sel saraf (neuron) terdiri dari badan sel (cel body) dan satu atau beberapaserat. Serat tersebut ada
yang disebut dengan dendrit yang berfungsi untuk menerima rangsang dan akson yang berfungsi
meneruskan informasi, baik keneuron lain atau ke organ efektor seperti otot. Jika akson tersebut
bercabang maka cabang akson tersebut disebut dengan kollateral. Sel saraf berkumpul dan
membentuk jaringan saraf. Secara keseluruhan, jaringan saraf mempunyai fungsiuntuk mengalirkan
impuls elektrik, menerima informasi dari keadaan sekelilingdan dari tubuh serangga itu sendiri, dan
mengumpulkan berbagai informasiindera eksternal dan informasi fisiologis internal yang didapat
lalu mengintegrasikannya. Kemudian hasil integrasi disampaikan ke otot yang merupakan hasil
reaksi serangga terhadap keterangan dari sekitarnya
Menurut fungsi nya, terdapat tiga tipe neuron yaitu neuron sensori, neuronmotor, dan interneuron.
Neuron sensori memiliki serat-serat reseptor yang muncul secara langsung dari tubuh sel yang
terhubung ke organ-organ indera.Akson neuron sensori membawa impuls ganglia pada sistem saraf
pusat. Tubuhsel dan fibril-fibril reseptor neuron motor terletak di dalam sistem saraf pusat dan
memiliki akson yang bercabang ke jaringan otot. Akson neuron motor membawa impuls saraf
keluar dari sistem saraf pusat. Sedangkan interneuron semuanya terletak di dalam sistem saraf pusat
dan menghubungkan neuronsensori dan neuron motor
menurut Gullan dan Cranston (1994) dalam Busnia (2006), terdapat empattipe neuron yaitu:
b.Interneuron
(neuron asosiasi), berfungsi menerima informasi dari salah satuneuron dan meneruskannya ke
neuron yang lain.
c.Neuron motor,
berfungsi menerima informasi dari interneuron danmeneruskannya ke otot.
d.Sel neuroendokrin,
neuron yang telah mengalami modifikasi yang terdapatdalam sistem saraf.
Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf visceral. Pada dasarnya,
sistem saraf pusat dibentuk dari otak, terletak di kepala,dan korda saraf ventral yang memanjang
dari otak ke abdomen sepanjang dasar rongga tubuh. Sistem saraf pusat mensuper visi dan
mengkoordinir aktifitas-aktifitas tubuh serangga. Sedangkan komponen utama sistem saraf
visceraladalah apa yang sering disebut sebagai sistem saraf stomodeal.
Sistem stomodeal mengontrol aktifitas-aktifitas gut (usus) anterior dan pembuluh dorsal.Sistem ini
terdiri dari ganglion frontal yang terhubung ke otak dan ganglia-ganglia kecil lainnya membawa
impuls dari titik kedatangan sepanjang akson ke neuron lainnya, otot,atau kelenjar, atau dari sel
reseptor. Tipe lain transmisi impuls adalah transmisi sinaptik yang bekerja secarakimia. Sinaps
adalah penghubung antara neuron dan sel-sel lain. Diantara tempatlainnya, sinaps terjadi pada
penghubung antara interneuron dan neuron motor.Reaksi lengkap dari neuron sensori melalui
interneuron dan langsung menujuneuron motor, menyebabkan kontraksi otot yang dinamakan reaksi
refleks.Contoh reaksi ini terjadi pada tubuh manusia ketika kita secara otomatis tanpasadar menarik
jari tangan saat terkena benda panas. Dalam kejadian ini, impuls saraf melewati rute pendek dari jari
ke korda spinal dan langsung ke otot lengan,hubungan informasi dengan otak dalam kasus ini tidak
terjadi Pada neuron indera, rangsangan atau impuls berjalan sepanjang dendritterus ke badan sel
sebelum mencapai akson. Impuls pada neuron motor daninterneuron berpindah hanya sepanjang
akson dan umumnya tidak masuk kedalam badan sel. Awalnya impuls saraf terjadi pada beberapa
struktur indera dan kemudian impuls tersebut menyebabkan perubahan ion yang menyebabkan
depolarisasi membran. Depolarisasi tersebut
menciptakan potensial aksi berbentuk gelombang yang merambat dengan cepat di dalamakson.
Karena neuron tersebut panjang dalam bentuk akson maka impuls dapatdibawa secara lebih cepat
dan efisien dibandingkan jika pesan tersebut harus melewati seluruh serangkaian sel yang berukuran
normal.
1. Transmisi Impuls
SarafUnit dasar sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls saraf adalah sel
saraf Impuls saraf yang bergerak sepanjang akson merupakan gelombang elektrik. Impuls ini
terbentuk dari aliran ion sodium positif melalui membran seldan menyebabkan depolarisas.
Depolarisasi menghasilkan aksi potensial
yang bergerak cepat sebagai gelombang melewati akson. Aksi potensial berlangsung hanya
sepersekian ribu per detik, pada saat itu pintu membran sodium tertutup.Ketika pintu sodium
tertutup, ion potasium positif mengalir keluar danmenyimpan potensial istirahat sel-sel. Hal
ini diikuti oleh pertukaran sodium didalam dengan potasium di luar sel-sel dan kembali ke
distribusi ion awal(istirahat). Tipe transmisi saraf ini dinamakan transmisi aksonik, transmisi
ini membawa impuls dari titik kedatangan sepanjang akson ke neuron lainnya, otot,atau
kelenjar, atau dari sel reseptor (Hadi, dkk., 2009).Tipe lain transmisi impuls adalah transmisi
sinaptik yang bekerja secarakimia. Sinaps adalah penghubung antara neuron dan sel-sel lain.
Diantara tempat lainnya, sinaps terjadi pada penghubung antara interneuron dan neuron
motor.Reaksi lengkap dari neuron sensori melalui interneuron dan langsung menuju neuron
motor, menyebabkan kontraksi otot yang dinamakan reaksi refleks.Contoh reaksi ini terjadi
pada tubuh manusia ketika kita secara otomatis tanpa sadar menarik jari tangan saat terkena
benda panas. Dalam kejadian ini, impulssaraf melewati rute pendek dari jari ke korda spinal
dan langsung ke otot lengan,hubungan informasi dengan otak dalam kasus ini tidak terjadi
Pada neuron indera, rangsangan atau impuls berjalan sepanjang dendrit terus ke badan sel
sebelum mencapai akson. Impuls pada neuron motor dan interneuron berpindah hanya
sepanjang akson dan umumnya tidak masuk kedalam badan sel (Gambar 1). Awalnya impuls
saraf terjadi pada beberapa struktur indera dan kemudian impuls tersebut menyebabkan
perubahan ion yang menyebabkan depolarisasi membran. Depolarisasi tersebut
menciptakan potensial aksi berbentuk gelombang yang merambat dengan cepat di dalam
akson. Karena neuron tersebut panjang dalam bentuk akson maka impuls dapat dibawa
secara lebih cepat dan efisien dibandingkan jika pesan tersebut harus melewati seluruh
serangkaian sel yang berukuran normal.
2. Ganglia
Badan sel interneuron dan neuron motor menyatu dengan serat-serat yang menghubungkan
(menginterkoneksikan) semua jenis sel saraf sehingga terbentuk pusat saraf yang disebut
ganglia. Di dalam ganglia terjadi penggabungan informasi dari neuron untuk
menghasilkan berbagai tingkah lakuserangga (yang sangat kompleks). Jaringan saraf muncul
pada.awal perkembangan embrionik dari neuroblast dan tersegmentasi sewaktu terjadi pemb
entukan masing-masing metamer. Jaringan saraf tersebut membentuksepasanag ganglia pada
masing-masing segmen. Ganglia merupakan basis darisitem saraf pusat karena ganglia
tersebut berperan sebagai pengkoordinasi pusatsaraf untuk masing-masing segmen dimana
ganglia tersebut berada ganglia yangdihubungkan oleh sepasang korda saraf longitudinal
yang disebut konektif.Secara primitif terdapat satu pasang ganglia untuk setiap segmen
tubuh.
Namun juga banyak terjadi penyatuan ganglia dari segmen toraks dan abdomen, danseluruh
ganglia segmen kepala berkoalisi membentuk dua pusat ganglion yaituotak atau ganglion
supraesofagus dan ganglion subesofagus rangkaian gangliatoraks dan abdomen yang
terdapat pada dasar rongga tubuh disebut korda sarafsentral. Otak atau pusat ganglion dorsal
kepala, terdiri dari tiga pasang gangliayang menyatu (dari tiga segmen kepala yang pertama),
yaitu:
a.Protoserebrum, yang berhubungan dengan mata majemuk dan oselli danselanjutnya
menghasilkan lensa optik, dan merupakan bagian utama dariotak. Hubungannya secara
langsung ke fotoreseptor menunjukkan bahwarangsangan cahaya sangat berpengaruh
terhadap serangga.
c.Tritoserebrum, tidak sama dengan bagian otak yang lain, yaitu tetap terpisahmenjadi
dua cuping dan menerima saraf dari frontal ganglion, labrum danganglion subesofagus,
berkaitan dengan penanganan signal yang datang daritubuh.
TINJAUN PUSTAKA
Kecoa
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui disekitar lingkungan tempat tinggal
kita. Spesies kecoa hingga kini tercatat lebih dari 4.500 telah diidentifikasi. Kecoa merupakan salah
satu serangga yang berbahaya bagi manusia, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat
menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan hepatitis (Depkes, 2012).
Kecoa sangat mudah ditemui didalam rumah khususnya di kawasan yang panas dan lembab seperti
ruangan bawah tanah dan lemari pakaian. Kecoa juga bisa ditemukan ditempat yang kering dan
memiliki akses ke sumber air. Sumber makanan kecoa adalah bahan-bahan organik yang sudah
membusuk dan bisa memakan hampir semua bahan, namun kecoa lebih menyukai bahan yang
manis (Baskoro dkk, 2011). Kecoa termasuk phyllum arthropoda, kelas Insekta, dan salah satu
insekta yang termasuk ordo orthoptera (bersayap dua) dengan sayap yang didepan menutupi sayap
yang dibelakang dan melipat seperti kipas. Diantara spesies yang paling terkenal adalah kecoa
Amerika (Periplaneta americana), yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman (Blattella germanica),
dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia (Blattella asahinai), dengan panjang juga sekitar 1½ cm.
System saraf pada kecoa merupakan system saraf tangga tali. Otak kecoa terletak di daerah
kepala bagian dorsal, terdiri atas 3 pasang ganglion yang berfusi. Ganglion-ganglion tersebut
berperan mengatur mata, antenna dan labium.otak berhubungan dengan ganglion
subesophangeal melalui circumesophangeal coonective. Ganglion subesophangeal terdiri atas 3
pasang ganglion anterior dari rangkaian saraf ventral yang berfungsi bersama dan berfungsi
mengatur bagian-bagian mulut. Selanjutnya kea rah posterior berhubungan dengan sepasang
ganglion besar disetiap segmen thorax. Ganglion yang terdapat di dalam segmen methathorax
merupakan ganglion terbesar, dan sebebnarnya merupakan gabungan dari ganglion segmen.
Metathorax dengan ganglion segmen pertama abdomen. Di dalam abdomen terdapat 5 pasang
ganglion. Pasangan ganglion pada segmen ke 2 abdomen sebenarnya merupakan gabungan dari
pasangan ganglion dari segmen ke 2 dan ke 3 abdomen. Sedangkan pasangan ganglion pada
segmen ke 7 merupakan gabungan dari ganglion segmen ke 7-ke 11 abdomen. Otot, saluran
pencernaan, dan spirakel berhubungan dengan otak melalui system saraf simpatik.
Yang menarik pada system saraf pada kecoa adalah system senso motoris yang berbeda dibagian
kepala dengan 2 antena yang berfungsi sebagai penyala getaran dan yang kedua dibagian kaki
belakang yang menerus kebagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai
antenna. System saraf pada kecoa berfungsi untuk mengkoordinasi otot, memonitor organ,
membentuk dan juga mengehentiksn masukan dari indra dan mengaktifkan aksi. Pada kecoa, system
saraf motoris somatic dan saraf motoris autonom dapat berjalan bersamaan atau bila saraf yang
terganggu maka system saraf yang lain masih dapat menjalankan fungsinya. System saraf pada
kecoa lengkap dan sederhana dan kecoa memiliki kecepatan reaksi atau rangsangan yang
mengagumkan yang mana untuk meloloskan diri dan bahaya, rahasianya terletak pada dan system
gerak motorik kecoa.
System saraf dan system gerak motorik kecoa ada 2, yaitu system senso motorik yang baik yang
mana keduanya dapat berfungsi bersama atau juga berfungsi masing-masing tanpa tergantung
system yang lain. Kecoa menunjukan kecepatan lari yang sebetulnya tidak mengagumkan, yakni
hanya sekitar lima kilometer per jam. Penelitian Prof. Christopher Comer, ahli saraf dari Universitas
Illinois di Chicago AS, menunjukan kecepatan lari kecoa sebetulnya tidak mengagumkan, yakni
hanya sekitar lima kilometer per jam. Tapi yang sangat mengagumkan, adalah kecepatan reaksi
sistem senso-motoriknya dalam menanggapi rangsangan dari luar. Jika sistem penala getaran di kaki
belakang atau antena di kepala mendapat rangsangan tiba-tiba, reaksinya terjadi hanya dalam waktu
15 sampai 20 milidetik. Bandingkan dengan kecepatan reaksi otak manusia, yang memerlukan
waktu sekitar 200 milidetik, untuk menanggapi rangsangan dari luar. Dengan kecepatan reaksi
terhadap rangsangan yang luar biasa ini, sudah mencukupi bagi kecoa yang memiliki kecepatan lari
hanya lima kilometer per jam, untuk dapat melepaskan diri dari segala bahaya. Yang juga amat
menarik, adalah dua sistem senso-motorik kecoa yang terpisah dan independen. Jika salah satu
sistemnya disabot atau dimatikan, sistem yang lain masih tetap aktif dan berfungsi. Juga kecoa yang
dipotong kepalanya, masih bereaksi secepat semula.