Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I (PKK I)

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

Nama : Amelia Devi Fitria

NPM : F0G018034

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dara Himalaya, S.ST., M.Keb Widiawati, S.ST., SKM

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2020
A. Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL)
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir 1 jam pertama. Bayi baru
lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan umur kehamilan 37
minggu – 42 minggu dengan berat badan lahir 2000 gram – 4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan konginetal
(cacat).

B. Ciri-ciri bayi baru lahir


1. Berat badan normal yaitu 2500-4000 gram
2. Panjang badan 48-52 cm
3. Lingkar dada 30-38 cm
4. Lingkar kepala 33-35 cm
5. Frekuensi jantung 120-160x/menit
6. Pernapasan ± 40-60x/menit
7. Kulit kemerahan
8. Rambut lanugo tidak terlihat
9. Genetalia
a. Laki-laki: testis sudah turun, skrotum sudah ada
b. Perempuan: labia mayora sudah menutupi labia minora
10. Refleks hisap dan menelan baik
11. Refleks moro/kaget baik
12. Refleks gasping/mengenggam baik
13. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama
berwarna kecoklatan.

C. Perubahan fisiologis BBL normal


1. Perubahan sistem pernapasan/respirasi
2. Perubahan metabolisme karbohidrat
3. Perubahan suhu tubuh
4. Perubahan sirkulasi
D. Refleks pada bayi baru lahir
1. Rooting yaitu jarinya menyentuh daerah sekitar mulut bayi maka bayi
akan membuka mulut dan memiringkan kepalanya kearah datangnya
jari (refleks mencari puting susu)
2. Grasping yaitu bila jari/benda tumpul menyentuh telapak bayi maka
tangan bayi akan mengenggam
3. Moro yaitu refleks yang timbul diluar kesadaran bayi
4. Sucking yaitu reflek menghisap pada bayi
5. Refleks babinsky yaitu jika mengelus kaki bayi dari tumit hingga jari,
maka jempol kaki bayi akan menekuk sedangkan jari-jari lainnya
terbuka.
6. Swallowing yaitu refleks menelan pada bayi.
7. Tonic neck yaitu ketika kepala bayi digerakkan kesamping, lengan
pada sisi tersebut akan lurus dan lengan satunya akan menekuk.

E. Tahapan bayi baru lahir


1. Tahap I, terjadi setelah lahir selama menit-menit pertama kelahirannya.
Pada tahap ini digunakan sistem skorsing APGAR untuk pemeriksaan
fisik
2. Tahap II, tahap ini disebut tahap transisional reaktifitas. Pada tahap ini
digunakan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya
perubahan perilaku.
3. Tahap III, tahap periodik pengkajian dilakukan 24 jam pertama yang
meliputi pemeriksaan seluruh tubuh.

F. Tanda bahaya BBL


1. Pernapasan sulit/lebih dari 60x/menit
2. Suhu tubuh bayi terlalu hangat (>380oC) atau terlalu dingin (23oC)
3. Kulit bayu kering terutama dalam 24 jam pertama biru/pucat
4. Isapan untuk menyusu lemah dan rewel
5. Tali pusat bengkak, merah dan keluar cairan berbau busukdan
berdarah.
G. Asuhan yang diberikan
1. Jaga kehangatan
2. Berikan napas
3. Keringkan dan tetap jaga kehangatan
4. Potong tali pusat, ikat tanpa memberikan apapun kepusat bayi
5. Berikan salep mata
6. Imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuskular dipaha sebelah kanan
bagian luar diberikan kira-kira 1-2 jam setelah vit K1

H. APGAR skor

Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2


Warna kulit, Pucat/biru Tubuh Seluruh tubuh
Apperance (A) kemerahan, merah
ekstremitas biru
Denyut nadi, Tidak ada <100x/menit >100x/menit
Pulse (P)
Tonus otot, Tidak ada Ekstremitas Aktif
Grimace (G) sedikit gerakan
Refleks, Tidak ada Sedikit refleks Baik
Activity (A)
Pernapasan, Tidak ada Lemah/tidak Teratur
Respiration (R) teratur

Nilai APGAR :
0-3 : asfiksia berat
4-6 : asfiksia sedang/ringan
7-10 : normal

I. Kunjungan neonatus
1. Kunjungan neonatus Ke 1 (KN1): 6-48 jam
a) Mempertahankan suhu tubuh bayi
b) Pemeriksaan fisik bayi
c) Gunakan tempat hangat dan bersih
d) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan
e) Memberikan imunisasi Hb 0
2. Kunjungan neonatus ke 2 (KN2): 3-7 hari setelah bayi lahir
a) Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih
b) Menjaga kebersihan
c) Pemeriksaan tanda-tanda bahaya
d) Memastikan bayi diberi ASI normal 10-13 kali dalam 24 jam,
tanpa dibatasi
e) Menjaga keamanan bayi
f) Menjaga kehangatan bayi
g) Konseling terhadap ibu dankeluarga untuk memberikan ASI
eksklusif
3. Kunjungan neonatus ke 3 (KN3): hari ke 8
a) Pemeriksaan fisik, menjaga suhu tubuh bayi
b) Menjaga kebersihan dan tanda bahaya bayi baru lahir
c) Memberitahu ibu tentang ASI eksklusif
d) Konseling terhadap ibu dan keluarga dengan memberikan ASI
untuk mencegah hipotermi dan perawatan BBL.

J. Pemeriksaan fisik BBL


1. Kepala
Periksa fontanel mayor dan minor, ada/tidak moulage, caput
succadaneum, cephal haematoma, fraktur tulang tengkorak. Perhatikan
adanya kelainan konginetal seperti: anensefali, mikrosefali)
2. Mata
Periksa jumlah, posisi atau letak mata, strabismus: adakah epichantus
melebar (syndrom down), glaucoma konginetal (mulanyasebagai
kekeruhan pada kornea) dan adakah tanda katarak conginetal (pupil
berwarna putih), trauma seperti perdarahan konjungtiva dan retina,
secret, pada sklera apakah ada ikterus, refleks (cornea normalnya
mengedip, pupil normalnya mengecil ketika diberi rangsangan cahaya,
glabela normalnya kelopak mata respon mengedip ketika di sentuhkan
jari di tengah-tengah antara kedua alis mata).
3. Telinga
Periksa jumlah, bentuk dan posisinya: apakah low set ears (daun
telingan yang letaknya rendah) pada sindrom pierre-robin atau pada
bayi BBLR: adakah kelainan seperti aurikel (kulit tambahan)
4. Hidung
Bentuk dan lebar (lebarnya ±2,5 cm), adakah obstruksi jalan nafas
ditandai bayi bernafas lewat mulut (jika ada kaji kemungkinan adanya
kelainan konginetal atau fraktur tulang hidung), periksa adanya
pernapasan cuping hidung.
5. Bibir dan mulut
a. Kaji bentuk bibir dan mulut apakah simetris atau tidak
b. Perhatikan bibir dan raba daerah langit-langit mulut (labioskizis
atau labiopalatoskizis) dan kelainan lainnya.
c. Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi maupun palatum
d. Kaji reflek rooting (mencari puting susu), reflek sucking
(menghisap), dan reflek swallowing (menelan)
6. Leher
a. Periksa simetris/tidak, pergerakannya, trauma pada leher, raba
ada/tidak pembengkakan/pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
b. Lipatan yang berlebihan di bagian belakang leher (kemungkinan
trisomi 21/ sindrom down)
c. Kaji refle tonik teck, esimetris tonik
7. Dada
perhatikan bentuk simetris/tidak, adanya apnue dan retraksi dada,
dengarkan bunyi nafas, normal vesikuler dan bunyi jantung, puting
susu simetris/tidak
8. Bahu, lengan, tangan
a. Periksa tulang klavikula dan humerus (raba dan pastikan
keutuhannya, periksa kemungkinan fraktur)
b. Lengan dan tangan (kesimetrisan, gerakan, jumlah jari (polidaktili
atau sidaktili, jari dempet/berselaput seperti bebek), telapak
tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya 1 buah
berkaitan dengan abnormalitas kromosom)
c. Kaji reflek morro (kaget) dan reflek grasping (mengenggam)
9. Abdomen
a. Observasi pergerakan abdome, abdomen tampak bulat dan bergerak
serentak dengan pergerakan dada saat bernafas
b. Kaji kondisi tali pusat, adakah bau, perdarahan cairan abnormal,
kemerahan di sekitarnya, adanya pembengkakan atau masa yang
timbul
c. Inspeksi bentuk apakah perut sangat cekung (hernia diafragmatika),
perut membuncit (hepatosplenomegali/tumor).
d. Palpasi adanya pembengkakan (palpasi semua kuadran abdomen
searah jarum jam sambil kaji adakah nyeri tekan, adakah distensi
abdomen)
10. Punggung dan kulit
a. Periksa punggung dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya
tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan,
lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan
adanya abnormalitas medula spinalis atau columna vertebra
b. Periksa adanya ruam, vernix caseosa dan lanugo (lanugo yang
banyak biasanya terdapat pada bayi prematur)
c. Periksa adanya bercak atau tanda lahir.
11. Genetalia
a. Bayi laki-laki (panjang penis 3-4 cm, lihat posisi uretra,
preputiumtidak boleh ditarik karena akan menyebabkan
fimosis/parafimosis, palpasi skrotum (jumlah testis ada 2 dan sudah
turun di skrotum)
b. Bayi perempuan (labia mayora telah menutupi labia minora, lobang
utetra terpisah dengan lobang vagina, terkadang tampak secret yang
berdarah dari vagina)
12. Anus dan rectum
Periksa adanya atresia ani, posisinya, mekonium dalam 24 jam (jika
sampai 48 jam kemungkinan megakolon dan obstruksi saluran
pencernaan)
13. Pinggul, tungkai, kaki
a. Periksa pinggul, pegang tingkai kaki bayitekan pangkal paha
dengan lembut ke sisi luar, dengarkan atau rasakan adakah bunyi
“klik” (jika mendengar suara “klik” waspadai terjadi dislokasi),
selanjutnya lakukan gerakan dengan lembut pada setiap kaki naik
dan turun)
b. Kesimetrisan, pergerakan bebas (apakah kedua-duanya aktif atau
ada salah satu yang lunglai, waspadai adanya fraktur atau
paralisis)
c. Jumlah jari (polidaktili/sindaktili)
d. Kaji refleks babinski dan reflek stapping
DAFTAR PUSTAKA

Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalina dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
Erlangga.

Nurhayati. 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Normal. Jakarta: Trans Info Medika.

Yeyeh, A. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans Info
Medika.
Pendokumentasian SOAP

Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

Tanggal pengkajian : 23 februari 2019

Jam : 14:00 WIB

Tempat pengkajian : PMB

Nama mahasiswa : Amelia Devi Fitria

NPM : F0G018034

DATA SUBJEKTIF

1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama bayi : By Ny.O
Tanggal lahir : 23 februari 2019
Jenis kelamin : Laki-laki
b. Identitas penanggung jawab/suami
Nama ibu : Ny.O Nama ayah : Tn.P
Umur : 22 tahun Umur : 22
tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan
: SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Karyawan swasta
Alamat : Jl.Enggano, RT 20
2. Keluhan utama pada bayi: ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada
keluhan.

3. Riwayat kehamilan
a. Riwayat obstetrik (ibu) : G1P1A0
HPHT : 21-05-2018
TP : 28-02-2019
UK : 39 minggu
b. Keluhan yang dialami ibu : TM I: tidak ada
TM II : tidak ada
TM III : tidak ada
c. Kejadian selama hamil
1) Riwayat penyakit/kehamilan
Perdarahan : tidak ada
Preeklamsi : tidak ada
Eklamsi : tidak ada
Penyakit/kelainan : tidak ada
2) Kebiasaan waktu hamil
Obat-obatan/jamu : tidak ada
Merokok : tidak
3) Komplikasi
Ibu : tidak ada
Bayi : tidak ada

4. Riwayat persalinan
a. Ketuban
Pecah jam : 08:50 WIB
Warna : jernih
Jumlah : 40 ml
b. Riwayat persalinan sekarang
Jenis persalinan : spontan
Ditolong oleh : bidan
Jam/tanggal lahir : 09:00 WIB, 23 februari 2019
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 3200 gram
Panjang badan : 52 cm

5. Keadaan bayi baru lahir

No Aspek yang 1 menit 5 menit 10 menit 120 menit


dinilai
1 Denyut jantung 2 2 2 2
2 Usaha napas 2 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2 2
4 Reflek 1 1 2 2
5 Warna kulit 2 2 2 2
Jumlah 8 9 10 10

6. Resusitasi
Penghisapan : tidak ada
Ambubang : tidak ada
Massage jantung : tidak ada
Rangsangan : tidak ada
Lainnya : tidak ada

DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD: - mmHg, N: 120x/menit, P:42x/menit, S:
36,5oC
d. BB : 3200 gram, LD : 32 cm
PB : 50 cm, LK : 33 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : tidak ada anaensefali/mikosefali, tidak ada
moulage, tidak ada
caput succedaneum, tidak ada cepal haematoma,
tidak ada fraktur tulang tengkorak.
b. Mata : jumlah mata 2, posisi mata lurus sejajar dengan
telinga, tidakada katarak conginetal, saat diberi rangsangan cahaya
pupil mengecil dan kelopak mata mengedip ketika disentuhkan jari-jari
antara kedua alis mata.
c. Hidung : bentuk dan lebarnya normal (±2cm), tidak ada
obstruksi jalan nafas, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. Telinga : jumlah telinga 2, bentuk dan posisinya normal
lurus sejajar
dengan mata.
e. Mulut : tidak ada celah pada langit-langit, reflek mencari
puting
susu/rooting (+), refleks menghisap (+) dan refleks
menelan/swalowing (+)
f. Leher : simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
dan vena
jugularis. Tidak ada lipatan berlebihan dibagian
belakang leher, reflek tonik neck (+)
g. Dada : tidak ada apneu dan retraksi dada, puting susu
simetris, bunyi
nafas dan jantung normal.
h. Bahu, lengan, tangan: tidak ada fraktur pada klavikula, lengan dan
tangan
simetris, jumlah jari 10, tidak ada selaput/jari
dempet.
i. Abdomen : tampak bulat, bergerak serentak dengan
pergerakan dada saat
bernafas, tali pusat tidak berbau dan tidak
kemerahan, tidak ada pembengkakan dan distensi
abdomen.
j. Genetalia : 2 buah testis sudah turun di skrotum
k. Pinggul, tungkai, kaki: tidak ada dislokasi pada pangkal paha, simetris,
pergerakan
bebas pada kedua kaki, jumlah jari 10, refleks
babinsky (+), reflek stapping
l. Anus : tidak ada atresia ani.

ANALISA

Bayi 6 jam neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa bayinya


sehat dan tidak ada kelainan.
Evaluasi: ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa
sangat senang.
2. Memandikan bayi dan mengajarkan kepada ibu cara memandikan bayinya.
Evaluasi: bayi sudah dimandikan dan ibu sudah belajar cara memandikan
bayi namun belum berani jika memandikannya sendiri.
3. Mendiskusikan kepada ibu dan keluarga untuk menjaga kehangatan
bayinya, menjaga kebersihan tali pusat agar tetap kering dan bersih, tidak
memberikan ramuan.
Evaluasi: ibu dan keluarga telah mengerti dan bersedia melakukannya.
4. Mendiskusikan kepada ibu dan keluarga untuk menjemur bayinya setiap
pagi dari jam 08:00-08:30 wib, agar memperkuat tulang bayikarena
adanya kandungan vitamin D yang terkandung dalam sinar matahari.
Evaluasi: ibu dan keluarga bersedia untuk menjemur bayinya pada pagi
hari.
5. Mendiskusikan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya tanpa dibatasi.
Evaluasi: ibu bersedia memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Anda mungkin juga menyukai