Anda di halaman 1dari 8

Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018

RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling


P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
54
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH; PRINSIP DAN ASAS

Erisa Kurniati, M.Pd


Universitas Batanghari, Jambi
Pures_elf@yahoo.com

Abstrak: Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk
menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu
sesuia dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan,
kelemahan serta permasalahannya. Penyelanggaraan layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling selain dimuati oleh fungsi, didasarkan juga pada prinsip-prinsip bimbingan dan
memenuhi sejumlah asas bimbingan.Pemenuhan atas prinsip-prinsip dan asas-asas itu akan
memperlancar pelakasanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan
pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan serta
mengurangi atau mengaburkan hasil layanan kegiatan.
Kata Kunci: Bimbingan, Konseling, Prinsip, Asas.

PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya Sebagai salah satu lembaga pendidikan,
manusia mepunyai pengetahuan dan berpikir, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam
mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda penyelenggaraan dan peningkatan kondisi
dengan mahluk lain dalam pekembanganya. kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan
Implikasi dari kergaman ini ialah bahwa individu pendidikan yang berjalan seiring dengan visi
memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk profesi konseling yaitu: Terwujudnya kehidupan
memilih dan megembangkan diri sesuai dengan kemanusiaan yang membahagiakan melalui
keunikan ataua tiap – tiap pontensi tanpa tersedianya pelayanan bantuan dalam
menimbulkan konflik dengan lingkungannya. memberikan dukungan perkembangan dan
Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka pengentasan masalah agar individu berkembang
diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap secara optimal, mandiri dan bahagia.
individu mencapai perkembangan yang sehat Namun untuk mencapai tujuan tersebut
didalam lingkungannya ( Nur Ihsan, 2006 : 1) konselor haruslah memenuhi asas dan prinsip-
Pada dasarnya bimbingan dan konseling prisip bimbingan dan konseling. Pemenuhan
juga merupakan upaya bantuan untuk asas-asas bimbingan itu akan memperlancar
menunjukan perkembangan manusia secara pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan
optimal baik secara kelompok maupun idividu layanan atau kegiatan, sedangkan
sesuia dengan hakekat kemanusiannya dengan pengingkarannya akan dapat menghambat atau
berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta
kelemhan serta permaslahanya. mengurangi atau mengaburkan hasil layanan atau
Adapun dalam dunia pendidikan, kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri.
bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan Begitu pula dengan prinsip-prinsip bimbingan
karena dengan adanya bimbingan dan konseling dan konseling tidak bisa diabaikan begitu saja,
dapat mengantarkan peserta didik pada pencapai karena prinsip bimbingan dan konseling
Standar dan kemampuan profesional dan menguraikan tentang pokok-pokok dasar
Akademis, serta perkembangan dini yang sehat pemikiran yang dijadikan pedoman program
dan produktif dan didalam bimbinganya dan pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti
konseling selian ada pelyanan juga ada Prinsip – dalam pelaksanaan program pelayanan
prinsip dan asas-asasnya. bimbingan.Dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat landasan praktis atau aturan main
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
55
yang harus diikuti dalam pelaksanaan program berkenaan dengan sasaran pelayanan,
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. masalah klien, tujuan dan proses
penanganan masalah, program pelayanan,
KAJIAN TEORI penyelenggaraan pelayanan.
A. Pengertian Prinsip dan Asas Diantara prinsip-prinsip tersebut
Prinsip yang berasal dari asal kata ” adalah :
PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan
sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain , Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran
yang keberadaanya tergantung dari pemula pelayanan
itu, prisip ini merupakam hasil perpaduan Sasaran pelayanan bimbingan dan
antara kajian teoriitik dan teori lapangan konseling adalah individu-individu baik
yang terarah yang digunakan sebagai secara perorangan aupun kelompok yang
pedoman dalam pelaksanaan yanh menjadi sasaran pelayanan pada umumnya
dimaksudkan.( Halaen,2002,: 63 ) adalah perkembangan dan perikehidupan
Prinsip bimbingan dan Konseling individu, namun secara lebih nyata dan
memnguraikan tentang pokok – pokok dasar langsung adalah sikap dan tingkah lakunya
pemikiran yang dijadikan pedoman program yang dipengaruhi oleh aspek-aspek
pelaksanaan atau aturan main yanh harus di kepribadian dan kondisi sendiri, serta
ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah
bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai laku dalam perkembangan dan
seperangkat landassan praktis atau aturan kehidupannya itu mendorong
main yang harus diikuti dalam pelaksanaan dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan
program pelayanan bimbingan dan dan konseling sebagai berikut :
konseling di sekolah.  BK melayani semua individu
Prayitno mengatakan : ” Bahwa tanpa memandang umur, jenis
prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan kelamin, suku, agama dan status
telaah lapangan yanh digunakan sebgai sosial ekonomi.
pedoman pelaksanaan sesuatu yang  BK berurusan dengan pribadi
dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dan tingkah laku individu yang
dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip unik dan dinamis.
bimbingan dan konseling merupakan  BK memperhatikan sepenuhnya
pemaduan hasil – hasil teori dan praktek tahap-tahap dan berbagai apek
yang dirumuskan dan dijadikan pedoman perkembangan individu.
sekaligus dasar bagi peyelenggaran  BK memberikan perhatian utama
pelayanan. kepada perbedaan individual
Asas berarti dasar (sesuatu yang yang menjadi orientasi pokok
menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat). pelayanannya.
Dasar cita-cita, dan hukum dasar. Asas-asas
bimbingan dan konseling merupakan Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah
ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan individu
dalam penyelenggaraan pelayanan Berbagai faktor yang mempengaruhi
bimbingan dan konseling. perkembangan dan kehidupan individu
B. Prinsip-Prinsip dan Asas-Asas dalam tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor
Bimbingan dan Konseling negatif pasti ada yang berpengaruh dan
Dalam pelayanan bimbingan dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan
konseling prinsip yang digunakan bersumber terhadap kelangsungan perkembangan dan
dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan kehidupan individu yang berupa masalah.
pengalama praktis tentang hakikat manusia, Pelayanan BK hanya mampu menangani
perkembangan dan kehidupan manusia masalah klien secara terbatas yang
dalam konteks sosial budayanya, pegertian, berkenaan dengan :
tujuan, fungsi, dan proseses,  BK berurusan dengan hal-hal
penyelenggaraan bimbingan dan konseling. yang menyangkut pengaruh
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan kondisi mental atau fisik
dan konseling pada umumnya ialah individu terhadap penyesuaian
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
56
dirinya dirumah, disekolah serta bukan karena kemauan atau
dalam kaitannya dengan kontak desakan dari pihak lain.
sosial dan pekerjaan, dan  Permasalahan individu harus
sebaliknya pengaruh lingkungan ditangani oleh tenaga ahli dalam
terhadap kondisi mental dan fisik bidang yang relevan dengan
individu. permasalahan yang dihadapi.
 Kesenjangan sosial, ekonomi dan  Kerja sama antara guru
kebudayaan merupakan faktor pembimbing, guru-guru lain dan
timbulnya masalah pada invidu orang tua anak amat menentukan
yang kesemuanya menjadi hasil pelayanan bimbingan.
perhatian utama pelayanan BK.  Pengembangan program
Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan BK ditempuh melalui
pelayanan pemanfaatan yang maksimal dari
Adapun prinsip-prinsip yang hasil pengukuran dan penilaian
berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu terhadap individu yang terlibat
adalah sebgaai berikut : dalam proses pelayanan dan
 BK merupakan bagian integrasi program bimbingan dan
dari proses pendidikan dan konseling itu sendiri (Hanen,
pengembangan, oleh karena itu 2002).
BK harus diselaraskan dan Adapun asas-asas yang harus
dipadukan dengan program terpenuhi dalam pelayanan Bimbingan dan
pendidikan serta pengembangan Konseling adalah:
peserta didik. Asas kerahasiaan
 Program BK harus fleksibel yaitu asas bimbingan dan konseling
disesuaikan dengan kebutuhan yang menuntut dirahasiakannya sejumlah
individu, masyarakat dan kondisi data dan keterangan peserta didik (klien)
lembaga. yang menjadi sasaran layanan yaitu data
 Program bimbingan dan atau keterangannya yang tidak boleh dan
konseling disusun secara tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal
berkelanjutan dari jenjang ini guru pembimbing berkewajiban penuh
pendidikan terendah sampai memiliki dan menjaga semua data dan
tertinggi. keterangan itu sehingga kerahasiaannya
benar-benar tejamin.
Asas kesukarelaan
Prinsip-prinsip berkenaan dengan yaitu asas bimbingan dan konseling
pelaksanaan pelayanan yang mengkehendaki adanya kesukarelaaan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang dan kerelaan peserta didik (klien)
bersifat insidental maupun terprogram, mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang
dimulai dengan pemahaman tentang tujuan diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru
layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan pembimbing berkewajiban membina dan
melalui proses tertentu yang dilaksanakan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu Asas keterbukaan
konselor profesional. Yaitu asas bimbingan dan konseling
Prinsip-prinsip yang berkenaan yang menghendaki agar peserta didik (klien)
dengan hal tersebut adalah : yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
 BK harus diarahkan untuk bersikap trerbuka dan tidak berpura-pura,
pengembangan individu yang baik di dalam keterangan tentang dirinya
akhirnya mampu membimbing sendiri maupun berbagai informasi dan
diri sendiri dalm menghadapi materi dari luar yang berguna bagi
permasalahannya. pengembangan dirinya. Dalam hal ini Guru
 Dalam proses BK keputusan Pembimbing berkewajiban mengembangkan
yang diambil dan akan dilakukan keterbukaan peserta didik (klien).
oleh individu hendaknya atas Keterbukaan ini amat terkait pada
kemauan individu itu sendiri terselenggaranya asas kerahasiaan dan
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
57
adanya kesukarelaan pada diri peserta didik dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik
yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. yang dilakukan oleh Guru Pembimbing
Agar peserta didik dapat terbuka, Guru maupun pihak lain, saling menunjang,
Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap harmonis dan terpadukan. Untuk ini
terbuka dan tidak berpura-pura. kerjasama antara Guru Pembimbing dan
pihak-pihak yang berperan dalam
Asas kegiatan, penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
yatiu asas bimbingan dan konseling konseling perlu terus dikembangkan.
yang menghendaki agar peserta didik (klien) Koordinasi segenap layanan/kegiatan
yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara bimbingan dan konseling itu harus
aktif di dalam penyelenggaraan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Asas kenormatifan,
Guru Pembimbing perlu mendorong peserta yaitu asas bimbingan dan konseling
didik untuk aktif dalam setiap yang menghendaki agar segenap layanan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling dan bimbingan dan konseling didasarkan
yang diperuntukan baginya. pada dan tidak boleh bertentangan dengan
Asas kemandirian, nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu
yaitu bimbingan dan konseling yang norma-norma agama, hukum dan peraturan,
menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
konseling, yaitu : peserta didik (klien) kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan
sebagai sasaran layanan bimbingan dan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang
konseling diharapkan menjadi individu- dapat dipertanggungjawabkan apabila isi
individu yagn mandiri dengan ciri-ciri dan dan pelaksanaannya tidak berdasarkan
mengenal dan menerima diri sendiri dan norma-norma yang dimaksudkan itu. Lebih
lingkungannya, mampu mengambil jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan konseling justru harus dapat meningkatkan
diri sendiri sebagaimana telah diutarakan kemampuan peserta didik (klien)
terdahulu. Guru Pembimbing hendaknya memahami, menghayati dan mengamalkan
mampu mengarahkan segenap layanan norma-norma tersebut.
bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya Asas keahlian,
kemandirian peserta didik. yaitu asas bimbingan dan konseling
Asas kekinian, yang menghendaki agar layanan dan
yaitu asas bimbingan dan konseling kegiatan bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar obyek sasaran diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
layanan bimbingan dan konseling ialah professional. Dalam hal ini, para pelaksana
permasalahan peserta didik (klien) dalam layanan dan kegiatan bimbingan dan
kondisinya sekarang. Layanan yang konseling hendklah tenaga yang benar-benar
berkenaan dengan ”masa depan atau kondisi ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
masa lampaupun” dilihat dampak dan atau Keprofesionalan Guru Pembimbing harus
kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-
yang dapat diperbuat sekarang. jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan
Asas kedinamisan, konseling maupun dalam penegakan kode
yaitu asas bimbingan dan konseling etik bimbingan dan konseling.
yang menghendaki agar isi layanan terhadap Asas alih tangan,
sasaran layanan (klien) yang sama yaitu asas bimbingan dan konseling
kehendaknya selalu bergerak maju, tidak yang menghendaki agar pihak-pihak yang
monoton, dan terus berkembang serta tidak mampu menyelenggarakan layanan
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan bimbingan dan konseling secara tepat dan
tahap perkembangannya dari waktu ke tuntas atas suatu permasalahan peserta didik
waktu. (klien) mengalihtangankan permasalahan itu
Asas keterpaduan, kepada pihak yang lebih ahli. Guru
yaitu asas bimbingan dan konseling Pembimbing dapat menerima alih tangan
yang menghendaki agar berbagai layanan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
58
ahli lain dan demikian pula Guru juga mampu dengan sebaik-baiknya
Pembimbing dapat mengalihtangankan menjelaskan kepada orang-orang
kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dengan siapa akan bekerja sama tentang
dan ahli-ahli lain. tujuan yang hendak dicapai oleh
Asas tut wuri handayani, yaitu asas konselor serta tanggung jawab yang
bimbingan dan konseling yang menghendaki terpikul di pundak konselor.
agar pelayanan bimbingan dan konseling 4. Konselor bertanggung jawab kepada
secara keseluruhan dapat menciptakan semua siswa, baik siswa-siswa yang
suasana yang mengayomi (memberikan rasa gagal, yang menimbulkan gangguan,
aman), mengembangkan keteladanan, yang berkemungkinan putus sekolah,
memberikan rangsangan dan dorongan serta yang mengalami permasalahan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada emosional, yang mengalami kesulitan
peserta didik (klien) untuk maju. belajar, maupun siswa-siswa yang
C. Prinsip-prinsip bimbingan dan memiliki bakat istimewa, yang
konseling disekolah dalam lapangan berpotensi rata-rata, yang pemalu dan
operasional bimbingan dan konseling. menarik diri dari khalayak ramai, serta
Sekolah merupakan lembaga yang yang bersikap menarik perhatian atau
wajah dan sosoknya sangat jelas. Di sekolah mengambil muka guru, konselor dan
pelayanan bimbingan dan konseling personal sekolah lainnya.
diharapkan dapat tumbuh dan berkembang 5. Konselor harus memahami dan
dengan amat baik mengingat sekolah mengembangkan kompetensi untuk
merupakan lahan yang secara potensial membantu siswa-siswa yang
sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar mengalami masalah dengan kadar yang
yang justru menuntut adanya pelayanan ini cukup parah dan siswa-siswa yang
pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK menderita gangguan emosional,
secara resmi memang ada disekolah, tetapi khususnya melalui penerapan program-
