Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH METODE PENELITIAN DAN STATISTIK DASAR

ANALISA PICO

Nama Dosen : Deni Maryani ,S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh : Amelia Devi Fitria

NPM : F0G018034

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020


A. PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENGURANGAN
NYERI LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS
1. Problem
Dari hasil penelitian Kelompok sampel terdiri 24 orang ibu nifas dari
bulan mei sampai dengan juni 2011 yang ada di BPS Siti Alfirdaus
King King Kabupaten Tuban.

2. Intervention
Tindakn Yang dilakukan pada penelitian kali ini yaitu Dengan
menggunakan desain penelitian pra-eksperimental dengan rancangan
one group pre test–post test design. Setiap ibu nifas yang mendapat
luka perineum akan mengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini menimbulkan
dampak yang tidak menyenangkan seperti kesakitan dan rasa takut
untuk bergerak yang dapat mengakibatkan masalah seperti sub involusi
uterus, pengeluaran lochea tidak lancar, dan perdarahan pascapartum.
Salah satu metode sederhana untuk mengurangi nyeri yaitu
memberikan kompres dingin. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kompres dingin terhadap pengurangan nyeri
luka perineum pada ibu nifas.

3. Comparison
Distribusi Responsden Berdasarkan Perbandingan Tingkat Nyeri Luka
Perineum Pada Ibu Nifas Sebelum dan Setelah Diberikan Kompres
Dingin di BPS Siti Alfirdaus King King Kabupaten Tuban.

Perlakuann Tingkat Nyeri Luka Perineum


Ringan Sedang Berat Sangat Berat Total Kompres
n % n % n % n % n Dingin

Sebelum 4 20 12 60 4 20 0 0 20 100
Sesudah 15 75 4 20 1 5 0 0 20 100
4. Out Come (HASIL DARI PENELITIAN )
HASIL PENELITIAN
a. Data Tingkat Nyeri Responsden Sebelum diberikan Kompres
Dingin

Sebelum diberikan kompres dingin hasilnya Tidak ada ibu


nifas yang mengalami nyeri sangat berat, dan 12O orang ibu nifas
mengalami nyeri sedang.

b. Data Tingkat Nyeri Responsden Setelah diberikan Kompres Dingin

Setelah diberikan kompres dingin didapatkan hasil yang


sama untuk kategori ibu nifas yang mengalami nyeri sangat berat
yaitu (0%) atau tidak ada dan 15 orang (75%) ibu nifas mengalami
nyeri ringan.

c. Data Tingkat Nyeri Responsden Sebelum Dan Setelah diberikan


Kompres Dingin
Sebelum dan setelah diberikan kompres dingin didapatkan
hasil yaitu terdapat perbedaan antara nyeri sebelum dan sesudah
diberikan kompres dingin, sebagian besar nyeri sebelum diberikan
kompres dingin yaitu nyeri sedang sebanyak 12 (60%) dan sesudah
diberikan kompres dingin nyerinya berkurang menjadi nyeri ringan
yaitu sebanyak 15 (75%).

Tabel 1. Distribusi Responsden Berdasarkan Tingkat Nyeri


Sebelum diberikan Kompres Dingin di BPS Siti
Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban Tahun 2011

No Tingkat Nyeri n %
1 Ringan 4 20
2 Sedang 12 60
3 Berat 4 20
4 Sangat Berat 0 0
Total 20 100
Tabel 2. Distribusi Responsden Berdasarkan Tingkat Nyeri Setelah
diberikan Kompres Dingin di BPS Siti Alfirdaus King
King Kabupaten Tuban.

No Tingkat Nyeri n %
1 Ringan 15 75
2 Sedang 4 20
3 Berat 1 5
4 Sangat Berat 0 0
Total 20 10

B. PENGARUH KOMPRES DAUN KUBIS DINGIN TERHADAP


PENURUNAN INTENSITAS NYERI DAN PEMBENGKAKAN
PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM
Berikut analisa dari jurnal tersebut :
1. Problem
Permasalah pada penelitian ini yaitu pembengkakan payudara atau
pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferus, yang
terjadi pada 43,3% dari 145 ibu post partum dan pembengkakan terjadi
253 kali atau 48% lebih tinggi pada ibu yang pertama kali menyusui.
Dan didapatkan jumlah sampel 30 postpartum di 10 BPM pada bulan
Agustus sampai dengan bulan September 2018 dikota Bengkulu.

