a. Sampel Besar
n > 30
n < 30
x μ0
Z
Rumus statistik uji Sd n
x μ0 x μ0
Z 1 2 α dan Z 1
2 α
Sd n Sd n
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan uji Z dimana σ2 tidak diketahui
adalah sebagai berikut :
a. H0 : μ = μ0
H1 : μ > μ0 - H0 diterima jika Zo ≥ - Zα
Uji satu arah (arah kanan) - H0 ditolak jika Zo < - Zα
2. Menentukan taraf nyata (α), taraf nyata yang biasa digunakan adalah 0,05 atau 0,01.
3. Menentukan rumus uji Z, untuk populasi yang simpangan bakunya tidak diketahui
menggunakan rumus berikut :
- Simpangan baku populasi (σ) tidak diketahui
x μ0
Z
Sd n
Keterangan :
Sd = simpangan baku sampel
μ0 = nilai pendugaan Ho
x = Rata – rata sampel
σ = Simpangan baku populasi
n = jumlah sampel
Z = Z hitung
4. Melakukan penentuan daerah kritis yaitu searah atau dua arah, kemudian mencari
tabel z dengan mencocokan taraf nyata yang sudah diketahui pada identifikasi taraf
nyata.
- 2 arah apabila : hipotesisnya terdiri dari lambang = atau ≠ dengan menggunakan ½ α
serta tidak ada keterangan kritis dalam soal
- 1 arah apabila : hipotesisnya terdiri dari lambang >, <, ≥, dan ≤ dengan menggunakan
α
Pengujian untuk populasi tak terbatas menggunakan rumus sebagai berikut :
x μ0 x μ0
Z 1 2 α dan Z 1 2 α
Sd n Sd n
Contoh Soal :
Suatu perusahaan susu sapi akan mengetahui apakah rata-rata berat bersih satu kaleng
susu sapi yang diproduksi dan dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil
dari itu. Dari data sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama
dengan 125 gram. Dari sampel 50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rata bersih 375
gram. Dapatkah deterima bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan tetap 400 gram?
Ujilah dengan taraf nyata 5%!
Penyelesaian:
b. α = 5% = 0,05
x̄−μ0
Z=
c. Sd / √n
g. Karena Z > -1,96 maka kita nyatakan bahwa beda antara hasil sampel sebesar 375
gram dengan rata-rata hipotesis μ=400 adalah nyata. Ini berarti μ=400 ditolak dan
penolakan ini membawa resiko kesalahan Ho sebesar 5% dari keseluruhan waktu.