Anda di halaman 1dari 15

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

OPERATIONAL

MILL PROCESSING
BGA-OP-1002

Document Title PROCEDURE – THRESHER


Document Number BGA-SOP-OP-1002.3-R0
Revision Number R0
Document Status ORIGINAL
Distribution -

Name Position Signature Date

Mill Operation Dept


Pauji
Head
Prepared by
System and Procedure
Arsali Umar
Section Head

Engineering Group
Yandi Sulistio
Dept Head

Reviewed by Mubarak Ahmad Senior GM Plantation

Priyanto P.S Dy. COO

Roebbianto COO

Approved by Johannes Tanuwijaya CSO

S. Eddy Kurniawan CFO


SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

1.0 TUJUAN

1.1 Untuk menyamakan prosedur dan format-format yang berhubungan dengan


stasiun thresher.

1.2 Untuk memberikan pedoman kerja yang jelas sehingga tercipta konsistensi dan
pelaksanaan yang lebih baik, benar dan tepat waktu.

1.3 Untuk mengefektifkan pengawasan internal sehingga mengurangi risiko-risiko


bisnis yang tidak diinginkan.

2.0 RUANG LINGKUP


2.1 Semua aktivitas pengendalian dokumen dan data dalam rangka penerapan
Standard Operating Procedure (SOP) stasiun thresher beserta administrasi
pendukungnya diseluruh unit kerja mill dalam group perusahaan Bumitama
Gunajaya Agro.

3.0 DEFINISI

3.1 Thresher merupakan stasiun tempat proses pemisahan TBS yang telah direbus
menjadi brondolan dan janjang kosong dengan sistem putaran dan bantingan.

4.0 DOKUMEN REFERENSI

4.1 N/a

4.1.1 N/a

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 2 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan
Group Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya,
kepada siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

4.2 Catatan Atas Revisi :

Revisi No. Tanggal Keterangan

R 0 (Original) 01 Januari 2014 Asli (Original)

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 3 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan
Group Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya,
kepada siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

5.0 STRUKTURISASI PENULISAN SOP

SOP -
Thresher

Policy

Tujuan Ruang Lingkup Definisi Dokumen Strukturisasi Ketentuan


Referensi Penulisan SOP Umum

Prosedur

Pemisahan Peralatan Operasional Pengendalian Permasalahan Arsip dan


Brondolan Thresher Thresher Thresher Dokumentasi

Informasi

Interpretasi Konsekuensi Pengecualian Lampiran

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 4 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi
informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

6.0 KETENTUAN UMUM

6.1 Brondolan harus terlepas dari janjang pada saat dan setelah proses pemisahan di
stasiun thresher ini.

6.2 Batas brondolan yang tidak terlepas dari janjang (unstripped bunches) < 2.5 %
terhadap empty fruit bunch (EFB)/janjang kosong dan harus dikutip/direcycling
kembali ke sterilizer.

6.3 Proses yang tidak sempurna dalam stasiun ini dapat mempengaruhi efisiensi mill.

6.4 Batas total kehilangan minyak (oil losses ) dan kehilangan kernel (kernel losses)
pada proses pemisahan brondolan maksimal :

a. Oil losses : 0.03 % di fruit in empty bunch terhadap TBS (jika menggunakan
mesin empty buch press).

b. Oil losses : 0.06 % di fruit in empty bunch terhadap TBS (jika tidak
menggunakan mesin empty buch press).

c. Kernel losses : 0.03 % di fruit in empty bunch terhadap TBS.

6.5 Sebelum mengoperasikan stasiun thresher, operator wajib memastikan mesin dan
peralatan terkait dapat berfungsi dengan baik dan normal untuk menghindari
kerusakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerusakan alat.

6.6 Operator wajib memastikan pelaksanaan tugas secara penuh perhatian dan
konsentrasi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan kebersihan
lingkungan kerja.

6.7 Operator wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dan mengacu pada
BGA-SOP-CCS-1106.1-R0, tentang APD.

6.8 Setiap aktifitas di stasiun thresher yang berdampak negatif terhadap lingkungan
hidup wajib dikendalikan atau diminimalisir dampak negatifnya seperti :

a. Emisi udara
b. Pencemaran air dan aliran sungai
c. Pencemaran tanah/lahan
d. Masalah lingkungan hidup lainnya

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 5 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan
Group Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya,
kepada siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.0 PROSEDUR

7.1 Pemisahan Brondolan (Threshing)

7.1.1 Pemisahan brondolan (threshing) sering disebut juga pemipilan buah/


stripping yang bertujuan untuk melepaskan seluruh brondolan dari
janjang secara maksimal sehingga kehilangan brondolan dalam janjang
dapat dikurangi.

7.1.2 Pada prinsipnya kegiatan pemisahan brondolan dibagi dalam 4 (empat)


bagian proses yakni :

a. Penuangan umpan melalui tipper ke auto feeder melalui bunch


conveyor dan umpan ke thresher drum.

b. Pemisahan brondolan dari tandannya menggunakan thresher drum.

c. Brondolan yang telah dipisahkan akan diteruskan ke digester.

d. Janjang kosong akan diolah di empty bunch press yang selanjutnya


ditampung sementara di empty bunch area untuk diaplikasikan lebih
lanjut.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 6 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.2 Peralatan yang Digunakan Pada Stasiun Pemisah Brondolan (Thresher)

7.2.1 Tipper

a. Tipper berfungsi untuk menuang janjang buah dan brondolan dari


lori ke auto feeder atau bunch hopper.

b. Lori yang digunakan mempunyai kapasitas 7.5 – 12 ton TBS


menggunakan tippler dan bunch hopper.

7.2.2 Sterilized Fruit Bunch Hopper untuk model Veritical Sterilizer

Berfungsi untuk menampung buah masak yang keluar dari vertical


sterilizer dan mengatur umpan ke thresher.

7.2.3 Auto Feeder dan Bunch Hopper

a. Auto feeder dan bunch hopper berfungsi sebagai wadah sementara


penampungan janjang buah matang sebelum dibawa ke thresher
drum.

b. Lori dengan kapasitas 7.5 - 12 ton TBS menggunakan tipper janjang


buah dituang ke bunch hopper, selanjutnya janjang buah jatuh
perlahan ke scrapper bunch conveyor untuk dibawa ke atas thresher
drum.

7.2.4 Inclined Sterilized Bunch Conveyor

Inclined bunch conveyor berfungsi membawa/mengangkat buah masak ke


atas thresher drum yang dilengkapi dengan scraper sebagai tempat janjang
hasil tuangan dari tipper.

7.2.5 Thresher Drum

a. Thresher drum berfungsi untuk melepaskan brondolan dari janjang


buah dengan cara bantingan.

b. Alat ini berupa mesin berbentuk drum berkisi-kisi yang berputar


dengan kecepatan 21-25 rpm, diameter sekitar 2.100 mm dan panjang ±
5.100 mm dengan kapasitas janjang yang di brondol sekitar 45 ton TBS
/jam/drum.

c. Pada bagian bawah thresher ini dilengkapi dengan under thresher


conveyor.

7.2.6 Bunch Crusher

Bunch crusher berfungsi untuk memecah/mencacah janjang kosong agar


brondolan yang masih tertinggal mudah dilepas/dipisahkan kembali di
second thresher.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 7 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.2.7 Second Thresher/ Re-threshing

a. Tujuan dari second thresher adalah untuk mengutip kembali brondolan


yang tidak terpipil pada janjang kosong yang sudah diolah pada
thresher drum pertama sebelum diproses di empty bunch press atau
ditampung sementara di empty bunch area.

b. Second thresher ini dilengkapi dengan peralatan re-thresher conveyor


yang berfungsi untuk membawa janjang kosong dari thresher drum
pertama, dan selanjutnya ke empty bunch press dan fruit conveyor
under second thresher untuk menghantar brondolan ke bottom cross
conveyor.

7.2.8 Fruit Conveyor, Fruit Elevator dan Top Cross Conveyor/Fruit


Distributing Conveyor

a. Bottom cross conveyor, fruit elevator atau fruit scraper conveyor


berfungsi untuk membawa dan mengangkat brondolan terpipil menuju
top cross conveyor/fruit distributing conveyor.

b. Selanjutnya dari fruit distributing conveyor, brondolan didistribusikan


ke setiap digester.

7.2.9 Empty Bunch Conveyor(Horizontal dan Inclined)

Empty bunch conveyor berfungsi untuk membawa janjang kosong ke empty


bunch press dan empty bunch area.

7.2.10 Empty Bunch Area

Empty bunch area berfungsi untuk menampung sementara janjang kosong


sebelum diangkut ke kebun untuk aplikasi/pupuk.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 8 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.3 Operasional Thresher

7.3.1 Pada dasarnya tidak semua brondolan dapat terpipil bersih dari janjangan.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal :

a. Buah yang diolah masih tergolong buah mentah dan hard bunch.
b. Proses persebusan di sterilizer tidak sempurna karena waktu perebusan
dan tekanan steam yang kurang.
c. Kapasitas janjang buah yang masuk ke thresher drum berlebih (over
load).
d. Putaran thresher tidak normal/kurang dari standard putarannya.
e. Sudu-sudu bantingan dan pengarah thresher tidak berfungsi dengan baik/
sudah ada yang lepas.
f. Kisi – kisi striper drum banyak tersumbat janjangan kosong.

7.3.2 Critical point yang harus dipenuhi pada stasiun pemisahan brondolan ini :

a. Oil loss in empty bunch : < 2.5% O/WM


b. Un-stripped Bunches ( USB ) : < 2.5 % to EFB

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 9 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.3.3 Penuangan Buah Untuk Horizontal Sterilizer

a. Lori yang berisi buah setelah direbus dalam sterilizer ditarik keluar
dengan menggunakan capstand menuju transfer carriage.

b. Lori yang berisi buah dengan bantuan transfer carriage dipindahkan ke


jalur rail track untuk ditarik dengan capstand menuju tipper.

c. Dalam mengoperasikan tipper, jangka waktu penuangan buah dari lori


sangat menentukan tercapai tidaknya kapasitas pengolahan.

 Kecepatan penuangan wajib disesuaikan dengan kapasitas


pengolahan.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 10 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.4 Pengendalian Operasional Thresher

7.4.1. Brondolan yang jatuh di sekitar tipper, lantai bunch conveyor, drum
thresher dan fruit elevator harus dibersihkan segera dan dimasukkan ke
conveyor.

7.4.2. Sampah yang berserakan disapu dan dibuang ke tong sampah, dan tetesan
minyak yang di lantai dibersihkan dengan fibre, selanjutnya fibre
dimasukkan kedalam conveyor.

 Dibutuhkan upaya agar tidak ada tetesan minyak.

7.4.3. Janjang kosong yang sangkut pada kisi-kisi drum thresher dan conveyor
empty bunch harus selalu diperiksa dan dibersihkan setiap hari secara rutin
sebelum mill beroperasi.

7.4.4. Pada saat operasional ditemukan benda asing atau terdengar suara yang
tidak wajar pada peralatan harus dilakukan pemeriksaan, bila perlu
dihentikan sementara untuk diambil benda asing tersebut.

7.4.5. Kontinuitas umpan buah masak dari tippler ke bunch hopper atau auto
feeder harus disesuaikan dengan kapasitas mill dan kapasitas hopper agar
tidak terjadi over feeding.

a. Persentase buah yang tidak terpipil dengan sempurna unstripped bunch


(USB) dari thresher harus dimonitor dan tidak boleh lebih dari 2.5%
dari total janjang yang diolah.

 USB ini dimonitor secara visual di empty bunch conveyor setiap 2


(dua) jam terhadap 100 (seratus) sample janjang kosong.

b. Kehilangan minyak di janjang kosong dimonitor tidak boleh lebih dari


2.5% O/WM atau 0.43% to TBS tanpa empty bunch press atau 0.26%
jika menggunakan empty bunch press.

c. Tutup thresher atau thresher drum pada bagian bawah harus


dibersihkan rutin minimal 1 (satu) minggu sekali.

7.4.6. Apabila second thresher rusak maka janjang kosong yang keluar dari
thresher harus disortir dan USB harus dikutip secara manual.

7.4.7. Janjang kosong yang tidak terpipil dengan sempurna/buah mogol dimasuk-
kan ke dalam lori melalui loading ramp untuk kemudian direbus kembali.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 11 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.4.8. Untuk pengawasan administrasi terhadap proses di thresher operator


wajib melakukan pencatatan terhadap :

a. Jumlah lori dan waktu/jam buah yang dituang ke auto feeder/bunch


hopper, selanjutnya data tersebut dipindahkan ke buku laporan
proses setiap akhir shift.

b. Jumlah lori buah yang di recycle ulang dan selanjutnya data tersebut
dicatat di dalam buku laporan proses.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 12 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.5 Beberapa permasalahan yang sering timbul di stasiun thresher dan cara
penanganannya, seperti :

7.5.1 Permasalahan = Oil Losses di empty bunch tinggi

a. Penyebab

i. TBS memar akibat bongkar di lantai loading ramp.


ii. Waktu perebusan terlalu lama.
iii. Buah restan dan busuk.
iv. Kisi-kisi threshing drum kotor/tersumbat

b. Tindakan

i. Diusahakan agar buah kebun internal selalu bongkar ke dalam


loading ramp.
ii. Buah dari kebun internal harus dikirim ke mill dalam waktu kurang
dari jam 18.00 sejak di panen.
iii. Restan di mill maksimal untuk proses selama 4 (empat) jam.
iv. Membersihkan kisi-kisi threshing drum dari sampah seminggu
sekali.

7.5.2 Permasalahan = USB tinggi

a. Penyebab

i. Persentase hard bunch tinggi.


ii. Rotor bunch crusher sudah aus.
iii. Thresher jalan satu unit.
iv. Feeding thresher terlalu besar.
v. Proses perebusan kurang sempurna.

b. Tindakan

i. Mill Manager berkoordinasi dengan Estate Manager untuk


mengirim TBS yang matang dan segar bukan TBS mentah/busuk.
ii. Jarak antara rotor bunch crusher disesuaikan atau diganti rotor
bunch crusher yang aus.
iii. Menjalankan double threshing.
iv. Mengatur feeding yang masuk ke thresher secara continue dan
sesuai kapasitas.
v. Tekanan dan waktu perebusan dilakukan penyesuaian, memastikan
tidak ada kebocoran steam.
vi. Dilakukan recycle USB kembali ke sterilizer.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 13 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

7.6 Arsip dan Dokumentasi

7.6.1 Manager wajib memastikan arsip dokumen stasiun thresher untuk keperluan
pertanggungjawaban dan pemeriksaan.

a. Semua dokumen stasiun thresher telah diberi nomor sebelum diarsipkan


dan penyimpanan.

b. Dokumen pendukung stasiun thresher diarsipkan secara berurutan per


hari per bulan.

7.6.2 Dokumen stasiun thresher disimpan minimal 2 (dua) tahun dan untuk
pemusnahan sesuai BGA-SOP-GI-002.1-R0, tentang penyimpanan
dokumen.

7.6.3 Setiap pemusnahan dokumen stasiun thresher wajib membuat berita acara
pemusnahan dan disaksikan oleh internal audit.

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 14 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
SOP Title : Thresher BGA-SOP-OP-1002.3-R0

8.0 INFORMASI
8.1 Interpretasi

Masing-masing Department Head dan System and Procedure Section bertanggung


jawab untuk memfasilitasi, mensosialisasikan, menjelaskan dan meningkatkan
pengetahuan karyawan yang berhubungan dengan kebijakan SOP Perusahaan
secara berkesinambungan.

8.2 Konsekuensi

Masing-masing Department Head bertanggungjawab penuh atas konsekuensi (baik


keuangan atau non keuangan) yang timbul dari setiap penyimpangan kebijakan SOP
Perusahaan.

8.3 Pengecualian

Setiap pengecualian dari persyaratan ketentuan SOP ini, wajib mendapat


persetujuan tertulis dari Management.

8.4 Lampiran

8.4.1 Format (form) dan juklak

a. BGA-Form-OP-1002.3-001-R0, Kegiatan sebelum proses pengolahan


b. BGA-Form-OP-1002.3-002-R0, Thresher Logsheet Tipper

8.4.2 Bagan (process flow diagram)

a. N/a

Nomor Revisi : R0 Tanggal Berlaku : 01 Januari 2014 Hal 15 dari 15


Dokumen ini mengandung informasi tentang proses kerja dalam Perusahaan dan hanya dipergunakan untuk karyawan Group
Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro saja. Dilarang membagi informasi ini secara lisan, ataupun cara lainnya, kepada
siapapun di luar Group tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai