Anda di halaman 1dari 32

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI

DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI


SEBAGAI PUSAT RESORT DI SUNGAI AYUNG, GIANYAR, BALI
(*)
Firdausi Nurul Awwal - 25413021 .
(*)
Mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK), ITB.

Abstrak

Sungai Ayung berdasarkan penggunaan air dimanfaatkan untuk air irigasi dan juga sebagai sumber
air baku air minum (PDAM), air MCK, pertanian dan peternakan, serta aktifitas religius disamping
juga dikembangkan sebagai objek wisata arung jeram (rafting) (Bappeda, 2002). Pengembangan
obyek wisata ini tentunya juga disertai dengan pembangunan fasilitas pendukungnya seperti hotel,
vila, restoran dan fasilitas lainnya. Di sepanjang Sungai Ayung sejauh ini ditemukan lebih dari 15
usaha hotel dan restoran disamping juga usaha rafting yang memanfaatkan Sungai Ayung sebagai
lokasi usaha, dimana hampir 90% dari hotel maupun restoran tersebut berada di kawasan wisata
Ubud (Diparda, 2002).

Kata-kunci : Sungai Ayung, Pariwisata, Pengembangan Lahan

Gambaran Umum penduduk Kabupaten Gianyar tahun 2011


2
adalah rata-rata 1.327 jiwa/km , tertinggi di
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu 2
Kecamatan Gianyar (1.961 jiwa/km ) dan
kabupaten/kota di Provinsi Bali, secara geografis terendah di Kecamatan Payangan (603
o o
terletak pada posisi 115 13’29” BT – 115 22’23” 2
jiwa/km ) (Gambar 2).
o o
BT dan 8 18’48” LS – 8 38’58” LS. Batas-batas
wilayah Kabupaten Gianyar yaitu:
Utara : Kabupaten Bangli
Timur : Kabupaten Klungkung dan
Kabupaten Bangli
Selatan : Selat Badung
Barat : Kota Denpasar dan Kabupaten
Badung

Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah 368


2
km terdiri atas tujuh kecamatan yaitu
Kecamatan Sukawati, Blahbatuh, Gianyar,
Tampaksiring, Ubud, Tegallalang dan Payangan,
seperti disajikan pada Gambar 1. Jumlah desa
dinas pada tahun 2011 sebanyak 64 desa dan
kelurahan 6 kelurahan. Luas wilayah kecamatan
2 2
berkisar 39,70 km – 75,88 km , terluas Gambar 1.
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Gianyar
Kecamatan Payangan dan terkecil Kecamatan
Blahbatuh.
Ditinjau dari kepadatannya, tingkat kepadatan
penduduk di Kabupaten Gianyar tergolong tinggi
Jumlah penduduk Kabupaten Gianyar tahun 2
2011 menurut Dinas Kependudukan dan Catatan (>1000 jiwa/km ). Kecamatan dengan
2
Sipil Kabupaten Gianyar (2011) adalah 488.502 kepadatan di atas 1000 jiwa/km terkecuali
orang, dimana jumlah penduduk menurut Tegallalang dan Payangan.
kecamatan berkisar 45.791 – 100.169 orang,
tertinggi terdapat di Kecamatan Sukawati dan
terendah di Kecamatan Payangan. Kepadatan

1| |1
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Sukawati. Sungai ini memiliki lebar


permukaan 45 m, lebar dasar 15 m dan
kedalaman rata-rata 15 m, dengan
debit air maksimum rata-rata 1,18
3
m /dt dan minimum rata-rata 0,192
3
m /dt.
b) Tukad Petanu.
Tukad Petanu panjangnya 37 km
2
dengan luas DAS 116,92 km , hulunya
di Kabupaten Bangli dan bermuara di
Pantai Saba (perbatasan Desa Sukawati
Gambar 2. dan Desa Saba). Lebar permukaan
Jumlah dan Kepadatan Penduduk sungai ini rata-rata 15 m, lebar dasar
Kabupaten Gianyar 2011 rata-rata 10 m dan kedalaman rata-rata
20 m. Debit air maksimum rata-rata
3
Tujuan Penulisan 2,085 m /dt dan minimum rata-rata
3
0,667 m /dt.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk: c) Tukad Pekerisan.
1. Mengidentifikasikan karakteristik Kota Tukad Pekerisan panjangnya 34,5 km,
Sungai di DAS Ayung, Gianyar, Bali. bermuara di Pantai Lebih (perbatasan
2. Menganalisis pengembangan lahan Desa Medahan dan Desa Lebih),
sedangkan hulunya di Kabupaten
menggunakan analisis persepsi. 2
Bangli serta luas DAS 55,44 km .
Terminologi Sungai ini mempunyai lebar permukaan
rata-rata 20 m dan dasar 10 m serta
kedalaman rata-rata 15 m. Debit air
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah 3
serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air maksimum rata-rata 1,056 m /dt dan
3
sampai muara dengan dibatasi kanan dan minimum rata-rata 0,959 m /dt.
kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis d) Tukad Sangsang.
sempadan. Sungai merupakan sumber air yang Tukad Sangsang bermuara di Pantai
sangat penting fungsinya dalam pemenuhan Siyut (perbatasan Desa Lebih dan Desa
kebutuhan masyarakat. Tulikup). Terdapat beberapa sungai di
Tukad Sangsang diantaranya yaitu
Tukad Gelulung dan Tukad Cangkir.
Kabupaten Gianyar memiliki 31 batang sungai
Tukad Sangsang panjangnya 36 km
yang sebagian besar merupakan sungai 2
parennial. Sungai terpanjang di Kabupaten dan luas DAS 96,47 km . Lebar
Gianyar yaitu Tukad Oos dengan panjang 45,5 permukaan sungai rata-rata 15 m,
dasar 5 m dan kedalaman rata-rata 25
km. Sungai terpanjang kedua yaitu Tukad
m. Debit air maksimum rata-rata 0,742
Melangit sepanjang 41,63 km merupakan sungai 3
lintas kabupaten (Gianyar, Klungkung dan m /dt dan minimum rata-rata 0,616
3
Bangli). Dari 31 batang sungai yang ada, hanya m /dt.
terdapat empat sungai yang potensial dalam Berdasarkan sub Satuan Wilayah Sungai (Sub
penyediaan sumber daya air yaitu Tukad Oos, SWS) di Wilayah Sungai Bali-Penida, sungai-
sungai yang terdapat di Kabupaten Gianyar
Tukad Pekerisan, Tukad Sangsang dan Tukad
termasuk ke dalam Sub SWS 03.01.01, Sub SWS
Petanu (Dinas PU Provinsi Bali, 2011 dan Dinas
03.01.18 dan Sub SWS 03.01.18, sebagai
PU Kabupaten Gianyar, 2011). berikut:
a) Sub SWS 03.01.01.
a) Tukad Oos. Sub SWS ini sebagian besar berada di
Tukad Oos panjangnya 45,5 km Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
dengan luas Daerah Aliran Sungai Sungai yang mengalir di wilayah
2
(DAS) 106,59 km , hulunya di Kabupaten Gianyar yang termasuk ke
Kabupaten Bangli dan bermuara di dalam Sub SWS ini yaitu Tukad Ayung
perbatasan Desa Ketewel dan Gianyar, yang sebagian alirannya
berada di Kecamatan Ubub dan
Payangan.
b) Sub SWS 03.01.19
Sub SWS ini meliputi sungai-sungai di
Kabupaten Gianyar, Bangli, Badung dan
Denpasar. Wilayah sungai ini
didominasi oleh DAS Oos, sungai
potensial lainnya yaitu Tukad Petanu,
sedangkan sungai-sungai kecil lainnya
di Sub SWS ini yang termasuk
Kabupaten Gianyar antara lain Tukad
Sangku, Tukad. Kutul, dan Tukad
Jerem.
c) Sub SWS 03.01.18. Gambar 3.
Sub SWS ini meliputi Kabupaten DAS Ayung, Gianyar, Bali.
Gianyar, Bangli, Karangasem dan
Klungkung. Sungai utama di wilayah Fokus Pengembangan Kota Sungai
sungai ini yang berada di Kabupaten
Gianyar yaitu Tukad Melangit, Tukad Sungai Ayung berdasarkan penggunaan air
Sangsang dan Tukad Pakerisan. dimanfaatkan untuk air irigasi dan juga sebagai
sumber air baku air minum (PDAM), air MCK,
Definisi Kota Pariwisata adalah: Permukiman pertanian dan peternakan, serta aktifitas religius
dibangun terutama untuk rekreasi; merupakan disamping juga dikembangkan sebagai objek
upaya menunjang peluang waktu senggang wisata arung jeram (rafting) (Bappeda, 2002).
manusia, untuk berolahraga, melakukan Pengembangan obyek wisata ini tentunya juga
permainan yang menarik bagi masyarakat dari disertai dengan pembangunan fasilitas
berbagai umur, menikmati kegiatan sosial- pendukungnya seperti hotel, vila, restoran dan
budaya, dan sebagainya terutama dimanfaatkan fasilitas lainnya. Di sepanjang Sungai Ayung
oleh golongan berpenghasilan menengah dan sejauh ini ditemukan lebih dari 15 usaha hotel
tinggi. Umumnya terdapat fasilitas hotel, motel, dan restoran disamping juga usaha rafting yang
rumah makan, dan toko cinderamata. (Kamus memanfaatkan Sungai Ayung sebagai lokasi
Tata Ruang). usaha, dimana hampir 90% dari hotel maupun
restoran tersebut berada di kawasan wisata
Tetapi yang dibahas kali ini adalah DAS Ayung. Ubud (Diparda, 2002).
DAS Ayung secara geografis berada di sebelah
selatan pegunungan yang membatasi Bali Utara Sungai ayung bukan menjadi jalur transportasi
dan Bali Selatan melintasi lima kabupaten dan air karena lebarnya tidak seperti sungai-sungai
satu kota (Kabupaten Bangli, Buleleng, besar di Kalimantan Sungai Ayung merupakan
Tabanan, Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar). sungai bersejarah yang memiliki pemandangan
DAS Ayung memiliki hulu sungai yang terletak di alam yang memikat. Sungai ini telah lama
Kecamatan Kintamani, Bangli dan Kecamatan menjadi tempat rafting terbaik dan terfavorit di
Petang, Plaga (Badung) mengalir melalui Bali. Di Kecamatan Payangan pengembangan
kabupaten Gianyar dan Badung serta bermuara wisata rafting berada di Desa Melinggih dan
di Pantai Padanggalak, Sanur. Sungai Ayung Desa Melinggih Kelod.
sendiri merupakan sungai terpanjang di Bali
dengan panjang kurang lebih 68,5 km dengan
2
luas DAS sekitar 301,9 km (Bakosurtanal,
2000).
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Gambar 4.
Suasana Rafting di Sungai Ayung.
Perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Kabupaten Gianyar memiliki beragam jenis
Gianyar dalam lima tahun terakhir mengalami obyek wisata dan umumnya obyek-obyek wisata
peningkatan. Kunjungan wisatawan tahun 2007 di daerah ini banyak dikunjungi oleh wisatawan
sebanyak 670.498 wisatawan atau naik 36,15% mancanegara dan domestik. Objek dan daya
dari tahun sebelumnya (2006) sebanyak tarik wisata tersebut terdiri dari 2 objek wisata
492.487 wisatawan. Kunjungan wisatawan ke alam, 5 obyek wisata budaya/purbakala, 2
Kabupaten Gianyar terus mengalami
obyek wisata tirta, 4 obyek wisata buatan dan 5
peningkatan dan pada tahun 2010 mencapai
obyek wisata budaya (Tabel 1).
1.363.910 wisatawan (Diparda Kab.
Gianyar,
2011). Jumlah kunjungan wisatawan ke obyek-obyek
wisata di Kabupaten Gianyar tahun 2011
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang sebanyak 1.425.572 orang, terdiri dari 67,26%
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang wisatawan mancanegara dan 32,74% wisatawan
berupa keanekaragaman kekayaan alam, domestik.
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

4| |4
Obyek wisata yang paling banyak mendapatkan Obyek wisata lainnya yang juga mendapatkan
kunjungan yaitu Tirta Empul sebanyak 366.368 apresiasi tinggi oleh wisatawan yaitu obyek
orang, terdiri dari 51,53% wisatawan wisata yang dikelola lembaga konservasi
mancanegara dan 48,47% wisatawan domestik. meliputi Bali Safari dan Marine Park, Bali Zoo
Obyek wisata Tirta Empul merupakan jenis Park dan Taman Burung. Obyek wisata museum
obyek wisata budaya/purbakala yang juga mendapat kunjungan wisatawan khususnya
didalamnya terdapat mata air suci, lingkungan wisatawan asing yang relatif banyak meliputi
pura dan berdekatan dengan Istana Presiden. Musem Arma, Museum Neka, Museum Rudana,
Museum Ratna Warta dan Museum Antonio
Blanco.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Aktor yang Berperan

Gambar 5.
Aktor yang Berperan di Lingkungan Pemerintah

Aktor yang berperan untuk mengelola resort di


Sungai Ayung ada 3 pihak, pertama adalah
pemerintah di bagian Dinas Pariwisata dan
Badan Lingkungan Hidup. Yang kedua adalah
pihak swasta. Ketiga, masyarakat. Mereka harus
tahu dampak dan manfaat apa yang bisa
mereka peroleh dari hadirnya pariwisata.
Masyarakat juga harus memiliki kendali
terhadap pengembangaan pariwisata.

Pendanaan untuk pengembangan lahan

Dana yang diperoleh untuk pengelolaan Gambar 6.


lingkungan didapat dari APBD, berikut ini Anggaran Pengelolaan Lingkungan 2011
laporan dari BLH Kabupaten Gianyar pada tahun
2011.

6| |6
Analisis Persepsi keagamaan terdapat struktur kepemimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
A. Legibilitas Setiap sepuluh tahun sekali diadakan Upacara
Nyelung di Pura Pucak Pausan, sebuah ritual
Sungai ayung menjadi penting karena persembahan segala macam hasil bumi yang
peranannya sebagai sumber air untuk kawasan dilaksanakan oleh semua krama subak di
agropolitan dan agrowisata di Kecamatan Buahan Kaja dan Buahan Kelod.
Payangan.

Agrowisata Payangan dikembangkan di dua


desa yaitu Desa Kerta dan Desa Buahan Kaja.
Kedua desa ini merupakan penghujung utara
dari Kecamatan Payangan dengan wisata
alamnya. Agrowisata Payangan menawarkan
beberapa pilihan wisata antara lain: wisata desa,
tracking, buggy/quad, wisata edukatif, kawasan
perkebunan bunga, perkebunan kopi,
perkebunan jeruk, dan pertanian terintegrasi.

Gambar 8.
Upacara Nyelung di Pura Pucak Pausan.

Selanjutnya, ada upacara Aci Keburan


merupakan ritual unik dan khas yang
dilaksanakan di Pura Hyang Api , di Desa Kelusa
dengan jarak kurang lebih 100 m sebelah Utara
Kantor Desa Kelusa. Pelaksanaan ritual ini
melalui adu ayam yang dilakukan secara masal
untuk nawur sesangi (membayar kaul) atas
permohonan kesembuhan dan keberhasilan
dalam beternak. Tradisi ini dilaksanakan setiap
enam bulan wuku (setiap 210 hari sekali),
selama 42 hari yang dimulai pada Hari Raya
Kuningan Umat Hindu.

Gambar 7.
Lingkungan di sekitar DAS Ayung.

B. Attractiveness

Di sekitar DAS Ayung ada Desa yang bernama


Desa pakraman Pausan. Desa Pakraman Pausan
merupakan salah satu banjar di Desa Buahan
Kaja yang memiliki kekhasan adat dan budaya Gambar 9.
yang berbeda dari masyarakat Bali pada Pura Hyang Api.
umumnya. Dalam pelaksanaan kegiatan
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

C. Symbolism Angka partisipasi kasar (APK) sekolah dasar


penduduk Kabupaten Gianyar tahun 2010
Simbol yang terdapat di DAS Ayung adalah adalah 112,75 dimana APK untuk penduduk laki-
Sarkofagus. Sarkofagus merupakan tempat laki yaitu 110,77 lebih rendah dibandingkan
penyimpanan jenasah yang umumnya terbuat penduduk perempuan yaitu 114,73. Angka
dari batu dan merupakan peninggalan sejarah partisipasi murni (APM) sekolah dasar sebesar
dari jaman megalitikum. Salah satu sarkofagus 98,82, untuk penduduk laki-laki sebesar 98,98
yang ada ditemukan di Desa Bukian. dan perempuan 98,66. Angka partisipasi kasar
SMP adalah 105,30, untuk penduduk laki-laki
sebesar 116,40 lebih besar dibandingkan
penduduk perempuan yaitu 94,20. Sedangkan
APM SMP sebesar 91,79, untuk laki-laki sebesar
102,16 lebih besar dibandingkan penduduk
perempuan yaitu 81,42. Angka partisipasi kasar
SMA yaitu 79,98, untuk laki-laki sebesar 87,95
lebih besar dibandingkan perempuan yaitu
72,01. Angka partisipasi kasar dan angka
partisipasi murni SD penduduk perempuan lebih
tinggi dibandingkan penduduk laki-laki
sedangkan pada tingkat SMP dan SMA, angka
partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
penduduk perempuan masih di bawah penduduk
laki-lak (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga Provinsi Bali, 2011).
Gambar 10.
Sarkofagus. Jumlah penduduk usia sekolah di Kabupaten
Tabanan disajikan pada Gambar 11. Jumlah
penduduk pra sekolah (5 -6 tahun) di Kabupaten
D. Quality of Life Gianyar tahun 2011 yaitu 15.160 orang, terdiri
dari 7.921 orang laki-laki dan perempuan 7.239
Pembangunan pendidikan merupakan bagian orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 1.311
terpadu dari pembangunan sumberdaya orang (8,65%) telah memasuki sekolah dasar.
manusia untuk mencapai tujuan pembangunan Jumlah penduduk laki-laki usia 5 -6 tahun yang
yaitu mewujudkan bangsa yang maju dan telah memasuki sekolah dasar seimbang dengan
mandiri, cerdas serta sejahtera lahir dan bathin penduduk perempuan yaitu laki-laki 654 orang
sehingga mempunyai daya saing tinggi di era dan perempuan 657 orang.
globalisasi. Perhatian terhadap pembangunan
pendidikan dianggap sangat penting sebagai
investasi sumberdaya manusia, dimana dengan
memberi investasi yang proporsional kepada
manusia, produktivitas mereka akan meningkat.
Dengan peningkatan produktivitas, manusia
cenderung akan memperbaiki hidupnya.

Pendekatan utama dalam pembangunan


pendidikan dapat dilakukan melalui dua dimensi
yaitu usaha pemerataan memperoleh akses Gambar 11.
pelayanan pendidikan dan upaya untuk Jumlah Penduduk Usia Sekolah di Kabupaten Gianyar
Tahun 2011.
meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga
diharapkan masyarakat mampu berkembang
Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun yang
secara bersama-sama dalam mengakses
merupakan penduduk usia sekolah dasar
manfaat pembangunan guna meningkatkan
berjumlah 48.260 orang terdiri dari 24.891
kesejahteraannya.
orang laki-laki dan 23.369 orang perempuan.

8| |8
Dari jumlah tersebut, sebanyak 37.197 orang
(77,01%) telah bersekolah di SD dan sisanya
belum/tidak sekolah. Penduduk laki-laki usia 7 –
12 tahun yang telah memasuki SD sebesar
76,96% dan perempuan 77,20%.

Penduduk usia 13 – 15 tahun yang merupakan


penduduk usia SMP berjumlah 22.897 orang
terdiri dari 11.966 orang laki-laki dan 10.931
orang perempuan. Penduduk usia 13 – 15 tahun
yang berada di SMP sebanyak 11.319 orang Gambar 12
(49,43%), terdiri dari laki-laki 5.811 orang Persentase Penduduk Usia 10 Tahun keatas
menurut Pendidikan Tertinggi Ditamatkan di
(48,14%) dan perempuan 5.032 orang Kabupaten Gianyar Tahun 2011
(50,86%). Penduduk usia 13 – 15 tahun yang
belum/tidak sekolah sebanyak 731 orang
Tingkat pendidikan penduduk laki-laki relatif
(3,21%), terdiri dari laki-laki sebanyak 395 lebih baik dibandingkan penduduk perempuan.
orang (3,30% penduduk laki-laki usia 13 – 15 Penduduk laki-laki usia 10 tahun keatas yang
tahun) dan perempuan sebanyak 340 orang tidak pernah sekolah sebesar 5,60% sedangkan
(3,11%). perempuan 9,98%. Penduduk laki-laki usia 10
tahun keatas tidak tamat SD sebesar 10,89%
Jumlah penduduk usia 15 – 18 tahun yang sedangkan perempuan 11,25%. Penduduk laki-
merupakan penduduk usia SMA adalah 22.020 laki usia 10 tahun keatas berpendidikan tertinggi
orang terdiri dari laki-laki 11.418 orang dan SMA keatas sebesar 47,52% sedangkan
perempuan 10.602 orang. Penduduk usia 15 – perempuan 37,00%. Penduduk laki-laki usia 10
18 tahun yang berada di SMA sebanyak 11.340
tahun keatas berpendidikan Diploma sampai S3
orang (51,50%), terdiri dari laki-laki 5.800 orang
(50,80% penduduk laki-laki usia 15 – 18 tahun) sebesar 11,36% sedangkan perempuan 8,22%
dan perempuan 5.540 orang (52,25%). (Gambar 13 dan Gambar 14).
Terdapat 329 orang penduduk usia 15 – 18
tahun yang tidak sekolah terdiri dari laki-laki 197
orang dan perempuan 132 orang.

Tingkat pendidikan penduduk di suatu wilayah


menggambarkan tingkat kualitas sumberdaya
manusia di wilayah tersebut. Kondisi pendidikan
tertinggi penduduk umur berusia 10 tahun
keatas di Kabupaten Gianyar tahun 2011 seperti
disajikan pada Gambar 12, menunjukkan
bahwa penduduk usia 10 tahun keatas yang
tidak pernah sekolah sebesar 7,79% dan tidak
tamat SD sebesar 11,07%. Penduduk usia 10
keatas dengan pendidikan tertinggi SMA keatas
mencapai 42,26%, terdiri dari SMA 32,47%,
Diploma 3,56%, S1 sebesar 5,84%, S2 sebesar
0,36% dan S3 sebesar 0,03% (Dinas
Kependudukan dan Capil Kabupaten Gianyar,
2011). Gambar 13
Persentase Penduduk Laki-Laki Usia 10 Tahun
keatas menurut Pendidikan Tertinggi
Ditamatkan di Kabupaten Gianyar Tahun 2011
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Jumlah SD dan sederajat di Kabupaten Gianyar


tahun 2011 adalah 325 unit yang berarti bahwa
satu unit SD melayani 1.503 penduduk dimana
rasio ini lebih baik dibandingkan rasio rata-rata
Provinsi Bali sebesar 1.555 orang penduduk.
Idealnya satu unit SD melayani 1.600 orang
penduduk. Ini berarti bahwa ketersediaan
jumlah SD telah mencukupi atau memadai untuk
melayani jumlah penduduk yang ada. Jarak
rata-rata satu SD dengan SD lainnya adalah
0,75 km, dengan jarak rata-rata menurut
kecamatan berkisar 0,50 – 1,07 km. Jarak rata-
Gambar 14 rata terdekat antar SD terdapat di Ubud dan
Persentase Penduduk Perempuan Usia 10 Tahun jarak rata-rata terjauh di Payangan.
keatas menurut Pendidikan Tertinggi Ditamatkan di
Kabupaten Gianyar Tahun 2011
Tabel 3
Salah satu ukuran dalam rangka memperoleh Rasio Penduduk terhadap Sekolah menurut Kecamatan
pendidikan oleh penduduk adalah ketersedian di Kabupaten Gianyar Tahun 2011
sekolah di wilayah itu dengan rasio jumlah
penduduk terhadap jumlah sekolah dan jarak
yang relatip dekat dengan tempat tinggalnya,
sehingga akan dapat mendorong keinginan
masyarakat yang semakin besar untuk
mengikuti pendidikan. Jumlah penduduk luas
wilayah dan ketersediaan sekolah menurut
kecamatan di Kabupaten Gianyar tahun 2011
disajikan pada Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat
dihitung rasio penduduk terhadap ketersediaan Sumber: diolah dari data Dinas Pendidikan,
fasilitas pendidikan seperti disajikan pada Tabel Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gianyar
3, serta jarak rata-rata sekolah menurut (2011)
tingkatannya dan kabupaten/kota seperti
disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4
Tabel 2. Jarak Rata-Rata Sekolah menurut Kecamatan di
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Jumlah Sekolah Kabupaten Gianyar Tahun 2011
menurut Kecamatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2011

Sumber: diolah dari data Dinas Pendidikan, Pemuda


dan Olah Raga Kabupaten Gianyar
(2011)
Keterangan: Jarak rata-rata didefinisikan sebagai
jari- jari lingkaran yang jaraknya sama dengan
*) SD dan MI (negeri dan swasta) setengah luas wilayah rata-rata per fasilitas
**) SMP dan MTs (negeri dan swasta) pendidikan di wilayah tersebut, dengan kata lain
***) SMA, MA dan SMK (negeri dan swasta) jarak rata-rata sama dengan akar dari
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan setengah luas wilayah kabupaten/kota dengan
Olah Raga Kabupaten Gianyar (2011) jumlah fasilitas pendidikan

10 |
Jumlah SLTP di Kabupaten Gianyar adalah 45
unit yang berarti bahwa satu unit SLTP melayani Tabel 5.
10.856 orang penduduk. Rasio antara jumlah Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk Provinsi
penduduk dengan jumlah SLTP menurut Bali Tahun 2010
kecamatan berkisar 8.311 sampai 24.328,
terbesar di Blahbatuh dan terendah di
Tegallalang. Standar kebutuhan fasilitas SLTP
yaitu satu SLTP melayani setiap 4.800 jiwa
penduduk. Hal ini berarti jumlah fasilitas SLTP
masih di bawah standar kebutuhan minimum di
seluruh kecamatan. Sedangkan jarak rata-rata
satu SLTP dengan SLTP lainnya adalah 2,02 km,
dimana jarak rata-rata menurut kecamatan
berkisar 1,63 – 3,08 km, terdekat di Ubud dan
terjauh di Payangan.

Jumlah SLTA di Kabupaten Gianyar tahun 2011


adalah 38 unit dengan rasio penduduk terhadap Kesimpulan
SLTA sebesar 12.855, rasio menurut kecamatan
berkisar 9.919 sampai 24,934 tertinggi di Setelah melakukan analisis persepsi,
Tegallalang dan terendah di Gianyar. Standar pengembangan lahan di Kota Sungai (Gianyar)
kebutuhan fasilitas SLTA yaitu untuk setiap menjadi tempat resort adalah hal yang mungkin
4.800 jiwa penduduk dilayani oleh satu unit dilakukan mengingat banyaknya atraksi di
SLTA. Hal ini berarti ketersediaan jumlah SLTA
sekitar DAS Ayung. Manajemen resort tidak
masih dibawah standar kebutuhan di seluruh
bergerak dalam pengelolaan internal semata
kecamatan. Sedangkan jarak rata-rata SLTA di
tetapi secara terbuka manajemen perlu
Kabupaten Gianyar sejauh 2,20 km, menurut
mengaplikasikan kemampuan berkomunikasi
kecamatan berkisar yaitu 1,59 – 4,36 km, jarak
dengan pihak eksternal seperti lingkungan
terdekat di Gianyar dan terjauh di Payangan.
masyarakat lokal, pemerintah setempat, dan
komunitas penting lainnya sehingga keberadaan
Adapun tentang kesehatan masyarakat di DAS resort sangat penting bagi kehidupan
Ayung, adalah sebagai berikut. Menurut data masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, sepuluh
penyakit utama yang diderita penduduk Pengembangan resort bertumpu kepada
Kabupaten Gianyar tahun 2011 disajikan pada eksploitasi alam sehingga harus dapat
Tabel 5. Penyakit infeksi akut lain pada saluran berorientasi kepada lingkungan. Karena itu,
pernafasan bagian atas merupakan jenis hanya resort yang berkualitas yang dapat
penyakit yang paling banyak diderita yaitu mempertahankan kelangsungan pembangunan
sebesar 33,86% dari sepuluh penyakit utama. pariwisatanya.
Penyakit lainnya yang menonjol penyakit terkait
pulpa dan jaringan periopikal, kecelakaan dan Rekomendasi
ruda paksa, sistem otot dan jaringan pengikat,
penyakit lain saluran pernapasan abgain atas, Untuk lebih dapat menganalisis bagaimana
diare, tukak lambung, kulit infeksi, kulit alergi karakteristik dari Kota Sungai memang
dan hipertensi. Penyakit yang cukup menonjol sebaiknya diadakan survei langsung ke tempat
adalah akibat kecelakaan dan ruda paksa yang Kota Sungai itu berada. Penelitian ini masih
menduduki urutan ketiga dengan jumlah sangat minim data dan diharapkan untuk
penderita 6.471 penderita atau Tabel 5. penulisan selanjutnya dapat melengkapi data
dari berbagai sumber lainnya.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT
RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Daftar Pustaka
Soefaat. 1996. Kamus Tata Ruang. Narottama. 2011. Konflik Spatial Antara
Departemen Masyarakat Lokal, Pemerintah, Dan
PU – Dirjen Cipta Karya, Jakarta. Pengelola Akomodasi Pariwisata Di Sungai
Ayung. http://sangikankecil.blogspot.com/.
I G.B. Sila Dharma, Mawiti Infantri Yekti, Gede Diakses pada tanggal: 20 Nopember 2014.
Indra Permana. 2007. Pengaruh Perubahan Tata
Guna Lahan Terhadap Debit Banjir. Berkala http://thetravellingsquid.com. Diakses pada
Ilimiah Teknik Keairan, Bali. tanggal: 29 Desember 2014.

Widiantara dan Artana. 2012. Strategi Buku SLHD Gianyar 2011 - BLH
Pengembangan Sungai Ayung Sebagai Salah
Satu Daya Tarik Wisata Di Desa Bongkasa Data Publikasi Gianyar 2010 – BPS
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, STIPAR Gianyar Dalam Angka – BPS
Triatma Jaya, Bali.
Profil Kabupaten Gianyar – Bappeda
Rudita dan Sitorus. Potensi Obyek
2012.
Wisata Dan Keterpaduannya Dalam RDTR Kawasan Pariwisata Ubud
Pengembangan Kawasan Agropolitan
Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
Jurnal Lanskap Indonesia.

12
| 13
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Tabel 1.
Rangkuman Analisis Persepsi Pengembangan Lahan Kota Sungai di kairo, Mesir. (Sebagai Preseden)

Fungsi Kota
Sungai
(misalnya, Legibility Attractiveness Symbolism Quality of life
isinya silakan
disesuaikan)
Pusat resort kota terbesar di Afrika Terdapat banyak daya tarik di Kota Kairo yang Simbol yang terdapat di Afrika merupakan benua
dan dunia Arab ini dapat dinikmati oleh pengunjung lokal dan Kairo yaitu Piramida. yang memiliki paling
menjadi kota yang internasional, diantaranya adalah: Sangat terkenal karena banyak kota dengan
sangat padat dengan merupakan keajaiban kualitas hidup rendah.
kompleksitas tinggi 1. Piramida Dunia. Seperti yang telah Port Louis, Kairo, dan
karena jumlah dibahas pada sub bab Cape Town adalah kota-
penduduknya yang sebelumnya. kota di Afrika yang
besar. Yakni, sekitar 10 berada di peringkat di
juta di malam hari dan 20 Simbol lainnya adalah bawah 100 dengan
Kairo sebagai Kota menduduki peringkat 91,
juta pada jam-jam kerja
Menara, karena banyak 95, dan 97 menurut
di siang hari.
memiliki menara, hasil survei yang
Kompleksitas itu terjadi terutama menara Masjid. dilakukan Mercer
akibat berkembangnya mengenai kualitas hidup
Kairo menjadi Kairo selama 2012 (Mercer
Raya, yang mencakup Gambar 8. Piramida 2012 Quality of Living
kota-kota di sekitarnya. (http://www.ask-aladdin.com) Survey).
Otomatis banyak orang
di sekitar Kairo yang Nama-nama Piramida yang berada di sekitar
masuk ke ibu kota Mesir Kairo dan dapat dikunjungi adalah: Giza,
itu. Sakkara, Dahshour, Abu Sir, Mydoum, Eleisht,
Hawara, Abu Rawash, Ellahoun.

Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai


makam raja-raja Mesir Kuno yang dikenal
dengan nama firaun. Namun demikian, berabad

14 |
abad lalu piramida sering digunakan sebagai
sasaran penjarahan dan perampok makam
karena para raja-raja membawa harta
kekayaannya dan segala macam artefak guna di
alam baka, sekalipun diberi perlindungan
dengan semacam kutukan-kutukan untuk
mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja
mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan
para bangsawan ditempatkan pada lembah yang
tersembunyi seperti halnya makam Raja
Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan
lengkap. Piramida pun tidak dibuat
sembarangan. Para insinyur Mesir kuno
menghitung dulu jarak piramida dengan
matahari, karena matahari adalah salah satu hal
terpenting dalam kehidupan masyarakat Mesir
kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui
kehebatan mereka dalam membangun piramida
yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu,
harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi
pembangunan piramida pun luar biasa
banyaknya. Pembangunan piramida
membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun
dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu
budak, dan banyak yang nyawanya melayang.
Piramida terbesar berada di Giza.

| 15
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

2. The Great Sphinx

Gambar 9. The Great Sphinx.


(http://www.ask-aladdin.com)

Sphinx merupakan patung singa


berkepala manusia diyakini merupakan
kepala Khufu. Sphinx adalah patung
monumental, patung kerajaan pertama yang
benar-benar kolosal di Mesir, dikenal sebagai
The Great Sphinx of Giza, adalah simbol
nasional Mesir, baik kuno dan modern. Ini telah
mengaduk imajinasi penyair, sarjana, petualang
dan wisatawan selama berabad-abad dan telah
juga menginspirasi banyak spekulasi tentang
umurnya, artinya, dan rahasia yang mungkin
terkandung di dalamnya.

16 |
3. Benteng Saladin

Gambar 10. Benteng Saladin.


(http://www.ask-aladdin.com)

Saladin Citadel atau Benteng Saladin dari Kairo


adalah salah satu tempat wisata paling populer
di Mesir. Bukit Muqattan pernah terkenal dengan
pandangan yang besar di kota dan mengalami
puncaknya pada penguasa Ayyubiyah Salah Al-
Din yang berhasil melindunginya dari Tentara
Salib. Disini terdapat Masjid Muhammad Ali yang
bertengger di puncak benteng, sehingga disebut
sebagai Benteng Muhammad Ali. Masjid ini
dibangun antara 1828 dan 1848 di jaman Tusun
Pasha, putra sulung Muhammad yang meninggal
pada 1816.

Sekitar 1860-an benteng berhenti menjadi pusat


pemerintahan ketika Khedive Ismail pindah ke
istana yang baru dibangun yaitu Istana Abdin di
lingkungan Ismailiya. Selain itu ada dua masjid

| 17
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

lainnya; Al-Nashir Muhammad dan Sulaiman


Pasha, masjid pertama gaya Benteng Ottoman.
Sungguh ini merupakan keajaiban alam buatan
masyarakat Mesir

4. The Egyptian Museum of Antiquities

Gambar 11. The Egyptian Museum of Antiquities.


(http://www.ask-aladdin.com)

Museum ini adalah rumah bagi koleksi antik


bangsa Mesir kuno dan memiliki 120.000
koleksi. Pemerintah Mesir mendirikan museum
pada tahun 1835 di dekat Taman Ezbekeyah.
Museum ini segera pindah ke Boulaq pada tahun
1858 karena bangunan aslinya terlalu kecil
untuk menampung semua artefak. Pada tahun
1855 tak lama setelah artefak dipindahkan,
Archduke Maximilian dari Austria diberi semua
artefak. Dia menyewa seorang arsitek Perancis
untuk merancang dan membangun sebuah
museum baru untuk barang antik. Gedung baru
itu akan dibangun di tepi Sungai Nil di Boulaq .
Pada tahun 1878 setelah gedung museum
selesai kemudian mengalami beberapa

18 |
kerusakan kecil, banjir dari Sungai Nil
menyebabkan barang antik selanjutnya
direlokasi ke museum lain di Giza. Artefak tetap
di Giza sampai 1902 ketika museum dipindah
hingga saat ini di Tahrir Square.

5. Khan El-Khalili Bazaar

Gambar 12. Khan El-Khalili Bazaar


(http://www.ask-aladdin.com)

Bagi yang sedang melakukan perjalanan wisata


muslim atau umrah plus Mesir di Kairo, kurang
lengkap rasanya jika tidak menyempatkan diri
mampir ke Pasar Khan el-Khalili. Di sini,
pengunjung bisa merasakan atmosfer Mesir
yang orisinal. Pasar Khan el-Khalili merupakan
favorit wisatawan untuk membeli barang oleh-
oleh khas Mesir.

| 19
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

6. Cairo Tower

Gambar 13. Cairo Tower


(http://www.ask-aladdin.com)

20 |
7. Gereja St. Barbara, church of St. Sergio, dan
Hanging Church

Gambar 14. Gereja St. Barbara, church of St.


Sergio, dan Hanging Church
(http://www.ask-aladdin.com)

Pada masa kristen berkembang, Old Cairo


menjadi pusat agama di Mesir. Jejak pengaruh
kristen di sini ditandai dengan adanya tujuh
bangunan yang bernilai sejarah, yaitu Coptic

| 21
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Museum, Hanging Church (gereja Bunda Maria).


Berada di dalam didinding, di dekat pintu air
yang dibangun Romawi ini banyak disebut
sebagai gereja tertua di Cairo.

Bangunan bersejarah lainnya adalah gereja St.


George, gereja St. Sergius (Abu Serga),
sinagogaBen Ezra – tempat ibadah pemeluk
yahudi dan gereja St. Barbara yang
didedikasikan untuk seorang gadis yang
berkorban untuk orang tuanya.

8. The Ben Ezra Synagogue

Gambar 15. The Ben Ezra Synagogue


(http://www.ask-aladdin.com)

22 |
9. Museum Koptik

Gambar 16. Museum Koptik


(http://www.ask-aladdin.com)

Museum ini merupakan bukti sejarah perjalanan


penyebaran Kristen Koptik di Mesir. Di dalamnya
terdapat beberapa benda dan buku lama yang
menyengkut Kristen Koptik.

| 23
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

10. Masjid (Refai, Mohamed Ali, Ahmed Ben


Tulun, Amro Ibn Elass, Sultan Hassan, El
Hakim).

Gambar 17. Masjid-masjid di Kairo


(http://www.ask-aladdin.com)

Masjid Ibnu Tulun dibangun pada tahun 876-


879 dimasa pemerintahan Ahmad Ibn Tulun,
penguasa Mesir pertama dari dinasti Ibnu Tulun
yang berkuasa di Mesir selama 135 tahun.
Masjid yang sudah berumur ratusan tahun
namun cukup terawat baik ini menjadi salah
satu peninggalan masa kejayaah Islam di Mesir.
Masjid ini juga menjadi masjid tertua kedua di
Mesir setelah Masjid Amr Bin Ash.
Masjid ini berada di tengah tengah kawasan Al-
Qatai yang merupakan bekas kota keluarga
kerajaan dinasti Ibnu Tulun, Al-Qatai berada

24 |
sekitar dua kilometer dari wilayah kota tua Al-
Fustat. Di Al-Basatin, al-Saliba Street, Kairo,
Mesir.

11. The Pharaonic Village


Sebuah Desa yang memperlihatkan bagaimana
kebudayaan masyarakat Mesir, seperti
menanam padi, membuat kertas dan menulis
hieroglif. Cocok dijadikan wisata budaya.

| 25
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)
Tabel
Tabel
26
26 Pariwisata di Kairo, Mesir.
Pengembangan Lahan fokus

Faktor bahasan Deskripsi ringkas Catatan Kekhasan


Karakteristik pengembangan Memanfaatkan view di pinggiran sungai sebagai Terdapat banyak attractiveness di sekitar sungai Nil seperti
lahan tempat singgah pariwisata. Piramida dan Sphinx.
Fokus industri tersebut Pengembangan lahan sebagai area Villa dan Resort Masing - masing industri tersebut saling mendukung.
juga dibuat semacam perjalanan menyusuri sungai Memiliki simbiosis mutualisme sehingga dapat mendongkrak
menggunakan Nile Cruise. pertumbuhan ekonomi industri di suatu kota.

Aktor-aktor kunci Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta. Pemerintah khusus yang mengurus sungai Nil disebut Nile
Water Sector.
Persyaratan lokasi Tersedianya fasilitas-fasilitas lengkap untuk
menunjang kegiatan tersebut.

“Salah satu resort di pinggiran Sungai Nil”


Analisis peluang pengembangan Pengembangan potensi kawasan sungai, selain Seluruh potensi tersebut dapat berkaitan sehingga saling
menjadi wadah kegiatan kebudayaan atau festifal, mendukung satu sama lainya. Menimbulkan dampak yang
dapat menjadi obyek sarana transportasi alternative, sangat positif bagi pengembangan lahan.
sehingga menciptakan daerah wisata, yang juga turut
menghidupkan industry resort didalamnya.
Dampak tata ruang Jika pengembangan lahan tepian sungai di kelola Terjadi multiplayer effect terhadap kawasan sekitar DAS Nil,
dengan matang dan metode yang tepat, dampak Kairo.
pengembangan lahan di arashiyama sebagai pusat
wisata & resort menjadi sangat positif.

26
Pengembangan Lahan focus Pariwisata di Kairo, Mesir dan peluangnya untuk diimplementasikan di Indonesia.

Faktor bahasan Rekomendasi implementasi di Indonesia Catatan Kesiapan


Karakteristik pengembangan Memanfaatkan lahan tepian sungai secara maksimal, Belum maksimalnya penggunaan dana yang diberikan oleh
lahan berintegrasi dan berkelanjutan tanpa meninggalkan Pemerintah daerah
esensi budaya di dalamnya.
Fokus industri tersebut Arung Jeram di DAS Ayung, Gianyar, Bali sebagai Telah ada beberapa kegiatan atau perayaan tahunan yang
pusat resort. dilakukan di tepian Sungai
Aktor-aktor kunci Harus dilakukan integrasi antar stakeholder. Walaupun pihak masyarakat dan pemerintah telah bergerak
untuk mengembangkan wilayah menjadi daerah wisata,
namun belum ada system yang menyatukan antara para
stakeholders.
Persyaratan lokasi Mempunyai kualitas visual yang baik dan terdapat Sudah banyak pihak swasta yang memberikan modal untuk
fasilitas-fasilitas untuk melakukan berbagai kegiatan membuka lokasi arung jeram dengan memanfaatkan aliran
pariwisata. Sungai Ayung di Gianyar, Bali.

Analisis peluang pengembangan Pengembangan lahan dengan konsep Kegiatan arung jeram di Sungai Ayung menjadi daya tarik
mengkolaboraasikan potensi yang ada, sehingga wisata alam tersendiri yang memiliki view pedesaan yang
pengembangan-pengembangan lahan tersebut saling masih asri, cocok untuk wisatawan kota yang ingin
mensuport satu sama lainnya. menikmati pemandangan desa di sekitar DAS Ayung.
Dampak tata ruang Penataan ruang dan wilayah pengembangan ditepi Resort dan villa di sekitar tebing Sungai Ayung dapat
sungai akan sesuai dengan yang tertera pada peta, menimbulkan longsoran, hal ini harus diperhatikan dari segi
rute wisatawan pun telah tersusun dengan rapi manajemen pengembangan lahannya.
sehingga wisatawan dapat mengunjungi berbagai
tempat wisata dalam satu tur.

| 27
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Tabel 4
Peluang Pengembangan Lahan Berbasis Pariwisata di Kairo, Mesir untuk diimplementasikan di Indonesia

Peluang Pengembangan di Indonesia


Obyek
Potensi Permasalahan
Sejalan dengan perkembangan industri pariwisata di Bali yang amat
pesat, perkembangan jumlah penduduk juga semakin padat. DAS
Ayung, yang sebenarnya merupakan public property, terkadang
Sungai Ayung berdasarkan penggunaan air dimanfaatkan
menjadi private property yang sering menimbulkan konflik dalam
untuk air irigasi dan juga sebagai sumber air baku air minum
pemanfaatannya. Diantara adalah konflik kepentingan antara
Penggunaan (PDAM), air MCK, pertanian dan peternakan, serta aktifitas masyarakat lokal, pemerintah serta investor, seperti konflik antara
religius disamping juga dikembangkan sebagai objek wisata
pengusaha pariwisata, konflik pengusaha pariwisata dengan
arung jeram (rafting).
masyarakat lokal, investor dengan pengelola lembaga Subak. Konflik
lain seperti pelanggaran-pelangggaran sempadan jurang/sungai oleh
pihak pengusaha pariwisata maupun karena pemukiman warga.
DAS Ayung bukan seperti DAS Nil yang dapat dilalui oleh
kapal-kapal besar sebagai sarana rekreasi dan transportasi,
Lokasi lokasi DAS Ayung hanya cocok untuk digunakan sebagai Fasilitas harus dilengkapi
sarana rekreasi rafting.
Waktu operasional dapat dipublikasikan melalui media
Waktu Adanya prioritas dalam hal pembangunan berkelanjutan
informasi terpadu
Merubah orientasi masyarakat akan sungai sebagai beranda depan
dari kegiatan menjadi kendala yang sulit karena sebagain besar
System persampahan, drainase, dan jaringan lainnya harus
PSU masyarakat tepian sungan di Indonesia kebutuhan akan air bagi
semua terpadu
kehidupan sehari-hari masih berorientasi ke sungai (seperti mandi dan
mencuci)

28
Tampilan
lingkungan

DAS Ayung memiliki view alam pedesaan yang cukup eksotis


untuk dijadikan sarana pariwisata.

Ruang-ruang dirancangan dan disediakan untuk berbagai Produk perencanaan belum berfungsi optimal dan Program yang
Alat/cara
kalangan pebisnis diarahkan pemerintah belum tata ruang belum cukup menjadi unsur
kompensasi
cukup menarik arah inventasi.
ekonomi
Sudah cukup memadai untuk dijadikan kawasan resort di Belum adanya posko keamanan, maka, harus dibuat posko-posko
Kecukupan
rancangan fisik Gianyar Bali, tetapi memang belum seindah penataan di keamanan lingkungan di setiap jeram agar jikalau terjadi kecelakaan
Sungai Nil. dapat ditangani langsung.
Akibat pembangunan akomodasi pariwisata yang tidak memperhatikan
tata ruang, bencana tanah longsor mulai membayangi. Di Sungai
Ayung, Desa Sayan, Ubud, Gianyar, kondisi tebingnya sangat
Pemeliharaan memprihatinkan. Kawasan yang tahun sebelumnya tampak
Lingkungan terbangun di sekitar Sungai Ayung harus
kualitas menyegarkan pandangan mata karena hijaunya kawasan tersebut kini
diperhatikan seperti villa, hotel, resort, dan restoran agar
lingkungan mulai berubah dengan munculnya bangunan-bangunan sarana
tidak merusak lingkungan. Seperti di Sungai Nil yang memiliki
terbangun/ pariwisata. Sebuah fasilitas-fasilitas pariwisata berupa vila mulai
tim khusus tersendiri untuk mengelola Sungai Nil.
binaan bermunculan yang tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Tebing
Sungai Ayung yang dahulunya hijau ditumbuhi pepohonan kini
berubah gersang akibat ditumbuhi bangunan vila. Hal ini tentunya
membuat daya serap air di kawasan tersebut makin berkurang. Tanah
| 29
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)
Tabel
30
longsor pun tak bisa dielakkan. Seperti tampak pada bagian timur
Sungai Ayung. Longsoran tanah tampak terjadi di kawasan tersebut,
yang di atasnya terdapat sebuah bangunan hotel yang diduga kuat
belum mengantongi izin. Sumber Bali Post yang enggan dikorankan ini
menyebutkan aktivitas pembangunan hotel tersebut dilakukan sekitar
setahun yang lalu. Hotel yang dibangun di tanah milik warga Banjar
Kutuh, Sayan, Ubud ini sama sekali tidak memperhatikan kawasan
serapan air. Akibatnya, selain longsor, banjir tak bisa dihindari
bilamana terjadi hujan lebat.

30
Visi Pengembangan Lahan Kota Sungai Berbasis Pariwisata di Kairo, Mesir untuk diimplementasikan di Indonesia

Kualitas lingkungan
Landasan Penggunaan lahan Tampilan lingkungan Kecukupan rancangan fisik binaan
Terdapat standar
penggunaan lahan yang Saat Alur Sungai di Strukturkan Setiap bangunan yang didirikan di pembangunan pemukiman
ditetapkan oleh pemerintah kembali, Wilayah Perkotaan menjadi sekitar DAS Ayung arus memenuhi melibatkan partisipasi
Aman
daerah. aman dari masalah banjir. ijin agar dapat mengurangi resiko masyarakat.
bencana longsor atau banjir.
Teknologi (material
Sungai utama dan Anak-anak bangunan, pendukung
Tampilan alami dari alam diekspos Sungainya Saling terhubung dan bangunan) yang diterapkan
Pengembangan wisata
pada wilayah pengembangan. Tidak mempunyai image yang khas dari pada lingkungan binaan
menekankan nilai-nilai
Nyaman menambahkan elemen-elemen masing-masing alurrnya, seperti tidak menganggu interaksi
budaya di dalamnya.
modern yang kontras dengan suasana pedesaan yang khas di para penghuni/ pemakai
konsep wisata. Gianyar Bali. lingkungan binaan
tersebut.
Daerah dikembangkan
menjadi kawasan wisata,
Tidak menghilangkan kealamian dengan berbagai fasilitas
Berbagai fasilitas telah di berikan didalamnya yag saling
lingkungan namun justru
Sungai sebagai sumber air oleh pemerintah maupun swasta mendukung satu sama lain
Produktif menonjolkan hal tersebut sebagai
dan sarana rekreasi untuk mensuport kawasan wisata serta lahan yang akan
daya tarik wisata
berkembang memerlukan
pemeliharaan dan
pengendalian
Perlu adanya kerja sama
diantara para stake holder
Tidak menimbulkan efek negatif untuk mengembangkan
Konsistensi memperluas Menjaga kealamian lingkungan
Berkelanjutan terhadap lingkungan, tidak kawasan tersebut bersama-
RTH (sempadan sungai) sekitar DAS Ayung
menimbulkan banjir dan longsor sama, hingga regenerasi
berikutnya.

| 31
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ANALISIS PERSEPSI DARI PENGEMBANGAN LAHAN KOTA SUNGAI SEBAGAI PUSAT RESORT DI AFRIKA (STUDI KASUS: KOTA KAIRO, MESIR)

Tabel 6
Pertimbangan Lokasional dan Ruang Pengembangan Industri Strategis Pariwisata di kairo,
Mesir untuk diimplementasikan di Indonesia

Pertimbangan Lokasional Pertimbangan Ruang


Analisis kebutuhan lokasi Analisis sediaan lokasi Analisis kebutuhan ruang Analisis sediaan ruang
Pengembangan sungai sebagai kawasan Pengembangan sungai di pedesaan Penggunaan bangunan-bangunan Belum tertatanya keteraturan ruang-
wisata yang memiliki fasilitas-fasilitas sebagai kawasan wisata namun bersejarah di Kairo Mesir sebagai tujuan ruang fisik secara maksimal pada
penunjang yang saling mendukung satu belum sempurnanya korelasi dengan wisata, tidak ada di DAS Ayung, Gianyar kawasan pengembangan lahan wisata
sama lain. fasilitas fasilitas penunjang yang ada. Bali. di DAS Ayung.

Tabel 7
Kebijakan yang Terkait

Keterkaitan keterkaitan keterkaitan


Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan dengan UU Keterkaitan dengan dengan UU dengan UU
Benua Afrika
UU 26/2007 UU 27/2007 32/2009 UU 32/2004 25/2004 7/2006
Pusat Resort Pengembangan
Perencanaan sumber daya air
Pengembangan dan
kegiatan pelestarian pengelolaan perizinan jangka panjang pada sungai untuk
pengendalian ruang  Konsistensi
sumber daya dan pemanfaatan
untuk pembangunan penyediaan RTH membangun di sekitar untuk kegiatan
pariwisata kawasan kebutuhan sumber
kawasan pariwisata  Pengendalian sungai. yang lebih
pesisir dan pulau – air baku untuk
yang harus polusi air. prioritas.
pulau kecil. kebutuhan
berkelanjutan
masyarakat sehari-
hari.

32

Anda mungkin juga menyukai