1. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui tentang pengertian
keamanan dan keamanan nasional? Keamanan berkaitan dengan keadaan dimana tidak ada ancaman atau bahaya, baik fisik maupun psikis. Secara umum, keamanan dapat mengacu pada keselamatan individu, kelompok, atau seluruh bangsa. Konsep keamanan terkait erat dengan upaya menjaga nilai-nilai penting seperti kebebasan, hak asasi manusia, dan stabilitas sosial.Di sisi lain, keamanan nasional mengacu pada tindakan yang diambil untuk melindungi kepentingan keamanan dan keselamatan suatu negara. Ini mencakup kegiatan yang ditujukan untuk menjaga integritas wilayah suatu negara, melindungi rakyatnya dari potensi ancaman, dan mengamankan kepentingan ekonomi, politik, dan militernya dari risiko asing dan domestik. Keamanan nasional juga melibatkan tindakan untuk menegakkan kedudukan suatu negara dalam komunitas internasional dan memelihara stabilitas di suatu kawasan atau secara global.Dalam hal keamanan nasional, pemerintah biasanya memikul tanggung jawab untuk merumuskan dan menerapkan strategi keamanan yang efektif, yang dapat mencakup kebijakan luar negeri, kebijakan pertahanan, dan kebijakan intelijen. Hal ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, militer, dan organisasi keamanan lainnya, serta kerjasama internasional dengan negara lain untuk melawan ancaman yang melintasi batas negara.
2. Apa perbedaan keamanan tradisional dan keamanan non tradisional?
Jelaskan secara singkat! Keamanan tradisional biasanya melibatkan perlindungan terhadap ancaman militer dan politik yang ditimbulkan oleh negara lain, seperti peperangan dan terorisme. Keamanan non-tradisional, di sisi lain, mengacu pada ancaman yang mungkin tidak selalu melibatkan kekuatan militer atau kekerasan fisik langsung, tetapi masih dapat berdampak negatif pada keamanan dan kesejahteraan suatu negara. Ini dapat mencakup masalah seperti keamanan dunia maya, perubahan iklim, pandemi, gangguan ekonomi, dan bencana alam. Ancaman keamanan non-tradisional seringkali bersifat transnasional dan membutuhkan kerja sama antar negara untuk mengatasinya secara efektif. Singkatnya, keamanan tradisional berfokus pada perlindungan terhadap ancaman eksternal dari negara lain, sedangkan keamanan non-tradisional melibatkan perlindungan terhadap berbagai tantangan yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas suatu negara.
3. Jelaskan secara singkat perbedaan antara realisme dan liberalisme dalam
masalah perdamaian dan keamanan. Realisme terutama berfokus pada negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional dan percaya bahwa politik internasional adalah perjuangan untuk kekuasaan dan keamanan. Realis menekankan perlunya negara untuk melindungi kepentingan mereka dalam sistem swadaya dan menggunakan kekuatan bila diperlukan untuk melakukannya. Realisme dikaitkan dengan pendekatan keseimbangan kekuatan untuk menjaga stabilitas internasional, di mana negara bersaing untuk mempertahankan kekuatan dan status relatif mereka. Di sisi lain, liberalisme menyoroti potensi kerjasama antar negara dan nilai institusi seperti hukum internasional dan diplomasi dalam memfasilitasi kerjasama tersebut. Liberal melihat konflik sebagai timbul dari kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antar negara, dan mengadvokasi solusi keuntungan bersama untuk dilema keamanan. Liberalisme dikaitkan dengan pendekatan keamanan kolektif untuk menjaga stabilitas internasional, di mana negara bekerja sama untuk mengatasi ancaman bersama dan mendukung keamanan satu sama lain. Mengenai perdamaian dan keamanan, kaum realis menekankan perlunya kekuatan dan pencegahan untuk menjaga stabilitas, sedangkan kaum liberal menekankan peran institusi dan kerja sama untuk membangun perdamaian abadi. Realis mungkin melihat perang dan konflik lain sebagai kebutuhan untuk menjaga keamanan negara, sementara liberal melihat konflik seperti itu sebagai kontraproduktif dan mempromosikan cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan seperti negosiasi multilateral dan operasi penjaga perdamaian. Secara keseluruhan, realisme dan liberalisme merupakan pendekatan yang berbeda untuk memahami hubungan internasional dan menawarkan perspektif yang berbeda tentang bagaimana memelihara perdamaian dan keamanan di dunia.
4. Bagaimana Anda memahami tentang dilema keamanan dan jelaskan secara
singkat tentang bagaimana keseimbangan kekuatan bekerja. Dilema keamanan merupakan konsep inti dalam bidang hubungan internasional yang menggambarkan situasi di mana upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya sendiri dapat secara tidak sengaja mengancam keamanan negara lain dalam sistem tersebut. Hal ini dapat menyebabkan siklus ketidakpercayaan dan persaingan antar negara, yang berpotensi mengakibatkan perlombaan senjata atau konflik militer. Kurangnya transparansi niat negara terhadap satu sama lain dapat memperburuk situasi. Teori keseimbangan kekuatan adalah strategi yang berusaha mengatasi dilema keamanan dengan memastikan bahwa tidak ada satu negara pun yang menjadi terlalu dominan dalam sistem internasional. Distribusi kekuasaan ini menciptakan pencegah terhadap agresor potensial yang mungkin menghadapi perlawanan kuat dari kekuatan lain dalam sistem. Tujuan perimbangan kekuatan adalah untuk mencegah agresi dan menjaga stabilitas dengan mencegah munculnya satu negara dominan yang dapat mengancam keamanan negara lain.Pada kenyataannya, pembagian kekuasaan seringkali melibatkan negara-negara yang menjalin kemitraan, meningkatkan kapasitas militer mereka, dan memanfaatkan diplomasi untuk membangun kekuatan yang stabil. Namun demikian, keseimbangan kekuatan ini dapat menimbulkan kesulitan keamanan, karena setiap negara berusaha untuk mempertahankan kekuatan dan kontrolnya sendiri dalam sistem tersebut, yang mungkin dapat mengakibatkan gesekan dan persaingan.Secara keseluruhan, teori keseimbangan kekuatan dan dilema keamanan menonjolkan seluk-beluk menegakkan perdamaian dan keamanan dalam urusan internasional, serta pentingnya diplomasi, pembangunan kepercayaan, dan kolaborasi antar negara untuk mencegah potensi konflik.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik