus diisi dengan kerikil dan di sisisisinya ditutup dengan kayu,dll.untukdapatmencegaherosidanambruknyatimbunan.

Sampah padat yang dihasilkan dari lokasi konstruksi dapat digunakan kembali jika sampahtersebutdapatdidaurulangataudibuangdilokasiTPS.

Seluruh fasilitas barak/basecamp harus dikelola dalam keadaan bersih dan aman selama masa konstruksi. Barak/basecampharusmempunyaikebijakanpencegahanapiyangefektif.

KegiatanKegiatandalamBarak/Basecamp. UpayaupayaPencegahanberikutharusdilaksanakandibarak/basecampkonstruksi:

Upayaupaya untuk memastikan tidak terjadinya kebocoran minyak dan oli ke badan perairan atau perairanbawahtanah. Buanganairtidakbolehdibuangkebadanperairan. Pengumpulansampahpadatsecaraberkalaharusdilaksanakandandibuangdengancarayangaman. Seluruh peralatan yang sudah terpakai seperti peralatan P3K dan peralatan kebersihan untuk menjagakesterilandandankebersihankamarmandi,harusdilakukansegera.

Kontraktor akan memastikan lokasi kantor, gudang, dan tempat kerja berlokasi di daerah yang tepat sesuai dengan yang sudah disetujui oleh SES dan jaraknya dari pemukiman penduduk yang sudah ada tidak kurang dari 200 meter . Penyimpanan bahanbahan peledak harus disimpan sejauh mungkin dari daerah pemukiman, daerah administrtif atau daerah publik, lokasi gudang harus diterima, disetujui oleh otoritasyangrelevandanpatuhterhadapperaturanIndonesiayangada. Kontraktor harus memastikan daerah lokasi kantor dan gudang untuk bahan bakar diesel dan bitumen dengan jarak dari badan perairan tidak kurang dari 50 meter dan dioperasikan supaya tidak ada polutan yang memasuki badan perairan, baik air di atas tanah maupun air di bawah tanah, khususnya selama masa musim hujan. Hal ini membutuhkan oli untuk didaur ulang dan lubang buangan sekitar daerah tersebutdengansettlingpond/daerahtangkapanminyakyangtelahdisetujuidisetiapbuangan. RestorasiLokasi: Saat selesainya pekerjaan konstruksi, seluruh fasilitas lokasi barak/basecamp konstruksi dan seluruh lokasi harus dikembalikan sesuai dengan kondisi semulaseperti sebelum mulainya pekerjaan atau sesuai kondisi yang disetujui dengan pemilik lahan.berbagai kegiatan harus dilaksanakan untuk restorasi lokasi diantaranya:

Kontaminasi tanah terhadap minyak dan bahan bakar harus dihilangkan dan diangkut dan ditimbun dalamdaerahdaerahbuanganairyangtelahdisetujuiolehSES. Lokasikonstruksibarak/basecampharusditanamirumputdanpohonyangditebangharusdigantikan denganpohondarispesiesyangsama. Pohonpohon yang akan diserahterimakan pada masyarakat atau pemilik lahan untuk perawatan danpengairanlebihlanjut. Soakpitsdanseptictankakanditutupdandikunci. 6. Pengelolaan Limbah dan Erosi

Limbah padat, sanitasi, dan limbah yang berbahaya harus secara tepat dikelola melalui implementasi upayaupayaberikut:
7

PengelolaanLimbah

Meminimalkanproduksilimbahyangharusdikelolaataudimusnahkan. Jika menghasilkan sampah berbahaya seperti minyak, baterai, dll, prosedur yang tepat harus dilaksanakanberkaitandenganpenyimpanan,pengumpulan,pengangkutandanpembuangannya. Menemukandanmemisahkandaerahdaerahbuanganyangjelasmengindikasikanbahanbahanyang spesifikyangdapatdisimpandidalamnya. Pengelolaan penempatan semua buangan konstruksi (termasuk pekerjaan tanah) pada lokasi buangan yang sudah disetujui (>200 m dari sungai, aliran sungai, danau, atau dataran basah dan memenuhi standar Indonesia, atau kontraktor akan mengimplementasikan upayaupaya pencegahan dalam dokumen tender). Membuang semua sampah, metal, minyak yang telah terpakai dan bahan bahanberlebihanyangdihasilkanselamakonstruksikedaerahyangtelahmemilikiijin.Menggunakan sistemdaurulangdanpemisahanbahanbahanyangdapatdigantikandanyangdapatdidaurulang.

PengendalianErosi

Gangguanterhadapsesedikitmungkindaerahproyek,menstabilkandaerahproyeksecepatmungkin, pengendalian selokan melewati daerah proyek, dan membatasi sedimen di lokasi. Membangun pembataspengendalierosidisekitarbataspenampang,lubangbuangan,andjalanraya. Mengkonservasikan tanah humus dengan sampah daunnya dan material organisnya, dan menggunakan kembali material tersebut untuk daerah masyarakat yang terganggu untuk mempercepattumbuhnyavegetasilokalasal. Menggunakan rumput lokal asal melindungi tanah yang bersifat erosif atau menutup permukaan konstruksi. Melakukan upayaupaya pengendalian erosi sebelum musim hujan dimulai dan sebaiknya cepat dilakukansetelahkonstruksi. Disemualokasikonstruksi,dipasangstrukturpengendaliansedimendimanasajayangdiperlukanjika perlu diperlambat atau mengalirkan buangan dan batas sedimen sampai vegetasi dapat ditanam kembali.Strukturpengendaliansedimentermasuk(tapitidakterbataspada)penebangansesuaipola, beronjong, kolam tangkapan sedimen, gulungan rumput, pagar semaksemak, pagar penahan lumpur/sedimen. Pengendalian aliran air yang melalui lokasi konstruksi dan daerah yang terganggu dengan lubang, gundukan,strukturpenahan,rumputhidupdanbatubatu. Memelihara dan melaksanakan kembali upayaupaya pengendalian erosi sampai vegetasi dapat tumbuhkembali.

