I. PENDAHULUAN
Kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan Pemberian Obat
Pencegahan Massal. Dengan pedoman ini diharapkan dapat memberikan arahan cara pelaksanaan
kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal, dan cara pelaporan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan
Massal.
Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di Negara berkembang termasuk
Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara lain gangguan perkembangan fisik, intelektual,
perkembangan kognitif dan malnutrisi. WHO memperkirakan 42 % sasaran beresiko cacingan di dunia
berada di regional Asia Tenggara (Data 2009). Gambaran Epidemiologi cacingan di Indonesia
menunjukan penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan kegiatan pemberian
vitamin A dan UKS melalui penjaringan anak SD/ MI. Saat ini Kementerian RI menggunakan
Albendazole 400mg sebagai obat program pengendalian kecacingan, karena obat ini relatif aman,
pemberian dosis tunggal, tidak mahal, dan mudah dalam pendistribusian.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita terbebas dari infeksi kecacingan.
2. Tujuan Khusus
IV. KEGIATAN
1. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) dilakukan pada SD/MI, PAUD, TK dan
Posyandu berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan kader Posyandu
2. Sweeping Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kepada sasaran yang belum
mendapatkan Obat saat POPM dilakukan
No Kegiatan 2020
Jan Feb Mrt apr Mei Juni Juli Ags Spt Okt Nop Des
Pemberian
1 ObatPencegahan v v
Massal (POPM)
Sweeping
2 v v
POPM
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program kecacingan dilakukan tiap kali pemberian obat
cacing dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan pelaporan hasil kegiatan yang dicapai.
Biaya yang di gunakan bersumber pada DPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupten Belu TA. 2020
dengan rincian :
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman Pelaksanaan Kegiatan
di UPTD Puskesmas Ainiba.