Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya :
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan pada persidangan Pengadilan
Negeri Semarang karena telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan sebagai berikut :
DAKWAAN
KESATU
a. Tugas :
b. Tanggung Jawab :
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mulut diantara para pihak tersebut yang pada akhirnya dilerai
oleh warga sekitar yang bernama Farhandika, Reynaldo, dan
Ziana.---------------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada hari Minggu 19 Februari 2017, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat bersama Bintang Ihan
menggunakan motor pribadi milik Bintang Ihan dengan nomor
polisi H 4356 JCK melakukan persiapan dengan membawa
belati menuju Kediaman Erlangga Hartanto. Sebelumya
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang
Ihan sempat membeli masker di toko SETIABUDI di jalan
Banjarsari no 14 J, yang hendak dipakainya dalam melakukan
aksinya. Tidak hanya itu, Terdakwa Billy Hutabarat yang saat itu
mengenakan topi hitam, telah mempersiapkan topi yang sama
dengannya dan kemudian memberikannya kepada Bintang Ihan
saat berada di depan toko tersebut.------------------------------------------------------
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada pukul 23.45 Thifani Agni memasuki kediaman
Erlangga Hartanto untuk mendatangi Terdakwa Billy Hutabarat
Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan di dalam rumah, namun
ketika Thifani Agni hendak menemui mereka untuk memberikan
makan malam yang di belinya, terdengar suara mesin mobil dan
klakson dari depan gerbang, Thifani Agni dengan segera menuju
depan untuk membukan gerbang.-------------------------------------------------------------
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada Sabtu, 21 Februari 2017 pukul 08.00 WIB, Erlangga
Hartanto tiba di Polsek Candisari untuk melapor bahwa anaknya
Ardina Dessy telah hilang selama 1x24 jam dan juga melapor atas
kehilangan sebagian harta bendanya berupa laptop dengan merek
Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon genggam dengan
merek Iphone6.-------------------------------------------------------------------------------------
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
KEDUA
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
malam untuk dirinya dan juga Bintang Ilhan di warung depan
perumahan.-----------------------------------------------------------------------------------------
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
· Bahwa pada pukul 23.45 Thifani Agni memasuki kediaman
Erlangga Hartanto untuk mendatangi Terdakwa Billy Hutabarat
Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan di dalam rumah, namun
ketika Thifani Agni hendak menemui mereka untuk memberikan
makan malam yang di belinya, terdengar suara mesin mobil dan
klakson dari depan gerbang, Thifani Agni dengan segera menuju
depan untuk membukan gerbang.-------------------------------------------------------------
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
· Bahwa diketahui berdasarkan i cloud (aplikasi deteksi iphone)
terdektesi sinyal mengenai letak lokasi telepon dan laptop tersebut
di dua alamat yang berbeda yaitu berada alamat Jalan Bulusan
Selatan Nomor 5 kompleks Vila Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.---------------
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
1. PENGADILAN NEGERI SEMARANG TIDAK BERWENANG
MENGADILI PERKARA (KOMPETENSI RELATIF)
Dalam hal ini maka telah diketahui bahwa locus delictie dari
kasus ini ialah Pengadilan Negeri Ungaran, dikarenakan daerah
hukum dari tempat tinggal Terdakwa, dan berdiam terakhir dari
Terdakwa adalah Ungaran.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
2. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat melihat Surat Dakwaan yang
ditulis Penuntut Umum kurang jelas karena terdapat hal-hal yang
tidak diterangkan secara gambling oleh Penuntut Umum.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
memudahkan Terdakwa datang menemui dan menghibur
Tiffani Agni yang baru saja diberikan perlakuan yang kasar
oleh majikannya.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mengendarai motor dengan nomor polisi H 4356 JCK dan
memarkirkannya didepan rumah Erlangga Hartanto.”
Bila kami telaah pada Surat Dakwaan Penuntut Umum pada halaman;
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Maka berdasarkan uraian diatas, kami rasa sudah terbukti
dengan secara jelas bahwa Surat Dakwaan sesuai Pasal 143 ayat
(2) huruf b KUHAP sehingga Surat Dakwaan BATAL DEMI
HUKUM.
Secara harafiah, arti dari Error In Persona adalah salah tangkap, yaitu
keliru mengenai orang yang dimaksud atau kekeliruan mengenai
orangnya. Kekeliruan itu biasa terjadi pada saat dilakukan penangkapan,
atau penahanan, atau penuntutan, atau pada saat pemeriksaan oleh
hakim di pengadilan sampai perkaranya diputus. Pengertian ini tersirat
dalam pasal 95 KUHAP yang membahas tentang ganti rugi terhadap
orang yang ditangkap, ditahan, dituntut, dan diadili tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau kekeliruan mengenai orangnya.
Penuntut Umum seharusnya melihat suatu perkara dari berbagai sudut
pandang sehingga tidak akan mungkin terjadi salah tangkap. Selain itu,
penting bagi Penuntut Umum untuk melihat perkara tersebut dengan
lebih rinci sehingga tidak mungkin keliru mengenai pelaku yang
melakukan tindak pidana tersebut.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
memukul Ardina Dessy di bagian vital yang rawan seperti bagian
ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat hingga menyebabkan Ardina
Dessy tidak dapat melawan karena kesakitan dan meninggal
dunia karena kehabisan nafas.”
Berdasarkan hal itu kami berpendapat hal ini terlalu jauh memasuki
pokok perkara. Karena mengenai siapakah yang sebenarnya paling
bertanggung jawab dalam hal ini harus dibuktikan lebih lanjut dalam
agenda sidang pembuktian.
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
fakta yang jelas dan rinci sehingga tidak mungkin Surat Dakwaan kami
TIDAK DAPAT DITERIMA.
Menimbang, bahwa meskipun didalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya
dimungkinkan mengajukan Keberatan terhadap dakwaan Penuntut Umum
sebatas bahwa pengadilan tidak pernah mengadili perkaranya atau
dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan oleh
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Undang-Undang sendiri KUHAP tidak memberi penjelasan yang rinci, oleh
karenanya menurut Majelis Hakim hal tersebut akan diserahkan pada
praktik peradilan dan Yurisprudensi untuk menggali dan menentukan
sedangkan dalam hal bagaimana pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya meskipun Undang-Undang maupun doktrin Ilmu Hukum
Pidana sudah mengatur dan menjawabnya dengan jelas yaitu
ketidakwenangan relatif pengadilan.
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, dalam hal
Terdakwa atau Tim Penasihat Hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
dapat diterima atau Surat Dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya,
Majelis Hakim mempertimbangkan Keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
absolut diberikan kepada peradilan khusus tersebut (seperti
peradilan anak).
3. Teori Akibat yaitu yang menjadi ukuran untuk Locus Delicti ialah
tempat terjadinya akibat.
Menimbang, bahwa jika hal ini dikaitkan dengan Teori “locus delicti” yaitu
Teori Akibat, dimana tempat timbulnya akibat dari tindak pidana yang
direncanakan dan dilakukan Terdakwa adalah di kediaman Erlangga
Hartanto, Jalan Sadewanita No. 10A Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah
yang masuk dalam kewenangan mengadili dari Pengadilan Negeri
Semarang.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa setelah meneliti juga tempat Terdakwa ditahan di
Rumah Tahanan Kedung Pane yang berlokasi di Semarang yang
berdasarkan faktor “daerah hukum” atau “wilayah hukum” merupakan
kewenangan Pengadilan Negeri Semarang dimana hal ini telah sesuai
dengan Pasal 84 ayat (2) KUHAP.
Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 84 ayat (2) KUHAP pula, bahwa
dimana kewenangan mengadili suatu Pengadilan Negeri didasarkan pada
banyaknya saksi yang akan dihadirkan di persidangan dimana saksi
kebanyakan berasal dari Semarang sehingga Pengadilan Negeri
Semarang berwenang untuk mengadili perkara ini.
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekeerjaan tersangka.
(Syarat Formil Surat Dakwaan)
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana
yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan. (Syarat Materiil Dakwaan)
Menimbang, bahwa dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP, berisi ketentuan
menegenai Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b batal demi hukum.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Surat Dakwaan dalam proses pidana adalah sebagai
dasar pemeriksaan sidang pengadilan, dasar pembuktian, dasar tuntutan
pidana, dasar pembelaan diri bagi Terdakwa yang merupakan dasar
penilaian serta dasar putusan pengadilan dan tujuan utama dari Surat
Dakwaan itu adalah menetapkan secara konkret atau nyata tentang orang
tertentu pada waktu dan tempat tertentu pula.
Oleh karena itu, Pasal 143 ayat (2) KUHAP menghendaki pencantuman
identitas lengkap Terdakwa, uraian cermat, jelas, dan lengkap tentang
tindak pidana yang didakwakan serta waktu tindak pidana (tempus delicti)
dan tempat tindak pidana (locus delicti) itu dilakukan oleh Terdakwa.
Meskipun Undang-Undang menghendaki perumusan secara cermat, jelas,
dan lengkap, tetapi KUHAP sendiri tidak mengatur bagaimana suatu tindak
pidana dalam Surat Dakwaan itu sebagai telah cermat, jelas, dan lengkap,
atau tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap.
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Yang dimaksud “Jelas” menurut Pedoman
Pembuatan Surat Dakwaan terbitan Kejaksaan Agung RI, 1993 adalah
uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam Surat Dakwaan,
sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang didakwakan
terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan sebaik-
baiknya.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Halaman
ke-4 Poin ke-3 , :
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
langsung memukul Ardina Dessy di bagian vital yang rawan
seperti bagian ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat, dan
mencekik leher Ardina Dessy sehingga menyebabkannya tidak
dapat melawan karena kesakitan dan meninggal dunia karena
kehabisan nafas.”
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan
Penuntut Umum perbuatan penggunaan masker dan topi hitam sebagai
atribut pelengkap untuk perencanaan dari pemulaian delik yang akan
dilaksanakan oleh Terdakwa.
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Ø “Penuntut Umum tidak lengkap dalam menguraikan Unsur
“dengan rencana” dikarenakan
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
bin Samsul (+62xxxx) untuk mencuri di rumah Erlangga Hartanto
serta mengiming-imingi hasil uang harta curian yang nantinya akan
mereka dapatkan dari rumah Erlangga Hartanto yang beralamat di
Jalan Sadewanita No.10A, Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah .
Kemudian Bintang Ihan bin Samsul yang pada saat itu tidak memiliki
pekerjaan itu-pun menyetujui hal tersebut.”
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Bahwa pada hari Minggu 19 Februari 2017, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat bersama Bintang Ihan
menggunakan motor pribadi milik Bintang Ihan dengan nomor
polisi H 4356 JCK melakukan persiapan dengan membawa belati
menuju Kediaman Erlangga Hartanto. Sebelumya Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan sempat
membeli masker di toko SETIABUDI di jalan Banjarsari no 14 J,
yang hendak dipakainya dalam melakukan aksinya. Tidak hanya
itu, Terdakwa Billy Hutabarat yang saat itu mengenakan topi hitam,
telah mempersiapkan topi yang sama dengannya dan kemudian
memberikannya kepada Bintang Ihan saat berada di depan toko
tersebut.
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
“Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang ihan setelah melakukan pembunuhan terhadap Ardina
Dessy, Terdakwa Bily Hutabarat bin Jeremi Hutabarat
membopong mayat ardina dessy menuju mobil Avanza milik Monika
Eliza dengan nomor polisi H 8787 YUK dan terekam camera
BlackBox dengan merek BlackVue Pitasoft pada mobil tersebut
yang terparkir di belakang garasi kediaman Erlangga Hartanto
beralamat di Jalan Sadewanita No.10A Jatingaleh, Semarang Jawa
Tengah”
1. Eksepsi Subjudice;
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
2. Obscuur Libel;
3. Exeptio in Personan;
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mengambil alat elektronik di meja korban, yaitu 1 buah laptop
dengan merek Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon
genggam dengan merek Iphone 6 dan dimasukannya ke dalam tas
milik Terdakwa Billy Hutabarat. Kemudian, Ardina Dessy
memberontak berusaha menghentikan aksi Terdakwa Billy
Hutabarat dan Bintang Ihan. Selanjutnya Bintang Ihan-pun
menidurkan Ardina Dessy dikasus dan menutup wajahnya dengan
bantal yang ada, namun Ardina Dessy terus memberontak semakin
kuat yang kemudian Terdakwa Billy Hutabarat langsung memukul
Ardina Dessy di bagian vital yang rawan seperti bagian ulu hati,
tulang rusuk, tulang belikat hingga menyebabkan Ardina Dessy
tidak dapat melawan karena kesakitan dan meninggal dunia karena
kehabisan nafas
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat
Keberatan Penasihat Hukum tidak dapat diteima dan Penuntut Umum
tidak keliru dalam mendakwa Terdakwa Uli Putri binti Djarot dalam Surat
Dakwaan.
MENGINGAT, Pasal 143 ayat (2) dan (3), Pasal 156 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana serta ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini
`M E N G A D I L I
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
1. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Semarang berwenang
mengadili perkara tindak pidana Pembunuhan dengan Nomor
Register Perkara PDM – 011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV / 2016 atas
nama Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat.
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Hakim Anggota I Hakim Ketua
Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat