ANALISA PICO
NPM : F0G018034
UNIVERSITAS BENGKULU
2. Intervention
Tindakn Yang dilakukan pada penelitian kali ini yaitu Dengan
menggunakan desain penelitian pra-eksperimental dengan rancangan
one group pre test–post test design. Setiap ibu nifas yang mendapat
luka perineum akan mengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini menimbulkan
dampak yang tidak menyenangkan seperti kesakitan dan rasa takut
untuk bergerak yang dapat mengakibatkan masalah seperti sub involusi
uterus, pengeluaran lochea tidak lancar, dan perdarahan pascapartum.
Salah satu metode sederhana untuk mengurangi nyeri yaitu
memberikan kompres dingin. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kompres dingin terhadap pengurangan nyeri
luka perineum pada ibu nifas.
3. Comparison
Distribusi Responsden Berdasarkan Perbandingan Tingkat Nyeri Luka
Perineum Pada Ibu Nifas Sebelum dan Setelah Diberikan Kompres
Dingin di BPS Siti Alfirdaus King King Kabupaten Tuban.
Sebelum 4 20 12 60 4 20 0 0 20 100
Sesudah 15 75 4 20 1 5 0 0 20 100
4. Out Come (HASIL DARI PENELITIAN )
HASIL PENELITIAN
a. Data Tingkat Nyeri Responsden Sebelum diberikan Kompres
Dingin
No Tingkat Nyeri n %
1 Ringan 4 20
2 Sedang 12 60
3 Berat 4 20
4 Sangat Berat 0 0
Total 20 100
Tabel 2. Distribusi Responsden Berdasarkan Tingkat Nyeri Setelah
diberikan Kompres Dingin di BPS Siti Alfirdaus King
King Kabupaten Tuban.
No Tingkat Nyeri n %
1 Ringan 15 75
2 Sedang 4 20
3 Berat 1 5
4 Sangat Berat 0 0
Total 20 10
2. Intervention
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan
eksperimen dengan desain pre posttestonly control group design. Dan
pemilihna sampel dengan menggunakan teknik consective sampling.
Dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok perlakuan
dengan menggunakan tindakan penelitian kompres dingin daun kubis
dan kelompok kontrol dengan menggunakan kompres hangat dingin
payudara.
3. Comparison
Perbandingan Nyeri dan Pembengkakan pada Kedua Kelompok
Penelitian
Kelompok
Variabel Interve Kontrol Nilai p*)
nsi (n=15)
(n=15)
Nyeri :
Sebelum
Mean 6,40 6,20 0,445*a
SD 0,632 0,775
Sesudah
Mean 2,40 3,93 1,00
SD 0,507 0,594
Pembengkakan
Sebelum
Mean 5,73 5,73 1,000*b
SD 0,450 0,457
Sesudah
Mean 2,53 3,13 0,000*b
SD 0,937 0,743
*a) *b)
Ket : Independen T-Test Mann-Whiteney
Tabel 2 menunjukkan skala nyeri saat sebelum dilakukannya intervensi
tidak terdapat perbedaan dengan nilai p>0,005.
Memiliki perbedaan antara dua kelompok setelah penggunaan kompres
daun kol terhadap penurunan skala nyeri dibandingkan kelompok
kontrol. Begitu pula halnya pada variabel I pembengkakan payudara
sebelum dilakukan intervensi dengan nilai p>0,005, dan setelah
dilakukan pengompresan dengan daun kol pada kelompok intervensi
memiliki perbedaan yang yang bermakna dengan nilai p<0,005
dibandingkan dengan kelompok kontrol .Pengujian data dilakukan
secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
Karakteristik Kelompok
Perlakuan Kontrol
(n=15) (n=15)
N % N %
Usia
20-25 Tahun 4 26,7 2 13,3
26-30 9 60 8 53,3
31-35 2 13,3 5 33,3
Pendidikan
Rendah 3 20 3 20
Menengah 9 60 9 60
Tinggi 3 20 3 20
Pekerja
Tidak Bekerja 12 80 9 60
Karakteristik Kelompok
Perlakuan Kontrol
(n=15) (n=15)
N % N %
Bekerja 3 20 6 40
Paritas
1 7 46,7 7 46,7
2-4 7 46,7 6 40
>4 1 6,7 2 13,3
ASI Eksklusif
Eksklusif 4 26,7 3 20
Tidak Eksklusif 11 73,3 12 80
BB BBL
2500-2900gram 8 53,3 3 20
3000-3500gram 6 40 10 66,6
3600-4000gram 1 6,7 2 13,3
Kriteria inklusi pertama pada ibu post partum hari ke-1, ibu
post partumyang melahirkan normal atau pervaginam dan mengalamai
ruptur derajat 2, ibu post partum yang mengalami luka perineum.
Yang kedua kriteria eksklusi yaitu ibu post partum yang melahirkan
dengan tindakan operasi atau vakum, ibu post partum yang mengalami
vaginitis, hematoma dan abses di perineum, ibu yang memiliki
riwayat alergi obat, ibu post partum yang memiliki penyakit asma.
3. Comparasi
Perbandingan Intensitas nyeri luka Jahitan Perineum Sebelum dan
sesudah Intervensi
Sebelum Sesudah
Intensitas Perlakuan Perlakuan p-value
Nyeri Perineum (n=28) (n=28)
4. Outcome
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur terbanyak 20-35 tahun (71,4%) sedangkan
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak 92,9% tidak
bekerja. Berdasarkan penelitian responden, terbanyak pada pendidikan
SMA (39,3%). Berdasarkan riwayat melahirkan, responden terbanyak
pada riwayat melahirkan ≥2kali (57,1%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nyeri Luka Jahitan Perineum
Berdasarkan Karakteristik Responden
Karakteristik n %
Usia
<20 Tahun 7 25
20-35 Tahun 20 71,4
> 35 Tahun 1 3,6
Pekerjaan
Tidak bekerja 26 92,9
Bekerja 2 7,1
Pendidikan
SD 3 10,7
SMP 8 28,6
SMA 11 39,3
Perguruan Tinggi 6 21,4
Paritas
Melahirkan 1 kali 12 42,9
Melahirkan ≥ 2 kali 16 57,1
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Luka Jhitan
Sebelum Dan Sesudah Intervensi
Sebelum Sesudah
Intensitas Nyeri
n % n %
Tidak Nyeri 2 7,1 7 25
Nyeri Ringan 6 21,4 11 39,3
Nyeri sedang 10 35,7 9 32,1
Nyeri Berat 8 28,6 1 3,6
Nyeri Sangat Berat 2 7,1 0 0
Jumlah 28 28