Anda di halaman 1dari 44

PUTUSAN

No: 2 / PID.B / 2017 / PN Smg

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara-


perkara Pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa,
telah menjatuhkan Putusan Sela dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama Lengkap : Billy Hutabarat bin Jeremy


Hutabarat

Tempat Lahir : Semarang

Umur , tanggal lahir : 27 tahun, 10 September 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Banjarsari Selatan No.18


RT.007/RW003
Tembalang,Semarang, Jawa Tengah
Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Kedung Pane Semarang, Jawa


Tengah berdasarkan surat perintah / penetapan penahanan oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 27 Februari 2017 sampai dengan 19 Maret


2017;

2. Diperpanjang oleh penuntut umum sejak tanggal 20 Maret 2017


sampai dengan tanggal 11 April 2017;

3. Penuntut umum sejak tanggal 12 April 2017 sampai dengan


tanggal 22 April 2017;

4. Diperpanjang Ketua Pengadilan Negeri Semarang sejak tanggal 23


April 2017 sampai dengan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri
Semarang pada tanggal 23 Mei 2017;

5. Hakim Pengadilan Negeri Semarang, dengan Nomor :


104/SPP.I/Pen.Pid/2016/PN-SMG. sejak tanggal 24 Mei 2017
sampai dengan 23 Juni 2017.

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya :

1. Penasihat Hukum Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat,


yang terdiri dari: Benedictus Jefferson S.H.,LL.M.,Ph.D., dan Ema
Nisa Nurfitriani S.H.,M.H Pengacara / Penasihat Hukum dari
Benedict Jefferson & Ema Attorneys At Law and Legal Consultant
berkantor di Grand Candi Hotel Lt, 1 Ruang Arjuna,Jalan
Sisingamangaraja No 16, Kaliiwiru, Candi Sari, Semarang,Jawa
Tengah, Indonesia berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 480 /
SKK / Pid / SMG / IV / 2017 tertanggal 5 April 2017

Pengadilan Negeri tersebut :

Setelah membaca dan mempelajari :

Surat Pelimpahan Perkara oleh Penuntut Umum pada


Kejaksaan Negeri Semarang tertanggal 26 April 2016 Nomor
PDM – 011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV / 2016 atas nama
Terdakwa tersebut;

1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Semarang No. : 2 / Pend . Pid


B / 2016 / PN.SMG tertanggal 27 April 2016 tentang Penunjukan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

2. Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim No. : 2 / Pend . Pid B /


2016 / PN.SMG tertanggal 2 Mei 2016 tentang Penetapan Hari
Sidang;

3. Surat-surat lainnya dalam berkas perkara;

Setelah mendengar dan memperhatikan :

1. Pembacaan Surat Dakwaan oleh Penuntut Umum dengan Nomor


Registrasi Perkara: PDM-011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV / 2016,
tanggal 2 Mei 2016;

2. Pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi dari Penasihat Hukum


Terdakwa atas Surat Dakwaan Penuntut Umum yang dibacakan
pada tanggal 2 Mei 2016;

3. Pendapat dari Penuntut Umum atas Keberatan atau Eksepsi


Penasihat Hukum Terdakwa yang dibacakan pada tanggal 4 Mei
2016;

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan pada persidangan Pengadilan
Negeri Semarang karena telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan sebagai berikut :

DAKWAAN

KESATU

--------Bahwa ia Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat


bersama dengan saudara Bintang Ihan bin Setyo Nugraha (terdakwa pada
berkas terpisah) pada hari Minggu, tanggal 19 Februari 2017 atau setidak-
tidaknya pada pukul 23.00 WIB bertempat di kediaman Erlangga Hartanto
yang beralamat di Perumahan Griya Asri Jatingale Nomor 10A Semarang
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk
dalam daerah Pengadilan Negeri Semarang yang berwenang memeriksa
dan mengadili perkara ini, yang melakukan, yang menyuruhlakukan,
atau turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan
rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain yaitu Ardina Dessy
bin Erlangga Hartanto, yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam
keadaan sebagai berikut:

• Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat


berkewarganegaraan Indonesia yang berusia 27 tahun,
bertempat tinggal di Jalan Banjarsari Selatan No.18 RT.007 /
RW.003, Ungaran, Jawa Tengah merupakan seorang pegawai
swasta di perusahaan yang bergerak dibidang penyewaan
motor bernama QUROTA RENTAL yang dimiliki oleh Erlangga
Hartanto sejak Agustus 2013, dengan berdasarkan kontrak kerja
dengan nomor 002/SPK/HRD/2013.-----------------------------------------------------

• Bahwa diketahui Erlangga Hartanto adalah pengusaha jasa


penyewaan motor Qurota Rental di wilayah Semarang, serta
memiliki dua kantor cabang, kantor cabang kesatu beralamat di
Jalan Pati No. 15, Pleburan, Semarang, Jawa Tengah dengan
dipimpin oleh Agung Sihombing, dan untuk kantor cabang kedua
beralamat di Jalan Sipodang nomor 8P Tembalang, Semarang
Jawa Tengah dengan dipimpin oleh Terdakwa Billy Hutabarat
bin Jeremy Hutabarat.---------------------------------------------------------------------
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa berdasarkan dengan kontrak kerja dengan Nomor:
002/SPK/HRD/2013 antara Terdakwa Billy Hutabarat bin
Jeremy Hutabarat dengan Erlangga Hartanto terdapat tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Tugas :

1) Memimpin dan mengelola kegiatan usaha jasa


penyewaan motor Qurota Rental yang beralamat di
Jalan Sipodang nomor 8P Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah.

2) Membangun nama baik kantor cabang dengan


image yang positif.

3) Menjamin keamanan atas seluruh asset yang ada


pada kantor cabang.

4) Menjaga kondisi motor-motor sewaan milik Qurota


Rental dengan sehingga harus selalu dalam
kondisi yang baik.

b. Tanggung Jawab :

1) Bertanggung Jawab atas segala seluruh asset


perusahaan yang ada pada kantor cabang.

• Bahwa diketahui pada hari Minggu, 12 Februari 2017 pukul


21.00 WIB bertempat di kantor cabang satu penyewaan motor
QUROTA RENTAL yang beralamat di Jalan Sipodang nomor 8P
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah Erlangga Hartanto
memergoki Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat
bersama rekan-nya yang bernama Bintang Ihan bin Samsul
dipergoki sedang mengangkut motor bermerk Kawasaki Ninja
dengan nomor polisi H 3423 ALG keatas mobil bak Grand Max
PickUp Daihatsu berwarna hitam dengan nomor polisi H 6545
GJK yang mana kendaraan tersebut merupakan milik
perusahaan Qurota Rental------------------------------------------------------------------

• Bahwa melihat kejadian tersebut, Erlangga Hartanto langsung


naik pitam melihat Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ilhan bin Samsul yang hendak
mencuri motor milik perusahaannya. Kemudian, terjadi adu

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mulut diantara para pihak tersebut yang pada akhirnya dilerai
oleh warga sekitar yang bernama Farhandika, Reynaldo, dan
Ziana.---------------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui, setelah Erlangga memergoki dugaan


pencobaan pencurian yang dilakukan oleh Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ilhan bin Samsul,
Erlangga Hartanto pun mengelurarkan surat pemecatan dengan
Nomor: 3/PHK/II/2017 terhadap Terdakwa Billy Hutabarat bin
Jeremy Hutabarat dan Bintang Ilhan bin Samsul----------------------------------

• Bahwa setelah dipecat oleh Erlangga Hartanto, maka Terdakwa


Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat memiliki dendam, serta
mulai merencanakan untuk menyingkirkan anggota keluarga
Erlangga Hartanto sekaligus mencuri harta keluarga Erlangga
Hartanto.----------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa selanjutnya pada Senin, 14 Februari 2017 sekitar pukul


10.00 WIB, Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat
melalui aplikasi whatsapp (+62xxxxx) mengirim pesan kepada
Bintang Ilhan bin Samsul (+62xxxx) untuk mencuri di rumah
Erlangga Hartanto serta mengiming-imingi hasil uang harta
curian yang nantinya akan mereka dapatkan dari rumah
Erlangga Hartanto yang beralamat di Jalan Sadewanita No.10A,
Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah . Kemudian Bintang Ilhan
bin Samsul yang pada saat itu tidak memiliki pekerjaan itu-pun
menyetujui hal tersebut.---------------------------------------------------------------------

• Bahwa dalam mempersiapkan rencananya, Terdakwa Billy


Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ilhan bin Samsul
mempersiapkan motor pribadi milik Bintang Ilhan dengan plat
nomor H 4356 JCK sebagai kendaraan untuk menuju kediaman
Erlangga Hartanto yang beralamat di Jalan Sadewanita No.10A,
Jatingaleh, Semarang.-----------------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui tepatnya pada hari Senin 13 Februari 2017,


Thifany Agni yang merupakan asisten rumah tangga di
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
kediaman Erlangga Hartanto sekaligus kekasih dari, berkeluh
kesah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat
mengenai perlakuan keluarga Erlangga Hartanto yang kurang
menghargai dirinya, melalui aplikasi Whatsapp dirinya (+
6281233338710) kepada Terdakwa Billy Hutabarat (+62857-
9128-0003).-------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat pun


semakin geram dengan tingkah laku dari keluarga Erlangga
Hartanto, dan memanfaatkan Thifany Agni dengan meminta
Thifany Agni untuk menjelaskan kondisi dan tata letak kediaman
rumah Erlangga Hartanto melalui aplikasi whatsapp Tifay Agni(+
6281233338710) kepada Terdakwa Billy Hutabarat (+62857-
9128-0003) tertanggal 14 Februari 2017. ----------------------------------------------

• Diketahui bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat pada tanggal 16 Februari 2017 telah mengirimkan
pesan melalui aplikasi whatsapp (+62857-9128-0003) kepada
nomor Whatsapp (+6281233338710) milik Thifany Agni untuk
menanyakan hari kapan rumah Erlangga Hartanto tidak ada
orang sehingga Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy
Hutabarat dapat mengunjungi kekasihnya tersebut. Kemudian,
Thifani Agni membalas bahwa pada tanggal 19 Februari 2017,
rumah Erlangga Hartanto beserta Monika Eliza pergi ke Jakarta
selama tiga hari untuk menghadiri acara wisuda anak
pertamanya yaitu Egidius Nugroho, sehingga yang tinggal di
rumah hanyalah Ardina Dessy yang merupakan anak kedua
Erlangga Hartanto, yang harus masuk sekolah pada hari Senin-----------------

• Bahwa, kemudian pada tanggal 17 Februari 2017 melalui


aplikasi whatsapp pribadi Terdakwa Billy Hutabarat Bin
Jeremy Hutabarat (+62857-9128-0003) melalui telepon seluler
menghubungi Bintang Ihan bin Samsul (+6281286518977)
memberitahukan segala informasi yang didapatnya dari Thifani
Agni dan bersama-sama mereka-pun menyetujui untuk
menyingkirkan Ardina Dessy yang merupakan anak kedua dari
Erlangga Hartanto, kemudian mereka merencanakan cara
pembunuhan terhadap Ardina Dessy yang berisi “o jd gini aja
kita cekik dulu kalo gk mati baru kita pakek belati yang ku suruh
kau bawa.---------------------------------------------------------------------------------------

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada hari Minggu 19 Februari 2017, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat bersama Bintang Ihan
menggunakan motor pribadi milik Bintang Ihan dengan nomor
polisi H 4356 JCK melakukan persiapan dengan membawa
belati menuju Kediaman Erlangga Hartanto. Sebelumya
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang
Ihan sempat membeli masker di toko SETIABUDI di jalan
Banjarsari no 14 J, yang hendak dipakainya dalam melakukan
aksinya. Tidak hanya itu, Terdakwa Billy Hutabarat yang saat itu
mengenakan topi hitam, telah mempersiapkan topi yang sama
dengannya dan kemudian memberikannya kepada Bintang Ihan
saat berada di depan toko tersebut.------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui pada hari Minggu, 19 Februari 2017 pukul


22.30 WIB Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat
dan Bintang Ihan menuju kediaman Erlangga Hartanto
bertempat di Perumahan Griya Asri no 10 Jatingaleh, dengan
menggunakan topi dan masker hitam. Mereka mengendarai
motor dengan nomor polisi H 4356 JCK dan memarkirkannya
didepan rumah Erlangga Hartanto.-------------------------------------------------------

• Bahwa pada Pukul 22.50 Terdakwa Billy Hutabarat Bin


Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan tiba di Gerbang utama
kediaman Erlangga Hartanto dan mengirimkan pesan singkat
melalui WhatsApp (+62857-9128-0003) kepada Thifani Agni
yang berisi “Yang, aku udah d dpn ni, bukain gerbangnya”.yang
kemudian oleh Thifani Agni membalas pesan tersebut melalui
aplikasi whatsapp nya(+6281233338710) yang berisi “okkk
yang”.---------------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui setelah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan tiba di kediaman Erlangga Hartanto
yang beralamat di Perumahan Griya Asri no. 10 Jatingaleh
Semarang, Jawa Tengah Terdakwa Biily Hutabarat bin Jeremy
Hutabarat memerintahkan kepada Thifani Agni untuk membelikan
makan malam untuk dirinya di warung depan perumahan.---------------------------

• Bahwa diketahui setelah Thifani Agni pergi memberikan makan


malam, Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Bintang Ihan memasuki rumah Erlangga Haratanto, Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan langsung
menuju kamar pribadi Erlangga Hartanto, namun kamar tersebut
terkunci sehingga Terdakwa Bily Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ihan menncari kamar lain yang tak lain
merupakan kamar Ardina Dessy.--------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat


dan Bintang Ihan langsung melakukan penyergapan terhadap
Ardina Dessy, kemudian memaksa korban untuk tidak bersuara.
Setelah Ardina Dessy terdiam takut, Terdakwa Billy Hutabarat dan
Bintang Ihan mengambil alat elektronik di meja korban, seperti 1
buah laptop dengan merek Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan
telephon genggam dengan merek Iphone 6 dan dimasukannya ke
dalam tas milik Terdakwa Billy Hutabarat. Kemudia, Ardina Dessy
memberontak berusaha menghentikan aksi Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan. Selanjutnya
Bintang Ihan-pun menidurkan Ardina Dessy dikasus dan menutup
wajahnya dengan bantal yang ada, namun Ardina Dessy terus
memberontak semakin kuat yang kemudian Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat langsung memukul Ardina Dessy
di bagian vital yang rawan seperti bagian ulu hati, tulang rusuk,
tulang belikat, dan mencekik leher Ardina Dessy sehingga
menyebabkannya tidak dapat melawan karena kesakitan dan
meninggal dunia karena kehabisan nafas.--------------------------------------------------

• Bahwa setelah itu, Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan bin Samsul memasukan MacBook air
dan telepon genggam dengan merek Iphone 6 ke dalam tas milik
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat.-------------------------------------

• Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan


Bintang ihan setelah melakukan pembunuhan terhadap Ardina
Dessy, Terdakwa Bily Hutabarat bin Jeremi Hutabarat
membopong mayat ardina dessy menuju mobil Avanza milik
Monika Eliza dengan nomor polisi H 8787 YUK dan terekam camera
BlackBox dengan merek BlackVue Pitasoft pada mobil tersebut
yang terparkir di belakang garasi kediaman Erlangga Hartanto
beralamat di Jalan Sadewanita No.10A Jatingaleh, Semarang Jawa
Tengah.----------------------------------------------------------------------------------------------

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada pukul 23.45 Thifani Agni memasuki kediaman
Erlangga Hartanto untuk mendatangi Terdakwa Billy Hutabarat
Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan di dalam rumah, namun
ketika Thifani Agni hendak menemui mereka untuk memberikan
makan malam yang di belinya, terdengar suara mesin mobil dan
klakson dari depan gerbang, Thifani Agni dengan segera menuju
depan untuk membukan gerbang.-------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui bahwa yang mengendarai mobil tersebut yaitu


Budi Susanto bin Arif Maulana (55) berkewarganegaraan Indonesia
yang bekerja sebagai sopir pribadi dan pembersih taman di
kediaman Erlangga Hartanto.------------------------------------------------------------------

• Bahwa setelah Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat


mendengar suara seseorang yang datang, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan bersembunyi
di taman belakang kediaman erlangga Hartanto.-----------------------------------------

• Bahwa setelah membukakan gerbang, Thifani Agni hendak


menyusul Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ihan namun tidak menemui keberadaan mereka di dalam
rumah. Sekitar pukul 23.50 Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ihan secara tiba-tiba muncul dari pintu
belakang menuju ruang tengah kediaman Erlangga Hartanto,
dengan alasan tadi sehabis menggunakan toilet.-----------------------------------------

• Bahwa kemudian, setelah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat, Bintang Ihan bin Samsul, dan Thifani Agni berbincang-
bincang, pada akhirnya mereka berpamitan kepada Thifani Agni
untuk pulang pada pukul 00.00 WIB.---------------------------------------------------------

• Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan


Bintang Ihan sempat bertemu Budi Santoso yang sedang mengisi
air karbulator kepada mobil milik Erlangga Hartanto di garasi
kediaman Erlangga Hartanto. Budi Santoso-pun menanyakan
alasan Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ilhan datang ke rumah Erlangga Hartanto pada malam hari.
Akan tetapi Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat
berdalih ingin menemui kekasihnya Thifani Agni. ----------------------------------------
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada hari Senin, 20 Februari 2017 Pukul 06.00 WIB Thifani
Agni hendak membangunkan Ardina Dessy untuk menyuruhnya
sarapan, namun mendapati bahwa kamar tersebut kosong dan
tempat tidur Ardina Dessy yang berantakan, hingga lampu tidur
yang jatuh dari meja disamping tempat tidur Ardina Desy. ----------------------------

• Bahwa mengetahui itu Budi Santoso menyarankan Thifani Agni


memberi kabar pada majikannya, Erlangga Hartanto mengenai
hilangnya keberadaan Ardina Dessy.--------------------------------------------------------

• Bahwa pada pukul 06.22 melalu aplikasi Whatsapp


(+6281233338710) pribadi Thifani Agni mengirim pesan whatsapp
ke nomor (+6281314537545) atas nama Bapak Erlangga Hartanto
mengenai hilangnya Ardina Dessy.-----------------------------------------------------------

• Bahwa pada pukul 06.40 Erlangga Hartanto membalas pesan


melalu aplikasi whatsapp (+62) kepada Thifani Agni, akan segera
pulang bersama Monika Eliza ke Semarang dengan menggunakan
pesawat.---------------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa, pada pukul 11.20 Erlangga Hartanto beserta Monika Eliza


tiba di kediaman mereka Jalan Sadewanita No. 10A, Jatingaleh,
Semarang, Jawa Tengah.-----------------------------------------------------------------------

• Bahwa pada pukul 12.00 melalui telepon pribadi, Erlangga Hartanto


menghubungi guru, teman-teman dari Ardina Dessy untuk
menanyakan keberadaan Ardina Dessy, namun ternyata dari semua
orang-orang terdekat Ardina Dessy tidak ada yang mengetahui
keberadaan Ardina Dessy.----------------------------------------------------------------------

• Bahwa pada tanggal 20 Februari 2017 pukul 12.40 Erlangga


Hartanto melapor hilangnya Ardina Dessy kepada Sukirno (53)
yangg merupakan petugas keamanan yang bekerja di perumahan
tempatnya tinggal yang tidak melihat Ardina Dessy di area
perumahan sejak kemarin sore, dan tidak melihat Ardina Dessy
meninggalkan area perumahan pada malam hari.----------------------------------------

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
• Bahwa pada Sabtu, 21 Februari 2017 pukul 08.00 WIB, Erlangga
Hartanto tiba di Polsek Candisari untuk melapor bahwa anaknya
Ardina Dessy telah hilang selama 1x24 jam dan juga melapor atas
kehilangan sebagian harta bendanya berupa laptop dengan merek
Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon genggam dengan
merek Iphone6.-------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa pada tanggal 22 Februari 2017 sekitar pukul 16.00 Budi


Santoso hendak mencuci mobil honda city milik Monika Eliza
dengan nomor polisi H 8787 YUK yang terparkir di garasi belakang
kediaman Erlangga Hartanto , Budi Santoso mencium bau tak
sedap dari bagian belakang mobil tersebut. Kemudian Budi
Santoso memeriksa bagian belakang mobil tersebut dan mendapati
mayat Ardina Dessy dalam kondisi yang mengenaskan. Kemudian
pada saat itu juga Erlangga Hartanto ditemani olehBudi Santoso
melaporkan ke Polsek Candisari atas ditemukannya mayat Ardina
Dessy.------------------------------------------------------------------------------------------------

• Bahwa diketahui berdasarkan Visum Et Repertum yang


ditandatangani dr. Diza Ranita Sp.F, dokter spesialis forensik di
RSUP Kariadi Semarang, korban Ardina Dessy meninggal dunia
dengan kesimpulan: Pada pemeriksaan mayat perempuan dengan
usia 14 Tahun dan bergolangan darah A, ditemukan luka lebam di
bagian tulang rusuk,tulang belikat, ulu hati dan tengkorak bagian
belakang yang di sebabkan hantaman keras. Juga terdapat
penyempitan dalam rongga pernafasan.----------------------------------------------------

• Bahwa pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 10.00 WIB Terdakwa


Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat ditangkap dirumahnya yang
beralamat di di Jalan Banjarsari Selatan No.18 RT.007 / RW.003,
Ungaran, Jawa Tengah.-------------------------------------------------------------------------

Perbuatan Terdakwa Billy Hutabarat bin Jerremy Hutabarat


sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembununan
berencana jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP).

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
KEDUA

--------Bahwa ia Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat


bersama-sama dengan saudara Bintang Ihan bin Setyo Nugraha
(terdakwa pada berkas terpisah), Pada tanggal 19 Februari 2017 atau
setidak-tidaknya pada pukul 23.00 WIB bertempat di kediaman Erlangga
Hartanto yang beralamat di Jalan Sadewanita No.10A, Jatingale,
Semarang, Jawa Tengah atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu
yang masih termasuk dalam daerah Pengadilan Negeri Semarang yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah mengambil
barang sesuatu berupa 1 buah laptop dengan merek Apple MacBook
Pro MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek Iphone 6 yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain yaitu Erlangga
Hartanto, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu dan dilakukan
dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai berikut :

· Bahwa diketahui pada hari Minggu, 19 Februari 2017 pukul 22.30


WIB Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ihan menuju kediaman Erlangga Hartanto bertempat di
Jalan Sadewanita No 10A Jatingaleh, Semarang, Jawa tengah
dengan mengendarai motor dengan nomor polisi H 4356 JCK dan
memarkirkannya didepan rumah Erlangga Hartanto.------------------------------------

· Bahwa pada Pukul 22.50 Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan tiba di Gerbang utama kediaman
Erlangga Hartanto dan mengirimkan pesan singkat melalui
WhatsApp (+62857-9128-0003) kepada Thifani Agni yang
merupakan pembantu rumah tangga sekaligus dari kekasih
Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat yang berisi
“Yang, aku udah d dpn ni, bukain gerbangnya”.yang kemudian oleh
Thifani Agni membalas pesan tersebut melalui aplikasi whatsapp
nya(+6281233338710) yang berisi “okkk yang”.-------------------------------------------

· Bahwa diketahui setelah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan tiba di kediaman Erlangga Hartanto
yang beralamat di Jalan Sadewanita No. 10A Jatingaleh Semarang,
Jawa Tengah Terdakwa Biily Hutabarat bin Jeremy Hutabarat
memerintahkan kepada Thifani Agni untuk membelikan makan

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
malam untuk dirinya dan juga Bintang Ilhan di warung depan
perumahan.-----------------------------------------------------------------------------------------

· Bahwa diketahui setelah Thifani Agni pergi membelikan makan


malam, Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ihan memasuki rumah Erlangga Haratanto, Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan langsung
masuk kedalam kediaman Erlangga Hartanto dan menuju kamar
pribadi Erlangga Hartanto, namun kamar tersebut terkunci sehingga
Terdakwa Bily Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan
menncari kamar lain yang tak lain yang tidak terkunci dan ternyata
merupakan kamar Ardina Dessy.--------------------------------------------------------------

· Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat


dan Bintang Ihan langsung melakukan penyergapan terhadap
Ardina Dessy, yang pada saat itu sedang berada didalam kamar,
dan kemudian memaksa korban untuk tidak bersuara. Setelah
Ardina Dessy terdiam takut, Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ihan mengambil alat elektronik di meja
korban, yaitu 1 buah laptop dengan merek Apple MacBook Pro
MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek Iphone 6 dan
dimasukannya ke dalam tas milik Terdakwa Billy Hutabarat Bin
Jeremy Hutabarat. Kemudian, Ardina Dessy memberontak
berusaha menghentikan aksi Terdakwa Billy Hutabarat Bin
Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan. Selanjutnya Bintang Ilhan-pun
menidurkan Ardina Dessy dikasus dan menutup wajahnya dengan
bantal yang ada, namun Ardina Dessy terus memberontak semakin
kuat yang kemudian Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat langsung memukul Ardina Dessy di bagian vital yang
rawan seperti bagian ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat hingga
menyebabkan Ardina Dessy tidak dapat melawan karena kesakitan
dan meninggal dunia karena kehabisan nafas.--------------------------------------------

· Bahwa setelah itu, Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan bin Samsul memasukan MacBook air
dan telepon genggam dengan merek Iphone 6 ke dalam tas milik
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat.-------------------------------------

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
· Bahwa pada pukul 23.45 Thifani Agni memasuki kediaman
Erlangga Hartanto untuk mendatangi Terdakwa Billy Hutabarat
Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan di dalam rumah, namun
ketika Thifani Agni hendak menemui mereka untuk memberikan
makan malam yang di belinya, terdengar suara mesin mobil dan
klakson dari depan gerbang, Thifani Agni dengan segera menuju
depan untuk membukan gerbang.-------------------------------------------------------------

· Bahwa diketahui bahwa yang mengendarai mobil tersebut yaitu


Budi Susanto bin Arif Maulana (55) berkewarganegaraan Indonesia
yang bekerja sebagai sopir pribadi dan pembersih taman di
kediaman Erlangga Hartanto.------------------------------------------------------------------

· Bahwa setelah Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat


mendengar suara seseorang yang datang, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan bersembunyi
di taman belakang kediaman erlangga Hartanto.-----------------------------------------

· Bahwa setelah membukakan gerbang, Thifani Agni hendak


menyusul Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ihan namun tidak menemui keberadaan mereka di dalam
rumah. Sekitar pukul 23.50 Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ihan secara tiba-tiba muncul dari pintu
belakang menuju ruang tengah kediaman Erlangga Hartanto,
dengan alasan tadi sehabis menggunakan toilet.-----------------------------------------

· Bahwa kemudian, setelah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat, Bintang Ihan bin Samsul, dan Thifani Agni berbincang-
bincang, pada akhirnya mereka berpamitan kepada Thifani Agni
untuk pulang pada pukul 00.00 WIB.---------------------------------------------------------

· Bahwa pada Minggu, 21 Februari 2017 pukul 08.00, Erlangga


Hartanto tiba di Polsek Candisari untuk melapor bahwa anaknya
Ardina Dessy telah hilang selama 1x24 jam dan juga melapor atas
kehilangan harta bendanya berupa 1 laptop dengan merek Apple
MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek
Iphone6.----------------------------------------------------------------------------------------------

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
· Bahwa diketahui berdasarkan i cloud (aplikasi deteksi iphone)
terdektesi sinyal mengenai letak lokasi telepon dan laptop tersebut
di dua alamat yang berbeda yaitu berada alamat Jalan Bulusan
Selatan Nomor 5 kompleks Vila Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.---------------

· Bahwa setelah diselidiki di alamat Jalan Bulusan Selatan Nomor 5


kompleks Vila Ungaran terdapat pada counter dengan nama “REY
COUNTER” dan berdasarkan penyelidikan lanjut, pemilik “REY
COUNTER” saudara Jubaidi Damar. Ia mendapat barang tersebut
dengan membeli kepada atas nama Terdakwa Billy Hutabarat bin
Jeremy Hutabarat dan Bintang Ilhan yang tertulis di bukti
pembayaran bertanggal 20 Februari 2017.------------------------------------------------

· Bahwa pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 10.00 WIB Terdakwa


Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat ditangkap dirumahnya yang
beralamat di jalan banjarsari selatan nomor 18 RT 007/ 003
Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.-------------------------------

· Bahwa akibat yang disebabkan Terdakwa Billy Hutabarat Bin


Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan mengakibatkan kerugian
berupa MacBook Air FVFT7UYKH3GD 13,3 Inch dan iphone 6 64
GB kepada Erlangga Hartanto.----------------------------------------------------------------

· Bahwa Pada tanggal 27 Februari 2017 pukul 10.00 WIB Terdakwa


Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat ditangkap dirumahnya yang
beralamat di jalan banjarsari selatan nomor 18 RT 007/ 003
Ungaran, Semarang Jawa Tengah.---------------

Perbuatan Terdakwa Billy Hutabarat bin Jerremy Hutabarat


sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 363 ayat (1) ke-
4 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian
dengan pemberatan.

Menimbang, bahwa penasihat hukum terdakwa Billy Hutabarat


mengajukan keberatan atas Surat Dakwaan Penuntut Umum, pada
pokoknya mengajukan permohonan sebagai berikut :

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
1. PENGADILAN NEGERI SEMARANG TIDAK BERWENANG
MENGADILI PERKARA (KOMPETENSI RELATIF)

Bahwa terdapat beberapa hal substansial yang perlu


dicermati dalam persidangan yang diajukan kepada Pengadilan
Negeri Ungaran. Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat merasa keberatan terhadap
pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Semarang.
Dalam keberatan ini, kami menggunakan prinsip tidak berwenang
mengadili secara “relatif” karena adanya permasalahan mengenai
kewenangan relatif mengadili (relative competence), dimana yang
dimaksud dengan kewenangan mengadili adalah kewenangan
relatif berdasarkan dengan salah satu penerapan asas tempat
kediaman terdakwa, berdiam terakhir dari Terdakwa Billy Hutabarat
bin Jeremy Hutabarat. Berdasarkan pasal 84 ayat (2) KUHAP
“Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa
bertempat tinggal, berdiam terakhir, ditempat ia diketemukan atau
ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut...”.
Sebagaimana dalam hal kasus tindak pidana ini, maka Pengadilan
Negeri Semarang tidak berwenang mengadili Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat karena dilihat dari tempat
kediaman Terdakwa yang terletak di Kabupaten Ungaran.

“Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat


berkewarganegaraan Indonesia yang berusia 27 tahun,
bertempat tinggal di Jalan Banjarsari Selatan No.18 RT.007 /
RW.003, Ungaran, Jawa Tengah merupakan seorang
pegawai swasta di perusahaan yang bergerak dibidang
penyewaan motor bernama QUROTA RENTAL yang dimiliki
oleh Erlangga Hartanto sejak Agustus 2013, dengan
berdasarkan kontrak kerja dengan nomor
002/SPK/HRD/2013”

Dalam hal ini maka telah diketahui bahwa locus delictie dari
kasus ini ialah Pengadilan Negeri Ungaran, dikarenakan daerah
hukum dari tempat tinggal Terdakwa, dan berdiam terakhir dari
Terdakwa adalah Ungaran.

Oleh karena itu, kami sebagai Penasihat Hukum


beranggapan bahwa Pengadilan Negeri Semarang, tidak
berwenang mengadili Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy
Hutabarat.

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
2. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM

Dalam Nota keberatan ini, keberatan yang kami ajukan adalah


berkenaan dengan isi surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena
itu berkaitan dengan persyaratan materiil sebagaimana diharuskan dalam
Pasal 143 ayat (2) KUHAP, khususnya yang mensyaratkan bahwa
dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan.

Bahwa Surat Dakwaan haruslah memenuhi 2 syarat, yaitu :

1. Syarat Formal, yaitu :

Bahwa Surat Dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap dari


Teerdakwa, bahwaSurat Dakwaan harus diberi tanggal dan ditanda
tangani oleh Penuntut Umum.

2. Syarat Materiil, yaitu :

Bahwa Surat Dakwaan harus memuat dan menyebutkan waktu,


tempat delik itu dilakukan.Kemudian Surat Dakwaan haruslah disusun
secara cermat, jelas, dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan

Menurut Pasal 143 ayat (2) KUHAP bahwa Surat Dakwaan


Penuntut Umum dapat batal demi hukum jika tidak memenuhi
syarat materiil dari Surat Dakwaan, seperti yang diatur oleh pasal
143 ayat (2) huruf b KUHAP bahwa surat dakwaan haruslah salah
satu syarat materiil adalah uraian secara cermat, jelas, dan
lengkap mengenai uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas
dalam Surat Dakwaan, jadi Penuntut Umum tidak hanya
menguraikan tentang unsur delik yang dilakukan oleh Terdakwa
Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat tetapi juga harus meliputi
cara Tindak Pidana yang dilakukan oleh Terdakwa Billy Hutabarat
bin Jeremy Hutabat.

A. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS

Surat Dakwaan diuraikan secara jelas berarti Surat Dakwaan


haruslah bersifat terang, nyata atau gamblang, tegas tidak ragu-
ragu atau bimbang. Dimana Penuntut Umum dituntut untuk
menjabarkan dengan gambling dan tegas mengenai kejadian atau
fakta kejadian atau kronologis tindak pidana dalam Surat Dakwaan
sehingga terdakwa dapat dengan mudah memahami apa yang
didakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan
sebaik-baiknya.

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat melihat Surat Dakwaan yang
ditulis Penuntut Umum kurang jelas karena terdapat hal-hal yang
tidak diterangkan secara gambling oleh Penuntut Umum.

Ketidakjelasaan Surat Dakwaan tersebut antara lain :

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas dalam Menjelasan Kondisi


dan Tata Letak Kediaman Erlangga Hartanto Terlalu
Menyimpulkan Kegiatan Bertanya Terdakwa Tentang
Tata Letak Kediaman Erlangga Hartanto Sebagai
Persiapan Melakukan Delik.

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman 3 (tiga),


dinyatakan :

“Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat-pun semakin geram


dengan tingkah laku dari keluarga Erlangga Hartanto, dan
memanfaatkan Thifany Agni dengan meminta Thifany Agni
untuk menjelaskan kondisi dan tata letak kediaman rumah
Erlangga Hartanto”

Dalam kutipan Surat Dakwaan Penuntut Umum


tidak jelas menguraikan bagaimana penjelasan kondisi dan
tata letak kediaman rumah Erlangga Hartanto yang
ditanyakan oleh Billy Hutabarat. Seharusnya Penuntut Umum
lebih jelas dalam menjelaskan kondisi dan tata letak
kediaman Erlangga Hartanto dengan menguraikan
bagaimana Billy Hutabarat bertanya tentang letak kediaman
dan kondisi rumah tersebut secara spesifik. Sehingga dapat
dibuktikan suatu kecurigaan Penuntut Umum terhadap
Terdakwa akan kegiatan bertanya Terdakwa sebagai tahap
perencanaan delik.

Menurut Penasihat Hukum, kegiatan bertanya


Terdakwa tentang kondisi dan tata letak kediaman Erlangga
Hartanto sebagai suatu hal yang wajar karena Terdakwa
merupakan kekasih Tiffany Agni. Sehingga hal yang biasa
apabila seorang kekasih bertanya dimana letak dan
bagaimana kondisi tempat kerja kekasihnya untuk

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
memudahkan Terdakwa datang menemui dan menghibur
Tiffani Agni yang baru saja diberikan perlakuan yang kasar
oleh majikannya.

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan Perasaan


Geram Sebagai

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman 3 (tiga) juga


dinyatakan :

“Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat pun semakin geram dengan tingkah laku
dari keluarga Erlangga Hartanto, dan memanfaatkan
Thifany Agni dengan meminta Thifany Agni untuk
melalui aplikasi whatsapp Tifay Agni(+
6281233338710) kepada Terdakwa Billy Hutabarat
(+62857-9128-0003) tertanggal 14 Februari 2017. “

Di sini penuntut umum menyimpulkan terlalu dini kata


geram dan terlalu subjektif karna perasaan geram yang
dikemukakan penuntut umum bersifat perasaan tersirat
Terdakwa yang tidak bisa di ketahui tanpa tindakan nyata.

Terdakwa tidak mengungkapkan secara gamblang


kepada Ardina Dessy dalam percakapan mereka bahwa ia
merasa geram terhadap Erlangga Hartanto. Namun,
Penuntut Umum langsung menyimpulkan perasaan geram
tersebut sebagai motif melakukan delik.

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan Tindakan dari


Terdakwa yang Menyebabkan Kematian dari Ardina
Dessy

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman ,


dinyatakan :

“Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat Bin


Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan langsung
melakukan penyergapan terhadap Ardina Dessy,
kemudian memaksa korban untuk tidak bersuara.
Setelah Ardina Dessy terdiam takut, Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mengambil alat elektronik di meja korban, seperti 1
buah laptop dengan merek Apple MacBook Pro
MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek
Iphone 6 dan dimasukannya ke dalam tas milik
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat.
Kemudia, Ardina Dessy memberontak berusaha
menghentikan aksi Terdakwa Billy Hutabarat Bin
Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan. Selanjutnya
Bintang Ilhan-pun menidurkan Ardina Dessy dikasus
dan menutup wajahnya dengan bantal yang ada,
namun Ardina Dessy terus memberontak semakin
kuat yang kemudian Terdakwa Billy Hutabarat Bin
Jeremy Hutabarat langsung memukul Ardina Dessy
di bagian vital yang rawan seperti bagian ulu hati,
tulang rusuk, tulang belikat, dan mencekik leher
hingga menyebabkan Ardina Dessy tidak dapat
melawan karena kesakitan dan meninggal dunia
karena kehabisan nafas.”

Disini Penuntut Umum tidak jelas dalam


menentukan penyebab kematian Ardina Dessy. Dikatakan
bahwasanya penyebab Ardina Dessy meninggal adalah akibat
pencekikan yang dilakukan Billy Hutabarat namun tidak bisa di
kesampingkan hal lain seperti pemukulan daerah-daerah rawan
di anggota tubuh korban seperti tulang rusuk yang juga rawan
karna perannya melindungi paru-paru yang juga penting dalam
pernafasan sehingga apabila bagian tulang rusuk tersebut
menusuk bagian paru paru dapat menyebabkan seseorang
meninggal dunia yang dilakukan Bintang Ihan.

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan


Hubungan Penggunaan Masker dan Topi Hitam
sebagai Atribut yang Digunakan dalam Delik.

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman ….


dinyatakan :

“ Bahwa diketahui pada hari Minggu, 19 Februari 2017 pukul


22.30 WIB Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat
dan Bintang Ihan menuju kediaman Erlangga Hartanto
bertempat di Perumahan Griya Asri no 10 Jatingaleh,
dengan menggunakan topi dan masker hitam. Mereka

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mengendarai motor dengan nomor polisi H 4356 JCK dan
memarkirkannya didepan rumah Erlangga Hartanto.”

Di kutipan Surat Dakwaan tersebut Penuntut Umum


menyebutkan Billy Hutabarat dan Bintang Ihan menggunakan
topi dan masker hitam. Kami selaku Tim Penasihat Hukum
Terdakwa Billy Hutabarat melihat tidak jelasnya perbuatan ini
dapat mengandung unsur pidana.

Seharusnya Penuntut Umum menguraikan lebih


jelas mengenai apa tindakan yang melawan hukum dalam
kutipan Surat Dakwaan tersebut karena kami Tim Penasihat
Hukum Terdakwa Billy Hutabarat menganggap penggunaan
topi oleh Billy Hutabarat merupakan hal yang wajar
dikarenakan Terdakwa gemar menggunakan topi dalam
berpakaian sehari hari. Serta penggunan masker hitam oleh
Billy Hutabarat adalah hal yang wajar pula karena
penggunaan masker tersebut dikenakan sehari hari sebagai
kebiasaan terdakwa.

B. SURAT DAKWAAN TIDAK LENGKAP

Sesuai dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui


Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan yang diterbitkan pada tahun 1985,
pada halaman 16 menyatakan bahwa lengkap adalah bahwa Surat
Dakwaan wajib mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan oleh
Undang-Undang secara lengkap dan rinci terkait dengan penjabaran
perbuatan materiilnya, untuk membuktikan suatu perbuatan adalah tindak
pidana atau bukan.

Ø Penuntut Umum tidak lengkap dalam menguraikan Unsur


“dengan rencana”

Bila kami telaah pada Surat Dakwaan Penuntut Umum pada halaman;

· Dalam mendakwa seseorang, Penuntut Umum seharusnya mampu


menguraikan secara lengkap tindakan Terdakwa yang memenuhi
unsur delik yang didakwakan kepadanya. Jika hal itu diabaikan oleh
Penuntut Umum, maka hanya dua hal yang akan bisa kita lihat
dalam proses hukum berikutnya.

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Maka berdasarkan uraian diatas, kami rasa sudah terbukti
dengan secara jelas bahwa Surat Dakwaan sesuai Pasal 143 ayat
(2) huruf b KUHAP sehingga Surat Dakwaan BATAL DEMI
HUKUM.

3. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima


a. Error In Persona

Secara harafiah, arti dari Error In Persona adalah salah tangkap, yaitu
keliru mengenai orang yang dimaksud atau kekeliruan mengenai
orangnya. Kekeliruan itu biasa terjadi pada saat dilakukan penangkapan,
atau penahanan, atau penuntutan, atau pada saat pemeriksaan oleh
hakim di pengadilan sampai perkaranya diputus. Pengertian ini tersirat
dalam pasal 95 KUHAP yang membahas tentang ganti rugi terhadap
orang yang ditangkap, ditahan, dituntut, dan diadili tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau kekeliruan mengenai orangnya.
Penuntut Umum seharusnya melihat suatu perkara dari berbagai sudut
pandang sehingga tidak akan mungkin terjadi salah tangkap. Selain itu,
penting bagi Penuntut Umum untuk melihat perkara tersebut dengan
lebih rinci sehingga tidak mungkin keliru mengenai pelaku yang
melakukan tindak pidana tersebut.

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman ........ dinyatakan:

“Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan langsung melakukan penyergapan
terhadap Ardina Dessy, kemudian memaksa korban untuk tidak
bersuara. Setelah Ardina Dessy terdiam takut, Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan mengambil
alat elektronik di meja korban, seperti 1 buah laptop dengan
merek Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon genggam
dengan merek Iphone 6 dan dimasukannya ke dalam tas milik
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat. Kemudia,
Ardina Dessy memberontak berusaha menghentikan aksi
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang
Ihan. Selanjutnya Bintang Ilhan-pun menidurkan Ardina Dessy
dikasus dan menutup wajahnya dengan bantal yang ada, namun
Ardina Dessy terus memberontak semakin kuat yang kemudian
Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat langsung

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
memukul Ardina Dessy di bagian vital yang rawan seperti bagian
ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat hingga menyebabkan Ardina
Dessy tidak dapat melawan karena kesakitan dan meninggal
dunia karena kehabisan nafas.”

Dalam kutipan Surat Dakwaan Penuntut Umum di atas


dijelaskan bahwa yang melakukan pencekikan terhadap Ardina
Dessy adalah Billy Hutabarat dan Bintang Ihan. Maka kutipan
tersebut menguatkan indikasi bahwa yang melakukan
penganiayaan dalam kasus ini adalah Bintang Ihan bukanlah
Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat.

Serta dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum Bintang Ihan


menerangkan bahwa ia dimintai bantuan Billy Hutabarat untuk membantu
menyingkirkan dan mencuri barang kediaman Erlangga Hartanto. Satu
satu nya saksi yang menerangkan itu hanyalah Bintang Ihan dan hal juga
dapat menjadi indikasi keterangan Bintang Ihan tersebut sebagai suatu
pembelaan dirinya agar Bintang Ihan tidak dikenai pidana dan dapat
menuduh Billy Hutabarat sebagai pelaku.

Bahwa dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang menjadi


pelaku tindak kekerasan terhadap Ardina Dessy demi mempermudah
pencurian adalah Billy Hutabarat sedangkan di dalam surat dakwaan pula
Terdakwa melakukan tindak pidananya tidak sendiri namun bersama
rekannya, yakni Bintang Ihan. Ini memungkinkan bahwasanya Bintang
Ihan sebagai pelaku sebenarnya.

Bahwa sangat beralasan hokum agar dakwaan Jaksa Penuntut


Umum yang personal Error (kesalahan orang) harus ditolak dan batal demi
hukum.

Berdasarkan hal itu kami berpendapat hal ini terlalu jauh memasuki
pokok perkara. Karena mengenai siapakah yang sebenarnya paling
bertanggung jawab dalam hal ini harus dibuktikan lebih lanjut dalam
agenda sidang pembuktian.

Kami sangat menyayangkan perihal pendirian Tim Penasihat Hukum


Terdakwa yang tidak memahami secara menyeluruh uraian dari Dakwaan
kami yang seharusnya tidak dilihat secara sepotong saja. Seharusnya
sebagai sesama praktisi hukum, kita bisa lebih bijak dalam menyikapi
suatu perkara karena dalam Surat Dakwaan kami telah diuraikan fakta-

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
fakta yang jelas dan rinci sehingga tidak mungkin Surat Dakwaan kami
TIDAK DAPAT DITERIMA.

Berdasarkan seluruh uraian pendapat yang telah kami kemukakan


diatas, maka kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini memohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
mengutus :

1. Menolak keberatan yang diajukan Tim Penasihat Hukum Terdakwa

2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan


No.Reg.Perkara: PDM – 011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV / 2016, yang telah
dibacakan dalam persidangan hari Senin 02 Mei 2016, telah memenuhi
syarat formil dan meteriil sesuai dengan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP
untuk dijadikan dasar pemeriksaan dalam perkara ini

3. Menetapkan pemeriksaan perkara ini tetap dilanjutkan.

Menimbang, bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa Billy


Hutabarat tetap pada Keberatannya.

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan keberatan Penasihat


Hukum Terdakwa dan Pendapat Penuntut Umum, Majelis Hakim terlebih
dahulu akan menjelaskan dasar yang dijadikan Penasihat Hukum
mengajukan keberatan atas dakwaan Penuntut Umum. Bahwa dasar yang
dijadikan untuk mengajukan Keberatan tersebut adalah Pasal 156 ayat (1)
KUHAP karena sesuai dengan pasal 284 KUHAP yaitu terhadap semua
perkara pidana diberlakukan ketentuan dalam KUHAP, sepanjang tidak
diatur mengenai ketentuan khusus secara pidana sebagaimana tersebut
pada Undang-Undang tertentu.

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan


keberatan-keberatan dari Penasihat Hukum tersebut diatas, Majelis Hakim
terlebih dahulu akan menguji atau mempertimbangkan apakah Keberatan
Penasihat Hukum Terdakwa telah sesuai dengan ketentuan yang telah
diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP.

Menimbang, bahwa meskipun didalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya
dimungkinkan mengajukan Keberatan terhadap dakwaan Penuntut Umum
sebatas bahwa pengadilan tidak pernah mengadili perkaranya atau
dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan oleh

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Undang-Undang sendiri KUHAP tidak memberi penjelasan yang rinci, oleh
karenanya menurut Majelis Hakim hal tersebut akan diserahkan pada
praktik peradilan dan Yurisprudensi untuk menggali dan menentukan
sedangkan dalam hal bagaimana pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya meskipun Undang-Undang maupun doktrin Ilmu Hukum
Pidana sudah mengatur dan menjawabnya dengan jelas yaitu
ketidakwenangan relatif pengadilan.

Menimbang, setelah mendengar Surat Dakwaan Penuntut Umum,


Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa, dan Pendapat Umum, maka
Majelis Hakim mempertimbangkannya dengan uraian sebagai berikut:

Menimbang, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Keberatan


dengan perincian sebagai berikut :

I. PENGADILAN NEGERI SEMARANG TIDAK BERWENANG


MENGADILI PERKARA (KOMPETENSI RELATIF)

II. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM :

II A. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Jelas

II B. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Lengkap

III. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA

III A. ERROR IN PERSONA

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim memberikan pertimbangan


atas dalil Keberatan Tim Penasihat Hukum, terlebih dahulu Majelis Hakim
akan menguraikan apa yang dimaksud dengan Keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP.

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, dalam hal
Terdakwa atau Tim Penasihat Hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
dapat diterima atau Surat Dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya,
Majelis Hakim mempertimbangkan Keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP,


maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sesuai Keberatan Tim
Penasihat Hukum Terdakwa dengan pokok-pokok sebagai berikut:

I. PENGADILAN NEGERI SEMARANG TIDAK BERWENANG


MENGADILI PERKARA (KOMPETENSI RELATIF)

Menimbang, bahwa keberatannya Penasihat Hukum menyatakan :

“Dalam keberatan ini, kami menggunakan prinsip tidak berwenang


mengadili secara “relatif” karena adanya persoalan kewenangan relatif
mengadili (relative competence), dimana yang dimaksudkan kami dengan
kewenangan relatif adalah kewenangan relatif berdasarkan dengan salah
satu penerapan asas tempat kediaman, yaitu tempat kediaman, yaitu
tempat dimana Terdakwa Billy Hutabarat dan sebagian besar saksi
bertempat tinggal.”

Menimbang, bahwa berdasarkan pokok Keberatan Penasihat Hukum


bahwa Pengadilan Negeri yang berwenang memeriksa, memutuskan, dan
menyelesaikan perkara yang didakwakan oleh saudara Penuntut Umum
adalah Pengadilan Negeri Semarang, bukan Pengadilan Negeri Ungaran.

Menimbang, bahwa M. Yahya Harahap, S. H. Dalam bukunya


Pembahasan dan Permasalahan dan Penerapan KUHAP : Pemeriksaan
Sidang Pengadilan , Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, Penerbit :
Sinar Grafika edisi kedua halaman 124, Kewenangan mengadili dapat
disklasifisikan sebagai berikut:

1. Tidak berwenang secara “absolut”

Munculnya persoalan kewenangan mengadili, sebagai akibat


Pasal 10 Undang –Undang Nomor 14/1970 yang telah menetapkan
dan membagi “yurisdiksi substansif” untuk setiap lingkungan
peradilan pada suatu segi, dan pada segi lain disebabkan faktor
pembentukan peradilan khusus yang kewenangannya secara

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
absolut diberikan kepada peradilan khusus tersebut (seperti
peradilan anak).

2. Tidak berwenang secara “relatif”

Kewenangan didasarkan pada faktor “daerah hukum” atau


“wilayah hukum” suatu Pengadilan Negeri yang patokannya
ditentukan berdasarkan batas daerah atau wilayah hukum
menyesuaikan dengan sistem pemerintahan Tingkat II
(Kabupaten/Kotamadya). Landasan Dasar untuk menentukan
kewenangan mengadili setiap Pengadilan Negeri atas sesuatu
tindak pidana yang terjadi, merujuk pada ketentuan :

ii. Pasal 84 ayat (1) KUHAP : “Locus Delicti”

iii.Pasal 84 ayat (2) KUHAP : “Tempat tinggal


Terdakwa” apabila kebanyakan saksi yang hendak
didengar lebih dekat ke Pengadilan Negeri tempat
Terdakwa.

Menimbang, bahwa kewenangan relatif didasarkan pada faktor “daerah


hukum” atau “wilayah hukum” suatu Pengadilan Negeri yang patokannya
ditentukan berdasarkan batas daerah atau wilayah hukum menyesuaikan
dengan sistem pemerintahan Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya).

Menimbang, bahwa kewenangan relatif didasarkan pada faktor “daerah


hukum” atau “wilayah hukum” suatu Pengadilan Negeri yang patokannya
ditentukan berdasarkan batas daerah atau wilayah hukum menyesuaikan
dengan sistem pemerintahan Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya).

Menimbang, bahwa Prof. Sudarto, S.H. dalam bukunya Hukum Pidana 1,


Penerbit: Yayasan Sudarto, cetakan ketiga, halaman 59, menyatakan
bahwa Locus Delicti (tempat terjadinya tindak pidana) digunakan untuk
menetapkan apakah Undang – Undang Pidana Indonesia dapat
diberlakukan dan juga pengadilan mana yang berkompeten untuk
mengadili orang yang melakukan tindak pidana tersebut (kompetensi
relatif). Untuk menetapkan Locus Delicti ada 3 (tiga) teori, ialah :

1. Teori Perbuatan Materiil, yaitu tempat tindak pidana ditentukan


oleh perbuatan jasmaniah yang dilakukan oleh si pembuat dalam
mewujudkan tindak pidana.
‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
2. Teori Instrumen (alat) yaitu tempat terjadinya delik ialah tempat
bekerjanya alat yang dipakai si pembuat..

3. Teori Akibat yaitu yang menjadi ukuran untuk Locus Delicti ialah
tempat terjadinya akibat.

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam Keberatannya Penasihat Hukum


menyatakan:

“Bahwa seharusnya pemeriksaan perkara ini dilakukan oleh Pengadilan


Negeri Ungaran, karena dalam hal ini Pengadilan Negeri Semarang tidak
memeriksa dan mengadili Tindak Pidana yang di dakwakan kepada
Terdakwa Billy Hutabarat, karena dlihat dari tempat tinggal Terdakwa dan
berdiam terakhir dari Terdakwa adalah Ungaran.”

Menimbang, bahwa berdasarkan pokok Keberatan Penasihat Hukum


bahwa Pengadilan Negeri yang berwenang memeriksa, memutuskan, dan
menyelesaikan perkara yang didakwaan oleh saudara Penuntut Umum
adalah Pengadilan Negeri Ungaran, bukan Pengadilan Negeri Semarang.

Menimbang, bahwa keberatan Tim Penasihat Hukum dalam hal ini


termasuk dalam kewenangan mengadili terkait locus delictie dari kasus ini
ialah Pengadilan Negeri Ungaran, dikarenakan daerah hukum dari tempat
tinggal Terdakwa, dan berdiam terakhir dari Terdakwa adalah di Jalan
Diponegoro Nomor 280 Genuk, Ungran Barat, Jawa Tengah yaitu masih
dalam ranah Pengadilan Ngeri Semarang.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum sesuai


dengan salah satu dari 3 Teori yang di sampaikan oleh Prof.Soedarto
dalam buku Pidana 1 yang digunakan untuk menentukan “locus delicti”
yaitu Teori Akibat dimana teori ini mengatakan yang menjadi ukuran untuk
Locus Delicti ialah tempat terjadinya akibat.

Menimbang, bahwa jika hal ini dikaitkan dengan Teori “locus delicti” yaitu
Teori Akibat, dimana tempat timbulnya akibat dari tindak pidana yang
direncanakan dan dilakukan Terdakwa adalah di kediaman Erlangga
Hartanto, Jalan Sadewanita No. 10A Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah
yang masuk dalam kewenangan mengadili dari Pengadilan Negeri
Semarang.

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa setelah meneliti juga tempat Terdakwa ditahan di
Rumah Tahanan Kedung Pane yang berlokasi di Semarang yang
berdasarkan faktor “daerah hukum” atau “wilayah hukum” merupakan
kewenangan Pengadilan Negeri Semarang dimana hal ini telah sesuai
dengan Pasal 84 ayat (2) KUHAP.

Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 84 ayat (2) KUHAP pula, bahwa
dimana kewenangan mengadili suatu Pengadilan Negeri didasarkan pada
banyaknya saksi yang akan dihadirkan di persidangan dimana saksi
kebanyakan berasal dari Semarang sehingga Pengadilan Negeri
Semarang berwenang untuk mengadili perkara ini.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari uraian-uraian di atas,


Pengadilan Negeri Semarang sudah tepat untuk mengadili perkara ini,
karena perencanaan yang dilakukan Terdakwa berada di Semarang, serta
tempat Terdakwa ditahan dan keberadaan kebanyakan Saksi yang
dipanggil berada dalam lingkup daerah atau wilayah hukum Pengadilan
Negeri Semarang.

Menimbang, bahwa perkara atas nama Terdakwa Billy Hutabarat sudah


tepat diadili di Pengadilan Negeri Semarang bukan Pengadilan Ungaran.

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM


BATAL DEMI HUKUM

Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan berdasarkan


Keberatan Penasihat Hukum mengenai Surat Dakwaan Penuntut Umum
Batal Demi Hukum.

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 143 ayat (2) KUHAP, berisi


ketentuan mengenai syarat Surat Dakwaan Penuntut Umum yang harus
diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi:

a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekeerjaan tersangka.
(Syarat Formil Surat Dakwaan)

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana
yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan. (Syarat Materiil Dakwaan)

Menimbang, bahwa dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP, berisi ketentuan
menegenai Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b batal demi hukum.

Menimbang, bahwa menurut makna gramatikal dari Kamus Umum Bahasa


Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta pada halaman 202,
410, dan 587, yang dimaksudkan dengan kata cermat, jelas dan lengkap
yaitu :

1. Cermat berarti penuh minat (perhatian), seksama, teliti;

2. Jelas berarti terang, nyata, gamblang, tegas;

3. Lengkap berarti tidak ada urangnya, genap (tidak ada


kekurangannya dalam arti komplit);

Menimbang, bahwa melalui kajian gramatikal, tindak pidana yang


dilakukan harus diuraikan dengan seksama, teliti, terang, tegas, dan
komplit sehingga dapat memberikan pengertian dan pandangan secara
mudah baik bagi Hakim maupun Terdakwa.

Menimbang, bahwa menurut M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya


yang berjudul Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP dalam
halaman 132 yang dimaksud dengan cermat adalah ketelitian Jaksa
Penuntut Umum dalam memuat dan merumuskan pasal yang didakwakan,
cara tindak pidana dilakukan dan keadaan-keadaan yang melekat pada
tindak pidana sehingga tidak terdapat adanya kekurangan atau kekeliruan
yang dapat mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan, atau tidak
dibuktikannya Dakwaan itu sendiri.

Menimbang, bahwa menurut Soekarti Darmabrata, S.H. dan Junaedi, S.H,


LL.M. dalam Kuliah Praktik Hukum Pidana, suatu Surat Dakwaan harus
memenuhi syarat formil sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 143
ayat (2) huruf a dan syarat materiil sebagaimana yang tercantum dalam
Pasal 143 ayat (2) huruf b agar dapat disebut sebagai Surat Dakwaan
yang cermat, jelas dan lengkap.

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Surat Dakwaan dalam proses pidana adalah sebagai
dasar pemeriksaan sidang pengadilan, dasar pembuktian, dasar tuntutan
pidana, dasar pembelaan diri bagi Terdakwa yang merupakan dasar
penilaian serta dasar putusan pengadilan dan tujuan utama dari Surat
Dakwaan itu adalah menetapkan secara konkret atau nyata tentang orang
tertentu pada waktu dan tempat tertentu pula.

Oleh karena itu, Pasal 143 ayat (2) KUHAP menghendaki pencantuman
identitas lengkap Terdakwa, uraian cermat, jelas, dan lengkap tentang
tindak pidana yang didakwakan serta waktu tindak pidana (tempus delicti)
dan tempat tindak pidana (locus delicti) itu dilakukan oleh Terdakwa.
Meskipun Undang-Undang menghendaki perumusan secara cermat, jelas,
dan lengkap, tetapi KUHAP sendiri tidak mengatur bagaimana suatu tindak
pidana dalam Surat Dakwaan itu sebagai telah cermat, jelas, dan lengkap,
atau tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim tidak mempertimbangkan


Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa Surat
Dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum karena Dakwaan tidak
cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap.

II.A. MENGENAI KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERHADAP


SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS

Menimbang, bahwa secara Terminologis berdasarkan Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Departemen Pendidikan Nasional dan
Balai Pustaka Tahun 2001 halaman 465, mengartikan jelas sebagai
berikut: terang, nyata, tegas tidak ragu-ragu atau tidak bimbang.

Menimbang, bahwa H.M.A. Kuffal, S.H. dalam bukunya Penerapan


KUHAP dalam Praktek Hukum, Penerbit: UMM Pres, edisi revisi, halaman
221, mengartikan bahwa jelas dalam penyususnan surat dakwaan,
Penuntut Umum harus mampu menguraikan unsur-unsur tindak pidana
atau delik yang didakwakan secara jelas dalam arti rumusan unsur-unsur
delik harus dapat dipadukan dan dijelaskan dalam bentuk uraian fakta
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, maka Keberatan Penasihat
Hukum harus ditolak.

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Yang dimaksud “Jelas” menurut Pedoman
Pembuatan Surat Dakwaan terbitan Kejaksaan Agung RI, 1993 adalah
uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam Surat Dakwaan,
sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang didakwakan
terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan sebaik-
baiknya.

Menimbang,bahwa Penasihat Hukum dalam Keberatannya


menyatakan:

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas dalam Menjelaskan Kondisi Tata


Letak Kediaman Erlangga Hartanto Terlalu Menyimpulkan
Kegiatan Bertanya Terdakwa Tentang Tata Letak Kediaman
Erlangga Hartanto Sebagai Persiapan Melakukan Delik.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum pada halaman


ke-3 poin ke-4 :

“Bahwa selanjutnya pada Senin, 14 Februari 2017 sekitar pukul 10.00


WIB, Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat melalui
aplikasi whatsapp (+62xxxxx) mengirim pesan kepada Bintang Ilhan
bin Samsul (+62xxxx) untuk mencuri di rumah Erlangga Hartanto
serta mengiming-imingi hasil uang harta curian yang nantinya akan
mereka dapatkan dari rumah Erlangga Hartanto yang beralamat di
Jalan Sadewanita No.10A, Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah .
Kemudian Bintang Ilhan bin Samsul yang pada saat itu tidak memiliki
pekerjaan itu-pun menyetujui hal tersebut.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat


Dakwaan tersebut bahwa kediaman korban sudah dijelaskan
dengan alamat yang rinci, yaitu di Surat Dakwaan telah tertulis
alamat Erlangga Hartanto di Jalan Sadewanita No. 10A, Jatingaleh,
Semarang, Jawa Tengah .

Menimbang,bahwa Penasihat Hukum dalam Keberatannya menyatakan:

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan Perasaan


Geram Sebagai Motif Melakukan Delik

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Halaman
ke-4 Poin ke-3 , :

“Bahwa, kemudian pada tanggal 17 Februari 2017 melalui aplikasi


whatsapp pribadi Terdakwa Billy Hutabarat (+62857-9128-0003)
melalui telepon seluler menghubungi Bintang Ihan bin Samsul
(+6281286518977) memberitahukan segala informasi yang
didapatnya dari Thifani Agni dan bersama-sama mereka-pun
menyetujui untuk menyingkirkan Ardina Dessy yang merupakan anak
kedua dari Erlangga Hartanto, kemudian mereka merencanakan cara
pembunuhan terhadap Ardina Dessy yang berisi “o jd gini aja kita
cekik dulu kalo gk mati baru kita pakek belati yang ku suruh kau
bawa.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


tersebut penguraian perasaan geram dapat dipertegas dan diperjelas dari
keterangan berikutnya, yaitu tentang perwujudan dari semakin kegeraman
Terdakwa.

Menimbang,bahwa Penasihat Hukum dalam Keberatannya menyatakan:

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan Tindakan dari


Terdakwa yang Menyebabkan Kematian dari Ardina Dessy

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum pada halaman


ke-6 poin ke-3 :

“Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan langsung melakukan penyergapan
terhadap Ardina Dessy, kemudian memaksa korban untuk tidak
bersuara. Setelah Ardina Dessy terdiam takut, Terdakwa Billy
Hutabarat dan Bintang Ihan mengambil alat elektronik di meja
korban, seperti 1 buah laptop dengan merek Apple MacBook Pro
MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek Iphone 6 dan
dimasukannya ke dalam tas milik Terdakwa Billy Hutabarat.
Kemudia, Ardina Dessy memberontak berusaha menghentikan
aksi Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang Ihan. Selanjutnya Bintang Ihan-pun menidurkan Ardina
Dessy dikasur dan menutup wajahnya dengan bantal yang ada,
namun Ardina Dessy terus memberontak semakin kuat yang
kemudian Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
langsung memukul Ardina Dessy di bagian vital yang rawan
seperti bagian ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat, dan
mencekik leher Ardina Dessy sehingga menyebabkannya tidak
dapat melawan karena kesakitan dan meninggal dunia karena
kehabisan nafas.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


tersebut bahwa penguraian tindakan Terdakwa yang menyebabkan
kematian dengan adanya tahapan awal menidurkan Ardina Dessy di
kasur/tempat tidur dan menutup wajahnya dengan bantal yang ada
sehingga menimbulkan pemberontakan oleh Ardina Dessy yang kemudian
Billy Hutabarat memukul di bagian vital yang rawan seperti ulu hati, tulang
rusuk, tulang belikat dan mencekik leher Ardina Dessy sehingga
menyebabkannya tidak dapat melawan karena kesakitan dan meninggal
dunia karena kehabisan nafas.

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum dalam Keberatannya menyatakan:

Ø Penuntut Umum Tidak Jelas Menguraikan Hubungan


Penggunaan Masker dan Topi Hitam sebagai Atribut yang
Digunakan dalam Delik.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut


Umum pada Halaman ke-4 point ke-4 :

• “Bahwa pada hari Minggu 19 Februari 2017, Terdakwa Billy


Hutabarat bersama Bintang Ihan menggunakan motor pribadi
milik Bintang Ihan dengan nomor polisi H 4356 JCK melakukan
persiapan dengan membawa belati menuju Kediaman Erlangga
Hartanto. Sebelumya Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy
Hutabarat dan Bintang Ihan sempat membeli masker di toko
SETIABUDI di jalan Banjarsari no 14 J, yang hendak dipakainya
dalam melakukan aksinya. Tidak hanya itu, Terdakwa Billy
Hutabarat yang saat itu mengenakan topi hitam, telah
mempersiapkan topi yang sama dengannya dan kemudian
memberikannya kepada Bintang Ihan saat berada di depan toko
tersebut.

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan
Penuntut Umum perbuatan penggunaan masker dan topi hitam sebagai
atribut pelengkap untuk perencanaan dari pemulaian delik yang akan
dilaksanakan oleh Terdakwa.

II B . MENGENAI KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERHADAP


SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK LENGKAP

Menimbang, bahwa menurut Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan


terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia nomor 532 tahun 1993
halaman 3, uraian secara lengkap, berarti Surat Dakwaan itu memuat
semua unsur (elemen) Tindak Pidana yang didakwakan. Unsur – unsur
tersebut harus terlukis didalam uraian fakta kejadian yang dituangkan
dalam Surat Dakwaan. Artinya suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai
Tindak Pidana apabila setiap unsur dalam pasal yang didakwakan
terpenuhi.

Menimbang, bahwa H.M.A. Kuffal, S.H. dalam bukunya penerapan KUHAP


dalam Praktek Hukum, penerbit: UMM Press, edisi revisi, halaman 222,
menjelaskan bahwa lengkap berarti dalam menyusun Surat Dakwaan
Penuntut Umum harus mampu menguraikan secara lengkap dalam arti
tidak boleh terjadi adanya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan
yang tertinggal/terceceer tidak tercantum dalam Surat Dakwaan, misalnya
dalam tindak pidana pencurian unsur “melawan hukum” (wederrechtelijk)
tidak tercantum atau dalam tindak pidana penggelapan unsur “yang ada
dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” tercecer/ tidak tercantum,
sehingga unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan menjadi tidak
lengkap.

Menimbang, bahwa secara Terminologis berdasarkan Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Departemen Pendidikan Nasional dan
Balai Pustaka Tahun 2001 halaman 600, mengartikan lengkap sebagai
berikut: komplit, genap tidak ada kekurangannya. Penuntut Umum tidak
lengkap dalam menguraikan merampas nyawa orang lain yang dilakukan
Terdakwa

Menimbang, bahwa dalam Keberatan, Penasihat Hukum menyatakan:

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Ø “Penuntut Umum tidak lengkap dalam menguraikan Unsur
“dengan rencana” dikarenakan

Menimbang, bahwa sesuai dengan bunyi Pasal 340 KUHP tentang


Pembunuhan Berencana yang berbunyi “Barangsiapa sengaja dan dengan
rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena
pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh
tahun”

Menimbang, bahwa berdasarkan Klasifikasi Delik Pembunuhan Menurut


Hukum Pidana Positif, bentuk kesalahan Tindak Pidana menghilangkan
nyawa orang lain dapat berupa sengaja (dolus) dan tidak sengaja (alpa) .
Kesengajaan (dolus) adalah suatu perbuatan yang dapat terjadi dengan
direncanakan terlebih dahulu atau tidak direncanakan. Tetapi yang penting
dari suatu peristiwa itu adalah adanya “niat” yang diwujudkan melalui
perbuatan yang dilakukan sampai selesai.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum Halaman ke-3


Poin ke-4:

“Bahwa setelah dipecat oleh Erlangga Hartanto, maka Terdakwa


Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat memiliki dendam, serta mulai
merencanakan untuk menyingkirkan anggota keluarga Erlangga
Hartanto sekaligus mencuri harta keluarga Erlangga Hartanto.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


Penuntut Umum, bahwa Terdakwa mempunyai niat, secara sadar serta
tidak ada paksaan untuk melakukan perencanaan pembunuhan terhadap
anggota keluarga Erlangga Hartanto, disini Ardina Dessy, dikarenakan
adanya dendam dan mulai merencanakan penyingkiran dari anggota
keluarga Erlangga Hartanto.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum Halaman ke-3


Poin ke-5 :

“Bahwa selanjutnya pada Senin, 14 Februari 2017 sekitar pukul 10.00


WIB, Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat melalui
aplikasi whatsapp (+62xxxxx) mengirim pesan kepada Bintang Ihan

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
bin Samsul (+62xxxx) untuk mencuri di rumah Erlangga Hartanto
serta mengiming-imingi hasil uang harta curian yang nantinya akan
mereka dapatkan dari rumah Erlangga Hartanto yang beralamat di
Jalan Sadewanita No.10A, Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah .
Kemudian Bintang Ihan bin Samsul yang pada saat itu tidak memiliki
pekerjaan itu-pun menyetujui hal tersebut.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


Penuntut Umum, bahwa Terdakwa memiliki niat dan merencanakan
untuk menyingkirkan anggota keluarga Erlangga Hartanto dengan
mengajak Bintang Ihan untuk turut serta dalam delik yang
dilakukannya dengan iming-iming sejumlah uang dari harta curian.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halaman ke 4


poin ke-3:

“Bahwa, kemudian pada tanggal 17 Februari 2017 melalui aplikasi


whatsapp pribadi Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat
(+62857-9128-0003) melalui telepon seluler menghubungi Bintang
Ihan bin Samsul (+6281286518977) memberitahukan segala
informasi yang didapatnya dari Thifani Agni dan bersama-sama
mereka-pun menyetujui untuk menyingkirkan Ardina Dessy yang
merupakan anak kedua dari Erlangga Hartanto, kemudian mereka
merencanakan cara pembunuhan terhadap Ardina Dessy yang berisi
“o jd gini aja kita cekik dulu kalo gk mati baru kita pakek belati yang
ku suruh kau bawa”

Menimbang, Majelis Hakim berpendapat dalam Surat Dakwaan Penuntut


Umum, bahwa Terdakwa secara jelas melakukan perencanaan
pembunuhan terhadap Ardina Dessy bersama dengan Bintang Ihan
dengan adanya percakapan dari Billy Hutabarat dan Bintang Ihan melalui
whatsapp, yaitu dengan cara mencekik kemudian dilanjutkan dengan
penggunaan belati jika proses pembunuhan dengan metode pencekikan
tidak berhasil.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum halam ke 4


Poin ke -4:

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Bahwa pada hari Minggu 19 Februari 2017, Terdakwa Billy
Hutabarat bin Jeremy Hutabarat bersama Bintang Ihan
menggunakan motor pribadi milik Bintang Ihan dengan nomor
polisi H 4356 JCK melakukan persiapan dengan membawa belati
menuju Kediaman Erlangga Hartanto. Sebelumya Terdakwa Billy
Hutabarat Bin Jeremy Hutabarat dan Bintang Ihan sempat
membeli masker di toko SETIABUDI di jalan Banjarsari no 14 J,
yang hendak dipakainya dalam melakukan aksinya. Tidak hanya
itu, Terdakwa Billy Hutabarat yang saat itu mengenakan topi hitam,
telah mempersiapkan topi yang sama dengannya dan kemudian
memberikannya kepada Bintang Ihan saat berada di depan toko
tersebut.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


Penuntut Umum, bahwa Terdakwa secara jelas melakukan perencanaan
pembunuhan dengan melakukan persiapan dengan membeli masker dan
menggunakan topi agar identitas tidak diketahui dengan/secara jelas.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum


halaman ke- 5 poin ke-3 :

“Bahwa diketahui setelah Terdakwa Billy Hutabarat Bin Jeremy


Hutabarat dan Bintang Ihan tiba di kediaman Erlangga Hartanto yang
beralamat di Perumahan Griya Asri no. 10 Jatingaleh Semarang,
Jawa Tengah Terdakwa Biily Hutabarat bin Jeremy Hutabarat
memerintahkan kepada Thifani Agni untuk membelikan makan malam
untuk dirinya di warung depan perumahan.”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


Penuntut Umum, bahwa Terdakwa secara jelas melakukan perencanaan
pembunuhan dengan menyuruh Tiffany Agni pergi membelikan makan
malam untuk Terdakwa Billy Hutabarat guna memperlancar jalannya
tindakan delik agar Tiffany Agni tidak curiga dengan apa yang akan
Terdakwa lakukan.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum


halaman ke- 6 poin ke-2 :

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
“Bahwa Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dan
Bintang ihan setelah melakukan pembunuhan terhadap Ardina
Dessy, Terdakwa Bily Hutabarat bin Jeremi Hutabarat
membopong mayat ardina dessy menuju mobil Avanza milik Monika
Eliza dengan nomor polisi H 8787 YUK dan terekam camera
BlackBox dengan merek BlackVue Pitasoft pada mobil tersebut
yang terparkir di belakang garasi kediaman Erlangga Hartanto
beralamat di Jalan Sadewanita No.10A Jatingaleh, Semarang Jawa
Tengah”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dari Surat Dakwaan


Penuntut Umum, bahwa Terdakwa secara jelas melakukan perencanaan
pembunuhan dengan rangkaian akhir membopong mayat Ardina Dessy
menuju mboil Avanza milik Monica Eliza.

Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum telah lengkap


menguraikan bahwa Terdakwalah yang dari awal hingga akhir mempunyai
niatan untuk melakukan pembunuhan keluarga Erlangga Hartanto, disini
Ardina Dessy, hingga menyebabkannya meninggal dunia, dimana hal ini
sesuai dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan
berdasarkan Klasifikasi Delik Pembunuhan Menurut Hukum Pidana
Positif .

III. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT


UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA

Menimbang, bahwa M.Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya


Pembahasan dan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan
Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, Penerbit:
Sinar Grafika edisi kedua halaman 127 dan128, menyatakan bahwa
pengertian yang umum diberikan terhadap eksepsi dakwaan tidak dapat
diterima apabila dakwaan yang diajukan mengandung ”cacat formal” atau
mengandung “kekeliruan beracara” (error in procedure). Bisa cacat
mengenai orang yang didakwa, keliru, susunan atau bentuk surat dakwaan
yang diajukan Penuntut Umum salah atau keliru. Jenis esksepsi dakwaan
tidak dapat diterima meliputi:

1. Eksepsi Subjudice;

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
2. Obscuur Libel;

3. Exeptio in Personan;

III A. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM ERROR IN PERSONA

Menimbang, dari keberatan Penasihat Hukum bahwa yang


melakukan unsur “Menghilangkan Nyawa” Adalah Saudara Billy Hutabarat
dan Bintang Ihan, dari kutipan

“Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat dan Bintang Ihan


langsung melakukan penyergapan terhadap Ardina Dessy, kemudian
memaksa korban untuk tidak bersuara. Setelah Ardina Dessy terdiam
takut, Terdakwa Billy Hutabarat dan Bintang Ihan mengambil alat
elektronik di meja korban, seperti 1 buah laptop dengan merek Apple
MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon genggam dengan merek
Iphone 6 dan dimasukannya ke dalam tas milik Terdakwa Billy
Hutabarat. Kemudia, Ardina Dessy memberontak berusaha
menghentikan aksi Terdakwa Billy Hutabarat dan Bintang Ihan.
Selanjutnya Bintang Ilhan-pun menidurkan Ardina Dessy dikasus dan
menutup wajahnya dengan bantal yang ada, namun Ardina Dessy
terus memberontak semakin kuat yang kemudian Terdakwa Billy
Hutabarat langsung memukul Ardina Dessy di bagian vital yang
rawan seperti bagian ulu hati, tulang rusuk, tulang belikat hingga
menyebabkan Ardina Dessy tidak dapat melawan karena kesakitan
dan meninggal dunia karena kehabisan nafas.”

Dari keberatan tersebut Penasihat Hukum mengatakan bahwa


Surat Dakwaan Penuntut Umum salah tangkap (error in persona) karena
dari kutipan tersebut menguatkan indikasi bahwa yang melakukan
penganiayaan dalam kasus ini adalah Bintang Ihan bukanlah Terdakwa
Billy Hutabarat.

Menimbang dalam surat Dakwaan Penuntut Umum Pada halaman ke-11


Poin ke- 2 menyatakan :

Bahwa diketahui Terdakwa Billy Hutabarat dan Bintang Ihan


langsung melakukan penyergapan terhadap Ardina Dessy, yang
pada saat itu sedang berada didalam kamar, dan kemudian
memaksa korban untuk tidak bersuara. Setelah Ardina Dessy
terdiam takut, Terdakwa Billy Hutabarat dan Bintang Ihan

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
mengambil alat elektronik di meja korban, yaitu 1 buah laptop
dengan merek Apple MacBook Pro MLL42LL/A dan telephon
genggam dengan merek Iphone 6 dan dimasukannya ke dalam tas
milik Terdakwa Billy Hutabarat. Kemudian, Ardina Dessy
memberontak berusaha menghentikan aksi Terdakwa Billy
Hutabarat dan Bintang Ihan. Selanjutnya Bintang Ihan-pun
menidurkan Ardina Dessy dikasus dan menutup wajahnya dengan
bantal yang ada, namun Ardina Dessy terus memberontak semakin
kuat yang kemudian Terdakwa Billy Hutabarat langsung memukul
Ardina Dessy di bagian vital yang rawan seperti bagian ulu hati,
tulang rusuk, tulang belikat hingga menyebabkan Ardina Dessy
tidak dapat melawan karena kesakitan dan meninggal dunia karena
kehabisan nafas

Menimbang, bahwa Prof. Soedarto dan M. Marwan sepakat bahwa secara


harfiah arti dari error in persona adalah keliru mengenai orang yang
dimaksud atau kekeliruan mengenai orangnya.

Menimbang, bahwa melihat Yurisprudensi dari Mahkamah Agung


berdasarkan Putusan Nomor 89/KP/Pid/2008 terdapat istilah lain tentang
menangkap orang dari salah mendakwa orang yang disebut dengan Error
in Subjectif.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah membuat Surat Dakwaan yang


diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi identitas lengkap Terdakwa,
yang dalam hal ini ketika Majelis Hakim melakukan pemeriksaan identitas
diawal persidangan Terdakwa membenarkan keseluruhan identitasnya
yang tersebut dalam Surat Dakwaan. Majelis Hakim juga menilai Penuntut
Umum telah mencantumkan tindak pidana yang didakwakan terhadap
Terdakwa dengan menyebut Locus Delicti dan Tempus Delicti
berdasarkan Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP sehingga Surat Dakwaan
Penuntut Umum tidak dapat dikatakan Error in Persona.

Menimbang, bahwa berdsarkan uraian-uraian diatas, Majelis Hakim


berpendapat bahwa alasan-alasan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa
baru dapat diketahui dan dibuktikan apabila telah melalui tahap
pembuktian sehingga oleh karenanya Keberatan Penasihat Hukum
Terdakwa telah menyangkut materi pokok perkara dan akan dibuktikan
lebih lanjut dalam pemeriksaan di persidangan pada agenda pembuktian.

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat
Keberatan Penasihat Hukum tidak dapat diteima dan Penuntut Umum
tidak keliru dalam mendakwa Terdakwa Uli Putri binti Djarot dalam Surat
Dakwaan.

Menimbang, bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini


telah memenuhi syarat-syarat formil dan syarat-syarat materiil Surat
Dakwaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b
KUHAP, maka Majelis Hakim berpendapat materi- materi
Keberatan/Eksepsi dari Tim Penasihat Hukum tidak berdasar dan ditolak.

Menimbang, bahwa oleh karena Keberatan/Eksepsi Tim Penasihat Hukum


Terdakwa telah dinyatakan tidak dapat diterima, maka berdasarkan Pasal
156 ayat (2) KUHAP pemeriksaan terhadap perkara Terdakwa harus
dinyatakan dilanjutkan dan memerintahkan Penuntut Umum untuk
mengajukan bukti dalam persidangan, sedangkan tentang pembebanan
biaya perkara harus ditangguhkan hingga Putusan Akhir.

MENGINGAT, Pasal 143 ayat (2) dan (3), Pasal 156 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana serta ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini

`M E N G A D I L I

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
1. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Semarang berwenang
mengadili perkara tindak pidana Pembunuhan dengan Nomor
Register Perkara PDM – 011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV / 2016 atas
nama Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat.

2. Menyatakan menolak Keberatan yang diajukan oleh Penasihat


Hukum Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat untuk
seluruhnya;

3. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan


Nomor Register Perkara: PDM – 011 / SEMARANG / Ep. 1 / IV /
2017 yang dibacakan pada tanggal 2 Mei 2016 telah memenuhi
syarat formil dan materiil Surat Dakwaan, sehingga dapat diterima
sebagai dasar pemeriksaan dalam perkara ini;

4. Menyatakan Pengadilan Negeri Semarang tetap melanjutkan


pemeriksaan perkara Nomor 2/Pen. Pid. B/2016/PN Smg atas
nama Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat dengan
agenda sidang pembuktian;

5. Memerintahkan Terdakwa Billy Hutabarat bin Jeremy Hutabarat


agar tetap berada dalam tahanan;

6. Menangguhkan pembebanan biaya perkara hingga Putusan Akhir.

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Semarang pada hari Sabtu, 14 Mei 2016 oleh kami Prof. Dr.
SETYA AJI PAMUNGKAS S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis,
Dr.MUHAMMAD RAYHAN HIDAYAT S.H.,M.H. dan EDELWEISS AURA ISLAMI
S.H.,LL.M. yang keduanya sebagai Hakim Anggota Majelis tersebut dengan
didampingi oleh hakim-hakim anggota dan dibantu oleh NADHIRA FAZA
ZHARFANI S.H.,M.H., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Semarang
dengan dihadiri oleh AJENG TRIANA NINGRUM S.H.,M.H , DINDA KUSUMA
NINGRUM S.H.,M.H., dan BENEDICTUS JEFFERSON S.H.,LL.M.. selaku
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Semarang, Terdakwa serta Penasihat
Hukum Terdakwa.

Semarang, 12 Mei 2017

‘’·Halaman 3 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat
Hakim Anggota I Hakim Ketua

Dr.M.Rayhan Hidayat, S.H.,M.H. Prof. Dr. Setya aji Pamungkas ,


S.H.,M.H.

NIP 1002223004986 NIP 102904981016

Hakim Anggota II Panitera Pengganti

Edelweiss Aura Islam S.H.,LL.M. Nadhira Faza Zharfani S.H.,M.H.

NIP 1000612199816 NIP 100208981014

Halaman 2 dari 62 Putusan Nomor: 2/Pid.B/2016/PN Smg a.n Tdw Billy Hutabarat

Anda mungkin juga menyukai