Anda di halaman 1dari 8

Nama : Daniel Christanto

NBI : 1511900070

Kelas : A

SCHIZOPHRENIA

“A BEAUTIFUL MIND”

Schizophrenia mungkin adalah salah satu studi psikopatologi yang paling salah dimengerti.
Pertama-tama yang perlu dijelaskan adalah tidak berarti pengidap schizophrenia memiliki
kepribadian ganda. Kata “schiz” memang berarti terpisah namun yang dimaksud adalah
terpisah dari realita. Gejala orang dengan penyakit schizophrenia ialah waham (keyakinan
akan suatu hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi atau tidak nyata) dan halusinasi
(keyakinan bahwa penderita melihat atau mendengar sesuatau yang sebenarnya tidak ada atau
tidak nyata).

Adapun 3 simptom negatif dari scizophrenia adalah :

- Affective Flattening
Hilangnya respons-respons emosional terhadap lingkungan. (ekspresi wajah yang
tidak pernah berubah untuk waktu yang lama, berbicara dengan nada yang monoton,
tidak ada kontak mata ketika berbicara dengan orang lain).
- Alogia
Berkurangnya bahkan hilangnya aktivitas berbicara. (penderita tidak menunjukkan
inisiatif untuk berkomunikasi dengan orang lain, jika ditanya penderita akan
menjawab dengan singkat/jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan).
- Avolition
Ketidakmampuan untuk bertahan dalam melakukan aktivitas yang mengarah pada
tujuan, baik dalam masalah pekerjaan, sekolah, dll. (penderita dapat duduk sepanjang
hari tanpa meakukan apapun, menarik diri dari lingkungan sosial, terisolasi secara
sosial).
Terdapat 3 tipe schizophrenia :

- Tipe paranoid
Pikiran-pikiran yang absurd/tidak ada pegangan, tidak logis, delusi berganti-ganti,
tidak dapat diduga, perasaan yang berlebihan mengenai pentingnya kebesaran,
kekuasaan, pengetahuan, atau identitas diri mereka.
- Tipe katatonik
Penarikan diri dari lingkungan sosial yang bersifat ekstrim, yang paling sering adalah
gerakan diam untuk jangka panjang. Beberapa penderita yang suggestible/mudah
disugesti secara otomatis mengikuti perintah atau menirukan tingkah laku/echopraxia
atau menirukan kata-kata orang lain/echolalia-Hendro Prakoso Budisantoso, 1997).
- Tipe disorganisasi
Hati-hati yang berlebihan, atau terpaku pada masalah-masalah religius dan filosofis.
Tipe ini tidak memiliki bentuk delusi atau halusinasi yang jelas, pikiran dan tingkah
lakunya sangat tidak terorganisir/disorganized. Misalnya : cara bicara yang sulit
dipahami, tidak sistematis, emosi yang meledak-ledak seperti tiba-tiba tertawa atau
menangis).

Kriteria Schizophrenia

Terdapat dua atau lebih simptom-simptom berikut ini dengan porsi waktu yang signifikan
selama sekurang-kurangnya satu bulan: waham, halusinasi, disorganisasi bicara, disorganisasi
perilaku atau perilaku katatonik, simptom-simptom negatif.

Keberfungsian sosial dan pekerjaan menurun sejak timbulnya gangguan.

Gejala-gejala gangguan terjadi selama sekurang-kurangnya enam bulan ; sekurang-kurangnya


satu bulan untuk simptom-simtpom pada poin pertama dalam bentuk ringan. Selebihnya
simptom-simptom negatif atau simptom lain pada poin pertama dalam bentuk ringan.
Faktor-Faktor Penyebab

1. Faktor Keturunan
Adanya lebih banyak gen yang terganggu meningkatkan kemungkinan
berkembangnya schizophrenia dan meningkatkan keparahan gangguan tersebut.
2. Struktur Otak Abnormal
Sejak dahulu para ilmuan meyakini ada yang berbeda pada otak orang-orang dengan
schizophrenia. Struktur utama otak yang abnormal sesuai dengan schizophrenia
adalah pembesaran ventrikel (enlarged verticle). Ventrikel adalah ruang yang berisi
cairan di dalam otak. Pembesaran ini memicu terjadinya atropi (berhentinya
pertumbuhan) dan deteriorasi di jaringan otak lainnya. Orang-orang schizophrenia
dengan pembesaran ventrikel cenderung menunjukkan penurunan fungsi sosial, emosi
dan perilaku, lama sebelum mereka mengembangkan simptom utama atau inti (core
symptom) dari schizophrenia.
3. Komplikasi Kelahiran
Komplikasi yang serius selama periode prenatal dan masalah-masalah berkaitan
dengan kandungan pada saat kelahiran merupakan hal yang lebih sering terjadi dalam
sejarah penderita schizophrenia.
4. Perspektif Lintas Budaya
Kultur (budaya) sangat beragam dalam menjelaskan schizophrenia. Terdapat
keyakinan bahwa gangguan disebabkan gangguan biologis yang bercampur dengan
stress, kurangnya pengetahuan spiritual dan dinamika keluarga.
5. Neurotransmitter
Neurotransmitter dopamine dianggap memainkan peran dalam schizophrenia
(Conklin & Lacono, 2002). Teori awal dari dopamine menyatakan bahwa simptom-
simptom schizophrenia disebabkan oleh kelebihan jumlah dopamine di otak,
khususnya di daerah lobus frontalis dan sistem limbik.
Pandangan Teori

Psikodinamika

Para ahli teori psikodinamika terdahulu menganggap bahwa schizophrenia adalah hasil dari
berbagai pengalaman negatif yang terjadi pada masa awal kehidupan (early childhood) antara
seorang anak dengan pemberi kasih sayang utama (biasanya ibu).

Sekarang banyak penelitian mengenai interaksi keluarga dan schizophrenia yang


memfokuskan pada berbagai stress keluarga yang dapat meningkatkan atau mengurangi
gangguan schizophrenia.

Perspektif Kognitif dan Perilaku (Cognitive and Behavioral Perspective)

Behaviorisme menganggap gangguan ini diakibatkan oleh pola asuh yang salah yang
membuat penderita tidak tahu cara merespon suatu stimulus yang secara sosial dapat
diterima. Sedangkan beberapa ahli kognitif menganggap bahwa penurunan (deficit) secara
fundamental dalam persepsi dan atensi memiliki dasar-dasar biologis.

Perspektif Belajar (Learning Perspective)

Ullman & Krasner menganggap penderita schizophrenia ini mungkin tumbuh dalam
lingkungan nonreinforcing karena pengaruh pola keluarga yang terganggu atau pengaruh
lingkungan lainnya.

Sedangkan menurut Sullivan penderita schizophrenia diakibatkan oleh adanya penolakan


sosial karena label “aneh” dari oramg-orang sekitar.

Pola perilaku “aneh” ini dapat diperkuat oleh reinforcement yang tidak sengaja diterima dari
lingkungan dalam bentuk perhatian dan ekspresi simpatik.

Faktor Psikososial

Faktor psikososial menunjukkan adanya kerawanan faktor herediter yang semakin lama
semakin kuat, adanya trauma yang bersifat kejiwaan, adanya hubungan orangtua-anak yang
patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam keluarga.
Prevensi

1. Pencegahan Primer
Dilakukan dengan cara mendorong perkembangan kesehatan dan perilaku penanganan
yang efektif baik pada taraf biologis, psikososial dan sosiokultural. (contoh :
pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan prenatal dan pascanatal dan pendidikan kepada
masyarakat mengenai kesehatan mental).
2. Pencegahan Sekunder
Prevensi taraf ini lebih menekankan pada deteksi dini dan pengenalan penanganan
perilaku maladaptif dalam keluarga dan komunitas.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan setelah gangguan muncul, pencegahan ini lebih
melibatkan dukungan dan penanganan yang tepat kepada pasien dengan maksud
mencegah gangguan menjadi kronik dan memungkinkan individu kembali pulang
secepat mungkin.
A BEAUTIFUL MIND

Sebuah film yang diambil dari kisah nyata seorang ahli matematika bernama John Forbes
Nash, yang berhasil menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari teori
ekonomi kontemporer. Selama Perang Dingin berlangsung, Nash mengidap schizophrenia
yang membuatnya hidup dalam halusinasi dan selalu dibayangi ketakutan hingga ia harus
berjuang keras untuk sembuh dan meraih hadiah Nobel tahun 1994, kala ia memasuki usia
senja.
John Nash merupakan seorang yang genius karena kegeniusannya ia masuk ke universitas
bergensi, Princeton University. Ia merupakan orang yang suka menyendiri, pemalu, rendah
diri, dan introvert. Nash mengatakan bahwa ia tidak terlalu suka berhubungan dengan orang
lain dan menurutnya tak ada orang yang menyukainya. Selain itu, ia juga merupakan orang
yang arogan dan bangga akan kepandaiannya. Ini ditunjukkannnya dengan cara menolak
mengikuti kuliah yang dianggapnya hanya menghabiskan waktu dan membuat otak tumpul.
Sebagai gantinya, Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide
orisinal untuk meraih gelar doktornya dan diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler
Defense Lab di MIT.
Selain itu, Nash mempunyai teman sekamar bernama Charles Herman, mempunyai
keponakan yang bernama cilik Marcee. Menurut Nash, teman sekamarnya itu sangat
mengerti dirinya. Nash suka menulis rumus di jendela kamarnya dan perpustakaan yang
secara tidak sengaja ia berhasil menemukan konsep baru.
Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang
dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia
ini, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi
sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
Nash mulai jatuh cinta pada seorang gadis bernama Alicia Larde. Setelah Nash menikah,
Nash menjadi semakin parah. Ia semakin ketakutan dan terlihat aneh. Akhirnya, Alicia Larde
mulai curiga dengan kondisi suaminya tersebut. Larde mulai mencari tahu tentang teman
sekamar Nash yang pernah diceritakannya. Ketika Larde mencari tahu , ternyata teman yang
diceritakan oleh Nash tidak ada dan ternyata, Nash hanya tingga sendiri di astrama tersebut.
Nash semakin hari semakin ketakutan karena ia merasa diikuti oleh agen rahasia. Dari situlah
Larde membawa Nash ke sebuah rumah sakit jiwa untuk diobati.
Analisis Film
Dari hasil sinopsis diatas, seseorang dapat dikatakan mengalami atau menderita skizofernia
paranoid apabila memenuhi sintom-sintom sebagai berikut:
1. Adanya delusi atau waham, yakni keyakinan palsu yang dipertahankan
- Waham Persekusi (delusion of persecution), yaitu keyakinan bahwa orang atau
kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya.
Waham ini menjadikan penderita paranoid selalu curiga akan segala hal dan berada
dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi. Dalam film ini,
Nash selalu merasa diikuti oleh agen rahasia. Agen ini selalu mengikuti Nash
kemanapun ia pergi termasuk ke tempat ia mengajar.
- Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki
suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting.
Nash menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen
rahasia.
- Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa kekuatan dari luar
sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya.
Waham pengaruh ini terlihat pada saat adegan Nash mengiris pergelangan tangannya
yang menurutnya di dalam tangannya tersebut terdapat kode rahasia.
2. Adanya halusinasi, yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata
padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan.
Dalam film ini, Nash mengatakan bahwa ia mempunyai teman sekamar yang bernama
Charles Herman serta keponakannya yang bernama Marcee, serta ia juga merasa selalu
diikuti oleh agen rahasia yang bernama William Parcher.
3. Gejala motorik dapat dilihat dari ekpresi wajah yang aneh dan khas diikuti dengan
gerakan tangan, jari dan lengan yg aneh dan juga dapat dilihat dari cara berjalannya.
Dalam film ini, bisa dilihat bagaimana gaya berjalannya Nash. Pada saat berjalan Nash
agak membungkuk dan juga bisa terlihat pada saat Nash berkenalan dengan teman-
temannya.
4. Adanya gangguan emosi
Gangguan emosi ini terlihat pada saat Nash menggendong anaknya yang masih bayi.
Nash tidak merespon pada saat anaknya menangis.
5. Penarikan sosial (social withdrawl), pada umumnya tidak menyukai orang lain dan
menganggap orang lain tidak menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit
teman.
Withdrawl Nash terlihat dari Nash yang tidak mempunyai teman pada saat ia sekolah. Ia
lebih suka menyendiri di kamar dan perpustakaan dan ia juga mengatakan bahwa ia tidak
terlalu suka berhubungan dengan orang lain. Nash hanya mempunyai teman
khayalannya yang bernama Charles Herman.

Anda mungkin juga menyukai