Pemeliharaan

Mencaridanmemisahkandaerahpemeliharaan(>15mdarisungai,aliransungai,danauataudataran basah).PenyimpanminyakharusditempatkandilokasiyangtepatdandisetujuiolehSES. Memastikan semua kegiatan perawatan peralatan, termasuk penggantian minyak, dilakukan didalam daerah pemeliharaan yang terpisah, tidak boleh membuang minyak ke tanah, badan perairan, selokanatausistempembuanganairkotor. Seluruh tumpahan produkproduk bahan bakar yang telah dikumpulkan dan harus dibuang sesuai dengan standar prosedur/panduan lingkungan. Daerah penyimpanan dengan pengisian akan berlokasi setidaknya 50m dari seluruh struktur drainase dan badan perairan yang penting seperti yangdiperintahSES.

7. Pekerjaan Tanah, Gali urug Lereng Seluruhpekerjaantanahharusdikendalikansecaratepat,terutamamasamusimhujan. Kontraktor akan menjaga gali urug lereng yang stabil setiap waktu dan melaksanakannya dengan sesedikitmungkingangguanterhadapdaerahdiluarbataspekerjaan. Kontraktor akan menyelesaikan operasi gali urug pada satu lokasi secepat mungkin dan lebih baik dikerjakan dalam satu operasi yang berkesinambungan untuk mencegah pekerjaan tanah yang hanya dikerjakansebagian,terutamaselamamusimhujan. Untuk melindungi gali urug lereng dari erosi, sesuai dengan gambar, drainase melintang dan drainase bawahakandisediakanpadalerengbagianatasdanbawahdanakanditumbuhkanrumputdantanaman lainnyauntukmenutupilereng. Galianataubahanyangtidaksesuaiakandibuangkedaerahbuanganyangsudahditentukansepertiyang telah disetujui oleh SES. Lokasi buangan baru yang diusulkan oleh kontraktor selama konstruksi yang harus disetujui oleh SES setelah dipresentasikan oleh kontraktor sebagai laporan kelayakan atas lokasi buanganbarudanupayaupayapencegahandanrestorasiyangakandiimplementasikanjikalokasisudah disetujui. Lokasi buangan baru harus tidak berlokasi dimana dapat menimbulkan longsor kemudian hari, mengganggu tanah pertanian dan properti lainnya, atau menimbulkan tanah dari buangan teralirkan ke badan perairan. Selokan mungkin diperlukan untuk digali didalam atau ujung lereng, sebagai mana yang diperintahkanolehSES. 8. Timbunan (Stockpiles) dan Tempat Galian (Borrow pit) Operasional tempat galian baru, di tanah, dasar sungai, atau di daerah yang sudah ada, harus disetujui lebih dahulu oleh SES, dan operasional akan dihentikanbila diinstruksikan oleh SES. Galian akan dilarang jika dapat mengganggu pola drainase alami atau yang sudah didesain. Dasar sungai akan dilarang jika mengganggu atau membuat kerusakan pada tebing sungai, atau pekerjaan di sungai yang menghanyutkanterlalubanyakmaterialkehilir. Kontraktor akan memastikan seluruh borrow pit yang telah digunakan dalam kondisi baik dan rapi dengan sisi kemiringan yang stabil, dan dibuat drainase untuk memastikan tidak ada air yang tergenang yangdapatmenimbulkannyamuk. Batuan dan kerikil dari sungai dipastikan daerahnya cukup luas untuk membatasi kedalaman material yang diangkut sepersepuluh dari lebar sungai pada satu lokasi, dan tidak akan diangkut dari daerah basah, dan tidak akan membelokkan atau mengganggu aliran sungai atau membuat kerusakan atau mengacaukantebingsungai. Lokasi penghancur batu harus mendapat persetujuan SES dan tidak akan berada di daerah sensitif atau beradadipemukimanpenduduk,danakanberoperasidenganalatpengendalidebuyangsesuai. Dalamtempatgaliandanlokasibuangan,Kontraktorakan:

Mengidentifikasi dan membatasi lokasi untuk stockpiles dan borrow pits, memastikan keduanya berada paling sedikit 15 meter dari daerah kritis seperti lereng, lahan mudah tererosi, dan daerah yang mengalirkan air ke badan perairan sensitif (kecuali lokasi yang dirancang dengan tembok batu untukmelindungilingkungansekitar.
9

Membatasigalianmaterialhanyadidaerahyangtelahdisetujuidandibatasi. Menimbun humus ketika pertama dibukanya borrow pits. Saat borrow pit yang telah digunakan dibuang, timbunan humus sebelumnya harus disebarkan ke seluruh daerah borrow dan kualitasnya ditingkatkansupayamenjadihalus,permukaannyasama,dimiringkanuntukdikeringkan. Buangan yang berlebihan distabilkan dan ditumbuhkan kembali. Jika sesuai, sisasisa organik yang berlebihan harus disebarkan ke seluruh lokasi yang terkena dampak untuk mendorong penanaman kembali. Saluransaluran drainase yang ada di seluruh lokasi yang terkena dampak operasional harus dijaga daritanahgalian. Saatpekerjaanterselesaikan,seluruhsisasisahasilkonstruksiharusdiangkutdarilokasi.

Kontraktor akan mempresentasikan rencana eksploitasi borrow pits. Operasional borrow pits harus tercakupaspekaspekseperti:

Operasional harus dilakukan dalam tahaptahap sendiri dan material berharga harus digunakan secarapenuhsupayarehabilitasiyangprogresifdapatdilakukan. Hal terpenting adalah operator merencanakan rehabilitasi yang progresif selama masa operasional. Perencanaan dalam rehabilitasi final tempat galian harus dibuat sebaikbaiknya sebelum pemberhentian operasionalnya. Rencana apapun untuk rehabilitasi lokasi harus mencakup uraian singkat lokasi sebelum dimulainya operasional termasuk tanah, bentukan lahan, flora dan fauna, drainasedannilainilaikonservasi. Penyimpanan harus dikerjakan dengan cara sistematis, umumnya searah lereng, supaya bagian bagianyangtelahdigunakandapatdirehabilitasidanditanamikembalitanpaadanyagangguan. Dimana terdapat volume buangan tanah atau batu tak berguna yang cukup banyak yang dihasilkan operasional quarry, meterial ini harus disimpan dalam lokasi buangan yang tepat, diletakkan dan dibentuk supaya berbaur dengan lingkungan sekitar. Membentuk ulang lokasi buangan berbiaya mahalharusdihindarkan. Meminimalkan total daerah yang terganggu adalah metoda terbaik untuk pengurangan erosi dari aliran air hujan dan invasi rumput liar. Gunakan tanda batas, seperti pancang atau pita tanda, untuk mengindikasikankepadaoperatormesinpadadaerahyangharusdibersihkan. Kontraktor menyampaikan rencana peledakan di setiap lokasi untuk direview dan disetujui oleh SES sebelumimplementasi. Mencegah peledakan pada kondisi cuaca yang mendung atau buruk. Waktu peledakan yang tetap harusdipatuhidandiinformasikankemasyarakat. Pemindahan batuan harus dilakukan dalam rangkaian umpakan jika material stabil. Orientasi umpakan harus mempertimbangkan geologi dan sisi pemandangan dimana quarry terlihat. Seluruh umpakan harus dapat mengeringkan sendiri. Setiap umpakan harus bertindak sebagai area pengeringan, mengalirkan air sepanjang umpakan ke tempat/kolam buangan yang sesuai. Jika drainase dialirkan ke bawah dari satu umpakan ke lainnya, erosi akan terjadi dan umpakan dapat rusak. Humus biasanya lebih gelap, lapisan tanah teratas yang mengandung nutrien, mineral, bibit dan materialorganisyangdapatmengikatkeseluruhannya.Jikamemungkinkan,humusterpisahkanharus disimpan langsung di daerah yang telah direhabilitasi. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan penimbunandanpenanganantanahduakali. Jika humus harus ditimbun, diingatkan bahwa kualiasnya akan memburuk. Upayaupaya berikut membantumempertahankankualitastanah. o Humus harus dipisahkan dari tanah, kerikil dan bahan lainnya; jika dimungkinkan, humus ditumpuktidakmelebihisatumeteruntukmengurangipengasaman;
10

o o o o o

penimbunanhumusharusdilindungidarierosi; Penanaman kembali di stockpiles (semak belukar dan rerumputan) mengurangi erosi dan menjagakegiatanbiologisditahan; humusdilarangdikuburataudilindaskarenaakanmerusakstrukturtanah; tanahharusdisimpandidaerahyangtidakdilintasi;dan Perawatanhumusyangberlebihanharusdihindari.

Lokasi proyek harus diperiksa secara tetap dalam pengendalian rumput liar, jumlah mereka harus dicatat,danjikadiperlukanprogrampengendalianbisadiimplementasikan. Seluruhairbuangandaridaerahpekerjaan,yangmengandungsedimen,harusdikumpulkandikolam pengendap sebelum dibuang dari lokasi. Air dari pencucian, penyaringan, atau alat pengurangan debu harus dikelola sebagai mana mestinya. Metoda yang telah diterima untuk menghilangkan sedimen dari buangan termasuk kolam buangan, saringan rumput, saringan agregat, lahan basah (kolam dangkal dengan tanaman yang sesuai). Untuk borrow pits di daerah bervegetasi, air buangan harusdialirkanmelaluivegetasisebelummencapaibadanperairanuntukpenyaringansedimen. Pengelolaandampakkebisinganyangdapatdicapaimelaluiupayaupayaberikut: o Membatasi operasional ke jam kerja operasional yang sesuai. Hal ini merupakan cara paling sederhanauntukmencegahdampakkebisinganyangberlebihan.Caraefektiflainnyaadalah menyediakan jarak pemisah yang sesuai untuk meredam kebisingan ke tahap yang dapat diterima. o Penutupan sekitar tempat penghancur dan penyaringan. Pembatas padat seperti tembok bentuk topografi, dapat mengurangi tingkat kebisingan yang paling efektif. Hanya mengandalkan pembatas tanaman hanya akan menghasilkan pengurangan tingkat kebisinganyangmarginal. Penghancur baru hidrolik menghasilkan kebisingan yang lebih rendah daripada dengan peledakan sekunder. Secara umum, operator harus menghindari penggunaan kawat detonasi permukaan. Pelubangan yang memadai dan penundaan diantara lubang tembakan harus selalu digunakan. Menggunakan detonator nonelektrik yang telah memiliki persetujuansebagaisistempenundaanyangpalingtidakbisinguntukpeledakanawal.

Upayatidakan berikut dipertimbangkan untuk meminimalkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara. o Arah angin dan penempatan stockpile di lokasi harus dipertimbangkan selama tahap perencanaan. Pepohonan harus ditumbuhkan untuk dijadikan penahan angin atau topografi dan/atau penggunaan tanggul, untuk menutupi stockpiles dan daerah kerja dari angin. Konveyor dan tempat bongkar muat dapat menjadi sumber terbesar dari debu, karenanya mungkin diperlukan tanah berpagar, semprotan air, atau peralatan pengurangan debu yang telah disetujui. Jarak turun terhadap bongkar muat dan puncak timbunan harus dijaga di tahapminimum. Kecepatan kendaraan adalah faktor utama dari kenaikan debu. Kecepatan kendaraan di lokasi harus dibatasi. Sebagai tambahan, di jalur pengangkutan sepanjang jalan yang tidak diaspal,disarankanuntukmenurunkankecepatanterutamadidaerahpemukimansepanjang jalurjalurtersebut. Stockpiles dan jalanjalan dapat disemprotkan dengan bahan kimia seperti magnesium klorida untuk menghasilkan lapisan yang kedap, yang akan mengurangi kenaikan debu. Sebagaialternatif,penyemprotanairtetapdapatdigunakanuntukmengurangidebu.Limbah minyaktidakbolehdigunakansebagaiperedamdebu. Tergantung material yang diangkut dan potensi mengeluarkan debu harus dipertimbangkan dalam pengisian truk. Secara umum, tumpukan tertinggi dari bahan angkutan harus tidak
11

melebihi tinggi pembatas bak truk, kecuali jika ditutupi. Faktor lingkungan menjadi faktor besar dalam polusi udara dan buangan debu. Tindakan tambahan harus dilakukan pada saat kecepatan angin tinggi, atau selama kondisi cuaca yangburuk lainnya, untuk meminimalkan timbulnyadebu.Kurangikecepatankendaraan,tingkatkanpenyemprotanairuntukjalandan stockpiledanbatasijumlahprodukyangdiangkutperpengisianangkutan,mungkinmemadai padakondisicuacayangburuk.

DampakVisualdapatdiminimalkanmelalui: o Vegetasi alamiah adalah sumber yang berharga yang dapat digunakan untuk maksud penghalang pandangan. Vegetasi mungkin tidak perlu rusak oleh kegiatan yang singkat dengan mesin berat di batas galian. Pembersihan harus dijaga sampai tingkat minimum yang sangat dibutuhkan untuk operasional yang efektif. Penanaman vegetasi juga dapat sebagaipenghalangpandangantambahan. Permukaan borrow pit harus diberi penghalang pandangan dari jalan yang digunakan dan tempatyangdikunjungimasyarakatumum.Jikamemungkinkan,permukaanpekerjaanharus tidak mengarah dari ke tempat umum dan lingkungan tetangga, dan arah pekerjaan diusahakan dipilih supaya tersembunyi dari pandangan umum. Jika memungkinkan, umpakanteratasharusdikerjakandandirehabilitasisecepatmungkin. Borrow pits baru dilarang dibuka bersebelahan dengan jalan yang sering digunakan oleh masyarakat, kecuali telah diberi penghalang dengan topografi dan/atau vegetasi. Tempat masukjalanharusdibuatsedemikianrupasehinggamenghindarkandaripandanganlurus..

9. Pembuangan Limbah Konstruksi dan Limbah Kendaraan. Kontraktor akan melakukan dan menegakkan prosedurprosedur pembersihan lokasi seharihari, termasukpemeliharaanfasilitaspembuanganyangsesuaiuntuksisasisakonstruksi. Sisasisapembongkaranstrukturyangadasedapatmungkindigunakankembalisampaitahapyanglayak, dalam konstrusi yang diusulkan (mis. material untuk penimbunan). Pembuangan sisasisa proyek harus diangkut hanya di lokasi yang ditentukan dan disetujui SES. Kontraktor harus memastikan lokasilokasi tersebut (a) tidak berlokasi dalam daerah hutan yang ada; (b) tidak berdampak pada saluran drainase; dan (c) tidak berdampak ke flora yang dilindungi. Dengan alasan apapun kontraktor tidak boleh membuangmaterialkedaerahlingkunganyangsensitif. Bila terjadi sisasisa bangunan dan endapan dari lokasi proyek disimpan di lahan lain yang berdekatan, Kontraktor akan dengan cepat memindahkan seperti sisasisa bangunan atau endapan dan mengembalikandaerahyangterkenadampakkekondisiawalnyasesuaidengankepuasanSES. Seluruhaturanpengangkutantermasukketentuan,perawatan,pembongkarandanpembersihansisasisa bangunan, bila perlu, akan dipertimbangkan sebagai pekerjaan insidental dan harus direncanakan dan diimplementasikanolehkontraktorsesuaiyangdisetujuidandiperintahkanSES. 10 Keselamatan selama Konstruksi Tanggung jawab kontraktor termasuk perlindungan setiap orang dan properti didekatnya terhadap dari kecelakaan konstruksi. Kontraktor akan bertanggung jawab untuk mematuhi seluruh syaratsyarat keselamatan dan Kesehatan Kerja nasional dan daerah dan upayaupaya lainnya yang diperlukan untuk mengindarikecelakaan,termasukhalberikut:

Menandaidengantelitidanjelasjaluryangamanuntukpejalankakisekitardaerahkonstruksi; Jika anakanak sekolah ada di lokasi, tugaskan staf keamanan lalu lintas untuk mengarahkan lalu lintasselamajamsekolah;

12

Memelihara ramburambu lalu lintas (termasuk cat, bahan ramburambu, dll.), ramburambu jalan,danpembatasjalanuntukmenjagakeselamatanpejalankakiselamakonstruksi; Melaksanakan pelatihan keselamatan untuk pekerja konstruksi, dan pelatihan keselamatan pengemudiuntukpengemudikendaraanberat,sebelummulainyapekerjaan; menyediakan peralatan pengamanan keselamatan personal dan pakaiannya (sarung tangan, maskerdebu,sepatubot,dll.)untukpekerjakonstruksidanmamatuhipemakaiannya; Sertakan Lembar Data KeamananMaterial (MSDS) setiap penggunaan/pemindahan bahan kimia yangadadilokasipekerjaan; Mengharuskansemuapekerjamembaca,ataudibacakanseluruhMSDS.Jelasngkanresikoresiko terhadap mereka dan rekan mereka, khususnya mereka yang hamil atau yang akan mulai berkeluarga.Mendorongpekerjaberbagiinformasiyangrelevandengandoktermereka, memastikan pemindahan material yang mengandung asbes atau bahan beracun lainnya yang terbentukdanterbuangolehpekerjadenganpelatihankhusus; Selama hujan besar atau keadaan darurat lainnya, menghentikan semua pekerjaan dan memobilisasisumbersumberuntukupayaupayapencegahan. Memasang peralatan listrik dan mekanis yang dapat tahan selama kejadian seismik selama konstruksi. 11. Perlindungan Lingkungan dan Keselamatan selama Peledakan

Kontraktor akan menyampaikan untuk persetujuan SES, Rencana Peledakan untuk setiap lokasi peledakan. Rencana harus termasuk metoda yang relevan berikut yang harus dilaksanakan untuk memastikankeselamatandanmeminimalkandampakdampaklingkungan:

Radius bahaya harus dihitung berdasarkan kondisi lokasi (contohnya: untuk peledakan kecil, radius minimumdaerahbahayaadalahdari300msampai400m). Membuatpelindungdarimaterialyangsesuaiuntukmemastikankeselamatan. Evakuasisementaramanusiadanbinatangsebelumpeledakan. Dimanamenggunakanpeledakanmetodatersebutakandigunakan. LokasipeledakanharussedikitnyajauhdaripemukimansesuaidenganperaturanIndonesia. Arah ledakkan harus mengarah ke sisi gunung atau daerah tanpa pemukiman dan sejauh mungkin darijalanjalan. Dilokasimenggunakankomunikasipapanrambudansirineuntukmasyarakatdanlalulintassekitar. Pemberitahuan informasi kewaspadaan umum untuk pemerintah dan masyarakat lokal mengenai jadualpeledakandanupayaupayakeamanan. Lakukan pemberitahuan awal (sedikitnya 15 menit) sebelum peledakan sebenarnya, dengan sirine yangdapatterdengarsejauhmungkin. Pengecekkan kemanan untuk seluruh peralatan dan pekerja sebelum kembalinya ke operasional normal. 12. Pengendalian Gangguan dan Debu

UntukmengendalikangangguandandebuKontraktorharus:

Menjaga lalulintas yang berkaitan dengan konstruksi pada atau dibawah 20 km/jam di jalan dalam200mdarilokasi; Menjagaseluruhkecepatankendaraandilokasi. Jika memungkinkan, menjaga tahap kebisingan berkenaan dengan seluruh mesin dan peralatan padaataudibawah90db.
13

Di daerah sensitif (termasuk di lingkungan pemukiman, sekolah, mesjid, dll.) tindakantindakan yanglebihmengikatdiimplementasikanuntukmencegahtahapkebisinganyangtidakdiinginkan. Meminimalkan hasil debu dan material pertikulat setiap waktu untuk menghindari dampak dampak terhadap penduduk dan usahausaha ekonomi sekitarnya, dan khususnya untuk masyarakatyangrentan(anakanak,orangtua). Pembongkaranvegetasisecarabertahapdanmencegahdaerahluasyangakanterbukaterhadap hujan. Menyemprotkan air seperlunya ke lokasi, dan pada jalan yang berdebu, daerah galiurug atau daerah timbunan untuk memastikan tingkat debu di lokasi dekat perumahan, daerah komersial, daerahrekreasionalyangmemenuhistandarkualitasudaraIndonesiayangada. Pelaksanaan tindakan yang sesuai untuk meminimalkan gangguan getaran atau kebisingan yang dihasilkankegiatankonstruksi. Pemanasan aspal harus dilaksanakan sedikitnya 50m dari daerah pemukiman manapun, daerah pemanasan harus berada di bawah angin, ditutup secara sesuai sehingga dampakdampak sepertiasap,debudanbaukedaerahlingkungansekitardapatdiminimalkan. 13. Pembongkaran Infrastruktur yang telah ada

Kontraktor harus mengimplementasikan upayaupaya yang sesuai selama pembongkaran infrastruktur yangtelahadauntukmelindungipekerjadanmasyarakatdarijatuhnyabahanbangunandanobyekyang terbang.DiantaraupayaupayaberikutKontraktorakan:

Memastikanseluruhkompensasidan/ataupemukimankembalitelahterjadidanaksesdiizinkan PLN,sebelumpembongkaran. Menetapkan daerah buangan limbah atau zona buangan ditentukan dan dibatasi, dan/atau talanguntukperpindahanlimbahyangamandariataskebawah. Melakukan penggergajian, pemotongan, penggilingan, pemberian pasir, pemecahan atau pemahatandenganperlindungandanpenahanyangsesuaijikamemungkinkan. Menjagalalulintasuntukmenghindaribahayalalulintasdaribahanbahanyangterlepas. Melaksanakanupayaupayaperlindunganpencegahanjatuhansementaradalamperancahdandi permukaan batas luar pekerjaan di ketinggian,seperti pegangan tangan dan pelindung jari kaki untukperlindungandarimaterialyangjatuh. Mengevakuasi daerah kerja selama operasi peledakan, dan menggunakan pelindung peledakan atau alat lainnya untuk meminimalkan pukulan batuan terbang atau pembuangan sampah penghancuranjikapekerjaandilakukandisekitarmasyarakatataustrukturbangunan. Menyediakan semua pekerja dengan kacamata pengaman dengan pelindung sisi, pelindung muka,helm,dansepatupengaman. 14. Hubungan Masyarakat

UntukmengembangkanhubunganmasyarakatyangsesuaiKontraktorakan:

Menginformasikan masyarakat mengenai jadual konstruksi dan pekerjaan, jadual peledakan, gangguan layanan, jalur memutar lalu lintas & jalur angkutan sementara dan pembongkaran, yangsesuai. Membatasi kegiatan konstruksi pada malam hari. Jika diperlukan memastikan pekerjaan malam dijadualkan secara teliti dan masyarakat diinformasikan secara cukup supaya mereka dapat melakukanupayaupayayangdiperlukandanupayaupayapencegahanuntukmetodakonstruksi yangdisetujuiseluruhpihak.

14

Memberitahumasyarakatsekitarseawalmungkindanmengulangsedikitnyasatuharilebihawal tentang adanya gangguan layanan (termasuk air, listrik, telepon dan jalan masuk). Pemberitahuan masyarakat perlu dilakukan di lokasi proyek, di mesjid dan tempattempat pertemuanlainnya,dandirumahrumah/kegiatankegiatanekonomiyangterkenadampak. Seluruh infrastruktur masyarakat seperti jalan, jembatan, sistem pengadaan air, sistem irigasi, dll. yang terkena dampak selama kontruksi harus dipulihkan sampai diterima masyarakat dan disetujuiSES. Seluruhjalanlokalatauyangdilewatikontraktormemerlukanrehabilitasikekondisiasalnya. Membangun dan menjaga unit untuk menerima pangaduan masyarakat yang muncul dari kegiatan konstruksi dan memproses untuk mencapai kesepakatan penyelesaian. Catatan pengaduandankesepakatannyaharusdisimpandantersediauntukdireviewolehSES. 15. Pengelolaan Benda Budaya dan Prosedur Kesempatan-pencarian

Kontraktor bertanggung jawab atas pemberian batas, perlindungan dan pemantauan benda budaya dalam daerah proyek, dan mengikuti prosedur penemuan benda bersejarah, seperti yang didokumentasikan dalam Rencana Pengelolaan Benda Budaya. Termasuk kuburan masyarakat, pemakaman,makamkeramatdanmesjid. 16. Benda Berbahaya Jika lokasi konstruksi dicurigai mengadung material berbahaya (contohnya bahan yang mengandung asbes pada bahan bangunan dari pembongkaran bangunan), Kontraktor diminta untuk mempersiapkan RencanaPengelolaanLimbahBerbahayayangdisetujuiSES.Rencanainiharusdipersiapkanuntukseluruh pihakyangterlibatdalamkegiatanoperasionaldanpengangkutan.Pemindahandanpembuanganlimbah berbahayayangadadilokasiproyekharusdilakukanolehstafdenganpelatihankhususmengikutisyarat syaratnasionaldanprovinsi,atauproseduryangdiakuisecarainternasional. 17. Pelayanan Kesehatan, Pendidikan HIV/AIDS Kontraktor akan menyediakan layanan dasar P3K pada seluruh pekerja juga fasilitas darurat untuk keadaan kecelakaan darurat yang berkaitan dengan pekerjaan termasuk peralatan medis yang sesuai untuk staf, jenis operasional, dan tingkat perawatan yang akan dibutuhkan sebelum pengangkutan ke rumahsakit. Kontraktor akan bertanggung jawab atas implementasi program untuk pendeteksian penyakit menular seksual,khususnyaberkenaandenganHIV/AIDS,diantarapekerja. Kontraktor setiap waktu harus melaksanakan upaya pencegahan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan staf Kontraktor. Dengan bekerja sama dengan petugas kesehatan lokal, Kontraktor akan memastikan staf medis, fasilitas P3K, poliklinik dan layanan ambulans tersedia sepanjang waktu di lokasi dan pada sarana akomodasi manapun, dan pengaturan syarat kebersihan yang dibutuhkan yang sesuai untukmencegahepidemik. Kontraktorharusmenunjukpetugaspencegahkecelakaandilokasi,yangbertanggungjawabmemelihara keselamatan dan perlindungan terhadap kecelakaan. Petugas ini harus mempunyai kualifikasi untuk tanggung jawab ini, dan akan mempunyai otoritas untuk menyampaikan instruksi dan melaksanakan upaya untuk pencegahan kecelakaan. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor akan menyediakan apapunyangdibutuhkanpetugasiniuntukmelaksanakantanggungjawabdanotoritasnya.

15

Kontraktor akan mengirim pada SES semua rincian kecelakaan secepatnya setelah kejadian. Kontraktor akan mencatat dan membuat laporan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, dan kesejahteraan staf,dankerusakanterhadapproperti,sebagaimanayangdibutuhkanSES. KontraktorakanmelaksanakanprogramkewaspadaanterhadapHIV/AIDSmelaluipenyedialayananyang sudah disetujui, dan akan melaksanakan upayaupaya lainnya yang dispesifikasikan dalam Kontrak untuk mengurangi resiko penularan virus HIV antara staf Kontraktor dan masyarakat lokal, untuk mengembangkandiagnosaawaldanmembantuindividualyangtertular. Kontraktor selama kontrak (termasuk Masa pemeliharaan): (i) melaksanakan kampanye Informasi, Pendidikan dan Konsultasi Komunikasi (IEC), sedikitnya enam bulan sekali, yang pertama harus diadakan tiga minggu dari mulainya konstruksi, menyampaikan ke seluruh staf lokasi dan pekerja (termasuk pekerjaKontraktor,seluruhSubKontraktor,danseluruhpengemuditrukdanstafpengangkutankelokasi untukkegiatankonstruksi)danuntukmasyarakatsekitar,berkenaandenganresiko,bahayadandampak, dan pencegahan perilaku yang sesuai berkaitan dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Infeksi PenularansecaraSeksualsecaraumumdanHIV/AIDSsecarakhusus;menyediakanpenyaringanPMSdan HIV/AIDS,diagnosa,konselingyangterdedikasidanbereferensipadaProgramHIV/AIDSnasional,(kecuali disepakatilain)padaseluruhstafdanpekerjadilokasi. 18. Prosedur Lingkungan Darurat Sebelum mulainya konstruksi, kontraktor akan mengirimkan kepada Konsultan Supervisi Lingkungan sebuah Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (PASP). PASP akan mencakup rencana tindakan saat terjadinya kondisi cuaca yang buruk atau kecelakaan kebocoran, tumpahan, atau emisi. Rencanaakandireviewsecararegulerdandiperbaharuijikadiperlukan. Saat terjadinya kecelakaan kebocoran atau tumpahnya minyak/bahan kimia/ limbah kimia, prosedur tanggapanberikutharusdilaksanakansegeraolehKontraktor: Petugas yang menemukan adanya kebocoran/tumpahan akan segera memeriksa jika ada yang terlukadanakanmenginformasikanSEOKontraktordanSES. SEO akan memastikan siapa saja yang terluka mendapatkan perawatan dan mencari apa yang bocoratautumpah. Jika kecelakaan menimbulkan polusi lingkungan yang serius (mis. tumpahan/kebocoran bahan beracunataukimia,tumpahan/kebocorandalamskalayangbesar,atautumpahan/kebocoranke badan perairan yang dekat yang digunakan untuk irigasi/air minum), Kontraktor akan segera menginformasikanpadaSES; Bila terjadi kecelakaan, staf akan segera mengambil tindakan untuk menghentikan tumpahan / kebocorandanmengalirkancairantumpahan/kebocorankedaerahnonsensitifterdekat; Kontraktor akan menugaskan staf perawatan dengan pakaian keamanan yang sesuai untuk membersihkan limbah kimiawi/kimia. Penanggulangan dapat dicapai melalui penyeprotan dengan serbuk gergaji (jika kuantitas tumpahan/kebocoran kecil), atau karung pasir (jika quantitasnya besar); dan/atau menggunakan sekop untuk memindahkan humus (jika tumpahan/kebocoran terjadi di permukaan tanah); dan, tergantung dari sifat dan lebarnya tumpahan,evakuasidilokasikegiatanbiladiperlukan. Kimiayangtumpahtidakbolehdisiramairmasukkesistemdrainasesekitarnya.

Kemungkinan dapat terjadi keadaan darurat lingkungan akibat kejadian alam yang tidak terduga selama masa konstruksi dan tahap operasional proyek. Sesuai dengan definisinya, kejadian alam darurat tidak dapatdiketahui.Maka,kontraktorakanmenyingkapikeadaandarurattersebutkasusperkasusdanakan memulaitindakanspesifikdalambentukpemberitahuandanreaksi.

