Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN


NEONATAL DENGAN ASFIKSIA

Disusun Oleh :
Nama : Riska Dewa Sefti
NPM : (F0G018032)

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

( YETTI PURNAMA S.ST.M.Keb ) ( )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020

1
BAB I
Konsep Teori

A. Defenisi Asfiksia Neonatorum


Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat
menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat
buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
Atas dasar pengalaman klinis, Asfikia Neonaiorum dapat dibagi dalam :
a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan
tidak memerkikan istimewa.
b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada
pemeriksaan fisis akan terlihat frekuensi jantung lebih dari lOOx/menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada
c. Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan'
frekuensi jantung kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat
dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada
Asfiksia berat dengan henti jantung yaitu keadaan :
1. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10
menit sebelu lahir lengkap.
2. Bunyi jantung bayi menghilang post partum.

B. ETIOLOGI
Asfiksia janin atau neonatus akan terjadi jika terdapat gangguan
perlukaran gas atau pengangkutang O2 dari ibu kejanin. Gangguan ini dapat
timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Hampir
sehagian hes;ir asfiksia bayi baru lahir meriip;ik;in kcltiniutan asfiksia janin,
karena itu penilaian janin selama kehamilan dan persalinan. memegang peran
penting untuk keselamatan bayi atau kelangsungan hidup yang sempurna
tanpa gejala sisa.

2
Pengolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi terdiri dari:
1. Faktor Ibu
a. Hipoksia ibu Terjadi karena hipoventilasi akibat
pemberian obat analgetika atau anestesia dalam. Hal ini akan
menimbulkan hipoksia janin.
b. Gangguan aliran darah uterus Mengurangnya aliran darah
pada uterus akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke
plasenta dan kejanin. Hal ini sering ditemukan pada :
1) Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani
uterus akibat penyakit atau obat.
2) Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan.
3) Hipertensi pada penyakit akiomsia dan lain-lain.

2. Faktor plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi
plasenta. .Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak
pada plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-
lain.

3. Faktor fetus
Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah
dalam pcmbuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara
ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan :
tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher kompresi tali pusat antar
janin dan jalan lahir dan lain-lain.
4. Faktor Neonatus
Depresi pusat pernapasan pada bayi baun lahir dapat terjadi karena
a. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan pada ibu secara
langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin.
b. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah intrakranial.
Kelainan konginental pada bayi, misalnya hernia diafrakmatika
atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain.

3
C. Patofisiologi
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu
menimbulkankan asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia
transien), proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor
pusat pernafasan agar lerjadi “Primarg gasping” yang kemudian akan berlanjut
dengan pernafasan.
Bila terdapat gangguaan pertukaran gas/pengangkutan O2 selama
kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan
mempengaruhi fugsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan
kematian. Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversibel/tidak
tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai
dengan suatu periode apnu (Primany apnea) disertai dengan penurunan
frekuensi jantung selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas
(gasping) yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. Pada penderita
asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada
dalam periode apnu kedua (Secondary apnea). Pada tingkat ini ditemukan
bradikardi dan penurunan tekanan darah.
Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula G3 metabolisme dan
pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama
dan pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidoris respiratorik, bila G3
berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa
glikolisis glikogen tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan
hati akan berkuang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan
menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan
terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan
diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi
fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya
sel jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung
dan pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan
tingginya resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru

4
dan kesistem tubuh lain akan mengalami gangguan. Asidosis dan gangguan
kardiovaskuler yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak.
Kerusakan sel otak yang terjadi menimbuikan kematian atau gejala sisa pada
kehidupan bayi selanjutnya.

D. MAN1FESTASI KLINIS
Asfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksi janin yang menimbulkan
tanda:
1. DJJ lebih dari 1OOx/mnt/kurang dari lOOx/menit tidak teratur
2. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
3. Apnea
4. Pucat '
5. sianosis
6. penurunan terhadap stimulus.

E. PENATALAKSANAAN KLINIS
1. Tindakan Umum
a. Bersihkan jalan nafas : kepala bayi dileakkan lebih rendah agar lendir
mudah mengalir, bila perlu digunakan larinyoskop untuk membantu
penghisapan lendir dari saluran nafas ayang lebih dalam.
b. Rangsang reflek pernafasan : dilakukan setelah 20 detik bayi tidak
memperlihatkan bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki
menekan tanda achiles.
c. Mempertahankan suhu tubuh.
2. Tindakan khusus
a) Asfiksia berat
Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa
endotrakeal. dapat dilakukan dengan tiupan udara yang telah diperkaya
dengan O2. Tekanan O2 yang diberikan tidak 30 cm H 20. Bila
pernafasan spontan tidak timbul lakukan message jantung dengan ibu
jari yang menekan pertengahan sternum 80 –100 x/menit.
b) Asfiksia sedang/ringan

5
Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama
30-60 detik. Bila gagal lakukan pernafasan kodok (Frog
breathing) 1-2 menit yaitu : kepala bayi ektensi maksimal beri
Oz 1-2 1/mnt melalui kateter dalam hidung, buka tutup mulut
dan hidung serta gerakkan dagu ke atas-bawah secara teratur
20x/menit
c) Penghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan darah Kadar As. Laktat. kadar bilirubin, kadar PaO2, PH
a. Pemeriksaan fungsi paru
b. Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler
c. Gambaran patologi

6
CONTOH KERANGKA SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DENGAN ASFIKSIA DI …..

Tanggal/waktu pengkajian :
Tempat pengkajian :
Pengkaji :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama bayi :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin :laki- laki
b. Identitas penanggung jawab/suami
Nama ibu :Ny. Nama Ayah :Tn.
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Suku/bangsa : Suku/bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan bayinya tidak menangis setelah lahir
3. Riwayat Kehamilan :
Riwayat obtetrik : G…P…A...
Keluhan yang dialami ibu:
TM I :
TM II :
TM III :

7
4. Riwayat kejadian selama hamil
a. Riwayat Penyakit/Kehamilan
Perdarahan : tidak
Preeklamsi : tidak
Eklamsi : tidak
Penyakit/kelainan: tidak
b. Kebiasaan waktu hamil
Makanan :
Obat-obat/jamu :
Merokok : tidak
Lain-lain :
c. Komplikasi
Ibu : tidak
Bayi : tidak
5. Riwayat Persalinan
a. Ketuban
Pecah jam :
Warna :hijau
Jumlah : ml
b. Persalinan sebelumnya
Kala Lama Vital Kejadian Tindakan Ket
Sign
I 11 jam -
II 2 jam
III 15 menit
IV 2 jam
Nifas

6. Riwayat persalinan sekarang


Jenis persalinan :
Ditolong oleh :
Jam/tanggal lahir:

8
Jenis Kelamin :
Berat badan : 2500 gram
Panjang Badan :49 cm
7. Keadaan bayi baru lahir
NO Aspek yang dinilai 1 Menit 5 Menit
1 Denyut Jantung 2 2
2 Usaha Nafas 1 -
3 Tonus Otot - 1
4 Reflek - 1
5 Warna Kulit 1 2
Jumlah 4 6

8. Resusitasi
Penghisapan :iya
Ambubag :-
Massage Jantung :-
Rangsangan :
Lamanya : 5 menit

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum :Lemah
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
denyut jantung : 110x/menit
Respirasi : 26 x/menit
Suhu :36ºC
2. Pemeriksaan antropometri
Berat badan : 3200 gram
Panjang badan : 46 cm
Lingkar dada : 31 cm

9
Lingkar kepala : 29 cm
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Kelainan : tidak
UUB : datar
UUK : datar
Sutura : menyatu
Cepal hematoma : tidak
Caput succsedenum : ada
Microchepal : tidak
Hidrosepalus : tidak
Nyeri tekan : tidak
b. Muka
Bentuk : simetris
Warna : pucat
Kelainan : tidak
c. Mata
Bentuk : simetris
Conjungtiva :-
Sklera : an ikterik
Warna :-
Kelainan : tidak
d. Hidung
Lubang hidung : ada
P. cuping hidung : tidak
e. Mulut
Mukosa : lembab
 BIbir : Ada cyanosis
Labioskizis : tidak
Palatokizis : tidak
f. Telinga
Bentuk : simetris

10
Lubang telinga : ada
Pengeluaraan : ada
g. Leher
Tonus otot : lemah
Fraktur : tidak
Pergerakan : tidak aktif
Pemb. Kel. Tyroid : tidak
Pemb. Kel. Limfe : tidak
Pemb. V. jugularis : tidak
h. Dada
Bentuk : simetris
Retraksi dinding dada : tidak
Pernafasan : lemah
i. Abdomen
Pembesaran hati : tidak
Kembung : tidak tidak
Tali pusat : bersih
Bising usus : tidak
Kelainan : tidak
j. Genitalia
1. Perempuan
Labia mayora : ada
Labia minora : ada
Lubang uretra : ada
k. Ekstremitas
atas dan bawah
1) Atas
Bentuk : simetris
Jari tangan : lengkap
2) Bawah
Jari kaki : lengkap
Pergerakan : Kurang aktif

11
Warna : Kebiruan
Reflek : +/-
l. Anus
Lubang anus : ada
1. Pemeriksaan Neurologis
Reflek moro :-
Reflek rooting :-
Reflek suckling :-
Reflek swallowing :-
Reflek babinsky :-
Reflek tonick neck :-
Reflek grasping :-
1. APGAR SKOR
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2

Warna kulit √
(A)
Denyut nadi √
(P)
Tonus otot (G) √

Reflek ( A) √

Pernapasan √
( R)

C. ANALISA
By Ny… Baru lahir dengan asfiksia sedang
D. PENATALAKSANAAN
1. lakukan resusitasi
2. kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

12
1. Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Sinopsis Obstetri Edisi 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Prof. Dr. Hanifa Winkjosastro, SpOG. Ilmu Kebidanan Edisi Ke 3.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta. 2007
3. Setiawan S.Kp Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran. Cetakan I.
1998. EGC.
4. Setriani, didin eka dan suprapti. 2016. Asuhan kebidanan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal. jakarta: Kementrian kesehatan
republik indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai