Anda di halaman 1dari 21

Contoh Skenario Cerai Talak

Semoga bermanfaat. Skenario kami saat tampil untuk Praktek Peradilan Perdata. Ini hanya
untuk belajar saja.

Sidang Pertama, Persidangan Cerai Talak di Pengadilan Agama Pekanbaru.

itera :Assalamu’alaikum wr.wb Sidang dengan Nomor Perkara 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr


Pekanbaru, Senin 23 Mei 2016 akan dimulai, dengan susunan Majelis Hakim: Bella
Octavianti SH, MH sebagai Ketua Majelis Hakim, Nurlia SH, MH sebagai Hakim Anggota I,
Boy Salman SH, MH sebagai Hakim Anggota II dan dibantu Shofiyana Futri SH, MH
sebagai Panitera Pengganti. Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk
berdiri (Majelis Hakim masuk ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk
kembali.
im Ketua :Assalamu’alaikum wr.wb, Bismillahirahmanirohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang mengadili perkara cerai talak, Perkara Nomor : 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr, antara sebagai
Pemohon melawan Silvya Pramunesa sebagai Termohon, pada hari ini Senin Tanggal 23 Mei
2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 1x)
im Ketua :Kepada Panitera dipersilahkan memanggil para pihak.
itera :Pemohon atas nama Safrizal dan Termohon atas nama Silvya Pramunesa dipersilahkan
memasuki ruang sidang (kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa
salam.)
im Ketua :Saudara Pemohon, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti
persidangan hari ini?
mohon :Saya sehat yang mulia, dan siap untuk mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua :Saudari Termohon, apakah saudari dalam keadaan sehat dan sidap mengikuti persidangan
hari ini?
mohon :Saya sehat yang mulia, dan siap untuk mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua :Saudara Pemohon, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu saya menanyakan identitas
saudara, namun sebelumnya dapatkah saudara menunjukkan kartu identitas saudara?
mohon :Ya, yang mulia (maju menunjukkan kartu Identitas)
im Ketua :Apakah benar saudara penggugat, Nama Safrizal, umur 39 tahun, Agama Islam, Pekerjaan
Pengurus GOR, alamat di pekanbaru?
mohon : Ya, benar yang mulia.
im Ketua : Apakah sidang pada hari ini Saudara didampingi penasehat hukum?
mohon : Tidak yang mulia, saya tidak didampingi Penasehat Hukum.
um Ketua : Baiklah, saudari Termohon, dapatkah saudari menunjukkan kartu identitas saudari?
mohon : Bisa, yang mulia (maju menunjukkan Kartu Identitas)
im Ketua : Apakah benar saudari Termohon, Nama Silvya Pramunesa, umur 35 tahun, Agama Islam,
Pekerjaan Urusan Rumah Tangga, alamat di Pekanbaru?
mohon : Ya, benar yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pada hari
pertama sidang ini, kami, berkewajiban memberikan nasehat kepada saudara Pemohon dan
Termohon bahwa perceraian itu tidak baik untuk saudara, Mengapa? Karena dengan
perceraian berarti ikatan suci yang selama ini terjalin dalam sebuah keluarga akan hancur.
Saudara Pemohon, sudah bulatkah keinginan untuk bercerai?
mohon : Sudah yang mulia, saya berkeinginan ingin bercerai.
im Angota I: (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Saudara Pemohon, coba pertimbangkan lagi keputusan
untuk bercerai, karena bercerai itu sesuatu yang dibenci oleh allah. Kita harus bisa saling
memaafkan, apalagi kepada orang yang sangat berharga dalam hidup kita, Ikatan suami isteri
merupakan ikatan suci yang sangat disayangkan sekali jika berakhir dengan perceraian.
Karena dampaknya begitu besar bagi pasangan suami isteri, jadi kami harap kepada saudara
Pemohon dan Termohon urungkanlah niat saudara untuk bercerai, keluarga yang utuh adalah
idaman kita semua.
mohon : Ya, terimakasih yang mulia, Saya sudah pertimbangkan yang mulia dan tetap untuk
bercerai dengan termohon.
im Ketua : Bagaimana dengan Termohon?
mohon : Kalau saya tidak banyak berharap yang mulia, kasihan anak saya, dia butuh kasih sayang
ayahnya, akan tetapi jikalau ternyata rumah tangga ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi,
alangkah lebih baik bercerai saja yang mulia.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara Pemohon, saya tanya sekali lagi, apa tidak mau
mempertimbangkan kembali?
mohon : Sudahlah yang mulia, lagipula sudah sering upaya damai kami tempuh, tetapi tidak ada
hasilnya yang mulia, tetap saja kami tidak rukun. Walaupun nanti kami bercerai, saya akan
tetap memberikan perhatian kepada anak saya.
im Anggota II : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Saudara Pemohon, apakah sudah dicoba untuk rukun
kembali dengan Termohon?
mohon : Sudah yang mulia, tetapi tidak dapat titik temu dan hanya ada kegagalan dalam membina
rumah tangga.
im Ketua : Baiklah saudara Pemohon dan Termohon upaya dalam dalam persidangan ini telah
diupayakan nampaknya sampai saat ini belum berhasil, namun tentu harapan kita perdamaian
adalah jalan keluar terbaik. Untuk itu sesuai dengan PERMA NO.1 Tahun 2016 majelis
masih memberikan kesempatan kepada Saudara Pemohon dan Termohon untuk
menyelesaikan masalah rumah tangga ini secara proses mediasi diluar persidangan ini.
Bagaimana saudara Pemohon, apakah memilih mediator salah satu dari majelis hakim atau
saudara Pemohon mempunyai pilihan mediator lain?
mohon : (sambil berbisik-bisik dengan Termohon) Terimakasih yang mulia, kami serahkan
sepenuhnya kepada majelis hakim untuk memilih mediator pada perkara ini.
im Ketua : (berdiskusi dengan majelis hakim) Baiklah, untuk memberi kesempatan para pihak
melakukan mediasi dengan mediator, maka sidang hari ditunda sampai minggu depan dengan
agenda mendengarkan laporan hasil mediasi, saudari Panitera, minggu depan tanggal berapa?
itera : Tanggal 30 Mei 2016 yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai tanggal 30 Mei 2016, kepada Pemohon dan Termohon
diberitahukan untuk hadir kepersidangan pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa
dipanggil. Sidang perkara perdata cerai talak 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr ditutup dengan
mengucapkan alhamdulillahhirrobilalamin. (Hakim mengetuk palu 3x).

Sidang Lanjutan

itera :Assalamualaikum wr. wb, Sidang Nomor Perkara 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr Pekanbaru Hari
Senin, tanggal 30 Mei 2016 akan dimulai, dengan susunan majelis sama dengan sidang yang
lalu. Majelis hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim
masuk ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk kembali.
im Ketua :Assalamualaikum wr. wb Bismillahirohmanirrohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak, Perkara Nomor
0965/Pdt.G/2015/PA.Pbr, antara Safrizal sebagai Pemohon melawan Silvya Pramunesa
sebagai Termohon, Pada hari ini Senin, 30 Mei 2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x)
im Ketua :Sesuai agenda sidang hari ini adalah mendengarkan hasil mediasi. Saudari panitera apakah
Pemohon, Termohon beserta Mediator dapat dihadirkan di persidangan hari ini?
itera :Iya yang mulia, Pemohon, Termohon beserta Mediator dapat hadir dipersidangan hari ini.
im Ketua :Hadirkan Pemohon, Termohon dan Mediator.
itera : Pemohon atas nama Safrizal, Termohon Silvya Pramunesa dan Mediator atas nama Roy
Hidayat SH, MH dipersilahkan memasuki ruangan sidang. (Kedua pihak duduk ditengah
persidangan, memberi hormat tanpa salam begitu juga mediator namun duduk di sebelah kiri
persidangan.)
im Ketua : Saudara Pemohon apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
mohon : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara termohon, apakah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia, dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelumnya majelis hakim akan memberikan sedikit nasehat kepada Pemohon dan
Termohon agar mengurungkan niatnya untuk bercerai.
im Anggota I : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) fikir-fikir dulu lah untuk bercerai, apa tidak malu
sama tetangga, setelah bercerai nantinya akan menyandang status janda dan duda apa tidak
malu? Pandangan orang akan berbeda pada status kalian, coba saling berpandangan dulu,
siapa tau kalian masih bisa rujuk kembali.
mohon : Terimakasih atas nasehatnya yang mulia, tetapi saya tetap pada pendirian saya yang mulia,
tidak ada lagi jalan keluarnya, saya sudah putus asa dengan rumah tangga ini.
im Anggota I : Bagaimana dengan Termohon?
mohon : Alangkah lebih baik jika kami bercerai yang mulia.
im Anggota II : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Sekali lagi Pemohon, apakah saudara sudah
memikirkannya matang-matang untuk bercerai?
mohon : Sudah yang mulia, saya tetap ingin bercerai dengan Termohon.
im Ketua : Baiklah, nampaknya perdamaian tidak dapat tercapai, selanjutnya dengan agenda
mendengarkan hasil mediasi. Saudara mediator, bagaimana proses berlangsungnya mediasi?
diator : Terimakasih yang mulia atas kesempatannya, proses mediasi sudah sesuai dengan prosedur
yang ada didalam Perma No.1 tahun 2016. Para pihak sudah bertemu untuk mengupayakan
perdamaian namun tidak menemukan kata sepakat untuk berdamai yang mulia.
im Ketua : Bagaimana saudara Pemohon, apakah betul saudara Pemohon tidak ingin berdamai?
mohon : Iya yang mulia, mediasi tidak berhasil, saya tetap ingin bercerai.
im Ketua : Baiklah, saya akan membacakan laporan hasil mediasi yang dibuat dan ditandatangani oleh
mediator............................ (baca hasil mediasi)
im Ketua : Demikianlah laporan hasil mediasi. Karena mediasi gagal, selanjutnya acara pembacaan
gugatan. Mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh
para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarangan orang untuk mengikuti persidangan ini,
maka sidang dinyatakan ditutup dan tertutup untuk umum (pukul 1x). Bagi yang tidak
berkepentingan, silahkan meninggalkan ruang sidang. Saudara Pemohon, bacakan surat
gugatan.
mohon : Terimakasih yang mulia. Majelis hakim yang mulia, panitera pengganti yang saya hormati
(bacakan surat gugatan setelah itu salinannya diberi ke majelis hakim, panitera dan tergugat).
im Ketua : Saudara Pemohon, apakah saudara akan merubah atau menambah isi surat gugatan saudara?
mohon : Tidak yang mulia, saya rasa cukup.
im Ketua : Saudari Termohon, apakah sudah mengertti maksud permohonan pemohon?
mohon : Ya yang mulia, saya sudah mengerti.
im Ketua : Apakah saudari akan menyampaikan jawaban secara lisan atau tertulis?
mohon : Saya akan menjawab secara tertulis yang mulia.
im Ketua : Apakah saudari sudah siap mengajukan jawaban pada hari ini?
mohon : Saya belum siap yang mulia, dan saya akan sampaikan pada sidang yang akan datang.
im Ketua : (Berbisik-bisik dengan hakim anggota) Baiklah, sidang dinyatakan terbuka untuk umum
(ketuk palu 1x). Majelis hakim sepakat menunda persidangan sampai minggu depan, saudari
Panitera, minggu depan tanggal berapa?
itera : Tanggal 6 Juni 2016 yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai minggu depan tanggal 6 Juni 2016 pukul 09:00 wib, kepada
Pemohon dan Termohon diberitahukan untuk hadir kepersidangan pada hari dan tanggal yang
telah ditetapkan tanpa dipanggil. Sidang perkara perdata nomor register
0965/Pdt.G/2015/PA.Pbr ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahirobillalamin (Hakim
Ketua mengetuk palu 3x).
Sidang Lanjutan
itera : Assalamualaikum wr. wb, Sidang Nomor Perkara 0956/Pdt.G/2016/PA.Pbr Pekanbaru hari
Senin, 6 Juni 2016 akan dimulai, dengan susunan majelis sama dengan sidang yang lalu.
Majelis hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim masuk
ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk kembali.
im Ketua : Assalamualaikum wr. wb Bismillahirohmanirrohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak, Perkara Nomor
0965/Pdt.G/2016/PA.Pbr, antara Safrizal sebagai Pemohon melawan Silvya Pramunesa
sebagai Termohon, Pada hari ini tanggal 6 Juni 2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x)
im Ketua : Sesuai agenda sidang hari ini adalah mendengarkan Jawaban tertulis dari Termohon,
Saudari panitera apakah Pemohon dan Termohon dapat dihadirkan di persidangan hari ini?
itera : Iya yang mulia, Pemohon, Termohon dapat hadir dipersidangan hari ini.
im Ketua : Hadirkan Pemohon dan Termohon.
itera : Pemohon atas nama Safrizal Termohon Silvya Pramunesa dipersilahkan memasuki ruangan
sidang. (Kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa salam begitu juga
mediator namun duduk di sebelah kiri persidangan.)
im Ketua : Saudara Pemohon apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
mohon : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara termohon, apakah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia, dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelumnya majelis hakim akan memberikan sedikit nasehat kepada Pemohon dan
Termohon agar rukun kembali dan mengurungkan niat untuk bercerai.
im Anggota I : (menunggu aba-aba dari Hakim Ketua) Pemohon dan Termohon, apa tidak bisa difikirkan
lagi secara matang keputusan kalian untuk bercerai? Bercerai itu adalah hal yang sangat
dibenci allah.
mohon : Terimakasih atas nasehatnya yang mulia, untuk apa saya hidup berumah tangga dengan
orang yang tidak lagi sepemikiran dengan saya yang mulia, alangkah lebih baik kami
bercerai.
im Anggota II : (menunggu aba-aba dari Hakim Ketua) bagaimana dengan saudari Termohon? Apakah
tidak ingin rukun kembali?
mohon : Tidak ada hal yang bisa diperbaiki lagi yang mulia. Lebih baik kami bercerai.
im Ketua : Baiklah, selanjutnya pembacaan Jawaban Tertulis dari termohon, maka sidang dinyatakan
tertutup dan ditutup untuk umum (ketuk 1x) bagi yang tidak berkepentingan, silahkan
meninggalkan ruangan sidang. Saudari Termohon silahkan bacakan Jawaban Tertulis saudari.
mohon : Terimakasih yang mulia. Majelis hakim yang mulia, panitera pengganti yang saya hormati
(bacakan Jawaban Tertulis, setelah itu salinannya diberi ke majelis hakim, panitera dan
Pemohon).
im Ketua : Saudari Termohon, apakah saudari akan merubah atau menambah isi surat gugatan saudari?
mohon : Saya akan menambahkan jawaban saya yang mulia.
im Ketua : Apakah dalam bentuk tertulis atau lisan saja?
mohon : Lisan yang mulia.
im Ketua : Baiklah, silahkan ditambahkan.
mohon : Setelah terjadi pertengkaran, saya diusir oleh Pemohon, dan saya saat masih tinggal bersama
Pemohon, saya hanya diberi uang untuk keperluan rumah tangga sebesar Rp. 50.000 saja
perhari yang mulia, sedangkan Pemohon mempunyai penghasilan yang cukup sebagai
pengelola Lapangan Olahraga Bulu Tangkis, dan Pemohon juga tidak pernah memberi tahu
saya berapa pendapatannya yang mulia.
im Ketua : (Berbisik-bisik dengan Majelis Hakim) Baiklah, bagaimana dengan Pemohon? Apakah akan
mengajukan Replik secara lisan atau tertulis?
mohon : Tertulis yang mulia.
im Ketua : Apakah saudara sudah siap mengajukan hari ini?
mohon : Saya belum siap yang mulia, dan akan saya sampaikan pada sidang yang akan datang.
im Ketua : (Berbisik-bisik dengan hakim anggota) Baiklah, sidang dinyatakan terbuka untuk umum
(ketuk palu 1x). Majelis hakim sepakat menunda persidangan sampai minggu depan, saudari
Panitera, minggu depan tanggal berapa?
itera : Tanggal 13 Juni 2016 yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai minggu depan tanggal 13 Juni 2016 pukul 09:00 WIB
kepada Pemohon dan Termohon diberitahukan untuk hadir kepersidangan pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan tanpa dipanggil. Sidang perkara perdata nomor register
0965/Pdt.G/2016/PA.Pbr ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahirobillalamin (Hakim
Ketua mengetuk palu 3x).

