Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERTEMUAN KE DUA ORGANISASI DAN ANATOMI SISTEM SARAF

Untuk Memenuhi Mata Kuliah

Neuro Science

Yang dibina oleh Pramono,S.Pd, M.Or

Oleh:

Kristi Susanti
(170153603043)

Offering B7 PGPAUD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEPTEMBER 2020
1. Jelaskan potensi kekuatan potensial bertingkat dan aksi potensial
a. Kekuatan potensial beringkat
Potensi bertingkat mengacu pada potensial membran yang dapat bervariasi
dalam amplitudo. Amplitudo sebanding dengan ukuran rangsangan input. Potensi
bertingkat dapat berupa depolarisasi atau hiperpolarisasi. Beberapa potensi
bertingkat dapat diintegrasikan baik secara temporal maupun spasial. Transmisi
potensial bertingkat dapat terjadi secara seragam di semua arah. Generasi potensi
bergradasi terjadi dengan pembukaan saluran ion yang diikat ligan. Kekuatan
sinyal meluruh dengan jarak. Contoh potensial bertingkat ditunjukkan
pada Gambar 1 .

Gambar 1: Potensi Bertingkat

Tiga bentuk utama dari potensial bergradasi adalah potensial reseptor,


potensial pascasinaps, dan potensial pelat ujung. Potensi reseptor dihasilkan dalam
sel reseptor sensorik khusus. Potensi postsinaptik dihasilkan dalam sel-sel saraf.
Potensi postsinaptik eksitasi (EPSPs) dan potensial postsinaptik penghambatan
(IPSPs) adalah dua jenis potensi postsinaptik. EPSP terjadi selama depolarisasi
sedangkan IPSP terjadi selama hiperpolarisasi. Potensi pelat ujung dihasilkan
dalam sel otot.
b. Kekuatan potensial aksi
Potensi aksi mengacu pada perubahan potensial listrik, yang dikaitkan dengan
transmisi impuls di sepanjang membran sel saraf atau sel otot. Tiga tahap utama
dari potensi aksi adalah depolarisasi, repolarisasi, dan periode refraktori.
Perubahan potensial membran secara tiba-tiba disebut sebagai depolarisasi. Di
sini, muatan internal berubah dari negatif ke positif. Pembukaan saluran ion-gated
menyebabkan depolarisasi membran. Ketika saluran natrium dibuka, migrasi ion
natrium bermuatan positif ke dalam sel saraf menyebabkan muatan lebih positif di
dalam sel. Tiga tahap dari potensi tindakan ditunjukkan pada Gambar 2 .

Gambar 2: Tahapan Potensi Tindakan

Pemulihan muatan negatif di dalam sel saraf dikenal sebagai repolarisasi. Ini
disebabkan oleh pembukaan saluran kalium. Masuknya ion kalium ke bagian luar
sel saraf menyebabkan pengurangan muatan positif di dalam sel. Periode refectory
mengacu pada periode waktu antara dua potensi tindakan. Selama periode ruang
makan, saluran natrium-kalium dibuka untuk mengembalikan potensi istirahat.
Dalam potensi istirahat, konsentrasi ion natrium tinggi di luar sel saraf sedangkan
konsentrasi ion kalium tinggi di dalam sel saraf.
c. Perbedaan antara Potensi Bertingkat dan Potensi Aksi

1) Potensi aksi berfungsi sebagai sinyal jarak jauh sedangkan potensial


bergradasi berfungsi sebagai sinyal jarak pendek.

2) Potensi bertingkat adalah perubahan kecil pada potensial membran yang


dapat saling memperkuat atau meniadakan. Sebaliknya, potensial aksi
adalah perubahan besar (100 mV) pada potensial membran yang dapat
berfungsi sebagai sinyal jarak jauh yang setia.

3) Aktivasi saluran ion gated menyebabkan potensial bergradasi sedangkan


aktivasi saluran ion gated menyebabkan potensial aksi.

4) Pergerakan bersih Na, Cl-, atau Ca2 melintasi membran plasma


menghasilkan potensi bertingkat. Gerakan berurutan Na ke dan K keluar
dari sel melintasi saluran tegangan-gated menghasilkan potensial aksi.

5) Durasi potensial dinilai bervariasi dengan durasi peristiwa pemicu atau


stimulus sementara durasi potensial aksi konstan.

6) Potensi aksi terjadi di daerah membran dengan banyak saluran tegangan-


gated sedangkan potensial bertingkat terjadi di daerah membran yang
dirancang untuk merespons peristiwa pemicu.

d. Persamaan antara Potensi Bertingkat dan Potensi Aksi

1) Baik potensial bertingkat dan potensial aksi adalah dua jenis depolarisasi
membran sel saraf.

2) Baik potensial bertingkat maupun potensial aksi dihasilkan sebagai hasil


dari transmisi sinyal.

e. Depolarisasi / Hiperpolarisasi
1) Potensi Bergradasi: Potensi bergradasi dapat terjadi karena depolarisasi
atau hiperpolarisasi.
2) Potensi Tindakan: Potensi tindakan hanya dapat terjadi karena
depolarisasi.
f. Kekuatan Depolarisasi
1) Potensi Bergradasi: Potensi bergradasi dapat memiliki kekuatan sinyal
variabel yang kurang dari potensial aksi.
2) Potensi Tindakan: Potensi aksi adalah depolarisasi besar, yang
mencapai ambang batas (+40 mV).
g. Saluran Ion
1) Potensi Bergradasi: Potensi bergradasi dihasilkan oleh saluran ion yang
diikat ligan.
2) Potensi Aksi: Potensi aksi dihasilkan oleh saluran ion tegangan-gated.
h. Jarak
1) Potensi Bergradasi: Potensi bergradasi dapat ditransmisikan dalam jarak
pendek.
2) Potensi Aksi: Potensi aksi dapat ditransmisikan dari jarak jauh.
i. Kekuatan
1) Potensi Bergradasi: Potensi bergradasi dapat kehilangan kekuatannya
selama transmisi.
2) Potensi Tindakan: Potensi aksi tidak kehilangan kekuatannya selama
transmisi.
j. Tambahan
1) Potensi Bergradasi: Dua potensi bergradasi dapat ditambahkan bersamaan.
2) Potensi Tindakan: Dua potensi aksi tidak dapat ditambahkan bersamaan.

Kesimpulan

Potensi bertingkat dan potensial aksi adalah dua jenis potensial membran yang dapat
dihasilkan dalam sel saraf selama transmisi sinyal. Potensial bertingkat terdiri dari amplitudo
rendah daripada potensial aksi. Karena itu, ia meluruh saat transmisi. Tapi, potensi aksi tidak
membusuk selama transmisi. Perbedaan utama antara potensial bergradasi dan potensial aksi
adalah karakteristik masing-masing tipe potensial membran.
2. Jelaskan Integrasi Sinap dan Neuron
Ketika mencapai terminal aKson, potensial aksi membebaskan pembawa
pesan kimiawi yang mengubah aktivitas selsel tempat neuron ini berakhir. Neuron
dapat berakhir disalah satu dari tiga struktur berikut: otot, kelenjar, arau neuron lain.
Karena itu, bergantung pada di mana suatu neuron berakhir, neuron dapat
menyebabkan sel orot berkontrasi,kelenjar mengeluarkan sel.<resinya, neuron lain
menyalurkan pesan listrik di sepanjang jalur saraf atau fungsi lain. Jika neuron
berakhir di otot atau kelenjar, maka neuron dikatakan menyaraff, atau memasok,
struktur tersebut. Pertemuan antata saraf dan kelenjar atau otot yang disarafinya akan
diterangkan kemudian. Saat ini kita akan berkonsentrasi pada hubungan antara dua
neuron-sinaps. (Kadang-kadang kata sinaps digunakan untuk menjelaskan taut antara
dua sel peka rangsang, tetapi kita akan membatasi pemakaian kata ini untuk taut
antara dua neuron).
Sinaps adalah taut antara neuron prasinaps dan pascasinaps. Biasanya sinaps
adalah hubungan antara satu terminal akson suatu neuron, yang dikenal sebagai
neuron prasinaps, dan dendrit atau badan sel neuron lain, yang dikenalsebagai neuron
pascasinaps. (Pra artinya"sebelum', dan pasca artinya "sesudah"; neuron prasinaps
terletak sebelum sinaps dan neuron pascasinaps terletak sesudah sinaps). Dendrit dan,
dengan tingkat yang lebih rendah, badan sel sebagian besar neuron menerima ribuan
masukan sinaptik, yaitu terminal akson dari banyak neuron lain. Sebagian neuron di
susunan saraf pusat menerima hingga 100.000 masukan sinaps. Anatomi salah satu
dari ribuan sinaps ini diperlihatkan di Gambar 4-16a. Terminal akson suatu neuron
prasinaps, yang menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps, berakhir di suatu
pembengkakan ringan, slnalrtic bnob.
Synaptic knob mengandung vesikel sinaps, yang menyimpan pembawa pesan
kimiawi spesifik, neurotransmiter yang telah disintesis dan dikemas oleh neuron
prasinaps. Synaptic knob terletak dekat, tetapi sebenarnya tidak berkontak langsung,
dengan neuron pascasinaps, neuron yang potensial aksinya menjalar menjauhi sinaps.
Ruang antara neuron prasinaps dan pascasinaps disebut celah sinaps. Arus tidak
menyebar langsung dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps karena tidak terdapat
saluran di membrane prasinaps untuk lewatnya Nat dan K- yang bermuatan listrik.
Karena itu, potensial aksi tidak dapat lewat secara elektris di antara dua neuron.
Potensial aksi di neuron prasinaps mengubah potensial neuron pascasinaps melalui
metode kimiawi. Sinaps hanya bekerja satu arah; yaitu, neuron prasinap menyebabkan
perubahan potensial membrane neuron pascasinaps. tetapi neuron pascasinaps tidak
secara langsung mempengaruhi potensial neuron prasinaps. Penyebab hal ini akan
jelas jika anda mempelajari kejadiankejadian yang berlangsung di sinaps.

Neurotransmiter membawa sinyal menyeberangi suatu sinaps.

1. Ketika potensial aksi di neuron prasinaps telah menjalarke terminal akson


(langkah,0, perubahan potensial local ini memicu terbukanya saluran Ca2. berpintu
voltase di synaptic knob.
2. Karena Ca2. jauh lebih pekat di CES dan gradient listriknya mengarah ke
dalam, maka ion ini mengalir ke dalam synaptic hnob rr'elahi, saluran-saluran yang
terbuka
3. Ca2* memicu pelepasan neurotransmiter dari sebagian vesikel sinaps ke
dalam celah sinaps (langkah S). Pelepasan ini terlaksana dengan eksositosis.
4. Neurotransmiter yang dibebaskan berdifusi menyeberangi celah dan
berikatan dengan reseptor protein spesifik di membran subsinaps, bagian membran
pascasinaps yang tepat berada di bawah ,tna?tic knob (sub artinya "di bawah'
5. Pengikatan ini memicu terbukanya saluran-saluran ion spesifik di membran
subsinaps, mengubah permeabilitas neuron pascasinaps terhadap ion (langkah g). Ini
adalah saluran-saluran berpintu kimiawi, yang berbeda dari saluran berpintu voltase
yang berperan dalam pembentukan potensial aksi dan influks Ca'- ke dalam synaptic
knob.
Karena terminal prasinaps mengeluarkan neurotransmitter dan membran
subsinaps neuron pascasinaps memiliki reseptor untuk neurotransmiter tersebut maka
sinaps hanya dapat beroperasi dalam arah dari neuron prasinaps ke neuron
pascasinaps. Sebagian sinaps merangsang sementara yang lain menghambat neuron
pascasinaps, neuron prasinap biasanya hanya mengeluarkan satu Setiap
neurotransmiter; namun, neuron yang berbeda mengeluarkan neurotransmiter yang
berbeda pula. Setelah berikatan dengan reseptornya di membran subsinaps, berbagai
neurotransmitter ini menyebabkan beragam perubahan permeabilitas ion. Terdapat
duajenis sinaps, bergantung pada perubahan permeabilitas yang ditimbulkannya di
neuron pascasinaps oleh ikatan neurotransmiter spesifik dengan reseprornya: sinaps
ehsitatorik dan sinaps inhibitorih.

SINAPS EKSITATORIK
Di sinaps eksitatorik, respons terhadap pengikatan suaru neurotransmitter ke
reseptornya adalah terbukanya saluran kation spesifik di membran subsinaps yang
memungkinkan lewatnya Na- dan K. melalui saluran tersebut (lni adalah tipe saluran
yang berbeda dari yang pernah anda jumpai sebelumnya). Karena itu permeabilitas
terhadap kedua ion ini meningkat pada saat yang sama. Seberapa banyak ion yang
berdifusi melalui saluran kation yang terbuka bergantung pada gradien
elektrokimiawinya. Pada potensial istirahat, gradien konsentrasi dan listrik untuk Na-
mendorong perpindahan ion ini masuk ke neuron pascasinaps, sementara hanya
gradien konsentrasi untuk K. yang mendoron perpindahan ion ini keluar. Karena itu,
perubahan permeabilitas yang terpicu di sinaps eksitatorik menyebabkan perpindahan
sedikit ion Kt keluar neuron pascasinaps, sementara ion Nadalam jumlah relatif besar
secara bersamaan masuk ke neuron ini. Hasilnya adalah perpindahan netto ion positif
ke dalam sel.Hal ini menyebabkan bagian dalam membran sedikit kurang negatif
daripada saat potensial istirahat sehingga menimbulkan depolarisasi kecil neuron
pascasi naps.
Pengaktifan satu sinaps eksitatorik dapat menyebabkan depolarisasi neuron
pascasinaps yang mencapai ambang. Terlaiu sedikit saluran yang terlibat di satu
membran subsinaps untuk memungkinkan perpindahan ion yang adekuat untuk
mengurangi potensial menuju ambang. Namun, depolarisasi ringan ini membawa
neuron pascasinaps lebih dekat ke ambang. Meningkatkan kemungkinan bahwa
ambang akan tercapai (sebagai respons terhadap input eksitatorik selanjutnya) dan
akan timbul aksi. Yaitu, membran kini lebih peka rangsang (lebih mudah mencapai
ambang) daripada saat istirahat. Karena itu, perubahan potensial pascasinaps yang
terjadi di sinaps eksitatorik ini disebut potensial pascasinaps eksitatorik (PPE)

SINAPS INHIBITORIK
Di sinaps inhibitorik, pengikatan neurotransmiter yang berbeda dengan
reseptornya meningkatkan permeabilitas membran subsinaps terhadap K. atau Cl.
Pada keadaan tersebut kasus, perpindahan ion yang terjadi biasanya menyebabkan
hiperpolarisasi hecil nevon pascasinaps-yaitu, negativitas bagian dalam yang lebih
besar. Pada peningkatan P**, lebih banyak muatan positif keluar dari sel melalui
efluks K., meninggalkan muatan lebih negatif di bagian dalam sel. Untuk
menimbulkan hiperpolarisasi membran pada peningkatan P.,-, lebih banyak muatan
negatif masuk ke sel dalam bentuk ion Cl', karena konsentrasi Cl- di luar sel jauh
lebih tinggi, daripada yang terdorong keluar oleh gradien listrik yang terbentuk oleh
potensial membran istirahat Pada keduanya, hiperpolarisasi kecil ini membawa
potensial membran semakin jauh dari ambang memperkecil kemungkinan bahrna
neuron pascasinaps akan mencapai ambang dan mengalami potensial atr<si. Yaitu,
membran kini kurang peka rangsang (lebih sulit dibawa ke ambang oleh masukan
eksitatorik) dibandingkan ketika keadaan istirahat. Membran dikatakan terhambat
oleh keadaan ini, dan hiperpolarisasi kecil sel pascasinaps disebut potensial
pascasinaps inhibitorik (PPI).
Di sel yang potensial keseimbangannya untuk Cl- sama dengan potensial
istirahat, peningkatan P.,- tidak menyebabkan hiperpolarisasi karena tidak terdapat
gaya pendorong untuk memindahkan C1-. Pembukaan saluran Cl'di sel-sel ini
cenderung menahan membran pada potensial istirahatnya, mengurangi kemungkinan
tercapainya ambang. Perhatikan bahwa PPE dan PPI dihasilkan oleh pembukaan
saluran-saluran berpintu kimiawi, tidak seperti potensial aksi, yang dihasilkan oleh
pembukaan aksi, yang dihasilkan oleh pembukaan saluran-saluran berpintu voltase.
Daftar Rujukan

Komunikasi. Neural. 2014. Potensi bertingkat. Online.

https://id.betweenmates.com/difference-between-graded-potential.

Diakses pada 15 September 2020

Tanpa Nama, 2020. Perbedaan Antara Potensi Bertingkat dan Potensi


Tindakan. Online. https://id.bccrwp.org/compare/difference-between-
graded-potential-and-action-potential/#:~:text=Potensi%20bertingkat
%20adalah%20perubahan%20transien,atau%20derajat%20besarnya
%20atau%20kekuatan.&text=Potensi%20aksi%20singkat%2C%20cepat
%2C%20perubahan,otot)%20ketika%20potensi%20istirahat%20diubah.
Diakses pada 15 september 2020

Anda mungkin juga menyukai