5.1. APRESIASI
5.1.1. Apresiasi Gambaran Umum Wilayah
A. Kondisi Fisik Dasar
1. Geografi dan Fisiografi
Kabupaten Tabanan, salah satu Kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian
tengah Pulau Bali (pada arah timur barat) dan berada pada bgain selatan
pegunungan Pulau Bali. Secara geografis terletak diantara 080-14’ 30” – 080 30’ 07”
LS dan 1140 54’52” – 1150 12’57” BT. Luas wilayah Kabupaten Tabanan adalah 839,33
km2 atau sekitar 14,89% dari luas daratan Provinsi Bali. Secara administratif
Kabupaten Tabanan terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan terdiri atas 123
desa. Rincian kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Tabanan dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
USTEK V-1
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
USTEK V-2
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
$ (2055 m)
G. Sangiyang $
(2097 m) G. Adeng
8 °20'
8 °20'
(1811 m)
$ KEC . B AT U R I T I
G. Bat ukaru
(2276 m)
KEC . P U PU A N
500 - 1000 m
Luas : 265,29 km sq (31,61%)
KEC . P EN E BE L
KEC . S ELE M AD E G B AR A T
DEG
RGA
EMA
KEC. MA
. SEL
UR
TIM
8 °30'
8 °30'
KEC
N
100 - 500 m
EG
ITA
AD
AN
MB
BAN
RA
SE
KE
. TA
C.
C.
K EC
KE
KE
25 - 100 m
Luas : 107,90 km sq (12,86%)
I
N
DIR 0 - 25 m
KE
W E C. Luas : 16,39 km sq (1,95%)
KE
S
5 0 5
Kilometer
Sebagai salah satu untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan
dengan kemiringan dii bawah 40% pada umumnya dapat diusahakan asalkan
persyaratan lain untuk penentuan kesesuaian lahan terpenuhi. Sedangkan lahan
dengan kemiringan diatas 40% perlu mendapatkan perhatian bila akan disajikan
usaha budidaya.
USTEK V-3
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan air tanah yang disebut “aquifer”.
Jenis-jenis air tanah adalah (1) air tanah dangkal, yaitu bila air hujan/air
permukaan hanya meresap sampai muka air tanah yang berada di atas lapisan
rapat air, umumnya mempunyai kedalaman kurang dari 50 m; (2) air tanah dalam,
yaitu air tanah yang terletak di antara dua lapisan kedap air, letaknya biasanya
cukup jauh dari permukaan tanah; dan (3) mata air, yaitu air di dalam tanah
mengalir pada lapisan tanah berpasir atau berkerikil, atau mengalir melalui celah
pada lapisan kedap air. Tempat keluarnya air di permukaan tanah ini disebut mata
air.
Tipe iklim Kabupaten Tabanan secara umum termasuk tipe AW, yang merupakan
iklim hujan tropis bermusim. Tipe hujan dicirikan oleh turunnya hujan bermusim
(bulan November sampai Mei), dan adanya musim kemarau pada bulan April
sampai September.
Suhu rata-rata mencapai 270 C dengan suhu terendah 240 C dan suhu tetinggi 300
C. Kelembaban udara berkisar antara 74-77% dan curah hujan tahunan rata-rata
berkisar antara 2.155-3.292 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth dan
Fergusson, Kabupaten Tabanan secara dominan termasuk kedalam tipe iklim C
dan D, hanya sebagian kecil daerahnya termasuk ke dalam tipe iklim A yaitu
wilayah pegunungan Batukaru dan Kawasan Bedugul.
USTEK V-4
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel 2.6 Luas Wilayah dan Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Tabanan
Tahun 2007
No. Kecamatan Luas Persentase Luas Persentase Keringgian dari
Wilayah Wilayah (%) dibanding Luas Permukaan Laut
(km2) Bali (%) (dpl)
1. Selemadeg 52,05 6,20 0,92 0-1879
2. Kerambitan 42,39 5,05 0,75 0-196
3. Tabanan 51,40 6,12 0,91 0-275
4. Kediri 53,60 6,39 0,95 0-123
5. Marga 44,79 5,34 0,80 174-446
6. Baturiti 99,17 11,82 1,76 465-2082
7. Penebel 141,98 16,92 2,52 159-2276
8. Pupuan 179,02 21,33 3,18 597-1807
9. Selemadeg Barat 120,15 14,31 2,13 1-716
10. Selemadeg Timur 54,78 6,53 0,97 0-526
Kabupaten Tabanan 839,33 100,00 14,90 0-2276
Sumber: Tabanan Dalam Angka Tahun 2008
Ditinjau dari kemiringan lahan, sebagian besar lahan Kabupaten Tabanan berada
pada kemiringan lereng 15 - 40% yaitu luasnya 365,67 km2 (43,57%), tersebar luas
terutama di wilayah bagian barat. Lahan dengan kemiringan lereng 2 - 15% dengan
luas 249,61 km2 (29,74%) tersebar luas terutama di wilayah bagian timur. Lahan
dengan kemiringan di atas 40% seluas 136,53 km2 (16,27%) terdapat di daerah
pegunungan bagian utara dan sebagian di sisi barat perbatasan dengan Kabupaten
Jembrana. Sedangkan lahan dengan kemiringan 0 - 2% seluas 10,43 km2 (10,43%)
mendominasi daerah pantai.
Sebagai salah satu syarat untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan
dengan kemiringan di bawah 40% pada umumnya dapat diusahakan asalkan
USTEK V-5
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
USTEK V-6
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
D . Be r ata n
$
Batuan G. Pohen,
G. Pohen G. Sangiyang, & G. Lesung
$ (2055 m)
G. Sangiyang $ Luas : 136,50 km sq (16,26%)
(2097 m) G. Adeng
(1811 m)
$
8 °20'
8 °20'
G. Batukaru KEC . B AT U R IT I
(2276 m)
KEC . P U PU A N
DEG
Luas : 118,42 km sq (14,11%)
EMA
RGA
. SEL
KEC. MA
UR
TIM
KEC
8 °30'
8 °30'
N
EG
ITA
AD
AN
MB
LEM
BAN
RA
SE
KE
. TA
Tufa Endapan Lahar Buyan,
C.
C.
K EC
Beratan & Batur
KE
KE
Formasi Palasari
Luas : 9,67 km sq (1,15%) Luas : 453,57 km sq (54,04%)
I
N DIR
KE
C.
W E
KE
S
5 0 5
Kilometer
Batuan tertua yang yang ditemukan adalah batuan hasil muntahan Gunung Api
Jembrana seperti Gunung Klatakan, Gunung Merbuk, dan Gunung Patas yang
terdiri dari lava, breksi dan tufa. Batuan ini menyelimuti daerah sekitar Kaliukir,
Munduk, Tinggading hingga Surebrata. Juga ditemui di dekat Desa Kerambitan.
Batuan ini terbentuk pada era kuarter bawah sekitar 6 juta tahun lalu. Batuan yang
lebih muda adalah tufa dan endapan lahar Buyan-Beratan dan Batur yang
terbentuk pada era Kwarter. Batuan ini menutupi sekitar setengah Kabupaten
Tabanan, terutama daerah bagian Selatan. Sementara pada daerah pegunungan
terdapat dua formasi batuan yaitu batuan hasil ekstrusi Gunung Batukaru dan
batuan gunung api dari kerucut – kerucut subresen Gunung Pohen, Gunung
sangiang, dan Gunung Lesong.
Jenis-jenis batuan menurut luasnya di Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut :
a. Batuan Gunung Berapi Batukaru luasnya 120,79 km2 (14,39%)
b. Tufa endapan lahar Buyan, Beratan dan Batur luasnya 453,57 km2 (54,04%)
c. Batuan Gunung Pohen dan Gunung Sangiang luasnya 136,50 km2 (16,62%)
d. Batuan Gunung Api Jembrana, Breksi, Tufa dari Gunung Klatakan dan Batuan
tergabung luasnya 118,42 km2 (14,11%)
e. Endapan Alluvial pada Danau Beratan luasnya 0,38 km2 (0,05%)
f. Formasi Palasari luasnya 9,67 km2 (1,15%)
USTEK V-7
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
D . Be r ata n
$
G. Pohen Regosol
$ (2055 m)
G. Sangiyang $
(2097 m) G. A deng
(1811 m)
$
8 °20'
8 °20'
G. B at ukaru KEC . B AT U R I T I
(2276 m) Andosol
KEC . P U PU A N
KEC . P EN E B E L
Latosol
KEC . S ELE M AD E G B AR A T
DEG
EMA
RGA
. SEL
KEC. MA
UR
TIM
KEC
8 °30'
8 °30'
N
EG
ITA
AD
AN
MB
LEM
BAN
RA
SE
KE
. TA
C.
C.
K EC
KE
Alluvial
KE
I
N DIR
KE
C.
W E
KE
S
5 0 5
Kilometer
USTEK V-8
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
4. Hidrogeologi
Kabupaten Tabanan mempunyai karakteristik hidrologi yang beragam sehingga
secara relatif memiliki sumber daya air yang kaya dibandingkan wilayah lainnya di
Bali. Karakteristik hidrologi tersebut meliputi sungai, danau, mata air tanah.
a) Sungai
Di wilayah Kabupaten Tabanan terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran
sepanjang tahun. Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai
yang cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran sungai (DAS), yaitu :
1. Daerah aliran sungai Tukad Yeh Empas luasnya 100,82 km2. daerah aliran
sungai ini sepenuhnya berada di Kabupaten Tabanan dan bermuara di
perbatasan Desa Sudimara dan Pangkung Tibah.
2. Daerah aliran Tukad Yeh Ho luasnya 135,76 km2. Semua daerah aliran sungai
ini terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di perbatasan
Kecamatan Selemadeg Timur dan Kerambitan.
3. Daerah aliran sungai Tukad Balian luasnya 152,9 km2. Semua daerah aliran
sungai terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada Surabrata,
Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat.
Sungai-sungai besar lainnya yang bermuara di wilayah Kabupaten Tabanan
yaitu Tukad Yeh Sungi (panjang 40,5 km) bermuara di Desa Braban (Kecamatan
Kediri), Tukad Yeh Abe (panjang 9,3 km) bermuara di perbatasan Kecamatan
Kerambitan dan Tabanan, Tukad Yeh Matan (panjang 13,5 km) bermuara di
perbatasan Desa Berembeng dan Tegalmengkeb, dan Tukad Yeh Otan (panjang
24,0 km) bermuara di Desa Antap, seperti terlihat pada Gambar 2.6.
115°00 ' 115°10 ' 115°20 '
D . Be r ata n
$
G. P ohen
$ (2055 m)
G. S angiyang $
(2097 m) G. A deng
(1811 m)
$
8 °20'
8 °20'
G. B at ukaru KEC . B AT U R IT I
(2276 m)
KEC . P U PU A N
KEC . P EN E BE L
1. Tukad Yeh Sungi
2. Tukad Tantangan
3. Tukad Ketikan
4. Tukad Yeh Empas
5. Tukad Celukapuh
K E C . S E LE M A D E G B A R A T 6. Tukad Yeh Abe
DEG
RGA
18
17 8. Tukad Yeh Ho
16
. SEL
KEC. MA
UR
8 °30'
15
EG
14
ITA
AD
AN
12
BAN
RA
KE
. TA
C.
K EC
KE
KE
9
14. Tukad Pedungan
8 15. Tukad Balian
7
16. Tukad Silah
I 17. Tukad Bakung
N 6 DIR
5 KE
4 C. 18. Tukad Meceti
W E
KE
S
19. Tukad Pesudangan
5 0 5 3
Kilometer 2
1
USTEK V-9
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Dari sekian sungai yang ada di Kabupaten Tabanan baru 3 (tiga) sungai yang
telah di inventarisasi memiliki potensi untuk dikembangkan program
penyadapan sungai yaitu Tukad Balian, Tukad Yeh Empas, dan Tukad Sungi.
Tukad Balian mempunyai debit aliran andal sebesar 380 lt/detik, Tukad Yeh
Empas 200 lt/detik dan Tukad Sungi 430 lt/detik sehingga hasil penyadapan air
sungai dari tiga sungai tersebut adalah 1.010 lt/detik atau 31,85 juta m3/tahun
(Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Bali, 2000).
b) Danau
Kabupaten Tabanan memiliki sebuah danau dari empat danau yang ada di
Provinsi Bali, yaitu Danau Beratan. Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul
pada ketinggian sekitar 200 m dpl, memiliki luas permukaan air 3,85 km 2 dan
luas daerah tangkapan air 13,4 km2. Danau ini memiliki kedalaman rata-rata 12,8
m dan kedalaman maksimum 20 m, serta volume airnya 49,22 juta m3.
d) Waduk
Kabupaten Tabanan memiliki sebuah waduk yang baru saja dibangun pada
tahun 2008 yaitu Waduk Telaga Tunjung. Waduk Telaga Tunjung terletak di
Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan dengan luas daerah tangkapan
waduk 81,50 km2, volume tampungan efektif 1.159.640 m3, dan luas genangan
USTEK V - 10
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
waduk 16,50 km2. Waduk ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air
irigasi di Kecamatan Kerambitan dan sekitarnya serta sebagai sumber air bersih.
D . Be r ata n
8 °20'
8 °20'
KEC . B AT U R I T I
KEC . P U PU A N
KEC . P EN E BE L
KEC . S ELE M AD E G B AR A T
DEG
EMA
RGA
. SEL
KEC. MA
UR
TIM
KEC
8 °30'
8 °30'
N
EG
ITA
AD
AN
MB
LEM
BAN
RA
Keterangan:
SE
KE
. TA
C.
C.
KE
5 0 5
Kilometer
USTEK V - 11
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Penyediaan air bersih di Kabupaten Tabanan dikelola oleh PDAM dan saat ini
masing-masing unit pengelolaan sudah ada di tingkat Kecamatan. Penyediaan air bersih
untuk PDAM di Kabupaten Tabanan lebih banyak memanfaatkan sumber mata air.
Penyediaan air bersih di tingkat Kecamatan yang tidak dijangkau oleh PDAM, untuk
penyediaan air bersih dalam skala kecil sebagian dikelola oleh lembaga desa (PAMDES).
Penduduk desa/lembaga desa mengelola untuk memenuhi kebutuhan air minum secara
swadaya.
Perkembangan dan aktivitas masyarakat saat ini telah mengalami peningkatan
sehingga peningkatan prasarana air minum sangat mendesak dilakukan. Penyediaan air
minum baik yang dilakukan PDAM maupun PAMDES perlu dilakukan evaluasi sistem
jaringan secara menyeluruh baik menyangkut kebutuhan air baku maupun peningkatan
sistem jaringan baik di tingkat transmisi maupun distribusi.
Berdasarkan Laporan PDAM Kabupaten Tabanan tahun 2010 menunjukkan
kapasitas produksi air minum masing-masing unit bila dibandingkan dengan yang
mampu didistribusikan ke pelanggan masih tersisa sebesar 10 % hingga 15 %. Kapasitas
produksi air minum PDAM secara keseluruhan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
mendatang sangat terbatas dan berpengaruh terhadap menurunnya tingkat pelayanan.
Gambaran umum sistem penyediaan air bersih eksisting PDAM Kabupaten
Tabanan adalah sebagai berikut :
- Unit Kota Tabanan dan Kecamatan Kediri
Untuk pelayanan kota kecamatan Tabanan sumber air baku yang digunakan dari
sumber Mata Air Gembrong, Mata Air Gangsang dan Riang Gede. Sistem
pendistribusian Kota Tabanan dan Kediri sebagian besar masih menjadi satu
kesatuan. Sumber air baku untuk pelayanan kota kecamatan Kediri dari Sumber Mata
Air Dedari, Gangsang dan IPA Nyanyi. Kapasitas produksi air minum untuk pelayanan
kota Tabanan dan Kediri saat ini sangat terbatas dan pengembangan jaringan
distribusi sangat tergantung dari pengambilan kapasitas sumber yang tersedia.
Permasalahan pengembangan SPAM Kota Tabanan adalah sebagai berikut:
Sistem jaringan distribusi utama (JDU) eksisting sebagian kondisi pemipaan sudah
tua dan rawan kebocoran.
Kemampuan kapasitas produksi saat ini sangat terbatas.
Peningkatan pengambilan sumber mata air Gembrong perlu sosialisasi atau dicari
sumber mata air yang lain yang cukup potensial seperti Mata air Metaum.
Pengembangan wilayah perkotaan dan peningkatan aktifitas masyarakat di daerah
ini sangat cepat.
Harus segera dilakukan rencana pengembangan SPAM.
USTEK V - 12
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
- Unit Selemadeg
Unit Selemadeg meliputi : Desa Bajera, Desa Wanagiri, Desa Belimbing, Desa
Lalanglinggah, IKK Pupuan dan Mundeh. Sistem distribusi pada unit Selemadeg
memanfaatkan sumber mata air terdekat dengan daerah pelayanan. Sumber mata
yang dimanfaatkan : Mata air Arca, Kikihan, Makori, Pujungan, Dukuh. Untuk unit
Selemadeg, pengembangan daerah pelayanan terutama Selemadeg Barat perlu dicari
alternatip sumber air yang lain seperti pemanfaatan air tanah.
- Unit Kerambitan
Pada unit Kerambitan meliputi : Desa Batuaji, Desa Tanguntiti, Desa Megati, Desa
Gadungan, Desa Gunung Salak, IKK Kerambitan. Sumber air baku yang dimanfaatkan
pada sistem ini ; Mata air Beji Panes, Mata air Kelepud, Mata air Tista, Mata air Riang
Gede, Mata air Kerotok dan IPA Selemadeg. Kapasitas sumber mata air yang tersedia
pada unit ini sangat terbatas dan perlu dicari alternatip sumber air yang lain untuk
rencana pengembangan air minum.
- Unit Penebel
Yang termasuk unit Penebel : IKK Penebel, IKK Marga, Desa Penatahan dan Desa
Apuan. Sumber air baku untuk IKK Penebel dan Desa Penatahan berasal dari Sumber
mata air Gembrong. Sedangkan untuk pelayanan IKK Marga berasal dari Mata air
Gangsang, Dedari dan Desa Apuan dengan sumber mata air Pangangian. Kapasitas
produksi air minum saat ini sangat terbatas dan sangat diperlukan rencana
pengembangan SPAM IKK.
- Unit Baturiti
Pada unit Baturiti ini meliputi : Desa Perean Timur, Desa Luwus, Desa Candi Kuning,
Desa Baturiti, Desa Perean dan Desa Mekar Sari. Sumber mata air yang dimanfaatkan
pada masing – masing daerah pelayanan adalah sebagai berikut :
Desa Perean Timur dengan sumber mata air Kacangan.
Desa Luwus denga Sumber MA. Beji Temacun
Desa Candi Kuning, Desa Baturiti dengan sumber air Danau Beratan.
Desa Perean dengan sumber MA. Tasakan.
Desa Mekar Sari dengan sumber MA. Kerobokan.
Kondisi sistem penyediaan air minum pada unit ini hampir sama dengan unit yang
lain yakni kapasitas sumber mata air dan produksi air sangat terbatas. Hal yang perlu
dilakukan mendesak adalah rencana induk pengembangan air baku dan pengembangan
SPAM Kota maupun SPAM IKK.
USTEK V - 13
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Sumber air baku untuk penyediaan air minum PDAM Kabupaten Tabanan
sebagian berasal dari sumber mata air dan air permukaan dengan sistem pengolahan IPA
Nyanyi. Gambaran umum mengenai kondisi kapasitas sumber dan produksi untuk
masing-masing unit/cabang yang ada di Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel III-2 . Kapasitas sumber dan produksi untuk masing-masing unit/cabang PDAM
Tabanan
Nama Tahun Sistem Kapasitas Kapasitas Kapasitas Keterangan/
No Intake/ Pembuatan Pengaliran Sumber Terpasang Produksi Kondisi
Sumber (lt/dtk) (lt/tk) (lt/dtk)
I Kota Tabanan & Sekitarnya
1 M A Gembrong 1990 Grafitasi 264.00 181.00 72.66 Baik
2 M A Gangsang 2009 Perpompaan 30.00 30.00 28.00 Baik
3 M A Riang Gede 1932 Grafitasi+Perpompaan 85.00 85.00 55.02 Baik
Sub Jumlah 379.00 296.00 155.68
4 M A Beji Mumbul 1997 Perpompaan 12.00 12.00 10.21 Baik
5 IPA Nyanyi 1997 Perpompaan 1,200.00 50.00 33.47 Baik
6 M A Dedari 1996 Perpompaan 89.00 89.00 83.35 Baik
Sub Jumlah 1,301.00 151.00 127.03
Jumlah 1,680.00 447.00 282.71
II Unit Selemadeg
7 M A Kikihan 1984 Grafitasi 9.00 6.10 6.10 Baik
8 IPA Antap 1997 Perpompaan 250.00 5.00 3.69 Baik
9 M A Arca 1996 Grafitasi 7.00 3.40 3.40 Baik
10 M A Pangkung Kidang 1996 Grafitasi 12.00 6.30 6.30 Baik
11 M A Mekori 1991 Grafitasi 15.00 5.54 5.54 Baik
Sub Jumlah 293.00 26.34 25.03
12 IPA Lalang Linggah 1997 Perpompaan 1,700.00 5.60 5.60 Baik
13 M A Beji Pujungan 1996 Grafitasi 5.00 3.02 3.02 Baik
14 Yeh Hae 2008 Perpompaan 25.00 15.00 4.15 Baik
15 M A Beji Dukuh 1995 Perpompaan 9.00 4.00 2.31 Baik
Sub Jumlah 1,739.00 27.62 15.08
Jumlah 2,032.00 53.96 40.11
III Unit Kerambitan
16M A Beji Panes 1992 Perpompaan 30.00 30.00 30.00 Baik
17IPA Telaga Tunjung 2008 Perpompaan 250.00 20.00 6.83 Baik
18M A Kelepud Dalang 1993 Grafitasi 45.00 5.00 3.87 Baik
19M A Beji Tista 1996 Perpompaan 10.00 5.00 2.91 Baik
M A Riang Gede 1932 Grafitasi+Perpompaan 40.00 29.98 Baik
20 M A Beji Kesiut 1984 Grafitasi 5.00 3.00 3.00 Baik
21 M A Beji Krotok 1992 Grafitasi 5.00 5.00 3.74 Baik
22 IPA Selemadeg 2006 Perpompaan 7.00 5.00 2.04 Baik
Sub Jumlah 392.00 73.00 82.37
IV Unit Penebel
23 M A Katos 1984 Grafitasi 120.00 9.00 6.40 Baik
M A Gembrong 0.00 7.42 Baik
M A Gangsang 1997 Grafitasi 21.50 21.50 15.11 Baik
24 M A Pengangian 1993 Grafitasi 15.00 6.50 3.77 Baik
Sub Jumlah 156.50 37.00 32.70
V Unit Baturiti
25 Danau Beratan ( Candi Kuning ) 1993 Perpompaan 120.00 18.00 18.00 Baik
Danau Beratan ( Baturiti ) 1993 Perpompaan 17.00 17.00 Baik
26 M A Tasakan 1995 Grafitasi 12.00 6.50 6.50 Baik
27 M A Kacagan 1992 Grafitasi 9.00 8.00 8.00 Baik
28 M A Kerobokan 1998 Perpompaan 20.00 8.00 7.84 Baik
29 M A Beji Temacun 1994 Grafitasi 8.00 3.50 3.50 Baik
Sub Jumlah 169.00 61.00 60.84
Total Kapasitas 4,429.50 671.96 498.73
USTEK V - 14
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
B. Reservoar
Kapasitas reservoar yang terdapat pada sistem penyediaan air bersih PDAM
Kabupaten Tabanan sangat tergantung pada kebutuhan air bersih dan tingkat pelayanan
pada masing-masing unit Kecamatan. Reservoar untuk menampung keperluan
penyediaan air bersih juga untuk memonitor pemakaian air bersih.
USTEK V - 15
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
jaringan transmisi yaitu pengaliran dari sumber berupa Mata air menuju reservoar.
Sedangkan pengaliran dengan sistem gravitasi pada pengaliran dari sumber baik mata air
maupun air sungai.
Saat ini sistem perpipaan distribusi belum menggunakan sistem Zoning sehingga
semua sumber air baku masuk ke reservoar dan dialirkan ke seluruh wilayah pelayanan,
sehingga jika terjadi kendala akan sulit untuk mendeteksi dan menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan segera. Sistem ini banyak kelemahannya terutama dalam
operasional dan untuk evaluasi kemampuan sistem serta untuk mengetahui apakah
sistem yang terpasang sudah dimanfaatkan secara optimal atau belum.
Perpipaan yang digunakan mempunyai diameter bervariasi antara 150 mm sampai
dengan 25 mm dari jenis PVC, pipa diameter 75 mm sampai dengan 350 mm dari jenis
GSP serta ada pula pipa diameter 100 mm sampai dengan 500 mm dari jenis Baja.
D. Tingkat Pelayanan
Berdasarkan laporan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Provinsi Bali (2007), tingkat cakupan pelayanan air bersih PDAM di kota Tabanan sudah
mencapai 74,57 % dan pelayanan PDAM di pedesaan baru mencapai 46.65 %, sedangkan
penyediaan air bersih yang dilakukan oleh Non PDAM pelayanan sudah mencapai 21.87
%. Tingkat pemakaian air tertinggi untuk rumah tangga di Kota Tabanan mencapai 20,1
m³/sambungan rumah/bln atau setara dengan 170 liter/orang/hari.
USTEK V - 16
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel III-3 Kondisi Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Kabupaten Tabanan
No Intake/ Pembuatan Pengaliran Sumber Terpasang Produksi Kondisi Distribusi Terjual Kehilangan %
2 M A Gangsang 2009 Perpompaan 30.00 30.00 28.00 Baik 138.12 92.94 45.18 32.71
4 M A Beji Mumbul 1997 Perpompaan 12.00 12.00 10.21 Baik 8.30 6.72 1.58 19.04
5 IPA Nyanyi 1997 Perpompaan 1,200.00 50.00 33.47 Baik 29.12 26.49 2.63 9.03
6 M A Dedari 1996 Perpompaan 89.00 89.00 83.35 Baik 66.47 39.22 27.25 41.00
II Unit Selemadeg
USTEK V - 17
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
No Intake/ Pembuatan Pengaliran Sumber Terpasang Produksi Kondisi Distribusi Terjual Kehilangan %
12 IPA Lalang Linggah 1997 Perpompaan 1,700.00 5.60 5.60 Baik 5.10 4.17 0.93 18.24
15 M A Beji Dukuh 1995 Perpompaan 9.00 4.00 2.31 Baik 2.24 1.83 0.41 18.30
18 M A Kelepud Dalang 1993 Grafitasi 45.00 5.00 3.87 Baik 3.11 2.23 0.88 28.30
19 M A Beji Tista 1996 Perpompaan 10.00 5.00 2.91 Baik 2.06 1.34 0.72 34.95
M A Riang Gede 1932 Grafitasi+Perpompaan 40.00 29.98 Baik 29.04 19.99 9.05 31.16
22 IPA Selemadeg 2007 Perpompaan 7.00 5.00 2.04 Baik 1.61 1.22 0.39 24.22
USTEK V - 18
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
No Intake/ Pembuatan Pengaliran Sumber Terpasang Produksi Kondisi Distribusi Terjual Kehilangan %
M A Gangsang 1997 Grafitasi 21.50 21.50 15.11 Baik 14.30 9.85 4.45 31.12
24 M A Pengangian 1993 Grafitasi 15.00 6.50 3.77 Baik 3.47 2.57 0.9 25.94
V Unit Baturiti
26 M A Tasakan 1995 Grafitasi 12.00 6.50 6.50 Baik 25.94 17.31 8.63 33.27
USTEK V - 19
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel 3.28 Rangkuman Kondisi Eksisting SPAM PDAM Tirta Amertha Buana
Kabupaten Tabanan
KONDISI
Unit Kota
1
Tabanan
M.A.
Mata Air √ √ √ √
Gembrong
M.A.Gangsan
Mata Air √ √ √ √
g
M.A.Riang
Mata Air √ √ √ √
Gede
M.A.Beji
Mata Air √ √ √ √
Mumbul
IPA Nyanyi √ √ √ √
IPA Antap √ √ √ √
USTEK V - 20
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
KONDISI
Air
IPA Lalang
Permukaa √ √ √ √
Linggah
n
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Pujungan
Air
Yeh Hae Permukaa √ √ √ √
n
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Dukuh
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Panes
Air
IPA Telaga
Permukaa √ √ √ √
Tunjung
n
M.A. Kelepud
Mata Air √ √ √ √
Dalang
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Tista
Unit
3
Kerambitan
M.A. Riang
Mata Air √ √ √ √
Gede
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Kesiut
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Krotok
Air
IPA
Permukaa √ √ √ √
Selemadeg
n
M.A.
4 Unit Penebel Mata Air √ √ √ √
Gembrong
USTEK V - 21
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
KONDISI
Gangsang
M.A.
Mata Air √ √ √ √
Pengangian
Danau
Air
Beratan
Permukaa √ √ √ √
(Candi
n
Kuning)
Danau Air
Beratan Permukaa √ √ √ √
Unit Baturiti (Baturiti) n
M.A.
Mata Air √ √ √ √
Kerobokan
M.A. Beji
Mata Air √ √ √ √
Temacun
Tabel 3.29 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Tabanan
Jumlah Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
KK Air Air
Sudimara 1920 802 262 80 - -
Bongan 1588 1392 96 64 - -
Gubug 1326 694 255 230 - -
Dauh Peken 2598 2508 62 22 - -
USTEK V - 22
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel 3.30 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Tabanan
Jumlah Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
KK Air Air
Pangkung Tibah 362 134 102 126 - - -
Belalang 727 207 25 299 196 - -
Beraban 1435 1344 53 38 - - -
Buwit 714 474 - 236 4 - -
Cepaka 538 413 - 78 47 - -
Kaba-Kaba 1469 719 293 207 246 - -
Pandak Gede 1208 829 206 253 - - -
Bengkel 704 476 152 12 64 - -
Pejaten 953 654 - 187 112 - -
Nyitdah 927 719 17 125 16 - -
Pandak Bandung 672 342 91 227 12 - -
Nyambu 633 325 - 308 - - -
Kedriri 1434 1414 16 10 - - -
Abiantuwung 1574 579 43 952 - - -
Banjar Anyar 1658 1331 94 233 - - -
Sumber : Kecamatan Kediri Dalam Angka (BPS), 2010
Tabel 3.31 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Kerambitan
Jumlah Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
KK Air Air
Tibu Biu 560 178 40 327 15 - -
Kelating 749 671 38 40 - - -
Penarukan 859 664 - 61 21 - -
Belimbing 685 359 - 18 - - -
Tista 503 811 3 144 - - -
Kerambitan 825 855 - 13 1 - -
Pangkung 855 668 - - - - -
Karung
Kukuh 682 920 2 - 12 - -
Baturiti 920 617 - - - - -
Meliling 629 1145 5 - 7 - -
Sembung Gede 1185 834 - 20 20 - -
USTEK V - 23
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel 3.32 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Selemadeg
Timur
Jumla Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
h KK Air Air
Tegal Mengkeb 768 759 - 8 1 - -
Beraban 485 300 - 185 - - -
Tangguntiti 786 730 - 26 30 - -
Mambang 974 970 - 3 1 - -
Bantas 925 859 - 35 31 - -
Gadungan 1011 961 - 35 15 - -
Megati 893 859 - 24 10 - -
Gunung Salak 539 508 - - 31 - -
Dalang 720 701 - - 19 - -
Gadung Sari 363 336 - 24 3 - -
Sumber : Kecamatan Selemadeg Timur Dalam Angka (BPS), 2010
Tabel 3.33 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Selemadeg
Timur
Jumlah Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
KK Air Air
Antap 732 708 - - 24 - -
Bajra 1299 1299 - - - - -
Berembeng 763 731 - - 32 - -
Serampingan 526 508 - - 18 - -
Selemadeg 799 732 - 54 12 - -
Pupuan 313 293 - 10 10 - -
Sawah
Wanagiri 719 688 - - 31 - -
Wanagiri 601 577 - - 24 - -
Kauh
Manikyang 304 272 - - 32 - -
Bajera Utara 376 359 - - 17 - -
Sumber : Kecamatan Selemadeg Dalam Angka (BPS), 2010
USTEK V - 24
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Tabel 3.34 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Selemadeg
Barat
Jumla Pompa Sumu Mata Lainnya
Desa PDAM Sungai
h KK Air r Air
Lalang Linggah 1189 750 20 100 319 - -
Antosari 570 570 - - - - -
Tiying Gading 716 400 - 220 96 - -
Lumbung 594 - - - - - -
Lumbung Kauh 360 - - - - - -
Mundeh 800 640 - 40 60 60 -
Mundeh Kangin 613 - - - 613 - -
Angkah 689 100 - 20 190 379 -
Mundeh Kauh 463 189 - - 278 - -
Selabih 448 100 - - 448 348 -
Bengkel Sari 419 - - - - 419 -
Sumber : Kecamatan Selemadeg Barat Dalam Angka (BPS), 2010
Tabel 3.35 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Penebel
Jumla Pompa Lainny
Desa PDAM Sumur Mata Air Sungai
h KK Air a
Penebel 994 456 - - 538 - -
Pitra 506 334 - - 172 - -
Buruan 489 142 - - 347 - -
Biaung 509 - - - 509 - -
Babahan 801 196 - - 605 - -
Senganan 1506 - - - 1506 - -
Jatiluwih 811 - - - 811 - -
Mengesta - - - - 752 - -
Wongaya Gede 752 - - 26 781 - -
Tengkuduk 807 - - - 609 - -
Penatahan 480 298 - 64 118 - -
Rejasa 410 - - - 410 - -
Riang Gede 803 - - - 803 - -
Jegu 898 - - - 898 - -
Tajen 730 - - - 730 - -
Pesagi 503 - - - 503 - -
Tinggalingah 420 - - - 420 - -
Sangketan 571 - - - 571 - -
Sumber : Kecamatan Penebel dalam Angka (BPS), 2010
Tabel 3.36 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Baturiti
Jumlah Pompa
Desa PDAM Sumur Mata Air Sungai Lainnya
KK Air
Perean 1008 845 163 -
Luwus 1475 1475 - -
Mekarsari 1176 728 448 -
Angseri 967 - 967 -
USTEK V - 25
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Jumlah Pompa
Desa PDAM Sumur Mata Air Sungai Lainnya
KK Air
Apuan 1079 972 107 -
Bangli 1243 500 302 441
Baturiti 4592 1132 406 54
Batunya 861 116 745 -
Antapan 868 - 868 -
Candikuning 1666 1466 - 200
Perean 589 366 223 -
Tengah
Perean 918 790 128 -
Kangin
Sumber : Kecamatan Baturiti dalam Angka (BPS), 2010
Tabel 3.37 Sistem Bukan jaringan Perpipaan yang terdapat di Kecamatan Pupuan
Jumlah Pompa Mata
Desa PDAM Sumur Sungai Lainnya
KK Air Air
Belatungan 674 - - 39 635 - -
Kebon 811 - 17 121 673 - -
Padangan
Belimbing 1263 207 - - 1056 - -
Sanda 487 - 1 - 486 - -
Batungsil 837 - - - 821 16 -
Pajugan 1517 - - - 1517 - -
Pajahan 602 - - - 602 - -
Munduk Temu 1070 - - - 1076 - -
Pupuan 771 533 - - 238 - -
Bantiran 1174 402 - - 772 - -
517 - - - 517 - -
412 - - - 412 - -
Karya Sari 538 - - - 538 - -
Sai 530 - - - 530 - -
Sumber : Kecamatan Pupuan dalam Angka (BPS), 2010
G. SPAM Perdesaan
Sistem penyediaan air minum untuk sistem perdesaan lebih banyak dikelola oleh
masyarakat dan bersifat swakelola dengan menggunakan sistem organisasi yang
sederhana. Di Kabupaten Tabanan terdapat beberapa kelompok yang mengelola SPAM
perdesaan. Sumber air yang digunakan dalam sistem penyediaan air minum perdesaan ini
lebih banyak menggunakan sumber mata air yang ada di wilayah desa setempat. Untuk
pembiayaan pembuatan jaringan pipanya ada yang bersumber dari swadaya masyarakat
desa selaku pengguna air, dan ada pula yang mengajukan usulan dana ke Pemerintah
Daerah Kabupaten Tabanan. Sedangkan untuk biaya pengelolaannya sepenuhnya di
tanggung oleh masyarakat pengguna air.
USTEK V - 26
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Berikut ini adalah tabel uraian kelompok SPAM Perdesaan yang ada di Kabupaten
Tabanan per wilayah kecamatan.
Tabel 3.38 Tabel Uraian Kelompok PAMDES di tiap Kecamatan Di Kabupaten
Tabanan
Jumlah
Nama Organisasi
Tahun Desa/Dusun Penduduk Kondisi
Pengelola
Terlayani
2004 - Dsn. Antagana, Desa Tiying 65 KK Dusun Antagana Baik
Gading, Kec. Selemadeg
Barat
2005 - Desa Belatungan, Kec. - Perkebunan untuk -
Pupuan Pencucian kopi
USTEK V - 27
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Jumlah
Nama Organisasi
Tahun Desa/Dusun Penduduk Kondisi
Pengelola
Terlayani
2008 - Desa Angsri, Kec. Baturiti 110 KK Desa Angsri Baik
- Desa Bantiran, Kec. Pupuan 400 KK Desa Bantiran Baik
- Desa Gunung Salak, Kec. 100 KK Desa Gunung Salak Baik
Selemadeg Timur
- Br. Gunung Sari, Uma Kayu, 280 KK Br. Gunung Sari Baik
Desa Jatiluwih, Kec. Penebel
- Desa Riang Gede, Kec. 350 KK Desa Riang Gede Baik
Penebel
- Desa Tangguntiti, Beraban, 850 KK PDAM Baik
Tegal Mengkeb, Kec.
Selemadeg Timur
- Dsn. Antagana, Desa tiying 65 KK Dsn. Antagana Baik
Gading, Kec. Selemadeg
Barat
- Desa Tua, Kec. Marga 190 KK Desa Tua Baik
2009 - Dsn. Singin dan Gamongan, 260 KK PDAM Baik
Kec. Selemadeg
USTEK V - 28
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Jumlah
Nama Organisasi
Tahun Desa/Dusun Penduduk Kondisi
Pengelola
Terlayani
Gading, Kec. Selemadeg
Barat
- Dsn. Uma Poh, Desa Bangli, 224 KK Dsn. Uma Poh Baik
Kec. Baturiti
2011 - Dsn. Apit Yeh, Desa Bangli, 224 KK Dsn. Apit Yeg Baik
Kec. Baturiti
USTEK V - 29
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Gambar Sistem Penyediaan Air Minum PDAM dan Non PDAM Kabupaten Tabanan
USTEK V - 30
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
USTEK V - 31
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Kartografi
Photogrametri
Interpolasi
Interpolasi
USTEK V - 32
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Ilmu Komputer/MIS
Bidang Aplikasi:
graphics
Manajemen SDA
visualization
Perencanaan
database GIS
Geologi
system administration
Eksplorasi Mineral
security
Ilmu Kebumian : Kehutanan
Geodesi Pemasaran
Dalam gambar di atas dapat dipahami bahwa GIS memerlukan pemahaman secara
multi disiplin untuk dapat dikembangkan secara optimal. Penguasaan bidang aplikasi
tertentu masih memerlukan penguasaan bidang lain seperti ilmu Kartografi dan ilmu
USTEK V - 33
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
komputer, demikian juga sebaliknya. Penguasaan GIS tidak dapat dilakukan hanya
dengan menguasai satu atau dua bidang saja dan mengabaikan bidang lain..Langkah
dasar pembuatan GIS adalah membuat klasifikasi semua obyek yang ada di permukaan
bumi berdasarkan kriteria atau topik tertentu. Klasifikasi data akan sangat tergantung
pada sistem GIS yang akan dikembangkan. Sedangkan langkah pembuatan GIS
diterangkan seperti pada gambar berikut :
Wilayah Admistrasi
Struktur dan
Infrastruktur
Karakteristik Hidrologi
Stasiun
Monitor
Master Plan, Land Use
Kenampakan
alam
Jalan
Data Raster
Orthophoto
INPUT DATA
TAMPILAN DAN
PELAPORAN TRANSFORMASI DAN
ANALISIS
USTEK V - 34
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
a.
Mudah dipelajari dan dioperasikan sehingga pengembangan di kemudian hari
tidak mengalami kesulitan khususnya menyangkut sustainability dan
operasionalnya.
b. Perintah-perintah dilakukan dengan mudah tanpa harus selalu menghafalkan
perintah. Icons dan
c. Space file data yang dibutuhkan relatif kecil sehingga dapat menampung
ribuan jenis data sehingga tidak memerlukan hard disk dengan kapasitas
sangat besar atau menetapkan suatu komputer khusus.
Kemampuan MapInfo secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan melakukan import file grafis dalam berbagai macam
format.
b. Fungsi-fungsi database dapat dilakukan secara langsung di dalam program
MapInfo
c. Mempunyai berbagai macam kemampuan tampilan, yaitu : Map, Browser, dan
Grafik. Selain itu juga dapat secara bersamaan menampilkan sekaligus
beberapa file dan melakukan updating data secara otomatis bilamana pada
tampilan lain ada data yang dirubah.
d. Dapat membuat suatu tampilan beberapa file (layer) seolah-olah menjadi satu
layer (Seamless layer).
e. Mempunyai kemampuan untuk membuat peta berdasarkan tema tertentu
(thematic map) dengan berbagai macam tipe dan template tematik dengan
menggunakan atribut data yang ada pada obyek layer yang bersangkutan.
f. Mempunyai kemampuan untuk membuat workspace yang akan menyimpan
semua setting dan tampilan baik map, browser, maupun grafis dan
membukanya kembali di lain waktu, dimana kesemuanya akan ditampilkan
dengan setting yang sama saat disimpan dalam workspace.
g. Mempunyai sistem perintah yang komprehensif yang ditampilkan dalam
bentuk icons maupun pull down menu.
h. Menyediakan ribuan peta siap pakai yang sudah jadi dan fungsi yang
memungkinkan untuk membuat peta lain berdasarkan peta tersebut.
i. Mempunyai kemampuan untuk menampilkan layout window, yaitu suatu
tampilan yang akan digunakan untuk mengatur tata letak dan skala peta serta
browser-nya dan selanjutnya dicetak menggunakan media printer atau plotter.
USTEK V - 35
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Proyeksi peta adalah suatu usaha untuk menggambarkan permukaan bumi atau
bagian permukaan bumi yang lengkung ke suatu bidang datar. Beberapa distorsi yang
mencakup konformalitas (conformalicy), jarak, arah, skala dan area akan dihasilkan oleh
proses ini. Beberapa metoda proyeksi akan meminimalisasikan beberapa distorsi namun
juga akan memaksimalkan distorsi lain. Sehingga sistem proyeksi akan berusaha
mempertahankan satu aspek namun mengabaikan aspek yang lain. Ada beberapa metoda
proyeksi yang berusaha untuk mendapatkan agar distorsi yang terjadi sekecil mungkin.
Seperti diterangkan di atas, peta adalah media untuk menampilkan obyek di
permukaan bumi di atas bidang datar (kertas atau media lain). Untuk itu, maka suatu
peta harus mempunyai syarat syarat tertentu sebagai berikut:
a.Mempunyai sistem koordinat dan proyeksi tertentu.
Gambar Proyeksi Silindris Gambar Proyeksi Kerucut
b. Mempunyai Petunjuk arah utara. Sebuah peta yang tidak mempunyai petunjuk
arah utara tidak bisa disebut sebagai peta meskipun gambar yang ditampilkan
di atasnya sangat lengkap. Hal ini dikarenakan peta tersebut akan menyulitkan
pemakainya khususnya dalam melakukan orientasi terhadap daerah yang
bersangkutan. Sering dijumpai sebuah peta tidak mempunyai petunjuk arah
utara, namun orientasinya ditentukan oleh arah grid pada peta tersebut baik
berupa graticule Lintang dan Bujur maupun grid Easting (X) maupun Northing
(Y).
c. Mempunyai keterangan (legenda) dan notasi. Sebuah peta harus mempunyai
keterangan yang menyangkut semua obyek yang disajikan dalam lembar peta.
USTEK V - 36
PENDATAAN AIR MINUM BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS KABUPATEN TABANAN
Semua obyek yang ditampilkan baik menggunakan simbol, jenis garis, warna
dan bentuk arsiran (shading) suatu luasan tertentu harus dilengkapi
keterangan yang menyangkut obyek yang digambarkan tersebut.
d. Mempunyai Keterangan skala. Sering dijumpai peta tidak mempunyai
keterangan mengenai skala baik itu skala garis atau teks yang menerangkan
tentang skala peta yang digunakan. Nilai skala peta sering ditunjukkan dengan
nilai grid di peta, sehingga jarak antara dua grid dapat diukur jaraknya di atas
peta dan jarak sebenarnya berdasarkan nilai grid yang dituliskan dalam lembar
peta tersebut. Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya merupakan
nilai skala peta yang bersangkutan.
USTEK V - 37