OPERATING LEVERAGE and FINANCIAL LEVERAG
OPERATING LEVERAGE and FINANCIAL LEVERAG
A. Operating Leverage
Operating Leverage adalah kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan
perusahaan. Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi
tetap.
Contoh :
Suatu perusahaan meramalkan penjualan sebesar Rp. 300.000 (30.000 unit). VC/unit =
Rp. 6, FC = Rp. 100.000. Apa yg terjadi dengan EBIT jika ternyata penjualan yang
terjadi adalah 20% dari yg diperkirakan ?
Prediksi Realisasi
Penjualan Rp. 300.000,00 Rp. 360.000,00
Total Variabel Cost Rp. 180.000,00 Rp. 216.000,00
Fixed Cost Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
EBIT Rp. 20.000,00 Rp. 44.000,00
EBIT naik sebesar Rp. 24.000,00 yg berasal dari kenaikan penjualan sebesar
Rp. 360.000,00, dikurangi kenaikan biaya variable total sebesar Rp.
36.000,00
44.000 – 20.000
Persentase perubahan EBIT = ---------------------
20.000
= 120 %
Pada penjualan Rp. 300.000 persentase perubahan EBIT adalah 6x
persentase perubahan penjualan.
Δ EBIT
EBIT
DOL=
ΔQ
Q
1
ΔQ (P−V ) Q ΔQ (P−V )
DOL= x DOLRp=
Q( P−V )−F ΔQ Q( P−V )−F
Dimana :
Q = unit penjualan
P = harga jual per unit
V = biaya variable per unit
F = total biaya tetap
Contoh :
Diketahui harga/unit (P) = Rp. 10, Biaya variable/unit = Rp. 6, Total biaya
tetap (F) = Rp. 100.000. Berapa DOL pada penjualan sebesar Rp. 300.000
atau 30.000 unit ?
Jawab :
ΔQ( P−V )
DOLRp. 300 .000=
Q(P−V )−F
30.000 (10 – 6)
=-----------------------------
30.000(10-6) – 100.000
120.000
= -------------
20.000
=6x
Artinya : pada saat penjualan sebesar Rp. 300.000 atau 30.000 unit (jika
harga jual Rp. 10/unit) jika penjualan naik 1%, EBIT akan naik 6x atau 6%,
jika penjualan turun 1%, EBIT akan turun 6x atau 6%.
Q( P−V )
DOL=
Rumus Q( P−V )−F dapat dirubah menjadi :
S - TVC
DOL Rp = -------------------
S – TVC – F
Dimana :
S = Jumlah penjualan total dalam rupiah
TVC = Total variable cost atau biaya variable total
F = Total fixed cost atau biaya tetap total
F 100.000
BEP = ------- = ----------- = 25.000 unit atau Rp. 250.000
P-V 10 – 6
2
25.000 Rp. 250.000 Tidak terdefinisi
30.000 Rp. 300.000 6
35.000 Rp. 350.000 3,5
40.000 Rp. 400.000 2,67
45.000 Rp. 450.000 2,25
50.000 Rp. 500.000 2
75.000 Rp. 750.000 1,5
100.000 Rp. 1.000.000 1,33
Q( P−V )
DOL=
3. Dari rumus Q( P−V )−F dapat disimpulkan bahwa selama perusahaan
masih menggunakan biaya tetap (F), Q(P-V) akan lebih besar dari Q(P-V)-F artinya
Q( P−V )
DOL=
DOL lebih besar dari 1. Jika F = 0, Q( P−V )−F =1
Semakin besar DOL perusahaan, semakin peka atau semakin besar variasi
keuntungan akibat perubahan pada penjualan perusahaan. Maka DOL jelas
merupakan suatu atribut dari risiko bisnis perusahaan. Semakin tinggi DOL, semakin
besar pula risiko bisnis perusahaan.
A. Financial Leverage
3.
PersentasePerubahanPadaEPS
DFL EBIT =
PersentasePerubahanPadaEBIT
Dimana DFL adalah degree of financial leverage pada EBIT tertentu.
EBIT Q (P – V) - F
DFL = ------------------------- atau DFL = ----------------------
EBIT – biaya bunga Q (P – V) – F – C
Dimana :
Q = unit penjualan
P = harga jual per unit
V = biaya variabel per unit
F = biaya tetap total
C = biaya bunga
Contoh :
P = Rp. 100
3
V = Rp. 50
F = Rp. 100.000
C = Rp. 20.000
T = Pajak = 50 %
Perhitungan EPS
EBIT Rp. 100.000
Biaya bunga Rp. 20.000
----------------
EBIT Rp. 80.000
Pajak (50%) Rp. 40.000
----------------
EAT Rp 40.000
Saham beredar 10.000
EPS Rp 4
Q (P – V) - F
DFL 100.000 =----------------------
Q (P – V) – F - C
Artinya jika EBIT berubah 1 % EPS akan berubah 1,25 %. Ini berlaku
pada saat EBIT sebesar Rp. 100.000
Pembuktian :
Misal : EBIT naik 20 % menjadi Rp. 120.000, maka EPS menjadi :
EBIT Rp. 120.000
Biaya bunga Rp. 20.000
-----------------
EBIT Rp. 100.000
Pajak 50% Rp. 50.000
-----------------
EAT Rp. 50.000
Saham Beredar 10.000
EPS Rp. 5
4. Semakin besar DFL, semakin besar pula fluktuasi EPS akibat perubahan
pada EBIT perusahaan. Besar kecilnya DFL tergantung pada besar kecilnya
4
hutang yg digunakan perusahaan. Semakin besar hutang yg digunkan,
semakin besar pula DFL sehingga semakin besar risiko financial perusahaan.
Jawab :
Pada EBIT Rp. 20.000, DFL untuk masing-masing alternatif pendanaan
adalah :
DFL = EBIT / EBIT – C
Maka :
Q( P−V )
DCLRp =
Q (P−V )−F−V
Dimana
DCLRp adalah Degree of Combined Leverage pada rupiah penjualan
tertentu.
Contoh :
P = Rp. 100
V = Rp. 50
C = biaya bunga = Rp. 20.000
Pajak = 50 %
F = Rp. 100.000
5
b. DFL pada Q = 4000 unit
DFL = Q (P – V) - F / Q (P - V) – F - C
= 4000 (100 – 50) – 100.000 / 4000 (100 – 50) – 100.000 – 20.000
= 1,25 x
EXERCISES
1. PT. Jaya Makmur memiliki modal sbb :
Rp 5.000.000 yang kesemuanya terdiri dari saham biasa. Pimpinan perusahaan
mempertimbangkan untuk menambah dana lagi sebesar Rp 3.000.000 untuk membiayai
ekspansi yang segera kan dilakukan. Kebutuhan tambahan dana tsb akan dapat dipenuhi
dengan mengeluarkan saham preferen (6%) atau dengan obligasi coupon (8%).
Pimpinan perusahaan akan memilih salah satu dari alternatif penaikan sumber dana sbb :
1. 0% 0% 100%
2. 30% 0% 70%
3. 30% 20% 50%
4. 50% 0% 50%
5. 50% 20% 30%
Dipekirakan bahwa dengan ekspansi itu perusahaan akan menghasilkan EBIT tahunan
sebesar Rp 600.000 sedangkan pajak perseroan rata-rata sebesar 50%, saham yang
beredar sebelum ada ekspansi sebesar 10.000 lembar dan saham biasa yang akan
dikeluarkan untuk membiayai ekspansi tsb diperkirakan akan dapat terjual dengan harga
Rp 500.000 per lembar.
2. PT. Gong Liwang Liwung pada tahun 1984 mempunyai modal saham (saham biasa)
sebesar Rp 4.000.000 lembar) dan hutang obligasi sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga
6% per tahun. Dalam tahun tsb perusahaan merencanakan untuk mengadakan ekspansi
yang membutuhkan dana sebesar Rp 4.000.000.Kebutuhan dana tsb akan dapat
dipenuhi dengan mengadakan emisi saham baru (saham biasa) dengan harga nominal
yang sama dengan emisi saham lama atau dengan megeluarkan obligasi baru dengan
bunga 8% per tahun. Tax rate 40%.
Soal :
Berdasarkan data di atas, hitunglah besarnya Indeference Point antara saham biasa dan
obligasi.
6
3. PT. Kidang Kencana memiliki modal sebesar Rp 10.000.000 dan semuanya terdiri dari
saham biasa. Big boss merencanakan untuk memperluas usahanya dengan menambah
dana sebesar Rp 6.000.000. Kebutuhan dana tsb akan dapat dipenuhi dengan
mengeluarkan saham preferen dengan deviden 7% atau dengan mengeluarkan obligasi
dengan bunga 9% per tahun atau dengan mengadakan emisi saham baru (saham biasa).
Big boss akan memilih salah satu dari 3 alternatif penarikan dana sbb :
1. 0% 0% 100%
2. 0% 50% 50%
3. 50% 0% 50%
LEMBAR JAWABAN
7
8