Disusun oleh:
Anandito 2016230027
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Virus Covid-19 merupakan virus yang saat ini tengah banyak diperbincangkan karena
penyebarannya yang sangat cepat dan kini berstatus pandemi yang artinya virus ini telah tersebar
secara global. Setidaknya data terakhir menunjukan saat ini ada 218 negara yang telah terpapar
pandemi dengan besar pasien positif Covid-19 sebanyak 67.662.440 kasus (Worldometers,
2020). Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China. Di mana persebaran pertama
kali di wilayah tersebut hingga sekarang. Salah satu negara yang terdampak yakni Rusia.
Perkembangan virus di Rusia cukup terbilang lambat, karena dibandingkan dengan Eropa
dan Asia yang kebanyakan di bulan Februari telah berkembang sangat cepat sehingga Presiden
Vladimir Putin mendeklarasikan pada tanggal 1 Maret bahwa keadaan Rusia “entirely under
control”. Namun setelah beberapa minggu, terjadi lonjakan kasus dari 495 kasus per tanggal 24
Maret melonjak menjadi 10.131 kasus pada 9 April (CSIS, 2020).
Kasus Covid-19 yang terjadi di Rusia pertama kali ditemukan pada tanggal 31 Januari
oleh dua orang kewarganegaraan Tiongkok yang positif di di daerah Chita dan Tyumen (Tass,
2020). Kasus-kasus selanjutnya ditemukan kewarganegaraan Rusia positif di luar wilayah
negaranya seperti 8 orang yang terkena dalam kapal Cruise di Inggris (TASS, 2020), satu orang
positif di Azerbaijan setelah mengunjungi Iran dan dua orang terkena di UAE (Reuters, 2020).
Kota Moskow yang merupakan kota terbanyak penduduknya dan menjadi pusat perekonomian
memegang kasus terbanyak di Rusia.
Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas permukaan, mencakup lebih dari 17
juta km2, dengan populasi 145 Juta per Desember 2020, Rusia diklasifikasikan sebagai negara
berpenghasilan tinggi. Menurut Konstitusi 1993, Rusia adalah negara federal yang demokratis,
negara yang diatur oleh hukum dengan bentuk pemerintahan republik. Masalah kesehatan di
Rusia diberi peringkat tinggi sebagai prioritas dalam agenda politik nasional dan internasional.
Dokumen kebijakan sistem kesehatan yang diperkenalkan menekankan persamaan hak semua
warga negara atas kesehatan dengan penekanan pada; layanan kesehatan yang efisien dan
berkualitas tinggi, promosi gaya hidup sehat, dan pengenalan metode inovatif dan intervensi
medis untuk merespons untuk kebutuhan populasi.
Fenomena yang dihadapi dunia saat ini cukup terbilang pengalaman baru bagi dunia di
abad ini yang di mana masing-masing negara memiliki cara atau jalan keluar untuk menghadapi
wabah Covid-19 ini. WHO sendiri pun telah memberikan instruksi bagi pemerintah dunia untuk
tetap menjaga ketahanan negaranya dalam isu health security yang baru ini. Strategi diperlukan
bagi negara-negara untuk tetap bertahan ditengah wabah ini. Sehingga dalam penelitian ini akan
dikhususkan untuk membahas bagaimana strategi keamanan kesehatan serta kebijakan-kebijakan
yang telah dilakukan oleh Rusia dalam menahan dan menghadapi wabah Covid-19 ini.
Mengetahui langkah dan kebijakan yang diambil oleh Rusia dalam menghadapi pandemi
COVID-19 pada tahun 2020 dan sejauh mana program tersebut sudah berjalan.
BAB II
Terdapat beberapa asumsi dasar dalam perspektif neo-realisme yakni: Asumsi pertama
yaitu masih adanya struktur sistem anarki pada negara satu dengan lainnya. Asumsi kedua yaitu
otoritas aktor yang dipengaruhi oleh struktur sistem internasional, ketiga adalah sistem negara
yang anarki dapat membangun sikap self- interest. Keempat adalah negara sebagai aktor rasional
yang memiliki strategi untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi kerugian. Kelima
adalah negara akan selalu berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup.
Berbeda dengan paham Waltz, Mearsheimer yang juga merupakan tokoh neorealis
mencoba memaparkan sebuah teori baru yang dikenal sebagai offensive realism sebagai alternatif
atas teori defensive realism. Mearsheimer (2007) menyatakan, setiap negara memiliki tendensi
untuk berusaha memenuhi kepentingan nasionalnya melalui upaya pencarian kekuatan dengan
mencapai hegemoni dan dominasi atas negara lain. Oleh karena itu perlu bagi setiap negara
untuk selalu meningkatkan kapabilitas atau kekuatannya sebagai antisipasi dalam menghadapi
posibilitas terjadinya perang di kemudian hari (Mearsheimer, 2007).
Untuk alasan itulah maka Anne Hammerstad (2000) memaparkan bahwa, "Security is
about attaining the social, political, environmental and economic conditions conducive to a life
in freedom and dignity for the individual." Selanjutnya, Lincoln Chen (1995) berpendapat bahwa
human security adalah pelabuhan terakhir tempat segala perhatian mengenai keamanan
bermuara. Oleh sebab itu Chen menyebut bahwa bentuk-bentuk keamanan seperti keamanan
militer bukanlah tujuan utama melainkan hanya sarana untuk mencapai tujuan yang hakiki yakni
keamanan manusia. UNDP (1994) merinci tujuh komponen keamanan manusia yang harus
mendapat perhatian yakni, 1) economic security (bebas dari kemiskinan dan jaminan pemenuhan
kebutuhan hidup, 2) food security (kemudahan akses terhadap kebutuhan pangan), 3) health
security (kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan proteksi dari penyakit), 4)
environmental security (proteksi dari polusi udara dan pencemaran lingkungan, serta akses
terhadap air dan udara bersih), 5) personal security (keselamatan dari ancaman fisik yang
diakibatkan oleh perang, kekerasan domestik, kriminalitas, penggunaan obat-obatan terlarang,
dan bahkan kecelakaan lalu lintas), 6) community security (kelestarian identitas kultural dan
tradisi budaya), dan 7) political security (perlindungan terhadap hak asasi manusia dan
kebebasan dari tekanan politik).
Ketergantungan pada bahan kimia telah meningkat, seperti halnya kesadaran akan
potensi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi udara.
Seiring globalisasi produksi pangan meningkat, begitu pula risiko bahan-bahan tercemar
dan risiko penyakit bawaan makanan. Karena populasi dunia menjadi lebih digital dan
meningkatkan ketergantungan ekonominya, ancaman kesehatan global ini meningkat dan
pertahanan tradisional di perbatasan negara tidak dapat melindungi dari invasi penyakit
atau vektor. Pandemi, keadaan darurat kesehatan, dan sistem kesehatan yang lemah tidak
hanya merenggut nyawa tetapi juga menimbulkan beberapa resiko terbesar bagi ekonomi
dan keamanan global yang dihadapi negara-negara.
BAB III
PEMBAHASAN
Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas permukaan, mencakup lebih dari 17
juta km2, dengan populasi 145 Juta per Desember 2020, Rusia diklasifikasikan sebagai negara
berpenghasilan tinggi. Menurut Konstitusi 1993, Rusia adalah negara federal yang demokratis,
negara yang diatur oleh hukum dengan bentuk pemerintahan republik. Masalah kesehatan di
Rusia diberi peringkat tinggi sebagai prioritas dalam agenda politik nasional dan internasional.
Sistem perawatan kesehatan Rusia difokuskan pada akses universal ke layanan dasar. Hal
itu tetap sangat tersentralisasi tetapi dengan pemisahan otoritas di berbagai tingkat. Tingkat
federal bertanggung jawab atas kerangka hukum dan peraturan, pendanaan federal lembaga
bertanggung jawab untuk pembiayaan bersama untuk program target dan dukungan metodologis.
Kementerian kesehatan adalah otoritas eksekutif federal sektor kesehatan, dan bersama dengan
layanan federal Rospotreb Nadzor, Ros Zdrav Nadzor, Federal Medical dan Badan Biologi dan
Administrasi Dana Asuransi Kesehatan Wajib Federal sistem kesehatan Rusia. Subjek
administrasi Rusia memiliki badan pelaksana masing-masing daerah di bidang kesehatan. Selain
organisasi kesehatan yang dimiliki oleh sistem kesehatan, terdapat organisasi medis yang
dimiliki oleh kementerian dan lembaga lain, serta organisasi swasta.
Warga negara Rusia memiliki hak konstitusional untuk mengakses perawatan kesehatan
di fasilitas medis negara bagian dan kota secara gratis (Pasal 41 Konstitusi Federasi Rusia 1993).
Semua warga negara Rusia secara hukum dilindungi oleh asuransi kesehatan wajib dan jaminan
akses universal ke paket layanan kesehatan dasar. Pembiayaan kesehatan berasal dari pajak
umum (anggaran), kontribusi pekerja (pengurangan gaji kotor dalam persentase), asuransi
kesehatan sukarela.
Rusia mewarisi jaringan besar fasilitas perawatan primer yang mencakup seluruh
wilayah. Dokter perawatan primer dan dokter anak bekerja dengan spesialis di fasilitas rawat
jalan, sementara perawatan medis khusus diberikan di rumah sakit, klinik, pusat diagnostik dan
perawatan, serta apotik. Infrastruktur sebagian besar masih utuh di daerah perkotaan, tetapi telah
terjadi pengurangan substansial dalam jumlah tempat tidur rumah sakit dan jumlah organisasi
perawatan kesehatan untuk mengoptimalkan infrastruktur kesehatan masyarakat dan untuk
membangun sistem perawatan kesehatan tiga tingkat. Reformasi struktural baru ditujukan untuk
meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil dan pedesaan. Federasi Rusia menempati urutan pertama di antara
negara-negara maju dalam jumlah dokter per 1000 penduduk, yaitu sekitar 4.1 pada tahun 2013.
Namun demikian, modernisasi infrastruktur perawatan kesehatan, pelatihan ulang dan motivasi
tenaga kesehatan serta peningkatan kualitas perawatan kesehatan yang diberikan kepada berbagai
strata sosial merupakan prioritas utama untuk pembangunan kesehatan di tahun-tahun
mendatang.
Rusia telah menjadi pemimpin kesehatan global di masa lalu. Namun, kepemimpinannya
belum konsisten. Rusia telah memainkan peran kepemimpinan dalam masalah-masalah yang
kritis di dalam negeri dan di mana mereka dapat menunjukkan pertumbuhan di luar negeri.
Kepemimpinan masa depan dari Rusia dalam tantangan kesehatan global akan terus berlanjut
secara menonjol dalam organisasi multilateral. G8 akan tetap menjadi forum yang paling relevan,
tetapi hal itu dapat berubah. Misalnya, G20 dapat menangani NCD dan BRICS dapat berfokus
pada akses ke obat-obatan.
Rusia memiliki banyak peluang masa depan untuk dikembangkan jika diinginkan. Ia
dapat dan harus memanfaatkan pengalamannya di bidang ini. Kesehatan akan terus menjadi
topik yang menarik karena dapat membantu memajukan kepentingan domestik dan internasional
Rusia. Kesehatan tidak begitu diperdebatkan dibandingkan masalah global lainnya, seperti
lingkungan, namun secara langsung mempengaruhi hasil ekonomi dan keamanan. Kesehatan
adalah tempat Rusia memainkan peran penting di masa lalu, dan negara dapat memperoleh
manfaat dengan lebih sering dan mantap di masa depan.
Covid-19 atau Coronavirus Disease atau SARS-CoV-2 merupakan virus jenis baru yang
pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. Namun pada bulan Maret
2020 virus ini mulai tersebar hampir ke seluruh dunia dan telah dinyatakan pandemik atau wabah
penyakit yang terjadi di seluruh dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tanggal 9
Maret 2020 (Satgas Covid-19, n.d). Dengan percepatan penularan yang sangat cepat kini kasus
yang terkena virus ini per tanggal 8 Desember 2020 telah mencapai angka 67.662.440 jiwa dari
218 negara di dunia (Worldometer, 2020).
Rusia masuk menjadi negara keempat terbanyak yang memiliki kasus Covid-19 ini
menurut Worldometer. Pada saat ini kasus Covid-19 di Rusia telah mencapai angka 2.488.912
jiwa, lalu angka kematian sampai pada 43.597 jiwa serta angka yang sembuh menyentuh angka
1.956.588 jiwa per tanggal 7 Desember 2020 (Worldometer, 2020). Melihat angka yang
didapatkan saat ini, kasus Covid-19 saat ini sedang meningkat pesat.
Sumber: Worldomeers 2020.
Namun di Rusia, angka kesembuhan yang terjadi juga tidak sedikit, setidaknya 1.956.588
jiwa per tanggal 7 Desember 2020 telah dinyatakan sembuh berdasarkan data Worldometers.
Kasus Covid-19 yang terjadi di Rusia pertama kali ditemukan pada tanggal 31 Januari
oleh dua orang kewarganegaraan Tiongkok yang positif di di daerah Chita dan Tyumen (Tass,
2020). Kasus-kasus selanjutnya ditemukan kewarganegaraan Rusia positif di luar wilayah
negaranya seperti 8 orang yang terkena dalam kapal Cruise di Inggris (TASS, 2020), satu orang
positif di Azerbaijan setelah mengunjungi Iran dan dua orang terkena di UAE (Reuters, 2020).
Kota Moskow yang merupakan kota terbanyak penduduknya dan menjadi pusat perekonomian
memegang kasus terbanyak di Rusia.
CSIS menjelaskan bahwa virus Covid-19 ini sangat membahayakan di Rusia, mengingat
demografi negara Rusia yang cenderung mengarah pada lansia. Kematian pertama kali di Rusia
terjadi pada pensiunan berumur 79 tahun dan kematian mulai meningkat mencapai 76 kasus per
9 April (CSIS, 2020). Namun, ada kekhawatiran bahwa pemerintah Rusia kurang melaporkan
kematian, dengan beberapa korban lansia dari virus tersebut yang penyebab kematiannya secara
resmi dikaitkan dengan penyakit lain, ini dikarenakan Rusia, seperti Tiongkok ingin menjaga
image negaranya di dunia internasional (CSIS, 2020).
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum pasti menemui titik akhir, Rusia
telah menyiapkan beberapa strategi demi menjaga keamanan kesehatan. Beberapa strategi yang
dilakukan oleh Rusia
1. Lockdown / Restriction
Bantuan Rusia sebagian besar terdiri dari elemen yang dapat beroperasi
tanpa kerja sama terus-menerus dengan personel medis Italia, seperti unit
desinfeksi. Karena mereka tidak harus diintegrasikan ke dalam sistem
perawatan kesehatan Italia, logistik jauh lebih mudah daripada jika Rusia
mengirim ahli bedah atau perawat, yang harus bekerja di rumah sakit Italia.
Kremlin memastikan untuk mengambil kesempatan untuk membuat isyarat
jenaka dengan memberi label pada paket bantuan, serta truk militer yang
dikirim ke Italia, dengan tanda "From Russia With Love".
b. Amerika Serikat
c. Serbia
3. Vaksinasi
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Ancaman kesehatan merupakan sesuatu yang harus ditangani secara serius oleh
pemerintah sebuah negara. Karena hal ini menyangkut keberlangsungan hidup manusia dan
pertahanan keamanan populasi di sebuah negara. Memang tidak terlihat, namun dampak yang
diberikan begitu signifikan dan mengubah pola hidup masyarakat dalam waktu sekejap.
Terutama saat ini, dikala kita menghadapi pandemi yang belum jelas kapan situasi kembali
kondusif seperti semula. Perkembangan kasus yang mengalami fluktuasi mengakibatkan kita
saat ini berada dalam ketidakjelasan situasi. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari semua pihak
untuk mencegah kembali meningkatnya angka kasus. Dalam menghadapi pandemi, Rusia telah
mempersiapkan segala bentuk mitigasi dan penanganan kondisi darurat. Beberapa kebijakan
seperti restriksi atau pelarangan terhadap warga asing yang akan memasuki negara tersebut,
pemberian bantuan luar negeri, serta program vaksinasi menjadi kebijakan agar Rusia menjadi
yang terdepan dan pertama dalam menuntaskan pandemi COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
Elpeni Fitrah. 2015. Gagasan Human Security dan Kebijakan Keamanan Nasional Indonesia.
http://jurnal.unpad.ac.id/responsive/article/download/23016/11233 Diakses pada 8
Desember 2020.
Country Cooperation Strategy for the WORLD HEALTH ORGANIZATION and the
MINISTRY OF HEALTH OF THE RUSSIAN FEDERATION.
https://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0003/249915/COUNTRY-
COOPERATION-STRATEGY-for-the-WORLD-HEALTH-ORGANIZATION-and-the-
MINISTRY-OF-HEALTH-OF-THE-RUSSIAN-FEDERATION-Eng.pdf Diakses pada 8
Desember 2020.
Website
Berlin Policy Journal. (2020). The Political Motives Behind Russia’s Coronavirus Aid.
https://berlinpolicyjournal.com/the-political-motives-behind-russias-coronavirus-aid/
Diakses pada 8 Desember 2020.
National News. (2020). Coronavirus: UAE announces six more cases of Covid-19.
https://www.thenationalnews.com/uae/health/coronavirus-uae-announces-six-more-cases-
of-covid-19-1.987661 Diakses pada 8 Desember 2020.
TASS, Russian News Agency. (2020). First two persons infected with coronavirus identified in
Russia. https://tass.com/society/1115101 Diakses pada 8 Desember 2020.
TASS, Russian News Agency. (2020). Three Russians from the Diamond Pirincess liner
confirmed coronavirus. https://tass.ru/obschestvo/7843971 Diakses pada 8 Desember
2020.
The Moscow Times. (2020). How Russia’s Healthcare System is Tackling the Coronavirus.
https://www.themoscowtimes.com/2020/04/24/explainer-how-russias-healthcare-system-
is-tackling-the-coronavirus-a70081 Diakses pada 8 Desember 2020