Sidang Lanjutan
itera : Assalamualaikum wr. wb, Sidang Nomor Perkara 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr Pekanbaru, Pada
hari Senin, 13 Juni 2016 akan dimulai, dengan susunan majelis sama dengan sidang yang
lalu. Majelis hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim
masuk ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk kembali.
im Ketua : Assalamualaikum wr. wb Bismillahirohmanirrohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak, Perkara Nomor
0965/Pdt.G/2016/PA.Pbr, antara Safrizal sebagai Pemohon melawan Silvya Pramunesa
sebagai Termohon, Pada hari ini 13 Juni 2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3x)
im Ketua : Sesuai agenda sidang hari ini adalah mendengarkan Replik dari Pemohon, Saudari panitera
apakah Pemohon dan Termohon dapat dihadirkan di persidangan hari ini?
itera : Iya yang mulia, Pemohon dan Termohon dapat hadir dipersidangan hari ini.
im Ketua : Hadirkan Pemohon dan Termohon.
itera : Pemohon atas nama Safrizal Termohon Silvya Pramunesa dipersilahkan memasuki ruangan
sidang. (Kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa salam di
persidangan.)
im Ketua : Saudara Pemohon apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
mohon : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara termohon, apakah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia, dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, Majelis Hakim akan memberikan sedikit nasehat agar kalian mengurungkan niat
untuk bercerai.
mohon : Sudahlah yang mulia, keputusan saya sudah bulat.
im Ketua : Bagaimana dengan Saudari Termohon?
mohon : Saya tetap pada pendirian saya yang mulia.
im Ketua : Baiklah, selanjutnya pembacaan Replik Tertulis dari termohon, maka sidang dinyatakan
tertutup dan ditutup untuk umum (ketuk 1x) bagi yang tidak berkepentingan, silahkan
meninggalkan ruangan sidang. Saudari Termohon silahkan bacakan Replik Tertulis Saudara.
mohon : Saya akan menyatakan Replik secara lisan saja yang mulia.
im Anggota I : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Baiklah, apa ada yang akan Pemohon tanggapi atas
Jawaban Tertulis dari Termohon?
mohon : Saya tetap dengan dalil-dalil saya yang mulia, masalah tuntutan termohon terhadap saya,
saya akan menyanggupinya. Nafkah selama masa iddah sejumlah Rp. 3.000.000, Mut’ah
berupa uang sejumlah Rp. 200.000, Hak Asuh anak dari pernikahan saya dengan Termohon,
diserahkan pada Termohon. Dan untuk Nafkah anak saya, saya akan memberikannya
Rp.300.000 setiap bulannya yang mulia.
im Anggota II : Saudari Termohon, apa ada yang akan Termohon sampaikan atas Replik dari Pemohon?
mohon : Saya tetap dengan jawaban semula saya yang mulia, terhadap Replik dari Pemohon, saya
tidak keberatan. Kecuali untuk nafkah anak, saya menuntut nafkah anak sebesar Rp.
1.000.000 setiap bulannya yang mulia.
im Ketua : Baiklah, tanya jawab antara penggugat dan tergugat dianggap cukup, sidang dilanjutkan
dengan pembuktian. Saudara Pemohon, apakah sudah menyiapkan alat bukti?
mohon : Saya belum menyiapkan alat bukti yang mulia, untuk itu saya meminta sidang ditunda
sampai minggu depan untuk menyiapkan alat bukti.
im Ketua : (berbisik-bisik dengan hakim anggota) Baiklah sidang dinyatakan terbuka untuk umum
(ketuk palu 1x). Majelis hakim sepakat menunda persidangan sampai dengan minggu depan.
Saudari Panitera, minggu depan tanggal berapa?
itera : 20 Juni 2016 yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai minggu depan tanggal 20 Juni 2016 pukul 09:00 WIB,
kepada Pemohon dan Termohon diberitahukan untuk hadir kepersidangan pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan tanpa dipanggil. Sidang perkara perdata nomor register
0965/Pdt.G/2016/PA.Pbr ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahirobillalamin (Hakim
Ketua mengetuk palu 3x).

Sidang Lanjutan
itera :Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh, Sidang Nomor Perkara
0965/Pdt.G/2016/PA.Pbr Pekanbaru, pada hari Senin, tanggal 20 Juni 2016 akan dimulai,
dengan susunan majelis sama dengan sidang yang lalu. Majelis hakim memasuki ruang
sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim masuk ruang sidang secara berurutan),
hadirin dimohon untuk duduk kembali.
im Ketua : Assalamualaikum wr. wb Bismillahirohmanirrohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak, Perkara Nomor
0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr, antara Safrizal sebagai Pemohon melawan Silvya Pramunesa
sebagai Termohon, Pada hari ini tanggal 20 Juni 2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x)
im Ketua : Sesuai agenda sidang hari ini adalah pembuktian, Saudari panitera apakah Pemohon dan
Termohon dapat dihadirkan di persidangan hari ini?
itera : Iya yang mulia, Pemohon dan Termohon dapat hadir dipersidangan hari ini.
im Ketua : Hadirkan Pemohon dan Termohon.
itera : Pemohon atas nama Safrizal Termohon Silvya Pramunesa dipersilahkan memasuki ruangan
sidang. (Kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa salam di
persidangan.)
im Ketua : Saudara Pemohon apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan
hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara termohon, apakah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia, dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, Majelis Hakim akan memberikan sedikit nasehat agar kalian mengurungkan niat
untuk bercerai.
mohon : Sudahlah majelis hakim yang saya hormati, langsung saja ke pembuktian.
im Ketua : Baiklah, untuk pembuktian maka sidang dinyatakan tertutup untuk umum (ketuk 1x) bagi
yang tidak berkepentingan, silahkan meninggalkan ruang sidang. Saudara Pemohon, apakah
sudah menyiapkan alat bukti surat dan saksi?
mohon : Majelis hakim yang saya hormati, alat bukti surat berupa buku kutipan akta nikah dan saksi
yang saya ajukan atas nama Darmawi dan Agung telah siap dan mohon kepada majelis hakim
agar diperiksa.
im Ketua : Saudara Pemohon, berikan buku kutipan akta nikah ke majelis hakim.
mohon : Baik yang mulia, (maju ke depan antar buku nikah)
im Ketua : (Majelis hakim mencocokkan asli dan fotocopy, berdiskusi dengan hakim anggota),
Fotocopy buku nikah sudah sesuai dengan aslinya. Saudara Pemohon, apakah masih ada
bukti tertulis?
mohon : Tidak ada lagi bukti tertulis yang saya ajukan yang mulia, saya membawa dua orang saksi
mohon didengar keterangannya.
im Ketua : Bagaimana dengan Termohon?
mohon : Saya mempunyai beberapa bukti dan membawa dua orang saksi yang mulia, mohon
didengar keterangannya yang mulia.
im Ketua : Saudari Termohon, silahkan berikan barang buktinya.
im Ketua : Baiklah, kepada Pemohon, agar mengambil tempat disebelah kiri ruang sidang dan
Termohon disebelah kanan. Saudari Panitera, hadirkan saksi pertama dari Pemohon
keruangan sidang.
itera : Saksi atas nama Darmawi dipersilahkan memasuki ruang sidang. (duduk ditengah
persidangan, memberi hormat tanpa salam)
im Anggota I : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
si I : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu majelis hakim memeriksa identitas
saudara. Apakah saudara saksi membawa kartu identitas?
si I : Saya membawa kartu identitas yang mulia.
im Ketua : Silahkan berikan kepada Majelis Hakim. (Saksi memberikan kartu identitas)
im Ketua : Saudara saksi, apakah benar bernama Darmawi, umur 54 tahun, agama islam, pekerjaan
kontraktor, bertempat tinggal di pekanbaru?
si I : Iya, benar yang mulia.
im Ketua : Baiklah, menurut peraturan perundang-undangan, sebelum memberikan keterangan
dipersidangan saudara saksi harus disumpah menurut kepercayaan yang saudara anut.
Apakah saksi bersedia disumpah?
si I : Saya bersedia disumpah yang mulia.
im Ketua : Kepada rohaniawan mengambil tempat. (Rohaniawan berdiri disamping saksi, buku
diangkat diatas kepala saksi, hakim anggota I membacakan sumpah)
im Anggota I : Saudara saksi ikuti ucapan saya. (Wallahi saya bersumpah, bahwa saya, akan menerangkan
dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya) saksi mengikuti ucapan hakim
anggota sesuai tanda koma.
im Ketua : Saudara saksi telah disumpah menurut agama dan kepercayaan saudara. Maka majelis
hakim berharap saudara saksi dapat memberikan keterangan yang benar. Apabila saudara
terbukti memberikan keterangan palsu, saudara saksi dapat diancam dengan penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP. Apakah saudara mengerti?
si I : Saya mengerti yang mulia.
im Ketua : Baiklah, saudara saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon?
si I : Majelis Hakim yang mulia, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon.
im Ketua : Apa hubungan saksi dengan Pemohon?
si I : Saya adalah teman dekat Pemohon yang mulia.
im Ketua : Apakah benar antara Pemohon dengan Termohon adalah suami istri?
si I : Benar yang mulia, mereka adalah pasangan suami istri.
im Ketua : Kapan dan dimana mereka menikah?
si I : Mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu yang mulia, di Kantor Urusan Agama
Pekanbaru.
im Anggota I : Dimana Pemohon dan Termohon tinggal selama berumah tangga?
si I : Selama ini mereka tinggal di Pekanbaru yang mulia.
im Anggota I : Apakah pernikahan Pemohon dan Termohon telah dikaruniai anak?
si I : Sudah yang mulia, mereka dikaruniai seorang anak Perempuan.
im Anggota I : Bagaimana keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sekarang?
si I : Saat ini mereka sudah tidak rukun lagi yang mulia, sejak bulan April 2016 lalu, Istrinya
sudah pergi dari tempat kediaman mereka dan sekarang tinggal bersama orangtuanya yang
mulia.
im Anggota I : Tahukah saksi apa yang menyebabkan Pemohon dan Termohon tidak tinggal bersama lagi?
si I : Setau saya ketika mereka masih tinggal bersama, sering terjadi perselisihan diantara mereka
yang mulia. Itu dikarenakan Termohon selalu curiga kepada Pemohon, Jika Pemohon
menerima telfon, Termohon pasti selalu menyatakan Pemohon menerima Telfon dari
perempuan lain, kalau mereka bertengkar, Termohon sering Mencaci Pemohon yang mulia.
im Anggota II : Apakah saksi pernah melihat langsung Pemohon dan Termohon bertengkar?
si I : Saya pernah melihat langsung mereka bertengkar yang mulia.
im Anggota II : Apakah pertengkaran mereka sering terjadi?
si I : Ya, yang mulia, mereka sering bertengkar.
im Anggota II : Apakah saksi mengetahui Pekerjaan Pemohon dan berapa besar gajinya setiap bulan?
si I : Pemohon bekerja sebagai pengelola Gelanggang Olahraga Bulutangkis yang mulia, akan
tetap saya tidak mengetahui berapa penghasilan Pemohon yang mulia.
im Anggota II : Apakah saksi pernah berupaya merukunkan dengan menasehati Pemohon dan Termohon?
si I : Saya pernah menasehati Pemohon dan Termohon yang mulia, akan tetapi tidak berhasil.
im Ketua : Saudara saksi, masih adakah yang diketahui mengenai perkara ini?
si I : Tidak yang mulia, hanya itu saja yang saya ketahui.
im Ketua : Baik, terimakasih saudara saksi, silahkan meninggalkan ruangan sidang. (Menyalami
Majelis Hakim)
im Ketua : Saudari Panitera, hadirkan Saksi kedua kepersidangan.
