Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN BUKU TATA KELOLA PEMILU

Siklus Pemilu: Dasar Hukum—Rencana dan implementasi—pelatihan dan pendidikan—


registrasi pemilih—masa kampanye—pelaksanaan pemilu—verifikasi hasil—pasca pemilu.

4 Pendekatan dalam tata kelola pemilu menurut Mozaffar dan Schedler (2002):

1. Komprehensif: seluruh proses dan ireguleritas


2. Selektif: topik spesifik
3. Subyektif: sudut pandang korban utama
4. Tidak langsung: hasil pemilu tujuannya demokratis.

6 Dimensi: Sentralisasi, Birokratisasi, Kemandirian, Spesialisasi (penyelesaian pelanggaran),


Delegasi: pemilih komisioner, dan regulasi.

Prinsip Pemilu di Indonesia

1. Independen:ditunjukan dari kemampuan penyelenggara untuk bebas dari kepentingan


dan tekanan politikmanapun.
2. Imparsialitas: Memberikan keadilan, merata tanpa menguntungkan pihak tertentu.
3. Integritas: memiliki kepribadian dan komitmen kuat melaksanakan tugas/wewenang.
4. Transparansi: meningkatkan kepercayaan publik dan memerangi tindak korupsi
5. Efisiensi: efesien segi beban kerja dan keuangan, namun menghasilkan kerja yang
efektif.
6. Profesional : Komitmen personal, ekuitas, akurasi, ketekunan dan pelayanan.
Asas Pemilu Indonesia

Rezim Pemilu Asas


Orla 1955 Jujur dan berkesamaan Luber
Orba 71,77,82,87,92,97 Luber
Transisi 1999 Demokratisasi, Transparan, Jujur, Adil dan Luber
Reformasi 2004, 09, 14, 19 Luber dan Jurdil

Tujuan Pemilu Luber dan Jurdil

1. Bentuk Legitimasi
2. Antisipasi Konflik
3. Kualitas hasil pemilih
4. Pengakuan internasional
Dasar hukumnya: 22E Ayat 5 UUD, Pasal 155 dan 159 UU Pemilu, pasal 1 PerDKPP no 2
2017, PKPU no 8

Sistem Pemilu

1. Pluralitas/Mayoritas, Plural: sedia 1 kursi atau lebih yang menang unggul dan yang
kalah tidak bisa duduk. Mayoritas pemenang mendapat kesempatan bagi pemenang
mendapat mayoritas absolut.
2. Perwakilan berimbang: Jika dapat 50 suara maka disesuaikan dengan kursi: real
konversi suara menjadi kursi. (Persaingan luas dan tidak memiliki hubungan kuat
legislatif dengan pemilihnya). Pencalonan bisa terbuka dan tertutup. Banyak dipakai
di Indonesiaha
3. Pilihan tunggal dan tidak bisa ditransfer (SNTV) untuk memilih DPD.

Sejarah Pemilu

2004: 550—2009: 560---2014: 575 Kursi

Perbandingan Sistem Pemilu


Pres: Suara
Mayoritas
Leg: 2014: kouta
hare
Leg 2017:
Metode Saint
Lague: Dibagi,
diurut dan
sesuaikan
alokasi kursi
Divisor (:1,3,5,7)

2017: 4 %
Sistem Pemilu indonesia berdasarkan UUD dan UU Pemilu.

Keputusan MK No. 47/81/PHPU.A/VII/2009, maka beberapa wilayah di Provinsi Papua


menggunakan sistem noken.

Lembaga Penyelenggaraan Pemilu (LPP)

Konsep diperjelas di 10 negara pada pertemuan di Accra Ghana 1993 ada 5 kriteria:

1. Agensi permanen dan kredibel


2. Mandat
3. Anggota non partisan
4. Pendanaan
5. Landasan hukum

3 model besar LPP:

1. Mandiri: dikelola secara mandiri, otonom dan dari cabang pemerintah eksekutif
2. Pemerintah: dikelola pemerintah, daerah atau kementerian
3. Campuran: melibatkan unsur independen dan pemerintah atau parpol.

Sejearah LPP di Indonesia

Ada foto di hal 134

Prinsip Kode etik LPP indonesia

MAJURDIL PASH TERBUKTI PROPROF AKTIF EFESIEN


Siklus : Pra Pemilu: Perencanaan, Pelatihan, Informasi, dan registrasi. Pemilu: Nominasi,
Kampanye, Pemilihan, dan Hasil. Pasca: Informasi, Review dan Startegi.

1. Tahapan Persiapan, terdiri dari: a. perencanaan program dan anggaran; b. penyusunan


peraturan penyelenggaraan pilkada; c. perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan
tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pilkada; d. pembentukan PPK, PPS, dan KPPS; e.
pembentukan Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS; f.
pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pilkada; g. penyerahan daftar penduduk potensial
pilkada; dan h. pemutakhiran dan penyusunan daftar pilkada.

2. Tahapan Penyelenggaraan, yang terdiri dari: a. pengumuman pendaftaran pasangan Calon


Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota; b. pendaftaran pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota; c. penelitian persyaratan Calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon
Walikota dan Calon Wakil Walikota; d. penetapan pasangan Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon
Walikota dan Calon Wakil Walikota; e. pelaksanaan Kampanye; f. pelaksanaan pemungutan
suara; g. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara; h. penetapan calon
terpilih; i. penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pemilihan; dan j. Pengusulan
pengesahan pengangkatan calon terpilih.

Anggaran

Anggaran pemilu 25, 59 T.

Inovasi KPU

1. Sispol: Sistem Informasi Partai Politik


2. Sidalih: Sistem Informasi data Pemilih
3. Situng: Sistem Informasi Perhitungan Suara
4. Silon: Sistem Informasi Pencalonan untuk calon perseorangan
5. Silog: Sistem Informasi Logistik
6. JDIH: Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Anda mungkin juga menyukai