A. LATAR BELAKANG
Strategi global WHO untuk pencegahan, perawatan dan pengendalian tuberkulosis
tahun 2015-2035 yang dikenal sebagai End TB Strategy merekomendasikan diagnosis dini
TB dan uji kepekaan obat (drug susceptibility testing/DST) universal yang menggarisbawahi
peran penting laboratorium dalam strategi tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut,
Program Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Indonesia memprioritaskan
pengembangan jejaring laboratorium TB yang menggunakan alat diagnostik terkini.
Pemanfaatan tes cepat molekuler TB (TCM) merupakan salah satu upaya untuk
mempercepat diagnosis, sehingga pasien dapat memperoleh pengobatan sedini mungkin.
Prinsip diagnosis TB telah dituangkan dalam Permenkes N0. 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis. Sampai bulan September 2020, telah terdistribusi sebanyak
988 mesin TCM di 34 provinsi yang ditempatkan di 652 Rumah Sakit, 16 laboratorium dan
278 Puskesmas. Namun demikian, pemanfaatan alat TCM tersebut juga masih belum
optimal. Pada triwulan I tahun 2020, utilisasi TCM sebesar 56% dan menurun signifikan
pada triwulan II menjadi 20%. Penurunan utilisasi alat TCM juga berdampak terhadap
logistik kartrid dimana pemakaiannya juga ikut menurun. Sebagian Provinsi melaporkan
adanya kartrid yang sudah kadaluarsa ataupun mendekati masa kadaluarsa. Diketahui
bahwa 20 provinsi di Indonesia masih memiliki kartrid TCM yang tidak digunakan dalam
jumlah besar. Beberapa strategi dapat diterapkan untuk mempercepat penggunaan kartrid
TCM, diantaranya dengan menerapkan langkah-langkah seperti penguatan jejaring internal
dan eksternal serta upaya investigasi kontak.
Untuk menghindari jumlah kartrid kedaluwarsa di masa yang akan datang, diperlukan
pula perbaikan tata kelola pelaporan dan pemantauan logistik kartrid TCM baik di tingkat
pusat dan daerah. Oleh karena itu, diperlukan pertemuan koordinasi antara Program TB,
dinas Kesehatan provinsi/kabupaten kota dan perwakilan fasyankes TCM dalam
pemantauan jumlah stok kartrid dan masa kadaluwarsa kartrid.
B. TUJUAN
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperbaiki tata kelola penggunaan kartrid serta
mekanisme pemantauan situasi kartrid TCM, baik di tingkat provinsi, kabkota, dan
fasyankes.
C. PESERTA PERTEMUAN
A. PESERTA
1. Kabid/ Kasie (Bidang P2) Dinas Kesehatan Provinsi (1 Orang)
2. Kabid/ Kasie (Bidang P2) Dinas Kesehatan Kab/Kota (1 Orang)
3. Pemegang Program TB (Wasor TB) Provinsi (1 Orang)
4. Pemegang Program TB (Wasor TB) Kab/Kota (1 Orang)
5. Dokter Penanggung Jawab TB di Fasyankes TCM (1 Orang)
B. NARASUMBER/FASILITATOR
1. Subdit TB (20 Orang)
2. Laboratorium Rujukan Nasional (LRN) Molekuler – FKUI (4 Orang)
3. Mitra (4 Orang)
C. KETENTUAN PESERTA
1. Peserta join menggunakan akun Zoom. Nama akun Zoom harap disesuaikan
dengan nama instansi, dengan cara mengubah nama pada “Display Name”
dengan format Nama_Instansi, contoh Indah_RSUD Sanglah
2. Peserta WAJIB mengikuti pertemuan sesuai jadwal dan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan dari awal hingga selesai.
3. Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi WAJIB menyiapkan paparan mengenai
situasi dan pengelolaan kartrid TCM TB dengan format paparan terlampir.
4. Peserta menyediakan 1 (satu) buah laptop minimal per instansi untuk
mempermudah presentasi.
5. Peserta menyediakan alat tulis sendiri.
6. Peserta ikut berperan aktif dalam proses diskusi selama pertemuan berlangsung.
D. METODE
1. METODE
- Presentasi
- Diskusi
2. BAHAN PERLENGKAPAN
- Laptop
- Koneksi internet
- Perangkat audio (speaker dan mikrofon)
F. JADWAL KEGIATAN
Pada pertemuan ini akan disampaikan penyegaran materi dari subdit TB berupa alur
diagnois, jejaring PPM, investigasi kontak, pencatatan pelaporan dan logistik. Selanjutnya
akan disampaikan pemaparan dari Dinas Kesehatan Provinsi mengenai pelaksanaan alur
diagnosis, rujukan pemeriksaan, tingkat penggunaan kartrid, situasi kartrid TCM,
ketersediaan logistik dan kendala yang dihadapi di tingkat provinsi sampai layanan.
Jadwal kegiatan terlampir.
G. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan ini dibebankan kepada USAID GHSC-PSM.
H. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat agar pertemuan koordinasi pelaporan dan
pemantauan kartrid TCM TB dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Lampiran 1
DAFTAR UNDANGAN
Peserta Pusat
Peserta Provinsi
1. Kabid/ Kasie (Bidang P2) Dinas Kesehatan Provinsi
1. Kabid/ Kasie (Bidang P2) Dinas Kesehatan Kab/Kota
2. Pemegang Program TB (Wasor TB) Provinsi
3. Pemegang Program TB (Wasor TB) Kab/Kota
4. Dokter Penanggung Jawab TB di Fasyankes TCM
5. Kepala Laboratorium TCM TB di Fasyankes TCM
Rincian Provinsi, Kab/Kota, dan Fasyankes TCM Peserta Pertemuan
08.30 – 08.45 Sambutan dan arahan dr. Siti Nadia dr. Imran Pambudi,
Tarmizi, M.Epid MPHM
(Direktur P2PML) (Kasubdit TB)
08.45 – 09.00 Pembukaan dan arahan dr. Imran Pambudi, dr. Endang
MPHM Lukitosari, MPH
(Kasubdit TB) (Kasie TB RO)