BAB I
Pendahuluan
global, proliferasi nuklir, kejahatan terorganisasi, hingga isu hak asasi manusia
adalah isu high politic (sarat akan isu pertahanan dan keamanan). Kemudian
beralih fokusnya pada isu-isu low politics (seperti ekonomi, lingkungan hidup,
kesehatan, terorisme) yang dianggap sama penting dengan isu high politics. 1
1
Kegley dan Wittkopf, World Politics: Trends and Transformation. New York: St. Martin’s Press,
1997: p. 4-6
dalam upaya memelihara keberlangsungan hidup masyarakat internasional
pasca-Perang Dingin.
hak manusia dalam kebebasan hidup dan martabat, serta bebas dari
kemiskinan dan keputusasaan.2 Gagasan lain juga nampak dari Human Report
freedom from want, and freedom to live dignity” (UNDP, 1994). PBB juga
dunia, sejak tahun 2010 konflik berbasis negara meningkat 60% dan konflik
2
United Nations Trust Fund for Human Security, “Human Security Handbook: An integrated
approach for the realization of the Sustainable Development Goals and the priority areas of the
international community and the United Nations system,” Human Security Unit United Nations,
2016: p. 6.
3
Ibid, p. 7.
bersenjata di dalam negara meningkat menjadi 125%.4 Lebih dari separuh
Grafik 1.1
FAO: Prevalence of Undernourishment in the world by region, 2000–2016.
Sumber: FAO, “The State of Food Security & Nutrition in The World 2017”
https://www.fao.org/3/I7695e/I7695e.pdf . Diakses pada tanggal 20 Desember 2022.
yang mengalami kekurangan gizi kronis dimulai tahun 2014 dari 775 juta jiwa
meningkat menjadi 777 juta jiwa di tahun 2015 dan diperikirakan telah
meningkat lebih lanjut pada tahun 2016 sebesar 815 juta jiwa. 5 Kondisi krisis
4
Leah Samberg, “World hunger is Increasing thanks to wars and climate change”. The
Conversation, https://theconversation.com/world-hunger-is-increasing-thanks-to-wars-and-
climate-change-84506 . Diakses pada 02 Januari 2023.
5
FAO of the United Nations, “The State of Food Security & Nutrition in The World 2017”
https://www.fao.org/3/I7695e/I7695e.pdf . Diakses pada tanggal 20 Desember 2022.
pangan global dengan kemungkinan total 265 juta orang kelaparan dalam
dramatis dalam jumlah orang yang hidup di ambang kelaparan, hal tersebut
hidup. Menurut FAO, ketika satu aspek keamanan manusia (human security)
didasarkan pada gagasan realisasi penuh hak asasi manusia atas kecukupan
pangan, sebagai hak asasi manusia yang fundamental, dan hak asasi yang tidak
Food security berarti bahwa semua orang setiap saat baik secara psikologis
Sedangkan krisis pangan atau sering disebut juga food insecurity merupakan
manusia, dan apabila hal tersebut tidak dapat terpenuhi secukupnya maka
krisis pangan ini sering kali menyebabkan berbagai macam aksi kriminal,
6
FAO of the United Nations, “Human Security & Food Security,” United Nations Human Security
Unit, 2016: p. 3.
7
Angga Nurdin Rachmat, “Keamanan Global Transformasi Isu Keamanan Pasca Perang
Dingin.” Bandung: Alfabeta, 2015: p.265
yang dilakukan masyarakat untuk bertahan hidup. Banyak penyebab alasan
terjadinya fenomena ini, salah satu yang paling disorot sebagai penyebab
utamanya ialah perubahan iklim dan bencana alam (seperti kekeringan dan
serangan hama),8 juga konflik bersenjata di wilayah tertentu yang terjadi dari
Banyak negara yang telah berjuang melawan kondisi ekstrem ini dalam jangka
Salah satu wilayah dengan kasus kelaparan terbesar dialami oleh banyak
wilayah yang terkena krisis pangan memiliki alasan yang sama; sebagai akibat
dari adanya konflik bersenjata yang terjadi di dalam negaranya, serta minat
daya beli dari masyarakat yang lemah, juga akibat dari penularan virus
penyakit berbahaya, dan beberapa kasus terdampak dari bencana alam. Benua
juga sebagai benua dengan negara-negara dunia ketiga, 9 dan wilayah dengan
konflik yang seakan tidak ada habisnya. Selain identik dengan peperangan,
macam, seperti konflik agama, perang saudara, perebutan tanah atau wilayah,
konflik antar etnis, rezim militeristis, konflik intra oposisi dengan pemerintah,
8
Leah Samberg, loc. cit.
