Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSELING KB

Disusun Oleh :

1. Adinda Intan Safitri : 18215003

2. Ainul Latifah : 18215010

3. Andini : 182150

4. Ardina Nurfadillah Febianah : 18215026

5. Cut Indah Rahmadani : 18215039

6. Mutmainatul Mardiyah : 18215016

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)YATSI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang
berjudul konseling KB.

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga
Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti petugas
membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai
dengan pilihannya dan disamping itu dapat membuat merasa lebih puas. Program KB
bersama-sama program kesehatan reproduksi dan kependudukan memiliki keuntungan
lain yang sangat penting yaitu meningkatkan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak
(Siswanto, 2010).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah wujud kepedulian
pemerintah membangun aspek kependudukan secara berkelanjutan. Pembangunan
keluarga diarahkan pada keluarga sejahtera, berkualitas, serasi, dan seimbang dengan
daya dukung sosial ekonomi wilayah. Atas dasar itu, paradigma pembangunan
kependudukan tidak lagi bersifat sentralistik dari pemerintah pusat, namun diamanatkan
pada pemerintah daerah sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Ini berarti bahwa
Undang-Undang kependudukan tersebut adalah piranti bagi pemerintah daerah untuk
menentukan ukuran penduduk ideal bagi pembangunan (Pitoyo, 2010).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, saat ini telah tersedia
berbagai macam metode-metode pengendalian kesuburan, namun tidak ada satu pun
metode kontrasepsi yang benar-benar aman dan efektif. Hal ini disebabkan masing-
masing metode kontrasepsi mempunyai kesesuaian dan kecocokan yang berbeda dari
setiap individu.
Macam-macam alat kontrasepsi ada 2 yaitu metode sederhana dan modern .
metode sederhana seperti kondom dan metode modern seperti pil KB, suntik KB
bulanan/tiga bulanan. Dan metode jangka panjang misalnya IUD/spiral/AKDR,
susuk/AKBK, tubektomi (kontrasepsi mantap wanita), vasektomi (kontrasepsi mantap
pria) (Hasanah, 2011).
Salah satu strategi dalam upaya menurunkan tingkat fertilitas adalah melalui
penggunaan kontrasepsi guna mencegah terjadinya kehamilan. Alat kontrasepsi yang
memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan adalah kontrasepsi yang
bersifat jangka panjang

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Definisi konseling?


2. Apa Tujuan konseling?
3. Apa saja jenis konseling?
4. Apa saja Asas-asas konseling?
5. Bagaimana Prinsip-prinsip konseling?
6. Bagaimana Teknik-teknik konseling yang baik?
7. Apa saja Keuntungan konseling?
8. Bagaimana Komunikasi konseling?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi konseling


2. Untuk mengetahui tujuan konseling
3. Untuk mengetahui jenis konseling
4. Untuk mengetahui asas-asas konseling
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip konseling
6. Untuk mengetahui teknik-teknik konseling yang baik
7. Untuk mengetahui keuntungan konseling
BAB II

PEMBAHASAN

A DEFINISI
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif
antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi
terbaik dan membuat keputusanyang paling sesuai dengan kondisi yang sedang
dihadapi. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut
konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. (Frank
Parsons dan Carl Rogers,1908) 

B TUJUAN KONSELING KB
a. Memberikan informasi yang tepat serta objektif mengenai berbagai metode
kotrasepsi sehingga klien mengetahui manfaat bagi diri sendiri dan keluarga.
b.      Mengidentifikasi dan menampung persaan-perasaan negatif misalnya keraguan-
keraguan maupun ketakutan-ketakutan yang dialami klien sehubungan dengan
pelayanan KB atau metode-metode kontasepsi, sehingga konselor dapat membantu
klien dalam hal penanggulangan.
c.       Membantu klien untuk memilih kontrasepsi trbaik bagi mereka, terbaik disini
berarti metode yang aman bagi klien dan yang ingin digunakan klien, dengan
perkataan lain metode yang secara mantap oleh klien
d. Membantu klien agar dapat menggunakan cara kontrasepsi yang mereka pilih
secara aman dan efektif memberikan informasi tentang cara mendapatkan bantuan-
bantuan dan tempat pelayanan KB.

C  JENIS KONSELING

1. konseling umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas lapangan keluarga
berencana atau PLKB. Konseling umum meliputi penjelasan umum dari berbagai
metode kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan
fungsi reproduksi keluarga.
2.    Konseling Spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter / bidan /
konselor. Konseling spesifik berisi penjelasan spesifik tentang metode yang
diinginkan, alternatif, keuntungan-keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan.
3.  Konseling Pra dan Pasca Tindakan
Konseling pra dan pasca tindakan dapat dilakukan oleh operator /
konselor / dokter /bidan. Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur
yang akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan / instruksi
tertulis asuhan mandiri.
D ASAS-ASAS KONSELING
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling selain terdapat fungsi dan
prinsip, juga terdapat kaidah-kaidah didalamnya yang dikenal dengan asas- asas
bimbingan konseling.
Dalam pemenuhan asas-asas tersebut dapat melancarkan pelaksanaan dan
keberhasilan layanan atau kegiatan lebih terjamin, sebaliknya jika asas-asas tersebut
terlalaikan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta
mengurangi atau mengaburkan hasil layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.

Adapun beberapa asas-asas bimbingan dan konseling yang dimaksud adalah :


1. Asas kerahasiaan Bimbingan konseling adalah melayani individu-individu yang
bermasalah, namun banyak orang yang tidak mau memberitahukan masalah yang
mereka hadapi selain diri mereka sendiri. Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai
konselor menjaga kerahasiaan individu tersebut, hal itu juga termasuk dalam asas
kerahasiaan yang merupakan kunci dalam bimbingan konseling.
2. Asas kesukarelaan Ketika kerahasiaan telah dijaga oleh konselor, dalam asas
kesukarelaan ini diharapkan klien yang mengalami masalah secara sukarela membawa
konselor kepada masalah yang ia hadapi.
3. Asas Keterbukaan Dalam pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang efisien
dimana berlangsung dalam situasi keterbukaan, bukan hanya dalam sikap penerimaan
saran melainkan juga bersedia membuka diri untuk penyuluhan tersebut baik dari
pihak konselor maupun klien.
4. Asas Keinginan Masalah klien yang ditanggulangi dalam upaya bimbingan
konseling merupakana masalah-masalah yang dirasakan oleh klien saat ini, bukan
masalah yang lampau atau masalah yang akan datang. Pencegahan dapat dilakukan
untuk menghindari kemungkinan buruk dimasa yang akan datang.
5. Asas Kegiatan Sebagai sasaran layanan diharapkan klien dapat berpartisipasi aktif
dalam melakukan layanan bimbingan konseling. Usaha lain dilakukan oleh konselor
dimana konselor harus mendorong dan memotivasi klien untuk dapat aktif dalam
bimbingan konseling yang dilakukan.
6. Asas Kemandirian Dalam asas kemandirian ini tertuju pada tujuan dan sasaran dari
bimbingan dan konseling dimana klien diharapkan menjadi individu yang mandiri
dengan ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Dalam hal ini, konselor mampu
mengarahkan klien kearah kemandirian.
7. Asas Kekinian Bimbingan dan konseling yang dilakukan adalah membahas tentang
permasalahan klien pada masa yang sekarang dialaminya.
8. Asas Keterpaduan Dalam asas ini dibutuhkan kerjasama antara konselor dan klien
dimana satu sama lain saling menunjang, harmonis, dan saling terpadukan
E PRINSIP-PRINSIP KONSELING
Prinsip-prinsip konseling sebagai paduan kajian teoritik dan lapangan untuk
menjadi pegangan dan pedoman dalam bimbingan konseling.
Beberapa prinsip-prinsip konseling, diantaranya adalah:
1. Prinsip-prinsip berkenan dengan sasaran pelayanan Bimbingan konseling
memberikan perhatian utama kepada perbedaan atau yang menjadi orientasi pokok
pelayanannya, memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan aspek perkembangan,
tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial
ekonomi melayani semua individu, serta berurusan dengan sikap dan tingkah laku
yang komplek dan unik.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu Perhatian utama yang menjadi
faktor timbulnya masalah dalam pelayanan bimbingan konseling diantaranya
kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya. Berurusan dengan pengaruh lingkungan
terhadap kondisi mental dan fisik klien terhadap penyesuaian diri di rumah, sekolah,
kontak sosial, dan pekerjaan.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan Bimbing konseling
merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan, sehingga bimbingan
harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan
peserta didik. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, sesuai dengan
kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga. Program bimbingan dan
konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai yang
tertinggi.

