Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN FLORES TIMUR


MADRASAH ALIYAH NEGERI FLORES TIMUR
Jalan : Trans Adonara No. 1 Waiwerang, Adonara Timur
Kabupaten Flores Timur 86261 Phone (0383) 2524094
Email : manwaiwerang@kemenag.go.id
Mata Pelajaran : KIMIA Kelas : XII MIA 1/XII MIA 2
Materi : SEL VOLTA Nama Guru : SITI AMINAH,ST Jumlah Siswa : SISWA

PETUNJUK :
1. Bacalah secara seksama materi “SEL VOLTA”
2. Buatlah Ringkasan tentang materi tersebut !
3. Kerjakan soal pada lATIHAN
4. “Selamat Bekerja”
a. Pendahuluan

SEL VOLTA

A. Pendahuluan
Sebelum memulai kegiatan belajar ini, pastikan kalian sudah memahami materi yang telah dipelajari
sebelumnya tentang konsep reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan transfer elektron. Jika kalian belum
memahami materi-materi tersebut, kemungkinan kalian akan mengalami kesulitan untuk
mempelajari materi Sel Volta, karena materi tersebut merupakan materi prasyarat yang harus kalian
kuasai sebelumnya.

Baterai dapat menghasilkan arus listrik yang dimanfaatkan untuk menyalakan berbagai peralatan elektronik, seperti jam dinding
Jika arus listrik tersebut dihasilkan melalui reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai, maka “Bagaimana proses reaksi kimia y

Untuk dapat menyelesaikan persoalan di atas. Mari kita lanjutkan ke Kegiatan


Belajar berikut
b. Sel volta
Jika kita memasukan padatan logam Zn kedalam larutan CuSO 4 maka fenomena yang akan
teramati oleh indera penglihatan kita yaitu padatan logam Zn akan terselimuti oleh zat yang akan
menyebabkan perbedaan warna dengan padatan logam Zn yang tidak tercelup ke dalam larutan.
Selain itu juga warna larutan CuSO4 (warna biru) akan memudar.

Berdasarkan fenomena tersebut dapat dijelaskan bahwa telah terjadi reaksi redoks, yaitu padatan
logam Zn mengalami oksidasi menjadi larutan Zn2+ dan menghasilkan (melepaskan) 2e- dan larutan
Cu2+ akan mengalami reduksi (menangkap 2e-) menjadi padatan logam Cu. Oleh karena itu dapat
dijelaskan fenomena terselimutinya padatan Zn karena ion Cu2+ mengalami reduksi menjadi padatan
Cu yang mengakibatkan warna padatannya berbeda dengan padatan Zn yang tidak tercelup,
sementara untuk menjelaskan fenomena memudarnya warna larutan karena konsentrasi Cu2+ dalam
larutan berkurang (Cu2+ dalam air memberikan warna biru) dan ion Zn 2+ dalam air tidak memberikan
warna pada larutan (larutan ZnSO4 tidak berwarna). Adapun penulisan reaksi yang terjadi yaitu:
Reduksi : Cu2+ (aq) + 2 e- →Cu (s)
Oksidasi : Zn (s) → Zn2+(aq) + 2e-
Apa yang terjadi apabila percobaan dibalik, yaitu memasukan logam Cu ke dalam larutan ZnSO 4?
Tentu hasilnya akan berbeda. Ketika kita memasukan padatan logam Cu kedalam larutan ZnSO 4
maka tidak akan terjadi perubahan baik pada larutan maupun padatan logam Cu. Berdasarkan
perbedaan tersebut maka fenomena ketika memasukan padatan Zn ke dalam larutan CuSO 4 maka
akan terjadi reaksi redoks spontan. Sebaliknya ketika padatan Cu dimasukan ke dalam larutan
ZnSO4 maka disebut reaksi redoks tidak spontan (dapat terjadi apabila diberi energi tertentu). Hal
yang perlu diperhatikan yaitu reaksi redoks spontan tidak membahas cepat atau tidaknya reaksi
tersebut terjadi. Ada reaksi redoks spontan yang berjalan dengan cepat seperti memasukan logam Zn
ke dalam larutan CuSO4, akan tetapi ada juga reaksi redoks spontan yang berlangsung lama
contohnya pengaratan besi.
Berdasarkan fenomena redoks yang dapat terjadi karena adanya pelepasan dan penangkapan
elektron, maka ilmuan memanfaatkannya untuk menghasilkan sumber listrik dengan merangkainya
menjadi suatu alat yang disebut sel Volta.
A. Rangkaian dan Proses yang terjadi pada Sel Volta
Nama sel volta atau disebut juga sel galvani merupakan bentuk penghargaan terhadap ilmuan
dari Italia yaitu Luigi Galvani (1737–1798) and Alessandro Volta (1745–1827) yang menjadi
pelopor dalam bidang elektrokimia.
Definisi sel volta adalah rangkaian alat dimana terjadi reaksi reduksi-oksidasi spontan dengan
adanya aliran elektron melalui sirkuit eksternal. Sebagai sebuah rangkaian alat, tentu terdapat
komponen-komponen penyusun alat tersebut. Adapun contoh rangkaian dari sel volta ditunjukan
gambar di bawah dimana logam Zn dimasukan kedalam larutan ZnSO 4 1M dan logam Cu
dimasukan ke dalam larutan CuSO4. Kedua logam tersebut dihubungkan dengan voltmeter yang
berfungsi untuk mengukur arus yang dihasilkan, sementara kedua larutan dihubungkan dengan
porous glass atau bisa menggunakan jembatan garam.

Dari rangkaian tersebut yang akan terjadi yaitu:


1. Arus listrik yang dihasilkan yaitu 1,10 volt (dilihat dari angka yang muncul pada voltmeter)
2. Logam Zn massanya berkurang dan logam Cu massanya bertambah (dalam waktu yang relatif
lama).
3. Warna larutan CuSO4 akan memudar (membutuhkan waktu yang relatif lama).
Adanya arus listrik yang terbaca oleh voltmeter disebabkan adanya aliran elektron. Ketika
logam Zn dan logam Cu dihubungkan dengan kabel (kawat), maka logam Zn akan mengalami
oksidasi (di anode) menjadi Zn2+ dan menghasilkan 2 e-. elektron yang dihasilkan akan mengalir ke
sirkuit eksternal (voltmeter) menuju logam Cu (katode), sehingga Cu2+ akan menangkap 2e- yang
dihasilkan sehingga mengalami reduksi membentuk padatan Cu (terjadi di katode). Aliran elektron
dari logam Zn menuju logam Cu tersebut yang terbaca sebagai arus listrik yang dihasilkan pada sel
volta.
Adanya perubahan massa dari kedua padatan logam dikarenakan padatan logam Zn mengalami
oksidasi menjadi larutan Zn2+, maka logam Zn berkurang massanya dan konsentrasi larutan Zn 2+
meningkat. Pada saat yang sama logam Cu bertambah massanya dan konsentrasi larutan Cu 2+
berkurang ketika Cu2+ tereduksi menjadi padatan Cu. Konsentrasi Cu2+ yang berkurang
menyebabkan warna larutan CuSO4 menjadi memudar.
Supaya sel volta dapat bekerja secara terus menerus, maka dalam masing-masing larutan harus
netral muatannya. Seperti yang diketahui bahwa konsentrasi Zn2+ meningkat pada larutan ZnSO4
dan konsentrasi Cu2+ berkurang pada larutan, oleh sebab itu untuk menetralkan larutan dapat
dengan menggunakan gelas kimia porous atau jembatan garam yang dapat membuat ion-ion dapat
bergerak tanpa adanya pencampuran larutan , sehingga anion akan bergerak kearah larutan yang
relative positif dan kation akan bergerak kearah larutan yang relatip negatip. Jika dilihat darin
ilustrasi gambar, maka K+ akan bergerak menuju larutan CuSO4 yang relative negatip dan Cl- akan
bergerak menuju larutan ZnSO4 yang relative positif.

Dari rangkaian tersebut logam Zn maupun logam Cu dinamakan elektrode. Elektrode yang
mengalami reduksi disebut katode dan elektrode yang mengalami oksidasi dinamakan anode, dari
rangkaian yang dicontohkan, maka yang termasuk anode yaitu elektrode Cu dan yang termasuk
anode yaitu elektrode Zn. Hal yang perlu diingat pada rangkaian sel volta yaitu anode bermuatan
negatif karena menghasilkan elektron yang akan mengalir melalui sirkuit luar dan katode
bermuatan positif karena menerima elektron dari rangkaian luar yang dihasilkan oleh anode.
Sehingga dapat disimpulkan aliran elektron mengalir dari anode ke katode dalam rangkaian sel
volta.
Reaksi yang terjadi yaitu :

B. Notasi Sel
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrokimia dituliskan dengan aturan tertentu. Misalnya,
sel elektrokimia yang tersusun dari electrode Zn dalam larutan ZnSO4 dan elektrode Cu dalam
larutan CuSO4. Aturan penulisan selnya sebagai berikut:

Reaksi pada anode dituliskan terlebih dahulu (sisi kiri) diikuti reaksi pada katode (sisi kanan).
Elektrode dituliskan di ujung-ujung notasi sel, garis tunggal antara elektrode dan larutan
menyatakan batas fasa yaitu antara padatan (elektrode) dan larutan, sementra 2 buah garis vertical
menunjukan jembatan garam.
Latihan!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel Volta!
2. Apakah terdapat hubungan antara sel Volta dengan kespontanan reaksi redoks? Jelaskan!
3. Jelaskan fungsi dari jembatan garam beserta cara kerjanya!
4. Dari percobaan di bawah ini, diperoleh data bahwa:
(1) Terdapat arus listrik yang dihasilkan sebesar 1,1 V
(2) Logam Zn lama kelamaan massanya berkurang sementara massa logam Cu bertambah
(3) Warna biru pada larutan CuSO4 memudar
Berdasarkan data di atas, analisislah mengapa hal tersebut bisa terjadi!
5. Tulsikan notasi sel pada rangkaian berikut!

Anda mungkin juga menyukai