Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS

Di film yang berjudul “A Beautiful Mind” ini meceritakan tentang seorang ahli
matematika yang sangat jenius bernama John Nash. John adalah orang yang introvert, ia tidak
terlalu suka dengan orang banyak. Kejadiannya berlangsung selama perang dingin, pada saat itu
antara Amerika-Rusia.
Kisah di mulai saat John Nash melamun di kelas saat di terangkan oleh dosennya. Suatu
ketika di sebuah kamar John Nash muncul sosok laki laki yang belum ia temui yang bernama
Charles Herman. Keadaan ini membuatnya seringkali dibayangi ketakutan dan juga membuatnya
kesulitan berpikir secara rasional. Pada saat di Wheeler Defense Labs Mit Campus, ia bertemu
orang yang bernama William Parcher yang di percaya John sebagai agen pemerintahan tetapi
sebenarnya William Parcher adalah orang yang ada dalam halusinasi si John. Saat John sedang
bersantai di bawah pohon tiba tiba ada anak kecil yang merasa belum pernah ia temui
menghampirinya, ternyata anak kecil tersebut merupakan keponakan dari Charles bernama
Marcee. Ia juga merupakan orang yang ada dalam halusinasi si John.
Suatu waktu John berobat ke dokter dan hasilnya ia mengidap penyakit skizofrenia.
Skizofrenia merupakan penyakit yang menyebabkan korban terus menerus berhalusinasi atas apa
yang di lihat dan di pikirkannya, padahal hal itu tidak nyata. Saat Alicia (istri Jhon) menjelaskan
kejadian yang pernah di alami John, ia merasa kaget bahwa selama ini hanya halusinasi saja
orang yang pernah ia lihat atau temui. Dalam prosesnya, John diberikan beberapa obat
antipsikotik yang dapat membantunya. Sayangnya, John menganggap bahwa obat-obat tersebut
mengganggu kemampuan berpikirnya dan akhirnya ia memilih untuk tidak menggunakannya.
Namun, saat ia memilih untuk tidak meminum obat-obat tersebut, halusinasi dan
kenyataan menjadi tercampur baur dalam kehidupannya, sehingga perlahan Jhon belajar untuk
menghadapi kondisi tersebut dengan kekuatannya sendiri dan tanpa pengaruh obat. Di dukung
oleh istrinya, ia akhirnya mampu membedakan antara manusia nyata dan tokoh-tokoh yang
hanya ada dalam halusinasinya saja. Dan seiring berjalannya waktu, ia juga belajar untuk
menjalani hidup normal dengan mengabaikan keberadaan tokoh-tokoh yang ada dalam
halusinasinya. Pada akhirnya, dengan kemampuannya, John berhasil meraih penghargaan nobel
pada tahun 1994 di usia yang bisa dikatakan lanjut usia atau sudah tua.
KESIMPULAN

Ada tiga tokoh dalam kehidupan John yang ternyata adalah hasil dari halusinasinya saja.
Yaitu Charles Herman yang merupakan teman sekamarnya selama di universitas, William
Parcher yang dipercaya John sebagai agen pemerintah, serta Marcee yang merupakan keponakan
dari Charles Herman. Menurut saya kepribadian tokoh Jhon itu sama dengan teori Carl Gustav
Jung.

Anda mungkin juga menyukai