Hidayat Chusnul Chotimah1 Junior Perdana Sande2 Eri Dwi C3 Dwi Rizqia
Yusvarini4 Seunghoon Hong5
Abstrak
Paradigma keamanan saat ini telah berkembang dari sekedar keamanan
yang berfokus pada negara dan batas-batasnya dengan menggunakan kekuatan
militer sebagai strategi menjaga stabilitas negara kemudian meluas pada aktor
individu dan menyangkut aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kebebasan
politik. Konsep keamanan tradisional yang berfokus pada militer dianggap belum
bisa memberi jaminan keamanan kepada masyarakat di suatu negara. Dari sinilah
kemudian keamanan berubah haluan dari negara menjadi individu dan ancaman
tidak lagi hanya berupa militer tetapi juga non-militer. Ide tentang keamanan
manusia pun membuat keamanan dan pembangunan menjadi saling
bersinggungan. Keduanya kemudian menjadi satu pada tahun 1994 pada saat
UNDP meluncurkan Human Development Report yang secara eksplisit berfokus
pada topik keamanan manusia. Dalam laporan ini juga dijelaskan bahwa ancaman
terhadap keamanan manusia dapat dikelompokkan menjadi tujuh kategori dimana
salah satunya adalah keamanan ekonomi. Dalam konteks keamanan ekonomi, di
dalam paper ini akan membahas lebih jauh cakupan dari keamanan ekonomi yang
tidak hanya berfokus pada actor negara tetapi juga individu. Oleh sebab itu, ada
dua tingkat analisis dalam yang akan dibahas dalam konteks perkembangan
keamanan ekonomi dalam konsep human security. Pertama, pada level negara dan
antar-negara (inter-state), di mana ekonomi diperlakukan sebagai faktor penentu
keamanan negara, dan dampak keamanan negara pada kemakmuran ekonomi
diperhitungkan dalam pertimbangan ekonomi. Kedua, pengembangan teori
ekonomi dihadapkan dengan keamanan ekonomi non-negara seperti entitas sosial
yaitu individu.
1. Pendahuluan
Menjelang berakhirnya Perang Dingin, negara-negara Selatan telah
menderita kekacauan ekonomi akibat dari praktek kolonialisasi yang terjadi pada
masa Perang Dunia. Aturan kolonial telah menciptakan distorsi sosial dan ekonomi
di negara-negara Selatan. Dua proses pada era kolonialisasi juga memberikan
1
Dosen Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta
2
Alumni Magister Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
3
Alumni Magister Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
4
Alumni Magister Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
5
Saemaul Globalization Foundation
Hidayat Chusnul Chotimah, dkk - Perkembangan Aspek...| 66
kerugian struktural. Pertama, uang tunai atas hasil tanaman perkebunan dan
ekstraksi bahan baku diekspor ke negara-negara industri maju (Utara) yang
mengabaikan aspek pertanian. Kedua, bentuk industrialisasi diperkenalkan di
beberapa daerah untuk mendukung barang primer yang diimpor dari negara-negara
maju, sehingga mengabaikan industri lokal dan memperburuk ketergantungan atas
produksi dari negara-negara maju (Ahmed, 2004:117). Munculnya rezim
perdagangan global pasca Perang Dunia II juga dijadikan sebagai alat untuk
melayani kepentingan ekonomi negara-negara maju dengan mengekstraksi
kekayaan dari negara-negara Selatan. Negara-negara industri maju terus
memproduksi barang yang bernilai tinggi dengan disuplai bahan baku dan tenaga
kerja murah dari negara-negara Selatan, sehingga kemudian hal tersebut
memperlebar ketidaksetaraan antara Utara-Selatan. Tatanan ekonomi internasional
yang terbentuk pasca Perang Dunia II, melahirkan beberapa signifikan paralel
dengan pendahulunya di era kolonial. Di mana menurut Nef, Periode Pasca-
kolonial menandakan tata ekonomi dunia yang jauh lebih terpusat, konsentris, dan
dilembagakan yang mendasari komponen perdagangan, keuangan, dan
perlindungan hak-hak milik bisnis internasional (Ahmed, 2004:118).
66
67 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 1
dan beban bunga). Hal ini sangat mengurangi dana yang tersedia dan yang
dibutuhkan untuk investasi di bidang kesehatan, pendidikan, subsidi makanan dan
daerah kritis lainnya dari belanja publik. Misalnya, antara tahun 1983 dan 1993,
IMF menerima $2.9 milyar yang lebih besar dari pinjaman yang sebelumnya
diberikan. Sementara, pada tahun 1973, total hutang internasional dari negara-
negara Selatan sekitar $100 miliar. Data ini menunjukkan bahwa globalisasi dan
tatanan ekonomi internasional telah berdampak pada keamanan ekonomi dan
keamanan manusia, yang mengarah pada peningkatan dalam kemiskinan
(ketidakamanan ekonomi), kelaparan (rawan pangan) dan penyakit (ketidakamanan
kesehatan) sehingga memperdalam ketidakamanan manusia, dan menetapkan
konteks kausal mendasar untuk ketidakamanan di tingkat nasional. (Ahmed,
2004:121). Oleh sebab itu, makalah ini akan memfokuskan pada aspek keamanan
ekonomi dalam dimensi keamanan manusia (human security) dengan menganalisis
bagaimana arti penting dimensi ekonomi dalam keamanan manusia? bagaimana
hubungan keamanan ekonomi dengan aspek keamanan lainnya dalam human
security? dan bagaimana tantangan dan perkembangan konsep keamanan ekonomi?
2. Pembahasan
2.1. Dimensi Ekonomi dalam Human security
Pasca perang dingin isu keamanan yang berubah dari high politic issues ke
low politic issues menjadikan konstelasi tiap negara berbeda-beda dalam
menanggapi perubahan tersebut. Barry Buzan menegaskan bahwa konsep
keamanan mengalami pergeseran isu-isu keamanan tradisional menuju pada isu
keamanan non-tradisional terutama pada people oriented yang berkembang
menjadi multidimensional seperti ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkaitan
dan tidak terpisahkan satu sama lain (Buzan, 1991:433). Barry Buzan menyatakan
terdapat lima dimensi yang saling terkait, yakni : military, political, economic,
societal dan environmental. Permasalahan keamanan saat ini lebih kompleks tidak
hanya terbatas pada persaingan kekuatan negara besar dunia, namun telah melewati
kehidupan berbangsa di seluruh dunia melalui pesatnya globalisasi ditandai dengan
perkembangan teknologi dan informasi, integrasi dunia dalam ekonomi dan
meningkatnya intensitas hubungan antar negara dalam dunia ekonomi, politik serta
sosial yang memunculkan masalah-masalah keamanan baru yang lebih langsung
Hidayat Chusnul Chotimah, dkk - Perkembangan Aspek...| 68
Ekonomi menjadi salah satu aspek yang penting dalam keamanan manusia.
Terlebih lagi, pasca berakhirnya perang dingin, fokus negara-negara di dunia ini
tidak lagi terhadap peningkatan kekuatan militer untuk menghadapi ancaman dari
negara lain melainkan lebih kepada peningkatan perekonomian negara dimana
persaingan dunia mulai beralih dari militer ke ekonomi. Keamanan ekonomi
menjadi penting, seperti yang disampaikan oleh Sheila R. Ronis dalam pengantar
68
69 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 1
kekerasan tersebut tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil dari proses isolasi dan
pemisahan, tetapi juga merupakan fungsi dari proses yang saling berkaitan baik
antar level domestik maupun internasional (Samuel S. Kim, 1984: 181). Dengan
menggunakan kriteria human security dari UNDP pada tahun 1994, jelas bahwa
komponen keamanan ekonomi, keamanan pangan, dan keamanan kesehatan, secara
langsung saling berkaitan. Baik, keamanan pangan dan keamanan kesehatan secara
langsung dapat dirusak oleh ketidakamanan dalam dimensi ekonomi (Ahmed,
2004: 115). Sebagai ilustrasi, kurangnya penghasilan seseorang (ketidakamanan
ekonomi) akhirnya menyebabkan kurangnya kemampuan untuk membeli makanan
(ketidakamanan pangan) serta memperoleh air bersih dan pelayanan kesehatan
(ketidakamanan kesehatan). Kekerasan tidak langsung dilakukan kepada individu
atau masyarakat ketika struktur ekonomi dan politik yang tidak adil mengurangi
harapan hidup mereka melalui kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar (Tickner,
1995: 18). Oleh karena itu, keamanan ekonomi juga berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan dengan komponen human security lainnya, seperti keamanan politik,
keamanan personal, keamanan komunitas, keamanan politik, dan keamanan
lingkungan.
70
71 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 1
2009. Globalisasi telah mengikis kontrol negara terhadap ekonomi dan menyoroti
pentingnya kerjasama internasional. Dimensi keamanan ekonomi telah melampaui
apek penyediaan mata pencaharian individu dan juga meliputi kelangsungan dan
keberlanjutan ekonomi masyarakat global (Tang, 2015: 49). Meningkatnya
ketidakamanan individu dan sosial telah menghasilkan berbagai efek samping. Efek
langsung di tingkat individu dan keluarga adalah peningkatan tekanan mental dan
ketegangan. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk penyakit psikologis dan
fisik termasuk depresi, keterasingan, bunuh diri, tekanan darah tinggi, stroke, dan
serangan jantung (Ghai, 1997: 10).
Dari sini dapat kita lihat bagaimana dimensi ekonomi juga mempengaruhi
dimensi-dimensi lain dalam keamanan manusia. Negara dengan perekonomian
yang kuat tentu saja dapat memberikan fasilitas kesehatan yang baik bagi
masyarakatnya. Negara tersebut juga dapat menjamin ketersediaan pangan bagi
warganya. Namun perekonomian yang kuat kadang membawa konsekuensi yang
besar terhadap lingkungan. Eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam sebagai
sumber kekayaan negara memberi dampak yang negatif bagi kelestarian lingkungan
suatu negara. Hal ini tentu saja sangat mengancam keamanan lingkungan suatu
negara. Oleh sebab itu, dimensi ekonomi tidak dapat dilepaskan dari keenam
dimensi lainnya. Ada keterkaitan antara dimensi ekonomi dan keenam dimensi
lainnya, baik itu keterkaitan secara positif maupun negatif.
72
73 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 1
74
75 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 1
3. Penutup
Dimensi ekonomi merupakan salah satu dimensi penting dalam human
security yang muncul sebagai akibat dari pergeseran konsep keamanan setelah
Perang Dunia. Di samping itu, keamanan ekonomi ini menjadi fokus utama dalam
human security karena dampak dari kolonialisasi kemudian mengakibatkan
ketidaksetaraan antara negara-negara Selatan dan Utara sehingga kemudian
mengakibatkan kekacauan ekonomi, politik dan sosial yang mengancam manusia.
Dengan demikian, aspek keamanan ekonomi pun menjadi tidak terlepas dari aspek
lain dalam dimensi human security. Konsep keamanan ekonomi juga mengalami
perkembangan dengan melihatnya dari beberapa unsur yaitu keamanan ekonomi
dari negara, keamanan ekonomi yang didefinisikan secara sistemik, keamanan
ekonomi individu dan keamanan ekonomi dalam stabilitas keuangan domestik dan
internasional.
Hidayat Chusnul Chotimah, dkk - Perkembangan Aspek...| 76
Referensi
76