2. Intervention
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan
eksperimen dengan desain pre posttestonly control group design. Dan
pemilihna sampel dengan menggunakan teknik consective sampling.
Dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok perlakuan
dengan menggunakan tindakan penelitian kompres dingin daun kubis
dan kelompok kontrol dengan menggunakan kompres hangat dingin
payudara.

3. Comparison
Perbandingan Nyeri dan Pembengkakan pada Kedua Kelompok
Penelitian
Kelompok
Variabel Interve Kontrol Nilai p*)
nsi (n=15)
(n=15)
Nyeri :
Sebelum
Mean 6,40 6,20 0,445*a
SD 0,632 0,775
Sesudah
Mean 2,40 3,93 1,00
SD 0,507 0,594
Pembengkakan
Sebelum
Mean 5,73 5,73 1,000*b
SD 0,450 0,457
Sesudah
Mean 2,53 3,13 0,000*b
SD 0,937 0,743
*a) *b)
Ket : Independen T-Test Mann-Whiteney
Tabel 2 menunjukkan skala nyeri saat sebelum dilakukannya intervensi
tidak terdapat perbedaan dengan nilai p>0,005.
Memiliki perbedaan antara dua kelompok setelah penggunaan kompres
daun kol terhadap penurunan skala nyeri dibandingkan kelompok
kontrol. Begitu pula halnya pada variabel I pembengkakan payudara
sebelum dilakukan intervensi dengan nilai p>0,005, dan setelah
dilakukan pengompresan dengan daun kol pada kelompok intervensi
memiliki perbedaan yang yang bermakna dengan nilai p<0,005
dibandingkan dengan kelompok kontrol .Pengujian data dilakukan
secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.

4. Out Come (Hasil Dari Penelitian )

Subjek penelitian berjumlah 30 responden dan dibagi menjadi 2


kelomok, masing-masing kelompok berjumlah 15 responden,
kelompok A yaitu kelompok perlakuan yang menggunakan Kompres
daun kubis dan Kelompok B yang menggunakan Kompres Air Hangat
Dingin

Karakteristik Kelompok
Perlakuan Kontrol
(n=15) (n=15)
N % N %
Usia
20-25 Tahun 4 26,7 2 13,3
26-30 9 60 8 53,3
31-35 2 13,3 5 33,3
Pendidikan
Rendah 3 20 3 20
Menengah 9 60 9 60
Tinggi 3 20 3 20
Pekerja
Tidak Bekerja 12 80 9 60

Karakteristik Kelompok
Perlakuan Kontrol
(n=15) (n=15)

N % N %

Bekerja 3 20 6 40
Paritas
1 7 46,7 7 46,7
2-4 7 46,7 6 40
>4 1 6,7 2 13,3
ASI Eksklusif
Eksklusif 4 26,7 3 20
Tidak Eksklusif 11 73,3 12 80
BB BBL
2500-2900gram 8 53,3 3 20
3000-3500gram 6 40 10 66,6
3600-4000gram 1 6,7 2 13,3

Ket:Uji Chi Square

Tabel 1 Ditemukan Karakteristik pada kedua kelompok penelitian,


yaitu Usia, pendidikan, pekerjaan, Paritas, Asi Eksklusif, dan BB Bayi
Baru Lahir tidak ditemukan perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara
kedua kelompok.

C. AROMATERAPI LAVENDER DAPAT MENURUNKAN INTENSITAS


NYERI PERINEUM PADA IBU POST PARTUM
1. Problem
Pengaruh aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri luka jahitan
perineum pada ibu post partum yang dilakukan penelitian sehingga
mendapatkan sampel 28 orang pada bulan Mei sampai dengan bulan
September 2015.
2. Intravensi

Dari hasil penelitian sebagian besar wanita menggunakan


analgesia untuk mengatasi rasa sakit tersebut dengan menggunakan
obat analgetik dan ice pack (69%), oral analgesik (75%).

Dan tindakan yang dilakukan pada penelitian kali ini yaitu


dengan menggunakan penelitian quasi experiment dengan rancangan
one group pre dan post test. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah dengan non probability sampling berupa teknik
consecutive sampling yaitu dengan emilih sampel yang memenuhi
kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah
sampel terpenuhi.

Kriteria inklusi pertama pada ibu post partum hari ke-1, ibu
post partumyang melahirkan normal atau pervaginam dan mengalamai
ruptur derajat 2, ibu post partum yang mengalami luka perineum.
Yang kedua kriteria eksklusi yaitu ibu post partum yang melahirkan
dengan tindakan operasi atau vakum, ibu post partum yang mengalami
vaginitis, hematoma dan abses di perineum, ibu yang memiliki
riwayat alergi obat, ibu post partum yang memiliki penyakit asma.

Intervensi dilakukan setelah 2 jam penjahitan perineum.


Setelah mengisi kuesioner pretest, responden diberikan intervensi
aromaterapi lavender inhalasi dalam kurun waktu menit ke 10, 30,dan
60, aromaterapi diberikan selama 10 menit.

Dengan menggunakan bahan uap minyak lavender dengan


konsentrasi 100%, diberikan 4-5 tetes dilarutkan dalam 200 ml air,
diberikan secara inhalasi melalui vaporizer atau alat listrik. Sebelum
inhalasi, cawan tungku aromaterapi yang telah diberikan air ditunggu
sampai hangat baru diteteskan essens aromaterapi. Jarak antara tungku
dengan responden kurang 30 cm. Setelah tercium wangi aromaterapi,
pasien diminta relaks dan menghirup wangi aromaterapi selama 10
menit.

3. Comparasi
Perbandingan Intensitas nyeri luka Jahitan Perineum Sebelum dan
sesudah Intervensi

Sebelum Sesudah
Intensitas Perlakuan Perlakuan p-value
Nyeri Perineum (n=28) (n=28)

Median (Rentang) 3,00 (1-5) 2,00 (1,-4) <0,001*


Sumber : Data Primer Tahun 2015
*
Uji Wilcoxon (Z= -3,77)
Dapat diketahui bahwa nilai median dan rentang dari skor intensitas
nyeri luka perineum setelah perlakuan menjadi lebih rendah
dibandingkan sebelum perlakuan. Berdasarkan hasil uji statistik nilai
p<0,05 sehingga terdapat perbedaan skor pada kelompok responden
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Oleh karena itu dapat
diasumsikan bahwa pemberian aromaterapi lavender berpengaruh
terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum. Nyeri luka
perineum akan dirasakan setelah persalinan sampai beberapa hari
pasca persalinan. Bagi seorang perempuan kekuatan otot perineum
sangat penting, karena robekan perineum yang terjadi selama proses
persalinan dapat menyebabkan melemahnya otot-otot dasar panggul.
Selain itu, robekan perineum dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
dan dispareunia. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden
mengalami nyeri sedang (35,7%). Nyeri yang dirasakan ini dapat
terjadi karena adanya proses penghantaran nyeri dari sel syaraf aferen
atau neuron sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel saraf
eferen atau neuron motorik yang dihantarkan ke otak, sehingga
dipersepsikan tubuh menjadi rasa nyeri.

4. Outcome
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur terbanyak 20-35 tahun (71,4%) sedangkan
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak 92,9% tidak
bekerja. Berdasarkan penelitian responden, terbanyak pada pendidikan
SMA (39,3%). Berdasarkan riwayat melahirkan, responden terbanyak
pada riwayat melahirkan ≥2kali (57,1%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nyeri Luka Jahitan Perineum
Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik n %
Usia
<20 Tahun 7 25
20-35 Tahun 20 71,4
> 35 Tahun 1 3,6
Pekerjaan
Tidak bekerja 26 92,9
Bekerja 2 7,1
Pendidikan
SD 3 10,7
SMP 8 28,6
SMA 11 39,3
Perguruan Tinggi 6 21,4
Paritas
Melahirkan 1 kali 12 42,9
Melahirkan ≥ 2 kali 16 57,1
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Luka Jhitan
Sebelum Dan Sesudah Intervensi

Sebelum Sesudah

Intensitas Nyeri
n % n %
Tidak Nyeri 2 7,1 7 25
Nyeri Ringan 6 21,4 11 39,3
Nyeri sedang 10 35,7 9 32,1
Nyeri Berat 8 28,6 1 3,6
Nyeri Sangat Berat 2 7,1 0 0
Jumlah 28 28

Anda mungkin juga menyukai