Anda di halaman 1dari 3

RTRW Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat

3.2.4. Kondisi Hidrologi


Kabupaten Pangandaran dilalui oleh satu sungai besar, yaitu sungai Citanduy
yang merupakan muara bagi beberapa sungai kecil dengan muara terakhir
sungai Citanduy ini adalah Sagara Anakan. Sungai Citanduy ini mengalir dari
Panumbangan sampai Kalipucang.
Kabupaten Pangandaran berada dalam 3 Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu
DAS Cijulang, DAS Cimedang, dan DAS Citanduy. Luasan masing-masing DAS
yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Pangandaran dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

Tabel 3.6 DAS di Kabupaten Pangandaran


No Nama DAS Luas (Ha)
1 DAS Cijulang 56.006,35
2 DAS Cimedang 34.929,51
3 DAS Citanduy 21.887,50
Grand Total 112.823,37
Sumber: Diolah dari Peta RBI, 2014

Hidrologi di Kabupaten Pangandaran dibedakan dalam 2 estimasi produktivitas


air tanah, yaitu:
 Akuifer dengan aliran melalui celahan dan ruang antar butir. Akifer dengan
produktivitas air sangat tinggi dengan kedalaman 10 meter terdapat pada
fisiografi perbukitan bergelombang (lereng 15-40%). Komposisi litologi
merupakan vulkan yang terdiri dari breksi gunung berapi, lava dan tufa,
batu pasir, pasir tufaan, batu lanau, batu lempung sisipan lignit dan
konglomerat. Akifer ini terdapat di Kecamatan Pangandaran dan Parigi.
 Akuifer dengan aliran melalui celahan, rekahan dan saluran. Akifer ini
terdapat dengan produktivitas sangat besar mencapai 10 ¡V100 liter/detik.
Terdapat pada fisiografi datar bergelombang dengan komposisi litologi
alivium terdiri dari lempung, lanau, pasir dan kerikil. Penyebarannya
terdapat di Kecamatan Cijulang dan Cimerak.

Air tanah dangkal di Kabupaten Pangandaran di kawasan pantai berasal


langsung dari peresapan air hujan. Muka air tanah sangat bervariasi berkisar

Bab 3 – Gambaran Umum Wilayah


3-15
Buku Fakta Analisis
RTRW Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat

antara 2-9 m, pH berkisar antara 6-9 setempat menunjukkan angka yang cukup
tinggi. Mata air banyak dijumpai di daerah kaki bukit di daerah batu gamping
dan breksi vulkanik. Debit mata air bervariasi diantara 0,2 l/detik hingga 20
l/detik bahkan ada juga yang mencapai 100 l/detik. Mata air di sekitar
Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi sudah dimanfaatkan oleh PDAM
untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sekitar. Kabupaten
Pangandaran memiliki sumber air baku (mata air) yang merupakan milik
Pemda yaitu:
1. Mata air Kalisodong Desa Selasari Kecamatan Parigi, Debit 105,0 C/det;
2. Mata air Guhahawu Desa Selasari Kecamatan Parigi, Debit 7,5 C/det;
3. Mata air Madasari Desa Masawah Kecamatan Cimerak, Debit 7,5 C/det;
4. Mata air Cijumleng Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih, Debit 32,5 C/det.

Peta sebaran DAS di Kabupaten Pangandaran dapat dilihat pada gambar di


bawah ini.

Bab 3 – Gambaran Umum Wilayah


3-16
Buku Fakta Analisis
Gambar 3.7. Peta Hidrologi Kabupaten Pangandaran

Bab 3 – Gambaran Umum Wilayah


3-17
Buku Fakta Analisis

Anda mungkin juga menyukai