16

Kontraktor akan menyiapkan laporan mengenai insiden berkaitan dengan kecelakaan, tindakan perbaikan, masalah polusinya dan saran tindak upaya pencegahan terhadap kecelakaan yang serupa supaya tidak terjadi lagi di masa depan. Laporan insiden akan diberikan pada SES untuk direview dan disampaikankeinstansipemerintahanyangberkaitan,jikadiperlukan. 19. Pelatihan Lingkungan dan Kewaspadaan Kontraktor harus memastikan seluruh stafyang berkaitan agar memahami syaratsyarat lingkunganyang tercantum di peraturan perundangundangan lingkungan dan spesifikasi Kontrak. Kontraktor akan bertanggung jawab untuk menyediakan pelatihan yang sesuai untuk seluruh stafnya. Hal ini harus disesuaikan dengan tahapan tanggung jawabnya terhadap permasalahan lingkungan. Kontraktor harus memastikanseluruhanggotastaflokasidanstafmanajerialharusmenerimapelatihantambahan.Bahan bahanpelatihanharusdireviewolehSEOdandikirimkanpadaSESuntukpersetujuannya. Pelatihan penyegaran mungkin diperlukan dan harus dibuat jadualnya sesuai dengan review internal secara periodik terhadap syaratsyarat untuk kegiatan yang berkaitan. Catatan pelatihan staf lingkungan harus dijaga dan dikirimkan pada SES jika diminta. Catatan untuk setiap kegiatan proyek harus disimpan di lokasi bila memungkinkan untuk kemudahan akses selama audit. Catatan pelatihan lingkungan (mis. catatanabsensiuntukpelatihanpemahamanlingkungan,topikyangdicakup)harusdisimpan. Seluruh penanggung jawab untuk pengelolaan dan operasional di seluruh aspek EMP akan dilatih sesuai denganperannya.Buktipelatihanharusdisimpandilokasi,untuktujuanpemeriksaan/audit. Pelatihanharusdilakukanuntuk,sebagaisyaratminimum: PengelolaanBahanBeracun&BerbahayadanProsedurDarurat

Seluruh staf yang terkait dalam pengendalian dan penggunaan kimia, bahan bakar dan peledak perlu dilatih dalam pengendalian tumpahan dan prosedur darurat. Bukti pelatihan harus disimpan di lokasi, untuktujuanpemeriksaan/audit. PengelolaanBetondanAspal

Seluruh staf yang terkait dalam pabrik, pengangkutan dan pengendalian beton dan aspal harus dilatih dalampengendalian,tumpahan,debu,pengelolaanairdanprosedurdarurat. Buktipelatihanharusdisimpanuntuktujuanpemeriksaan/audit. PengendalianSedimen,danPengendalianBuangan.

Pelatihan harus disediakan oleh pihak ketiga, atau menyediakan bukti pelatihan sebelumnya, untuk konstruksi, perawatan dan pemantauan perlindungan lingkungan dan peralatan pengelolaan buangan. Buktipelatihanharusdisimpandilokasi,untuktujuanpemeriksaan/audit. PengelolaanLaluLintasdanPendidikanbagiPengemudi Pelatihan harus disediakan oleh pihak ketiga, atau menyediakan bukti pelatihan sebelumnya, untuk pengendalian keamanan dan pengendaraan kendaraan berat konstruksi.Pelatihan juga disediakan untuk pengelolaan lalu lintas (termasuk pejalan kaki) di dan sekitar daerah jalan konstruksi, untuk memastikan jalur aman selama dan setelah jam kerja. Bukti pelatihan harus disimpan di lokasi, untuk tujuan pemeriksaan/audit 20. Upaya Perbaikan Upayaperbaikanyangtidakdapatdilaksanakansecaraefektifselamakonstruksiharusdilaksanakanpada penyelesaian pekerjaan (dan sebelum dilaksanakannya Berita Acara penerimaan penyelesaian pekerjaan):

17

Seluruh daerah yang terkena dampak harus dilanskap dan pekerjaan perbaikan yang diperlukan harusdikerjakantanpaditunda,termasukpenanamankembalirumputdanvegetasi; badanperairanharusdibersihkandarisisabahanbangunansertadrainase&saluranairdiperiksa untukdibersihkanjaluralirannya; seluruh lokasi harus dibersihkan dan material yang berlebihan harus dibuang sebagai mana mestinya;dan Borrowpitharusdikembalikankondisinya.

18

FORMULIRXXX PernyataanKontraktorterhadapKondisiLingkungan (Perwakilankontraktorharusmembacasecaratelitipernyataanyangdisebutkandibawahini,isidengan informasiyangberkaitandibagianyangkosongdanditandatangani.Formulirinimenjadibagiandari tenderkontraktordankontrakyangditandatanganiolehpemenangtender) DenganinisayamengakuiapayangtelahsayabacadanmengertidenganpenuhsyaratsyaratSpesifikasi Lingkungan yang tertulis di dokumen Tender untuk paket PLTA Upper Cisokan. Saya mengkonfirmasi bahwa harga tender telah mencakup seluruh biaya yang diperlukan untuk memastikan implementasi yang sesuai untuk Rencana Pengelolaan Lingkungan dan mematuhi spesifikasi lingkungan yang dinyatakandidokumentender. Saya mengakui bahwa, jika kontrak konstruksi diberikan pada organisasi kami, saya akan menunjuk Bapak/Ibu . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .yang CVnya terlampir dalam tender kami untuk menjadi Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SEO) untuk paket yang kami tenderkan. Beliau akan bekerja penuh waktu di lokasi dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang dibebankanpadanyasesuaidenganSpesifikasiLingkungan. Saya mengakui bahwa tidak terpenuhinya kondisikondisi manapun akan berakibat hukuman/denda terhadapperusahaansaya. Tandatangan:........................... Tanggal:................................. Nama:..................................JabatandiPerusahaan:.....................

19

Anda mungkin juga menyukai