Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Dewi Wulandari

NIM : 1706617041
S1 Akuntansi A 2017

Perlindungan Hak Pemegang Saham

1. Menurut Organization For Economic Corporation and Development (OECD)


Prinsip CG OECD (2004) tentang tata kelola menyebutkan bahwa kerangka tata kelola
perusahaan harus melindungi hak-hak pemegang saham dan memfasilitasi pelaksanaan hak-
hak pemegang saham. Pada prinsip nomor 2 tersebut, terdapat 7 bagian, yaitu :
 Hak-hak dasar pemegang saham termasuk hak untuk:
a. Metode pendaftaran kepemilikan yang aman
b. Mengalihkan atau memindahkan saham
c. Mendapatkan informasi yang relevan dan material tentang korporasi secara
tepatwaktu dan teratur
d. Berpartisipasi dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
e. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris
f. Mendapatkan bagian dalam keuntungan perusahaan
 Hak-hak pemegang saham untuk berpartisipasi dan mendapatkan cukup informasi dalam
pengambilan keputusan penting perusahaan, seperti:
a. Perubahan anggaran dasar perusahaan atau akte pendirian atau dokumen-
dokumententang pengelolaan perusahaan lainnya
b. Otorisasi penambahan atau penerbitan saham baru
c. Transaksi luar biasa (extraordinary transaction), termasuk pengalihan sebagian atau
hampir seluruh aset yang berdampak pada penjualan perusahaan.
 Pemegang saham memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara efektif
danmemberikan suara dalam RUPS serta diberikan informasi mengenai peraturan-
peraturan termasuk prosedur penyampaian hak suara. Hal ini meliputi:
a. Informasi yang memadai dan tepat waktu terkait tanggal, lokasi, dan agenda RUPS,
termasuk masalah-masalah yang akan diputuskan dalam rapat
b. Kesempatan untuk bertanya kepada pengurus, termasuk pertanyaan berkaitandengan
audit eksternal tahunan, mengusulkan butir-butir agenda rapat, danmengajukan
pemecahannya dalam batas-batas yang wajar
c. Pemberian fasilitas kepada pemegang saham untuk berpartisipasi efektif dalam
keputusan-keputusan pokok corporate governance, termasuk mengusulkan
danmemilih calon anggota pengurus. Selain itu, kewajaran atas komponen
penggajian atau kompensasi bagi anggota pengurus dan karyawan harus didasarkan
padapersetujuan pemegang saham.
2. Menurut Asean Corporate Governance Scorecard

ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard) muncul pada


tahun 2011. ASEAN CG Scorecard berada dibawah pengawasan ACMF dan merupakan
komponen Implementation Plan dalam mengembangkan pasar modal yang terintegrasi.
Dengan adanya ASEAN CG Scorecard, diharapkan bagi Perusahaan Publik di negara
anggota ASEAN dapat meningkatkan performa mereka dan nilai perusahaan tersebut di
hadapan investor khusunya dalam kebijakan cross border offering. Dalam tiga tahun terakhir,
terlihat adanya perkembangan peningkatan GCG oleh para Perusahaan Terbuka di negara-
negara ASEAN, dimana hal ini adalah baik untuk para investor, stakeholder, dan
kelangsungan integrasi pasar modal. Tujuan dari dibuatnya ASEAN Corporate Governance
Scorecard adalah untuk menumbuhkan standar dan praktek Corporate Governance pada
perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada bursa efek di lingkungan ASEAN.
Adapun Instrumen penilaian mengacu pada prinsip-prinsip Corporate Governance yang
dikembangkan oleh OECD meliputi :
a. Hak-hak pemegang saham (Rights of Shareholders);
b. Perlakuan yang Setara Terhadap Pemegang Saham (Equitable Treatment of
Shareholders);
c. Peran Pemangku Kepentingan (Role of Stakeholders);
d. Pengungkapan dan Transparansi (Disclosure and Transparency);
e. Tanggung Jawab Dewan (Responsibilities of Boards)
Penerapan kelima prinsip ini kemudian akan dinilai melalui pengajuan beberapa pertanyaan
terkait yang menggambarkan keadaan perusahaan, apakah mereka sudah menerapkan
prinsip-prinsip CG dengan baik atau tidak.

3. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Dijelaskan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.04/2017
Dalam rangka meningkatkan iklim investasi dan perlindungan terhadap investor
minoritas, perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan mengenai mekanisme perubahan hak
atas saham dan penunjukan akuntan publik yang akan memberikan jasa audit kepada
Perusahaan Terbuka.
Pasal 29A : Yang dimaksud dengan “pemegang saham pada klasifikasi saham yang
terkena dampak atas perubahan hak atas saham pada klasifikasi saham tertentu” adalah:
 Dalam hal perubahan hak berupa pengurangan hak, pemegang saham yang terkena
dampak adalah pemegang saham pada klasifikasi saham yang akan dilakukan
pengurangan hak.
 Dalam hal perubahan hak berupa penambahan hak, pemegang saham yang terkena
dampak adalah pemegang saham pada klasifikasi saham yang tidak dilakukan
penambahan hak.
Pasal 29B : Dalam hal klasifikasi saham yang terkena dampak atas perubahan hak atas
saham pada klasifikasi saham tertentu tidak mempunyai hak suara, pemegang saham pada
klasifikasi saham tersebut berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini diberikan hak
untuk hadir dan mengambil keputusan dalam RUPS terkait dengan perubahan hak atas
saham pada klasifikasi saham tersebut.

Sumber :

1. https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/peraturan-
ojk/Documents/Pages/Perubahan-atas-POJK-tentang-Rencana-dan-Penyelenggaraan-
Rapat-Umum-Pemegang-Saham-Perusahaan-Terbuka/SAL%20POJK%2010%20-
%20Perubahan%20POJK%2032%202014.pdf
2. https://www.coursehero.com/file/23368098/hak-pemegang-saham/
3. https://www.coursehero.com/file/p3lfrdv/Salah-satu-penilaian-Corporate-Governance-
adalah-menggunakan-Asean-Corporate/

Anda mungkin juga menyukai