itera : Saksi atas nama Agung dipersilahkan memasuki ruangan sidang. (Duduk ditengah
persidangan, memberi hormat tanpa salam.)
im Anggota I : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
si II : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu majelis hakim memeriksa identitas
saudara. Apakah saudara saksi membawa kartu identitas?
si II : Saya membawa kartu identitas yang mulia.
im Ketua : Silahkan berikan kepada Majelis Hakim. (Saksi memberikan kartu identitas)
im Ketua : Saudara saksi, apakah benar bernama Agung, umur 30 tahun, Agama Islam, Pekerjaan
Wiraswasta, bertempat tinggal di pekanbaru?
si II : Iya, benar yang mulia.
im Ketua : Baiklah, menurut peraturan perundang-undangan, sebelum memberikan keterangan
dipersidangan saudara saksi harus disumpah menurut kepercayaan yang saudara anut.
Apakah saksi bersedia disumpah?
si II : Saya bersedia disumpah yang mulia.
im Ketua : Kepada rohaniawan mengambil tempat. (Rohaniawan berdiri disamping saksi, buku
diangkat diatas kepala saksi, hakim anggota I membacakan sumpah)
im Anggota I : Saudara saksi ikuti ucapan saya. (Wallahi saya bersumpah, bahwa saya, akan menerangkan
dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya) saksi mengikuti ucapan hakim
anggota sesuai tanda koma.
im Ketua : Saudara saksi telah disumpah menurut agama dan kepercayaan saudara. Maka majelis
hakim berharap saudara saksi dapat memberikan keterangan yang benar. Apabila saudara
terbukti memberikan keterangan palsu, saudara saksi dapat diancam dengan penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP. Apakah saudara mengerti?
si II : Saya mengerti yang mulia.
im Ketua : Baiklah, saudara saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon?
si II : Majelis Hakim yang mulia, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon.
im Ketua : Baiklah, menurut peraturan perundang-undangan, sebelum memberikan keterangan
dipersidangan saudara saksi harus disumpah menurut kepercayaan yang saudara anut.
Apakah saksi bersedia disumpah?
si II : Saya bersedia disumpah yang mulia.
im Ketua : Baiklah, saudara saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon?
si II : Kenal yang mulia
im Ketua : Apa hubungan Saksi dengan Pemohon?
si II : Saya adalah teman dari Pemohon yang mulia.
im Ketua : Apakah benara antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri?
si II : Benar yang mulia, mereka adalah pasangan suami istri.
im Anggota I : Kapan dan Dimana mereka menikah?
si II : Saya tidak mengetahui Pernikahan Pemohon dan Termohon yang mulia, namun mereka
benar pasangan suami Istri dan tinggal bersama ditempat Pemohon.
im Anggota I : Apakah pernikahan Pemohon dan Termohon sudah dikaruniari anak?
si II : Sudah yang mulia.
im Anggota I : Bagaimanaah keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon saat ini?
si II : Sudah tidak rukun lagi Yang Mulia, mereka sudah berpisah sejak Mei 2015 lalu karena
sering bertengkar yang mulia.
im Anggota II : Apakah saksi tahu apa penyebab pertengkaran mereka?
si II : Saya tidak tahu persis yang mulia.
im Anggota II : Apakah Pemohon ada pekerjaan lain selain pengelola Gelanggang Olahraga?
si II : Setau saya tidak ada yang mulia, saya yang menyewa gelanggang bulutangkis dan setiap
bulan sejumlah Rp. 1.800.000 yang mulia.
im Anggota II : Apakah saksi pernah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon?
si II : Pernah yang mulia, saya meminta mereka agar bersabar, tetapi Pemohon tetap pada
keinginannya untuk bercerai dengan termohon.
im Ketua : Saudara saksi, masih adakah yang diketahui mengenai perkara ini?
si II : Tidak yang mulia, hanya itu saja yang saya ketahui.
im Ketua : Baik, terimakasih saudara saksi, silahkan meninggalkan ruangan sidang. (Menyalami
Majelis Hakim).
im Ketua : Saudari Panitera, hadirkan Saksi Pertama dari Termohon keruang persidangan.
itera : Saksi atas nama Rusmi, dipersilahkan memasuki ruang sidang. (duduk ditengah
persidangan, memberi hormat tanpa salam)
im Anggota I : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
si I : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu majelis hakim memeriksa identitas
saudara. Apakah saudara saksi membawa kartu identitas?
si I : Saya membawa kartu identitas yang mulia.
im Ketua : Silahkan berikan kepada Majelis Hakim. (Saksi memberikan kartu identitas)
im Ketua : Saudara saksi, apakah benar bernama Rusmi, umur 69 tahun, agama islam, pekerjaan ibu
rumah tangga, bertempat tinggal di pekanbaru?
si I : Iya, benar yang mulia.
im Ketua : Baiklah, menurut peraturan perundang-undangan, sebelum memberikan keterangan
dipersidangan saudara saksi harus disumpah menurut kepercayaan yang saudara anut.
Apakah saksi bersedia disumpah?
si I : Saya bersedia disumpah yang mulia.
im Ketua : Kepada rohaniawan mengambil tempat. (Rohaniawan berdiri disamping saksi, buku
diangkat diatas kepala saksi, hakim anggota I membacakan sumpah)
im Anggota I : Saudara saksi ikuti ucapan saya. (Wallahi saya bersumpah, bahwa saya, akan menerangkan
dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya) saksi mengikuti ucapan hakim
anggota sesuai tanda koma.
im Ketua : Saudara saksi telah disumpah menurut agama dan kepercayaan saudara. Maka majelis
hakim berharap saudara saksi dapat memberikan keterangan yang benar. Apabila saudara
terbukti memberikan keterangan palsu, saudara saksi dapat diancam dengan penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP. Apakah saudara mengerti?
si I : Saya mengerti yang mulia.
im Ketua : Apakah saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon?
si I : Ya, saya kenal dengan Pemohon dan Termohon yang mulia.
im Ketua : Apa hubungan saksi dengan Pemohon?
si I : Saya adalah Ibu Kandung dari Termohon yang mulia.
im Ketua : Apakah benar antara Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri?
si I : Benar, Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang mulia.
im Ketua : Kapan dan dimana mereka menikah?
si I : Mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu di Kantor Urusan Agama Pekanbaru dan saya
hadir ketika mereka menikah yang mulia.
im Anggota I : Dimana Pemohon dan Termohon tinggal selama berumah tangga?
si I : Selama ini, mereka tinggal di rumah Pemohon di Kota Pekanbaru.
im Anggota I : Apakah Pernikahan Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai anak?
si I : Sudah yang mulia, seorang anak perempuan bernama Kirana.
im Anggota I : Bagaimana keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sekarang ini?
si I : Mereka sudah tidak rukun yang mulia, dan termohon sudah kembali ketempat saya yang
mulia.
im Anggota I : Taukah saksi apa yang menyebabkan mereka tidak bersama lagi?
si I : Saya tidak mengetahui penyebab mereka berpisah yang mulia.
im Anggota II : Apakah saksi pernah bertanya kepada Termohon penyebab ia kembali ketempat saksi tanpa
ditemani Pemohon selaku suaminya?
si I : Saya pernah menanyakan kepada Termohon yang mulia, mereka bertengkar karena
masalah anak bawaan Pemohon.
im Anggota II : Setelah berpisah tempat tinggal, apakah ada usaha dari Pemohon maupun Termohon untuk
rukun kembali dalam rumah tangga?
si I : Sejak mereka berpisah tempat tinggal, tidak ada usaha untuk hidup rukun kembali yang
mulia.
im Anggota II : Apakah saksi pernah berupaya merukunkan dengan menasehati Pemohon dan Termohon?
si I : Saya pernah menasehati Pemohon dan Termohon yang mulia, namun tidak berhasil yang
mulia.
im Ketua : Saudara saksi, masih adakah yang diketahui mengenai perkara ini?
si I : Tidak yang mulia, hanya itu saja yang saya ketahui.
im Ketua : Baik, terimakasih saudara saksi, silahkan meninggalkan ruangan sidang. (Menyalami
Majelis Hakim)
im Ketua : Saudari Panitera, hadirkan Saksi kedua kepersidangan.
itera : Saksi atas nama Laksamana dipersilahkan memasuki ruangan sidang. (Duduk ditengah
persidangan, memberi hormat tanpa salam.)
im Anggota I : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
si II : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu majelis hakim memeriksa identitas
saudara. Apakah saudara saksi membawa kartu identitas?
si II : Saya membawa kartu identitas yang mulia.
im Ketua : Silahkan berikan kepada Majelis Hakim. (Saksi memberikan kartu identitas)
im Ketua : Saudara saksi, apakah benar bernama Laksamana, umur 36 tahun, agama islam, pekerjaan
wiraswasta tinggal di pekanbaru?
si II : Iya, benar yang mulia.
im Ketua : Baiklah, menurut peraturan perundang-undangan, sebelum memberikan keterangan
dipersidangan saudara saksi harus disumpah menurut kepercayaan yang saudara anut.
Apakah saksi bersedia disumpah?
si II : Saya bersedia disumpah yang mulia.
im Ketua : Kepada rohaniawan mengambil tempat. (Rohaniawan berdiri disamping saksi, buku
diangkat diatas kepala saksi, hakim anggota I membacakan sumpah)
im Anggota I : Saudara saksi ikuti ucapan saya. (Wallahi saya bersumpah, bahwa saya, akan menerangkan
dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya) saksi mengikuti ucapan hakim
anggota sesuai tanda koma.
im Ketua : Saudara saksi telah disumpah menurut agama dan kepercayaan saudara. Maka majelis
hakim berharap saudara saksi dapat memberikan keterangan yang benar. Apabila saudara
terbukti memberikan keterangan palsu, saudara saksi dapat diancam dengan penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP. Apakah saudara mengerti?
si II : Saya mengerti yang mulia.
im Ketua : Apakah saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon?
si II : Ya, yang mulia, saya kenal.
im Anggota I : Apa hubungan saksi dengan Termohon?
si II : Saya adalah abang kandung dari Termohon yang mulia.
im Anggota I : Apakah benar antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri?
si II : Benar, yang mulia.
im Anggota I : Kapan dan dimana mereka menikah?
si II : Menikah dibulan maret 2014 yang mulia, di KUA Pekanbaru.
im Anggota I : Apakah pernikahan mereka sudah dikaruniai anak?
si II : Sudah yang mulia, satu anak perempuan bernama Kirana yang mulia.
im Anggota II : Bagaimana dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon?
si II : Sudah tidak rukun yang mulia, sejak April lalu Termohon sudah kembali kerumah orang
tuanya tanpa Pemohon.
im Anggota II : Apakah saksi tau penyebab Pemohon dan Termohon tidak tinggal bersama lagi?
si II : Saya tidak tau yang mulia, tetapi ketika mereka tidak tinggal bersama lagi, Termohon
meminta saya mengambil semua pakaiannya dirumah Pemohon.
im Anggota II : Apak saksi pernah berupaya merukunkan dengan menasehati Pemohon dan Termohon?
si II : Sudah yang mulia, Pemohon berjanji akan datang kerumah Termohon bersama-sema
membicarakan hal ini, akan tetapi sudah beberapa bulan ditunggu, tidak pernah datang dan
bahkan mengajukan permohonan cerai ke pengadilan.