9
I Putu Hendra Mas Martayana, “POSKOLONIALITAS1 DI NEGARA DUNIA KETIGA”. Ejournal
Undiksha. Vol 1 No. 2. 2019. p. 15. Diunduh pada tanggal 01 Januari 2023.
dan peperangan domestik lainnya yang menghadiahi mimpi buruk bagi negara
membuat kurang lebih 1,7 juta penduduk negara kawasan Afrika Tengah
yang terjadi di Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Chad, dan Republik
Demokratik Kongo. Selain itu, jumlah angka kelaparan masyarakat naik dua
Konflik internal seperti perang antar suku, dan keadaan darurat seperti
serta tanaman sumber pangan, sehingga masyarakat tidak lagi memiliki lahan
10
Abdalla Bujra, “African Conflicts: Their Causes and Their Political and Social Environment”.
DPMF Occasional Paper, No. 4. Diunduh pada 28 Desember 2022.
11
Ani Khoirunnisa, Christina Lisa Wibowo. “Peran FAO dalam Upaya Menanggulangi Masalah
Krisis Pangan di Republik Afrika Tengah Tahun 2015-2017”, Global Insight Journal. Vol. 06 No.
2. 2021. p. 42. Diunduh pada 01 Januari 2023.
12
Ibid, p. 43-45
yang cukup dan alat yang memadai untuk mengolah pertanian, menyebabkan
Zaire hingga tahun 1997, merupakan negara terbesar kedua di Afrika. Di mana
dulunya memiliki 11 provinsi akan tetapi pada tahun 2015 terdapat perubahan
meningkat dua kali lipat dalam dua puluh tahun mendatang. Dengan memiliki
sumber daya mineral yang cukup besar termasuk kobalt, tantalum, timah,
13
“RD Kongo”. https://kemlu.go.id/nairobi/id/read/rd-kongo/3410/etc-menu. Diakses pada 02
Januari 2023
14
Dennis Cordell, “Democratic Republic of the Congo”. Britannica, 2021.
https://www.britannica.com/place/Democratic-Republic-of-the-Congo. Diakses pada 02 Januari
2023.
Sumber: Republik Demokratik Kongo. https://www.geografi.org/2017/11/negara-
republik-demokrasi-kongo.html. Diunduh pada 04 Januari 2023
dari Belgia pada tahun 1960. Kondisi ini mengakibatkan kekerasan yang
terjadi semakin besar dan juga penyelesaian konflik menjadi sulit untuk
15
Global Hunger Index. “Democratic Republic of Congo A Closer Look at Hunger and
Undernutrition”. https://www.globalhungerindex.org/case-studies/2020-drc.html. Diunduh tanggal
01 Januari 2023.
dilaksanakan. Sistem pemerintahan yang buruk selama beberapa dekade dan
campur tangan asing telah menciptakan situasi yang rapuh di seluruh negeri,
infrastruktur publik yang sangat rusak dan layanan publik yang buruk, konflik
dan kekerasan yang berulang yang sebagian besar terkait dengan sumber daya
dampak parah, warga sipil menjadi korban utama dari konflik yang terus
terjadi. Selain itu terjadinya penyebaran wabah virus ebola18 tercatat pada
tahun 1976 hingga 2020 lalu membuat permasalahan krisis pangan di RDK
tertinggi yang terkena imbas dari adanya konflik, anak-anak menderita kurang
gizi karena harus mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
tanpa adanya fasilitas tempat tinggal serta sarana kesehatan yang memadai,
16
WFP. “Evaluation of Democratic Republic of the Congo Interim Country Strategic Plan 2018-
2020 Evaluation Report: Vol. I”.
https://docs.wfp.org/api/documents/WFP-0000119817/download/. Diunduh tanggal 04 Januari
2023.
17
“Kelompok Milisi adalah suatu kelompok penduduk sipil yang diorganisasikan untuk
membentuk suatu jasa paramiliter, disebut juga kelompok bersenjata liar.”
18
WHO, “Ebola Virus Disease”, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ebola-virus-
disease. Diakses tanggal 02 Januari 2023.
19
Kathryn Reid. “DRC conflict: Facts, FAQs, and how to help”. 2019:
https://www.worldvision.org/disaster-relief-news-stories/drc-conflict-facts. Diunduh tanggal
4 Januari 2023.
dan infrastruktur yang buruk mengakibatkan RDK menjadi salah satu negara
Afrika lainnya; Afrika Selatan, Rwanda, Tanzania, Kongo, dan Sudan Selatan
serta wakil dari Uganda, Angola, Zambia, Burundi, dan Republik Afrika
Ituri, Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Tanganyika) yang kemudian semakin
buruk dan meluas ke daerah yang sebelumnya stabil, seperti Kasai dan
person/IDP) untuk melarikan diri dari desa mereka dan kehilangan mata
2017, hal tersebut menjadikan RDK sebagai negara Afrika dengan jumlah
cukup, termasuk lebih dari 1,3 juta anak di bawah 5 tahun yang terkena gizi
buruk akut.22 Pemerintahan RDK telah melakukan segala upaya untuk dapat
20
voaindonesia.com, 2013. “11 Negara Afrika Tandatangani Perjanjian Damai untuk Akhiri
Konflik di RDK”. Retrieved from VOA Indonesia: https://www.voaindonesia.com/a/sebelas-
negara-afrika-tandatangani-perjanjian-damai-untuk-akhiri-konflik-di-rdk/1609949.html?
share=true. Diakses 9 Januari 2023
21
IDMC. “Global Report on Internal Displacement 2018”
https://www.internal-displacement.org/sites/default/files/publications/documents/201805-final-
GRID-2018_0.pdf. Diakses pada 04 Januari 2023.
22
Global Hunger Index. “Democratic Republic of Congo A Closer Look at Hunger and
Undernutrition”. https://www.globalhungerindex.org/case-studies/2020-drc.html. Diunduh tanggal
01 Januari 2023.
mengatasi konflik negaranya, hal tersebut menarik simpatik dari PBB untuk
Akan tetapi, tak selesai sampai situ, RDK masih tidak dapat bernafas
dengan lega karena krisis rawan pangan di sebagian besar wilayah RDK
peningkatan tajam sekitar 30% jumlah orang yang mengalami rawan pangan
akut di RDK selama setahun terakhir. jumlah orang dalam tingkat kerawanan
pangan darurat dan krisis atau IPC Tahap 4 dan 3 naik sebanyak 2,3 juta
Tabel 1.1
Integrated Food Security Phase Classification (IPC)
Sumber: FAO. “IPC Global Partners. Integrated Food Security Phase Classification Technical
Manual; Version 1.1”. http://www.fao.org/3/i0275e/i0275e.pdf. Diunduh tanggal 21 Desember
2022.
parahnya keadaan darurat pangan dan situasi malnutrisi akut di suatu negara,
23
IPC. “Democratic Republic of the Congo (DRC): Acute Food Insecurity Situation”;
https://www.ipcinfo.org/ipc-country-analysis/details-map/en/c/1152131/?iso3=COD. Diunduh
pada 27 Desember 2023.
24
FAO. “IPC Global Partners. Integrated Food Security Phase Classification Technical Manual.
Version 1.1”. http://www.fao.org/3/i0275e/i0275e.pdf. Diunduh tanggal 21 Desember 2022.
sesuai dengan standar ilmiah yang diakui secara internasional. Berdasarkan
memahami suatu krisis (atau potensi krisis) dan mengambil tindakan baik
Pada dasarnya FAO bertujuan untuk meningkatkan gizi dan juga standar
nutrisi yang baik. Selain itu, FAO juga melibatkan WFP (World Food
25
IPC. “Understanding the IPC Scales”.
https://www.ipcinfo.org/fileadmin/user_upload/ipcinfo/docs/communication_tools/brochures/
IPC_Brochure_Understanding_the_IPC_Scales.pdf. Diunduh pada 21 Desember 2022
26
FAO. “Democratic Republic of the Congo and FAO: Building resilience and sustainable food
and nutrition security”. https://www.fao.org/3/ax523e/ax523e.pdf. Diunduh pada 19 Desember
2022
perkembangan jangka panjang untuk program pangan di negara-negara
menangani kasus di RDK yang dianggap menjadi salah satu negara dengan
bersama-sama oleh PBB dan FAO. WFP pertama kali beroperasi dan mulai
bertugas pada tahun 1963 dengan mandat memberi bantuan pangan dan
Food Security (ketahanan pangan dunia).27 dan secara struktural WFP telah
permanen dinyatakan sebagai salah satu badan khusus PBB yang paling
serta semboyan dari WFP sebagai organisasi yaitu “feed the hungry”. 28
erat kaitannya dengan dua organisasi lain yang seringkali disebut sebagai
keuangan internasional.29 Hal lain yang membedakan antara FAO dan WFP
pembangunan, dan operasi khusus. Delapan dari sepuluh tempat WFP bekerja
negara tanpa konflik30, Sedangkan FAO lebih luas, tidak hanya memberikan
berkelanjutan.
Pada bulan Januari 2018, World Vision melakukan penilaian dengan WFP
dan menemukan bahwa lebih dari 52% anak-anak menderita stunting serta
dari tingkat sebelum krisis masuk dalam kasus malnutrisi masal, dan
29
Reuters Staff. “What is the World Food Programme, and what does it do?”.
2020.https://www.reuters.com/article/uk-nobel-prize-peace-wfp-factbox-idUKKBN26U1CY.
Diunduh tanggal 02 Januari 2023.
30
WFP, “Overview,” https://www.wfp.org/overview. Diakses tanggal 04 Januari 2023.
31
FAO, “What we do.” https://www.fao.org/about/what-we-do/so2/en/. Diakses tanggal 04 Januari
2023.
menempatkan 400.000 anak pada risiko kematian tinggi. 32 Humanitarian
Response Plan for 2017-2019 yang dibuat oleh WFP mengatur secara detail
hal-hal terkait intervensi bantuan yang dilakukan oleh WFP di RDK. Program
emergency crisis yang dilakukan oleh WFP di RDK mencakup tujuh provinsi
dengan jumlah penduduk terbanyak dan terdampak konflik yaitu Kivu Utara,
Kivu Selatan, Ituri, Kasai, Kasai Tengah, Kasai Oriental, dan Tanganyika dan
FAO dan WFP memastikan bahwa pusat bantuan pangan akan dibangun di
ibu kota regional Kananga dan Tshikapa supaya dapat membantu melakukan
tinjauan serta menganalisis ketahanan pangan dan gizi untuk krisis pangan
dunia.
populasi di wilayah Kasais tengah, serta provinsi Ituri, Kivu Utara dan
penyakit, dan kekerasan.34 FAO dan WFP menyatakan bahwa RDK menjadi
salah satu negara yang mengalami kondisi darurat karena banyak orang yang
yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan sigap. Hal ini menjadi
menarik untuk dibahas, diteliti dan ditulis. Berdasarkan beberapa faktor di atas
permasalahan krisis pangan yang terjadi baik dari strategi, hambatan, dan
tantangan apa saja yang terjadi dalam upaya memulihkan keadaan di Republik
ini adalah karena isu human security dan food insecurity yang dialami
Republik Demokratik Kongo (RDK) merupakan suatu hal yang kompleks dan
Agar penelitian ini terfokus pada satu pokok permasalahan, maka fokus
keterlibatan FAO dan WFP dalam menangani krisis pangan di RDK, baik
dilakukan.