F TEKNIK-TEKNIK KONSELING YANG BAIK


a.       Memperlakukan klien dengan baik.
Petugas bersikap sabar, memperlihatkan sikap menghargai setiap klien dan
menciptakan suatu rasa percaya diri sehingga klie dapat berbicara secara terbuk dalam
segala hal termasuk masalah-masalah pribadi sekalipun. Petugas meyakinkan klien
bahwa ia tidak akan mendiskusikan rahasia klien kepada orang lain.
b.      Interaksi antara petugas dan klien
Petugas harus mendengarkan, mempelajari dan menanggapi keadaan klien
karena setiap klien mempunyai kebutuhan dan tujuan peroduksi berbeda. Bantuan
terbaik seorang petugas adalah dengan cara memahami klien adalah manusia yang
membutuhkan perhatian dan bantuan. Oleh karena itu, petugas harus mendorong klien
berani bicara dan bertanya.
c.       Memberikan informasi yang baik kepada klien.
Dengan mendengarkan apa yang disampaikan klien berarti petugas belajar
mendengarkan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh setiap klien. Sebagai contoh
pasanagan muda yang baru menikah mungkin menginginkan lebih banyak informasi
mengenai masalah penjarangan kelahiran. Bagi wanita dengan usia dan jumlah anak
yang cukup mungkin lebih menghendaki informasi mengenai metodr operasi
(tubektomi / vasektomi). Sedangkan bagi pasangan mua yang belum menikah
mungkin dikehendaki adalah informasi mengenai infeksi menular seksual (IMS).
Dalam memberikan informasi petugas harus menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti klien.
d.      Menghindari pemberian informasi yang berlebihan.
Klien membutuhkan penjelasan untuk menentukan pilihan (informed choice).
Namun tidak semua klien dapat menangkap semua informasi tentang berbagai jenis
kontrasepsi. Terlalu banyak informasi yang memberikan akan menyebabkan kesulitan
bagi klien dalam mengingat infomasi yang penting. Hal ini disebut kelebihan
informasi. Pada waktu memberikan informasi petugas harus memberikan waktu klien
untuk berdiskusi, bertanya dan mengajukan pendapat. Tersedianya metode yang
diinginkan klien dan petugas membanu klien membuat keputusan mengenai `
pilihannya serta harus tanggap terhadap pilihan klien meskipun klien menolak
memutuskan atau menangguhkan penggunaan kontrasepsi. Didalam melakukan
konseling petugas mengkai apakah klien sudah mengeti mengenai jenis kontrasepsi,
termasuk keuntungan dan kerugian serta bagaimana cara penggunaanya. Konseling
mengenai kontrasepsi yang dimulai dengan mengenalkan berbagai jenis kontrasepsi
dalam program Keluarga Berencana. Petugas mendorong klien untuk berpikir
melihat persamaan yang ada dan membandingkan antar jenis kontrasepsi tersebut.
Dengan cara ini petugas membantu klien untuk membuat keputusan (informed
choice). Jika tidak ada dalam bidang kesehatan sebaiknya klien mempunyai pilihan
kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Bila memperoleh pelayanan kontrasepsi sesuai
dengan pilihannya, bila menggunakan kontrasesi tersebut lebih lama dan efektif,
membantu klien untuk mengerti dan mengingat petugas memberikan contoh alat
kontrasepsi dan menjelaskan pada klien agar memahaminya dengan memperhatikan
bagaimana cara-cara penggunaanya. Petuga juga memperlihatkan dan menjelaskan
dengan flip charts, poster, pamphlet dan halaman bergambar. Petugas juga perlu
melakukan penilaian bahwa klien telah mengerti. Jika memungkinkan klien dapat
membawa bahan-bahan tersebut kerumah, ini akan membantu klien mengingat apa
yang harus dilakukan juda dapat memberitahu orang lain.
G KEUNTUNGAN KONSELING KB

Konseling KB  klien memberikan keuntungan kepada


pelaksana kesehatan maupun penerima layanan KB. Adapun keuntungannya adalah:
1.  Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan.
3.  Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.
4. Membangun rasa saling percaya
5.   Mengormati hak klien dan petugas.
6.  Menambah dukungan terhadap pelayanan KB.
7.  Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.

H KOMUNIKASI KONSELING KB
6 Langkah Kunci Konseling :
1. Greet (Berikan salam)
Salam yg bersahabat akan membuat klien merasa diterima, membangun hubungan yg
baik dan menimbuilkan kepercayaan dalam diri klien
2. Ask (Tanyakan)
Menanyakan keluhan dan kebutuhan pasien menilai apakah keluhan/keinginan yang
disampaikan memang sesuai dengan kondisi yang di hadapi. Petugas kesehatan harus
mempunyai kemampuan untuk bertanya dan mendengar dengan efektif
3. Tell (Berikan informasi)
Beritahu bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah seperti yang
tercermin dari hasil tukar informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian masalah.
Petugas kesehatn harus dapat memberi berbagai alternatif kepada klien serta
konsekuaensinya
4. Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu juga yang harus
diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesaikan menyelesaikan
masalah tersebut, termasuk keuntungan dan keterbatasan dari masing-masing cara
tersebut, minta pasien untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.  Petugas
kesehatan membantu klien mengambil keputusan yang tepat
5. Explaining
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan/dianjurkan dan hasil yang diharapkan
mungkin dapat segera terlihat/diobservasi beberapa saat hingga menampakan hasil
seperti yang diharapkan. Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjut/darurat
dapat diperoleh. Petugas kesehatan mengingatkan / menjelaskan kepada klien apa
yang harus dilakukan setelah mengambil suatu keputusan.
6. Return
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai/buat jadwal
kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan. Setelah selesai petugas
kesehatan mengundang pasien kembali bila merasa membutuhankannya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Konseling adalah Proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan
secara sistematis dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik
bimbingan dan penguasaan keterampilan klinik bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedanga dihadapi dan menentukan jalan
keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut

B. SARAN
Pembaca diharapkan dapat mengetahui serta memahami sehingga dapat
diaplikasikan dalam kehidupannya tetapi tidak hanya terpaku pada makalah ini.
Karena masih banyak referensi terbaru yang dapat dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/55426/3/Kamelia_Husen_22010113140120_
Lap.KTI_Bab2.pdf Di akses pada tanggal 16 agustus 2020 pada jam
20.00
https://www.scribd.com/presentation/348012491/Konseling-KB
diakses pada tanggal 16 agustus 2020 pada jam 20.15

Anda mungkin juga menyukai