Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANDRI BOKIU

STAMBUK : O27119047

KELAS : AKUA 01

MATA KULIAH : FISIOLOGI BIOTA AIR

RANGKUMAN TENTANG OSMOREGULASI!

Osmoregulasi adalah kemampuan hewan mengontrol kadar air dalam tubuh. Osmoregulasi
adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar dalam tubuh,
didalam zat yang kadar garamnya berbeda.

osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua cara yang berbeda, yaitu:

1. Usaha untuk menjaga konsentrasi osmotik cairan di luar sel (ekstraseluler). Agar tetap
konstan terhadap apapun yang terjadi pada konsentrasi osmotik medium eksternalnya.

2. Usaha untuk memelihara isoosmotik cairan dalam sel (interseluler) terhadap cairan luar sel
(ekstraseluler).

ikan bertulang sejati (telestei), ikan air tawar maupun ikan laut pada dasarnya mempunyai
kemampuan untuk mempertahankan komposisi ion-ion dan osmolaritas cairan tubuhnya pada
tingkat yang secara signifikan berbeda dari lingkungan eksternalnya. Proses ini merupakan
suatu mekanisme dasar osmotik. Untuk menghadapi masalah osmoregulasi ikan melakukan
pengaturan tekanan osmotiknya dengan cara:

1. Mengurangi gradien osmotik antara cairan tubuh dengan lingkungannya.

2. Mengurangi permeabilitas air dan garam.

3. Melakukan pengambilan garam secara selektif.

Secara sederhana hewan dapat diumpamakan sebagai suatu lautan yang terdapat di dalam
suatu kantung membran atau kantung permukaan tubuh. Hewan harus menjaga volume tubuh
dan konsentrasi larutan tubuhnya dalam rentangan yang agak sempit. Yang menjadi masalah
adalah bahwa konsentrasi yang tepat dari cairan tubuh hewan selalu berbeda dengan yang ada
di lingkungannya. Perbedaan konsentrasi tersebut cenderung mengganggu keadaan mantap
dari kondisi internal. Hanya sedikit hewan yang membiarkan konsentrasi cairan tubuhnya
berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya; dalam keadaan demikian hewan dikatakan
melakukan osmokonformitas.
Kebanyakan hewan menjaga agar konsentrasi cairan tubuhnya tetap konstan lebih tinggi dari
mediumnya (regulasi hiperosmotis) atau lebih rendah dari mediumnya (regulasi hipoosmotis).
Untuk itu hewan harus berusaha mengurangi gangguan dengan menurunkan (1) permeabilitas
membran atau kulitnya, dan (2) gradien (landaian) konsentrasi antara cairan tubuh dan
lingkungannya. Keadaan kondisi internal yang mantap dapat dipelihara hanya bila organism
mampu mengimbangi kebocoran dengan arus balik melawan gradien konsentrasi yang
memerlukan energi.

Untuk memelihara air dan konsentrasi larutan cairan tubuh konstan yang berbeda
dengan lingkungannya, antara hewan air laut, air tawar, dan hewan darat sangatlah berbeda.
Kelompok hewan yang berbeda menggunakan organ yang berbeda untuk melaksanakan proses
regulasi. Mekanisme rinci untuk melaksanakan proses juga bervairiasi dan sering menggunkan
kombinasi-kombinasi organ yang berbeda. Rentangan zat-zat yang diregulasi sangat luas,
melibatkan senyawa-senyawa seperti hormon, vitamin, dan larutan yang signifikan terhadap
perubahan nilai osmotik.

Prinsip-prinsip Dasar Osmoregulasi

Terhadap lingkungan hidupnya, ada hewan air yang membiarkan konsentrasi cairan
tubuhnya berubah-ubah mengikuti perubahan mediumnya (osmokonformer). Kebanyakan
Invertebrata laut tekanan osmotik cairan tubuhnya sama dengan tekanan osmotic air laut.
Cairan tubuh demikian dikatakan isotonik atau isosmotik dengan medium tempat hidupnya.
Bila terjadi perubahan konsentrasi dalam mediumnya, maka cairan tubuhnya disesuaikan
dengan perubahan tersebut (osmokonformitas).

Sebaliknya ada hewan yang mempertahankan agar tekanan osmotik caira tubuhnya relative
konstan lebih rendah dari mediumnya (hipoosmotik) atau lebih tinggi dari mediumnya
(hiperosmotik). Untuk mempertahankan cairan tubuh relative konstan, maka hewan melakukan
regulasi osmotik (osmoregulasi), hewannya disebut regulator osmotik atau osmoregulator.

Ada dua macam regulasi osmotik yaitu regulasi hipoosmotik dan regulasi hiperosmotik. Pada
regulator hipoosmotik, misalnya ikan air laut, hewan ini selalu mempertahankan konsentrasi
cairan tubuhnya lebih rendah dari mediumnya (air laut). Sedangkan pada regulator
hiperosmotik, misalnya ikan air tawar, hewan ini selalu mempertahankan konsentrasi cairan
tubuhnya lebih tinggi dari pada mediumnya (air tawar).

Anda mungkin juga menyukai