E Book UKOM KEPERAWATAN9 PDF
E Book UKOM KEPERAWATAN9 PDF
KOMPETENSI
NASIONAL INDONESIA
regional xi kalimantan
REGIONAL XI KALIMANTAN
Pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban.
1. Seorang Laki-laki berusia 24 tahun dirawat di Rumah Sakit X dengan diagonsa apendiksitis,
pada saat pengkajian didapatkan keluhan nyeri seperti tertusuk-tusuk pada abdomen
kuadran kanan bawah dengan skala 7 yang muncul secara bertahap. Nyeri tersebut
membangunkan pasien dari tidur dan pada waktu itu, nyeri terasa didaerah epigastrium.
Dari kasus diatas diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas utama adalah?
a. Ansietas
b. Nyeri akut
c. Gangguan pola tidur
d. Resiko defisit volume cairan
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Seorang wanita berusia 22 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan diagonsa Gastritis akut,
pada saat pengkajian didapatkan keluhan nyeri seperti tertusuk-tusuk pada abdomen
kuadran kanan bawah dengan skala 3 yang muncul secara bertahap, nyeri terasa didaerah
epigastrium.
3. Seorang Laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam laki-laki dengan
diagnosa Pnemouthoraks disertai keluhan sesak napas, terdapat tarikan dinding kosta, kulit
dan sclera tampak anemis. Pada saat pengkajian didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg,
Frekuensi nadi 120x per menit, Frekuensi nafas 28 kali per menit dan suhu tubuh 38,7 0
Celcius..
Tindakan utama keperawatan yang harus dilakukan pada pasien tersebut adalah ?
4. Seorang wanita berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit paru mengeluh sesak napas,
nyeri pada bagian dada kanan. Pasien juga merasakan mual dan lemah, dan dianjurkan
dilakukan tindakan pengambilan cairan di rongga pleura, tetapi pasien dan keluarga
menolak dikarenakan ada pasien trauma akan tindakan yang dilakukan sebelumnya.
a. Kurangnya Pengetahuan
b. Kelebihan volume cairan
c. Gangguan Nutrisi
d. Pertukaran Gas
e. Kecemasan
Dari kasus tersebut manakah tindakan keperawatan yang tepat untuk segara dilakukan ?
6. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
diabetes mellitus. Saat pengkajian didapatkan adanya luka foot ulcer grade II dengan
keadaan yang basah. Pada saat pengkajian didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg,
Frekuensi nadi 105 kali/menitnt, Frekuensi nafas 25 kali/menitnt, dan keadaan
komposmentis.
7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
diabetes mellitus tipe 2. Pada saat pengkajian oleh perawat didapatkan pasien mengeluh
cemas dan tidak mau makan, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 120 kali/menit,
Suhu tubuh 37,5 derahat celcius dan Frekuensi nafas 25 kali/menit.
8. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan luka di
bagian belakang kaki dengan luas 15 cm, kondisi klien lemah, GDS 350 mg/dl, ada demam
dengan suhu tubuh 390C, nadi 86 kali/menitenit, Frekuensi nafas 23kali/menitenit. tekanan
darah 160/90 mmHg. Selama dirawat pasien mengalami penurunan berat badan 8 Kg
dalam 1 minggu, dan mengeluh mual muntah.
9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa keluarganya dengan keluhan sesak nafas,
oedema kaki, mual, dan muntah serta pasien terlihat kelelahan. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan tekanan darah: 100/70 mmHg, Frekuensi nadi: 90 kali/menitnt, dan Frekuensi
nafas: 28 kali/menitnt. setelah dilakukan pemeriksaan x-Ray ditemukan adanya
kardiomegali.
a. Kecemasan
b. Intoleransi aktivitas
c. Kelebihan volume cairan
d. Penurunan curah jantung
e. Gangguan kebutuhan nutrisi
10. Seorang wanita berusia 45 tahun dengan diagnosa hemaptoe mengalami batuk darah
sebanyak 2 gelas ± 500 cc, warna merah segar, berbuih dan bergumpal-gumpal, tidak
disertai sisa makanan, tampak gelisah, kondisi umum tampak lemah, wajah dan telapak
tangan pucat, konjunktiva anemis, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 96
kali/menit, frekuensi nafas 24 kali/menit.
11. Seorang laki-laki berusia 37 tahun baru saja didiagnosis menderita Diabetes melitus.
Perawat menegakkan diagnosis keperawatan yaitu resiko cedera berhubungan dengan
penuruan persepsi sensori.
12. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan berat badan 60 kg dengan Tinggi badan 165 cm,
masuk ke rumah sakit diantar oleh anaknya dengan keluhan, makan banyak, kecing banyak,
pandangan kabur, kesemutan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan berat badan turun 60
menjadi 45 kg, kulit kering, Gula Darah Sewaktu 420 mg%, pasien sering bertanya tentang
keluhan yang dirasakan.
a. 48.5 Kilogram
b. 53.5 Kilogram
c. 50.5 Kilogram
d. 58.5 Kilogram
e. 60.0 Kilogram
13. Seorang perempuan berusia 35 tahun mengalami Ca serviks stadium 2a. Saat ini ia sedang
dalam persiapan kemoterapi. Ia mengeluh nyeri sepanjang hari, tubuh terasa lemah dan
lelah, berkurang saat istirahat, serta mual jika dipaksa makan.
a. Intoleransi aktivitas
b. Hipovolemia
c. Nausea
d. Fatigue
e. Nyeri
14. Seorang wanita usia 20 tahun mengeluh pusing kepala berat dalam 3 hari terakhir, disertai
keluhan lemah dan lekas lelah. Saat dikaji tampak wajah lesu dan cenderung pucat. Klien
bercerita sebulan terakhir ia sangat membatasi asupan makanan untuk mengurangi berat
badan.
a. Platelet
b. Albumin
c. Hematokrit
d. Hemoglobin
e. Lanju endap darah
15. Seorang klien sering mengalami gangguan tidur karena kesibukannya di organisasi, dan
perkuliahan. Klien memiliki riwayat insomnia. Klien tidak terbiasa menkonsumsi kopi,
namun kondisi ini terjadi hampir setiap malam, sehingga ia sulit konsentrasi di siang hari.
Hal tersebut semakin memicu stress.
16. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan demam sejak
lima hari yang lalu. Klien mengatakan badan terasa panas, berkeringat dan kulit terasa
lembab, lidah kemerahan disertai dengan sakit saat menelan. Saat dilakukan pengkajian
suhu tubuh 40,5 oC, Frekuensi nadi 105 kali/menit, frekuensi pernapasan 28 kali/menit.
Tyroid Stimulating Hormone 0,01 mL/Ul.
a. Hipertermi
b. Kerusakan menelan
c. Pola napas tidak efektif
d. Resiko penurunan curah jantung
e. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
17. Seorang laki-laki berusia 63 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan banyak
makan, sering buang air kecil haus, lemas pandangan kabur, dan baal pada ekstremitas
bawah Hasil pemeriksaan berat badan turun dari 65 kg menjadi 57 kg, kulit kering Kadar
gula darah sewaktu 310 mg/dl.
a. Gangguan eliminasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Ketidakseimbangan cairankurang dari kebutuhan
e. Ketidakseimbangan cairan lebih dari kebutuhan
18. Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sering
kencing, makan dan minum. Pasien dianjurkan oleh dokter akan diberikan insulin, tetapi
pasien dan keluarga menolak karena pasien baru mengalami penyakit tersebut untuk
TRY OUT UJI KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA REGIONAL XI KALIMANTAN - 20166
pertama kalinya.
a. Ansietas
b. Gangguan Nutrisi
c. Kekurangan volume cairan
d. Kelebihan volume cairan
e. Kurangnya Pengetahuan
19. Seorang wanita berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
diabetes mellitus. Saat pengkajian didapatkan keluar banyak keringat, tremor dan mual
muntah, dengan Indeks massa tubuh 17. Hasil pemeriksaan didapatkan GDS 50 mg/dl.
20. Seorang wanita berusia 34 tahun, BB 60 Kg tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
diagnosa medis diabetes mellitus. Saat pengkajian didapatkan penurunan kesadaran
secara tiba-tiba saat istirahat, berkeringat. Hasil pemeriksaan didapatkan pernafasan
lambat, nadi dalam dan lemah, tekanan darah 90/70 mmHg, suhu 37 C. GDS 30 mg/dl.
a. 15 cc/jam
b. 20 cc/jam
c. 25 cc/jam
d. 30 cc/jam
e. 35 cc/jam
21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan keluhan
utama luka pada tumit. Lama luka kurang lebih 2 bulan. Klien menyatakan memiliki riwayat
penyakit diabetes mellitus sudah 10 tahun.
a. Kaji tipe DM
b. Kaji kondisi luka
c. Kaji penyebab luka
d. Kaji lamanya menderita DM
e. Kaji terapi DM yang didapat
Apakah pengkajian sirkulasi yang dapat dikaji lebih lanjut untuk menangani kasus di atas ?
a. Hematuria.
b. Palpitasi.
c. Demam.
d. Lemah.
e. Pusing.
23. Seorang perempuan berusia 37 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam, hasil anamnesa
terdapat pembengkakan pada leher sebelah kanan. Pembengkakan ini semula hanya kecil
dan tidak mengganggu namun sekarang mulai terasa nyeri dengan skala nyeri 3.
Apa klasifikasi dari skala nyeri yang dirasakan oleh pasien pada kasus?
a. Tanpa nyeri
b. Nyeri ringan
c. Nyeri sedang
d. Nyeri berat terkontrol
e. Nyeri berat tidak terkontrol
24. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di ruang bedah dengan post tiroidektomy hari
kedua. Pasien mengeluh nyeri saat batuk, dahak tidak dapat keluar dan sulit menelan.
Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 84 kali/menit. Frekuensi napas: 30 kali/menit,
Suhu tubuh 370C.
25. Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nafas. Saat pengkajian didapatkan pasien batuk dengan dahak kental dan lengket susah
dikeluarkan, bunyi nafas ronchi, pasien tampak kurus.
26. Seorang laki-laki berusia 63 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nafas. Saat pengkajian didapatkan data pasien gelisah, terdapat retraksi dinding dada,
nafas cuping hidung. Tekanan darah: 140/100 mmHg, frekuensi nadi: 90 kali/menit,
frekuensi pernapasan: 32 kali/menit, saturasi oksigen 95%. Setelah kolaborasi dengan
dokter, dianjurkan diberi oksigen 4 liter/menit.
27. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Saat pengkajian didapatkan suara nafas wheezing, tekanan darah: 130/80 mmHg,
frekuensi nadi 100 kali/menit, frekuensi pernapasan: 32 kali/menit, suhu tubuh: 370C.
Perawat melakukan tindakan kolaborasi dengan memberikan nebulizer obat berotec 1cc,
pulmicort 1cc dan NaCl 2cc.
a. Mengurangi dahak
b. Mengencerkan dahak
c. Mengurangi sesak nafas
d. Melonggarkan jalan nafas
e. Mengurangi reaksi peradangan
28. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan batuk
dan dahak sukar keluar. Hasil pemeriksaan bunyi ronkhi pada bronchial kiri bagian
posterior. Tekanan darah: 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 100 kali/menit, frekuensi
pernapasan: 26 kali/menit, suhu tubuh: 370C. Perawat akan melaksanakan fisioterapi dada.
Manakah tindakan keperawatan yang paling tepat sebelum dilakukan postural drainage
pada kasus diatas ?
30. Seorang perempuan berusia 49 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sulit bernapas, napas terengah-engah. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien tampak
gelisah, frekuensi napas 34 kali/menit, adanya penggunaan otot bantu pernafasan. Hasil
pemeriksaan penunjang menunjukan adanya serangan asma akut.
31. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dengan keluhan batuk. Dari
hasil pengkajian diperoleh data: kondisi pasien lemah, sputum sulit dikeluarkan dan nafsu
makan menurun. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah 100/80 mmHg,
frekuensi nafas 25 kali/menit, frekuensi nadi 86 kali/menit.
32. Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dan sedang dilakukan
pemberian transfusi darah jenis whoole blood 500 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak
napas, dada terasa berat, dan terlihat gelisah. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat dilakukan pada kasus di atas?
a. Hentikan aliran transfusi
b. Posisikan tidur semi fowler
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Berikan infus 15 tetes/menit
e. Berikan oksigen dengan nasal kanul
33. Seorang Pasien perempuan berusia 45 tahun mengalami hipertensi, saat ini ia menjalani
terapi antihipertensi. Saat ditanya apakah beliau meminum obatnya sesuai dengan resep,
ia mengatakan pada perawat bahwa meminum obatnya hanya dua hari sekali karena harga
obat tersebut mahal dan tidak mampu meminumnya setiap hari.
Apakah topik pendidikan kesehatan yang tept diberikan pada pasien dalam kasus diatas ?
34. Seorang laki-laki berusia 44 tahun, dirawat dengan TB aktif. Pasien mengungkapkan batuk
berdahak sejak 3 bulan yang lau. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : Frekuensi napas 24
kali/menit, ronchi pada kiri/kanan paru, produksi sputum banyak. Indeks masa tubuh (IMT)
16, tampak kurus, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.
35. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa
lemah, tidak dapat beraktifitas yang berat, hasil pengkajian ditemukan edema dibagian
wajah dan pergelangan kaki, nafsu makan menurun, perut kembung, mudah lelah,aktifitas
terbatas.
36. Seorang pria berusia 25 tahun di bawa kerumah sakit dengan keluhan utama terasa ada
hambatan dan nyeri saat buang air kecil dan aliran tidak lancar. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan distensi pada simpisis pubis saat dipalpasi.
37. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RS A, dari hasil pengkajian didapatkan data
ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan secara aktif, kulit disekitar area
penonjolan tulang tampak kemerahan, pasien tampak lemas.Hasil pengkajian Tekanan
Darah 180/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 37,7°C, frekuensi napas 20 kali/menit.
38. Seorang wanita berusia berusia 45 tahun dibawa oleh keluarganya karena mengalami
tabrakan dengan mobil dan mengalami cedera kepala dan tampak adanya perdarahan.
Pasien terlihat gelisah. Dari hasil pengkajian didapatkan nilai GCS : 5 dengan E : 1, V : 1, M :
3; tekanan darah 95/65 mmHg, nadi 75 x/menit, suhu 37,3 0C dan frekuensi napas 25
x/menit..
a. Nyeri
b. Resiko infeksi
c. Intoleran aktivitas
d. Kurang volume cairan
e. Gangguan Perfusi jaringan serebral
39. Seorang laki-laki usia 50 tahun mengalami stroke non hemoragik, dirawat di ruang syaraf.
40. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit syaraf. Hasil pengkajian
didapatkan pasien tidak mampu membuka mata ketika perawat memanggil sambil
menyentuh tangan pasien, sehingga perawat perlu menstimulus nyeri pada area
midsternum. Pasien langsung berespons membuka mata, menggerakkan tangan hingga
menuju dagu, dan mengucapkan kata-kata yang tidak teratur.
a. E = 4, M=4, V = 5
b. E = 3, M=4, V = 5
c. E = 3, M=5, V =3
d. E = 2, M=5, V= 3
e. E = 2, M=4, V= 4
41. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang mengeluhkan 3 bulan terakhir berat badannya
selalu turun, sering kencing lebih dari 10 kali terutama malam hari, banyak makan dan
minum. Pasien mengatakan belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya dan
belum pernah melakukan pemeriksaan apapun.
Apakah jenis pemeriksaan gula darah yang lebih sensitif untuk kasus diatas ?
a. HbA1AC
b. Gula darah puasa
c. Gula darah sewaktu
d. Gula darah 2 jam setelah makan
e. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
42. Seorang laki-laki berumur 55 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan sering
berkemih, sering haus dan banyak minum, badan terasa lemah dan sulit beraktivitas, berat
badan menurun. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 105 kali/menit. Pasien tampak lemah, kulit tidak elastistis.
43. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poli rawat luka di rumah sakit dengan
keluhan ada luka pada kaki kanan bagian plantar, pasien mengeluh neyri dengan skala 3,
luka berbau, terdapat nekrotik, slough sampai ke tendon serta ada tanda-tanda kemerahan.
44. Seorang perempuan berusia 45 tahun, di rawat di ruang rawat inap. Pasien di diagnosa
medis hipoparatiroidisme. Pasien tampak sesak, pemeriksaan fisik didapatkan bunyi
napas stridor, suara serak, frekuensi pernapasan 29 x/menit. Perawat memberikan oksigen
3 L/menit.
45. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, di rawat di ruang rawat inap. Pasien mengalami
masalah endokrin. Pasien mengeluhkan cepat lelah, sering kencing dan minum. Perawat
melakukan pengkajian dan ditemukan bahwa pasien menunjukan gejala kekurangan
kalsium.
Apakah fungsi kalsium yang paling tepat berdasarkan pada kasus diatas?
a. Pembentukan enzim
b. Pembentukan albumin
c. Pembentukan sel saraf
d. Pembentukan sel darah merah
e. Pembentukan tulang dan gigi
46. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, di rawat di ruang rawat inap. Pasien mengalami
Apa tindakan keperawatan yang paling tepat untuk mengatasi masalah konstipasi?
47. Seorang perempuan berusia 66 tahun, berkunjung ke poliklinik mengeluh tidak nafsu
makan, badan terasa membengkak dan ada luka lambat sembuh. Pasien tampak edema,
rambut sedikit, dan tempat tinggal di daerah endemik goiter. Pasien tidak mengetahui
makanan yang mengandung iodine.
Apa informasi kesehatan mengenai jenis makanan yang diperlukan pada kasus diatas?
48. Seorang perempuan berusia 18 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan
badan terasa lemas, nyeri dibagian perut kanan atas dan anoreksia. Perawat mengkaji
pasien tampak jaundice, sklera ikterik dan riwayat suka makan di warung yang kurang
bersih. Pasien di diagnosis Hepatitis viral A.
49. Seorang laki-laki berusia 29 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan
nyeri dibagian perut kanan atas, mual dan anoreksia. Pasien menanyakan mengapa nafsu
makannya tidak ada?
50. Seorang perempuan berusia 23 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan
badan kuning, urine berwarna seperti teh dan pasien dalam Fase Ikterik. Pasien di
diagnosis Hepatitis A. Seorang perawat merawat pasien dengan diagnosis Hepatitis A
Apakah tindakan perlindungan diri perawat yang paling tepat dalam upaya mencegah
resiko tertular penyakit pasien tersebut?
51. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan
badan terasa lemas, tidak bertenaga dan anoreksia. Perawat mengkaji tampak pasien
kurus, pucat, sklera ikterik, pasien berbaring ditempat tidur. TTV: 110/70 mmHg, Frekuensi
Nadi : 65 x/menit, Respirasi: 20 x/menit.
Apakah intervensi keperawatan mandiri yang paling tepat pada pasien diatas?
52. Seorang laki-laki berusia 48 tahun. Dirawat di ruang ICCU mengeluh nyeri menjalar dan
perasaan tertekan di dada depan. Perawat mengkaji riwayat pasien hiperkolesterolnemia
dan nyeri angina muncul setelah berolahraga. Pasien di diagnosis Angina pektoris.
53. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang rawat inap medikal bedah mengeluh
leher terasa tegang. Dari hasil pemeriksaan pasien di diagnosis medis dengan hipertensi.
a. Menghitung Nadi
b. Mengukur Suhu tubuh
c. Menghitung Pernapasan
d. Mengukur Tekanan darah
e. Mengukur Mean Arterial Pressure
54. Seorang lak-laki usia 40 tahun dirawat di Ruang Jantung, mengeluh sesak napas. Pada
pengkajian diperoleh riwayat demam rheumatik, terdapat mur-mur, edema tungkai, out put
urine 20cc/jam, pasien nampak lemah, tekanan darah 127/80 mmHg, frekuensi nadi 100
kali/menit, frekuensi napas 30 kali/menit. Tidak tampak infiltrat pada hasil rontgen, CTR
70%.
a. Intoleransi aktifitas
b. Gangguan pola nafas
c. Penurunan curah jantung
d. Kelebihan volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan
55. Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan berat badan 50 kg di bawa ke ugd karena diare suda
h 4 hari. Pada anamnesa pasien muntah setiap kali makan dan minum. Pada pemeriksaan f
isik di temukan tugor jelek, kulit kering, lemas dan pasien mengalami dehidrasi berat 10%. T
anda vital menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg dan Nadi 120 x/mnt.
Berapakah jumlah cairan intravena yang harus diberikan untuk mengganti cairan tubuh pad
a pasien tersebut?
a. 1000 cc
b. 2000 cc
c. 3000 cc
d. 4000 cc
e. 5000 cc
56. Seorang wanita usia 45 tahun dilarikan ke IGD dengan kondisi tidak sadarkan diri setelah m
engalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan yang keluar dari
hidung, memar pada area sekitar mata dan belakang telinga.
a. Combustio
b. Fraktur cervikal
c. Fraktur Mandibula
d. Fraktur basis cranii
e. Fraktur tulang maxilaris
57. Seorang laki-laki usia 20 dengan berat badan 50kg tahun masuk IGD karena mengalami kec
Berapa jumlah cairan RL yang harus diberikan untuk mengganti darah pasien yang hilang?
a. 2000 cc
b. 2100 cc
c. 2200 cc
d. 2300 cc
e. 2400 cc
58. Seorang laki-laki ditemukan tergeletak mengalami kecelakaan tabrakan mobil dengan riway
at benturan keras pada dada, setelah dilakukan pengkajian pasien bernafas dengan frekuen
si 30 x/menit pengembangan dada tidak maksimal dan tidak simetris, terdapat tanda mem
ar dan luka pada dada sebelah kanan, perkusi paru kanan hiper resonan, distensi vena jugul
ar.
a. Effusi Pleura
b. Hematothoraks
c. Pneumothoraks
d. Emfisema Subcutis
e. Open Pneumothorak
59. Seorang laki-laki usia 20 tahun dibawa ke UGD dengan luka pada dada, saat inspeksi area l
uka mengeluarkan gelembung udara. Pada pemeriksaan pasien masih bernafas frekuensi 3
5 x/menit pengembangan dada tidak maksimal, auskultasi dan perkusi normal.
a. Hematothoraks
b. Tamponade jantung
c. Pneumothoraks tertutup
d. Pneumothoraks terbuka
e. Tension Pneumothoraks
60. Seorang laki-laki usia 20 tahun dibawa ke UGD dengan luka pada dada, saat inspeksi area l
uka mengeluarkan gelembung udara. Pada pemeriksaan pasien masih bernafas frekuensi 3
5 x/menit pengembangan dada tidak maksimal, auskultasi dan perkusi normal.
a. Plester 3 sisi
b. Memberikan cairan parenteral
c. Memberikan oksigen nasal 4 lt/menit
d. Kolaborasi pemasangan ventilasi mekanik
e. Menghentikan perdarah dengan menjahit luka
61. Laki-laki 50 tahun diantar ke UGD setelah mengalami kecelakaan, mengeluh sesak nafas, m
emar di dada kanan, dilakukan pungsi dan nampak cairan darah dalam spuit.
62. Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke UGD dengan setelah mengalami kecelakaan mobi
l karena terlindas pada bagian punggung. Pemeriksaan fisik ditemukan ekimosis dan nyeri
pada daerah pinggang, pasien terlihat sianosis, penurunan kesadaran, dan akral dingin. Ha
sil pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah: 100/60 mmHg, Nadi: 110x/
mnt, RR: 26 x/mnt.
a. Cedera hepar
b. Cedera limpa
c. Cedera ginjal
d. Cedera bladder
e. Cedera lumbal
63. Wanita 30 tahun dirawat di ruang observasi UGD pasca mengalami benturan keras pada pe
rut, saat dikaji pasien mengeluh rasa sakit perut quadran kanan atas, palpasi abdomen tera
ba kaku, spasme,dan pada auskultasi bising usus terdengar berkurang
a. Hepar
b. Ginjal
c. Lambung
d. Vesica urinaria
e. Colon descenden
64. Laki-laki 30 tahun diantar ke UGD pasca mengalami kecelakaan, saat dikaji pasien mengelu
h rasa sakit dan memar pada perut quadran kanan atas, sesak nafas frekwensi 20x/menit,
palpasi abdomen teraba kaku, spasme, auskultasi bising usus menghilang, tekanan darah 8
0/70mmHg, nadi melemah dengan frekwensi 130x/menit
a. Nyeri
b. Risiko infeksi
c. Gangguan pola nafas
d. Gangguan perfusi jaringan
e. Kekurangan volume cairan
65. Seorang laki-laki usia 30 tahun dilaporkan mengalami serangan jantung di sebuah taman p
ada saat sedang berolah raga. Di tempat kejadian dilakukan CPR oleh orang awam. Dan sal
ah satu orang disana menelepon rumah sakit untuk meminta bantuan.
Manakah langkah selanjutnya yang anda harus lakukan sebagai perawat ambulan yang tib
a dilokasi
kejadian?
66. Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh dada terasa ketat, dan perasaan tidak nyaman di u
lu hati. Pada gambaran ECG ada irama takhikardia. Selang beberapa saat wanita tersebut
mengalami cardiac arrest setelah di lakukan perawatan di UGD. Lalu dengan segera perawa
t mengecek kesadaran pasien dan mengaktifkan kegawatdaruratan.
67. Seorang laki-laki usia 35 tahun mengalami cardiac arrest di UGD. Sudah di lakukan tindaka
n CPR dan diberikan 1 kali shock dengan menggunakan defibrillator.
68. Seorang wanita usia 45 tahun mengalami cardiac arrest di ruang perawatan intensif. Saat i
ni sedang dilakukan CPR oleh perawat dan dokter. Pada pasien sudah diberikan 3 kali shoc
k 360 joule dan pada saat analisa irama masih terlihat gambaran ventrikel fibrilasi. Pasien
sudah diberikan epinephrine 1 mg serta sudah terpasang advanced airway.
a. Epineprine 1 mg
b. Vasopressin 40 unit
c. Atropin 1 mg IV Bolus
d. Amiodarone 300 mg
e. Epineprine 1 mg tiap 3-5 menit
69. Seorang wanita usia 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan dada berdebar-debar. Pada p
emeriksaan fisik di temukan denyut jantung 150 x/mnt. Selanjutnya pasien di berikan oksi
gen dengan menggunakan Non-Rebreathing Mask 10 l/mnt dan gambaran ECG terlihat Sup
ra Ventrikular Tachicardia. Dokter memberikan arahan dilakukan Synchronized Cardioversi
on.
Berapa dosis Synchronized Cardioversion yang harus di berikan untuk wanita tersebut?
a. 100 J
b. 50-100 J
c. 120-200 J Biphasic
d. 200 J Monophasic
70. Seorang laki-laki usia 30 tahun mengalami cardiac arrest 20 menit yang lalu. Pada saat sek
arang ini sudah teraba nadi 85 x/mnt dan tekanan darah 110/50 mmHg. Saturasi oksigen p
asien di maintenance pada 98% dan di pasang ETT. Pasien bernafas spontan 8x/mnt. Pasi
en sudah di pasang terapi intravena dan dilakukan pemeriksaan ECG 12 lead. Pasien masih
mengalami penurunan kesadaran.
a. Coronary reperfusion
b. Berikan infus dopamine
c. Berikan terapi hipotermia
d. Berikan infus norepidephrine
e. Mendiagnosa penyebab cardiac arrest
71. Laki-laki 25 tahun dirawat di ruang ortopedi setelah mengalami kecelakaan. Pada hasil pen
gkajian pada tungkai kanan bawah diperoleh kondisi nadi melemah, nyeri saat ekstensi, pu
cat, parastesia dan oedema.
a. Sepsis
b. Osteomyelitis
c. Emboli lemak
d. Shock hipovolemik
e. Kompartemen sindrom
72. Seorang laki-laki berusia kira-kira 48 tahun mengalami fraktur terbuka pada tulang tibia dan
cruris sebelah kanan, terlihat banyak darah keluar dari sisi tulang yang terbuka. Pada saat
dilakukan pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 70/60 mmHg, nadi 120x/mnt, a
kral dingin
a. Shock sepsis
b. Shock obstruktif
c. Shock neurogenik
d. Shock kardiogenik
e. Shock hipovolemia
73. Seorang perempuan, usia 26 tahun hamil 30 minggu datang ke rumah sakit dengan keluha
n keluar air-air sudah ± 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasakan nyeri dan ta
mpak memegangi perutnya. Pasien mengatakan khawatir dengan kehamilannya. Pasien ta
mpak lelah, tanda vital: TD = 110/80 mmHg, frekuensi nadi = 98 x/menit, frekuensi napas =
20 x/menit, dan suhu = 38°C.
a. Implan
b. Alamiah
c. Pil kombinasi
d. Suntik pregestin
e. Suntik Kombinasi
75. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air dan mer
asakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan pembukaan 5 cm,
penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs: TD= 110/90 mmHg, frekue
nsi nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit.
76. Seorang perempuan usia 27 tahun, postpartum hari ke 5 dengan P1A1. Pasien merasa kha
watir tidak dapat merawat bayinya. Ketika keluarga berkomunikasi dengan ibu, ibu menjadi
lebih sensitive.
77. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G1P0A0 datang ke pelayanan kesehatan denga
n keluhan mual
dan muntah. Muntah yang dialami 5 kali perhari. Hasil pemeriksaan tampak lemah, pucat. T
D: 110/ 80 mmHg, frekuensi Nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit dan Suhu: 37 0C.
78. Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0 hamil 28 minggu datang ke pelayanan
kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan L1: TFU 28 cm L2: p
unggung kiri L3: persentasi kepala dan L4 : belum masuk pintu atas panggul.
79. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poli kandungan untuk memeriksaan keadaan
nya. Pasien mengeluh terlambat datang bulan ± 4 minggu. Hari pertama haid terakhir 13 M
ei 2015.
a. 20 Februari 2016
b. 23 Maret 2016
c. 24 Maret 2016
d. 25 April 2016
e. 26 April 2016
80. Seorang perempuan usia 29 tahun postpartum 4 hari. Kontraksi (+), tinggi fundus uteri 2 jar
i bawah pusat, dan lochaa atau darah nifas.
81. Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan keluar air-air keruh ± 2 jam sebelum
masuk rumah sakit. Air semakin banyak keluar ketika klien bergerak-gerak. Klien hamil 30
minggu dengan G2P1A0. Belum ada kontraksi. Vital signs: TD = 130/90 mmHg, frekuensi n
adi = 85 x/menit, frekuensi napas = 24 x/menit, T = 37,4°C.
82. Seorang perempuan usia 34 tahun dengan G3P1A1 hamil 28 minggu. Pada saat pemeriksa
an rutin didapatkan tekanan darah meningkat daripada sebelumnya. Edema pada ekstremit
as bawah. Berat badan klien 80 kg dengan tinggi 150 cm. Vital signs: TD = 160/90 mmHg,
HR = 86 x/menit. dan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil proteinuria +2.
Apakah yang menjadi factor predisposisi yang berpengaruh pada keadaan wanita tersebut?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Diabetes mellitus
d. Usia yang lebih dari 35 tahun
83. Seorang perempuan usia 26 tahun hamil 30 minggu mengeluhkan keluar air-air keruh ± 5 j
am sebelum masuk rumah sakit. Saat dilakukan vaginal toucher didapatkan hasil: pembuka
an 2 cm, portio teraba tebal dan lunak. Vital signs: TD= 120/90 mmHg, frekuensi napas= 18
x/menit, frekuensi nadi= 80x/menit, T = 36,8°C. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb
= 16,7 gr/dL, Ht = 48,9 vol%, Leu = 10 ribu/UL.
a. Resiko infeksi
b. Fatigue b/d kehamilan
c. Ansietas b/d krisis situasional
d. Nyeri akut b/d agen injuri biologis
e. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi
84. Seorangwanitausia 36 tahun dengan G3P1A1 hamil 28 minggu. Pada saat pemeriksaan ruti
n didapatkan tekanan darah meningkat daripadasebelumnya. Edema pada ekstremitas baw
ah dan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil proteinuria +2. Vital signs: TD = 160/90
mmHg, frekuensi nadi = 86 x/menit.
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Diabetes mellitus
d. Usia yang lebih dari 35 tahun
e. Riwayatkehamilansebelumnya
85. Seorang perempuan usia 36 tahun dengan G3P1A1 hamil 32 minggu mengeluhkan keluar l
endir darah. Kontraksi (+) 3 kali dalam 10 menit selama 10 detik. Klien mengalami kejang. P
andangan kosong, kelopak
mata dan tangan bergetar, serta kepala berputar ke kanan dan kiri. Hal ini berlangsung sela
ma 30 detik.
a. Terminasi kehamilan
b. Pemberianantikonvulsan
c. Pemberian MgSO4 20% loading dose 4 gram IV
d. Antihipertensi bila tekanan diastolic > 110 mmHg
e. Pasang terapi intravena dengan RL 2000 mL/24 jam
86. Seorangwanita usia 26 tahun keluhan belum menstruasi selama 2 minggu. Pemeriksaan ur
ine didapatkan
klien positif hamil. Pengkajian yang dilakukan diketahui Hari Pertama Haid Terakhir adalah
23 Februari
2015.
a. 30 Oktober 2015
b. 30 November 2015
c. 31 November 2015
d. 30 Desember 2015
87. Seorang perempuan usia 34 tahun postpartum spontan belakang kepala dengan perdaraha
n ± 550 cc dalam 24 jam pasca melahirkan. Bayi yang dilahirkan sehat dan plasenta utuh. T
inggi fundus uteri 1 jari di atas pusat dan teraba lunak.
a. Atonia uterus
b. Rupture uterus
c. Retensio plasenta
d. Vaginal hematom
e. Perlukaan jalan lahir
88. Seorang perempuan usia 24 tahun, postpartum spontan belakang kepala dengan perdaraha
n ± 600 cc. Bayi yang dilahirkan sehat dan plasenta yang dilahirkan tidak lengkap. Uterus te
raba lunak, TFU 2 jari diatas
pusat. Klien tampak lemah. Vital signs: TD = 130/80 mmHg, HR = 86 x/menit, RR = 20 x/me
nit,
T = 37,8°C.
Manakah intervensi keperawatan pertama yang diberikan dengan diagnosa kekurangan vol
ume cairan b/d
Kehilangan cairan secara aktif?
89. Seorang perempuan usia 32 tahun datang untuk memeriksakan kehamilannya. Didapatkan
tinggi fundus
uteri 30 cm dan kepala belum masuk pintu atas panggul.
a. 2990 gram
b. 2890 gram
c. 2790 gram
d. 2690 gram
e. 2590 gram
90. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke poli kandungan. Wanitatersebut selalu me
ngeluhkan mules-mules pada perutnya dan terasa sangat nyeri. Hasil pemeriksaan adanya
ketuban pecah dini DJJ 12 12 12,
UK 38/39 mg. TFU 33 cm TD : 170/100 mmHg. Odema kaki (+). Klien mengatakan kaki ben
gkak sejak + 2 bulan yang lalu dan setiap pemeriksaan kehamilan TD selalu tinggi.
91. Seorang laki-laki berusia 34 tahun saat ini sedang menjalani perawatan di RSJ B sejak 3 ha
ri yang lalu.
Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak tidak berani menatap lawan bicara, sering me
nyendiri, lebih banyak menunduk, bernada suara lemah dan mengatakan bahwa dirinya tida
k berguna bagi istrinya. Pada
saat dilakukan observasi jam makan siang, klien tampak tidak menghabiskan makan siang
nya, hanya 2 – 3 suap sendok makan saja.
a. Isolasi sosial
b. Resiko bunuh diri
c. Defisit perawatan diri
d. Harga diri rendah kronis
e. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
92. Seorang laki-laki berusia 34 tahun saat ini sedang menjalani perawatan di RSJ B sejak 3
hari yang lalu dengan masalah keperawatan harga diri rendah kronis. klien tampak tidak
berani menatap lawan bicara, sering menyendiri, lebih banyak menunduk, nada suara
lemah dan mengatakan bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya
Apakah Implementasi yang dapat dilaksanakan pada SP 1 pasien dengan kasus diatas?
93. Seorang laki-laki berusia 30 tahun sudah dirawat di RSJ sejak 4 hari yang lalu. Pada saat
dilakukan pengkajian, klien mengatakan malas bergaul dengan orang yang ada di
lingkungan RS, karena lebih nyaman sendiri.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa keperawatan isolasi
sosial pada
kasus diatas?
94. Seorang laki-laki berusia 30 tahun sudah dirawat di RSJ sejak 4 hari yang lalu dengan
isolasi sosial. Saat ini perawat telah melaksanakan intervensi SP1 kepada pasien dan
merencanakan untuk membuat kontrak berikutnya.
Apakah intervensi yang dapat dilakukan pada SP2 untuk kasus diatas?
95. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa ke RSJ menurut keluarga klien sering mendengar
suara perempuan di dinding, klien sering tersenyum dan tertawa sendiri, bibir bergerak
namun tanpa suara, respon motorik lambat, dan lebih banyak menyendiri.
96. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RSJ menurut keluarga klien sering
menyebutkan dirinya memiliki kemampuan supranatural mampu menjatuhkan pesawat
yang di langit. Saat berbicara klien terkesan mendominasi setiap percakapan dan
menyakini pendapatnya namun yang diyakini tidak benar.
a. Waham curiga
b. Waham agama
c. Waham somatik
d. Waham nihilistik
e. Waham kebesaran
97. Seorang perempuan berusia 30 tahun saat ini dirawat di RSJ dengan masalah keperawatan
halusinasi pendengaran. Pada pertemuan ke sekian kalinya, perawat akan melakukan
intervensi keperawatan SP4 kepada pasien.
98. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat ruang melati sejak 8 hari yang lalu. Hasil
observasi rambut klien kotor dan berbau kurang sedap, tidak rapi serta kuku tangan dan
kaki panjang, serta klien masih sering BAK di sembarang tempat.
99. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke poli jiwa Puskesmas. Klien mengeluh
dirinya sangat tidak berguna buat suaminya dan merasa lebih baik dirinya pergi dari dunia.
Saat wawancara klien antusias menanyakan tentang obat dan dosis obat yang aman.
Apakah tindakan keperawatan untuk mencegah usaha bunuh diri pada kasus diatas?
100. Seorang perempuan berusia 39 tahun dirawat di RSJ. Saat ini klien dilatih
mengontrol rasa marah dengan sering diikutkan ceramah keagamaan dan melakukan
ibadah.
101. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa keluarganya ke RSJ karena sudah 2
minggu tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan, lebih banyak menyendiri,
serta BAK tidak pada tempatnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam retang
normal.
102. Seorang laki-laki berumur 26 tahun berada di ruang perawatan akut RSJ. Kondisi
saat ini klien sering berteriak-teriak, kadang memukul dinding. Hal ini terjadi sejak 2 bulan
yang lalu. Keluarga mengatakan klien selalu merasa bahwa ada yang berbisik di telinga dan
menantangnya untuk berkelahi. Hasil observasi perawat, klien sering berbicara sendiri dan
pandangan tajam.
104. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan halusinasi penglihatan. Klien
menanyakan apakah perawat percaya dengan apa yang dilihat klien. Perawat menjawab
bahwa ia percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak melihatnya.
Apakah intervensi keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus diatas?
a. Menghardik
b. Menyangkalnya
c. Mengalihkan perhatian
d. Mengajarkan melakukan aktivitas
e. Mengajarkan minum obat secara teratur
105. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sudah 3 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa
dikarenakan saat di rumah klien sering marah-marah. Pada saat dikaji pasien mengatakan
bahwa jantungnya sudah hilang dan mondar mandir.
106. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poliklinik RS Jiwa dengan keluhan
tidak percaya diri dan malu dengan keluarga di rumah dan teman-teman di sekolah karena
melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah. Pada saat dikaji klien tersebut tidak ada kontak
mata, lebih banyak diam dan menundukkan kepala.
a. Depresi
TRY OUT UJI KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA REGIONAL XI KALIMANTAN - 201629
b. Isolasi sosial
c. Ketidakberdayaan
d. Gangguan citra tubuh
e. Harga diri rendah situasional
107. Seorang perempuan berusia 40 tahun, sudah 1 minggu dirawat di Rumah Sakit
Jiwa, pada saat dikaji pasien berusaha membuat tali dari celana training yang di pakainya
untuk diikatkan ke lehernya. Perawat berusaha menenangkannya ketika sudah tenang.
Pasien mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk gantung diri.
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko Bunuh diri
d. Harga Diri Rendah
e. Perilaku Kekerasan
108. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Poli RS Jiwa dengan keluhan tidak
dapat tidur nyernyak. Klien mengatakan suaminya kehilangan pekerjaan sehingga
hutangnya semakin menumpuk.
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. Berduka disfungsional
e. Harga diri rendah situasional
109. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil
pemeriksaan fisik: berat badan 9 kg, suhu tubuh 36,8ºC, frekuensi napas 28x/menit,
kunjungan sebelumnya bayi telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio 2.
a. DPT II
b. DPT III
c. DPT II, Polio III
d. DPT III, Polio III
e. DPT II, Polio IV
110. Seorang bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram.
Hasil pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 170 x/menit, frekuensi nafas 70 x/menit, warna
kulit tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif.
111. Bayi berusia 2 bulan dibawa ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil pemeriksaan
fisik: berat badan 4000 gram. Bayi telah mendapatkan imunisasi BCG, HB 1, dan HB 2.
a. DPT 1
b. Polio 1
c. Polio 1 dan DPT 1
d. Polio 1 dan DPT 2
e. Polio 3 dan DPT 3
112. Seorang balita berusia 38 bulan, dibawa ke Puskesmas dengan keluhan utama
demam dan batuk selama 3 hari. Hasil pemeriksaan fisik : berat badan 14 kg, tinggi badan
81 cm, suhu tubuh 38.2 °C, frekuensi nafas 45 x/menit, terdapat ruam, tidak ada tarikan
dinding dada, tidak terdengar stridor, tidak terjadi penurunan kesadaran.
Apa klasifikasi penyakit yang dialami pada kasus diatas berdasarkan bagan MTBS?
a. Batuk
b. Pneumonia
c. Pneumonia Berat
d. Penyakit sangat berat
e. Batuk bukan pneumonia
113. Seorang balita berusia 3 tahun dibawa ke Puskesmas karena terdapat bintik-bintik
merah di seluruh tubuh. Hasil pemeriksaan fisik : mata merah, tidak ada luka di mulut, tidak
ada nanah keluar dari mata, korneanya tidak keruh, suhu tubuh 38°C.
a. Campak
b. Mungkin DBD
c. Demam mungkin bukan DBD
d. Campak dengan komplikasi berat
e. Campak dengan komplikasi pada mata/mulut
114. Seorang bayi berusia 7 hari dibawa ke rumah sakit dengan keluhan kulit bayi kuning
sampai ke tangan sejak 1 hari yang lalu, Hasil Pemeriksaan fisik : berat badan 2.300 gram,
suhu 36°C. frekuensi nafas 55 x/menit.
a. Ikterus
b. Ikterus berat
c. Tidak ada Ikterus
d. Infeksi bakteri lokal
e. Mungkin bukan infeksi
a. Diare Persisten
b. Diare Persisten Berat
c. Diare Dehidrasi Berat
d. Diare Tanpa Dehidrasi
e. Diare Dehidrasi Ringan
116. Bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 150 x/menit, frekuensi nafas 50 x/menit, suhu tubuh
35°C, warna kulit tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif.
117. Balita berusia 3 tahun dibawa ke Puskesmas karena batuk berdahak selama 4 hari
dan buang air besar encer 2x selama satu hari terakhir. Hasil pemeriksaan fisik : berat
badan 10 kg, tinggi badan 81 cm, suhu tubuh 38°C, frekuensi nafas 45 x/menit, tidak ada
tarikan dinding dada, tidak terdengar stridor, tampak adanya ruam.
Apa klasifikasi tindakan yang tepat pada kasus menggunakan bagan MTBS?
a. Rujuk segera
b. Beri tablet zink
c. Beri antiviral
d. Beri cairan dan makanan sesuai Rencana Terapi A
e. Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
119. Seorang anak berusia 3,5 tahun dirawat di ruang Anak dengan keluhan
120. Bayi berusia 5 hari dengan berat badan lahir 2500 gr, dibawa ke Puskesmas
dengan keluhan kuning pada wajah, leher dan dada.
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
121. Anak dibawa ke IGD dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak mau makan,
hasil pemeriksaan fisik: haluaran urine 2 mL/kg/jam, turgor kulit kembali dalam 2 detik,
waktu pengisian kapiler kembali 3 detik anak tampak lemah.
122. Anak dibawa ke puskesmas dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak mau
makan, hasil pemeriksaan fisik: haluaran urine 2 mL/kg/jam, turgor kulit kembali dalam 2
detik, waktu pengisian kapiler kembali 3 detik anak tampak lemah.
123. Anak usia 5 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas dan disertai
batuk berdahak, gelisah, ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan
a. Ansietas.
b. Defisit pengetahuan.
c. Pola nafas tidak efektif.
d. Resiko gangguan perfusi jaringan.
e. Bersihan jalan napas tidak efektif
124. Anak usia 5 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas disertai
batuk, gelisah, ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik:
pemeriksaan didapatkan :Frekuensi napas 28x/mnt, frekuensi jantung 76x/mnt, suhu tubuh
37,8 derajat celcius. Ibu tampak gelisah.
a. Ansietas.
b. Hipertermi.
c. Defisit pengetahuan.
d. Pola nafas tidak efektif.
e. Bersihan jalan napas tidak efektif.
125. Anak usia 7 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemah, hasil pemeriksaan
fisik: terdapat pengeluaran cairan serosa melalui hidung, hidung tersumbat,Suhu tubuh
37,8°C. Anak mengeluh nyeri kepala semakin bertambah saat batuk dan membungkuk. Ibu
klien tampak gelisah dan sering bertanya tentang keadaan anaknya.
a. Nyeri
b. Ansietas
c. Hipertermi
d. Defisit pengetahuan
e. Intoleransi aktivitas
126. Anak usia 4 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemah, hasil pemeriksaan
fisik: terdapat pengeluaran cairan serosa melalui hidung, hidung tersumbat,Suhu tubuh
37,8°C. Anak mengeluh nyeri kepala semakin bertambah saat batuk dan membungkuk. Ibu
klien tampak gelisah dan sering bertanya tentang keadaan anaknya.
a. Empati
b. Manajemen nyeri
c. Kolaborasi penanganan nyeri
d. Berikan lingkungan yang mendukung manajemen nyeri
e. Penyampaian sumber informasi tentang penatalaksanaan sinusitis
127. Para perawat di sebuah ruang perawatan mendapat tugas spesifik yang
128. Seorang staft perawat telah bekerja 2,5 tahun pada bangsal Penyakit Dalam. Ia
memiliki kemampuan kognitif dan kinerja yang sangat baik. Namun ia sering merasa ketua
tim nya tidak bisa memimpin. Perawat tersebut merasa bahwa ia mampu untuk menjadi
katim. Di tahun ketiga bekerja, terlihat kinerja staft tsb justru menurun. Karu
mengidentifikasi bahwa staft perawatnya tsb mengalami penurunan motivasi.
Apa yang dapat dilakukan karu dengan prinsip motivator Mc. Clelland?
a. Mengusulkan rotasi
b. Mengarahkan katim
c. Memberi punishment
d. Menegur dan menasihati
e. Memberi kesempatan menjadi katim
129. Laki-laki (18 tahun) baru pertama kali diberikan obat psikotik. Perawat ingin mau m
onitor efek pemberian antipsikotik baik efek yang diinginkan maupun tidak diinginkan
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Patternalism
130. Ada seorang karu ICU dengan jumlah perawat 14 orang dan pasien 5 orang dengan
kasus yang berbeda kriteria total care. Metode askep bertujuan agar askep optimal pada
semua pasien.
a. Metode tim
b. Metode kasus
c. Metode primer
d. Metode fungsional
e. Metode case manager
131. Perawat yang sudah bekerja 3 tahun di bangsal Penyakit Dalam, merasa senang
karena memiliki karu yang selalu supervisi. Selama supervisi karu menanyakan masalah
a. Tugas supervisi
b. Prinsip supervisi
c. Tujuan supervisi
d. Strategi supervisi
e. Sasaran supervisi
132. Perawat jaga malam operan jaga dengan dinas pagi, perawat dinas malam
menyampaikan ke dinas pagi bahwa pasien Ny.S (54 tahun) masuk tadi malam pkl.22.00
dari IGD dengan CVA.
a. Situation
b. Assessment
c. Background
d. Introduction
e. Recommendation
133. Perilaku merokok di desa sangat tinggi. Hampir semua usia remaja dan dewasa
laki-laki memiliki kebiasaan merokok. Hal ini terjadi karena di desa tersebut adalah
produsen tembakau. Perwat puskesmas akan kerjasama dengan dinas pertanian dan
kesehatan untuk mensosialisasikan tumbuhan pengganti tembakau yang sama-sama
dapat menguntungkan petani tembakau.
a. Model social
b. Model aksi social (social action)
c. Model perencanaan social (social planning)
d. Model pengembangan masyarakat (locality development)
e. Model pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
134. Pasien perempuan (58 tahun) masuk di ruang perawatan dengan kondisi tidak sada
r dan gelisah. Sebagai katim Ners A melakukan pengkajian kepada pasien tersebut.
Apakah salah satu tujuan patient safety yang nampak jelas harus diperhatikan oleh Ners A
pada situasi
pasien tersebut?
135. Seorang katim di ruang rawat inap Penyakit Dalam mendapatkan informasi bahwa
a. Mencari informasi
b. Mendiamkan sementara
c. Menemui pihak yang berkonflik
d. Berdiskusi dengan pihak yang berkonflik
e. Meminta orang lain untuk menyelesaiakn masalah
136. Seorang karu di ruang rawat inap bedah megadakan rapat rutin dengan seluruh
perawat. Dalam rapat rutin tersebut karu mengagendakan tentang evaluasi kinerja perawat,
karena adanya suatu konflik. Konflik tersebut dipicu oleh adanya pembagian tugas yang
tidak jelas.
Apakah yang pertama kali dilakukan karu dalam penyelesaian masalah yang ada?
137. Seorang perawat pelaksana dinas pagi diruang rawat inap, sedang menerima
pasien kiriman dari poli penyakit dalam yang diantar oleh seorang perawat poliklinik untuk
dirawat inap.
Apakah yang dilakukan perawat tersebut untuk penerimaan pasien baru tersebut?
138. Seorang perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah umum sering menghindari
tugas tambahan dengan alasan beban pekerjaannya sudah tinggi, karu mengetahui hal
tersebut dan selalu berusaha meningkatkan motivasi kerja diruangan
c. Memberlakukan reward
TRY OUT UJI KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA REGIONAL XI KALIMANTAN - 201637
d. Identifikasi beban kerja staf
139. Seorang perawat pelaksana ditempatkan di ruang rawat inap penyakit dalam. Suatu
hari katim memberikan tugas tertentu yang harus dikerjakan perawat pelaksana, tetapi
perawat tersebut menolak tugas yang diberikan katim dengan alasan tidak terampil dan
kurang percaya diri.
Apakah upaya yang dilakukan katim meningkatkan motivasi kerja perawat tersebut ?
140. Karu di ruang rawat inap bedah umum membawahi 28 orang perawat pelaksana
dengan kapasitas 31 tempat tidur. Kepala ruangan membuat struktur serta menentukan
jenis pemberian asuhan keperawatan dengan metode Tim
Apakah proses manajemen yang sedang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengendalian
c. Perencanaan
d. Pengawasan
b. Pengarahan
141. Seorang Wanita berumur 45 tahun dengan ca mamae sudah metastase sampai
keparu-paru dan resisten terhadap kemoterapi dan radiasi nyeri hebat, tidak adekuat
terhadap morfin secara IV. Kesakitan pada posisi diam, nyeri hebat bila bergerak, keluarga
dan klien menuntut penambahan frekuensi pemberian obat dan dosis anti nyeri. Saat tim
berdiskusi bila dilakukan penambahan dosis dapat menyebabkan kematian.
a. Mengidentifikasi konflik
b. Mencari pihak yang terlibat
c. Mengusulkan tindakan alternatif
d. Mengumpulkan informasi yang relevan
e. Mengidentifikasi prinsip etis yang penting
143. Seorang karu ditugaskan oleh kepala bidang keperawatan di bangsal yang memiliki
masalah pelayanan keperawatan diantaranya ketenagaan dan fasilitas yang kurang
memadai. Untuk menyelesaikan masalah tersebut karu melakukan kegiatan analisa situasi
masalah, memperoleh informasi mengenai masalah dan membuat target jangka pendek
dan jangka panjang.
Apakah kegiatan yang dilakukan perawat tersebut dilihat menurut konsep manajemen?
a. Planning
b. Actuating
c. Evaluating
d. Organizing
e. Controlling
144. Seorang perawat pelaksana menjelaskan kondisi klien kepada katim di ruang rawat
inap. Perawat tersebut menjelaskan di ruangan klien dengan melibatkan seluruh tim
kesehatan di ruangan dengan masalah khusus yang kompleks.
a. Operan
b. Orientasi
c. Conferens
d. Diskusi kasus
e. Ronde keperawatan
145. Seorang Ners melakukan kunjungan keluarga terdiri dari ayah (45 tahun) ibu (40
tahun). Ibu mengatakan bahwa suaminya baru saja pulang dari RS karena patah tulang
paha kiri dan telah dioperasi 4 hari yang lalu.
146. Seorang Ners melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah (50) Ibu (48). Ibu
mengatakan hubungan keluarganya kurang harmonis dan sering konflik, sejak suaminya
mengalami patah kaki kanan yang membuatnya tidak bisa mencari nafkah untuk
keluarganya. Suaminya sering marah-marah, komunikasi keluarga yang terbuka menjadi
147. Seorang Ners mengunjungi sebuah keluarga terdiri Ayah (23 tahun), ibu (20 tahun)
baru saja melahirkan bayi prematur BBLR. Usia bayi 2 hari BB 2200gram. Bayi terlihat tidak
memakai penutup kepala. Suhu aksila 360C.
148. Seorang Ners melakukan kunjungan keluarga dengan primipara usia 17 tahun post
partum hari ke-3. Mengatakan belum tau cara perawatan bayinya. Ners berniat melakukan
promosi kesehatan pada keluarga.
149. Seorang Ners melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah (30 tahun) Ibu (28 ta
hun) dan anak (4 tahun). Hasil wawancara dengan kepala keluarga, keluarga mengatakan a
naknya sangat aktif, sudah mulai main keluar rumah. Keluarga khawatir karena tinggal di p
erkotaan yang ramai lalu lintas.
a. Stimulasi tumbang
b. Pencegahan cedera pada anak
c. Perkembangan sosialisasi pada anak
d. Pengaturan pola aktivitas dan istirahat pada anak
e. Pentingnya pencegahan kecelakaan
150. Keluarga dengan Ayah (55 tahun) tinggal dengan anak usia 17 tahun dan 15 tahun.
Ibu meninggal 3tahun yang lalu. Ayah mengatakan selalu menjalin komunikasi terbuka
dengan anak. Ayah selalu usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik anak dan memberi kasih
sayang pada anak.
151. Keluarga terdiri dari Ayah (54 tahun) Ibu (46 tahun). Hasil pengkajian menunjukkan
ibu mengeluh sering sesak napas saat terkena debu yang berlebihan. Pernah dinyatakan
sakit asma dan diminta menghindari hal-hal yang memicu asma kambuh. Lingkungan
rumahnya terlihat kotor dan lantai rumah berdebu.
152. Saat kunjungan keluarga, ners menjumpai lansia (76 tahun) yang tinggal sendiri di
rumah. Klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi terutama ketika bangun dari
tempat duduk.
153. Seorang Ners mengunjungi keluarga Suami (45 tahun) istri (43 tahun) dan lansia
(80 tahun) Ners tersebut berniat melakukan pengkajian terkait tugas perkembangan
keluarga.
Apakah tugas perkembangan keluarga yang paling tepat pada kasus tersebut?
154. Seorang Ners mengunjungi keluarga dengan balita (3 tahun). Ners menemukan
ruam kemerahan di seluruh tubuh bayi, batuk, luka pada mulut dan kekeruhan pada kornea
mata. Ibu mengatakan sejak 3 hari yang lalu anak demam, dan mengatakan baru pulang
dari rumah saudara yang anakanya mengalami gejala yang sama.
155. Seorang Ners mengunjungi keluarga Ayah (28 tahun) ibu (24 tahun), dan anaknya
(2 bulan). Keluarga selalu memberikan imunisasi anak tepat waktu sesuai usianya.
Keluarga mengatakan 2 hari yang lalu anaknya demam, keluarga memberikan kompres
hangat tetapi masih demam, kemudian membawanya ke puskesmas. Saat ini anak masih
dalam masa pemulihan shg Ners menyarankan pada ibu untuk memberikan ASI lebih
sering. Saat pemeriksaan fisik ners sekaligus melakukan deteksi tumbang anak.
156. Ners melakukan kunjungan rumah terdiri dari Ayah (42 tahun) Ibu (40 tahun), kedua
anak remaja putri (17 tahun dan 13 tahun). Hasil wawancara kepada ibu, ibu mengatakan
khawatir dengan perkembangan kedua anak remajanya.
157. Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun dirawat di bangsal gerontik, berdasarkan
hasil pengkajian, didapatkan data, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, kurang
tidur sudah 2 hari terakhir karena lututnya sering ngilu di malam hari. Hasil pemeriksaan
fisik lutut tampak bengkak.
a. Mual
b. Ansietas
c. Nyeri akut
d. Gangguan pola tidur
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Apakah upaya promotif yang dapat di lakukan perawat kepada kelompok lansia binaannya t
ersebut?
a. Bersama tim kesehatan lain melakukan upaya pengobatan bagi lansia yang sakit
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan lansia secara berkala bagi lansia yang berisiko ting
gi
c. Menggairahkan semangat hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan berguna ba
gi diri nya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
d. Bersama tim kesehatan lainnya berupaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh lansia
binaan yang sudah menurun.
e. Mencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi dari penyakit yang disebabk
an proses menua di kalangan para lansia.
159. Seorang perawat melakukan home visit ke rumah warga yang memiliki lansia
berusia 71 tahun, didapatkan data lansia tersebut pernah mengalami jatuh, dan
berdasarkan observasi lingkungan oleh perawat didapatkan data lantai rumah terbuat dari
keramik.
Apakah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko jatuh berula
ng pada lansia
tersebut?
160. Seorang perempuan usia 85 tahun, telah kehilangan penglihatannya dan merasa
tidak bahagia karena anak-anaknya memaksa dirinya untuk tinggal bersama mereka.
Perempuan tersebut menyatakan kepada cucunya Tuhan memberi harapan bahwa
bersama-Nya hidup akan lebih baik daripada ketika berada di dunia, dan ia menyatakan
sudah siap untuk itu. Ia mengklarifikasi pemikiran ini dengan menambahkan “ bukannya
saya merencanakan untuk mati atau lainnya, tetapi saya hanya siap menghadapinya
karena saya ingin merasa bahagia lagi.”
161. Seorang lansia berusia 67 tahun tinggal di PSTW sudah 2 minggu. Lansia dibawa
oleh salah satu kerabatnya karena anak – anaknya sudah tidak mau mengurus lansia
tersebut . Lansia mengeluh sulit tidur, tidak nyenyak, dan selalu terbangun tengah malam
162. Seorang laki-laki berusia 68 tahun dirawat di klinik geriatric dengan osteoporosis
dan riwayat pernah terjatuh dari tempat tidur. Klien saat ini terbaring lemah. Kemudian
Perawat melaksanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah klien tersebut.
a. Gangguan psikologis
b. Gangguan gaya berjalan
c. Gangguan pendengaran
d. Gangguan sistem susunan saraf
e. Gangguan sistem anggota gerak
163. Seorang pria berusia 80 tahun, saat diajak berbicara selalu diam dan suka
menyendiri. Kemudian perawat mengajak pria tersebut untuk bertukar cerita dan mengajak
berkumpul dengan sesama lansia.
164. Seorang perempuan 85 thn dirawat di klinik geriatric sejak 1 minggu yang lalu
karena keluarga kurang mampu dan tidak sanggup merawat, kondisinya saat ini lemah
sehingga membutuhkan total care, aktivitas klien hanya berbaring saja di kamar. Pada
bagian punggungnya terdapat luka yang menimbulkan ulkus dalam, cekung, tampak pus,
kemerahan, dan berbau.
Rencana tindakan apakah yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah pada kasus
diatas?
a. Mengoleskan lotion.
b. Pemberian analgesic.
c. Pemberian antibiotic.
d. Massage daerah dekubitus.
e. Melakukan perawatan luka.
165. Seorang pria 66 tahun tinggal di panti werdha mengeluh sulit tidur, tak nafsu
a. Depresi
b. Stress
c. Cemas
d. Ketidakberdayaan
e. Halusinasi
166. Seorang wanita berusia 68 tahun tampak sendirian, termenung sambil memandang
langit – langit di sebuah panti werdha.
167. Seorang klien berusia 79 tahun dirawat di klinik geriatric dengan arthritis pada
kedua lututnya. Klien mengalami sering mengalami disorientasi, riwayat pernah terjatuh
dari tempat tidur.
168. Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama
kaki dan tangan sebelah kanan sulit untuk digerakan. Keluarga klien mengatakan bahwa
klien menderita stroke sejak 6 bulan yang lalu. keluarga juga mengatakan bahwa klien
belum pernah di bawa ke rumah sakit atau puskesmas.
Apakah rencana intervensi keperawatan yang paling tepat untuk kasus di atas?
169. Hasil pengkajian wilayah menunjukkan 21 balita berat badannya selama 3 bulan
terakhir konstan bawah garis merah. Rata-rata pekerjaan warga buruh dan penghasilan
tidak cukup untuk memenuhi gizi balita. Ibu-ibu mengatakan tidak mampu membeli daging
dan telur untuk anaknya setiap hari.
a. Melaporkan kejadian gizi buruk ke dinas terkait untuk mendapat penanganan yang tepa
t
b. Memberi edukasi pada ibu2 tentang penyusunan menu balita sehat dan sederhana
c. Melakukan pemeriksaan kesehatan scr menyeluruh untuk balita BGM
d. Memotivasi ibu2 balita untuk membawa anaknya rutin ke posyandu
e. Berkolaborasi dg dinkes utk memberi makanan tambahan
170. Seorang Perempuan (40 tahun) keturunan Amerika menikah dengan seorang
laki-laki (43 tahun) asli Indonesia. Pasangan dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama 18
tahun, tinggal di AS selama 6 tahun, pada usia saat ini telah terbiasa mengkonsumsi
alcohol dan tidak mampu menyelesaikan pendidikan SMAnya. Anak ke 2 usia 13 tahun,
dominan tinggal di Indonesia dan memiliki kepribadian yang lebih baik dan prestasi baik di
sekolah.
Kompetensi apa yang harus dimiliki perawat untuk memberikan asuhan keperawatan?
a. Memiliki kepekaan dan pemahaman terhadap aspek budaya klien serta pengaruhnya un
tuk kesehatan
b. Memiliki kemampuan untuk menyeragamkan aspek budaya dalam keluarga untuk mem
inimalkan konflik didalamnya
c. Memiliki kemampuan melakukan pengkajian kesehatan secara komprehensif dengan m
eminimalkan aspek budaya
d. Memiliki kepekaan terhadap budaya dan disesuaikan dg perspektif budaya yg dimiliki ol
eh perawat
e. Memiliki kepekaan dan pemahaman aspek budaya, dengan melihat kultur yg paling do
minan dianut oleh keluarga
171. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat puskesmas ditemukan data bahwa
belum terdapat pengelolaan sampah yang benar, sampah dibakar dan dibuang di
pekarangan sehingga berserakan di area pekarangan warga. Perawat bersama tokoh
masyarakat membentuk kader peduli sampah yang dibentuk dari remaja karang taruna.
a. Kerjasama
b. Pendidikan kesehatan
c. Kerjasama dan penkes
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Pemberdayaan kader
172. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah desa. Dari hasil pengkajian,
didapatkan data bahwa 45% lansia di salah satu RT menderita hipertensi. Warga
menyatakan bahwa mereka jarang mengunjungi puskesmas terdekat karena jarak yang
relative jauh dan sulitnya fasilitas transportasi. Mereka juga menyatakan bahwa belum
pernah ada penyuluhan kesehatan oleh puskesmas terkait.
a. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d tidak adekuatnya pelaya
nan kesehatan
b. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d rendahnya pengetahuan
ttg hipertensi
c. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada tidak adekuatnya pelayanan kesehatan
d. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada rendahnya pengetahuan ttg hipertensi
e. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia pada tidak adekuatnya pelayanan ke
sehatan
173. Perempuan (68 tahun) periksa ke puskesmas yang tidak jauh dari rumahnya karena
asam urat kambuh. Nyeri membuat tidak bisa bekerja seperti biasa. Pasien jarang
memeriksakan penyakitya, hanya minum jamu dan beli obat di warung. Pasien masih
sering makan bayam tapi menghindari jeroan dan emping.
174. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan Sebanyak
25,71% ibu post partum tidak memberikan ASI pada bayinya, 5,35% bayi belum
mendapatkan imunisasi, 16,74% balita tidak datang ke Posyandu secara rutin setiap
bulannya, 13,51% ibu hamil termasuk dalam resiko tinggi, 25,5 % pengetahuan ibu tentang
imunisasi dan nutrisi pada balita masih kurang. menurut kader kegiatan Posyandu berjalan
rutin setiap bulan.
177. Saat berdinas di posyandu, seorang ibu bertanya kepada perawat. “Bu, anak saya
berusia 2 tahun, sekarang mainan anak-anak kan banyak dijual dan harganya juga murah,
mainan apakah yang cocok untuk anak saya?
178. Seorang pria menderita hepatitis A dari hasil anamnesa ke keluarga, didapatkan
bahwa ia adalah seorang marketer, setiap hari makan di warung pinggir jalan. Pasien juga
membenarkan bahwa badannya terasa lemes dan merasakan sakit setelah makan di
warung perempatan jalan.
179. Kasus ISPA yang terjadi di desa A selama 3 bulan terakhir meningkat dengan
pesat. Saat pendataan didapatkan data satu menderita ISPA, Perawat memberikan
intervensi pendidikan kesehatan kepada keluarga tersebut?
a. Penularan ISPA
b. Pemberian obat ISPA
c. Pencegahan ISPA
d. Perawatan ISPA
TRY OUT UJI KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA REGIONAL XI KALIMANTAN - 201648
e. Penyebab ISPA
180. Wilayah x merupakan wilayah yang padat penduduk dan berada di daerah
pegunungan. Di wilayah ini banyak ditemukan kasus gizi buruk pada balita. Minimnya
pendidikan Ibu dan juga minimnya fasilitas kesehatan sangat mepengaruhi kesehatan
masyarakat.
Manakah factor utama yang mepengaruhi tingginya masalah gizi buruk yaitu?
a. Faktor kemiskinan
b. Pendidikan ibu
c. letak tempat tinggal
d. kesehatan lingkungan
e. Tidak adanya fasilitas kesehatan
NPM :
Tanggal :
1 A B C D E 4 A B C D E 81 A B C D E
1
2 A B C D E 4 A B C D E 82 A B C D E
2
3 A B C D E 4 A B C D E 83 A B C D E
3
4 A B C D E 4 A B C D E 84 A B C D E
4
5 A B C D E 4 A B C D E 85 A B C D E
5
6 A B C D E 4 A B C D E 86 A B C D E
6
7 A B C D E 4 A B C D E 87 A B C D E
7
8 A B C D E 4 A B C D E 88 A B C D E
8
9 A B C D E 4 A B C D E 89 A B C D E
9
1 A B C D E 5 A B C D E 90 A B C D E
0 0
1 A B C D E 5 A B C D E 91 A B C D E
1 1
1 A B C D E 5 A B C D E 93 A B C D E
3 3
1 A B C D E 5 A B C D E 94 A B C D E
4 4
1 A B C D E 5 A B C D E 95 A B C D E
5 5
1 A B C D E 5 A B C D E 96 A B C D E
6 6
1 A B C D E 5 A B C D E 97 A B C D E
7 7
1 A B C D E 5 A B C D E 98 A B C D E
8 8
1 A B C D E 5 A B C D E 99 A B C D E
9 9
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
0 0 0
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
1 1 1
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
2 2 2
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
3 3 3
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
4 4 4
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
5 5 5
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
7 7 7
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
8 8 8
2 A B C D E 6 A B C D E 10 A B C D E
9 9 9
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
0 0 0
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
1 1 1
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
2 2 2
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
3 3 3
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
4 4 4
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
5 5 5
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
6 6 6
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
7 7 7
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
8 8 8
3 A B C D E 7 A B C D E 11 A B C D E
9 9 9
4 A B C D E 8 A B C D E 12 A B C D E
0 0 0
12 A B C D E 16 A B C D E
2 2
12 A B C D E 16 A B C D E
3 3
12 A B C D E 16 A B C D E
4 4
12 A B C D E 16 A B C D E
5 5
12 A B C D E 16 A B C D E
6 6
12 A B C D E 16 A B C D E
7 7
12 A B C D E 16 A B C D E
8 8
12 A B C D E 16 A B C D E
9 9
13 A B C D E 17 A B C D E
0 0
13 A B C D E 17 A B C D E
1 1
13 A B C D E 17 A B C D E
2 2
13 A B C D E 17 A B C D E
4 4
13 A B C D E 17 A B C D E
5 5
13 A B C D E 17 A B C D E
6 6
13 A B C D E 17 A B C D E
7 7
13 A B C D E 17 A B C D E
8 8
13 A B C D E 17 A B C D E
9 9
14 A B C D E 18 A B C D E
0 0
14 A B C D E
1
14 A B C D E
2
14 A B C D E
3
14 A B C D E
4
14 A B C D E
5
14 A B C D E
6
14 A B C D E
14 A B C D E
8
14 A B C D E
9
15 A B C D E
0
15 A B C D E
1
15 A B C D E
2
15 A B C D E
3
15 A B C D E
4
15 A B C D E
5
15 A B C D E
6
15 A B C D E
7
15 A B C D E
8
15 A B C D E
9
16 A B C D E
0