Disusun oleh:
NPM : F0G018034
Tingkat : III B
0
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1
BAB I
Konsep Teori
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya
memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).
2
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan
sehat sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu,
berbulan – bulan atau tahunan, terutama bagi ibu hamil atau waktu
persalinan mengalami komplikasi. (Mochtar R, 1998).
1. Corpus uterus
Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi pusat
3
c. 1 minggu: Pertengahan pusat sympisis – 500 gr
2. Endometrium
b. Hari ke dua : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian
yang mengalami degenerasi.
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan
tersebut dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi
3,5 cm dan 6 minggu telah mencapai 24 mm.
Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus
khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum
otot – otot berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan
terjepit, proses ini akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.
5. Perubahan servix
4
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena
corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak
berkontraksi, sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk
seperti cincin. Warna servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh
darah. Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat
dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1 minggu hanya dapat dimasukan 1
jari ke dalam cavum uteri.
Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan
luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post
partum, hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac
mirtiformis.
5
2. Masa Taking Hold ( 3-4 hari post partum)
b. Lebih fokus pada perubahan fungsi- fungsi tubuh, seperti eliminasi dan
daya tahan tubuh
1. Suhu
2. Pengeluaran lochea
6
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua,
sisa-sisa vernix caseosa, lanugo, dan meconium
Berwarna kekuningan.
Hanya merupakan cairan putih, lochea yang berbau busuk dan terinfeksi
disebut lochea purulent.
3. Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ pelvix,
payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika
laktasi supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri
tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya
laktasi. Hari kedua post partum sejumlah colostrums cairan yang disekresi
oleh payudara selama lima hari pertama setelah kelahiran bayi dapat
diperas dari puting susu. Colostrums banyak mengandung protein, yang
sebagian besar globulin dan lebih banyak mineral tapi gula dan lemak
sedikit.
4. Traktus Urinarius
Buang air sering sulit selama 24 jam pertama, karena mengalami kompresi
antara kepala dan tulang pubis selama persalinan. Urine dalam jumlah
besar akan dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah melahirkan.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormone estrogen yang bersifat menahan
7
air akan mengalani penurunan yang mencolok, keadaan ini menyebabkan
diuresis.
5. System Kardiovarkuler
e. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
8
g. Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus
menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai
keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik
e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-
tanda kesulitan menyusui
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan
pada kunjungan 6 hari post partum.
9
1. Rawat gabung ( roming in )
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama yang berujuan
agar terbentuk ikatan antara ibu dan bayinya dalam bentuk kasih sayang
( bounding attachment ), sehingga ibu lebih banyak memperhatikan
bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin.
4. Payudara
6. Luka jahitan
Luka jahitan apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi
( kalor, dolor, turbor, dan tumor ).
7. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8
jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kiri dan kekanan serta
diperbolehkan untuk duduk, atau pada hari ke – 4 dan ke- 5 diperbolehkan
pulang.
10
8. Diet
9. Miksi
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya, paling tidak
4 jam setelah kelahiran. Bila sakit, kencing dikaterisasi.
10. Defekasi
Buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit bab
dan terjadi obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per oral atau
perektal. Jika belum biasa dilakukan klisma.
13. Imunisasi
11
1. Pemeriksaan Kepala
Untuk mengidentifikasi keadaan rambut seperti bersih atau tidak,
berketombe atau tidak, rontok atau tidak
2. Pemeriksaan Telinga
Untuk mengidentifikasi keadaan telinga seperti bersih atau tidak, ada
secret atau tidak , ada kelainan atau tidak
3. Pemeriksaan Muka
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, preeklamsia –eklamsia
pada post partum karena bisa terjadi pada 1 – 2 hari post partum
Cara Kerja
a) Inspeksi Muka : Warna kulit muka dan pembengkakan daerah
wajah dan kelopak mata
b) Konjungtiva : pucat atau tidak
c) Sklera : ikterik atau tidak
4. Pemeriksaan Hidung
Untuk mengidentifikasi keadaan hidung seperti ada atau tidak polip ,
ada atau tidak sekret
5. Pemeriksaan Mulut
Untuk mengidentifikasi keadaan mulut seperti kebersihan, kelembaban
bibir, ada atau tidak apte , ada atau tidak karies pada gigi
6. Pemeriksaan Leher
Cara Kerja
a) Inspeksi Leher : apakah terlihat ada benjolan atau
tidakdan kesimetrisan leher dan pergerakannya
b) Palpasi : pemeriksaan palpasi pada kelenjar tyroid dan
getah bening dilakukan dengan cara meletakkan ujung jari kedua
Tangan di kelenjar dengan posisi pemeriksaan ikut gerakan
menelan
7. Pemeriksaan Dada
12
Untuk mengidentifikasi adanya
a) Ada atau tidak bunyi weezing, rochi, rales pada paru – paru
b) Ada atau tidak bunyi Mur – mur dan palpitasi pada jantung
8. Pemeriksaan Payudara
Untuk menmgidentifikasi akan pemeriksaan tindak lanjut dari
pemeriksan prenatal dan segera setelah melahirkan apakah ada
komplikasi pada post partum misalnya adanya bendungan payudara,
mastitis pada payudara , dan abses pada payudara
Cara Kerja
a) Inspeksi Payudara : warna kemerahan atau tidak , ada atau idak
vaskularisasi, ada atau tidak oedema, ada atau tidak putting susu
lecet, apakah putting susu menonjol atau tidak,adakah pengeluaran
cairan seperti kolostrum, ASI,Pus atau darah
b) Palpasi Payudara :
Ibu tidur telentang dengan lengan tangan kiri dan lengan tangan
kanan ke atas secara sistematis lakukan perabaan payudara sebelah
kiri sampai axila, lalu ulangi pemeriksaan yang sama pada
payudara kanan perhatikan Apakah ada benjolan, pembesaran
kelenjar getah bening , abses pada payudara kemudian kaji nyeri
tekan,
9. Pemeriksaan Abdomen
Cara Kerja
a. Inspeksi : Lihat apakah ada luka operasi , jika ada maka
kaji apakah ada tanda-tanda perdarahan , atau apakah ada tanda -
tanda infeksi
b. Palpasi : Pada TFU periksa apakah sesuai dengan involusio uteri
dan apakah kontraksi uterus baik atau tidak
10.Pemeriksaan Ekstremitas
Cara Kerja
13
a) Inspeksi : Warna kemerahan atau tidak
b) Palpasi : Pada pemeriksaan kaki apakah ada varises ,
oedema, reflek patella , nyeri tekan dan panas pada betis, jika ada
maka menandakan tanda homan positif
11.Pemeriksaan Genetalia Eksterna
Cara Kerja
a) Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
b) Periksa anogenital apakah ada varises, hematoma,
oedema , tanda-tanda infeksi , periksa luka jahitan apakah ada pus
,apakah ada jahitan yang terbuka, periksa lokhea , warna,
dan konsistensinya
12.Pemeriksaan Kandung Kemih
Pada kandung kemih di periksa apakah kandung kemih
ibu penuh atau tidak , jika penuh minta ibu untuk berkemih dan jika
ibu tidak bisa maka lakukan kateterisasi
13.Pemeriksaan Anus
Pada Anus di periksa apakah ada hemoroid atau tidak
1. Gizi
2. Kebersihan diri
16
pembalut; menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin; jika ibu mempunyai luka episiotomi atau
laserasi, menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka.
3. Istirahat / tidur
4. Pemberian ASI
17
tergantung pada pasangan yang bersangkutan; berikan KIE tentang alat
kontrasepsi KB.
DAFTAR PUSTAKA
18
Maritalia, dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “puerperinium care”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Saleha,S.2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba medika
Pendokumentasian SOAP
19
Tanggal pengkajian : 20-01-2020
NPM : FOGO18034
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny.U Nama suami : Tn.B
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Pekerjaan : pegawai PNS Pekerjaan : swasta
Alamat : jl.kampar raya
3. Keluhan utama : ibu mengatakan melahirkan 3 hari yang lalu, ibu merasa senang
dengan kelahiran bayinya dan ibu masih merasa mules-mules.
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti TBC, DM,
hipertensi, jantung, ginjal, asma.
20
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang sedang tidak menderita penyakit seperti TBC, DM,
hipertensi, asma, jantung, ginjal
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti DM, TBC, ginjal, jantung, asma, ginjal.
5. Riwayat perkawinan
Nikah 1 kali, umur 25 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 1
tahun.
6. Riwayat obstetrik
a. Riwayat persalinan sekarang
1) Tempat melahirkan : PMB
2) Ditolong oleh : bidan
3) Jenis persalinan : spontan
4) Lama persalinan :
Kala I : 11 jam
Kala II : 45 menit
Kala III : 25 menit
Ketuban pecah jam : 14:15 wib secara spontan
5) Komplikasi/kelainan : tidak ada
6) Plasenta : spontan, lengkap, berat 500 gram
Kelainan plasenta : tidak ada
Panjang tali pusat : 50 cm
7) Perineum : utuh, tidak ada robekan
8) Perdarahan :
Kala I :-
21
Kala II : 100 cc
Kala III : 50 cc
Kala IV : 50 cc
9) Tindakan lain :tidak ada
10) Bayi
a) Lahir : 17-01-2020
b) BB : 3200 gram
c) PB : 51 cm
d) Nilai APGAR : 10
e) Cacat bawaan : tidak ada
f) Komplikasi : tidak ada
g) Air ketuban : 50 ml, warna: jernih
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD: 120/80 mmHg, N: 82x/menit
P: 22x/menit, S: 36,5oC
22
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak ada oedema
b. Mata : sklera an ikterik, konjungtiva an anemis
c. Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis, limfe, parotis,
tyroid
d. Dada : puting susu tidak lecet, payudara tidak bengkak dan
kemerahan, ASI (+), tidak terdengat whezing, ronci,
murmur
e. Abdomen : TFU: pertengahan pusat sympisis, kontraksi baik
f. Genetalia : melakukan vulva hygiene pada vagina ibu
Insepksi :
a) Tidak ada varises
b) Tidak ada hematoma
c) Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak berbau
d) Tidak terdapat luka jahitan
e) lochea rubra ± 30 cc, berwarna merah dan hitam
g. Ekstremitas atas dan bawah : ujung kuku dan jari tidak pucat, tidak ada
oedema
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu secara
keseluruhan baik-baik saja
Evaluasi : ibu mtelah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu merasa senang
23
2. Memberitahu ibu penyebab mules-mules yang disebabkan oleh kontraksi
uterus
Evaluasi : ibu telah mengetahui penyebab mules-mules yang dirasakannya
3. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya post partum (demam, pusing, payudara
bengkak, perdarahan)
Evaluasi : ibu telah mengetahui tanda bahaya masa nifas dan akan
memberitahu bidan jika terdapat tanda bahaya.
4. Mengajurkan ibu untuk membersihkan dan menjaga kebersihan alat kelamin
setiap hari
Evaluasi : ibu telah menjaga kebersihan alat kelamin cebok dengan air bersih
lalu dilap dengan tissue agar kering
5. Mengajarkan teknik menyusui yang baik dan benar
Evaluasi : ibu telah mengetahui teknik menyusui
6. Menganjurkan ibu untuk bergerak dan berjalan dengan dibantu suami
Evaluasi : ibu sudah melakukan aktivitas dan bergerak setiap hari
7. Menganjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukan anjuran dari bidan
8. Memberikan tablet penambah darah dan vitamin pada ibu dan menganjurkan
ibu untuk meminumnya dengan cara 1 kali sehari sebelum tidur tanpa diiringi
dengan minum kopi dan teh.
Evaluasi : ibu akan minum tablet penambah darah
9. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayur, lauk
pauk (ayam, daging, tahu, tempe), nasi, buah-buahan dan minum air putih
yang banyak
Evaluasi : ibu akan makan makanan yang bergizi dan banyak minum air putih
10. Menganjurkan ibu untuk kontrol kembali 1 minggu kemudian
Evaluasi : ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian.
24
25