Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ENTOMOLOGI

Menguraikan Sistem Syaraf Pada Serangga Jenis Kecoa

Dibuat oleh: Zulfatul Hasanah Selian


NIM: P00933121034
Dosen pengampu : Ibu Desy Ari Apsari,  SKM, MPH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN DIPLOMA III SANITASI
T.A 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Serangga termasuk kingdom (dunia) hewan, Filum Arthropoda (hewan beruas) dan kelas insekta atau
Hexapoda (hewan yang bertungkai enam). Serangga termasuk dalam filum Arthropoda. Spesies dalam
filum ini mempunyai ciri tubuh beruas dan memiliki kerangka luar (eksoskeleton) yang mengandung
kitin (Dwi Wahidati Oktarima, SP., 2015), semua serangga tergolong dalam suatu tingkatan kelas dalam
klasifikasi makhluk hidup yaitu kelas insekta. Insekta atau serangga merupakan spesies hewan yang
jumlahnya paling dominan di antara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Sebanyak 80%
spesies atau lebih dalam dunia hewan berasal dari kelompok Arthropoda. Arthropoda dapat ditemukan di
berbagai habitat yang berbeda. Serangga mempunyai keanekaragaman yang luar biasa baik dalam fungsi
maupun bentuk. Serangga sukses bersaing dengan manusia, sehingga terus-menerus dijadikan bahan
penelitian, khususnya dibidang perlindungan tanaman, pengelolaan sumber daya alam, kesehatan dan
ilmu kedokteran hewan . Serangga merupakan organisme yang memiliki banyak manfaat bagi
kelangsungan hidup dan juga ilmu pengetahuan. Serangga memiliki manfaat yang sangat banyak bagi
kehidupan manusia, serangga bermanfaat dalam proses penyerbukan tanaman, sebagai makanan dan
serangga juga memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang penelitian. Serangga juga dapat
memakan berbagai bahan organik yang telah membusuk, sehingga akan membantu tumbuh-tumbuhan
dan hewan yang telah mati menjadi zat-zat yang lebih sederhana dan kemudian akan dikembalikan ke
dalam tanah. Serangga merupakan hewan yang dominan di muka bumi, banyak serangga yang
bermanfaat bagi manusia tetapi banyak pula yang berbahaya atau bersifat merugikan bagi manusia.
Serangga tersebut menyerang berbagai tanaman termasuk tanaman yang bernilai bagi manusia, merusak,
membunuh atau menularkan penyakit pada tanaman. Serangga juga menyerang harta benda manusia
termasuk rumah dan persediaan makanan. Serangga dianggap sebagai hama ketika keberadaannya
merugikan kesejahteraan manusia, estetika suatu produk, atau kehilangan hasil panen. Apabila
pengertian hama itu hewan yang merugikan, maka serangga hama didefinisikan sebagai serangga yang
mengganggu dan atau merusak tanaman haik secara ekonomis atau estetis.
 
2. Sistem Saraf
Sel Saraf Setiap sel hidup mampu menghantarkan rangsang dari satu sel ke sellainnya. Suatu sel
saraf mempunyai kekhususan sebagai suatu sel yang dapatmenghantarkan rangsangan dan dapat
mengadakan perpaduan stimulus yang datang dari luar ataupun dari dalam tubuh (Soedarto, 1989).
Sama dengan hewan lain, komponen utama sistem saraf serangga adalah sel saraf, atau
neuron. Neuron serangga jumlahnya agak terbatas karena ukuran tubuh serangga yangrelatif kecil,
namun neuron tersebut dapat digunakan dengan sangat efisien karena adanya serangkaian pola
tingkah laku yang telah terbawa sejak lahir atau bersifat “built-in”

sel saraf (neuron) terdiri dari badan sel (cel body) dan satu atau beberapaserat. Serat tersebut ada
yang disebut dengan dendrit yang berfungsi untuk menerima rangsang dan akson yang berfungsi
meneruskan informasi, baik keneuron lain atau ke organ efektor seperti otot. Jika akson tersebut
bercabang maka cabang akson tersebut disebut dengan kollateral. Sel saraf berkumpul dan
membentuk jaringan saraf. Secara keseluruhan, jaringan saraf mempunyai fungsiuntuk mengalirkan
impuls elektrik, menerima informasi dari keadaan sekelilingdan dari tubuh serangga itu sendiri, dan
mengumpulkan berbagai informasiindera eksternal dan informasi fisiologis internal yang didapat
lalu mengintegrasikannya. Kemudian hasil integrasi disampaikan ke otot yang merupakan hasil
reaksi serangga terhadap keterangan dari sekitarnya

Menurut fungsi nya, terdapat tiga tipe neuron yaitu neuron sensori, neuronmotor, dan interneuron.
Neuron sensori memiliki serat-serat reseptor yang muncul secara langsung dari tubuh sel yang
terhubung ke organ-organ indera.Akson neuron sensori membawa impuls ganglia pada sistem saraf
pusat. Tubuhsel dan fibril-fibril reseptor neuron motor terletak di dalam sistem saraf pusat dan
memiliki akson yang bercabang ke jaringan otot. Akson neuron motor membawa impuls saraf
keluar dari sistem saraf pusat. Sedangkan interneuron semuanya terletak di dalam sistem saraf pusat
dan menghubungkan neuronsensori dan neuron motor  
menurut Gullan dan Cranston (1994) dalam Busnia (2006), terdapat empattipe neuron yaitu:

a. Neuron indera ( sensory neuron)


memiliki satu sampai sejumlah dendrit
dan berfungsi menerima rangsang dari lingkungan eksternal dan diteruskan kesistem saraf pusat.
Neuron indera memiliki serat reseptor yang timbul secaralangsung dari badan sel dan tersambung ke
organ indera (  sense organ)

b.Interneuron
 (neuron asosiasi), berfungsi menerima informasi dari salah satuneuron dan meneruskannya ke
neuron yang lain.
 
c.Neuron motor,
 berfungsi menerima informasi dari interneuron danmeneruskannya ke otot.
 
d.Sel neuroendokrin,
neuron yang telah mengalami modifikasi yang terdapatdalam sistem saraf.

Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf visceral. Pada dasarnya,
sistem saraf pusat dibentuk dari otak, terletak di kepala,dan korda saraf ventral yang memanjang
dari otak ke abdomen sepanjang dasar rongga tubuh. Sistem saraf pusat mensuper visi dan
mengkoordinir aktifitas-aktifitas tubuh serangga. Sedangkan komponen utama sistem saraf
visceraladalah apa yang sering disebut sebagai sistem saraf stomodeal.
Sistem stomodeal mengontrol aktifitas-aktifitas gut (usus) anterior dan pembuluh dorsal.Sistem ini
terdiri dari ganglion frontal yang terhubung ke otak dan ganglia-ganglia kecil lainnya membawa
impuls dari titik kedatangan sepanjang akson ke neuron lainnya, otot,atau kelenjar, atau dari sel
reseptor. Tipe lain transmisi impuls adalah transmisi sinaptik yang bekerja secarakimia. Sinaps
adalah penghubung antara neuron dan sel-sel lain. Diantara tempatlainnya, sinaps terjadi pada
penghubung antara interneuron dan neuron motor.Reaksi lengkap dari neuron sensori melalui
interneuron dan langsung menujuneuron motor, menyebabkan kontraksi otot yang dinamakan reaksi
refleks.Contoh reaksi ini terjadi pada tubuh manusia ketika kita secara otomatis tanpasadar menarik
jari tangan saat terkena benda panas. Dalam kejadian ini, impuls saraf melewati rute pendek dari jari
ke korda spinal dan langsung ke otot lengan,hubungan informasi dengan otak dalam kasus ini tidak
terjadi Pada neuron indera, rangsangan atau impuls berjalan sepanjang dendritterus ke badan sel
sebelum mencapai akson. Impuls pada neuron motor daninterneuron berpindah hanya sepanjang
akson dan umumnya tidak masuk kedalam badan sel. Awalnya impuls saraf terjadi pada beberapa
struktur indera dan kemudian impuls tersebut menyebabkan perubahan ion yang menyebabkan
depolarisasi membran. Depolarisasi tersebut
menciptakan potensial aksi berbentuk gelombang yang merambat dengan cepat di dalamakson.
Karena neuron tersebut panjang dalam bentuk akson maka impuls dapatdibawa secara lebih cepat
dan efisien dibandingkan jika pesan tersebut harus melewati seluruh serangkaian sel yang berukuran
normal.

1. Transmisi Impuls
SarafUnit dasar sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls saraf adalah sel
saraf Impuls saraf yang bergerak sepanjang akson merupakan gelombang elektrik. Impuls ini
terbentuk dari aliran ion sodium positif melalui membran seldan menyebabkan depolarisas.
Depolarisasi menghasilkan aksi potensial
yang bergerak cepat sebagai gelombang melewati akson. Aksi potensial berlangsung hanya
sepersekian ribu per detik, pada saat itu pintu membran sodium tertutup.Ketika pintu sodium
tertutup, ion potasium positif mengalir keluar danmenyimpan potensial istirahat sel-sel. Hal
ini diikuti oleh pertukaran sodium didalam dengan potasium di luar sel-sel dan kembali ke
distribusi ion awal(istirahat). Tipe transmisi saraf ini dinamakan transmisi aksonik, transmisi
ini  membawa impuls dari titik kedatangan sepanjang akson ke neuron lainnya, otot,atau
kelenjar, atau dari sel reseptor (Hadi, dkk., 2009).Tipe lain transmisi impuls adalah transmisi
sinaptik yang bekerja secarakimia. Sinaps adalah penghubung antara neuron dan sel-sel lain.
Diantara tempat lainnya, sinaps terjadi pada penghubung antara interneuron dan neuron
motor.Reaksi lengkap dari neuron sensori melalui interneuron dan langsung menuju neuron
motor, menyebabkan kontraksi otot yang dinamakan reaksi refleks.Contoh reaksi ini terjadi
pada tubuh manusia ketika kita secara otomatis tanpa sadar menarik jari tangan saat terkena
benda panas. Dalam kejadian ini, impulssaraf melewati rute pendek dari jari ke korda spinal
dan langsung ke otot lengan,hubungan informasi dengan otak dalam kasus ini tidak terjadi
Pada neuron indera, rangsangan atau impuls berjalan sepanjang dendrit terus ke badan sel
sebelum mencapai akson. Impuls pada neuron motor dan interneuron berpindah hanya
sepanjang akson dan umumnya tidak masuk kedalam badan sel (Gambar 1). Awalnya impuls
saraf terjadi pada beberapa struktur indera dan kemudian impuls tersebut menyebabkan
perubahan ion yang menyebabkan depolarisasi membran. Depolarisasi tersebut
menciptakan potensial aksi berbentuk gelombang yang merambat dengan cepat di dalam
akson. Karena neuron tersebut panjang dalam bentuk akson maka impuls dapat dibawa
secara lebih cepat dan efisien dibandingkan jika pesan tersebut harus melewati seluruh
serangkaian sel yang berukuran normal.

2. Ganglia
Badan sel interneuron dan neuron motor menyatu dengan serat-serat yang menghubungkan
(menginterkoneksikan) semua jenis sel saraf sehingga terbentuk pusat saraf yang disebut
ganglia. Di dalam ganglia terjadi penggabungan informasi dari neuron untuk
menghasilkan berbagai tingkah lakuserangga (yang sangat kompleks). Jaringan saraf muncul
pada.awal perkembangan embrionik dari neuroblast dan tersegmentasi sewaktu terjadi pemb
entukan masing-masing metamer. Jaringan saraf tersebut membentuksepasanag ganglia pada
masing-masing segmen. Ganglia merupakan basis darisitem saraf pusat karena ganglia
tersebut berperan sebagai pengkoordinasi pusatsaraf untuk masing-masing segmen dimana
ganglia tersebut berada ganglia yangdihubungkan oleh sepasang korda saraf longitudinal
yang disebut konektif.Secara primitif terdapat satu pasang ganglia untuk setiap segmen
tubuh.
Namun juga banyak terjadi penyatuan ganglia dari segmen toraks dan abdomen, danseluruh
ganglia segmen kepala berkoalisi membentuk dua pusat ganglion yaituotak atau ganglion
supraesofagus dan ganglion subesofagus rangkaian gangliatoraks dan abdomen yang
terdapat pada dasar rongga tubuh disebut korda sarafsentral. Otak atau pusat ganglion dorsal
kepala, terdiri dari tiga pasang gangliayang menyatu (dari tiga segmen kepala yang pertama),
yaitu:
a.Protoserebrum, yang berhubungan dengan mata majemuk dan oselli danselanjutnya
menghasilkan lensa optik, dan merupakan bagian utama dariotak. Hubungannya secara
langsung ke fotoreseptor menunjukkan bahwarangsangan cahaya sangat berpengaruh
terhadap serangga.

 b.Deutoserebrum, menerima rangsangan dari antenna (embelan dari segmenkedua tubuh)


dan mengkoordinasikannya dengan otak. Deutoserebrum berperan mengendalikan
pergerakan serangga.

c.Tritoserebrum, tidak sama dengan bagian otak yang lain, yaitu tetap terpisahmenjadi
dua cuping dan menerima saraf dari frontal ganglion, labrum danganglion subesofagus,
berkaitan dengan penanganan signal yang datang daritubuh.

Ganglia subesofagus terdapat di bawah esofagus dan berfungsi mengkoordinasikan indera


dan aktivitas gerakan embelan segmen keempat, limadan enam (mandible, maksila dan
labium). Sarafnya juga menyebar ke kelenjar ludah dan hipofarinks.Sistem saraf visceral
(atau simpatetik) terhubung ke sistem saraf pusatmelalui tritoserebrum. Sistem saraf
simpatetik menginervasi saluran pencernaan,organ reproduksi dan sistem trakhea, terdiri atas
tiga subsistem, yaitu stomodeal atau stomatogastrik, yang mencakup ganglion frontal
(bagian depan), visceralventral, dan visceral kaudal. Secara bersama-sama saraf dari ganglia
dansubsistem tersebut menuju saluran pencernaan anterior dan posterior, beberapaorgan
endokrin (corpora kadiaka dan corpora allata), organ reproduksi, dansistem trakhea yang
juga termasuk spirakel.Sistem saraf periferal yaitu semua akson neuron motor yang
menyebar keotot dan ganglia sistem saraf pusat dan sistem saraf stomodeal ditambah
neuronindera dari struktur indera kutikula (organ perasa) yang menerima
rangsanganmekanik, kimia, panas atau visual dari lingkungan serangga (Gullan danCranston,
2010).Tidak sama dengan vertebrata, sebagian besar koordinasi fungsi tubuh dantingkah
laku serangga bersifat desentralisasi. Sebagai contoh, betina ngegat cecropia mampu
memelihara berbagai aktifitas yang
mendukung.hidupnya,berkopulasi.dengan jantan, dan melakukan.oviposisi apabila dipisah
dengan bagian tubuh yang lain. Kepala serangga jantan mantid sering dimakan olehserangga
betina pada saat kawin namun jantan tersebut tetap mampu melanjutkan kopulasi dan
berjalan.
BAB 2

TINJAUN PUSTAKA

Kecoa

Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui disekitar lingkungan tempat tinggal
kita. Spesies kecoa hingga kini tercatat lebih dari 4.500 telah diidentifikasi. Kecoa merupakan salah
satu serangga yang berbahaya bagi manusia, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat
menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan hepatitis (Depkes, 2012).
Kecoa sangat mudah ditemui didalam rumah khususnya di kawasan yang panas dan lembab seperti
ruangan bawah tanah dan lemari pakaian. Kecoa juga bisa ditemukan ditempat yang kering dan
memiliki akses ke sumber air. Sumber makanan kecoa adalah bahan-bahan organik yang sudah
membusuk dan bisa memakan hampir semua bahan, namun kecoa lebih menyukai bahan yang
manis (Baskoro dkk, 2011). Kecoa termasuk phyllum arthropoda, kelas Insekta, dan salah satu
insekta yang termasuk ordo orthoptera (bersayap dua) dengan sayap yang didepan menutupi sayap
yang dibelakang dan melipat seperti kipas. Diantara spesies yang paling terkenal adalah kecoa
Amerika (Periplaneta americana), yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman (Blattella germanica),
dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia (Blattella asahinai), dengan panjang juga sekitar 1½ cm.

 Sistem Saraf Kecoa

System saraf pada kecoa merupakan system saraf tangga tali. Otak kecoa terletak di daerah
kepala bagian dorsal, terdiri atas 3 pasang ganglion yang berfusi. Ganglion-ganglion tersebut
berperan mengatur  mata, antenna dan labium.otak berhubungan dengan ganglion
subesophangeal melalui circumesophangeal coonective. Ganglion subesophangeal terdiri atas 3
pasang ganglion anterior dari rangkaian saraf ventral yang berfungsi bersama dan berfungsi
mengatur bagian-bagian mulut. Selanjutnya kea rah posterior berhubungan dengan sepasang
ganglion besar disetiap segmen thorax. Ganglion yang terdapat di dalam segmen methathorax
merupakan ganglion terbesar, dan  sebebnarnya merupakan  gabungan dari ganglion segmen.
Metathorax dengan ganglion segmen pertama abdomen. Di dalam abdomen terdapat 5 pasang
ganglion. Pasangan ganglion pada segmen ke 2 abdomen sebenarnya merupakan gabungan dari
pasangan ganglion dari segmen ke 2 dan ke 3 abdomen. Sedangkan pasangan ganglion pada
segmen ke 7 merupakan gabungan dari ganglion segmen ke 7-ke 11 abdomen. Otot, saluran
pencernaan, dan spirakel berhubungan dengan otak melalui system saraf simpatik.

Sistem saraf pada kecoa terdiri atas :

a. Sistem saraf pusat


•   Cincin saraf kecoa terdapat  di sekitar kerongkongan.
•   Cincin saraf dibentuk oleh sepasang ganglia supra esofagus, sepasang sub-esofagus
ganglia, sepasang connectives sirkum esofagus yang menghubungkan diantaranya.
•   Supra esofagus ganglia atau otak terdapat  di sisi dorsal esofagus. Otak adalah saraf
sensorik dan pusat endokrin yang  melepaskan hormone
• Sepasang ganglia subocsophangeal yang terletak di bawah kerongkongan. Ini adalah
sebagai pusat kontrol motor  atau penggerak yang menggerakan bagian-bagian mulut, kaki,
sayap. Dan ganglia segmental pada  kecoa terdapat 9. Diantaranya 3 yang hadir di wilayah
dada dan 6 di daerah perut.

b.Sistem saraf otonom


•  Dari otak 3 pasang saraf muncul dan masuk ke mata majemuk, antena dan labium dan juga
untuk ganglion frontal.
•  Sub-oesophangcal ganglia memberi dari 3 pasang saraf untuk mandibula, maxillar dan
labium.
•   Saraf ganglia Thoracic masuk  untuk kaki dan sayap.
•    Ganglia Metathoracic saraf yang meninervasi untuk segmen perut

c. Sistem saraf perifer


•  saraf Otonom juga disebut sistem saraf somatogastric atau visceral.
•    saraf Ini mencakup 4 ganglia saraf yang menghubungkan nya . saraf ini menginervasi ke
organ viseral.
•   Oksipital ganglion atau ganglion Hypoccrebral – terdapat di  belakang otak dan  di atas
kerongkongan.
•  Ganglion Provenltricular terdapat di tenggorokan.
• Stomatogastric saraf masuk ke sistem saraf  jantung dan organ saluran pencernaan viseral
lainnya. Saraf Ini mengatur fungsi organ-organ karena itu disebut sistem saraf visceral.

Yang menarik pada system saraf pada kecoa adalah system senso motoris yang berbeda dibagian
kepala dengan 2 antena yang berfungsi sebagai penyala getaran dan yang kedua dibagian kaki
belakang yang menerus kebagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai
antenna. System saraf pada kecoa berfungsi untuk mengkoordinasi otot, memonitor organ,
membentuk dan juga mengehentiksn masukan dari indra dan mengaktifkan aksi. Pada kecoa, system
saraf motoris somatic dan saraf motoris autonom  dapat berjalan bersamaan atau bila saraf yang
terganggu maka system saraf yang lain masih dapat menjalankan fungsinya. System saraf pada
kecoa lengkap dan sederhana dan kecoa memiliki kecepatan reaksi atau rangsangan yang
mengagumkan yang mana untuk meloloskan diri dan bahaya, rahasianya terletak pada  dan system
gerak motorik kecoa.

System saraf dan system gerak motorik kecoa ada 2, yaitu system senso motorik yang baik yang
mana keduanya dapat berfungsi bersama atau juga berfungsi masing-masing tanpa tergantung
system yang lain. Kecoa menunjukan kecepatan lari yang sebetulnya tidak mengagumkan, yakni
hanya sekitar lima kilometer per jam. Penelitian Prof. Christopher Comer, ahli saraf dari Universitas
Illinois di Chicago AS, menunjukan kecepatan lari kecoa sebetulnya tidak mengagumkan, yakni
hanya sekitar lima kilometer per jam.  Tapi yang sangat mengagumkan, adalah kecepatan reaksi
sistem senso-motoriknya dalam menanggapi rangsangan dari luar. Jika sistem penala getaran di kaki
belakang atau antena di kepala mendapat rangsangan tiba-tiba, reaksinya terjadi hanya dalam waktu
15 sampai 20 milidetik. Bandingkan dengan kecepatan reaksi otak manusia, yang memerlukan
waktu sekitar 200 milidetik, untuk menanggapi rangsangan dari luar. Dengan kecepatan reaksi
terhadap rangsangan yang luar biasa ini, sudah mencukupi bagi kecoa yang memiliki kecepatan lari
hanya lima kilometer per jam, untuk dapat melepaskan diri dari segala bahaya. Yang juga amat
menarik, adalah dua sistem senso-motorik kecoa yang terpisah dan independen. Jika salah satu
sistemnya disabot atau dimatikan, sistem yang lain masih tetap aktif dan berfungsi. Juga kecoa yang
dipotong kepalanya, masih bereaksi secepat semula.

Anda mungkin juga menyukai