Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sinopsis Film “A Beautiful Mind”.................................................................................. 2-3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Psikologi dalam film “A Beautiful Mind”............................................................ 4


2.1.1 Sensori dan Persepsi.............................................................................................

2.1.2 Memori.................................................................................................................

2.1.3 Berfikir.................................................................................................................
2.1.4 Bahasa..................................................................................................................
2.1.5 Intelegensi............................................................................................................
2.1.6 Motivasi...............................................................................................................
2.1.7 Emosi...................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Cabang Psikologi dalam film “A Beautiful Mind”...............................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11

BAB I

PENDAHULUAN
1
1.1 Sinopsis Film

Film ini menceritakan seorang matematikawan genius dari Universitas

Princeton yang menderita Skizofrenia yang bernama John Nash. Skizofrenia

yang diderita sejak lulus sekolah, membuatnya sering berhalusinasi

dan tidak dapat membedakan antara halusinasinya dengan keadaan

yang nyata. John lebih suka menyendiri dan menutup diri dari orang lain.

John lebih memilih belajar secara otodidak dibanding harus

kuliah dengan menempuh waktu yang sangat lama, ia berpendapat

bahwa belajar didalam kelas hanya membuang waktu dan

mengekang kreativitas seseorang saja. Belajar dan memecahkan masalah matematika

menjadi hobinya, bahkan saat minum dibar, John masih menyempatkan waktunya untuk

belajar, jendela kamarnya penuh dengan coretan rumus matematika, John sering sekali

menyendiri di perpustakaan untuk memecahkan masalah matematika dan akhirnya

menemukan konsep yang baru.

Disaat kuliah ini lah, John merasa mempunyai teman kamar di asramanya, Ia adalah

Charles Herman, yang selalu peduli dengannya dan mendukungnya untuk terus berusaha

dalam menyelesaikan masalah matematikanya. Herman juga mempunyai keponakan

perempuan yang akrab dengan John, padahal semua itu hanyalah halusinasi John saja.

Dari pemecahan masalah yang dilakukan John, Ia bahkan diterima bekerja di

Laboratorium Wheeler dan mengajak dua teman matematikawannya ikut bekerja

dengannya. Setelah lulus kuliah, selain bekerja di Lab Wheeler, John juga bekerja menjadi

dosen di Universitas saat ia kuliah dulu dan bertemu dengan seorang mahasiswi yang

bernama Alicia Larde, kemudian menjalin hubungan dan akhirnya menikah dan memiliki

seorang putra dari hasil pernikahannya.

Saat bekerja di Lab Wheeler, John ditugaskan untuk memecahkan sandi rusia. Disini,

John berhalusinasi melihat seorang laki-laki bertopi, Saat pulang mengajar, Ia kembali

2
bertemu dengan laki-laki tersebut dan mulai berkenalan, Ia adalah William Parcher, yang

bekerja sebagai mata-mata. Parcher merekrut John menjadi seorang mata-mata yang harus

merahasiakan identitasnya. Banyak hal aneh yang dilakukan John selama menjadi mata-

mata, seperti mengumpulkan banyak koran dan majalah untuk mencari informasi tentang

hal yang ditugaskan kepadanya. Setelah mendapatkan informasi, John mengirim informasi

tersebut dalam bentuk surat ke sebuah rumah. Penugasan sebagai seorang mata-mata

hanyalah halusinasinya saja. Keanehan John membuat Alicia curiga dan mencari tau apa

penyebabnya dan meminta seorang psikolog Dr. Rosen untuk mengobati suaminya. John

dijemput secara paksa saat sedang mengajar untuk dibawa kerumah sakit jiwa. Ia dirawat

cukup lama untuk melakukan proses pengobatan dan diizinkan pulang walaupun belum

sepenuhnya pulih.

Halusinasinya kembali setelah tidak meminum obat yang diberikan. Karena halusinasi

yang dialaminya, John seperti tidak memiliki rasa empati, Ia membiarkan anaknya dibak

kamar mandi dengan kran terbuka dan hampir tenggelam, beruntungnya, Alicia segera

datang dan menyelamatkan anaknya.

Dengan kegigihan Alicia yang selalu mendukung atas kesembuhan John, Alicia selalu

berusaha memberikan pengertian kepadanya agar dapat mengontrol emosi dan membedakan

antara halusinasi dan kenyataan. Akhirnya, emosi John mulai stabil serta terkendali dan

dapat memulai aktivitasnya kembali. Di tahun 1994, John dianugerahi sebuah penghargaan

“Nobel Prize Ceremony” di Swedia atas teori ekulibriumnya yang banyak berjasa pada

teori-teori ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Psikologi dalam film “A Beautiful Mind”


3
Dalam konsep psikologi, yaitu menemukan dan mengkategorikan tokoh yang terlibat
dalam film “A Beautiful Mind”
2.1.1 Sensori dan Persepsi
Menurut Wolman (dalam Kumala dkk,2013) menyatakan bahwa sensori (sensasi)
adalah pengalaman elementer yang sifatnya segera, yang tidak memerlukan penguraian
verbal, simbolik dan konseptual. Sensori melibatkan alat indra yang dimiliki oleh manusia.
Oleh karena itu, sensori juga bisa diartikan sebagai proses pengindraan informasi menjadi
implus-implus saraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak.
Dalam film “A Beautiful Mind”, sensori bisa kita lihat dari para tokoh seperti John Nash,
Bender, Neilson, Dr. Rosen, Alicia, dan tokoh-tokoh lainnya melihat, mendengar, sekaligus
merasakan keadaan lingkungan di sekitarnya.
Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu stimulus.
Stimulus ini didapatkan dari pengindraan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
antar gejala yang diproses oleh otak. Persepsi bisa berbeda dengan realita, Persepsi dalam
film a beatiful mind dilihat sebagai berikut:
1. Ketika John ditantang bermain dia berpersepsi bahwa dia pasti menang karena John
mempunyai langkah awal untuk bermain.
2. John Nash melihat majalah penuh dengan cahaya kode, dia mempersepsikan bahwa
dia harus segera memulai memecahkan kode.
3. Ketika Dr. Rosen melihat tingkahlaku John Nash yang gelisah dan mendengar bahasa
John yang tidak karuan sekaligus tidak berkesinambungan, Dr. Rosen mepersepsikan
bahwa John Nash mengidap penyakit skizofrenia.
4. Ketika Dr. Rosen dan asistennya bediri di belakang saat John sedang mengisi acara,
John berpersepsi bahwa Dr. Rosen dan asistennya adalah mata-mata Rusia yang
sedang mengincar John dan keluarganya.
5. Ketika Alicia melihat pintu pagar yang berada dibelakang rumahnya terbuka, dia
mepersepsikan ada sesuatu yang aneh. Ketika alicia masuk ke hutan dia melihat
sebuah gubuk yang di dalamnya terdapat banyak sobekan-sobekan majalah yang
terpampang di dinding-dinding gubuk, alicia langsung mempersepsikan bahwa
penyakit skizofrenia yang diderita John kambuh kembali dan alicia langsung bergegas
kembali ke rumahnya.

2.1.2 Memori

4
Memori atau ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan,
menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami. Memori yang terdapat
dalam film “A Beautiful Mind” sebagai berikut:
1. Alicia mempunyai ingatan yang kuat tentang gejala penyakit skizofrenia yang
diderita John. Salah satu gejala tersebut adalah kejadian yang abnormal di dalam
ruang kerja John di laboratorium wheeler yaitu ruang kerja yang penuh dengan
sobekan majalah dan garis-garis merah yang terhubung. ketika alicia melihat kejadian
yang sama di sebuah gubuk di belakang rumahnya alicia dapat mempersepsi kalau
penyakit John kambuh.

2.1.3 Berfikir

b. Berpikir – Bahasa– Intelegensi


Berpikir merupakan proses mental yang tinggi dalam kognitif yang dilakukan untuk banyak
hal seperti untuk mengambil dan menyelesaikan masalah. Proses berpikir itu umumnya
melibatkan bahasa,meskipun tidak semua proses berpikir mengharuskan pelibatan bahasa
dalam prosesnya. Bahasa dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi, baik verbal, tertulis,
maupun dengan isyarat yang disasarkan pada sistem simbol. Vygotsky dan Bruner
menekankan argumentasi mereka pada interaksi antara bahasa dan proses berpikir. Vygotsky
percaya bahwa bahasa dan berpikir awalnya independen kemudian saling berinteraksi dan
saling memperkuat. Sedangkan Brunner menekankan pada fungsi bahasa yang dapat
mengembangkan dan menyempurnakan proses berpikir seseorang sehingga keduanya
menjadi alat untuk sebuah tindakan.
Dalam film A Beautifu Mind 2001:
- Pembawaan berbahasa yang terlihat unik dan tidak luwes, membuat cara berpikir Nash
menjadi berbeda dengan orang lain. Dia tidak mengikuti kelas seperti mahasiswa lainnya
karena dia berpikir kalau mengikuti kelas sama halnya dengan membunuh kreatifitas.
- Pembawaan berbahasa Alice yang komunikatif dan luwes membuat Alice dapat
berpikir lebih baik daripada Nash. Alice mampu berkomunikasi dengan baik dan melihat
Nash dari sisi yang tidak dilihat oleh orang lain. Dia berpikir bahwa dirinya dapat mencintain
Nash sepenuh hatinya dengan bukti tindakan dia menerima kenyataan bahwa suaminya
mengidap skizophrenia.
Intelegensi sering kali dikaitkan dengan tingkat kecerdasan, dianggap sebagai faktor penentu
dapat tidaknya seseorang mengikuti pembelajaran dan melakukan suatu pekerjaan. Menurut

5
Terman, intelegensi merupakan kemampuan untuk berpikir berdasarkan gagasan-gagasan
yang abstrak.
Dalam film A Beautiful Mind:
- Nash yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi dalam bidang matematika. Saat dia
antusias menuliskan rumus matematika yng dibuat cerita di setiap kaca jendela kamarnya.
c. Motivasi-Emosi
Motivasi merupakan dorongan yang menyebabkan individu bergerak menuju suatu tujuan.
Motivasi bisa memunculkan perubahan pada individu. Motivasi yang terdapat dalam film a
beatiful mind 2001 adalah sebagai berikut:
- John Nash ingin menciptakan ide baru yang berasal dari hasil pemikirannya sendiri,
ide baru itu berupa teori dinamika pemerintahan yang ingin John Nash ciptakan.
- Alicia mempunyai keinginan untuk menyadarkan John Nash bahwa pekerjaannya
sebagai militer itu hanyalah hayalan yang ada dalam fikirannya sendiri.
- John Nash berkeinginan untuk sembuh dari penyakit gangguan jiwa (skyzofrenia)
yang sedang dideritanya.

Emosi merupakan situasi stimulasi yang melibatkan perubahan pada tubuh dan wajah,
aktivasi pada otak,serta penilaian kognitif. Tingkah laku terwujud dari emosi yang
berkembang. Emosi yang bisa kita lihat dalam film a beautiful mind 2001 adalah sebagai
berikut :
- John Nash selalu belajar (mengamati tingkah laku gerak burung merpati, menulis di
jendela kamarnya) untuk membuat sebuah ide baru yang berasal dari pemikirannya sendiri.
- John Nash menjatuhkan meja karena dia pesimis belum juga menyeleseikan naskah
yang diminta oleh profesor dan John Nash belum bisa mendapatkan pengakuan dari anggota
Departemen.
- John Nash menghiraukan keberadaan tiga orang yang ada dalam fikirannya
(Halusinasi). Bentuk penghirauannya itu adalah John Nash tidak menanggapi perkataan dan
ajakan Charles Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) dan Marcee
(keponakan Charles Herman).
- Alicia pergi ke laboratorium wheeler tempat John Nash bekerja untuk mencari tau
kegiatan yang sering dilakukan John Nash saat bekerja.

BAB III
PENUTUP

6
3.1Cabang Psikologi dalam film “A Beautiful Mind”

III. Perspektif Psikologi


a) PsikologiKlinis
Psikologi klinis umumnya membahas masalah jiwa yang terganggu (abnormal) atau agak
terganggu (sub normal). Pemeran utama dalam film mengalami gangguan psikotik yang
ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku. Gangguan ini yang
sering sekali kita sebut ‘schizophrenia’. Orang yang mengalami schizophrenia mempunyai
emosi yang tidak sesuai dengan pemikiran, pemikiran ini pun tidak realistis. Dalam film a
beautiful mind 2001 schizophrenia yang terjadi adalah schizophrenia paranoid yang ditandai
dengan simtom positif, yaitu berupa:
1. Munculnya delusi atau waham. Delusi (waham) adalah semacam mempunyai pemikiran
yang salah atau keyakinan yang sejatinya tidak benar yang berusaha dipertahankan oleh
seorang schizophrenia. Dalam film a beautiful mind 2001, hal ini bisa kita lihat dalam
kejadian sebagai berikut :
- Waham besar : Nash selalu curiga akan berbagai hal, berada dalam ketakutan karena
merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi oleh Charles Herman, agen rahasia dan mata –
mata Rusia.
- Waham kebesaran : Nash menganggap dirinya adalah pemecah rahasia terbaik dan
mata – mata/agen rahasia.
- Waham pengaruh : Waham ini ditandai dengan John Nash yang merasakan bahwa ada
sesuatu yang dinamakan kekuatan dari luar yang sedang mencoba untuk mengendalikan
pikiran serta tindakannya. salah satu adegan yang membuktikan adanya waham ini yaitu
ketika John Nash mengaku saat ingin membunuh istrinya, dirinya merasa ada bisikan yang
mengendalikan tindakannya tersebut.
2. Adanya halusinasi. Halusinasi merupakan anggapan bahwa adanya suatu hal yang
nyata padahal itu hanya khayalan semata.
Dalam film a beautiful mind 2001, halusinasi bisa kita lihat pada kejadian sebagai berikut:
- Nash berhalusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu
Charles Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) dan Marcee
(keponakan Charles Herman). Selain itu juga laboratorium rahasia, dan juga nomer kode
yang dipasang pada tangannya.
Selain itu terdapat juga simtom-simtom negative yaitu berupa : avolition (apatis), alogia
(kemiskinan dalam bahasa), anhedonia (tidak menikmati hidup), dan asosialitas (tidak bisa
kontak dengan orang sekitar).

7
Dalam film a beautiful mind 2001, hal ini bisa kita lihat pada saat kejadian sebagai berikut :
- John Nash tidak peduli dan tidak menyukai orang banyak.
- John Nash tidak peduli dengan pelajaran yang ada di kelas, karena dia beranggapan
bahwa belajar di kelas hanya akan mematikan ide aslinya.

b). Psikologi Sosial


1. Definisi
Menurut Myers psikologi sosial adalahilmu yang mempelajari bagaimana individu berpikir,
mempengaruhi dan berhubungan satu dengan yang lainnya.
2. Pembahasan
a. Diri (self) dan Konsep diri (self-concept)
Menurut Sarwono diri adalah semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, sifat-sifat,latar belakang
budaya, pendidikan yang melekat pada seseorang. Sedangkan konsep diri merupakan semua
perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal ini meliputi kemampuan,
karakter diri, sikap, tujuan hidup, kebutuhan, dan penampilan diri.
Dalam film a beautiful mind 2001, hal ini bisa kita lihat pada saat kejadian sebagai berikut :
- John Nash memiliki kepribadian introvert. Dia merasa dirinya tidak disukai orang lain
karena terlalu kaku, tidak mudah berinteraksi dengan orang lain, dan mempunyai ideologi
yang berbeda dengan orang lain.

b. Atribusi
Menurut Baron dan byrne atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan
karakteristik orang lain dengan melihat pada prilaku yang tampak. Dalam film a beautiful
mind 2001, atribusi dapat kita lihat pada saat kejadian sebagai berikut :
- John Nash berbeda dengan kebanyakan mahasiswa lainnya di Princeton University.
Perbedaan itu terlihat pada cara belajar John Nash. John belajar di Princeton University
dengan cara autodidak sedangkan cara belajar mahasiswa lainnya sesuai dengan pada
umumnya.

c. Sosial Influence
Menurut ciliandi (dalam Sarwono dan Minarno, 2009) Pengaruh Sosial (Social Influence)
adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, persepsi, ataupun tingkah laku satu atau
beberapa orang lainnya. Pengaruh sosial ini juga menjelaskan bahwa individu bersedia
melakukan tindakan tertentu yang awalnya ia tidak ingin lakukan.

8
Dalam film a beautiful mind 2001, hal ini bisa dilihat pada kejadian sebagai berikut :
- Nash berusaha untuk mengendalikan pikirannya untuk tidak mengakui keberadaan
teman khayalannya itu dan pekerjaanya sebagai agen rahasia.

d. Sosial Relation
Salah satu social relation dalam psikologi sosial yang dibahas kali ini adalah alturis. Menurut
Myers (dalam Kumala dkk, 2013) altruisme adalah perilaku menolong orang yang
mengabaikan kepentingan pribadi dan tidak mengharapkan apapun sebagai balasannya.
Dalam film a beautiful mind 2001, altruis bisa dilihat pada kejadian sebagai berikut :
- Alicia membantu Nash untuk keluar dari masalahnya dengan memposisikan dirinya
sebagai sesosok orang yang selalu mendampingi John Nash.

e. Kesepian
Kesepian merupakan hidup tanpa melakukan hubungan, tidak punya keinginan untuk
melakukan hubungan interpersonal yang akrab. Bentuk kesepian menurut weiss terbagi
menjadi dua bagian yaitu isolasi emosi ( tidak adanya hubungan yang intim atau akrab) dan
isolasi sosial ( tidak adanya keterlibatan dalam kelompok atau komunitas.
Dalam film a beautiful mind 2001, kesepian dapat kita ketahui dalam keadaan sebagai berikut
:
- sebelum John Nash menikah dengan Alicia, John tidak memiliki kedekatan dengan
siapapun kecuali dengan teman hayalannya Charles Herman.
f. Dukungan sosial
Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman,
keluarga, tetangga, rekan kerja dan orang lain. Dalam film a beautiful mind, dukungan sosial
bisa dilihat pada kejadian sebagai berikut:
- Nash mendapatkan dukungan dari Alicia berupa perhatian Alicia yang meyakinkan
bahwa pekerjaannya sebagai agen rahasia hanya ada dalam pikirannya sendiri. Selain itu dia
juga memberikan dukungan emosional berupa motivasi, cinta kasih dan sayang.

c). Psikologi Peerkembangan


Werner berpendapat bahwa perkembangan adalah proses kearah yang lebih sempuran dan
tidak dapat diulang kembali. Perkembangan juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses yang
kekal menuju suatu organisasi pada tingkat yang lebih tinggi (berkembang lebih luas dan
lebih kompleks) , didasarkan pada pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.

9
Dalam film a beautiful mind 2001 masa perkembangannya dimulai dari masa muda/remaja
(pubertas, adolesensi) sampai dengan masa dewasa lanjut. Adapun tugas perkembangannya
menurut Havighurst (dalam kumala, 20013) adalah sebagai berikut :
1) Masa Muda/Remaja
- Perkembangan skala nilai secara sadar, perkembangan dunia yang adekuat.
2) Masa Dewasa Muda
- Memilih jodoh, belajar hidup dengan suami/istri, mulai membentuk keluarga,
mengasuh anak, mengemudikan rumah tangga, menemukan kelompok sosial.
- Mulai bekerja
3) Masa Tengah Baya
- Pasangan dipandang sebagai person, menolong anak muda menjadi dewasa.
4) Masa Dewasa Lanjut
- Penyesuaian terhadap kekuatan fisik yang menurun.

d). Psikologi Pendidikan


Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia yang berlangsung dalam proses belajar-mengajar.
Menurut Cronbach (dalam Abror, 1993) belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami ; dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya (Learning is
shown by a change in behaviour from precious behaviour in similar situations).
Dalam film a beautiful mind 2001 hal ini bisa dilihat dalam adegan:
- John Nash belajar mengamati gerak dan tingkah laku burung.
- John Nash menuliskan rumus di kaca jendela berdasarkan apa yang ia lihat seperti
menulis rumus berdasarkan grup sepak bola, meihat pria yang mencuri tas wanita, dan
merpati yang merebutkan roti.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abror, A. R. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya.

Kumala, A dkk. (2013). Dasar-Dasar Psikologi. Jakarta : UHAMKA Press.

Sarwono, S. W. dan Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba

Humanika.

11

Anda mungkin juga menyukai