im Ketua : Saudara saksi, masih adakah yang diketahui mengenai perkara ini?
si II : Tidak yang mulia, hanya itu saja yang saya ketahui.
im Ketua : Baik, terimakasih saudara saksi, silahkan meninggalkan ruangan sidang. (Menyalami
Majelis Hakim) Agenda Pembuktian hari ini sudah cukup.
im Ketua : Apakah saudara Pemohon masih akan mengajukan bukti?
mohon : Tidak, yang mulia.
im Ketua : Apakah saudara sudah siap untuk mengajukan kesimpulan?
mohon : Sudah, yang mulia.
im Ketua : Bagaimana dengan termohon?
mohon : Sudah yang mulia.
im Ketua : Baiklah, kepada Pemohon silahkan menyampaikan kesimpulannya.
mohon : Saya tetap pada dalil-dalil permohonan saya dan saya sanggup memenuhi tuntutan
termohon sesuai dengan replik saya.
im Ketua : Kepada saudari Termohon agar dapat menyampaikan kesimpulannya.
mohon : Saya tetap pada Jawaban dan Duplik yang saya ajukan.
im Ketua : Baiklah, sidang dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk 1x).
im Ketua : Agenda sidang berikutnya musyawarah majelis hakim. Majelis meminta waktu seminggu
untuk melakukan musyawarah. Sidang ditunda sampai minggu depan, saudari Panitera,
minggu depan tanggal berapa?
itera : Tanggal 27 Juni 2016 yang mulia.
im Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai minggu depan tanggal 27 Juni 2016 pukul 09:00 kepada
Pemohon dan Termohon diberitahukan untuk hadir kepersidangan pada hari dan tanggal yang
telah ditetapkan tanpa dipanggil. Sidang perkara perdata nomor register 0965/Pdt.G/PA.Pbr
ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahirobillalamin (Hakim Ketua mengetuk palu 3x).

ang Lanjutan
itera :Assalamualaikum wr. wb, Sidang Nomor Perkara 0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr Pekanbaru hari
Senin, 27 Juni 2016 akan dimulai, dengan susunan majelis sama dengan sidang yang lalu.
Majelis hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim masuk
ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk kembali.
im Ketua : Assalamualaikum wr. wb Bismillahirohmanirrohim, Sidang Pengadilan Agama Pekanbaru,
yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak, Perkara Nomor
0695/Pdt.G/2015/PA.Pbr, antara Safrizal sebagai Pemohon melawan Silvya Pramunesa
sebagai Termohon, Pada hari ini tanggal 27 Juni 2016 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x)
im Ketua : Sesuai agenda sidang hari ini adalah mendengarkan Jawaban tertulis dari Termohon,
Saudari panitera apakah Pemohon dan Termohon dapat dihadirkan di persidangan hari ini?
itera : Iya yang mulia, Pemohon, Termohon dapat hadir dipersidangan hari ini.
im Ketua : Hadirkan Pemohon dan Termohon.
itera : Pemohon atas nama Safrizal, Termohon Silvya Pramunesa dipersilahkan memasuki
ruangan sidang. (Kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa salam).
im Ketua : Saudara Pemohon apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan
hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
im Ketua : Bagaimana dengan saudara termohon, apakah siap mengikuti persidangan pada hari ini?
mohon : Saya sehat yang mulia, dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
im Ketua : Baiklah, sebelumnya majelis hakim akan memberikan sedikit nasehat kepada Pemohon dan
Termohon agar rukun kembali dan mengurungkan niat untuk bercerai.
mohon : Sudahlah yang mulia, langsung saja pada agenda musyawarah majelis, saya dan termohon
sudah sama-sama ingin bercerai.
im Anggota I : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) bagaimana saudari Termohon?
mohon : Sudahlah yang mulia.
im Ketua : Tampaknya perdamaian tidak berhasil dilakukan, maka dilanjutkan dengan musyawarah
majelis, untuk putusan maka sidang dinyatakan tertutup untuk umum (ketuk 1x). Kepada
Pemohon dan Termohon dipersilahkan meninggalkan ruangan sidang.
im Ketua : Berdiskusi dengan Majelis hakim.
im Ketua : Majelis hakim selesai musyawarah, sidang dinyatakan terbuka untuk umum (ketuk 1x).
Panitera hadirkan Pemohon dan Termohon kepersidangan.
itera : Pemohon atas nama Safrizal, Termohon Silvya Pramunesa dipersilahkan memasuki
ruangan sidang.
im Ketua : Baiklah, Majelis Hakim akan membacakan Putusan. (Putusan)

im Ketua : Saudara Pemohon, apakah saudara menerima putusan tersebut?


mohon : Saya terima yang mulia.
im Ketua : Apakah saudara sudah siap untuk mengucapkan ikrak talak kepada Termohon?
mohon : Sudah yang mulia.
im Ketua : Baiklah, saya persilahkan Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak.
mohon : Pada hari ini saya (Safrizal) berikrar menjatuhkan talak I raj’i kepada istri saya bernama
(Silvya Pramunesa)”.
im Ketua : Baiklah, dengan ini Menetapkan 1. Menyatakan perkawinan antara Pemohon (Safrizal)
dengan Termohon (Silvya Pramunesa) putus karena perceraian;------------
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya yang timbul akibat penetapan ini sebesar Rp.
176.000;- (seratus tujuh puluh enam ribu rupiah).-----------------------
im Ketua : Sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk 1x)
im Ketua : Sidang perkara cerai talak register 0965/Pdt.G/PA.Pbr pada hari ini tanggal 27 Juni 2016
dinyatakan ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahirobbilalamin (Ketuk palu 3x).

Anda mungkin juga menyukai