Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi
yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara
berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang
ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara
yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang
komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang
diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara
mandiri.
Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan
penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ),
upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health
Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga
setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang
bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah
kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
kelompok tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada
masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya

Tujuan Khusus
1. Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diare
2. Warga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KB
3. Warga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya Imunisasi

Tujuan Umum
1. Warga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

Definisi keperawatan komunitas

WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse
Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan
tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
pada orang lain.
Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat
untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat
ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya
pengorganisasian masyarakat untuk :

Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir


1. Perbaikan kesehatan lingkungan
2. Mencegah dan memberantas penyakit menular
3. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
4. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya
masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

Tujuan keperawatan komunitas


Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui
upaya:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga
dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general
community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
( self care )

2
Sasaran keperawatan komunitas

1. Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat
maupun yang sakit, khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.

2. Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar
individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental
yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju
kemandirian.

3. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga
satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya.
Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan
yang strategis :
a.   Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b.   Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga
c.   Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d.   Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan
kesehatan
e.   Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha
kesehatan masyarakat.

4. Kelompok khusus

Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,


permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan antara lain :
a.   Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan
seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia
atau lanjut usia.
b.   Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan

3
keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan
lain – lain.

Prinsip keperawatan komunitas


Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah
mempertimbangkan :

1. Kemanfaatan

Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar –


besarnya bagi komunitas,
artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian

2. Autonomi

Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih


alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas

3. Keadilan

Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas.

Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.


Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada
kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat
yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan
eksternal.
Intervensi keperawatan mencakup :
1. Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.
2. Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
3. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling
pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll.
4. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di
komunitas.
5. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan

Sistem Rujukan

4
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal
maupun horizontal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )


Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang
85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (
basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama
( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu
puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.

2.   Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )


Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan
perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga
– tenaga spesialis.

3.   Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )


Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak
dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan
memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.

Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit

Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian dan pengolahan
makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi, mampu menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian. Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya
telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi
mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka kesehatan lingkungan
biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang berhubungan dengan bakteri, virus dan
parasit yang menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun
penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat
diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan selokan serta
pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah
serta perumahaan dengan kuman – kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan
pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar
dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare,
tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu  penyakit yang disebabkan tingkat
kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.

Diare  adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar yang  encer dengan atau
tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau
fungsional saluran cerna baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat
pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh
5
faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak menguntungkan. Diare
sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air
dengan sangat cepat.

Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :


1. Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur  atau
sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
2. Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang tinggal
diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak dilindungi dari debu,
lalat atau binatang.
3. Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti
daging yang disate.
4. Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci
bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.

Gizi dan Fungsinya


Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan sekedar makanan,
tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat – zat gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein,
lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara lain :

1. Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan ( protein
nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :
a)   Membangun sel – sel yang rusak
b)  Membentuk zat – zat pengatur, seperti enzim dan hormon
c)  Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )

2. Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.


Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
a)   Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan
9,3 kalori).
b)   Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan K
c)   Sebagai pelindung terhadap bagian – bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian
tubuh pada temperatur rendah

3. Karbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling
murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh – tumbuhan
( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan makanan pokok.

4. Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut
lemak ( vit.A,D,E, dan K.)

6
5. Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na) dan
Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai
zat dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian yang penting struktur
sel dan jaringan.

Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari
kelebihan atau kekurangan zat gizi,  dan yang merupakan msalah kesehatan masyarakat,
antara lain :

1. Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )

Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori/karbohidrat dan protein
dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya
terjadi pada anak balita.

2. Penyakit kegemukan ( obesitas )


Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi,
yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian
energi.

3. Anemia ( penyakit kurang darah )


Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang
dari kebutuhan tubuh.

4. Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )


Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala penyakit
ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimaris menurun.
Penyakit gondok endemik

5. Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan kompinen dari hormon
thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang
digunakan dalam sintesa hormon thyroxin.

6. Keluarga Berencana ( KB )
KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan anak yang
diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.
a. Manfaat dari KB :
1. Mencegah kurang darah pada ibu.
2. Ibu dan anak tetap sehat.
3. Rumah tangga lebih terawatt

b. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :


1. Jumlah anak sudah lebih dari 2
2. Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahun

7
3. Usia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anak
4. Usia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anak
c.  Alat kontrasepsi KB yaitu :
1. Pil
2. Suntikan
3. Implan atau susuk
4. Kondom
5. IUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )

BAB III
TINJAUAN KASUS

8
Disebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak
mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk
berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena
kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri dari
400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim
panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk banyak yang berkurang
airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan
makan sehari – hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada
hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1
orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita
diare karena kurangnya air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan
makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat sekolah, tetapi
banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus
membantu orang tua bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk
anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana belum terbiasa membawa
anaknya untuk imunisasi.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian :

Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :

a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat
timbulnya kelompok atau komunitas.

b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )

- Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan

- Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk


meningkatkan pengetahuan

- Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan


stress

- Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :

apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di


berbagai bidang termasuk kesehatan

- Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
- Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nnutrisi
misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas

10
- Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan
UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga
upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis
makanan sesuai status ekonomi tersebut

- Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk
mengurangi sterss

C. Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain
angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB.

D. Prioritas Masalah

Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :

1. Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih


2. Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi

Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :

1. PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB


2. Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra
sejahtera

11
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang dilakukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada kasus ini kelompok kami
membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas  Desa Muara Buaya yaitu diare yang disebabkan
oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu memberikan
penyuluhan tentang cara penangan diare, memberikan cairan oralit atau cairan gula garam,
menganjurkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat
untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya  pasangan usia subur yang belum ber
KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta kurangnya perawatan
diri dan lingkungan.  Pelayanan yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang
pentingnya dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang muncul di
Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas nelayan itu sendiri agar terciptanya
lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare
akan berkurang.

12

Anda mungkin juga menyukai