Anda di halaman 1dari 2

Tugas IV MK PERDAMREKON 2021 – Ringkasan

Nama : Pinkan Astina Hermawan


NIM : 2070750077
Sumber : Ness, Peter Van, 2000. Globalization and Security in East
Asia, Canberra: Department of International Relations,
Research School of Pacific and Asian Studies, Australian
National University. (P 315-342)

Globalisasi dalam fenomena structural multifaset yang semakin intensif membentuk


kembali pemahaman mengenai keamanan di kawasan. Adanya ancaman baru yang pada
dasarnya non militer terhadap kelangsungan hidup rezim dan perubahan strategi dapat
meningkatkan keamanan. Globalisasi membentuk sebuah kombinasi dari faktor sejarah,
ekonomi, militer, lingkungan, dan teknologi. Dimana factor-faktor ini sangat mempengaruhi
konsep globalisasi, seperti halnya faktor sejarah yang berisi pemahaman bahwa hubungan
global kontomporer berakar pada sejarah 500 tahun ekspansi Barat dan penaklukan
dunia.Lalu, faktor ekonomi. Semua analisis setuju bahwasannya, globalisasi adalah fenomena
ekonomi, di mana globalisasi ini pada dasarnya sebagai hasil dri peningkatan partisipasi pasar
oleh hampir semua negara di dunia ditambah dampak pertumbuhan teknologi informasi yang
dapat berubah cepat. . Semakin menjadi jelas bahwa dunia tidak dapat selamanya berusaha
untuk memecahkan masalah kecukupan materi dan pemerataan dengan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang semakin banyak.
Ada batasan ekologis untuk apa yang bisa ditanggung planet ini. Ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kekuatan pendorong di balik semua faktor ini adalah kekuatan ilmu
pengetahuan modern dan perkembangan teknologi. Mengenai keamanan, tipologi diperlukan
dalam menganalisis keamanan yang terdiri dari lima elemen kunci, seperti referensi, nilai inti
yang harus dilindungi, jenis ancaman, sifat masalah keamanan, dan pendekatan untuk
meningkatkan keamanan. konsep keamanan konvensional harus diubah dari "penekanan
eksklusif pada keamanan teritorial ke tekanan yang jauh lebih besar pada keamanan rakyat,"
dan dari "keamanan melalui persenjataan ke keamanan melalui pembangunan manusia yang
berkelanjutan.". Dan keamanan akan selalu didefinisikan terutama dalam kelangsungan hidup
rezim.
Hegemoni dunia dapat digambarkan sebagai struktur sosial, struktur ekonomi, dan
struktur politik dan itu tidak bisa hanya salah satu dari hal-hal ini tetapi harus ketiganya.
Hegemoni dunia, selanjutnya, diekspresikan dalam norma, institusi, dan mekanisme universal
yang menetapkan aturan umum perilaku bagi negara dan kekuatan masyarakat sipil yang

1
bertindak melintasi batas-batas nasional, aturan yang mendukung cara produksi yang
dominan. Struktur ekonom yang saling ketergantungan membuat adanya interpendensi
ekonomi sebagai basis kerja sama antarnegara, jika didukung stablitas startegis, maka akan
berlanjut tanpa batas. Keuntungan mutlak dari ekonomi didasarkan pada keuntungan bersama
yang tampaknya cukup untuk mendorong kerjasama antarnegara dalam jangka panjang.
Disini kita dapat melihat bahwa dengan adanya krisis keuangan yang salah satunya
terjadi di Asia, meyakinkan semua orang bahwa kawasan merupakan bagian integral dari
ekonomi global dan globalisasi bukanlah sebuah pilihan melainkan kenyataan yang datang
sebagai ancaman keamana baru. Ada tiga hal yang dapat menghancurkan dunia, diantaranya
ialah perubahan cara kita berkomunikasi, berinvestasi, dan cara kita menatap serta belajar
mengenai dunia. Globalisasi mengandung imperatif moral yang tidak bisa diabaikan, Konsep
kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri dan negara lain semakin
diperebutkan di era globalisasi.
Dilema keamanan menggambarkan sebuah kondisi di mana negara-negara, tidak
yakin akan niat satu sama lain, mempersenjata demi keamanan dan dengan melakukan hal
tersebut membuat lingkaran buruk semakin bergerak. Dan disini, keamanan negara dirasa
kurang aman sehinga membeli lebih banyak senjata karena sarana untuk mencapai keamanan
adalah ancaman bagi orang lain, yang pada gilirannya dapat merespon dan mempersenjatai.
Alasan mengapa harus menghindari dilema keamana adalah karena dunia telah berubah.
Globalisasi telah mengubah cara negara untuk terhubung satu sama lainnya. Dan dalam
pemahaman realis politik internasional, kondisi anarki dapat menghasilkan kebutuhan akan
strategi swadaya di pihak aktor negara. Sehingga dilemma keamanan bergantung pada
swadaya.
Globalisasi pun memiliki sebuah manfaat yang penting, di mana globalisasi untuk
keamanan adalah bahwa dunia terglobalisasi, sudah ada pola kerjasama yang mapan dalam
hubungan perdagangan dan investasi dan saluran komunikasi digunakan dengan baik,
terutama di antara negara-negara besar. Sifat saling terhubung dari dunia global kita membuat
berjalan sendiri semakin tidak praktis. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa globalisasi sangat
besar pengaruhnya dalam Asia Timur, secara seimbang telah membantu memberikan
pengertian di kawasan mengenai nasib bersama dan untuk membangun pola kerja sama di
antara pemerintah. Meskipun demikian, hegemon memiliki kekuatan untuk menganggu atau
mendorong hubungan tentatif yang saling menguntungan.

Anda mungkin juga menyukai