keberadaannya belum seperti dikehendaki. program kelompok, kegiatan
Dalam kaitan ini Belkin (dalam Prayitno pengajaran di sekolah dan kegiatan di
1994) menegaskan enam prinsip untuk luar sekolah, serta bentuk-bentuk
menumbuh kembangkan pelayanan BK kegiatan lainnya.
disekolah. Konselor harus mampu bekerja sama
1. Konselor harus memulai kariernya secara efektif dengan kepala sekolah,
sejak awal dengan program kerja yang memberikan perhatian dan peka terhadap
jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi kebutuhan, harapan, dan kecemasan-
untuk melaksanakan program tersebut. kecemasannya. Konselor memiliki
Konselor juga memberikan kesempatan kesempatan yang baik untuk menegakkan
kepada seluruh personal sekolah dan citra bimbingan dan konseling profesional
siswa untuk mengetahui program- apabila memiliki hubungan yang saling
program yang hendak dijalankan itu. menghargai dan saling memperhatikan
2. Konselor harus selalu mempertahankan dengan kepala sekolah.
sikap profesional tanpa mengganggu
keharmonisan hubungan antara PEMBAHASAN
konselor dengan personal sekolah Layanan bimbingan dan konseling adalah
lainnya dan siswa. Dalam hal ini, layanan yang digunakan untuk membantu
konelor harus menonjolkan seorang klien mengatasi masalah yang
keprofesionalannya, tetapi tetap dialaminya. Dalam bimbingan dan konseling
menghindari sikap elitis atau terdapat prinsip-prinsip dan asas-asas yang
kesombongan atau keangkuhan menjadi pedoman bagi pelayanan bimbingan dan
profesional. konseling. Dalam hal ini seorang konselor
3. Konselor bertanggung jawab untuk hendaknya mampu menerapkan prinsip-prinsip
memahami peranannya sebagai dan asas-asas yang menjadi pedoman dalam
konselor profesional dan pelayanan bimbingan dan konseling tersebut.
menerjemahkan peranannya itu ke Konselor yang telah memahani secara benar
dalam kegiatan nyata. Konselor harus prinsip-prinsip dan asas-asas dalam pelayanan
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
59
bimbingan dan konseling ini diharapkan dalam - Permasalahan individu harus ditangani
pelayanan yang dilakukannya tidak keluar dari oleh tenaga ahli dalam bidang yang
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, juga asas-asas relevan dengan permasalahan yang
tersebut. Semua itu diharapkan agar tidak terjadi dihadapi.
kesalahpahaman dalam pelayanan Bimbingan e. Prinsip bimbingan dan konseling disekolah
dan Konseling dan agar dapat mencapai tujuan Prinsip BK disekolah menegaskan
pelayanan secara optimal. bahwa penegakan dan penumbuh kembangan
Prinsip-prinsip BK merupakan pelayanan bimbingan dan konseling di
pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang sekolah hanya mungkin dilakukan oleh
dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar konselor profesional yang sadar akan
bagi penyelenggaraan pelayanan. profesinya, dan mampu menerjemahkan ke
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran dalam program dan hubungan dengan sejawat
layanan : dan personal sekolah lainnya, memiliki
(1) Bimbingan dan konseling melayani komitmen dan keterampilan untuk membantu
semua individu tanpa memandang umur siswa dengan segenap variasinya disekolah,
jenis kelamin, suku, agama dan status dan mampu bekerja sama serta membina
sosial ekonomi. hubungan yang harmonis-dinamis dengan
(2) Bimbingan dan konseling berurusan kepala sekolah.
dengan pribadi dan tingkah laku Penyelanggaraan layanan dan kegiatan
individu dan memperhatikan tahap- bimbingan dan konseling selain dimuati oleh
tahap atau berbagai aspek fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip
perkembangan individu, serta bimbingan, juga dituntut untuk memenuhi
memberikan perhatian utama kepada sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan atas asa-
perbedaan invidual yang menjadi asas itu akan memperlancar pelakasanaan dan
orientasi pokok pelayanan. lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan,
sedangkan pengingkarannya akan dapat
b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan menghambat atau bahkan menggagalkan
individu pelaksanaan serta mengurangi atau mengaburkan
Bimbingan dan konseling berurusan hasil layanan kegiatan itu sendiri.
dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh Segenap layanan/kegiatan bimbingan dan
kondisi mental atau fisus individu terhadap konseling yang diselenggarakan hendaknya
penyesuaian dirinya dirumah maupun disertai dan sekaligus dapat membangun suasana
disekolah, dan yang menjadi faktor pengayoman, keteladanan dan dorongan seperti
timbulnya masalah pada individu adalah itu. Selain asas-asas tersebut saling terkait satu
kesenjangan sosial, ekonomi dan sama lain, segenap asas itu perlu diselenggarakan
kebudayaan. secara terpadu dan tepat waktu, yang satu tidak
c. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan perlu dikedepankan atau dikemudiankan dari
program pelayanan yang lain. Begitu pentingnya asas-asas tersebut
- Bimbingan dan konseling merupakan sehingga dapat dikatakan bahwa asas-asas itu
bagian integral dari upaya pendidikan merupakan jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan
dan pengembangan individu; pelayanan bimbingan dan konseling. Apabila
- Program bimbingan dan konseling harus asas-asas itu tidak dijalankan dengan baik
fleksibel disesuaikan dngan kebutuhan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
individu, masyarakat dan kondisi konseling akan tersendat-sendat atau bahkan
lembaga serta disusun secara berhenti sama sekali.
berkelanjutan dari jenjang pendidikan
terendah sampai tertinggi. KESIMPULAN
d. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan Prinsip-prinsip bimbingan konseling
pelaksanaan pelayanan merupakan hal-hal yang dapat dijadikan pedoman
- Bimbingan dan konseling harus dalam pelaksanaan bimbingan konseling,
diarahkan untuk mengembangkan invidu sedangkan asas bimbingan dan konseling
sehingga keputusan yang diambil dan merupakan ketentuan-ketentuan yang harus
akan dilakukan oleh individu hendaknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan
atas kemauan individu itu sendiri. bimbingan dan konseling.
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
60
Pelaksanaan prinsip dan asas bimbingan Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di
konseling di sekolah saat ini yaitu penegakan dan Sekolah dan Masyarakat (Berbasis
penumbuhkembangan pelayanan bimbingan dan Integrasi). Raja Grafindo Persada: Jakarta
konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan
oleh konselor profesional yang tahu dan mau Yusuf, Syamsu, dkk. 2009. Landasan Bimbingan
bekerja, memiliki program nyata dan dapat dan Konseling. Remaja Rosdakarya:
dilaksanakan. Sadar akan profesinya, dan mampu Bandung.
menerjemahkannya ke dalam program dan
hubungan dengan sejawat atau personal sekolah http://clambitez.blogspot.com/2011/05/prinsip-
lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan prinsip-bimbingan-konseling.html
untuk membantu siswa dengan segenap
variasinya di sekolah, dan mampu bekerja sama,
serta membina hubungan yang harmonis dinamis
dengan kepala sekolah.
Penerapan prinsip dan asas bimbingan
konseling, akan memperlancar pelaksanaan dan
lebih menjamin keberhasilan kegiatan, sedangkan
pengingkarannya akan dapat menghambat atau
bahkan menggagalkan pelaksanaan serta
mengurangi keoptimalam pembelajaran.
Bimbingan dan konseling baik sebagai
konsep maupun proses merupakan bagian
integral dari program pendidikan di sekolah. Oleh
karena itu, bimbingan dan konseling haruslah
dirancang untuk melayani semua siswa, bukan
hanya siswa yang bermasalah atau siswa yang
berbakat.

DAFTAR PUSTAKA

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Liputan


Press : Jakarta

Nurihsan Juntika. 2006. Bimbingan dan Koseling


dalam Berbagai Latar Kehidupan. PT
RFIKA ADITAMA : Bandung

Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar


Bimbingan Konseling. Reneka Cipta:
Jakarta

Sukardi, Ketut, Dewa. 2000. Pengantar Pelaksana


Program Bimbingan dan Konseling.
Rineka Cipta: Jakarta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Bimbingan


dan Konseling dalam Praktek. Maestro:
Bandung

Tidjan, dkk. 2000. Bimbingan dan Konseling


Sekolah Menengan. UNY Press:
Yogyakarta
Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018
RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling
P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X
61

Anda mungkin juga menyukai