Sedangkan Polda Gorontalo dan jajaran Polres mencapai 447 kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak. Data ini berhasil dihimpun SINDOnews melalui
kegiatan penguatan kapasitas pengelola layanan perlindungan perempuan dan anak
tingkat Provinsi Gorontalo, di Nacas Cafe, Senin (26/08/19).
"Fenomena kesenjangan yang semakin jauh, antara yang kuat dan lemah, kaya
dengan miskin serta perbedaan status akibat ketidak adilan sosial, selalu
dipertontonkan. Kenyataannya, paling rentan terkena dampak buruk dari kondisi
sosial ini, adalah perempuan dan anak, maka tidak heran kalau tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak masih saja terjadi," ujar Risjon.
Data sementara di tahun ini kasus yang ditangani Dinas SP3A Provinsi Gorontalo,
sedikitnya 10 kasus. Di antaranya tiga kasus dengan anak sebagai korban, sisanya
tujuh kasus perempuan sebagai korban kekerasan.
"Dibandingkan tahun 2018 kemarin, memang kasus yang kami tangani begitu besar,
mencapai 307 kasus. Masing-masing 137 kasus anak dan 224 perempuan. Anak
sebagai korban sebanyak 137 kasus, dan yang terlayani hanya 79 kasus. Untuk 224
kasus perempuan sebagai korban, yang terlayani hanya 210 kasus," terang Risjon.
SUMBER: https://daerah.sindonews.com/read/1433743/174/kekerasan-
perempuan-dan-anak-di-gorontalo-capai-754-kasus-1566838166