Anda di halaman 1dari 10

BIOSECURITY DAN DESINFEKSI

MAKALAH PRAKTIKUM

MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN TERNAK

Oleh :
Kelas: B
Kelompok: 8
Aulia Azzahra 200110180286
Era Mahardhika 200110180291
Abdullah Wafaa Tilmisani 200110181294
Deriano Nursyahban 200110180304
Aulia Salsabiela Firdaus 200110180305
Bagus Pangestu 200110180309

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK PERAH


FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................i

I. PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah...........................................................................................2

1.3. Maksud dan Tujuan............................................................................................2

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN..................................................................................3

III. PEMBAHASAN....................................................................................................4

3.1. Biosecurity.........................................................................................................4

3.2. Desinfeksi...........................................................................................................4

3.3. Aplikasi Desinfeksi............................................................................................5

IV. KESIMPULAN......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

i
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sanitasi merupakan hal yang serius dalam peternakan. Upaya-upaya dalam m

emperhatikan kebersihan kandang sangat diperhatikan untuk mencegah hal-hal ser

ius yang membahayakan ternak yang mungkin terjadi. Dikarenakan target dalam s

uatu peternakan adalah pencapaian keuntungan dari usaha tersebut. Keuntungan m

aksimal hanya akan dicapai bila semua ternak berada dalam keadaan sehat. Untuk

berproduksi sebaik-baiknya,seekor ternak harus sehat.Selain sehat,keuntungan yan

g optimal akan tercapai jika ada perhatian terhadap tata laksana reproduksi, pengg

unaan bibit yang unggul,pengelolaan perusahaan yang baik, pengelolaan pakan ya

ng cukup kualitatif,pengelolaan pasca panen, dan yang lebih penting lagi adalah bi

osekuriti.

Biosekuriti merupakan hal pertama yang dilakukan untuk suatu pencegahan.

Aspek-aspek yang ada dalam biosekuriti meliputi pencegahan penyebaran mikroo

rganisme pada ternak yang langsung berinteraksi dengan peternak, orang di sekita

r, kebersihan kandang sampai kebersihan seluruh peralatan kandang dan seluruh k

endaraan atau material yang memasuki kawasan peternakan. Peternakan yang men

erapkan biosekuriti mempunyai risiko rendah terhadap penyakit dan penyebaran

mikroorganisme yang akan menyerang ternak dan cenderung memiliki biaya mini

m untuk pengendalian penyakit pada ternak. Karena jika ternak sudah terkena pen

yakit, tidak sedikit biaya yang akan dikeluarkan. Dengan mengambil banyak perti

1
mbangan tersebut makan biosekuriti pada peternakan menjadi suatu keharusan ya

ng ada pada peternakan yang sesuai dengan standar.

I.2. Identifikasi Masalah

I.2.1. Apa yang dimaksud dengan biosekuriti

I.2.2. Apa yang dimaksud dengan desinfeksi

I.2.3. Bagaimana pengaplikasian dalam desinfeksi

I.3. Maksud dan Tujuan

I.3.1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biosekuriti

I.3.2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan desinfeksi

I.3.3. Mengetahui bagaimana pengaplikasian dalam desinfeksi

2
II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Manajemen peternakan merupakan suatu seni mengelola peternakan yang

berfungsi membantu tercapainya tujuan memperoleh keuntungan dengan cara

mengatur semua aktivitas dalam peternakan agar sejalan dengan tujuan tersebut.

Manajemen itu sendiri terdiri dari beberapa unsur yaitu: a) perencanaan, b)

pengorganisasian, c) pengarahan, d) pengoordinasian, dan e) pengendalian.

Tujuannya adalah agar dapat mengendalikan peternakan, mendeteksi penyakit

sedini mungkin, dan mencegah pemborosan serta berperan dalam menentukan

kebijakan usaha yang tepat (Rasyaf, 1999).

Ternak yang sakit membutuhkan pengobatan, akibatnya hal ini akan

mempertinggi biaya produksi. Oleh karena itu, tindakan yang paling tepat adalah

pencegahan penyakit dan menjalankan program vaksinasi secara teratur, terutama

di daerah-daerah yang sering terjadi penyakit menular seperti TBC, brucellosis,

PMK, hal ini baru dapat dilakukan apabila peternak mengetahui dan paham

terhadap jenis-jenis penyakit penting yang sering terjadi pada sapi perah, mulai

dari gejala awal, tanda-tanda, dan pencegahannya (Nurdin 2011).

.
III. PEMBAHASAN

III.1. Biosecurity

Biosecurity berasal dari dua suku kata yaitu bio (hidup) dan security

(pengamanan) yang secara harfiah bermakna pengendalian/pengamanan

terhadap mahluk hidup. Dalam budidaya ternak, biosecurity adalah usaha

pencegahan penyakit dan mengurangi resiko yang disebabkan oleh lalu lintas

orang ke dalam lingkungan kandang seperti pemilik kandang, tetangga, orang

yang melakukan perbaikan, teman, atau pengunjung (Jubbs dan Dharma,

2008). Konsep dari biosecurity mencangkup tiga hal 4 yaitu meminimalkan

keberadaan penyebab penyakit, meminimalkan kesempatan agen penyakit

berhubungan dengan induk semang, dan membuat tingkat kontaminasi

lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin (Budinuryanto, 2000).

III.2. Desinfeksi

Desinfeksi merupakan proses pembuangan mikroorganisme pathogen

dari objek yang tidak hidup. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang

dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan

membunuh spora. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan

desinfektan melalui cara mencuci ,mengoles , merendam dan menjemur

dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam

keadaan siap pakai. Desinfeksi yang paling umum menggunakan larutan

alcohol,larutan asam dan larutan basa. Desinfektan yang tidak berbahaya bagi

permukaan tubuh dan dapat digunakan adalah antiseptic. Antiseptik adalah


zat yang dapat menghancurkan atau menghambat mikroorganisme pada

jaringan hidup, sedangkan desinfektan digunakan pada benda yang tidak

hidup.

Desinfeksi dalam biosecurity merupakan instrumen yang termasuk

penting. Desinfeksi termasuk ke dalam tindakan preventif dalam biosecurity

karena desinfeksi diaplikasikan ke benda tidak hidup seperti kandang,

peralatan kandang, dll.

III.3. Aplikasi Desinfeksi

Pada pengaplikasian desinfeksi diharuskan bekerja cepat untuk

menginaktivasi mikroorgansime pada suhu kamar dan aktivitasnya tidak

dipengaruhi oleh bahan organic, pH, temperature dan kelembaban. Larutan

yang dipakai dalam desinfeksi tidak boleh toksik pada hewan dan manusia,

tidak korosif, bersifat biodegradable, larutan stabil dan yang paling utama

yaitu berspektrum luas.

Kontrol lalu lintas merupakan tahap awal sebelum desinfeksi.

Biosekuritas ini secara umum memberlakukan kontrol tehadap lalu lintas

orang, seperti mengunci pintu dan melarang semua pengunjung, atau

mengizinkan masuk orang tertentu dan personil yang dibutuhkan

(profesional) setelah mereka didesinfeksi, mandi semprot, lalu memakai

sepatu khusus, baju penutup, dan topi khusus yang telah didesinfeksi. Tangan

orang bisa juga menyebabkan infeksi dan harus didesinfeksi sebelum masuk

bangunan kandang atau meninggalkannya. Pada peternakan yang harus

menjalankan biosekuritas dengan ketat (Grand parent stock) akan

menerapkan prosedur dengan sangat ketat misalnya tamu yang akan masuk
sebelumnya tidak boleh mengunjungi farm pada level dibawahnya (Parent

stock, komersial, prosesing dll) paling sedikit tiga hari setelah kunjungan

tersebut.

Pencucian kandang merupakan kegiatan biosecurity yang paling berat.

Pencucian kandang mencakup kandang dan lingkungannya harus dibersihkan

dan di desinfeksi. Peralatan kandang seperti penggaruk, sekop, truk

pengangkut, wadah pengangkat kotoran dan lain lain harus dibersihkan dan

didesinfeksi setelah dipakai.


IV. KESIMPULAN

1. Biosecurity berasal dari dua suku kata yaitu bio (hidup) dan security

(pengamanan) yang secara harfiah bermakna pengendalian/pengamanan

terhadap mahluk hidup.

2. Dalam program management bio security terdapat 5 aspek yaitu information

security,physical security, personel security, material control and

accountability security dan transport security.

3. Desinfeksi merupakan proses pembuangan mikroorganisme pathogen dari

objek yang tidak hidup.

4. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh

kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora.

5. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara

mencuci ,mengoles , merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah

terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.

6. Pencucian kandang merupakan kegiatan biosecurity yang paling berat.

Pencucian kandang mencakup kandang dan lingkungannya harus dibersihkan

dan di desinfeksi. Peralatan kandang seperti penggaruk, sekop, truk

pengangkut, wadah pengangkat kotoran dan lain lain harus dibersihkan dan

didesinfeksi setelah dipakai.


DAFTAR PUSTAKA

Budinuryanto, D. C. 2000. Manajemen Kesehatan Ternak. Fakultas Peternakan

Universitas Padjadjaran. Bandung

Jubb, T dan D. Dharma. 2009. Biosecurity Risk Management Planning. A

Training Course Manual Book.

Nurdin E. 2011. Manajemen Sapi Perah. Graha Ilmu. Yogyakarta

Rasyaf. 1999. Manajemen Peternakan Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai