Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN STRATEGI

STRATEGI KEAMANAN KESEHATAN RUSIA DALAM MENGHADAPI


COVID-19

Disusun oleh:

Anandito 2016230027

Zaina Devi Ariani 2017230206

Zahra Safira Saipul 2018230050

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA

JAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus Covid-19 merupakan virus yang saat ini tengah banyak diperbincangkan karena
penyebarannya yang sangat cepat dan kini berstatus pandemi yang artinya virus ini telah tersebar
secara global. Setidaknya data terakhir menunjukan saat ini ada 218 negara yang telah terpapar
pandemi dengan besar pasien positif Covid-19 sebanyak 67.662.440 kasus (Worldometers,
2020). Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China. Di mana persebaran pertama
kali di wilayah tersebut hingga sekarang. Salah satu negara yang terdampak yakni Rusia.

Perkembangan virus di Rusia cukup terbilang lambat, karena dibandingkan dengan Eropa
dan Asia yang kebanyakan di bulan Februari telah berkembang sangat cepat sehingga Presiden
Vladimir Putin mendeklarasikan pada tanggal 1 Maret bahwa keadaan Rusia “entirely under
control”. Namun setelah beberapa minggu, terjadi lonjakan kasus dari 495 kasus per tanggal 24
Maret melonjak menjadi 10.131 kasus pada 9 April (CSIS, 2020).

Kasus Covid-19 yang terjadi di Rusia pertama kali ditemukan pada tanggal 31 Januari
oleh dua orang kewarganegaraan Tiongkok yang positif di di daerah Chita dan Tyumen (Tass,
2020). Kasus-kasus selanjutnya ditemukan kewarganegaraan Rusia positif di luar wilayah
negaranya seperti 8 orang yang terkena dalam kapal Cruise di Inggris (TASS, 2020), satu orang
positif di Azerbaijan setelah mengunjungi Iran dan dua orang terkena di UAE (Reuters, 2020).
Kota Moskow yang merupakan kota terbanyak penduduknya dan menjadi pusat perekonomian
memegang kasus terbanyak di Rusia.

Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas permukaan, mencakup lebih dari 17
juta km2, dengan populasi 145 Juta per Desember 2020, Rusia diklasifikasikan sebagai negara
berpenghasilan tinggi. Menurut Konstitusi 1993, Rusia adalah negara federal yang demokratis,
negara yang diatur oleh hukum dengan bentuk pemerintahan republik. Masalah kesehatan di
Rusia diberi peringkat tinggi sebagai prioritas dalam agenda politik nasional dan internasional.
Dokumen kebijakan sistem kesehatan yang diperkenalkan menekankan persamaan hak semua
warga negara atas kesehatan dengan penekanan pada; layanan kesehatan yang efisien dan
berkualitas tinggi, promosi gaya hidup sehat, dan pengenalan metode inovatif dan intervensi
medis untuk merespons untuk kebutuhan populasi.

Fenomena yang dihadapi dunia saat ini cukup terbilang pengalaman baru bagi dunia di
abad ini yang di mana masing-masing negara memiliki cara atau jalan keluar untuk menghadapi
wabah Covid-19 ini. WHO sendiri pun telah memberikan instruksi bagi pemerintah dunia untuk
tetap menjaga ketahanan negaranya dalam isu health security yang baru ini. Strategi diperlukan
bagi negara-negara untuk tetap bertahan ditengah wabah ini. Sehingga dalam penelitian ini akan
dikhususkan untuk membahas bagaimana strategi keamanan kesehatan serta kebijakan-kebijakan
yang telah dilakukan oleh Rusia dalam menahan dan menghadapi wabah Covid-19 ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan penjelasan Latar Belakang Masalah di atas, maka menimbulkan pertanyaan


Bagaimana Strategi Keamanan Kesehatan Rusia dalam Menghadapi COVID-19?

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui langkah dan kebijakan yang diambil oleh Rusia dalam menghadapi pandemi
COVID-19 pada tahun 2020 dan sejauh mana program tersebut sudah berjalan.
BAB II

TEORI DAN KONSEP

2.1 Teori Neorealisme

Neorealisme merupakan bentuk turunan dari teori Realisme klasik. Kemunculannya


dalam tatanan hubungan internasional diartikan sebagai turning point terhadap teori klasik pada
1979 dan dipengaruhi oleh peristiwa Perang Dingin. Kenneth Waltz berhasil mencetuskan
gagasannya mengenai perspektif neo-realisme pada tahun 1979 dalam bukunya Theory of
International Politics. Pembaharuan teori realisme menjadi neorealisme ini lebih ditekankan
pada penjelasan ilmiah tentang sistem politik internasional yang memfokuskan pada struktur
sistem (Goldstein dan Pevehouse, 2005). Perbedaan antara perspektif realisme dengan
neorealisme terletak tentang politik internasional, negara dalam sistem anarki, dan power.
Dengan adanya anarki internasional menyebabkan setiap negara harus terus dapat bertahan
dengan cara menghitung keuntungan yang diperoleh dalam setiap perjanjian internasional
(Lamy, 2001:193).

Terdapat beberapa asumsi dasar dalam perspektif neo-realisme yakni: Asumsi pertama
yaitu masih adanya struktur sistem anarki pada negara satu dengan lainnya. Asumsi kedua yaitu
otoritas aktor yang dipengaruhi oleh struktur sistem internasional, ketiga adalah sistem negara
yang anarki dapat membangun sikap self- interest. Keempat adalah negara sebagai aktor rasional
yang memiliki strategi untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi kerugian. Kelima
adalah negara akan selalu berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup.

Neorealisme sebagai paradigma baru Hubungan Internasional semakin meningkat dan


kemudian terbagi lagi menjadi dua paradigma neorealisme yang dominan, yaitu Defensive
Realism dan Offensive Realism. Kenneth N. Waltz (1979) dan Stephen M. Walt sebagai tokoh
Defensive Realism mempercayai suatu asumsi bahwa negara-negara dunia mengumpulkan
kekuatan sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi ancaman negara lain dan survive jika suatu
saat konflik terjadi. Akan ada suatu tendensi bagi setiap negara untuk mempertahankan balance
of power demi meminimalisir konflik dan mempertahankan perdamaian. Waltz mempercayai
bahwa negara-negara dengan kekuatan besar akan cenderung berusaha untuk terus mengimbangi
kekuatan dengan lawannya sementara negara yang lebih lemah cenderung mencari aliansi demi
mendapatkan kekuatan dan perlindungan atas potensi ancaman luar negeri (Lamy, 2001).

Berbeda dengan paham Waltz, Mearsheimer yang juga merupakan tokoh neorealis
mencoba memaparkan sebuah teori baru yang dikenal sebagai offensive realism sebagai alternatif
atas teori defensive realism. Mearsheimer (2007) menyatakan, setiap negara memiliki tendensi
untuk berusaha memenuhi kepentingan nasionalnya melalui upaya pencarian kekuatan dengan
mencapai hegemoni dan dominasi atas negara lain. Oleh karena itu perlu bagi setiap negara
untuk selalu meningkatkan kapabilitas atau kekuatannya sebagai antisipasi dalam menghadapi
posibilitas terjadinya perang di kemudian hari (Mearsheimer, 2007).

2.2 Human Security

Konsep human security Merupakan konsep keamanan yang semakin mendapatkan


perhatian karena melihat negara yang sangat dominan dalam mendefinisikan, membuat serta
menerapkan kebijakan keamanan berdasarkan teritorial, kalkulasi militer dan stabilitas politik
dan justru mengesampingkan kepentingan atau kebutuhan orang per orang akan keamanan yang
lebih komprehensif. Dalam laporan UNDP mengenai Human Development Report of the United
Nations Development Program pada tahun 1994. Dalam laporan itu UNDP menyatakan, "the
concept of security must change-from an exclusive stress on national security to a much greater
stress on people security, from security through armaments to security through human
development, from territorial to food, employment and environmental security". Isu human
security dianggap penting dalam kajian keamanan kontemporer karena masalah-masalah
kemanusiaan lebih banyak muncul ke permukaan saat ini. Masalah-masalah itu mulai dari
pengungsi akibat konflik dan kekerasan fisik, penjualan anak-anak dan wanita, masalah pangan,
terorisme, perdagangan senjata ilegal, pelanggaran Ham, dan sebagainya.

