Kelompok 2
Faradina Mukti Hapsari 1511900030
Aditya Rizki F. 1511900040
Debby Aurellia S. 1511900049
Dimas Prasetya P. 1511900051
Adriana Rahmadhani K. 1511900052
Daniel Christanto 1511900070
Eylen Bilqish Z. 1511900072
A. Latar Belakang
Mahluk hidup merupakan ciptaan Allah SWT yang diciptakan memiliki
ketentuan dalan segala bidang yang sama sekali tidak jauh dari kondisi
lingkungannya, penetapan-penetapan segala penyusun tubuh mahluk hidup sesuai
dengan ukuran kebutuhan tubuh. Tubuh adalah satu kesatuan dari berbagai sistem
organ manusia. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat
tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau
kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan
sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis
(serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem
pengendali itu disebut sebagai sistem koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh salah satunya adalah sistem saraf. Pengaruh
sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan
diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat
tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan
pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut
dibawa oleh serabut-serabut saraf.
B. Tujuan
a) Mengetahui apa itu neuron dalam sistem saraf
b) Mengetahui apa itu impuls saraf
c) Mengetahui proses terjadinya potensial jeda dan potensial aksi
PEMBAHASAN
Modul 2. 1
A. Neuron dalam Sistem Saraf
Diibaratkan jika hendak membuat rumah, kita harus mengerti bagaimana
konstruksinya. Sama halnya dengan ketika kita hendak menjawab pertanyaan yang
sulit, misal apa kaitan orak dan pikiran dengan perilaku abnormal, maka yang akan
kita bahas terlebih dahulu adalah tentang apa saja sel-sel yang menyusun suatu sistem
saraf tersebut.
Anatomi Neuron dan Glia
Neuron dan Glia adalah 2 tipe sel yang menyusun sistem saraf. Neuron atau sel
saraf berfungsi menerima informasi dan meneruskannya ke sel lain. Nama lain Glia
adalah sel penyokong.
Jumlah neuron yang ada di dalam otak orang dewasa berjumlah kurang lebih 100
miliar (R. W. Williams dan Herrup, 1998). Fungsi neuron sendiri adalah menerima
informasi dan meneruskannya ke sel lain. Perhitungan jumlah neuron secara akurat
akan sangat memakan waktu dan jumlahnya juga bervariasi antar individu.
Struktur Sel Hewan
Walaupun bentuknya amat berbeda, sebuah neuron memiliki banyak kesamaan
dengan sel-sel lain di dalam tubuh. Mitokondria adalah sebuah organel sel yang
menjalankan aktivitas metabolisme, menyediakan energi yang dibutuhkan. Membran
plasma adalah perbatasan sebuah neuron.
Membran sel tersusun atas dua lapisan molekul lemak yang dapat berpindah
secara bebas. Sebagian zat kimia tidak dapat melintasi membran. Namun, terdapat
beberapa zat kimia yang dapat melintas membran melalui celah khusus pada
membran yang disebut kanal protein. Conton zat-zat kimia tersebut adalah beberapa
ion bermuatan listrik, yaitu: ion natrium, kalium, kalsium, dan klorida. Molekul-
molekul kcil yang tidak bermuatan, seperti: air, oksigen, karbon dioksida, dan urea
dapat langsung berdifusi melalui membran.
Nukleus adalah bagian sel yang di dalamnya terkandung kromosom. Sedangkan
retikulum endoplasma adalah sebuah organel yang terdiri dari rangkaian tabung-
tabung yang berfungsi untuk mentransportasi protein baru yang telah disintesis
menuju lokasi lain.
Struktur Neuron
Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari makalah ini adalah ada 2 tipe sel yang menyusun sistem
saraf. Yang pertama ada neuron (sel saraf) yang berfungsi menerima informasi lalu
meneruskanya ke sel lain. Sistem saraf juga mengandung sel selain neuron yaitu glia
(sel penyokong). Di dalam glia tidak meneruskan informasi dalam jarak yang jauh.
Manfaat glia adalah membantu neuron menjalankan fungsinya melalui berbagai cara.
Neuron pada orang dewasa sangat bergantung pada glukosa, yang merupakan
satu satunya nutrien yang dapat melintas sawar darah otak. Di dalam neuron
membutuhkan vitamin (vitamin B1) untuk dapat memanfaatkan glukosa. Neuron
terdapat empat bagian utama yaitu badan sel, dendrit, akson, dan terminal presinaptik.
Bagian dalam neuron yang sedang berelaksasi itu memiliki konsentrasi muatan
negatif yang lebih tinggi daripada bagian luarnya. Juga terdapat pompa natrium dan
kalium yang memompa ion natrium keluar dari membran dan memompa ion kalium
masuk ke dalam membran.
Pada membran yang berelaksasi kalium dapat melintas membran dengan pelan
sedangkan ion natrium sama sekali tidak dapat melintas. Jika terjadi pengurangan
muatan antara bagian dalam dan luar neuron, ion natrium akan lebih mudah melintas
membran. Ketika potensial membran mencapai titik ambang batas, maka secara tiba
tiba terjadi ledakan aliran ion natrium yang memasuki sel sehingga muatan membran
menjadi berekebalikan, peristiwa ini disebut dengan potensial aksi. Setelah
mengalami potensial aksi, membran akan memasuki periode refraktori yang
menghalangi pembentukan potensial aksi yang baru pada potensial aksi diregrenerasi
di titik titik yang berdekatan secara berurutan di sepanjang akson dengan bantuan
aliran ion natrium pada bagian pusat akson dan kemudian melintas membran.
Sepanjang proses penghantaran, potensial aksi akan mempertahankan intesitasnya.