Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN REVIEM FILM “A BEAUTIFUL MIND”

Dosen Pengampu:
Viva Darma Putri, M. Psi., PSIKOLOG

Ditulis Oleh:
SUHAILIA WATI (12114063)

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2023
A. Judul Film : A Beautiful Mind
Tahun : 2001
Pemeran : 1. Russel Crowe sebagai John Nash
2. Jennifer Connelly sebagai Alicia Larde
3. Ed Harris sebagai William Parcher
4. Paul Bettany sebagai Charles Herman
5. Christopher Plummer sebagai Dr. Rosen
6. Vivien Cardone sebagai Marcee Herman
7. Josh Lucas sebagai Martin Hansen
8. Adam Goldberg sebagai Richard Sol
9. Anthony Rapp sebagai Bender
10. Judd Hirsch sebagai Helinger
11. Jason Grat-Stanford seabagi Ainsley Neilson

B. Ulasan

Awal mula pada tahun 1947, John Nash mendapatkan beasiswa masuk University
Pricenton untuk program studi matematika. Ternyata Nash bukan mahasiswa biasa, dia
mempunyai keinginan besar untuk menciptakan teori-tori baru. Salah satu teorinya waktu dia
pergi ke salah satu club di sana dia terisnpirasi oleh cara pria mendekati wanita di bar yang
menurut dirinya akan punya kemungkinan sukss lebih bear apabila dilakukan dengan kooperatif.

Nash sering mempulikasikan teori yang diciptakannya. Sehingga membuat Nash diterima
untuk menjadi dosen di Massachusetts Institute of Technology (IMT). Disitu juga Nash berhasil
menyelesaikan geometri diferensial. Sebelumnya belum pernah ada yang berhasil melakukannya.
Ketika Nash mengajar di IMT membuat Nash bertemu Alicia yang merupakan salah satu
mahasiswa yang di ajarnya.

Selanjutnya pada tahun 1953, Nash mendapatkan kesempatan diundang ke Patagon untuk
mempelajari telekomunikasi dan Nash berhasil memecahkannya. Nash mulai merasa bosan
dengan pekerjaannya sebagai dosen, kebetulan juga Nash direkrut oleh William Parcher yang
mengaku dari Departemen Pertahanan Amerika. Nash diberinya tugas untuk mnecari pola
tersemunyi di koran atau majalah terbitan Rusia. Sehingga membuat Nash terobsesi dengan tugas
barunya bahkan Nash merasa diikuti oleh seseorang.
Pada suatu malam Alicia mengajak Nash untuk kencan makan malam, sehingga
memebuat mereka berdua saling jatuh cinta. Pada saat Nash mengunjungi Pricenton Nash
bertemu dengan Chareles mahasiswa sastra temannya dulu bersama keopnakannya yang bernama
Marcee. Pada saat itu juga Charles mendorong Nash untuk segera melamar Alicia. Nash pun
mengikuti suruhan Charles untuk melamar Alicia sehingga keduanya pun menikah.

Setelah menikah Nas mulai merasakan ketakutan akan keselamatn hidupnya setelah
selamat dari pertarungan Parcher melawan agen Soviet. Dan pada saat itu istrinya Alicia tengah
mengandung anaknya. Parcher meminta Nash untuk tetap melanjutkan tugasnya. Pada saat itu
Nash sedang menjadi tamu pengajar di Harvard, tetapi Nash melarikan diri karena sudah merasa
dirinya dikejar oleh beberapa agen Soviet.

Nash berusaha melawan memukul Dr. Rosen yang mana beliau seorang psikiater yang
Nash anggap sebagai pemimpin agen. Dr. Rosen berhasil menyuntik Nash dan mengirimnya ke
klinik psikiatri. Dr. Rosen pun langsung memberi tahu Alicia bahwa Nash menderita
schizophrenia. Nyatanya sosok-sosok yang dilihatnya seperti Charles, Marcee dan Parcher
hanyalah sosok halusinasinya. Alicia pun menemui Nash berusaha memberi tahu bahwa sosok
Parcher itu tidak ada.

Untuk mengatasi skizofrenianya Nash diberikan terapi ECT, Nash diharuskan meminum
obat dan Nash juga mendapatkan terapi dari istrinya yaitu terapi berupa dukungan sosial. Karena
Nash merasa obat-obatan tersebut membuatnya mudah kelelahan dan sulit berkonsentrasi.
Sehingga membuat Nash tidak meminum obat yang diberi istrinya nash memnyimpan obat yang
diberi istrinya di dalam laci meja. Akibat dari hal tersebut halusinasi Nash muncul Kembali
melihat sosok Charles, Marcee dan Parcher lagi.

Selanjutnya pada tahun 1965, Alicia Kembali menemukan Nash melakukan tugasnya
yaitu mencari pola di koran atau majalah. Alicia menyadari bahwa suaminya kambuh lagi. Alicia
pun memutuskan untuk segera pulang kerumah dan menemukan anaknya yang nyaris tenggelam
di bathtub. Karena Nash merasa bahwa Charles mengawasi anaknya. Alicia pun bergegas
menelfon Dr. Rosen tapi Nash menyadari dan langsung memukul Alicia karena pada sat itu Nash
merasa Alicia adalah sosok Parcher.
Ketika Nash sadar, Alicia mencoba membawa anaknya untuk melarikan diri dari Nash.
Nash pun menghentikan mobil Alicia dan menyadari bahwa sosok-sosok yang dilihatnya
hanyalah halusinasinya. Setelah Nash mulai menyadari hal tersebut Nash pun sudah bisa
menjalani kehidupannya seperti biasa, sosok halusinasi yang dilihatnya tetap ada tetapi Nash
sudah tidak menghirauannya.

C.Identitas Gejala

Gejala skizofrenia yang dialami John Nash sebagai beriku:

1. Halusinasi yaitu Nash merasa ada sosok Charles teman pada saat dia berkuliah dan
Marcee sebagai keponakan Charles, dan Parcher dianggap Nash sosok dari departemen
pertahanan Amerika.
2. Delusi yaitu Nash merasa diberi tugas dari departemen pertahanan Amerika untuk
mencari pola tersembunyi di majalah dan koran. Nash mulai terobsesi dengan tugas
barunya tersebut sehingga Nash juga merasa diikuti oleh seseorang.
3. Pikirannya penuh seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya karena Nash mulai merasa
ketakutan akan keselamatan hidupnya setelah selamat dari pertarungan Parcher melawan
agen Soviet.
4. Anti sosial yaitu karena Nash dianggap aneh oleh teman-teman kuliah nya sehingga Nash
dikucilkan, dan Nash pun merasa tidak ada yang cocok berteman dengan nya atau pun
sefrekuensi dengan dirinya. Sehingga Nash memiliki teman halusinnya yaitu Charles dan
keponakannya Marcee.

D. Diskusi

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan gangguan penilaian realita
(waham dan halusinasi). Terdapat 3 gejala skizofrenia yaitu gejala positif (seperti halusinasi dan
waham) sedangkan yang negatif (seperti efek datar dan menarik diri), dan kognitif (seperti
gangguan perhatian dan pemahaman). Gejala tambahan berupa halusinasi ancaman atau perintah,
atau halusinasi auditorik berupa bunyi pluit (whisting), mendengung (humming), atau bunyi tawa
(laughing).
Berikut ada beberapa tipe skizofrenia:

1. Skizofrenia paranoid
Ciri utamanya adalah adanya waham kejar dan halusinasi auditorik namun fungsi kognitif
dan afek masih baik.
2. Skizofrenia hebefrenik
Ciri utamanya adalah pembicaraan yang kacau, tingkah laku kacau dan afek yang datar
atau inappropriate.
3. Skizofrenia katatonik
Ciri utamanya adalah gangguan pada psikomotor yang dapat meliputi motoric
immobility, aktivitas motoric berlebihan, negativesm yang ekstrim serta gerkan yang
tidak terkendali.
4. Skizofrenia tak terinci
Gejala tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid, hebefrenuk maupun katatonik.
5. Depresi pasca skizofrenia
6. Skizofrenia residual
Paling tidak pernah mengalami satu episode skizofrenia sebelumnya dan saat ini gejala
tidak menonjol.
7. Skizofrenia simpleks.

Demikian pula untuk film A Beautiful Mind pada tokoh John Nash dia mengidap
gangguan skizofrenia tipe paranoid yang dimana Nash mengalami waham, delusi, dan
halusinasi namun fungsi kognitif dan afek masih baik.

Penanganan atau terapi yang digunakan untuk menangani skizofrenia nya yaitu
menggunakan terapi ECT, Nash diharuskan meminum obat dan Nash juga mendapat terapi
dari istrinya berypa dukungan sosial. Dalam film tersebut John Nash dibawa kerumah sakit
jiwa untuk mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy) 5 kali seminggu selama 10
minggu. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di
rumah dengan obat obat Psikoterapetik. Obat ini harus di minum oleh John Nash terus
menerus secara teratur. Meskipun obat itu tidak bisa menyembuhkan skizofrenia nya akan
tetapi bisa membantu John Nash untuj menghilangkan halusinasinya serta memulihkan
proses berpikir rasional. Efek dari meminum obat tersebut John Nash mengalami sulit
berkonsentrasi, mudah lelah, dan tidak memiliki gairah seksual. Yang terakhir terapi dari
istrinya yaitu berupa dukungan sosial yang diberikan kepadanya, rasa empati, penerimaan,
mendorong utnuk mulai berinteraksi sosial (dengan tukang sampah dan mencoba untuk
mengajar lagi) dan dorongan untuk tidak berputus asa dan terus berusaha. Terapi sosial ini
sangat membantu penderita skizofrenia dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menjadi
stressor bagi penderita.
DAFTAR PUSTAKA

Elvira SD, Hadisukanto G, Buku ajar psikiatri, Jakarta: Badan penerbit fakultas kedokteran
Universitas Indonesia, 2013.

I komang gunawan, dkk, Skizofrenia paranoid: paranoid schizophrenia, Ganesha mediciana


Journal, vol 2, no.1 2022.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran


Jiwa, Jakarta, 2015.

Maslim, R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Kejiwaan, cetakan 3, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FK Unika Atma Jaya, Jakarta: PT Nuh Jaya, 2019.

Anda mungkin juga menyukai