Dinamika krisis pangan yang terjadi pada RDK berlangsung lama. Pada
krisis pangan di wilayah RDK yang mencakup enam provinsi terpadat dan
terkena dampak konflik yaitu Kivu Utara, Kivu Selatan, Ituri, Kasai, Kasai
RDK diumumkan darurat level 3 oleh WFP pada tahun 2017 hingga kondisi
tulisan dari peneliti lain yang telah ditulis sebelumnya dengan kajian yang
dilakukan oleh penulis sendiri. Dalam hal ini, penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya memiliki relevansi sehingga dapat membantu penulis untuk
1.3.1 jurnal
Demokratik Kongo?”
dan WFP dalam menangani krisis pangan di RDK dari tahun 2018-
2022.
1.6. Kerangka Teoritis
dalam penelitian ini. Kerangka teori ini nantinya akan berguna untuk
pangan ini bukanlah menjadi masalah bagi satu negara saja, melainkan
35
Paul R. Viotti, dan Mark V. Kauppi. “International Relations World Politics Fifth Edition”,
New York: Pearson, 2013. p.26.
aktor dalam hubungan internasional tidak saja terdiri dari aktor negara
(masyarakat).36
hanya terbatas pada hubungan antar negara saja tetapi juga merupakan
tidak selalu sebagai aktor utama atau tanggal. 37 Salah satu asumsi dasar
perdagangan internasional.38
pluralis mengenai adanya aktor lain selain negara yang penting dalam
36
Anak Agung B.P, dan Yanyan Moch. Yani. “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008. p.12.
37
Ibid, p. 26
38
Paul R. Viotti, dan Mark V. Kauppi. “International Relations Theory: Realism, Pluralism,
Globalism, and Beyond”. 1990; p. 1992-1993.
WFP yang dipercaya oleh PBB untuk menangani permasalahan
tanggal, karena aktor-aktor lain selain negara juga memiliki peran yang
lagi terpaku pada power atau national security, tapi meluas pada
yang dibahas tidak terpaku pada ranah power ataupun national security.
tersebut peneliti akan melihat aktivitas FAO dan WFP sebagai aktor
masalah global.
39
Teuku May Rudy. “Administrasi dan Organisasi Internasional”. 1998. Jakarta: Refika Aditama.
p. 2.
40
Paul R. Viotti, dan Mark V. Kauppi.”International Relations World Politics Fifth Edition”,
loc.cit.
41
Clive Archer, “International Organization, George Allen & Unwin”. New South Wales; 1983, p.
35.
42
Karen Mingst. “Essentials of International Relations”. 1999. New York: W.W. Norton. p. 269
sovereign state with the aim of pursuing the common interest of the
agreement).
43
Clive Archer. “International Organizations; Second edition.” 1993. New York: Routledge. p.
135-147
masing negara anggotanya maupun kepentingan di luar
tetapi harus terpisah dari kontrol lanjutan dari satu anggota. Struktur
yang dilakukan oleh FAO dan WFP dalam menangani kasus krisis
pangan. Tipe-tipe peran organisasi FAO dan WFP ini adalah sebagai
1.7. Asumsi
penelitian kualitatif karena agar dapat memahami makna yang terdapat dalam
lisan, dan pendekatan ini mengarah pada latar individu tersebut secara utuh. 48
dari penelitian ini berupa informasi yang penulis dapatkan dari informan.
menjelaskan peran FAO melalui WFP dalam menangani krisis pangan yang
hingga hambatan yang dialami FAO pun juga WFP menjadi urgensi peneliti
karena itu, tujuan peneliti dengan menggunakan metode ini yaitu untuk
RDK.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V