Anda di halaman 1dari 52

REGISTRASI PASIEN

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/3/001-/2019 5 Oktober 2019 0


dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP Registrasi pasien laboratorium adalah proses memasukan data pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta dalam
formulir permintaan, serta memberikan nomor urut (register) laboratorium pada semua formulir data yang
diperlukan di TUK LSP ASNAKES Indonesia pada Skema Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar registrasi yang digunakan di pelayanan laboratoium
klinik berbasis Teknologi Informasi (IT).
Terdapat 4 (Empat) langkah utama yang harus dilakukan pada proses registrasi pasien, yaitu :
1. Penerimaan pasien dan formulir permintaan pemeriksaan
2. Identifikasi dan verifikasi persiapan dan data pasien sesuai formulir
3. Input Data Pasien
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES Indonesia
Judul & Nomor MSL912001A : Bekerja dalam suatu laboratorium/lingkungan kerja (pengenalan)
Unit Kompetensi MSL913001A : Berkomunikasi dengan orang lain
MSL924002A : Menggunakan software aplikasi laboratorium
Penanggungjawab Asesor Kompetensi

Metode 1. Aplikasi registrasi berbasis IT dan bersifat online


2. Alamat online : usklsp2020.medikafarmaalkesindo.com
User : …………………………………..
Password : …………………………………..
User dan password akan diberikan perTUK
3. Komunikasi langsung sesuai standar komunikasi di pelayanan kesehatan
Persyaratan Utama 1. Mampu menggunakan perangkat komputer
2. Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal sesuai standar pelayanan kesehatan
3. Mampu mengaplikasikan registrasi pasien di laboratorium medik
Prosedur A. Penerimaan Pasien (1)
Peserta Uji
1. menerima pasien
2. mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. mempersilakan pasien duduk
4. memastikan pasien sudah merasa nyaman
B. Identifikasi dan verifikasi persiapan dan data pasien sesuai formulir (2)
Peserta Uji
5. melakukan verifikasi data pasien pada formulir permintaan menggunakan pertanyaan terbuka
6. melakukan identifikasii persiapan pasien sesuai pemeriksaan yang diminta
7. menjelaskan pemeriksaan yang diminta dan sampel yang akan diambil
8. memastikan pasien telah memahami apa yang dijelaskan
9. memastikan pasien bersedia dilakukan pengambilan sampel
10. memohon ijin kepada pasien untuk melakukan input data
11. mengucapkan terimakasih
12. mempersilakan pasien ke ruang pengambilan sampel

C. Input Data Pasien (3)


1. Peserta membuka aplikasi registrasi online
Gunakan username dan password sesuai yang disiapkan TUK, muncul dashboard dibawah ini
2. Klik Registrasi Pasien (panel berwarna biru)
Muncul “Registrasi pasien baru”

Lakukan input data pasien (2) pada panel menu yang muncul di monitor, sebagai berikut :

Menu Isi Keterangan


Kode Registrasi RM 17101900… Terisi otomatis oleh sistem, catat pada formulir
permintaan pemeriksaan yang diterima
Nama Pasien Diisi Nama Peserta
Dokter Pengirim Pilihan Pilih nama dokter sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Golongan darah Pilihan Pilih golongan darah sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Status Menikah Pilihan Pilih status pernikahan sesuai yang tertera
pada formulir permintaan
Pekerjaan tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Nama Ayah tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Alamat tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Tanggal Registrasi Terisi otomatis oleh sistem
Kategori Pasien Pilihan Pilih kategori pasien sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Jenis kelamin Pilihan Pilih jenis kelamin sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Tanggal Lahir Pilihan tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Telepon tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
No. KK Diisi nomor sampel dengan minimal 6 angka,
contoh 000001
Nama Ibu Kandung tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Petugas Pemeriksa Tidak dilakukan perubahan

3. “Klik” Panel Registrasi setelah semua data terisi

4. Input data registrasi dinyatakan selesai, jika muncul informasi “Data Berhasil Di tambahkan” pada menu
manajemen pasien
Waktu Kerja 5 Menit
Sarana dan Prasarana 1. Komputer = 1 buah
2. Aplikasi Registrasi = 1 set
3. Form Permintaan Pemeriksaan = 1 lembar/peserta uji
4. Meja Kerja = 1 buah
5. Kursi Peserta = 1 buah
6. Kursi pasien = 1 buah
7. Meja & kursi asesor = 1 set
8. Stopwatch/jam = 1 buah
Variabel penilaian Pemenuhan seluruh KUK
keberhasilan
Kerterkaitan/ dokumen 1. FR.AI.01 Checklist Observasi
pendukung 2. SOP Registrasi
3. Manual Prosedur Penggunaan Komputer
INPUT DATA DAN CETAK HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

NO.SOP TANGGAL PEMBUATAN REVISI KE : DISAHKAN OLEH :

5 Oktober 2019
LSPAI/3/002/2019 0
dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pembuatan hasil pemeriksaan laboratorium adalah proses memasukan data jenis dan hasil pemeriksaan sesuai
formulir permintaan, serta mencetak formulir hasil pemeriksaan laboratorium di TUK LSP ASNAKES Indonesia pada
Skema Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
registrasi yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik berbasis Teknologi Informasi (IT).
Terdapat 4 (Empat) langkah utama yang harus dilakukan pada proses registrasi pasien, yaitu :
1. Input data jenis pemeriksaan laboratorium
2. Input hasil pemeriksaan laboratorium
3. Mencetak hasil pemeriksaan laboratorium
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES Indonesia
Judul & Nomor MSL912001A : Bekerja dalam suatu laboratorium/lingkungan kerja (pengenalan)
Unit Kompetensi MSL913001A : Berkomunikasi dengan orang lain
MSL913001A : Berkomunikasi dengan orang lain
Penanggungjawab Asesor Kompetensi

Metode 1. Aplikasi registrasi berbasis IT dan bersifat online


2. Alamat online : lkslsp2019.medikafarmaalkesindo.com
User : …………………………………..
Password : …………………………………..
User dan password akan diberikan perTUK
3. Komunikasi langsung sesuai standar komunikasi dengan penyelia/atasan langsung
Persyaratan Utama 1. Mampu menggunakan perangkat komputer
2. Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal sesuai standar pelayanan kesehatan dengan penyelia/ atasan
3. Mampu mencetak dokumen menggunakan perankat IT
Prosedur A. Input Data Hasil Pemeriksaan (1)
Dilakukan setelah seluruh pemeriksaan selesai dilakukan
1. Pada menu dashboard Input data pemeriksaan, klik Proses Pemeriksaan (panel berwarna hijau)

2. Muncul menu “Manajemen Pasien”, klik kotak paling kiri sesuai data nama pasien yang akan diinput hasil
pemeriksaannya (perhatikan formulir pemeriksaan awal), kemudian klik “proses”(panel warna hijau sebelah
kanan nama pasien.
Pastikan Nama pasien/nama peserta yang diinput tertera pada list manajemen pasien

3. Muncul tampilan :
Data Rekam Medis Pasien sesuai pada formulir permintaan
Input data jenis dan hasil pemriksaan pada menu “Form Imput Pemeriksaan” dibawah data rekam medis
pasien

Pada Form Input Pemeriksaan, isi data :


Klik “pilih” sesuai jenis pemeriksaan yang diminta, tekan “next” untuk mencari jenis pemeriksaan yang
diinginkan
Menu Isi Keterangan
Bidang Pemeriksaan Pilihan Pilih yang sesuai
Sub Pemeriksaan Terisi otomatis dari Klik “Pilih”
Pemeriksaan Terisi otomatis dari Klik “Pilih”
Hasil Pemeriksaan Isi sesuai hasil pemeriksaan yang telah dialkukan

lakukan input data dan hasil untuk masing-masing jenis pemeriksaan ini secara berurutan sesuai pada formulir
permintaan
Klik “Tambahkan” untuk beralih ke input jenis dan hasil pemeriksaan laboratorium berikutnya
Hasil input data pemeriksaan akan muncul Detail hasil Pemeriksaan
4. Kliki “Bayar”( panel merah kiri atas) untuk dapat mencetak hasil

5. Muncul menu dibawah ini :


Pilih ‘cetak hasil pemeriksaan”

6. Muncul tampilan formulir hasil yang siap dicetak, klik gambar printer di sudut kanan atas
7. Tanda tangan dibagian pemeriksa
8. Serahkan hasil pada asesor

Waktu Kerja 5 Menit


Sarana dan 1. Komputer = 1 buah
Prasarana 2. Printer = 1 buah
3. Aplikasi Registrasi = 1 set
4. Kertas HVS A4 = 1 lembar/peserta uji
5. Meja Kerja = 1 buah
6. Kursi Peserta = 1 buah
7. Kursi pasien = 1 buah
8. Meja & kursi Juri = 1 set
9. Stopwatch/jam = 1 buah

Variabel penilaian Pemenuhan seluruh KUK


keberhasilan
Kerterkaitan/ 4. FR.AI.01 Checklist Observasi
dokumen pendukung 5. SOP Registrasi
6. Manual Prosedur Penggunaan Komputer
MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN UNTUK PENGAMBILAN DARAH

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/004 28 November 0
LSP 2018
ASNAKES INDONESIA

Deskripsi SOP Menyiapkan bahan dan alat untuk pengambilan darah adalah seluruh persiapan alat dan bahan habis
pakai yang diperlukan untuk melakukan pengambilan darah vena dan atau darah kapiler di meja kerja
pengambilan darah sebelum melakukan pengambilan sampel darah yang diperlukan di TUK LSP
ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami pengambilan darah vena dan kapiler


2. Memahami sampel untuk pemeriksaan hematologi

Alat dan bahan Alat :


1. Needle 8. Meja kerja
2. Holder 9. kursi petugas
3. Vaccuteiner EDTA 10. Kursi pasien
4. Alkohol swab 11. ATK
5. Plester 12. Wadah limbah infeksius dan Non infeksius
6. Kapas kering 13. APD
7. Torniquet
Cara kerja 1. Pastikan meja tempat peralatan sudah bersih dan kering
2. Susunlah semua peralatan pengambilan sampel darah vena sesuai urutan penggunaan
3. Pastikan semua peralatan yang diperlukan untuk pengambilan sampel darah telah tersedia di
meja kerja dekat kursi pengambilan sampel.
Waktu Kerja 2 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan persiapan peralatan
2. Susunan peralatan
3. Kebersihan dan kerapihan meja peralatan
4. Sikap kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. SOP
MELAKUKAN PENGAMBILAN DARAH VENA (PEMILIHAN LOKASI, PENGGUNAAN TOURNIQUET,
PEMBERSIHAN AREA PENGAMBILAN, KOLEKSI SAMPEL DARAH)

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/005 28 November 0


ASNAKES INDONESIA 2018

Deskripsi SOP Melakukan pengambilan darah vena adalah seluruh proses pengambilan sampel darah melalui tusukan
pada pembuluh darah vena di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik...
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Close system


Open system

Persyaratan khusus 1. Memahami sistem pembuluh darah dan cardiovaskuler


2. Memahami pengambilan darah vena dan kapiler
3. Memahami sampel untuk pemeriksaan hematologi
Alat dan bahan Alat :
1. Needle 9. Meja kerja
2. Holder 10. kursi petugas
3. Syringe 11. Kursi pasien
4. Vaccuteiner EDTA 12. Wadah limbah infeksius
5. Alkohol swab 13. Safety box
6. Plester 14. Wadah limbah non infeksius
7. Kapas kering 15. ATK
8. Torniquet 16. APD
Cara kerja A. Metode Close System
1. Persiapkan semua peralatan di meja kerja dekat kursi pengambilan sampel darah
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Pasang tourniquet untuk mencari situs tusukan
4. Lepas tourniquet
5. Bersihkan situs tusukan dengan alkohol 70% dalam lingkarang konsentris bergerak keluar
dan biarkan kering
6. Rakit peralatan sambil menunggu alkohol mongering. Pasang jarum multisampel pada
holder
7. Ulangi pemasangan tourniquet jangan sampai menyentuh situs steril
8. Renggangkan kulit dengan ibu jari sampai 2 inci di bawah situs
9. Masukan jarum kedalam pembuluh darah dengan sudut 15-30˚ dengan bevel samapai
merasa tekanannya berkurang

10. Ketika darah mengalir pada jarum masukan tabung denga menekannya menggunakan ibu
jari sementara jari telunjuk dan jari tengah menahan holder agar posisi jarum tidak berubah
11. Ketika darah telah mengalir ke tabung, lepaskan tourniquet
12. Dengan hati-hati keluarkan tabung ketika darah berhenti mengalir kedalamnya. Segera
homogenkan tabung jika berisi antikoagulan secara perlahan. Masukan tabung berikutnya
bila diperlukan multi sampel
13. Tutupi situs tusukan dengan kasa bersih. Tarik jarum keluar dan tekan perlahan agar darah
tidak mengalir
14. Buang jarum yang telah di tutup pada container benda tajam

B. Metode Open System


1. Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja.
2. Keadaan pasien diperiksa, diusahakan pasien tenang begitu pula petugas (Phlebotomis).

3. Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat
dibantu dengan palpasi

4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya peradangan,
dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.

5. Tempat penusukan didesinfeksi dengan Alkohol 70 % dan dibiarkan kering

6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proximal lengan) 6 – 7 cm dari lipatan tangan.

7. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak

8. Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o – 60o sampai ujung
jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya tekanan dan masuknya darah
keujung semprit.

9. Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan.

10. Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu jarum
ditarik.

11. Pasien diinstruksikan untuk menekan kapas selama 1 – 2 menit dan setelah itu bekas luka
tusukan diberi plester hansaplast.

12. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya, darah dimasukkan kedalam botol atau tabung
penampung melalui dinding secara perlahan. Bila menggunakan anticoagulant, segera perlahan-
lahan dicampur

Waktu Kerja 5 menit


Variabel penilaian 1. Ketepatan persiapan dan penggunaan peralatan
2. Ketepatan tususkan pada pembuluh vena
3. ketepatan volume darah
4. ketepatan alur kerja
5. tidak terjadi komplikasi (hematoma, pingsan, dll)
6. kemmapuan berkomunikasi dengan pasien
7. Kebersihan dan kerapihan
8. Sikap kerja
9. Ketepatan waktu kerja

MELAKUKAN PENGAMBILAN DARAH KAPILER


NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSPAI/SOP4/006 28 November 2018 0

LSP
ASNAKES INDONESIA

Deskripsi SOP Melakukan pengambilan darah kapiler adalah seluruh proses pengambilan sampel darah melalui
tusukan pada pembuluh kapiler.
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami sistem pembuluh darah dan cardiovaskuler


2. Memahami pengambilan darah kapiler
3. Memahami sampel untuk pemeriksaan hematologi
Alat dan bahan Alat :
1. Hemolancet
2. Autoclik
3. Alkohol swab
4. Kapas kering
Cara kerja 1. Desinfektasi permukaan jari yang akan dilakukan tusukan
2. Siapkan alat autolanset, pasang lanset steril pada posisi yang tepat, tutup
3. Sesuai ukuran kedalaman tusukan dengan cara memutar holder ukuran
4. Tarik tangkai piston autolanset
5. Arahkan lubang autolanset ke daerah tusukan, tempelkan pada kulit yang akan ditusuk
6. Tekan tombol penusuk sampai terdengar bunyi “click”
7. Lanset akan menusuk permukaan kulit jari

8. Buang tetesan yang pertama keluar

9. Gunakan tetesan darah selanjutnya

10. Bekerjalah dengan cepat agar darah tidak mengering


Waktu Kerja 5 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan persiapan dan penggunaan peralatan
2. Ketepatan tususkan pada pembuluh vena
3. ketepatan volume darah
4. ketepatan alur kerja
5. kemampuan berkomunikasi dengan pasien
6. Kebersihan dan kerapihan
7. Sikap kerja
8. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. SOP
MELAKUKAN PENANGANAN SAMPEL DARAH UNTUK PENGUJIAN HEMATOLOGI

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/007 28 November 0
LSP 2018
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Melakukan penanganan sampel darah untuk pemeriksaan hematologi adalah tatacara mengolah dan
menangani sampel darah agar memenuhi kualitas sampel yang representative untuk pemeriksaan dan
memenuhi pencapaian mutu bidang hematologi di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami jenis-jenis antikoagulan untuk pemeriksaan hematologi


2. Memahami kualitas sampel darah untuk pemeriksaan hematologi

Alat dan bahan Alat :


1. Vaccutainer EDTA 5. APD
2. Mikropipet 6. Wadah limbah medis dan non medis
3. Tabung reaksi/ tabung sediplast
4. Tissue
Cara kerja 1. Pastikan volume dan jenis antikoagulan sesuai untuk pemeriksaan hematologi
a. Vaccuteiner EDTA (tutup warna lavender, volume darah = 3 cc)
b. Tabung reaksi : EDTA serbuk : darah = 1 mg : 1 ml, larutan EDTA 10% : darah =
10uL : 1 ml darah.
2. Pisahkan darah sejumlah volume yang diperlukan untuk pemeriksaan LED
(1:4 = larutan pengencer : darah)
3. Gunakan sisa darah dalam tabung sampel untuk pemeriksaan kadar Hb, Jumlah leukosit, HJL
dan HT
Waktu Kerja 3 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan volume darah
2. ketepatan jenis dan perbandingan volume darah dengan antikoagulan
3. ketepatan alur kerja
4. Kebersihan dan kerapihan
5. Sikap kerja
6. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. SOP
MENYIAPKAN MEJA KERJA PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/008 28 November 2018 0


ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SPO SPO menyiapkan meja kerja pemeriksaan hematologi adalah tatacara atau prosedur yang digunakan dalam
mempersiapkan seluruh alat dan bahan di meja kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan hematologi di
TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL933001A : Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami instrumentasi dan reagensia pemeriksaan hematologi


2. Memahami sampel untuk pemeriksaan hematologi
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Mikroskop 1. Larutan drabkins
2. Photometer 2. Larutan Turk
3. Dispeneser larutan drabkins 3. Giemsa stock
4. Mikropipet adjustable 10-100 uL 4. Mikrokapiler hematocrit
5. Mikropipet adjustable 100-1000 uL 5. NaCl fisiologis/ Natrium citrate
6. Tabung reaksi + rak 6. Methanol pa
7. Hemocytomer 7. Alkohol absolut/ ethanol
8. Objek glass 8. Aquadest
9. Tabung wstergren+rak+karet alas atau 9. Oil immersi
sediplast 10. Chlorin 5%/ alcohol 70%
10. Rak pewarnaan 11. Tissue
11. Botol semprot
12. Pipet tetes
13. Sentrifuge hematocrit
14. Hematokrit reader
15. Wadah limbah infeksius dan non infeksius
Cara kerja 1. Desinfektasi meja kerja, biarkan sampai kering
2. Periksa kelayakan seluruh peralatan yang digunakan
3. Pastikan bersih dan kering
4. Susunlah semua peralatan yang digunakan secara personal di meja kerja secara rapih dan berurutan
sesuai penggunaan agar mudah dijangkau
5. Ambilkan bahan habis pakai atau reagensia untuk kebutuhan personal sesuai jenis pemeriksaan yang
dilaksanakan dari meja stock atau lemari penyimpanan
6. Letakkan di meja kerja pemeriksaan
7. Pastikan seluruh alat, bahan habis pakai dan reagensia siap sebelum pemeriksaan dilakukan
Waktu Kerja 5 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
2. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
3. sikap kerja
4. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK
MELAKUKAN PENGUJIAN KUALITAS DAN PERSIAPAN LARUTAN GIEMSA

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/009 28 November 2018 0

LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SPO melakukan pengujian kualitas dan persiapan larutan giemsa adalah tatacara menyiapkan larutan
giemsa stock menjadi larutan giemsa siap pakai untuk proses pewarnaan sediaan apus darah pada
pemeriksaan hematologi di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL933001A : Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami komposisi larutan giemsa


2. Memahami ciri-ciri kualitas larutan giemsa
3. Memahami teknik pengenceran
4. Memahami teknik homogenisasi
Alat dan bahan
Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Botol reagensia ukuran 5 ml 1. Larutan giemsa stock
2. Pipet tetes 2. Alcohol absolut
3. Kertas saring 3. aquadest
4. Gelas arloji/ cawan petri
Cara kerja A. Pengujian Kualitas Larutan Giemsa Stock
1. letakkan selembar kertas saring diatas gelas arloji
2. Pada bagian tengan kertas saring, teteskan 3-5 tetes larutan giemsa stock
3. Diatas larutan giemsa tersebut, teteskan 3-5 tetes alcohol absolut
4. Perhatikan terjadinya penguraian warna larutan giemsa
Kualitas giemsa yang baik :
Akan terbentuk lingkaran warna dengan gradasi dari dalam keluar : biru-ungu violet-merah

B. Pengenceran Larutan Giemsa Stock


1. Sediakan botol reagensia kecil ukuran 3-5 ml
2. encerkan larutan giemsa stock dengan aquadest 1 : 4
3. homogenkan campuran tersebut
4. Larutan giemsa siap digunakan untuk pewarnaan

Waktu Kerja 2 menit

Variabel penilaian 1. Ketepatan menginterpretasikan hasil pengujian kualitas giemsa


2. Ketepatan volume pengenceran giemsa stock
3. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
4. sikap kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi Untuk SMK

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBINE DARAH

NO.SPO TANGGAL PEMBUATAN REVISI KE : DISAHKAN OLEH :

28 November 2018
LSPAI/SOP/3/010 0
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Kadar Hemoglobine Darah merupakan pedoman teknis
dalam melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.

Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
MSL973002A : Menyiapkan larutan kerja
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Siamethemoglobine (Fotometrik)

Persyaratan khusus 1. Mampu mengoperasikan fotometer


2. Mampu mengoperasikan mikropipet
Alat dan bahan Alat : Bahan dan reagensia:
1. Fotometer dengan λ 540/546 nm 1. Larutan kerja Drabkins
2. Mikropipet 10 uL 2. Sampel darah
3. Pipet ukur 5 ml 3. Aquadest
4. Tabung reaksi 5ml 4. Tissue
5. Rak tabung reaksi (disesuaikan ukuran tabung reaksi)
6. Yellow tips
7. Dispenser larutan (1-5 ml)*
8. ATK
9. APD
Cara kerja 1. masukkan 2.5 ml larutan Drabkins ke dalam tabung reaksi
2. lakukan pungtie kapiler, usaplah dengan kapas kering darah yang pertama keluar
3. isap darah berikutnya menggunakan pipet 10 ul
4. bersihkan darah yang berada di ujung luar pipet menggunakan tissue kering
5. masukkan darah ke dalam larutan Drabkins, lakukan pembilasan pada pipet
6. campurlah darah dengan larutan Drabkins sampai homogen, dengan cara memutar tabung dan
jagalah agar tidak sampai timbul gelembung
7. biarkan selama 3 menit
8. bacalah dalam photometer pada gelombang 540/546 nm, gunakan larutan Drabkins sebagai
larutan blanko
9. kadar hemoglobine ditentukan dari perbandingan absorbance antara larutan blanko, standar dan
sampel, yang dapat terbaca langsung pada alat photometer
Waktu Kerja 5 menit
Variabel penilaian 1. Kemampuan pipetasi
2. Kemampuan mengoperasikan mikroskop
3. Sikap kerja
4. Alur kerja sesuai prosedur
5. Akurasi hasil pemeriksaan
6. Ketepatan waktu kerja
7. Implementasi K3 di laboratorium medik
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Manual prosedur kit insert reagensia Drabkins
2. SOP Pengoperasian Fotometer
3. SOP Pengoperasian Mikropipet

PEMERIKSAAN NILAI HEMATOKRIT

NO.SOP NO.SOP NO.SOP NO.SOP

LSPAI/SOP/3/011 LSPAI/SOP/3/011 LSPAI/SOP/3/011 LSPAI/SOP/3/011


LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP Melakukan pengujian hematokrit adalah tatacara atau prosedur melakukan pemeriksaan nilai hematokrit secara manual
menggunakan metode mikrokapiler di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium
Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Unit MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Kompetensi
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Mikrokapiler

Persyaratan 1. Memahami komposisi darah


khusus 2. Mampu menggunakan sentrifuge

Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :


1. Mikro Sentrifuge Hematokrit 1. Mikrokapiler Hematokrit
2. Mikrokapiler 2. Darah
3. Hematokrit Reader 3. Cristoseal
Cara kerja 1. Homogenkan sampel darah EDTA terlebih dahulu
2. Masukkan tabung kapiler yang ujungnya berwarna biru (tanpa antikoagulan) ke dalam tabung sampel sampai
ujungnya menempel pada darah
3. Biarkan darah mengalir ke dalam mikrokapiler hingga ¾ volume panjang tabung
4. Sumbat ujung dasar darah dengan Cristoseal
5. Letakkan pada mikrosentrifuge hematocrit dengan posisi, dasar darah berada dibawah/ menjauhi pusat sentrifuge
6. Letakkan mikrokapiler dan sentrifuge secara berhadapan satu sama lain
7. Pasangkan penutup bagian dalam sentrifuge sampai benar-benar dratnya tidak dapat diputar lagi
8. tutup sentrifuge
9. Lakukan sentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 1.500 rpm
10. Setelah sentrifuge berhenti, ambil tabung mikrokapiler
11. Lakukan pembacaan menggunakan reader hematocrit

Pembacaan Nilai Hematokrit


1. Letakan mikrokapiler pada tempat mikro yang ada pada
reader dengan posisi, batas bawah darah menempel
pada garis dasar reader dan posisi tegak lurus
2. Geser mistar pengukur skala sehingga garis hitamnnya
menempel pada lapisan darah paling atas.
3. Ujung garis hitam pada mistar skala, akan menunjuk
angka skala yang ada diujung kanan reader
4. Angka yang ditunjuk oleh garishitam tersebut,
menunjukkan angka/nilai hematokrit yang diukur.
Waktu Kerja 10 menit
Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan nilai hematokrit
2. sikap kerja
3. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
4. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
dokumen 2. SOP
pendukung 3. Buku hematologi untuk SMK

PEMERIKSAAN JUMLAH SEL LEUKOSIT

NO.SOP TANGGAL PEMBUATAN REVISI KE : DISAHKAN OLEH :

28 November 2018
LSP LSPAI/SOP/3/012 0
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan jumlah sel leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel
leukosit dalam sampel darah menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Unit Kompetensi MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual - Hemocytometer

Persyaratan khusus 1. Memahami morfologi sel leukosit


2. Mampu menggunakan mikroskop
3. Memahami teknik pengenceran
4. Memahami dasar-dasar perhitungan (perkalian dan pembagian)
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Mikroskop 1. Larutan Turk
2. Hemocytometer 2. Aquadest
3. Mikropipet adjustable 100-1000 uL 3. Darah
4. Mikropipet adjustable 10-100 uL 4. Tissue
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Cawan petri
8. Blue tips
9. Yellow tips
10. Pipet tetes
11. Wadah limbah infeksius dan non infeksius
Cara kerja A. Pengenceran dengan pipet Thoma
1. Darah diencerkan 20x dengan larutan Turk
2. Pengenceran dengan menggunakan pipet leukosit
3. Pipet leukosit disiapkan, selang karet dipasang pada salah satu ujung pipet yang berada di dekat yang
bulat
4. Homogenkan sampel darah sebelum digunakan
5. Isap darah dengan pipet leukosit sampai tanda ‘0,5”. Darah yang menempel di bagian luar ujung pipet
dibersihkan dengan kertas tissue
6. Isap larutan sampai skala ‘11’. Hindari terjadinya gelembung udara.
7. Tutup ujung pipet dengan ibu jari dan lepaskan selang karet, kemudian tutup salah satu ujung pipet
lainnya dengan jari tengah/telunjuk
8. Homogenkan dengan cara inversi 2-3 menit
9. Letakkan pipet dalam cawan petri berlapis kapas basah dan biarkan selama 3-5 menit
B. Pengenceran dengan tabung
1. Darah diencerkan 20x dengan larutan Turk
2. Pastikan tabung reaksi bersih dan kering, letakkan pad arak tabung
3. Masukan larutan turk ke dalam tabung reaksi sebanyak 1000 uL
4. Keluarkan 50 uL larutan turk dalam tabung reaksi tersebut
5. Tambahkan 50 uL darah
6. Lakukan pembilasan pada tips sampai bersih
7. Homogenisasi dengan cara menepuk-nepukan tabung reaksi pada bantalan tangan secara perlahan-lahan

C. Mengisi kamar hitung


1.Periksa kamar hitung dan kaca penutup, pastikan bersih dan kering
2.Pasangkan kaca penutup, dengan cara :
- basahi ujung jari telunjuk
- usapkan pada kedua tanggul (kiri-kanan) kamar hitung
- Letakkan kaca penutup secara melintang
- Tekan pelahan dengan ibu jari kedua tanggul tersebut
- Geserkan keatas dan kebawah perlahan sambil diberi sedikit tekanan sampai kaca penutup tidak
dapat digeserkan lagi
- Tanda bahwa kaca penutup telah melekat sempurna, akan tampak gradasi warna pada bagian
tanggul dan jika kamar hitung dibalik, kaca penutup tidak terlepas
3.Homogenkan sampel dalam pipet atau dalam tabung reaksi sebelum diteteskan,
4.Buang 3-4 tetes pertama sampel pada pipet leukosit, jika menggunakan tabung ambil sampel dari tabung
menggunakan pipet tetes
5.Posisikan ujung pipet pada tepi permukaan bilik hitung dengan menyentuh pinggir kaca penutup.
6.Teteskan sampel menyentuh kaca penutup, sampel akan mengalir ke dalam kamar hitung
7.Biarkan tetesan sampel mengalir perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya cairan tidak boleh mengalir ke
luar bilik hitung. Cairan sampel harus pas memenuhi kamar hitung (terbentuk persegi empat berwarna biru
pada kamar hitung)

D. Menghitung sel secara mikroskopis


1. Pastikan mikroskop, siap digunakan
2. Gunakan perbesaran obyektif x10 untuk mengamati sel leukosit
3. Hitung sel leukosit pada 4 bidang besar (Bidang L), jumlah seluruh sel leukosit yang didapat

4. Lakukan perhitungan sel leukosit dalam sampel darah

Jumlah Sel Leukosit = N x 50


E. Perhitungan jumlah sel leukosit dalam sampel

Waktu Kerja 15 menit


Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan jumlah sel leukosit dalam sampel
2. sikap kerja
3. Ketepatan persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
4. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

28 November 2018 0

LSPAI/SOP/3/013
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan hitung jenis leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung
jenis leukosit menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual Dengan pewarnaan giemsa

Persyaratan khusus 1. Memahami Morfologi sel darah


2. Memahami klasifikasi sel leukosit
3. Mampu menggunakan mikroskop
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Mikroskop 1. Darah
2. Rak pewarnaan 2. Pewarna Giemsa
3. Air mengalir/kran wastafel/botol semprot 3. Methanol
4. Pipet tetes 4. Aquadest
5. Objek glass 5. Oil Immersi
6. Tabel Schilling Hemogram 6. Tissue
Cara kerja A. Membuat Sediaan Apus Darah

Langkah 1 :
Pilih kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai “kaca peng-apus“ kemudian sudut
kaca objek yang dipatahkan, menurut garis diagonal untuk dapat menghasilkan sedian apus darah
yang tidak mencapai tepi kaca objek

Langkah 2 :
Satu tetes kecil darah diletakkan pada
± 2 –3 mm dari ujung kaca objek

Langkah 3 :
Kaca penghapus diletakkan dengan
sudut 30 – 45 derajat terhadap kaca
objek didepan tetes darah
Langkah4 :
Kaca pengapus ditarik kebelakang
sehingga tetes darah , ditunggu
sampai darah menyebar pada sudut
tersebut

Langkah 5 :
Dengan gerak yang mantap , kaca
penghapus didorong sehingga
terbentuk apusan darah sepanjang 3
– 4 cm pada kaca objek. Darah
harus habis sebelum kaca
penghapus mencapai ujung lain dari
kaca objek

Langkah 6 :
Setelah didapatkan film darah yang
tipis, kemudian dikeringkan atau
dianginkan pada suhu kamar

Apusan darah tidak bolah terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah
sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser. Makin besar sudut atau makin cepat
menggeser, maka makin tipis apusan darah yang dihasilkan
Apusan darah dibiarkan mengering di udara. Identitas pasien ditulis pada bagian tebal apusan
dengan pensil kaca

B. Mewarnai Sediaan Apus Darah


1. Letakkan sediaan apus pada dua batang gelas di atas bak tempat pewarnaan.
2. Fiksasi sediaan apus dengan metanol absolut 2 – 3 menit.
3. Genangi sediaan apus dengan zat warna Giemsa yang baru diencerkan. Larutan Giemsa yang
dipakai adalah 5%, diencerkan dulu dengan larutan dapar. Biarkan selama 10 – 20 menit.
4. Bilas dengan air ledeng, mula-mula dengan aliran lambat kemudian lebih kuat dengan tujuan
menghilangkan semua kelebihan zat warna. Letakkan sediaan hapus dalam rak dalam posisi
tegak dan biarkan mengering.

C. Menghitung Jenis Sel Leukosit


1. Lakukan perhitungan jenis leukosit pada daerah penghitung ( counting area ), yaitu dimulai dari
satu sisi bagian yang paling tipis (bagian ekor) dan bergerak menuju ke sisi yang lain yang lebih
tebal, bergerak satu arah membentuk garis atas bawah, lalu pindah sejauh 2-3 lapangan pandang
ke kiri atau ke kanan dan menuju sisi lainnya secara zigzag sampai diperoleh 100 sel leukosit.
2. Gunakan tabel Schilling Hemogram untuk mencatat setiap hasil pengamatan sel leukosit dimulai
pada kolom nomor 1, dan dilanjutkan ke kolom berikutnya jika tiap kolom telah berisi 10 sel
leukosit. Lakukan sampai 10 kolom atau sampai 100 sel leukosit.
3. Selain tabel Schilling Hemogram , sebagai alat bantu perhitungan jenis sel leukosit, dapat juga
digunakan leucocyte cell counter yang lebih mudah digunakan.

Waktu Kerja 25 menit


Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit
2. sikap kerja
3. Ketepatan persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
4. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/014 28 November 2018 0


ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan nilai
Laju Endap Darah di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium
Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik
dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Westergreen

Persyaratan khusus 1. Memahami komponen darah


2. Memahami teknik pembacaan skala pipet
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Pipet westergreen/ sediplast 1. Darah EDTA
2. Rak westergren/ raksediplast 2. NaCl Fisiologis*
3. Tabung reaksi/ botol sampel 3. natrium sitrat 3,2 %*
4. Mikropipet 100-1000 uL 4. Tissue
5. Filler/Rubber Bulb *pilih salah satu
Cara kerja Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah
vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl fisiologis 4 : 1 (4
bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl fisiologis).
1. Homogenisasi sampel yang telah diencerkan dengan pengencer sesuai sebelum diperiksa
2. Masukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0
3. Letakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung
4. Biarkan tepat 1 jam
5. catatlah berapa mm penurunan eritrosit
Waktu Kerja 60 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan Volume darah pada tabung westergreen atau sediplast
2. Kualitas penurunan sel eritrosit (tidak hemolysis, tidak ada baguan merah pada plasma)
3. Ketepatan pembacaan hasil pada skala tabung
4. persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
5. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
6. sikap kerja
7. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK
MELAPORKAN DAN MENDOKUMENTASIKAN HASIL PENGUJIAN HEMATOLOGI

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

28 November 2018 0
LSPAI/SOP/3/015
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP melaporkan dan mendokumentasikan hasil pengujian hematologi adalah tatacara atau prosedur
mencatat dan mencetak hasil pengujian menggunakan perankat IT sebagai bukti laporan hasil pengujian di
TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL924002A : Menggunakan software aplikasi laboratorium
Kompetensi MSL933001A : Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Komputerisasi

Persyaratan khusus 1. Mampu mengoperasikan komputer


2. Mampu mencetak menggunakan perangkat computer dan
printer
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Komputer 1. Kertas HVS A4
2. Printer
3. Meja kerja
4. Kursi kerja
5. Aplikasi SIL*
6. Softfile hasil hematologi*
Cara kerja 1. Pastikan hasil pengujian telah lengkap sebelum dientry pada file hasil
2. Masukan hasil pemeriksaan pada kolom hasil yang sesuai
3. Beri warna merah untuk hasil diluar nilai rujukan
4. Cetak hasil pemeriksaan menggunakan printer
5. Lakukan verfikasi dan validasi hasil pada pihak yang berwenang
Waktu Kerja 5 menit
Variabel penilaian 1. Kemampuan menggunakan software/ aplikasi
2. Kemampuan mengoperasikan perangkat IT
3. Ketepatan pencetakan hasil pengujian
4. Validasi dan verfikasi
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
MEMPERSIAPKAN DAN MENGATUR MEJA KERJA, PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI
UNTUK MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA 28 November
LSPAI/SOP/3/018 2018

DESKRIPSI SOP Mempersiapkan dan mengatur meja kerja, peralatan dan bahan habis pakai untuk melakukan pengujian
mikrobiologi harus dilakukan secara aseptic di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik. Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam memindahkan atau menstranfer kultur
bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain
ke dalam kultur
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

ALAT DAN BAHAN Alat :


1. Lap Meja/tissue

Bahan :
1. Alkohol 70 % / Chlorin 1 %
CARA KERJA
1. Menyemprotkan alkohol 70%/ Chlorin 1 % di permukaan meja dan udara di sekitar meja secara
merata.
2. Kemudian bersihkan meja dengan menggunakan kapas/tisu dengan cara digosok satu arah saja.
3. Setelah itu, letakkan alat dan bahan yang diperlukan di atas meja yang telah bersih.
4. Cek semua peralatan sebelum digunakan
5. Semprot semua permukaan alat dengan alkohol, kemudian semprot kedua tangan hingga merata,
diamkan hingga kering, dan siap bekerja secara aseptis.
6. Beri label pada setiap bahan habis pakai dan sampel
7. Bersihkan kembali peralatan setelah selesai bekerja

VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu mempersiapkan alat dan bahan habis pakai secara mendiri dan sesuai dengan standart
2. Mampu memeriksa kelayakan alat dan bahan yang akan digunakan pada proses pemeriksaan
3. Mampu mengembalikan peralatan dan bahan pada tempatnya ketika selesai melakukan
pemeriksaan
4. Mampu mempersiapkan sampel yang akan digunakan dalam pemeriksaan
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP menggunakan APD
PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Kedokteran
MELAKUKAN PEMBUATAN MEDIA UNTUK PENGUJIAN MIKROBIOLOGI

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA 28 November
STANDAR PROSEDUR 2018
LSPAI/SOP/3/019
OPERASIONAL
DESKRIPSI SOP Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi
media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
Melarutkan media lalu mensterilkan dan menuangkannya pada tempat pertumbuhan secara aseptis.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu membaca prosedur manual pada kit insert media dalam bahasa inggris.
2. Mampu bekerja secara aseptic.
3. Mampu menggunakan Oven dan Autoklaf

ALAT DAN BAHAN 1. Media agar serbuk


2. Aquadest
3. Erlemeyer
4. Batang pengaduk
5. Kaki tiga
6. Spirtus/ Bunsen
7. Kasa asbes
8. Kapas lemak
9. Kain kasa
10. Aluminium foil
11. Autoklaf
12. Cawan petri
13. Oven
14. Gelas ukur

CARA KERJA A. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang media NA serbuk sebanyak 8,0 gram.
3. Larutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml pada labu erlemeyer atau wadah tahan panas
4. Didihkan larutan agar hingga terlarut sempurna ditandai dengan larutan menjadi jernih
5. Tutup labu erlemeyer dengan buntalan kasa dan kapas lemak atau dapat diganti dengan
aluminium foil.
6. Sterilisasi agar dengan autoklaf
7. Tuangkan agar pada cawan petri steril secara aseptis
8. Biarkan dingin dan mengeras
B. Pembuatan Media Agar Darah
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang media Blood Agar serbuk sebanyak 11,0 gram.
3. Larutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml pada labu erlemeyer atau wadah tahan panas.
4. Didihkan larutan agar hingga terlarut sempurna ditandai dengan larutan menjadi jernih.
5. Tutup labu erlemeyer dengan buntalan kasa dan kapas lemak atau dapat diganti dengan
aluminium foil.
6. Sterilisasi agar dengan autoklaf.
7. Setelah hangat (± 40°C), masukkan darah steril sebanyak 6 ml, homogenkan.
8. Tuangkan agar pada cawan petri steril secara aseptis.
9. Biarkan dingin dan mengeras.
C. Pembuatan media lain disesuaikan dengan cara pembuatan yang tertera pada insert kit masing-
masing media.
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu mempersiapkan media untuk pengujian mikrobiologi
2. Mampu menggunakan Oven dan Autoklaf dengan benar.

KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Mempersiapkan dan mengatur meja kerja, peralatan dan bahan habis pakai untuk melakukan
PENDUKUNG pengujian mikrobiologi
2. Manual prosedur pada Kit insert
MELAKUKAN PENANGANAN SAMPEL UNTUK PENGUJIAN MIKROBIOLOGI

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/020 28 November


ASNAKES INDONESIA 2018
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
DESKRIPSI SOP Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam memindahkan atau menstranfer kultur bakteria
dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam
kultur di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik.
Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik
dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik. Maka persiapan sampel untuk
pengujian Mikrobiologi memerlukan teknis aseptik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A
KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS Mampu bekerja secara aseptik

ALAT DAN BAHAN 1. Semua alat steril


2. Desinfektan
3. Kontaminan (ruangan) minimal
4. Bila melakukan sterilisasi : pastikan sterilisator terkalibrasi
CARA KERJA A. Pengambilan sampel
1. Desinfektasi pada bagian tempat pegambilan bahan
2. Gunakan penampungan bahan yang steril
3. Inokulasikan bahan secepatnya
4. Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport
5. Melakukan proses labelling
B. Cara penampungan/pengambilan :
1. Bakteri pathogen harus dijaga tetap hidup
2. Bakteri MFN (Mikro Flora Normal) tidak berkembang biak
3. Spesimen yang sudah diperoleh harus disimpan dalam media dan lingkungan yang tepat
4. Hindarkan dari kekeringan
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu mempersiapkan sampel untuk pengujian mikrobiologi
2. Mampu melakukan proses labeling dilakukan dengan benar
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Mempersiapkan dan mengatur meja kerja, peralatan dan bahan habis pakai untuk melakukan
PENDUKUNG pengujian mikrobiologi
2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran
MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI 1
(DIRECT PREPARAT DENGAN PEWARNAAN GRAM)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/021 28 November


ASNAKES INDONESIA 2018
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
DESKRIPSI SOP Pemeriksaan gam preparat (mikroskopik) merupakan petunjuk awal dari identifikasi dalamupaya
peentuan genu hingga species bakteri dengan melihat bentuk, sifat gram, ada tidaknya :flagel, spora,
kapsul dan sebagainya di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
Denga pewarnaan gram bakteri akan menyerap warna tertentu yaitu Kristal iolt. Dengan penguatan
lugol, bakteri gram positif akan tetap mengikat warna ungu meskipun ada penambahan alcohol dan
fuchsin!safranin.sedangkan bakteri-bakteri gram negatif akan melepaskan warna ungu dengan adanya
penambahan alcohol $%& dan akan mengikatsafranin!fuchsin sehingga sel bakteri berwarna merah
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Gram
PERSYARATAN KHUSUS Mampu bekerja secara aseptik

ALAT DAN BAHAN 1. Ose


2. Pembekar spiritus
3. Kaca objek
4. Korek api
5. Pewarna Gram :
Kristal violet
Lugol
Alkohol asam (HCl-alkohol)
Safranin
6. Oil/minyak imersi.
7. Sampel/suspense bakteri.

CARA KERJA 1. Kaca objek dibersihkan dengan alkohol 70%


2. Jarum ose dipijarkan kemudian ditunggu hingga dingin, lalu bakteri diambil dari media lalu
diratakkan di atas preparat glass
3. Ose dipijarkan, lalu simpan.
4. Biarkan kaca objek hingga kering, fiksasi dengan cara melewatkan kaca objek di atas api sebanyak
3 kali.
5. Larutan zat warna krista violet diteteskan sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit
6. Preparat dicuci dengan air mengalir, buang sisa zat warna.
7. Larutan Lugol diteteskan dan dibiarkan selama 1 menit lalu dicuci dengan air mengalir.
8. Larutan alkohol asam diberikan selama 30 detik, lalu dicuci dengan air mengalir.
9. Larutan safranin diberikan selama 20 detik.
10. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan.
11. Minyak imersi diberikan diatas kaca objek bakteri.
12. Kaca objek diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x100x.
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu melakukan pewarnaan gram
2. Mampu melakukan pelaporan hasil dengan benar
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.
PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI 2


(UJI BIOKIMIA : UJI KATALASE)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP 28 November
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/022 2018

DESKRIPSI SOP Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri
memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2 menjadi H2O dan O2 di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H 2O2 yang dibentuk dengan
pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba.
Beberapa bakteri yang termasuk katalase negatif adalah Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus,
dan Clostridium.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Direct preparat


PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu bekerja secara aseptic
2. Mampu melakukan pengujian Katalase

ALAT DAN BAHAN 1. Suspensi bakteri atau koloni bakteri yang akan diperiksa
2. Larutan H2O2 3 %
3. Larutan NaCl fisiologis sebagai kontrol
4. Pembakar Bunsen
5. Objek glass
6. Ose

CARA KERJA 1. Ambil suspensi bakteri atau koloni bakteri dengan menggunakan ose, ulaskan pada objek glass,
beri tanda “sampel” . Lakukan 1 kali lagi di sebelahnya, lalu beri tanda “control”.
2. Teteskan 1 tetes larutan H2O2 3 % pada sampel dan 1 tetes larutan NaCl fisiologis pada control.
3. Campur, goyangkan, lalu amati.
4. Hasil positif ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung kecil pada sampel yang diberi
larutan H2O2 3 %
5. Pada Control tidak terjadi gelembung, sebagai tanda Control negatif.
Gambar Uji Katalase cara slide dan tabung

VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu melakukan pengujian katalase


2. Mampu melakukan pelaporan hasil dengan benar

KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.


PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI 3


(MELAKUKAN INOKULASI)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/023 28 November


ASNAKES INDONESIA 2018

DESKRIPSI SOP Inokulasi bakteri adalah proses pemindahanbakteri dari medium yang lama ke medium yang baru.
Proses inokulasi bakteri dilakukan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis di TUK LSP
ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik. Dengan demikian akan didapatkan biakan
mikroorganisme murni yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun untuk kepentingan
lainnya seperti kepentingan industri, pertanian, dan kesehatan.
Inokulasi yang baik ditentukan oleh tingkat sterilitas ruangan, alat, dan tenaga pelaksana baik
kebersihan maupun teknik inokulasinya
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Teknik gores T


PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu bekerja secara aseptic
2. Mampu melakukan pengujian Katalase

ALAT DAN BAHAN 1. Bunsen


2. Incubator
3. Ose 
4. Alkohol 70 %
5. Sampel suspensi bakteri
6. Media yang diperlukan, sesuai sampel yang didapat

CARA KERJA 1. Persiapkan meja kerja dan semua alat dan bahan.
2. Lakukan inokulasi dengan cara teknis gores sinambung T, seperti gambar di bawah.
3. Semua pekerjaan dilakukan secara aseptik
4. Inkubasikan media yang sudah diinokulasi pada incubator dengan suhu 370C selama 24-48 jam.
5. Amati pertumbuhan koloni setelah 24-48 jam.
Gambar teknik gores T
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu bekerja secara aseptik
2. Mampu melakukan inokulasi dan inkubasi dengan benar

KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.


PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI 4


(UJI SENSITIVITAS)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/024
ASNAKES INDONESIA 28 November
2018
DESKRIPSI SOP SOP melakukan pengujian uji sensitivitas adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan teknik
inokulasi dan pembacaan zona hambat pada uji sensitivitas di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
Antibiotik merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh
fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri
dan organisme lain (Chaidir, 1994). Tiap-tiap antibiotik memiliki efektivitas yang berbeda-beda
terhadap mikroorganisme (bakteri). Beberapa antibiotik dapat bekerja dengan baik pada bakteri gram
negatif dan beberapa antibiotik lainnya ada yang lebih efektif pada bakteri gram positif.
Cara mengetahui efektivitas suatu antibiotik dengan mengetahui tingkat resistensi bakteri terhadap
antibiotik dapat dilakukan dengan uji resistensi, dengan metoda Kirby-Bauer.
Prinsip dasarnya adalah denganmeletakkan disk yang telah mengandung antibiotik dengan
konsentrasi dan kadar tertentu padamedia agar yang telah ditanam bakteri uji. Zona hambat/ bening
yang dihasilkan disekitar disk inilahyang digunakan sebagai dasar penentuan tingkat resistensi.tingkat
resisntensi bakteri dibedakanmenjadi 3 yakni: sensitif, intermediet, dan resisten.

TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi
METODE Kirby Bauer cakram/disk
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu bekerja secara aseptik
2. Mampu melakukan penanaman disk antibiotik
ALAT DAN BAHAN 1. Bunsen
2. Incubator
3. Ose
4. Alkohol 70 %
5. Sampel suspensi bakteri
6. Media Mueller Hinton Agar
7. Cakram/disk antibiotik
CARA KERJA 1. Persiapkan meja kerja dan semua alat dan bahan.
2. Buat suspensi bakteri dari koloni bakteri pada media pengaya
3. Celupkan swab steril pada suspensi tersebut.
4. Tanam pada media Mueller Hinton Agar menggunakan lidi swab steril secara merata, lakukan 3 kali
dengan arah yang berbeda, dengan cara memutar media.
5. Diamkan 5 menit, lalu tanamkan disk antibiotik pada media tersebut.
6. Inkubasi pada suhu 37ᵒC selama 24 jam.
7. Ukur zona hambat yang terbentuk, bandingkan dengan tabel antibiotik, sesuai dengan antibiotik
yang digunakan untuk menentukan bakteri tersebut Resisten (R), Intermediate (I) atau Sensitif (S)
terhadap antibiotic.
8. Semua pekerjaan dilakukan secara aseptik
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu melakukan uji resistensi
2. Mampu melakukan pengukuran zona hambat bakteri terhadap antibiotik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.
PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI 5


(HITUNG KOLONI/ANGKA LEMPENG TOTAL)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP 28 November
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/025 2018

DESKRIPSI SOP Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel
mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak
dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop.
Metode ini merupakan metode yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme.
Dengan metode ini, kita dapat menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang
tumbuh dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi jenis koloni mikroba
tersebut. 
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Pengenceran
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu bekerja secara aseptic
2. Mampu melakukan pengujian Katalase

ALAT DAN BAHAN 1. Medium 


2. Bunsen
3. Incubator 
4. Biakan
5.  Jarum ose Alkohol 
CARA KERJA

VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu melakukan pengujian


2. Mampu melakukan

KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.


PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MELAKUKAN PEMELIHARAAN ALAT PENGUJIAN MIKROBIOLOGI

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

0
LSP LSPAI/SOP/3/026 28 November 2018
ASNAKES INDONESIA
DESKRIPSI SOP SOP pemeliharaan alat-alat pengujian mikrobiologi adalah tatacara atau prosedur melakukan
pemeliharaan peralatan yang digunakan untuk pengujian mikrobiologi di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Nomor Unit : MSL975001A


KOMPETENSI Judul Unit : Melakukan Pengujian Mikrobiologi

METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu melakukan pemeliharaan alat
2. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan tentang pemeliharaan alat.

ALAT DAN BAHAN  1. Insert kit/manual prosedur alat

CARA KERJA A. Pemeliharaan autoklaf


1. Tanggung jawab untuk pengoperasian dan pemeliharaan rutin harus diserahkan kepada operator
yang terlatih dan program pencegahan yang meliputi pemeriksaan reguler pada ruang autoklaf,
lapisan pintu dan semua gauges serta kontrol oleh personil yang berkompeten.
2. Uap air harus dijenuhkan dan terbebas dari bahan-bahan penghambat atau korosif atau bahan kimia
lain, yang bisa mencemari materi yang telah disterilkan.
3. Semua bahan yang akan diautoklaf harus berada di dalam kontainer yang memudahkan
perpindahan udara dan penetrasi panas yang baik: ruang dalam autoklaf jangan terlalu padat
sehingga uap air tidak bisa menjangkau bahan atau alat yang disterilisasi dengan merata.
4. Untuk autoklaf tanpa alat keselamatan interlocking yang mencegah pintu dibuka ketika ruang
autoklaf diberi tekanan, saluran uap utama harus tertutup dan temperatur dibiarkan untuk turun
dibawah 80°C sebelum pintu dibuka.
5. Operator perlu memakai sarung tangan dan perlindungan wajah perlindungan wajah pelindung
muka (visor) yang sesuai untuk perlindungan ketika membuka autoklaf, bahkan ketika temperatur
telah turun dibawah 80°C.
6. Pada setiap monitoring rutin untuk menjaga kinerja autoklaf, indikator biologi atau thermocouples
seharusnya ditempatkan di pusat dari setiap beban. Monitoring reguler dengan thermocouples dan
alat perekam dalam “kasus terburuk” sangat diperlukan untuk menentukan siklus operasional yang
sesuai.
7. Saringan saluran ruang autoklaf (jika tersedia) harus dikeluarkan dan dibersihkan setiap hari.
8. Perawatan yang baik harus dikerjakan untuk memastikan bahwa klep untuk udara keluar dari
autoklaf panci bertekanan tidak terhalangi oleh kertas, dan benda lainnya yang dimasukkan.
Pemeliharaan dan Pencegahan
Bersihkan alat, serta mengganti air (akuades) dalam autoklaf sekali dalam sebulan.

B. Laminar Air Flow

Untuk pembuatan media siap pakai, baik dalam wadah petridish maupun tabung reaksi, pasca media
disterilisasi sebaiknya menggunakan laminar air flow dalam penuangannya. Alat ini dilengkapi dengan
lampu UV dan pompa-filter udara, sehingga dapat mengurangi adanya resiko kontaminasi pada
pembuatan media siap pakai.
Penggunaan laminar air flow sebaiknya dibersihkan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada seluruh
permukaan bagian dalam sebelum dan sesudah penggunaan, serta menyalakan lampu UV ketika tidak
digunakan.

C. Alat-alat gelas bekas pakai, infeksius:


1. Rebus dengan air sampai mendidih, atau dimasukkan ke dalam autoklaf dengan waktu 15 menit,
121°C, 1,5 atm
2. Setelah dingin, cuci dengan air, kemudian rendam dengan air yang diberi sabun cair semalam
3. Setelah dicuci,direndam dalam larutan HCl 1-2% semalam untuk melunturkan sisa alkali pada
permukaan gelas
4. Cuci hingga bersih dengan air, kemudian dibilas dengan aquadest/ air bebas ion
5. Keringkan, disumbat/ dibungkus, kemudian siap untuk disterlisasi kering (oven)

D. Pemecahan Masalah (Trouble Shooting) pada Kerusakan Alat

Troubleshooting adalah proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya penampilan alat yang
tidak memuaskan, dan memilih cara penanganan yang benar untuk mengatasinya. Makin canggih suatu
alat, akan makin kompleks permasalahan yang mungkin terjadi.
Didalam ruang media terdapat beberapa alat elektronik yang perlu diperhatikan dalam penggunaan,
pemeliharaannya. Oleh karenanya buku petunjuk atau manual penggunaan alat perlu disimpan baik
sebagai panduan. In house training oleh suplier alat harus dilakukan sebelum alat digunakan, hal ini
dimaksudkan sebagai uji kinaerja alat sebelum serah terima alat. Serta manual penggunaan alat perlu
ditempel didekat setiap alat sehingga alat dipakai sesuai dengan prosedur.

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila terjadi permasalahan pada peralatan:


1. Tetaplah tenang dan berpikirlah dengan jernih.
2. Pastikan masalahnya. Jangan membuat asumsi tentang kemungkinan permasalahan.
3. Jika penanganan sederhana gagal, minta bantuan supervisor/ atasan atau hubungi agen untuk
menanyakan masalah tersebut.
4. Tempelkan label bahwa alat rusak.
5. Catatlah semua tindakan/ upaya perbaikan pada catatan khusus seperti contoh formulir di bawah ini.

FORMULIR PENCATATAN KONDISI PERALATAN


Alat :
Ruang :
Bulan :
Suhu :
Tgl Suhu yang Petugas Kondisi Jenis Tindakan Tanggal
diukur kerusakan perbaikan servis,
oleh

Penanggung jawab

(………………………)

FORMULIR PENCATATAN KONDISI PERALATAN

Alat :
Ruang :
Bulan :
Suhu :
Tgl Suhu yg diukur Petugas Kondisi
J
enis

kerusakan

Tindakan
perbaikan
Tgl servis,

Oleh
Penanggungjawab

(.............................)

VARIABEL PENILAIAN 3. Mampu melakukan pemeliharaan alat


4. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan tentang pemeliharaan alat.

KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. Insert kit/manual prosedur pada alat.


PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran

MENGOPERASIKAN MIKROPIPET
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/027 27 Desember 2018 0

LSP
ASNAKES INDONESIA

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional mikropipet di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual Mikropipet

PERSYARATAN KHUSUS (Tidak ada)

ALAT DAN BAHAN 1. Mikropipet/ clinipette


2. Larutan
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Tissue
CARA KERJA 1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya
mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan
masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka
semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong
keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar
VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan mikropipet
2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN (Tidak ada)
PENDUKUNG
MENGOPERASIKAN FOTOMETER
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/028- 27 Desember 0


ASNAKES INDONESIA 2018

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional fotomerer di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Fotometrik

PERSYARATAN KHUSUS (Tidak ada)

ALAT DAN BAHAN 1. Larutan berwarna


2. Tabung reaksi
3. Rak tabung reaksi
4. Pipet
5. Rak tabung reaksi
6. Fotometer
7. Tissue
CARA KERJA 1. Tekan tombol “ON” yang berada di belakang alat
2. Perhatikan perintah kerja di monitor alat
3. Lakukan aspirasi aqua sesuai permintaan alat
4. Isap larutan aqua pada tabung ke-1, untuk membaca blanko
5. Isap larutan sampel pada tabung ke-2, untuk mengukur konsentrasi sampel
6. Baca hasil pembacaan pada monitor alat
VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan fotometer
2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN (Tidak ada)
PENDUKUNG
MENGOPERASIKAN INKUBATOR
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

27 Desember 0
2018
LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/029-

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional Inkubator TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.

TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual (Inkubasi)

PERSYARATAN KHUSUS (Tidak ada)

ALAT DAN BAHAN 1. Inkubator


2. Sampel

CARA KERJA 1. Pastikan alat inkubator telah tersambung ke saluran listrik


2. Nyalakan inkubator dengan menekan tombol power
3. Atur suhu inkubasi yang dibutuhkan
4. Aktur waktu inkubasi yang dibutuhkan
5. Tekan tombol ‘inkubasi’ untuk memulai proses inkubasi
6. Setelah selesai inkubasi selesai, keluarkan sampel dari alat inkubator
7. Pastikan inkubator dalam keadaan bersih tanpa tumpahan
8. Tekan tombol power untuk mematikan inkubator

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan inubator


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN (Tidak ada)
PENDUKUNG
MENGOPERASIKAN AUTOKLAF
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/030 27 Desember 0


ASNAKES INDONESIA 2018

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional autoklaf di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.

TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual (autoklav)

PERSYARATAN KHUSUS (Tidak ada)

ALAT DAN BAHAN 1. Sampel


2. Autoklav
3. Kompor / sumber panas

CARA KERJA 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar
dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan autoklav


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN (Tidak ada)
PENDUKUNG
MENGOPERASIKAN STERILISATOR KERING
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/031 27 Desember 2018 0


LSP
ASNAKES INDONESIA

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional sterilisator kering di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Sterilisator kering


2. Alat yang akan disterilkan
3. Kertas merang

CARA KERJA 1. Pastikan alat yang akan disterilkan bersih dan terbungkus kertas merang
2. Pastikan sterilisator tehubung dengan sumber listrik
3. Masukan alat yang akan di sterilkan
4. Hidupkan Sterilisator dengan menekan tombol power
5. Atur suhu sterilisator
6. Tekan tombol on untuk memulai proses sterilisasi
7. Setelah selasai, keluarkan alat yang telah disterilisasi
8. Matikan sterilisator dengan menekan tombol power

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan Sterilisator kerimg


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN Tidak ada
PENDUKUNG
MENGGUNAKAN MIKROSKOP
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/032 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menggunakan mikroskop di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Mikroskopis

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop


2. Preparat yang akan diamati

CARA KERJA 1. Letakkan mikroskop di atas meja kerja yang permukaannya rata
2. Lap dengan tissue bersih dan kering, bagian-bagian mikroskop selain lensa agar tidak berdebu
3. Pastikan saklar mikroskop sudah terpasang ke arus listrik
4. Tekan tombol “ON”
5. Mencari lapang pandang
6. Putar tombol lampu, untuk memperoleh nyala lampu yang paling terang
7. Letakkan objeck glass yang sudah berisi sediaan di atas meja sediaan
8. Jepit dengan holder preparat
9. Posisikan lensa obyektif pada perbesaran 10X
10. Letakkan meja di posisi paling bawah, diafragma di posisi bawah
11. Posisikan mata kita pada lensa okuler
12. Putar sekrup meja ke arah dalam perlahan-lahan, sehinggga meja sediaan naik
13. amati, sampai ditemukannya lapang pandang pengamatan
14. Lepaskan objeck glass dari holdernya, jika
15. Putar tombol lampu, sampai lampu menyala paling redup
16. Tekan tombol “OFF”
17. Bersihkan lensa obyektif dengan tissue khusus, perlahan-lahan dan hati-hati
18. Bersihkan bagian lainnya dengan tissue secara hati-hati sampai bersih
19. Putuskan arus listrik
20. Masukkan kembali mikroskop ke dalam lemari penyimpanan

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan mikroskop


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN Manual prosedur penggunaan mikroskop
PENDUKUNG
MENERAPKAN K3 DI LABORATORIUM MEDIK

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA
LSPAI/SOP/3/033 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menerapkan K3 di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Aplikasi K3

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Handscoon


2. Masker
3. Goggle
4. Jas Laboratoirum
5. Sepatu
CARA KERJA 1. Memakai sarung tangan pemeriksaan yang baru saat melakukan penanganan, pengelolaan dan
pengujian spesimen;
2. Memakai pakaian/alat pelindung diri saat melakukan penanganan, pengelolaan dan pengujian
specimen;
3. Tidak makan, minum atau merokok di laboratorium;
4. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang digunakan untuk
menyimpan spesimen, bahan-bahan kimia , dll;
5. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut, gunakan peralatan mekanik
( seperti pengisap karet );
6. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar;
7. Selalu menutup ujung tabung pengumpul darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan dari muka
seseorang swaktu membuka;
8. Lakukan dekontaminasi pada permukaan tempat bekerja setiap hari atau dekontaminasi segera
setelah terjadinya tumpahan dengan menggunakan klorin 0.5%;
9. Memakai pelindung muka atau masker dan kaca mata apabila terdapat kemungkinan terkena
cipratan atau percikan darah, cairan tubuh atau cairan yang mengandung baha-bahan berbahaya
dan infeksius;
10. Pakaian sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari bahan
gelas;
11. Gunakan tempat anti tembus dan anti bocor untuk menempatkan bahan-bahan yang tajam;
12. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastic atau wadah dengan penutup yang
ketat.
VARIABEL PENILAIAN 1. Sikap kerja
2. Alur kerja sesuai prosedur
3. Implementasi K3 di laboratorium medik

KERTERKAITAN/ DOKUMEN Peraturan keselamatan kerja di laboratorium


PENDUKUNG Good Laboratoy Practice
MENANGANI LIMBAH DI LABORATORIUM MEDIK
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA 0
LSPAI/SOP/3/ 0 27 Desember
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional memangani limbah di laboratorium medik di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Netralisasi, Sedimentasi, Koagulasi, Flokulasi, Desinfeksi, Pengenceran

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Safety box


2. Plastik kuning
3. Botol penampung limbah
4. Alkohol/ Lysol/ Chlorin

CARA KERJA 1. Pisahkan limbah berdasarkan jenisnya


2. Limbah rumah tangga seperi tissue, kertas, plastik dapat langsung di buang ke TPA
3. Limbah infeksius dan benda tajam di masukan kedala saftybox/ biohazard box untuk di insenerasi
4. Limbah biologi dilakukan sterilisasi baik dengan metode kimia maupun fisika
5. Limbah asam kuat atau basa kuat dilakukan netralisasi dengan basa lemah dan asam lemah
6. Limbah reagen/ sampel berbahaya di tampung untuk kemudian di teruskan ke pengelola khusus

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan menangani limbah di laboratorium medik


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN Peraturan keselamatan kerja di laboratorium
PENDUKUNG Good Laboratoy Practice
MENANGANI TUMPAHAN BAHAN INFEKSIUS
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP 0
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/035- 27 Desember
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menangani tumpahan bahan infeksius di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual

PERSYARATAN KHUSUS 1. Menguasai teknik mencuci tangan


2. Menguasai teknik spill kit

ALAT DAN BAHAN 1. Celemek


2. Kacamata
3. Masker
4. Sarung Tangan
5. Tissue/ kertas koran/ kertas merang/ kain bekas
6. Penjepit
7. Plastik Medis
8. Chlorine/ bayclin
9. Sprayer
10. Gelas Ukur
11. Lap Bersih
12. Papan peringatan lantai basah
CARA KERJA 1. Petugas menyiapkan Spill kit dan memasang tanda peringatan
2. Petugas memasang APD (masker, kacamata, celemek/apron)
3. Peugas menyiapkan pelastik medis
4. Tumpahan cairan infeksius diserap menggunakan kertas merang/ tissue hingga bersih dengan
memakai penjepit. Jika tumpahan sudah kering maka disemprot dulu menggunakan cairan perhidrol
(H2O2) kemudian diserap menggunakan kertas merang
5. Kertas merang/ tissue dimasukkan kedalam plastik kuning yang telah disiapkan
6. Bekas tumpahan cairan infeksius disemprotkan dengan menggunakan larutan Chlorine 0,5% dan
diamkan sampai 10 menit
7. 10 menit kemudian angkat larutan chlorine dengan menggunakan lap basah
8. Masukan lap basah kedalam larutan desinfektan (chlorine 0,5%)
9. Ikat plastik berisi kertas merang/ tissue yang telah terkontaminasi, masukkn kedalam tempat
sampah infeksius
10. Lepas APD (kacamata apron dan apron) bersihkan dan masukkan kembali dalam spill kit
11. Kembalikan spill kit ketempat penyimpannya
12. Melakukan cuci tangan dengan benar
13. Cara membuat Clorin 0,5% : 5 ml larutan chlorin dilarutkan dengan air sampai 1 liter. Larutan dapat
dipakai 24 jam. Lebih dari itu harus membuat larutan baru.
VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan Menangani tumpahan bahan infeksius
2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SPO cuci tangan
PENDUKUNG 2. SPO melakukan teknik spill kit
MENANGANI TUMPAHAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/036 27 Desember 0


ASNAKES INDONESIA 2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menangani tumpahan bahan kimia berbahaya di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual

PERSYARATAN KHUSUS 1. Menguasai teknik mencuci tangan


2. Menguasai teknik Spill Kit

ALAT DAN BAHAN 1. Celemek


2. Kaca mata
3. Masker
4. Sarung tangan
5. Sapu & Pengki
6. Vacum cleaner
7. Tissue/ Kain bekas
8. Plastik limbah

CARA KERJA 1. Kenali tumpahan bahan kimia untuk menetahui tindakan penanganan
2. Petugas menyiapkan spill kit
3. Gunakan APD (sarung tangan, celemek/ apron, pelindung muka dan mata, pelindung pernafasan
jika diperlukan)
4. Cegah tumpahan meluas, hentikan sumber tumpahan jika memungkinkan dan aman dilakukan
5. Beri tanda peringatan agar bahan kimia tidak terkena orang lain
6. Apabila tumpahan berupa padatan, dapat langsung di sapu atau diisap menggunakan vakum
khusus
7. Apabila tumpahan berupa cairan, zat diisap menggunakan bahan penyerap yang inert
8. Zat tumpahan dan bahan penyerap dibuang ke tempat penampungan limbah B3
9. Lantai / meja bekas tumpahan dibersihkan dengan lap basah
10. Lepas APD
11. Melakukan cuci tangan dengan benar

VARIABEL PENILAIAN 5. Kemampuan menangani tumpahan bahan kimia berbahaya


6. Sikap kerja
7. Alur kerja sesuai prosedur
8. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SPO cuci tangan
PENDUKUNG 2. SPO teknik spill kit
MELAKUKAN TEKNIK ASEPTIK
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/037 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan melakukan teknik aseptik di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual

PERSYARATAN KHUSUS Menguasai teknik mencuci tangan

ALAT DAN BAHAN 1. Jas Lab


2. Masker
3. Penutup Kepala
4. Sarung tangan
5. Sabun cuci tangan
6. desinfektan

CARA KERJA 1. Memakai Jas Laboratorium


2. Memakai Masker dan penutup kepala
3. Mencuci tangan dengan benar
4. Menggunakan sarung tangan (handscoon)
5. Membersihkan meja kerja dengan larutan desinfektan
6. Apabila melakukan pemeriksaan mikroba, bekerja diantara nyala api
7. Melakukan sterilisasi alat
8. Melepaskan APD setelah selesai bekerja
9. Mencuci tangan setelah selesai bekerja

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan melakukan teknik aseptis


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN SPO cuci tangan
PENDUKUNG
MELAKUKAN CUCI TANGAN
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSPAI/SOP/3/038 27 Desember 2018 0


LSP
ASNAKES INDONESIA

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional mencuci tangan di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Wastafel cuci tangan


2. Keran air mengalir
3. Tisuue / handuk bersih
4. Sabun cuci tangan / sabun desinfektan

CARA KERJA 1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air mengalir kemudian ambil
sabun
2. Usap dan gosokan kedua telapak tangan secara lembut, kemudian gosok juga kedua punggung
tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosokkan perlahan
7. Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tissue, kemudian matikan keran dengan tissue dan tangan bersih terjaga

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan melakukan cuci tangan


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN Tidak ada
PENDUKUNG
MENGOPERASIKAN APAR
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/039 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional penggunaan alat pemadam api ringan di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE PASS (Pull, Aim, Squeze, Sweep)

PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada

ALAT DAN BAHAN 1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

CARA KERJA 1. Tetap tenang saat terjadi kebakaran


2. Ambi APAR dan perhatikan tanggal kedaluarsanya
3. Perhatikan arah angin, posisikan diri searah dengan arah angin
4. Tarik safety pin pada APAR
5. Arahkan ujung selang ke sumber api
6. Tekan tuas APAR untuk mengeluarkan media dari dalam tabung APAR
7. Aarah ujung selang kekiri dan kekanan saat media keluar untuk memadamkan api

VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan mengoperasikan APAR


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN Tidak ada
PENDUKUNG
MELAKUKAN TEKNIK SPILKIT
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP/3/040 27 Desember 0


ASNAKES INDONESIA 2018

DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional melakukan teknik spilkit di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

METODE Manual Spill kit

PERSYARATAN KHUSUS Menguasai teknik mencuci tangan

ALAT DAN BAHAN 1. Kontainer perlengkapan pembersih alat untuk menyimpan perlengkapan dan bahan-bahan
pembersih untuk keperluan tumpahan cairan tubuh
2. Biohazard weet floor
3. Kain / lap sekali pakai
4. Sarung tangan disposible
5. Duspan / serok dan tempatnya
6. Apron
7. Sikat
8. Cairan sabun netral dan klorin 0,5%
CARA KERJA 1. Petugas sebelum tindakan melakukan kebersihan tangan
2. Memasang biohazar weet floor
3. Ambil dan bawa spill kit ke area tumpahan
4. Petugas membuka spill kit dan keluarkan kantong kuning / plastik sampah kuning (infeksius)
5. Petugas memakai masker, gaun/ apron, sarung tangan
6. Petugas menutp dan membersihkan seluruh area tumpahan tersebut dengan tissue / kertas yang
menyerap cairan
7. Petugas mengangkat bekas tumpahan tersebut dengan serok dan membuang ke kantong plastik
kuning
8. Petugas membersihkan dengan cairan sabun netral untuk membersihkan sisa kotoran dan
mendesinfeksi dengan chlorin 0,5%
9. Petugas membersihkan dengan pel dan larutan desinfeksi
10. Petugas melepas semua APD
11. Petugas membuang APD sekali pakai ke plastik kuning dan mengikatny kencang
12. Setelah tindakan, petugas melakukan kebersihan tangan dan merapikan spill kit
VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan Melakukan teknik spill kit
2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN SPO cuci tangan
PENDUKUNG

Anda mungkin juga menyukai