Untuk alasan itulah maka Anne Hammerstad (2000) memaparkan bahwa, "Security is
about attaining the social, political, environmental and economic conditions conducive to a life
in freedom and dignity for the individual." Selanjutnya, Lincoln Chen (1995) berpendapat bahwa
human security adalah pelabuhan terakhir tempat segala perhatian mengenai keamanan
bermuara. Oleh sebab itu Chen menyebut bahwa bentuk-bentuk keamanan seperti keamanan
militer bukanlah tujuan utama melainkan hanya sarana untuk mencapai tujuan yang hakiki yakni
keamanan manusia. UNDP (1994) merinci tujuh komponen keamanan manusia yang harus
mendapat perhatian yakni, 1) economic security (bebas dari kemiskinan dan jaminan pemenuhan
kebutuhan hidup, 2) food security (kemudahan akses terhadap kebutuhan pangan), 3) health
security (kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan proteksi dari penyakit), 4)
environmental security (proteksi dari polusi udara dan pencemaran lingkungan, serta akses
terhadap air dan udara bersih), 5) personal security (keselamatan dari ancaman fisik yang
diakibatkan oleh perang, kekerasan domestik, kriminalitas, penggunaan obat-obatan terlarang,
dan bahkan kecelakaan lalu lintas), 6) community security (kelestarian identitas kultural dan
tradisi budaya), dan 7) political security (perlindungan terhadap hak asasi manusia dan
kebebasan dari tekanan politik).

2.2.1 Health Security

Menurut UNDP keamanan manusia dikatakan memiliki dua aspek utama:


pertama, keamanan dari ancaman kronis seperti kelaparan, penyakit dan represi. Kedua,
keamanan dari perlindungan dan gangguan yang mendadak serta menyakitkan dalam pola
kehidupan sehari-hari baik dirumah, di pekerjaan atau di masyarakat. Oleh karena itu
human development report dari UNDP tahun 1994 mengenai human security
mengkategorikan ancaman yang membahayakan salah satunya adalah Health Security
(keamanan kesehatan). Keamanan kesehatan atau lebih dikenal dengan nama Health
Security adalah kondisi dimana bebas dari berbagai penyakit. Serta memiliki tujuan untuk
menjamin perlindungan setiap individu dari penyakit menular dan gaya hidup yang tidak
sehat. Dinegara-negara berkembang, penyebab utama kematian adalah penyakit menular
dan penyakit parasit. Sedangkan Di negara-negara maju atau negara industry, penyebab
utama kematian adalah penyakit sistem peredaran darah. Dan yang memiliki ancaman
kesehatan yang lebih beresiko adalah masyarakat miskin dan anak-anak yang tinggal
didaerah pedesaan baik itu yang berada di negara berkembang maupun negara maju, hal
ini disebabkan oleh kekurangan gizi,kekurangan pasokan obat-obatan dan air bersih
untuk kebutuhan kesehatan mereka.

Keamanan kesehatan masyarakat global merupakan kegiatan yang diperlukan,


baik proaktif maupun reaktif, untuk meminimalkan bahaya dan dampak peristiwa
kesehatan masyarakat akut yang membahayakan kesehatan masyarakat di seluruh
wilayah geografis dan batas internasional. Pertumbuhan populasi, urbanisasi yang cepat,
degradasi lingkungan, dan penyalahgunaan antimikroba mengganggu keseimbangan
dunia mikroba. Penyakit baru, seperti COVID-19, muncul dengan kecepatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya yang mengganggu kesehatan orang dan menyebabkan dampak
sosial dan ekonomi. Miliaran penumpang bepergian dengan pesawat setiap tahun,
meningkatkan peluang penyebaran internasional yang cepat dari agen penular dan
vektornya.

Ketergantungan pada bahan kimia telah meningkat, seperti halnya kesadaran akan
potensi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi udara.
Seiring globalisasi produksi pangan meningkat, begitu pula risiko bahan-bahan tercemar
dan risiko penyakit bawaan makanan. Karena populasi dunia menjadi lebih digital dan
meningkatkan ketergantungan ekonominya, ancaman kesehatan global ini meningkat dan
pertahanan tradisional di perbatasan negara tidak dapat melindungi dari invasi penyakit
atau vektor. Pandemi, keadaan darurat kesehatan, dan sistem kesehatan yang lemah tidak
hanya merenggut nyawa tetapi juga menimbulkan beberapa resiko terbesar bagi ekonomi
dan keamanan global yang dihadapi negara-negara.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Rusia dalam Keamanan Kesehatan

Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas permukaan, mencakup lebih dari 17
juta km2, dengan populasi 145 Juta per Desember 2020, Rusia diklasifikasikan sebagai negara
berpenghasilan tinggi. Menurut Konstitusi 1993, Rusia adalah negara federal yang demokratis,
negara yang diatur oleh hukum dengan bentuk pemerintahan republik. Masalah kesehatan di
Rusia diberi peringkat tinggi sebagai prioritas dalam agenda politik nasional dan internasional.

Pemerintah Rusia telah mengadopsi sejumlah undang-undang dan peraturan serta


menerapkan berbagai tanggapan untuk masalah kesehatan, menyertakan kerangka pembangunan
yang lebih luas di dalamnya. Dokumen kebijakan sistem kesehatan yang diperkenalkan
menekankan persamaan hak semua warga negara atas kesehatan dengan penekanan pada;
layanan kesehatan yang efisien dan berkualitas tinggi, promosi gaya hidup sehat, dan pengenalan
metode inovatif dan intervensi medis untuk merespons untuk kebutuhan populasi.

Tujuan dari "Pengembangan perawatan kesehatan", disetujui oleh Resolusi Pemerintah


No. 294-r tanggal 15 April 2014, adalah membuat perawatan medis lebih mudah diakses dan
lebih efisien dengan volume, kualitas dan jenis perawatan yang sesuai dengan penyakit angka
kejadian dan kebutuhan penduduk, sesuai dengan kemajuan medis terkini dan dengan kerangka
kerja WHO European Health 2020. Programnya mencakup periode 2013-2020 dan terdiri dari 11
sub-program, masing-masing dengan spesifik tujuan, arah utama, penyediaan keuangan,
mekanisme implementasi dan indikator efektivitas. Selama dua dekade terakhir, Rusia telah
berkomitmen untuk lebih integrasi ke dalam ekonomi global dan untuk mengembangkan
ekonomi pasar, setelah itu melaksanakan kebijakan sosialnya. Sistem pendukung kesehatan dan
farmakologis adalah komponen penting dari kebijakan ini dan sedang mengalami perubahan
besar di legislatif, eksekutif dan keuangan.

Sistem perawatan kesehatan Rusia difokuskan pada akses universal ke layanan dasar. Hal
itu tetap sangat tersentralisasi tetapi dengan pemisahan otoritas di berbagai tingkat. Tingkat
federal bertanggung jawab atas kerangka hukum dan peraturan, pendanaan federal lembaga
bertanggung jawab untuk pembiayaan bersama untuk program target dan dukungan metodologis.
Kementerian kesehatan adalah otoritas eksekutif federal sektor kesehatan, dan bersama dengan
layanan federal Rospotreb Nadzor, Ros Zdrav Nadzor, Federal Medical dan Badan Biologi dan
Administrasi Dana Asuransi Kesehatan Wajib Federal sistem kesehatan Rusia. Subjek
administrasi Rusia memiliki badan pelaksana masing-masing daerah di bidang kesehatan. Selain
organisasi kesehatan yang dimiliki oleh sistem kesehatan, terdapat organisasi medis yang
dimiliki oleh kementerian dan lembaga lain, serta organisasi swasta.

Warga negara Rusia memiliki hak konstitusional untuk mengakses perawatan kesehatan
di fasilitas medis negara bagian dan kota secara gratis (Pasal 41 Konstitusi Federasi Rusia 1993).
Semua warga negara Rusia secara hukum dilindungi oleh asuransi kesehatan wajib dan jaminan
akses universal ke paket layanan kesehatan dasar. Pembiayaan kesehatan berasal dari pajak
umum (anggaran), kontribusi pekerja (pengurangan gaji kotor dalam persentase), asuransi
kesehatan sukarela.

Rusia mewarisi jaringan besar fasilitas perawatan primer yang mencakup seluruh
wilayah. Dokter perawatan primer dan dokter anak bekerja dengan spesialis di fasilitas rawat
jalan, sementara perawatan medis khusus diberikan di rumah sakit, klinik, pusat diagnostik dan
perawatan, serta apotik. Infrastruktur sebagian besar masih utuh di daerah perkotaan, tetapi telah
terjadi pengurangan substansial dalam jumlah tempat tidur rumah sakit dan jumlah organisasi
perawatan kesehatan untuk mengoptimalkan infrastruktur kesehatan masyarakat dan untuk
membangun sistem perawatan kesehatan tiga tingkat. Reformasi struktural baru ditujukan untuk
meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil dan pedesaan. Federasi Rusia menempati urutan pertama di antara
negara-negara maju dalam jumlah dokter per 1000 penduduk, yaitu sekitar 4.1 pada tahun 2013.
Namun demikian, modernisasi infrastruktur perawatan kesehatan, pelatihan ulang dan motivasi
tenaga kesehatan serta peningkatan kualitas perawatan kesehatan yang diberikan kepada berbagai
strata sosial merupakan prioritas utama untuk pembangunan kesehatan di tahun-tahun
mendatang.

Rusia telah menjadi pemimpin kesehatan global di masa lalu. Namun, kepemimpinannya
belum konsisten. Rusia telah memainkan peran kepemimpinan dalam masalah-masalah yang
kritis di dalam negeri dan di mana mereka dapat menunjukkan pertumbuhan di luar negeri.
Kepemimpinan masa depan dari Rusia dalam tantangan kesehatan global akan terus berlanjut
secara menonjol dalam organisasi multilateral. G8 akan tetap menjadi forum yang paling relevan,
tetapi hal itu dapat berubah. Misalnya, G20 dapat menangani NCD dan BRICS dapat berfokus
pada akses ke obat-obatan.

Rusia memiliki banyak peluang masa depan untuk dikembangkan jika diinginkan. Ia
dapat dan harus memanfaatkan pengalamannya di bidang ini. Kesehatan akan terus menjadi
topik yang menarik karena dapat membantu memajukan kepentingan domestik dan internasional
Rusia. Kesehatan tidak begitu diperdebatkan dibandingkan masalah global lainnya, seperti
lingkungan, namun secara langsung mempengaruhi hasil ekonomi dan keamanan. Kesehatan
adalah tempat Rusia memainkan peran penting di masa lalu, dan negara dapat memperoleh
manfaat dengan lebih sering dan mantap di masa depan.

3.2 Wabah Covid-19 di Rusia

Covid-19 atau Coronavirus Disease atau SARS-CoV-2 merupakan virus jenis baru yang
pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. Namun pada bulan Maret
2020 virus ini mulai tersebar hampir ke seluruh dunia dan telah dinyatakan pandemik atau wabah
penyakit yang terjadi di seluruh dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tanggal 9
Maret 2020 (Satgas Covid-19, n.d). Dengan percepatan penularan yang sangat cepat kini kasus
yang terkena virus ini per tanggal 8 Desember 2020 telah mencapai angka 67.662.440 jiwa dari
218 negara di dunia (Worldometer, 2020).

Rusia masuk menjadi negara keempat terbanyak yang memiliki kasus Covid-19 ini
menurut Worldometer. Pada saat ini kasus Covid-19 di Rusia telah mencapai angka 2.488.912
jiwa, lalu angka kematian sampai pada 43.597 jiwa serta angka yang sembuh menyentuh angka
1.956.588 jiwa per tanggal 7 Desember 2020 (Worldometer, 2020). Melihat angka yang
didapatkan saat ini, kasus Covid-19 saat ini sedang meningkat pesat.
Sumber: Worldomeers 2020.

Namun di Rusia, angka kesembuhan yang terjadi juga tidak sedikit, setidaknya 1.956.588
jiwa per tanggal 7 Desember 2020 telah dinyatakan sembuh berdasarkan data Worldometers.

Sumber: Worldometers 2020.


Perkembangan virus pada awal bulan Februari di Rusia cukup terbilang lambat, karena
dibandingkan dengan Eropa dan Asia yang kebanyakan di bulan Februari telah berkembang
sangat cepat sehingga Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan pada tanggal 1 Maret bahwa
keadaan Rusia “entirely under control”. Namun setelah beberapa minggu, terjadi lonjakan kasus
dari 495 kasus per tanggal 24 Maret melonjak menjadi 10.131 kasus pada 9 April (CSIS, 2020).

Kasus Covid-19 yang terjadi di Rusia pertama kali ditemukan pada tanggal 31 Januari
oleh dua orang kewarganegaraan Tiongkok yang positif di di daerah Chita dan Tyumen (Tass,
2020). Kasus-kasus selanjutnya ditemukan kewarganegaraan Rusia positif di luar wilayah
negaranya seperti 8 orang yang terkena dalam kapal Cruise di Inggris (TASS, 2020), satu orang
positif di Azerbaijan setelah mengunjungi Iran dan dua orang terkena di UAE (Reuters, 2020).
Kota Moskow yang merupakan kota terbanyak penduduknya dan menjadi pusat perekonomian
memegang kasus terbanyak di Rusia.

CSIS menjelaskan bahwa virus Covid-19 ini sangat membahayakan di Rusia, mengingat
demografi negara Rusia yang cenderung mengarah pada lansia. Kematian pertama kali di Rusia
terjadi pada pensiunan berumur 79 tahun dan kematian mulai meningkat mencapai 76 kasus per
9 April (CSIS, 2020). Namun, ada kekhawatiran bahwa pemerintah Rusia kurang melaporkan
kematian, dengan beberapa korban lansia dari virus tersebut yang penyebab kematiannya secara
resmi dikaitkan dengan penyakit lain, ini dikarenakan Rusia, seperti Tiongkok ingin menjaga
image negaranya di dunia internasional (CSIS, 2020).

3.3 Strategi Rusia dalam menangani Covid-19

Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum pasti menemui titik akhir, Rusia
telah menyiapkan beberapa strategi demi menjaga keamanan kesehatan. Beberapa strategi yang
dilakukan oleh Rusia

1. Lockdown / Restriction

Pada tanggal 29 Maret, Walikota Moskow Sergey Sobyanin mengeluarkan


perintah untuk tinggal di rumah mulai tanggal 30 Maret. Pemerintah pusat Rusia
juga menyerukan perintah serupa untuk warganya di wilayah lain untuk juga
melakukan isolasi diri bagi seluruh masyarakat. Moscow Times (2020)
menjelaskan bahwa penduduk hanya akan diizinkan meninggalkan rumah mereka
untuk perawatan medis darurat, bepergian ke tempat kerja jika seseorang tidak
dapat bekerja dari jarak jauh, pergi ke toko bahan makanan atau apotek terdekat;
hewan peliharaan berjalan dalam radius 100 meter dari tempat tinggal mereka;
membuang sampah.

Perusahaan yang memperdagangkan setidaknya satu dari barang-barang


penting ini, dan merupakan bagian dari seluruh rantai pasokan produk-ke-
konsumen, dari produsen hingga perusahaan pengiriman dan toko ritel, diizinkan
untuk melanjutkan operasi bisnis selama waktu ini. Juga diizinkan adalah pesanan
jarak jauh dan pengiriman makanan dan barang penting, kecuali untuk barang
yang penjualannya dilarang atau dibatasi di Rusia. Kafe dan restoran mungkin
hanya menawarkan layanan take away dan pengiriman makanan.

Di bawah hukum Rusia, perusahaan yang gagal mematuhi aturan


keselamatan sanitasi dan epidemiologis dapat didenda hingga 30.000 rubel
(sekitar USD 390). Untuk pelanggaran berulang atau berat, otoritas negara dapat
menangguhkan kegiatan bisnis perusahaan hingga 90 hari. Pelanggaran undang-
undang kota Moskow yang melindungi penduduk dari keadaan darurat alam dan
buatan manusia dapat mengakibatkan tuntutan administratif terhadap pejabat
perusahaan dan denda hingga 5.000 rubel (sekitar USD 75).

Jika penyebaran COVID-19 berlanjut, otoritas negara dapat menggunakan


tuntutan pidana. Berdasarkan Pasal 236 KUHP Rusia, pelanggaran aturan
sanitasi-epidemiologis yang mengakibatkan penyakit massal karena kelalaian
dapat dihukum dengan pembatasan kebebasan yang diawasi hingga satu tahun,
dan jika kelalaian tersebut mengakibatkan kematian manusia, dengan hukuman
penjara hingga sampai lima tahun. Rancangan undang-undang untuk
meningkatkan hukuman atas pelanggaran aturan sanitasi-epidemiologis telah
diserahkan ke Duma Negara Rusia.

2. Foreign Aid (Italia, Amerika Serikat, Serbia)


a. Italia
Ketika virus korona melanda bagian utara Italia pada bulan Maret, Rusia
adalah salah satu negara pertama yang datang membantu Roma, dengan
pengiriman bantuan medis militer. Rincian akhir disepakati selama
percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri
Italia Giuseppe Conte pada 21 Maret 2020. Keesokan harinya Kementerian
Pertahanan Rusia mulai mengirim lima belas pesawat angkut militer ke Italia,
dengan 122 personel dan puluhan kendaraan militer di dalamnya. Tim Rusia
terdiri dari dokter militer, ahli virologi, ahli radiologi, serta ahli desinfeksi,
sedangkan peralatannya termasuk unit desinfeksi bergerak dan pertahanan
kimia, dan laboratorium bergerak. 600 respirator juga dikirim.

Di Rusia, militer memainkan peran penting dalam menangani semua jenis


krisis, termasuk yang terkait dengan kesehatan, sehingga tidak mengherankan
jika Kementerian Pertahanan Rusia-lah yang memberikan bantuan ke Italia.
Karena ini adalah operasi militer, pesawat kargo Rusia mendarat di bandara
Pratica di Mare Military dekat Roma, dan dari sana mereka pindah ke wilayah
Bergamo yang terkena virus parah.

Bantuan Rusia sebagian besar terdiri dari elemen yang dapat beroperasi
tanpa kerja sama terus-menerus dengan personel medis Italia, seperti unit
desinfeksi. Karena mereka tidak harus diintegrasikan ke dalam sistem
perawatan kesehatan Italia, logistik jauh lebih mudah daripada jika Rusia
mengirim ahli bedah atau perawat, yang harus bekerja di rumah sakit Italia.
Kremlin memastikan untuk mengambil kesempatan untuk membuat isyarat
jenaka dengan memberi label pada paket bantuan, serta truk militer yang
dikirim ke Italia, dengan tanda "From Russia With Love".

b. Amerika Serikat

Pada tanggal 1 April, pengiriman bantuan medis Rusia mendarat di


bandara John F. Kennedy di New York. Pesawat kargo raksasa Antonov An-
124 mengirimkan sejumlah besar peralatan medis, termasuk masker, sarung
tangan, pakaian pelindung, dan lagi respirator. Serupa dengan bantuan ke
Italia, pengiriman ini juga terjadi tak lama setelah para pemimpin negara,
Putin dan Presiden AS Donald Trump, berbicara. Pengiriman bantuan Rusia
menciptakan skandal yang cukup besar di AS, sebagian dalam konteks
pemilihan presiden mendatang, dan juga karena tuduhan tentang peran yang
dimainkan Rusia dalam pemilihan Trump pada 2016.

c. Serbia

Pada 3 April 2020, Rusia mulai mengirimkan bantuan medis militer ke


Serbia juga, dengan peralatan serupa yang dikirim ke Italia. Rincian kembali
dikoordinasikan antara dua presiden negara tersebut. Sebelas pesawat kargo
militer Rusia mengirimkan 87 dokter dan spesialis militer, termasuk ahli
infeksi dan ahli perang kimia dan desinfeksi. (Karena ada kerja sama
keamanan dan militer berlapis yang ada antara Serbia dan Rusia, ia
mengirimkan bantuan medis militer ke Serbia jauh lebih banyak daripada
mengirimkan pengiriman semacam itu ke negara-negara NATO).

3. Vaksinasi

Seluruh negara di dunia dalam rangka menghentikan penyebaran virus COVID-19


menerapkan sistem vaksinasi sebagai langkah pencegahan. Beberapa perusahaan farmasi
di dunia sudah mulai memproduksi berbagai produk vaksin untuk didistribusikan ke
seluruh dunia. Rusia merupakan salah satu negara yang memproduksi vaksin COVID-19
dengan nama Sputnik V. Nama tersebut dicetuskan berdasarkan penemuan satelit pertama
milik Uni Soviet pada tahun 1957. Sputnik V termasuk sebagai 10 vaksin yang telah
memasuki tahap akhir masa pengujian klinis sejak awal produksi dalam daftar yang
direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Berdasarkan hasil uji tahap
klinis yang telah dilaksanakan, vaksin Sputnik V memiliki persentase kemanjuran 91,4%
berdasarkan analisis data dari titik kontrol uji klinis tahap akhir. Program produksi vaksin
Sputnik V merupakan implementasi dari kebijakan investasi Rusia yang disebut The
Russian Direct Investment Fund (RDIF). RDIF bekerja sama dengan mitra dan produsen
meningkatkan produksi Sputnik V. Biaya satu dosis vaksin untuk pasar internasional
akan kurang dari $ 10 (Sputnik V adalah vaksin dua dosis). Vaksin lyophilized (kering)
dapat disimpan pada suhu +2 hingga +8 derajat Celcius. Permintaan lebih dari 1,2 miliar
dosis vaksin Sputnik V datang dari lebih dari 50 negara. Pasokan vaksin untuk pasar
global akan diproduksi oleh mitra internasional RDIF di India, Brazil, China, Korea
Selatan, dan negara lain.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Ancaman kesehatan merupakan sesuatu yang harus ditangani secara serius oleh
pemerintah sebuah negara. Karena hal ini menyangkut keberlangsungan hidup manusia dan
pertahanan keamanan populasi di sebuah negara. Memang tidak terlihat, namun dampak yang
diberikan begitu signifikan dan mengubah pola hidup masyarakat dalam waktu sekejap.
Terutama saat ini, dikala kita menghadapi pandemi yang belum jelas kapan situasi kembali
kondusif seperti semula. Perkembangan kasus yang mengalami fluktuasi mengakibatkan kita
saat ini berada dalam ketidakjelasan situasi. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari semua pihak
untuk mencegah kembali meningkatnya angka kasus. Dalam menghadapi pandemi, Rusia telah
mempersiapkan segala bentuk mitigasi dan penanganan kondisi darurat. Beberapa kebijakan
seperti restriksi atau pelarangan terhadap warga asing yang akan memasuki negara tersebut,
pemberian bantuan luar negeri, serta program vaksinasi menjadi kebijakan agar Rusia menjadi
yang terdepan dan pertama dalam menuntaskan pandemi COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Jackson, R. dan G. Sorensen. (1999). Introduction to International Relations. Oxford: Oxford


University Press.

J. Baylis, S. Smith, & P. Owens (Eds.), The Globalization of World Politics: An


Introduction to International Relations (4th ed.). Oxford: Oxford University Press

Lamy, S. L. (2008). Contemporary Mainstream Approaches: Neo-Realism and Neo-


Liberalism. Washington, D.C: Pearson

Jurnal

Elpeni Fitrah. 2015. Gagasan Human Security dan Kebijakan Keamanan Nasional Indonesia.
http://jurnal.unpad.ac.id/responsive/article/download/23016/11233 Diakses pada 8
Desember 2020.

CSIS. (2020). Russia Emerging Global Health Leadership https://csis-website-


prod.s3.amazonaws.com/s3fs-
public/legacy_files/files/publication/120403_Twigg_RussiaEmergingGlobalhealth_Web.
pdf Diakses pada 8 Desember 2020

Country Cooperation Strategy for the WORLD HEALTH ORGANIZATION and the
MINISTRY OF HEALTH OF THE RUSSIAN FEDERATION.
https://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0003/249915/COUNTRY-
COOPERATION-STRATEGY-for-the-WORLD-HEALTH-ORGANIZATION-and-the-
MINISTRY-OF-HEALTH-OF-THE-RUSSIAN-FEDERATION-Eng.pdf Diakses pada 8
Desember 2020.

Website
Berlin Policy Journal. (2020). The Political Motives Behind Russia’s Coronavirus Aid.
https://berlinpolicyjournal.com/the-political-motives-behind-russias-coronavirus-aid/
Diakses pada 8 Desember 2020.

National News. (2020). Coronavirus: UAE announces six more cases of Covid-19.
https://www.thenationalnews.com/uae/health/coronavirus-uae-announces-six-more-cases-
of-covid-19-1.987661 Diakses pada 8 Desember 2020.

Mankoff, Jeffrey. (2020). Russia’s Response to Covid-19. https://www.csis.org/analysis/russias-


response-covid-19 Diakses pada 8 Desember 2020.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2020). Tanya Jawab. https://covid19.go.id/tanya-jawab?


search=Apa%20yang%20dimaksud%20dengan%20pandemi Diakses pada 8 Desember
2020.

Sputnik V Official Website. (2020). https://sputnikvaccine.com/about-vaccine/ Diakses pada 8


Desember 2020.

TASS, Russian News Agency. (2020). First two persons infected with coronavirus identified in
Russia. https://tass.com/society/1115101 Diakses pada 8 Desember 2020.

TASS, Russian News Agency. (2020). Three Russians from the Diamond Pirincess liner
confirmed coronavirus. https://tass.ru/obschestvo/7843971 Diakses pada 8 Desember
2020.

The Moscow Times. (2020). How Russia’s Healthcare System is Tackling the Coronavirus.
https://www.themoscowtimes.com/2020/04/24/explainer-how-russias-healthcare-system-
is-tackling-the-coronavirus-a70081 Diakses pada 8 Desember 2020

World Health Organization. (2020). Health Security. https://www.who.int/health-


topics/health-security/#tab=tab_1 Diakses pada 8 Desember 2020.

Worldometers. (2020). COVID-19 CORONAVIRUS PANDEMIC.


https://www.worldometers.info/coronavirus/ Diakses pada 9 Desember 2020.
Worldometers. (2020). Russia. https://www.worldometers.info/coronavirus/country/russia/
Diakses pada 9 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai