Anda di halaman 1dari 1

Judul: Pemanfaatan Limbah Plastik dan Oli Bekas Menjadi Furniture

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang cukup besar dan memiliki jumlah penduduk yang
sangat banyak. Berdasarkan proyeksi penduduk 2015-2045 hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (Supas) 2015, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020.
Angka tersebut terdiri atas 135,34 juta jiwa laki-laki dan 134,27 jiwa perempuan. Jumlah
penduduk di Indonesia akan sebanding pula dengan banyaknya kendaraan yang ada. Di
Yogyakarta saja jumlah kendaraan bermotor saat ini sekitar 1,8 juta unit. Pertahun bertambah
sekitar 4 persen untuk mobil dan enam persen untuk motor.

Setiap kendaraan membutuhkan oli sebagai pelumas agar bisa bekerja dengan baik. Pada
umumnya kendaraan motor dianjurkan ganti oli setiap 2.500 – 3.000 km atau 2 bulan sekali,
sedangkan mobil setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali. Maka dari itu limbah oli dari
kendaraan bermotor akan selalu ada dan terus bertambah. Jika terus dibiarkan dan tidak
dimanfaatkan sebaik mungkin, maka akan merusak lingkungan.

Oli termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang saat ini menjadi
permasalahan serius disetiap tempat. Limbah yang bermunculan menjadi salah satu penyebab
ketidak nyamanan di lingkungan sekitar. Salah satu jalan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan memanfaatkan kembali oli bekas tersebut.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut kita bisa memanfaatkan oli bekas untuk
dijadikan furniture dengan cara mengcombinasikan oli bekas dengan sampah plastik. Dengan
cara memanaskan sampah plastik tersebut lalu campur dengan oli bekas sampai rata. Maka
dari itu penulis akan membahas secara lebih lanjut proses pembuatan furniture tersebut dalam
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai