Anda di halaman 1dari 15

Volume 2, Nomor 2, Juli-Oktober 2022

E-ISSN 2797-0485

Sekuritisasi Penyebaran Virus Covid-19


oleh Organisasi Kesehatan Dunia
Indra Tamsyah1,, Riris Namira Hidayat2
12Universitas Sriwijaya, Indonesia

Email: indratamsyah@fisip.unsri.ac.id

Abstract: Covid-19 were discovered in Wuhan, China and turned into a pandemic illness that
undermined individuals all over the planet. The spread of the infection has constrained the
public authority in any nations to make new policies to safeguard their citizens. The presence
of the Covid is a danger to each nation and this is a non-traditional issue. Non-traditional
security problems can be turned into security problems through a securitization process.
Covid is not a part of security isssue however, it can transform into a security issue since it is
remembered for the class of wellbeing security and it is significant in keeping up with public
safety. In this case study, the creator utilizes descriptive method with optional information
assortment procedures or writing study, and furthermore securitization hypothesis to inspect
the most common way of evolving non-security issue into security issue through five markers,
thus are securitizing actor, speech act, existential treat, referent object/audience and
extraordinary measure.

Keywords: Security, Corona Virus, Securitization, World Health Organization

Abstrak: Covid-19 ditemukan di Wuhan, Cina dan menjadi penyakit pandemi yang
mengancam masyarakat di seluruh dunia. Penyebaran virus telah memaksa pemerintah di
negara manapun untuk membuat kebijakan baru untuk melindungi warganya. Kehadiran
virus corona adalah ancaman bagi setiap negara dan ini adalah masalah keamanan non-
tradisional. Masalah keamanan non tradisional dapat diubah menjadi masalah keamanan
melalui suatu proses sekuritisasi. Covid-19 bukan bagian dari masalah keamanan tapi bisa
berubah menjadi masalah keamanan karena termasuk dalam kategori health security dan
penting dalam menjaga keamanan nasional. Dalam studi kasus ini, penulis menggunakan
metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data sekunder atau studi pustaka, serta teori
sekuritisasi untuk mengkaji proses perubahan isu non-keamanan menjadi isu keamanan
melalui lima indikator yaitu aktor sekuritisasi, tindak tutur, ancaman eksistensial, objek
rujukan/audiens dan ukuran luar biasa.

Kata Kunci: Keamanan, Covid-19, Sekuritisasi, Organisasi Kesehatan Dunia

PENDAHULUAN meskipun isu tersebut tidak


Seiring dengan perkembangan mengancam negara secara langsung.
zaman melalui arus globalisasi, fokus Isu keamanan mengenai berbagai hal
kajian keamanan tidak hanya dipahami yang tidak dan mampu dilihat, yang
sebagai isu militer saja, akan tetapi juga dapat mengancam keamanan negara,
memunculkan isu baru non-militer atau dalam konteks tulisan ini

143
mengancam keamanan manusia. Dalam pasien yang sakit berawal dari pasar
kerangka berpikir seperti demikian, isu hewan dan makanan yang berada di
keamanan merupakan isu yang Wuhan. Bahkan orang yang pertama
terkonstruksi sosial. Pendekatan ini kali jatuh sakit adalah para pedagang
menunjukkan bahwa cara pandang pasar, ternyata diketahui bahwa pasar
seseorang terhadap isu keamanan telah tersebut memang bukan hanya menjual
berubah setelah perang dingin. Hal ini makanan atau hewan biasa, namun
juga menunjukkan agenda politik pasar tersebut menjual hewan liar
internasional telah berkembang, kini seperti ular dan kelelawar dan diduga
pemerintah lebih banyak memperhatikan pertama kali penyebaran virus ini
isu-isu non militer, seperti hal yang berasal dari hewan, kemudian
mengancam hidup manusia yang tidak lagi menyebar ke manusia dan terakhir
disebabkan oleh isu militer, akan tetapi manusia ke manusia. Karena itu Cina
disebabkan oleh adanya penyebaran menjadi negara pertama yang tercatat
penyakit menular. memiliki laporan virus Covid-19 di
Munculnya fenomena ini dapat dunia. Gejala dari virus ini yang
menjadi bahasan dalam kajian keamanan pertama kali di rasakan Cina adalah
dengan istilah sekuritisasi. Sekuritisasi ketika pasien terkena adanya sejenis
didalami pertama kali dan diuraikan oleh pneumonia yang penyebabnya tidak
Waever dalam (McDonald) “securitization diketahui dan diikuti oleh gejela-gejala
may be defined as a process in which an berikutnya seperti gangguan
actor declares a particular issue, dynamic pernapasan, gangguan ginjal, demam,
or actor to be an „existential threat‟ to a anosmia, flu, bahkan jika yang
particular referent object” (McDonald, terinfeksi virus ini adalah orang yang
2008). Suatu isu dapat disekuritisasikan lanjut usia dan ibu sedang hamil maka
jika ancaman yang masuk harus melewati efeknya akan lebih berbahaya.
suatu tahapan, dengan tujuan agar semua (Hastuti, 2020)
yang terlibat (negara dan masyarakat) Bermula dari Cina penyakit ini
menyepakati apa yang dimaksud dengan menular ke seluruh negara baik negara
merespon ancaman. Dengan kata lain, maju seperti Italia, Spanyol dan
suatu isu dapat disekuritisasi jika negara Denmark, bahkan ke negara
atau pemimpin yang berkuasa berkembang seperti Indonesia,
menyampaikan dan kemudian di dengar penyebaran virus ini sampai ke
oleh aktor lain karena membahayakan. Indonesia dengan pengumuman resmi
Oleh karena itu, diperlukan aktor pemerintah pada tanggal 2 Maret 2020
sekuritisasi yang pertama kali untuk (Sukur, 2020). Bahkan Joko Widodo
mengangkat isu tersebut agar nantinya Presiden ke 7 Indonesia memberikan
proses sekuritisasi berjalan dengan penegasan yang disampaikan melalui
semestinya. (Yani, 2017) CNBC bahwa “sebanyak 213 negara
Sama halnya dengan keadaan dunia yang berada di dunia ini tidak akan ada
saat ini, ketika WHO menyatakan Covid- yang siap mengahadapi pandemi
19 sebagai pandemi, yang artinya virus ini Covid-19 (Asmara, 2020). Presiden
telah melintas batas negara Cina atau Joko Widodo juga mengatakan
menyebar ke seluruh dunia, bahkan virus masyarakat Indonesia secara terpaksa
ini tidak mengenal siapa yang akan harus hidup berdampingan dengan
terkena karena siapapun yang terpapar Covid-19 bahkan Jokowi mengatakan
maka sangat berpotensi positif Covid-19 melalui WHO virus corona tidak akan
(KPCPEN). Covid-19 adalah penyakit menghilang (detikcom, 2020). Tidak
menular yang disebabkan oleh hanya Indonesia, hingga pada akhir
Coronavirus yang ditemukan pada akhir November 2020 sebanyak 60,2 juta
2019. (Hastuti, 2020) warga dunia yang positif Covid-19 yang
Awalnya banyak laporan mengenai terus bertambah. Yang berarti Covid-19

144
tidak mengenal warna kulit, ras, latar ke ranah internasional. Dibutuhkan
belakang, suku, agama ataupun usia, pengamanan atau sekuritisasi seperti
Covid-19 bisa menyerang siapapun dengan yang dikatakan Jokowi sebagai
waktu yang sangat cepat. “peperangan” dan respon pemerintah
Tidak bisa dihindari, dibutuhkan Indonesia terhadap Covid-19 dapat
internasionalisasi perlawanan terhadap dikaji melalui teori sekuritisasi (Arifin,
pandemi Covid-19. Terdapat dua faktor 2020). Disini penulis akan mengkaji
yang menandai kesehatan menjadi isu lebih luas bagaimana proses
keamanan, yaitu pertama kali sejak tahun sekuritisasi terhadap penyebaran virus
1990 dimana terjadi agenda perluasan corona tahun 2020 dan untuk
keamanan. Dengan berakhirnya Perang menentukan apakah proses sekuritisasi
Dingin menjadi awal pergeseran fokus itu berhasil.
analisis keamanan dari ancaman militer
menjadi lebih beragam untuk menjadi TINJAUAN PUSTAKA
bahasan studi keamanan. (Yani, 2017) Teori Sekuritisasi
Berkaitan dengan kesehatan yang Teori ini sangat bergantung pada
tidak selalu diuraikan sebagai kondisi kekuatan ide dan tindakan politis aktor
dimana tidak ada penyakit (not just the untuk menyebarkan suatu isu menjadi
absence of disease) akan tetapi kebutuhan wacana keamanan dengan adanya
yang harus dijamin negara secara pihak-pihak yang terancam (Buzan,
menyeluruh. Faktor kedua yang 1998:24-27). Kekuatan ide dan
mendorong kesehatan menjadi isu tindakan politis ini dapat dilihat
keamanan yaitu human agency. Beberapa melalui speech act, Pernyataan
individu yang berpengaruh menggunakan disampaikan untuk membentuk nilai
posisi pengaruhnya demi memasukkan dan pandangan baru bahwa isu atau
posisi dan pengaruhnya demi fenomena yang awalnya dianggap biasa
memasukkan kesehatan dalam agenda menjadi sebuah ancaman terhadap
keamanan hingga keamanan keamanan nasional, sehingga menjadi
internasional. Contoh Gro Harlem agenda keamanan yang penting bagi
Brundtland selaku pimpinan WHO nasional dan internasional (Austin,
terdahulu, Brundtland menekankan 2011: 3). Dikatakan bahwa apabila
bahwa terdapat perubahan sifat keamanan sebuah negara terancam keamanan
publik dunia dalam dunia global, serta nasionalnya, dan ancaman tersebut
kesehatan global tidak bisa dipisahkan kemudian datang secara tiba-tiba,
dari perkembangan sosial dan politik. mempengaruhi dan menurunkan
Pada kenyataannya global health security kualitas hidup warga negara yang
pertama kali diciptakan oleh WHO pada tinggal di dalamnya. Ancaman tersebut
masa jabatan Brundtland. Dengan kata juga bersifat mempengaruhi sebuah
lain, Brundtland adalah pencetus istilah negara untuk menjaga kualitas hidup
global health security (Brundtland, 2017) normal warga negaranya. Pengertian
Dengan memasukkan isu kesehatan ancaman dalam sekuritisasi dikaitkan
menjadi isu keamanan maka diharapkan dengan sifat dari ancaman tersebut
kesehatan global bisa diatasi dengan yang dapat membahayakan
kebijakan yang bisa di realisasikan. keselamatan individu (warga negara)
Penulis akan mengkaji lebih dalam seperti dari kekerasan fisik, terbatasnya
bagaimana proses global health security akses terhadap kebutuhan pokok,
menjadi isu keamanan global yang disebut adanya penyebaran penyakit menular,
dengan proses sekuritisasi. Ketika menurunnya kualitas lingkungan
pandemi telah mendunia maka garda hidup, dan adanya penurunan kualitas
terdepan perlawanannya adalah negara, hidup di dalam negara.
dan negara juga berperan sebagai aktor Persepsi tentang keamanan dan
utama dalam memerangi ancaman hingga ancaman menurut Copenhagen tidak

145
hanya sebatas keamanan kedaulatan menjadi audiens. Setelah audience
negara dan ancaman yang datang dari menerima sekuritisasi yang dilakukan
pihak eksternal, tetapi keamanan nasional oleh aktor kemudian bersama
negara bisa terancam apabila muncul menetapkan kebijakan atau aturan
fenomena-fenomena seperti; wabah atau terkait isu yang disekuritisasikan, maka
penyakit menular, isu seputar mayoritas- proses sekuritisasi dapat dikatakan
minoritas; adanya penguasaan berhasil (Hendra, 2018).
sumberdaya oleh kelompok tertentu dan Seperti yang diuraikan oleh
sebagainya. Dengan adanya bentuk- Waever dan kemudian Buzan, asal usul
bentuk ancaman seperti diatas maka dapat sekuritisasi bertujuan untuk
mendorong sebuah negara untuk menjelaskan bahwa keamanan adalah
melakukan langkah pengamanan untuk proses sekuritisasi yang dibangun
melindungi keamanan nasional dan warga secara sosial melalui perilaku dikursif
negaranya, dalam teori Copenhagen agen sosial. Dari perspektif keamanan
disebut dengan langkah Sekuritisasi ini kemudian muncul pertanyaan-
(Securitizing Move). pertanyaan seperti; siapa yang pertama
Menurut pandangan Mazhab kali melakukan sekuritisasi? Kemudian
Kopenhagen, sekuritisasi di sini dipahami untuk ditujukan pada siapa? Dalam
sebagai suatu tindakan untuk kondisi yang bagaimana. Dan apa
mengonstruksi suatu isu keamanan. hasilnya? Ini merupakan hasil dari
Copenhagen School menghadirkan sekuritisasi. Weaver dan Buzan
pembaharuan cara pandang terhadap kemudian menguraikan dan mencoba
studi keamanan paska perang dingin. menjelaskan karena suatu isu
Aliran ini mengatakan perlu adanya keamanan tidak mungkin bisa langsung
deepening (pendalaman) dan widening terjadi dan keamanan adalah proses
(perluasan) dalam studi keamanan. dari sekuritisasi yang dibangun secara
Pendalaman yang dimaksud adalah dari sosial oleh agen sosial, bagi mereka dan
level aktor yang terlibat tidak hanya upaya sekuritisasi adalah yang disebut
terfokus kepada negara, akan tetapi level tindak tutur dalam teori Bahasa (Barry
aktor bisa meluas dari sistem Buzan, 1998).
internasional hingga individu. Sedangkan Indikator serta proses bagaimana
perluasan adalah ancaman yang datang sekuritisasi berjalan menurut Buzan
kepada aktor atau objek yang terlibat tidak antara lain (1) terdapat aktor
hanya dari militer namun ancaman bisa sekuritisasi atau seseorang yang
datang dari bidang yang lain di dalam melakukan sekuritisasi (2) speech act,
kehidupan baik itu kesehatan, ekonomi, yakni membingkai suatu isu non-politik
teknologi dan lain-lain. Copenhagen menjadi isu yang dapat mengancam
School selanjutnya beranggapan bahwa stabilitas keadaan (existential threat)
lebih menarik untuk melihat proses sehingga terdapat urgency untuk
terciptanya dinamika keamanan yang melakukan perlindungan (3) target
dapat membingkai suatu isu menjadi isu audience supaya menjadi terpengaruh
keamanan dalam kondisi tertentu (Farabi, bahwasanya isu yang diangkat benar-
2019). benar dalam keadaan terancam dan
Buzan, Weaver dan Wilde kemudian kemudian menjadi referent object di
menawarkan teori sekuritisasi yang isu keamanan (4) kemudian
melihat keamanan sebagai sebuah proses extraordinary measure atau tindakan
pembingkaian sebuah isu berawal dari luar biasa yang dilaksanakan oleh aktor
aktor sekuritisasi melihat sebuah masalah sekuritisasi dengan tujuan
yang dinilai dapat menjadi ancaman bagi menyelamatkan referent object yang
stabilitas kehidupan, kemudian aktor ada dalam isu keamanan yang diangkat
sekuritisasi meyakinkan objek yang (Sudiar, 2019). Terdapat tiga faktor
dilindungi dalam hal ini objek berubah utama yang mendukung keberhasilan

146
suatu proses sekuritisasi yakni (1) Bahasa mengangkat sebuah isu menjadi
yang digunakan tepat dalam usaha ancaman (existential threat) berhasil
melakukan speech act, (2) Power atau diterima atau dipercaya oleh publik
kekuatan sosial yang dimiliki securitizing yang ditargetkan dalam proses
actors, (3) Kemampuan securitizing sekuritisasi (Farabi, 2019).
actors until menyampaikan serta
menjalankan adanya suatu ancaman METODE PENELITIAN
serius yang mengancam referent object Penelitian ini menggunakan
kepada target audience (Susiatiningsih, metode pendekatan deskriptif, untuk
2016). memaparkan proses secara detail.
Proses sekuritisasi dimulai dengan Kemudian, metode pengumpulan data
adanya aktor sekuritisasi (securitizing memakai studi kepustakaan dengan
actors) yang memiliki peran atau jabatan mengkaji dan menganalisis literatur
penting dalam pemerintahan, seperti yang relevan dengan isu yang
pejabat negara, tokoh masyarakat, bersangkutan, selanjutnya
organisasi internasional dan sebagainya. memunculkan sebuah pertanyaan,
Kemudian mereka melakukan mengumpulkan data hingga
penyampaian atau pernyataan (speech menganalisanya secara menyeluruh
act) berupa orasi atau siaran pers bahwa (Creswell, 1994:38). Setelah itu,
terdapat satu isu serius yang dapat jawaban penulis dalam penelitian ini
menjadi ancaman (existential threat) bagi dikondisikan dengan teori yang sesuai
banyak pihak, yang disampaikan di dalam kajian Ilmu Hubungan
hadapan publik (target audience) supaya Internasional yaitu teori Sekuritisasi.
ancaman atau threat tersebut dianggap
publik sebagai peringatan (alert) yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat membahayakan keamanan nasional Securitizing Actor and Speech Act
suatu negara, sehingga kemudian akan Aktor sekuritisasi merupakan
dibuat suatu tindakan penyelesaian aktor yang melakukan sekuritisasi
(emergency response) yang tanggap dan dengan mengutarakan referent object
diluar dari kebijakan atau peraturan pada sebagai ancaman. Lazimnya aktor
umumnya (Pratiwi, 2022). sekuritisasi memiliki kedaulatan dan
Proses sekuritisasi dapat dikatakan kekuatan untuk mengambil keputusan
berhasil berdasarkan kemampuan dari dan meyakinkan audiens akan
securitizing actor dalam membingkai atau ancaman yang akan datang. Sebagai
mengkonstruksi isu yang ada sehingga contoh elit politik, pemerintah,
terdapat argumentasi bahwa ada ancaman organisasi dan masyarakat sipil.
terhadap referent object serta dapat Securitizing actor harus dalam
meyakinkan penonton atau audience pemegang kendali atau memiliki
bahwa isu yang diangkat tersebut harus otoritas penuh dalam mengaplikasikan
diberi langkah dan tindakan penanganan kebijakan sekuritisasinya baik kepada
secepat mungkin. Faktor lain yang tidak perorangan maupun kepada lembaga-
kalah penting dalam keberhasilan dalam lembaga terkait. Kondisi kedua,
melakukan sekuritisasi adalah persetujuan securitizing actor harus memiliki
atau dukungan dari target audience atas kekuatan politik untuk mendorong
tindakan mendesak (extraordinary (dan sedikit memaksa) agar ancaman
measures) yang dilakukan oleh aktor ataupun kerentanan yang
sekuritisasi dalam usahannya melindungi dipersepsikan harus sama dengan
referent object dari ancaman (existential pihak lain terutama masyarakat. Secara
threat). Selanjutnya yang dimaksud keseluruhan proses sekuritisasi berhasil
dengan acceptance by audience adalah bergantung sepenuhnya pada usaha
proses di mana securitizing move yang securitizing actor melakukan persuasi
dilakukan oleh securitizing actors yang dan pencitraan kepada audiens

147
mengenai kebijakan tersebut, karena atas Tabel 1. Speech Act
kewenangan tersebut seharusnya Tangga Pejabat Pernyataan
bertanggung jawab atas segala kebijakan l pemerintah
12 Direktur “WHO terus
yang dibuat. (Yani, 2017) Maret Jenderal memantau sejak
Untuk merubah suatu isu keamanan, 2020 WHO ditemukannya kasus
langkah awal yang harus dilakukan adalah Dr. Tedros pertama, dan kami
mengidentifiksi ancaman yang ada, teori Adhanom terus meminta kepada
ancaman dalam sekuritisasi Ghebreyesu sejumlah negara untuk
s mengambil tindakan
dikonstruksikan melalui proses speech act yang mendesak dan
yang dilakukan oleh securitizing actor agresif” (Dzulfaroh,
kemudian securitizing actor melakukan 2020)
orasi dengan cara campaign atau 26 Ketua dan “Dampak kemanusiaan
menyebarluaskan eksistensial dan Maret Direktur akibat wabah Covid-19
2020 Pelaksana tidak bisa dihitung
melakukan pembuatan kebijakan. Speech
IMF lagi, semua negara
act menurut Asutin (1965:94) “by saying Kristalina perlu bekerjasama
something, we do something”. Speech act Georgieva untuk melindungi
merupakan variabel yang sangat penting masyarakat dan
untuk meyakinkan audiens bahwa akan meminimalisasi
dampak ekonomi yang
ada ancaman dari objek yang dilindungi
terjadi” (Widyastuti,
dan menjadi landasan keberhasilan atau 2020)
gagalnya oleh securitizing actor. (Yani, 26 Direktur “Covid-19, this new
2017) Maret Jenderal Covid-19, threatens the
Intinya di dalam speech act ini, 2020 WTO lives of millions of
bahwa penggunaan bahasa tidak hanya Roberto people around the
Azevêdo world, it also
sebagai pemberi laporan terhadap objek endangers their
atau realita, tetapi juga berperan untuk livelihoods, we‟re of
membentuk realitas dan makna saat course facing, above
bahasa tersebut diucapkan. Berdasarkan all, a health crisis. This
penjabaran diatas, maka dapat pandemic will
invitably have an
disimpulkan bahwa bahasa memiliki enormous impact on
peran penting sebagai alat dan media the economy on trade,
untuk membentuk realita. Dalam kajian and consequently on
studi bidang hubungan internasional, jobs and people‟s well-
bahasa juga digunakan oleh aktor-aktor being. This pandemic
is a global challenge,
dalam hubungan internasional sebagai so we need a global
alat atau media dalam menciptakan realita response, trade has an
sosial. important role here.
Pemikir Mazhab Copenhagen School Trade is what allows
berpendapat bahwa speech act merupakan for the efficient
production and supply
suatu tahapan sekuritisasi yang dilakukan ofbasic good and
oleh actor dalam situasi darurat seperti service medical
adanya ancaman dan permasalahan supplies and
seperti aktor-aktor yang berpengaruh dan equipment, food and
memiliki otoritas penuh pendeklarasian energy that we all
need”
dilakukan oleh Direktur Jenderal WHO, (worldtradeorganizatio
Ketua dan Direktur Pelaksana IMF, n, 2020)
Direktur Jenderal WTO yang mampu
mendeklarasikan ancaman covid-19 Seperti yang kita lihat dari tabel
merupakan ancaman global. Berikut ialah diatas, ketika Covid-19 dinyatakan
speech act yang dilakukan dalam proses sebagai pandemic maka WHO
sekuritisasi merupakan pemegang mandat utama
dalam urusan kesehatan skala global,

148
kemudian pernyataan dari ketua IMF dan pada Januari 2020. Kasus Covid-19
Jenderal WTO juga menyatakan jika telah dilaporkan di berbagai negara
pandemic ini mengancam banyak pihak bahkan di kawasan Asia Tenggara
dan aka nada dampak besar pada ekonomi seperti Singapura, Malaysia, dan
dan perdagangan. Sebelum membahas Vietnam (Sari, analisis Respons
lebih jauh disini terdapat aktor sekuritsasi Pemerintah Tiongkok dalam Upaya
yang kemudian speech act yang terjadi Penanganan Covid-19, 2020).
membingkai suatu isu non-politik menjadi Presiden Xi Jinping kemudian
isu yang dapat mengancam stabilitas memberikan speech act dengan
keadaan (existential threat) sehingga menghimbau penting nya keselamatan
terdapat urgency untuk melakukan dan kesehatan seluruh rakyat melalui
perlindungan. surat kabar Partai Komunis Tiongkok,
Speech act yang terjadi oleh melalui speech act virus dirangkum
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros menjadi health security, semua negara
Adhanom Ghebreyesus “WHO terus berupaya dalam melindungi
memantau sejak ditemukannya kasus keselamatan warganya. Sebagai negara
pertama, dan kami terus meminta kepada yang mendatangkan pertama kali
sejumlah negara untuk mengambil Covid-19 jenis baru yang ditemukan
tindakan yang mendesak dan agresif” pada akhir Desember 2019 awalnya
(Dzulfaroh, 2020) pernyataan tersebut dianggap tidak tanggap dalam
setelah pendeklarasian pandemi oleh menanggulangi permasalahan ini.
WHO. WHO melalui speech act secara Bahu-membahu negara-negara yang
resmi menganjurkan seluruh masyarakat dibantu oleh organisasi internasional,
dunia menerapkan physical distancing contohnya saja IMF yang siap
yang artinya menjaga jarak fisik, social menggelontorkan semua kapasitas
distancing yang artinya menjaga jarak pinjaman sebesar Rp16.410 triliun
sosial agar masyarakat tetap terhubung untuk melindungi negara dari virus
melalui media sosial, di mana menurut Covid-19, karena pembatasan mobilitas
WHO langkah menjaga jarak baik fisik yang akan dilakukan oleh negara sudah
maupun menjaga jarak sosial untuk diperkirakan perekonomian juga ikut
menekan penyebaran Covid-19. anjlok. Georgieva selaku Direktur
Securitizing actor pertama kali Pelaksana IMF mengatakan ini adalah
menurut penulis adalah bagaimana WHO suatu bentuk solidaritas seluruh
selaku organisasi kesehatan dunia negara, karena dampak keamanan
mendeklarasikan Covid-19 sebagai manusia dalam wabah ini sudah tidak
pandemi global dan bagaimana respon bisa dibendung sehingga
terhadap aktor yang bisa berpengaruh di membutuhkan kerjasama agar bisa
dalam suatu negara tersebut bisa diterima menekan angka virus Covid-19
oleh audience. Securitizing actor yang (Widyastuti, 2020).
dilakukan oleh Direktur Jenderal WHO
membuat negara-negara sigap dalam Existensial Threat (Ancaman)
mengeluarkan kebijakan baru terkait Dalam proses sekuritisasi teori
penyebaran wabah ini. Pemimpin bisa selanjutnya adalah existensial threat
dijadikan securitizing actor di negara atau ancaman. Existensial threat dapat
tersebut yang kemudian melakukan dikatakan sebagai ancaman yang
kebijakan. Dimulai dari Cina, respon muncul pada objek keamanan, seorang
pemerintah China dengan tanggap ahli William juga memberikan
dibuktikan ketika Presiden Xi Jinping pendapatnya mengenai definisi
selaku securitizing actor mendeklarasikan ancaman dalam sekuritisasi yaitu
pandemi Covid-19 sebagai ancaman adanya kerentanan dengan tingkat
nasional dan ancaman global. Presiden Xi yang tinggi. Dalam proses sekuritisasi
Jinping mulai merespon kasus Covid-19 ini yang menjadi ancaman adalah

149
pandemi virus Covid-19 yang menyebar ke m
negara-negara didunia. Awal mula 10. Indonesi 790 58 31
a
ditemukannya virus ini adalah pada akhir
11. Global 425.493 109.191 18.963
desember 2019 di mana para dokter di Sumber: John Hopkins University and
Wuhan, China, menyadari adanya Medicine Coronavirus Resource Center
penyakit baru dengan gejala yang belum (https://coronavirus.jhu.edu/map.html)
ditemukan sebelumnya. per 25 Maret 2020, pukul 16.39 WIB

Gambar 1. Persebaran Covid-19 di Dunia Pada tabel perbandingan kasus


Covid-19 di berbagai negara tersebut
terlihat bahwa yang menempati posisi
kasus terbanyak adalah Cina, Italia
menjadi negara kedua dengan kasus
Covid-19 terbanyak dan pada urutan
ketiga adalah Spanyol. Cina pada saat
itu menunjukkan perkembangannya
dengan total pasien yang sembuh
sebanyak 73.770 orang. Speech act
Sumber: (reliefweb, 2020) selanjutnya pemerintah Cina merespon
dengan strategi, strategi ini yang
Dokter di Wuhan juga melaporkan kemudian Cina mengeluarkan 3
temuan virus varian baru ini ke WHO agar kebijakan sebagai tahap
WHO bisa meneliti lebih lanjut hingga penanggulangan virus sebagai strategi
pada akhirnya penyakit tersebut diketahui containment, kebijakan ini dikeluarkan
sebagai Covid-19 jenis baru dan kemudian untuk memberi ketegasan masyarakat
diresmikan sebagai pandemi pada Maret bahwa Covid-19 adalah existential
2020. Covid-19 disebut pandemi karena threat yang nyata, dan diharapkan
penyakit ini telah menyebar ke negara- untuk seluruh warga juga mendukung
negara lain di dunia yang pada awalnya dan menerima atas kebijakan yang
hanya berasal dari Cina hingga ke banyak dilakukan oleh negara.
populasi di berbagai negara. Virus Covid- Sedangkan kasus di Italia semakin
19 terus menyebar selama awal tahun meningkat karena beberapa faktor,
2020 ke negara negara besar maupun salah satu penyebabnya adalah karena
kecil. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk Italia yang berusia
perbandingan perkembangan penyebaran lanjut sehingga rentan terkena penyakit
Covid-19 di negara yang berbeda pada ditambah imunitas yang lemah
tabel berikut: membuat Italia kesulitan untuk
mengurangi angka penyebaran virus.
Tabel 2. Tabel Kasus Covid-29 di Dunia Dengan melihat tabel penyebaran
Nama Total Total Total itulah akhirnya Covid19 menjadi
No Negara Terjangk Sembu Meningg sebuah ancaman bagi keamanan negara
. it h al
di mana pandemi yang terus memakan
1. Cina 81.637 73.770 3.285 korban ini akan mengancam stabilitas
2. Italia 69.176 8.326 6.820 keamanan di negara tersebut
3. Spanyol 42.058 3.794 2.991 khususnya dibidang kesehatan.
4. Jerman 32.991 3.290 164
5. Iran 24.811 8.913 1.934
Kesehatan merupakan salah satu
6. Prancis 22.635 3.281 1.102 bagian dari teori keamanan negara
7. Swiss 9.891 131 133 yang juga harus dijamin oleh negara
8. Korea 9.137 3.730 126 tersebut.
Selatan
9. United 8.164 140 423
Kingdo

150
Referent Object & Audience mematuhinya.
Referent object dalam pandangan Audiens dalam proses sekuritisasi
Copenhagen dapat diartikan sebagai suatu Covid-19 adalah semua stakeholder
objek yang sedang menghadapi ancaman yang mengikuti strategi lockdown
serius dan berhubungan dengan dalam menghadapi pandemi; baik itu
keamanan individu maupun nasional, negara, organisasi internasional
sesuatu yang dipandang secara nyata maupun individu-individu yang
terancam dan mempunyai tuntutan resmi memiliki peranan tertentu. Audiens
untuk bertahan. Referent object dapat dalam proses sekuritisasi sangat
dikatakan sebagai pihak yang terkena penting, karena salah satu indikator
dampak dari ancaman dan merasakan keberhasilan sekuritisasi yang
ancaman tersebut terhadap dilakukan oleh aktor ialah pengakuan
keberlangsungan hidupnya. Pada atau persetujuan, bahwa memang
pembahasan pandemi Covid-19 ini maka Covid-19 merupakan ancaman baru
dapat dinyatakan referent object adalah bagi kesehatan yang perlu dilakukan
masyarakat dari beberapa negara yang langkah pencegahan atau aturan
menjadi korban dari pandemi Covid-19 sebagai counter untuk menghadapinya.
khususnya negara-negara yang mengikuti Dari audiens inilah akan terlihat bahwa
langkah atau anjuran oleh WHO speech act memengaruhi keamanan
kemudian pemerintah membuat suatu dan proses sekuritisasi Covid-19. Pada
kebijakan mengenai bagaimana cara pembahasan pandemi Covid-19 ini
menghadapi kasus tersebut di negara nya maka dapat dinyatakan referent object
masing-masing untuk diterima dan adalah beberapa negara yang menjadi
dilakukan oleh masyarakat. Di sini WHO korban dari pandemi Covid-19
sebagai alarm untuk semua negara di khususnya negara-negara yang
dunia untuk bersiap dan meningkatkan mengikuti langkah atau anjuran
kesiapsiagaan dalam menangani wabah pemerintah mengenai bagaimana cara
ini. Selain itu referent object hanya menghadapi kasus tersebut.
berperan dalam melakukan keputusan Negara-negara membuat
atau speech act yang telah disampaikan kebijakan dalam pembatasan mobilitas
oleh aktor sekuritisasi. yang sangat ketat yang kemudian
Alasan mengapa negara-negara berimbas pada pelumpuhan
tersebut menjadi referent object pada perekonomian negara dan banyak
proses sekuritisasi ini adalah karena negara yang akhirnya mengalami
semua speech act atau kebijakan yang resesi. Akan tetapi tidak banyak pilihan
dilakukan oleh aktor sekuritisasi atau selain memperketat pembatasan
pemerintah menuju kepada keamanan mobilitas agar pertumbuhan Covid-19
masyarakat dinegara tersebut, tidak hanya dapat ditekan.
masyarakat tetapi pemerintah juga
mementingkan keamanan negaranya baik Extraordinary Measure
dari bidang ekonomi hingga kesehatan. Extraordinary Measure atau
Salah satunya adalah dengan memberikan tindakan luar biasa disini adalah suatu
kebijakan terbaik bagi masyarakat di tindakan untuk meminimalisir
masing-masing negara tentunya dengan ancaman yang akan datang, Tindakan
memberikan bantuan kepada masyarakat luar biasa yang dilakukan beberapa
untuk memfasilitasi mereka selama negara menerapkan sistem lockdown
mematuhi dan menjalankan keputusan untuk mengurangi penyebaran Covid-
yang dibuat oleh pemerintah. Negara 19 di negaranya. Negara-negara yang
tersebut menjadi audiens dari proses menerapkan sistem lockdown tersebut
sekuritisasi yang mengikuti speech act adalah Cina, Italia, Denmark dan
berupa kebijakan dari pemerintah yaitu beberapa negara lainnya. China
dengan menerapkan sistem lockdown dan merupakan negara pertama yang

151
melakukan sistem lockdown. Selain membantu Hubei dan
lockdown, Cina memiliki 3 strategi lainnya Wuhan. Bahkan
dalam memerangi Covid-19, yaitu: keagresifan Cina juga
membawa hal positif
Tabel 3. Strategi Cina Melawan Covid-19 dengan membangun 2
Negara Tindakan rumah sakit dalam
China 1. Cina melakukan isolasi jangka 10 hari dengan
mandiri yang berfokus 12.000 pekerja. Rumah
pada pencegahan virus sakit ini diberi nama
ini keluar dari Wuhan, Leishenshan dan
menutup pasar dan Huoshenshan untuk
pada Januari 2020 merawat ribuan pasien
Cina menegaskan yang terjangkit Covid-
untuk menerapkan 19
lockdown di Wuhan, 3. Kemudian yang ketiga,
pada saat itu Wuhan adalah teknologi di
berpenduduk 11 juta Cina yang canggih.
orang dan menurut Pemerintah Cina
sejarah bahkan mengaplikasikan
penguncian terbesar teknologi nya dengan
kemudian Cina kecerdasan buatan atau
mengunci Hubei artificial intelligence
dengan total penduduk (AI) atau penggunaan
45 juta orang yang akan data besar. Yang
ter-lockdown pada 3 berfungsi untuk
bulan kedepan yang menelusuri kontak
artinya penghuni harus dengan pengelolaan
tinggal di dalam rumah. populasi prioritas dan
2. Cina melakukan adanya penelitian
mobilisasi massa. Pada ilmiah mengenai
23 Januari 2020 Cina vaksin, terapi, dan
memperketat lalu pengetahuan tentang
lintas, lalu mengalirkan pencegahan. Di era
semua sumber daya globalisasi maka
untuk puluhan staf penggunaan teknologi
medis, peralatan medis, sangat membantu
relawan penanganan dalam memerangi
Covid-19 dan militer Covid-19, kecanggihan
untuk ditempatkan di teknologi ini bisa
Hubei dan Wuhan memberikan suatu
untuk mendukung informasi, memantau
“perang virus rakyat.” aktivitas dan lain
Akan tetapi disini sebagainya.
China bisa dikatakan (Sari, Analisis Respons Pemerintah
solid dan berhasil, Tiongkok dalam Upaya Penanganan
siapa sangka dengan Covid-19, 2020)
adanya pandemi seperti
ini banyak sekali Ketiga tahap upaya dan strategi
relawan Cina yang dari Cina adalah bentuk dari tindakan
datang untuk menjadi luar biasa (extraordinary measure)
relawan di dalam Cina karena kita bisa melihat bahwa negara
sendiri maupun dari Cina sendiri sangat agresif dan
seluruh negeri.
responsive. Selain dengan bantuan
Terdapat 42.000
tenaga medis yang pemerintah, pada saat Covid-19
berdatangan untuk melanda maka kerja sama pihak

152
masyarakat dan pemerintah sangatlah wilayah semenanjung” yang artinya
penting. Karena negara sebagai posisi semua masyarakat dan pemerintahan
pembuat kebijakan sangat berpengaruh memerlukan adanya kerjasama dalam
terhadap masyarakat luas, ketika pandemi kebijakan lockdown ini agar angka
Covid-19 bukan hanya Cina, seluruh penyebaran korban positif Covid-19
negara bersatu ke pertempuran dengan tidak terus melambung naik karena
satu hal yang dituju yaitu mengalahkan hingga 24 Maret 2020 sudah sekitar
Covid-19. Keberhasilan Cina dalam 69.176 kasus. (Aviariska, 2020).
memerangi Covid-19 dapat dilihat dari Kemudian pembatasan ini juga
bentuk grafik penyebaran yang semakin termasuk larangan perjalanan,
menurun, keberhasilan tersebut adalah larangan acara publik, penutupan
yang seharusnya menjadi contoh dan bisnis dan penangguhan di sekolah
pelajaran kepada negara lain untuk serta universitas. Fase pertama
bagaimana mereka juga harus bisa lockdown di Italia pada 13 April 2020
berkaca pada Cina. Disini Cina merupakan dan diperpanjang oleh pemerintah
negara pertama yang melakukan sistem Italia. Kemudian pada 4 Mei 2020
lockdown pada tanggal 25 Januari 2020. pemerintah Italia membuka lockdown
Setelah Cina ada Italia yang ikut secara bertahap dengan menyiapkan
melakukan lockdown, hingga kemudian regulasi bagi masyarakat. Masyarakat
diikuti beberapa negara lainnya. Italia kemudian secara bertahap
(Aviariska, 2020). memperbolehkan berpergian yang
Negara kedua yang melakukan hanya berada di wilayah dengan tetap
kebijakan lockdown nasional adalah Italia mengikuti aturan untuk tidak
sekaligus negara pertama di Eropa, di berkumpul dengan banyak orang.
mana pemerintah Italia mengkonfirmasi Akhirnya pemerintah Italia
kasus pertama pada 30 Januari 2020 dan melonggarkan lockdown karena Italia
memberlakukan lockdown nasional pada juga memprioritaskan perekonomian
9 Maret 2020. Akan tetapi dalam untuk bisa pulih. Kasus kematian
penanganan virus ini Italia dinilai lamban akibat Covid-19 pada 3 Mei 2020
dan tidak siap karena pemerintahan gagal akhirnya menjadi kasus kematian yang
mendeteksi virus yang tersebar bahkan kecil. (Aviariska, 2020).
pada 06 Maret 2020 Italia menjadi negara Selanjutnya adalah Denmark,
yang menangani kasus Covid-19 sangat kasus pertama diumumkan pada
buruk di dunia. Ketika virus sudah tanggal 27 Febuari 2020, Denmark
tersebar dengan cepat barulah Italia merupakan negara kedua di Eropa yang
berkaca pada China untuk melakukan menerapkan lockdown mulai 13 Maret
lockdown. Alasan Italia lamban 2020, penetapan status tesebut melalui
mengahadapi kasus ini adalah tidak speech act yang disampaikan oleh
memiliki pengalaman mengenai krisis ini Perdana Menteri Frederiksen bahwa
dan bingung bagaimana meresponnya. “pemerintah akan menutup taman
Tentu saja berbeda dengan Cina yang kanak-kanak, sekolah dan universitas
memang sudah berpengalaman dari virus untuk 2 pekan kedepan sebagai upaya
sebelumnya yang pernah terjadi seperti memperlambat penyebaran virus serta
kasus flu burung dan lainnya. Akan tetapi lockdown akan memberikan
sewaktu pemberlakuan lockdown, konsekuensi yang sangat besar”.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, Setelah terjadi peningkatan penyebaran
melalui speech act mengatakan bahwa Covid-19 yang konsisten di Denmark,
“masa depan Italia ada di tangan kita, dan maka pada akhir Maret 2020 jumlah
tangan tangan kita harus lebih kasus sudah perlahan menurun dan
bertanggung jawab dari sebelumnya, dilakukannya pelonggaran lockdown.
untuk alasan itulah hari ini tindakan- Yang sebelumnya Denmark melakukan
tindakan ini diberlakukan di seluruh penutupan sekolah dan menutup pintu

153
masuk bagi wisatawan asing, kini pada datang atau pergi ke daerah lain
fase pertama pelonggaran pemerintah sehingga membuka kesempatan bagi
Denmark kembali membuka sekolah, penyebaran virus. Jadi dapat dikatakan
membuka penitipan anak dan bahwa lockdown ini merupakan
memperbolehkan masyarakat beraktivitas. kebijakan dari pemerintah yang juga
(Aviariska, 2020). harus dilengkapi dengan jaminan
Negara ketiga dengan kasus kebutuhan sehari-hari misalnya
terbanyak setelah Cina, Italia adalah kebutuhan pangan ataupun yang
Spanyol, kebijakan lockdown di negara ini lainnya. Kemudian Presiden Filipina
berlaku mulai 14 Maret 2020. Pemerintah juga memutuskan untuk melakukan
mengharuskan agar warganya tinggal di penguncian di Manila hingga 15 Mei
rumah dan berpegian saat keadaan 2020 sebagai tanggapan konfirmasi
darurat. Pemerintah Spanyol juga transisi domestik pertama.
mengerahkan kekuatan sektor keamanan
dan militer untuk menghentikan Diskusi dan Analisis
keramaian di tempat umum, bahkan Setelah tindakan luar biasa
pemerintah Spanyol juga mengerahkan dilakukan, guna meminimalisir
keamanan dan militer untuk ancaman yang akan datang yakni
menghentikan pertemuan di tempat- pemberlakuan lockdown untuk
tempat umum. Angkatan bersenjata juga mengurangi penyebaran Covid-19 di
diminta untuk menyediakan tempat dalam negeri, maka dampak dari
berlindung bagi tunawisma, kemudian pemberlakuan lockdown
setelah melakukan lockdwown dan kasus mempengaruhi segala aspek kehidupan
menurun, masyarakat Spanyol diizinkan manusia, keamanan kesehatan juga
untuk kembali bekerja. (Aviariska, 2020). menjadi penting karena mempengaruhi
Dan terakhir yaitu Filipina yang perkembangan ekonomi dan
menjadi negara di Kawasan Asia Tenggara pembangunan suatu negara. Aktor
yang paling ketat menerapkan lockdown, membuat kebijakan dalam pembatasan
Duterte sebagai Presiden Filipina sangat mobilitas yang sangat ketat yang
tegas dalam penanganan Covid-19. kemudian berimbas pada
Melalui speech actnya, Duterte perekonomian negara dan banyak
mengatakan “saya perintahkan kepada negara yang akhirnya mengalami
polisi yang bertugas jika ada suatu resesi. Akan tetapi tidak banyak pilihan
peristiwa saat kalian bertarung, tembak selain memperketat pembatasan
mati saja mereka”. Presiden Filipina mobilitas agar pertumbuhan Covid-19
mengancam menembak mati orang yang dapat ditekan. Pandemi Covid-19
melanggar aturan lockdown, Filipina memaksa semua orang menghentikan
memang tidak sebanyak negara lain semua aktivitas pekerjaan, karena itu
seperti Cina, Italia, Spanyol, namun PBB pemberlakuan lockdown saja tidak
mengatakan keprihatinannya terhadap cukup untuk menanggulangi pandemic
pengamanan di Filipina lebih dari 30.000 Covid-19, setelah keberhasilan speech
orang di tangkap polisi. Pemerintah act yang dilakukan oleh actor
Filipina menutup semua penerbangan sekuritisasi mempengaruhi seluruh
domestik dan perjalanan laut. Presiden negara untuk melakukan kerja sama
Filipina Duterte juga telah memutuskan baik itu bilateral regional hingga
untuk memperpanjang lockdown di multilateral sebagai respon Pandemic
Manila hingga 15 Mei 2020. (Aviariska, Covid-19.
2020). Dari pusat wabah dari virus
Lockdown disini dilihat dari Covid-19 secara perlahan Cina
perspektif kesehatan masyarakat di mana memulihkan citra nya. Cina
fungsinya adalah untuk melakukan mengirimkan tim ahli medis ke negara-
pembatasan orang-orang yang ingin negara lain, pinjaman uang dengan

154
bunga rendah dan pengiriman jutaan KESIMPULAN
masker ke beberapa negara dan Hasil dari tulisan ini
memberikan US$ 20 juta untuk menunjukan bahwa Pejabat kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia. Negara yang di negara itu mengklaim bahwa
kerap dikatakan “Negeri Tirai Bambu” langkah ini berhasil, Ada tiga tahapan
tersebut mengirimkan sumbangan berupa dalam proses speech act suatu negara
masker bedah dan alat test ke Pakistan untuk mengubah isu menjadi isu
dan Filipina, kemudian Cina mengirimkan keamanan. Tahap pertama yaitu
tim medis ke Irak, Iran dan mengidentifikasi ancaman yang akan di
memperpanjang masa pinjaman Sri Lanka persentasikan yakni pandemic Covid-
untuk menekan penyebaran Covid-19 19. Kemudian securitizing actor dalam
sebanyak 8 triliun. Presiden Xi Jinping posisi pemegang kendali dalam
juga menjanjikan Spanyol dan Italia pengaplikasian kebijakan
bantuan dikarenakan kedua negara di sekuritisasinya, dan securitizing actor
Eropa tersebut memiliki tingkat dampak harus memiliki kekuatan politik untuk
keparahan yang cukup tinggi akibat mendorong bahkan memaksa.
pandemic Covid-19, sekitar 26 ton Selanjutnya securitizing actor
persediaan bantuan ke Italia dengan 20 dilakukan oleh organisasi internasional
ahli medis kemudian Cina memberikan melalui speech act, yakni WHO yang
Spanyol 500.000 masker, negara Eropa pertama kali mendeklarasikan Covid-19
lainnya yang di bantu oleh China adalah sebagai pandemic.
Serbia dan telah mengirimkan 1 juta Kemudian Cina, dengan
masker ke Prancis, Yunani dan negara Uni Presiden Xi Jinping selaku securitizing
Eropa lainnya. (Walsh, 2020). actor mendeklarasikan pandemic
Kemudian Xinhua mengabarkan Covid-19 sebagai ancaman global. Yang
akan mengirim bantuan lebih banyak kemudian melakukan Extraordinary
termasuk dokter dan datang dalam Measure atau tindakan luar biasa
beberapa hari mendatang ke Sri Lanka. untuk meminimalisir ancaman dengan
Tidak hanya pemerintahan, orang terkaya melakukan lockdown yang berhasil.
di Cina yakni Jack Ma menyumbang Bahkan pemerintah Cina
sekitar 2 juta masker untuk di mendapatkan ucapan selamat oleh
distribusikan ke seluruh bagian Eropa. Direktur Jendral WHO atas tindakan
Strategi China cukup memikat hati yang luar biasa, meskipun di sisi lain
negara-negara di Eropa bagaimana tidak, harus menanggung kerugian baik di
Cina yang dikenal sebagai pusat wabah sektor ekonomi maupun sosial yang
virus Covid-19 menjadi negara yang parah. Keberhasilan Cina tersebut
memberi bantuan ke dunia. (Iswara, akhirnya diikuti oleh negara-negara
2020). Dengan melihat keberhasilan dari lain seperti Italia, Denmark, Spanyol,
proses sekuritisasi berdasarkan keyakinan Perancis dan Filipina. Setelah
referent object terhadap adanya ancaman melakukan pelaksanaan lockdown,
maka kerja sama antar negara perlu Cina dan negara lainnya mendapatkan
dilakukan. Juru bicara Kementerian luar hasil yang baik, di mana ada kemajuan
negeri Cina mengatakan akan dari tingkat penurunan korban dari
memperkuat kerja sama bersama dengan Covid-19. Cina yang melakukan
negara lain untuk menghadapi tantangan lockdown pada akhir Januari 2020
Covid-19 dengan membangun komunitas terbukti berpengaruh dalam
yang akan menjadi bagian masa depan peningkatan jumlah pasien sembuh,
umat manusia. Bahkan pada Maret 2020 hal ini senada juga yang disampaikan
menurut Kemenlu Cina akan memberikan oleh WHO bahwa Cina berhasil
bantuan ke 82 negara, WHO dan Uni menerapkan lockdown di negaranya.
Afrika. (Walsh, 2020). Kemudian Italia juga mulai
menerapkan sistem lockdown pada 9

155
Maret 2020. Pada saat itu tingkat Indonesia. volume 4 number 1,
kematian di Italia meningkat sehingga 15-32.
pemerintah perlu segera mengambil Austin, John.L. 2011. How To Do
keputusan, semua aktivitas di luar rumah Things With Words; In Is
yang dibatasi. The Environment A
Dari penerapan lockdown tersebut Security Threat?
Italia berhasil mengurangi angka Environmental Security
kematian dinegaranya. Selain itu ada Beyond Securitization.
Denmark yang menjadi negara pertama di International Affair Review
Eropa yang menerapkan sistem lockdown. Vol. XX No.1.
Lockdown berlangsung selama bulan Aviariska, A. M. (2020). Kebijakan
maret dan mendapatkan penurunan dari Karantina Wilayah Terkait
jumlah kasus pada akhir maret. Spanyol Penanganan Pandemik COVID-
menjadi negara keempat yang melakukan 19 di Berbagai Negara. Vol. 9
lockdown pada tanggal 12 April 2020. No.2,, 67-73.
Pada saat itu kasus di Spanyol mulai Brundtland, G. H. (2017). Beberapa
menurun, hal ini juga diikuti oleh sekuritisasi keamanan. Dalam Y.
pemerintah yang melakukan strategi M. Yani, Pengantar Studi
militer untuk melindungi masyarakatnya Keamanan (hal. 63). Malang:
terutama bagi tunawisma. Setelah Intrans Publishing.
diberlakukannya lockdown di Spanyol, Barry Buzan, O. w. (1998). security a
sebanyak 90 pasien pulang dari rumah new framework for analysis.
sakit. Amerika: Lynne rienner
Dari bukti-bukti adanya penurunan publishers, inc.
kasus Covid-19 di negara tersebut maka Creswell, John, (1994), Research
negara-negara yang menerapkan sistem Design: Qualitative and
lockdown menjadi audiens dari speech act Quantitative Approaches,
yang disampaikan oleh aktor sekuritisasi London: SAGE Publications
dan telah membuktikan pengaruh dari Covid-19 Pandemic Worldwide. (2020),
speech act terhadap keberhasilan negara diakses pada laman web
tersebut dalam mengurangi kasus virus https://reliefweb.int/map/world
Covid-19. Dan dapat disimpukan proses /covid-19-pandemic-worldwide-
sekuritisasi dikatakan berhasil. Dan dg-echo-daily-map-08082020
berhasil atau tidak kebijakan di suatu Detikcom, t. (2020, Mei 15). Jokowi:
negara dalam penanganan Covid-19 Kita Harus Hidup
tergantung pada kesadaran masyarakat Berdampingan dengan Corona,
terhadap ancaman tersebut. tapi Tidak Menyerah. Diambil
kembali dari news.detik:
DAFTAR PUSTAKA https://news.detik.com/berita/d
Asmara, C. G. (2020, april 30). Jokowi -5016793/jokowi-kita-harus-
Sebut Tak Ada Satupun Negara hidup-berdampingan-dengan-
yang Siap Hadapi Covid-19. corona-tapi-tidak-menyerah
Diambil kembali dari cnbc: Dzulfaroh, A. N. (2020, maret 12).
https://www.cnbcindonesia.com/n Virus Corona jadi Pandemi
ews/20200430133235-4- Global. Diambil kembali dari
155529/jokowi-sebut-tak-ada- kompas.com:
satupun-negara-yang-siap-hadapi- https://www.kompas.com/tren/
covid-19 read/2020/03/12/064800265/v
Arifin,R. (2020). Proses Sekuritisasi irus-corona-jadi-pandemi-
Pandemi Sars-Cov-2 (Covid-19) di global-apa-dampak-dan-
Indonesia Serta Implikasinya langkah-selanjutnya-?page=all
Terhadap Hubungan Luar Negeri Farabi, N. (2019). Sekuritisasi Migrasi

156
Australia pada Masa https://reliefweb.int/map/world
Kepemimpinan Perdana Menteri /covid-19-pandemic-worldwide-
Malcolm Turnbull. Hubungan dg-echo-daily-map-08082020
Internasional, 11. Saubani, A. (2020, maret 16). Cerita
Hendra, E. (2018). Sekuritisasi dalam Lockdown China yang Diikuti
Kerangka "R2P" dan Intervensi Negara Lainnya. Retrieved
Kemanusiaan: Dilema antara from republika.co:
Legalitas dan Legitimasi. https://republika.co.id/berita/
Hubungan Internasional, 23. q79omy409/cerita-lockdown-
Hastuti, N. (2020). Studi Tinjauan china-yang-diikuti-
Pustaka: Penularan dan negara-lainnya.
Pencegahan Penyebaran Covid-19. Sudiar, S. (2019). Pendekatan
Jurnal Kesehatan Masyarakat No Keamanan Manusia dalam Studi
7, 70-76. Perbatasan Negara. Jurnal
Iswara, A. J. (2020, Maret 21). Dari Pusat Hubungan Internasional, 5.
Wabah Virus Corona, Perlahan Susiatiningsih, H. (2016). Respon
China Beri Bantuan ke Negara Pemerintah Indonesia terkait
Lain. Diambil kembali dari Sekuritisasi WWF melalui
Kompas.com: Kampanye Save our Sharks.
https://www.kompas.com/global/r Hubungan Internasional, 15.
ead/2020/03/21/070000470/dari- Sari, V. Y. (2020). Analisis Respons
pusat-wabah-virus-corona- Pemerintah Tiongkok dalam
perlahan-china-beri-bantuan-ke- Upaya Penanganan Covid-19.
negara-lain?page=all Vol. 1 No. 2 (2020): COVID-19
KPCPEN. (t.thn.). Tanya Jawab. Diambil in International Relations
kembali dari covid19.go.id: Perspective: Impact on Global
https://covid19.go.id/tanya- Dynamics , 173-185.
jawab?search=Apa%20yang%20di Widyastuti, R. A. (2020, Maret 25).
maksud%20dengan%20pandemi Perekonomian Terimbas
Lubis, R. R. (2018). Sekuritisasi Isu Corona. Diambil kembali dari
Keamanan Maritim dalam bisnis.tempo:
Mendukung Diplomasi Pertahanan https://bisnis.tempo.co/read/13
Indonesia di ADMM PLUS on 23822/perekonomian-terimbas-
Maritime Security. Jurnal corona-imf-siap-gelontorkan-rp-
Pertahanan & Bela Diri Negara , 16-410-t/full&view=ok
10. Worldtradeorganization. (2020, maret
McDonald, M. (2008). Construktivism. 26). COVID-19 and world trade.
Dalam P. D. Williams, Security Diambil kembali dari youtube:
Studies (hal. 69). New York: Taylor https://www.youtube.com/watc
& Francis e-Library. h?v=v_-ZY1QAr2g
Muhaimin, R. (2018). Kebijakan Walsh, M. (2020, Maret 26). Bantuan
Sekuritisasi dan Persepsi China Kepada Dunia, Termasuk
Ancaman di Laut Natuna Utara. ke Indonesia, Untuk Atasi Virus
Journal Politica, 14. Corona Hanya Pencitraan?
Pratiwi, Y. I. (2022). Upaya Sekuritisasi Diambil kembali dari abc.net:
Pemerintah Bangladesh terhadap https://www.abc.net.au/indones
Keberadaan Pengungsi Rohingya. ian/2020-03-26/di-balik-
Journal of International Studies, bantuan-china-menangani-
12. virus-corona/12093966
reliefweb. (2020, April 8). Covid-19 Yani, Y. M. (2017). Pengantar Studi
Pandemic worldwide. Diambil Keamanan . Malang: Intrans
kembali dari reliefweb: Publishing.

157

Anda mungkin juga menyukai