Lakukan input data pasien (2) pada panel menu yang muncul di monitor, sebagai berikut :
4. Input data registrasi dinyatakan selesai, jika muncul informasi “Data Berhasil Di tambahkan” pada menu
manajemen pasien
Waktu Kerja 5 Menit
Sarana dan Prasarana 1. Komputer = 1 buah
2. Aplikasi Registrasi = 1 set
3. Form Permintaan Pemeriksaan = 1 lembar/peserta uji
4. Meja Kerja = 1 buah
5. Kursi Peserta = 1 buah
6. Kursi pasien = 1 buah
7. Meja & kursi asesor = 1 set
8. Stopwatch/jam = 1 buah
Variabel penilaian Pemenuhan seluruh KUK
keberhasilan
Kerterkaitan/ dokumen 1. FR.AI.01 Checklist Observasi
pendukung 2. SOP Registrasi
3. Manual Prosedur Penggunaan Komputer
INPUT DATA DAN CETAK HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
5 Oktober 2019
LSPAI/3/002/2019 0
dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pembuatan hasil pemeriksaan laboratorium adalah proses memasukan data jenis dan hasil pemeriksaan sesuai
formulir permintaan, serta mencetak formulir hasil pemeriksaan laboratorium di TUK LSP ASNAKES Indonesia pada
Skema Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
registrasi yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik berbasis Teknologi Informasi (IT).
Terdapat 4 (Empat) langkah utama yang harus dilakukan pada proses registrasi pasien, yaitu :
1. Input data jenis pemeriksaan laboratorium
2. Input hasil pemeriksaan laboratorium
3. Mencetak hasil pemeriksaan laboratorium
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES Indonesia
Judul & Nomor Unit MSL912001A : Bekerja dalam suatu laboratorium/lingkungan kerja (pengenalan)
Kompetensi MSL913001A : Berkomunikasi dengan orang lain
MSL913001A : Berkomunikasi dengan orang lain
Penanggungjawab Asesor Kompetensi
2. Muncul menu “Manajemen Pasien”, klik kotak paling kiri sesuai data nama pasien yang akan diinput hasil
pemeriksaannya (perhatikan formulir pemeriksaan awal), kemudian klik “proses”(panel warna hijau sebelah
kanan nama pasien.
Pastikan Nama pasien/nama peserta yang diinput tertera pada list manajemen pasien
3. Muncul tampilan :
Data Rekam Medis Pasien sesuai pada formulir permintaan
Input data jenis dan hasil pemriksaan pada menu “Form Imput Pemeriksaan” dibawah data rekam medis
pasien
lakukan input data dan hasil untuk masing-masing jenis pemeriksaan ini secara berurutan sesuai pada formulir
permintaan
Klik “Tambahkan” untuk beralih ke input jenis dan hasil pemeriksaan laboratorium berikutnya
Hasil input data pemeriksaan akan muncul Detail hasil Pemeriksaan
4. Kliki “Bayar”( panel merah kiri atas) untuk dapat mencetak hasil
6. Muncul tampilan formulir hasil yang siap dicetak, klik gambar printer di sudut kanan atas
7. Tanda tangan dibagian pemeriksa
8. Serahkan hasil pada asesor
LSPAI/SOP/3/004 28 November 0
LSP 2018
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Menyiapkan bahan dan alat untuk pengambilan darah adalah seluruh persiapan alat dan bahan habis
pakai yang diperlukan untuk melakukan pengambilan darah vena dan atau darah kapiler di meja kerja
pengambilan darah sebelum melakukan pengambilan sampel darah yang diperlukan di TUK LSP
ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Manual
Deskripsi SOP Melakukan pengambilan darah vena adalah seluruh proses pengambilan sampel darah melalui tusukan
pada pembuluh darah vena di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik...
Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
10. Ketika darah mengalir pada jarum masukan tabung denga menekannya menggunakan ibu
jari sementara jari telunjuk dan jari tengah menahan holder agar posisi jarum tidak berubah
11. Ketika darah telah mengalir ke tabung, lepaskan tourniquet
12. Dengan hati-hati keluarkan tabung ketika darah berhenti mengalir kedalamnya. Segera
homogenkan tabung jika berisi antikoagulan secara perlahan. Masukan tabung berikutnya
bila diperlukan multi sampel
13. Tutupi situs tusukan dengan kasa bersih. Tarik jarum keluar dan tekan perlahan agar darah
tidak mengalir
14. Buang jarum yang telah di tutup pada container benda tajam
3. Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat
dibantu dengan palpasi
4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya peradangan,
dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.
6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proximal lengan) 6 – 7 cm dari lipatan tangan.
7. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak
8. Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o – 60o sampai ujung
jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya tekanan dan masuknya darah
keujung semprit.
10. Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu jarum
ditarik.
11. Pasien diinstruksikan untuk menekan kapas selama 1 – 2 menit dan setelah itu bekas luka
tusukan diberi plester hansaplast.
12. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya, darah dimasukkan kedalam botol atau tabung
penampung melalui dinding secara perlahan. Bila menggunakan anticoagulant, segera
perlahan-lahan dicampur
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Melakukan pengambilan darah kapiler adalah seluruh proses pengambilan sampel darah melalui
tusukan pada pembuluh kapiler.
Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Manual
LSPAI/SOP/3/007 28 November 0
LSP 2018
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Melakukan penanganan sampel darah untuk pemeriksaan hematologi adalah tatacara mengolah dan
menangani sampel darah agar memenuhi kualitas sampel yang representative untuk pemeriksaan dan
memenuhi pencapaian mutu bidang hematologi di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik..
Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL952002A : Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Manual
Metode Manual
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SPO melakukan pengujian kualitas dan persiapan larutan giemsa adalah tatacara menyiapkan larutan
giemsa stock menjadi larutan giemsa siap pakai untuk proses pewarnaan sediaan apus darah pada
pemeriksaan hematologi di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL933001A : Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Manual
28 November 2018
LSPAI/SOP/3/010 0
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Kadar Hemoglobine Darah merupakan pedoman teknis
dalam melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
Judul & Nomor Unit Kompetensi MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
MSL933002A : Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
MSL973002A : Menyiapkan larutan kerja
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Siamethemoglobine (Fotometrik)
Metode Mikrokapiler
28 November 2018
LSP LSPAI/SOP/3/012 0
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan jumlah sel leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel
leukosit dalam sampel darah menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
28 November 2018 0
LSPAI/SOP/3/013
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan hitung jenis leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung
jenis leukosit menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL913002A : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapan
Kompetensi MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
MSAENV272B : Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Langkah 1 :
Pilih kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai “kaca peng-apus“ kemudian sudut
kaca objek yang dipatahkan, menurut garis diagonal untuk dapat menghasilkan sedian apus darah
yang tidak mencapai tepi kaca objek
Langkah 2 :
Satu tetes kecil darah diletakkan pada
± 2 –3 mm dari ujung kaca objek
Langkah 3 :
Kaca penghapus diletakkan dengan
sudut 30 – 45 derajat terhadap kaca
objek didepan tetes darah
Langkah4 :
Kaca pengapus ditarik kebelakang
sehingga tetes darah , ditunggu
sampai darah menyebar pada sudut
tersebut
Langkah 5 :
Dengan gerak yang mantap , kaca
penghapus didorong sehingga
terbentuk apusan darah sepanjang 3
– 4 cm pada kaca objek. Darah
harus habis sebelum kaca
penghapus mencapai ujung lain dari
kaca objek
Langkah 6 :
Setelah didapatkan film darah yang
tipis, kemudian dikeringkan atau
dianginkan pada suhu kamar
Apusan darah tidak bolah terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah
sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser. Makin besar sudut atau makin cepat
menggeser, maka makin tipis apusan darah yang dihasilkan
Apusan darah dibiarkan mengering di udara. Identitas pasien ditulis pada bagian tebal apusan
dengan pensil kaca
Metode Westergreen
28 November 2018 0
LSPAI/SOP/3/015
LSP
ASNAKES INDONESIA
Deskripsi SOP SOP melaporkan dan mendokumentasikan hasil pengujian hematologi adalah tatacara atau prosedur
mencatat dan mencetak hasil pengujian menggunakan perankat IT sebagai bukti laporan hasil pengujian di
TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit MSL924002A : Menggunakan software aplikasi laboratorium
Kompetensi MSL933001A : Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
MSL975002A : Melakukan pengujian hematologis
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Komputerisasi
LSP
ASNAKES INDONESIA 28 November
LSPAI/SOP/3/018 2018
DESKRIPSI SOP Mempersiapkan dan mengatur meja kerja, peralatan dan bahan habis pakai untuk melakukan pengujian
mikrobiologi harus dilakukan secara aseptic di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik. Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam memindahkan atau menstranfer kultur
bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain
ke dalam kultur
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Bahan :
1. Alkohol 70 % / Chlorin 1 %
CARA KERJA
1. Menyemprotkan alkohol 70%/ Chlorin 1 % di permukaan meja dan udara di sekitar meja secara
merata.
2. Kemudian bersihkan meja dengan menggunakan kapas/tisu dengan cara digosok satu arah saja.
3. Setelah itu, letakkan alat dan bahan yang diperlukan di atas meja yang telah bersih.
4. Cek semua peralatan sebelum digunakan
5. Semprot semua permukaan alat dengan alkohol, kemudian semprot kedua tangan hingga merata,
diamkan hingga kering, dan siap bekerja secara aseptis.
6. Beri label pada setiap bahan habis pakai dan sampel
7. Bersihkan kembali peralatan setelah selesai bekerja
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu mempersiapkan alat dan bahan habis pakai secara mendiri dan sesuai dengan standart
2. Mampu memeriksa kelayakan alat dan bahan yang akan digunakan pada proses pemeriksaan
3. Mampu mengembalikan peralatan dan bahan pada tempatnya ketika selesai melakukan
pemeriksaan
4. Mampu mempersiapkan sampel yang akan digunakan dalam pemeriksaan
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP menggunakan APD
PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Kedokteran
MELAKUKAN PEMBUATAN MEDIA UNTUK PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
LSP
ASNAKES INDONESIA 28 November
STANDAR PROSEDUR 2018
LSPAI/SOP/3/019
OPERASIONAL
DESKRIPSI SOP Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
Melarutkan media lalu mensterilkan dan menuangkannya pada tempat pertumbuhan secara aseptis.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu membaca prosedur manual pada kit insert media dalam bahasa inggris.
2. Mampu bekerja secara aseptic.
3. Mampu menggunakan Oven dan Autoklaf
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Mempersiapkan dan mengatur meja kerja, peralatan dan bahan habis pakai untuk melakukan
PENDUKUNG pengujian mikrobiologi
2. Manual prosedur pada Kit insert
MELAKUKAN PENANGANAN SAMPEL UNTUK PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS Mampu bekerja secara aseptik
METODE Gram
PERSYARATAN KHUSUS Mampu bekerja secara aseptik
LSP 28 November
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/022 2018
DESKRIPSI SOP Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri
memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H 2O2 menjadi H2O dan O2 di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H 2O2 yang dibentuk dengan
pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba.
Beberapa bakteri yang termasuk katalase negatif adalah Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus,
dan Clostridium.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
ALAT DAN BAHAN 1. Suspensi bakteri atau koloni bakteri yang akan diperiksa
2. Larutan H2O2 3 %
3. Larutan NaCl fisiologis sebagai kontrol
4. Pembakar Bunsen
5. Objek glass
6. Ose
CARA KERJA 1. Ambil suspensi bakteri atau koloni bakteri dengan menggunakan ose, ulaskan pada objek glass,
beri tanda “sampel” . Lakukan 1 kali lagi di sebelahnya, lalu beri tanda “control”.
2. Teteskan 1 tetes larutan H2O2 3 % pada sampel dan 1 tetes larutan NaCl fisiologis pada control.
3. Campur, goyangkan, lalu amati.
4. Hasil positif ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung kecil pada sampel yang diberi
larutan H2O2 3 %
5. Pada Control tidak terjadi gelembung, sebagai tanda Control negatif.
DESKRIPSI SOP Inokulasi bakteri adalah proses pemindahanbakteri dari medium yang lama ke medium yang baru.
Proses inokulasi bakteri dilakukan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis di TUK LSP
ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik. Dengan demikian akan didapatkan biakan
mikroorganisme murni yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun untuk kepentingan
lainnya seperti kepentingan industri, pertanian, dan kesehatan.
Inokulasi yang baik ditentukan oleh tingkat sterilitas ruangan, alat, dan tenaga pelaksana baik
kebersihan maupun teknik inokulasinya
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
CARA KERJA 1. Persiapkan meja kerja dan semua alat dan bahan.
2. Lakukan inokulasi dengan cara teknis gores sinambung T, seperti gambar di bawah.
3. Semua pekerjaan dilakukan secara aseptik
4. Inkubasikan media yang sudah diinokulasi pada incubator dengan suhu 370C selama 24-48 jam.
5. Amati pertumbuhan koloni setelah 24-48 jam.
LSP LSPAI/SOP/3/024
ASNAKES INDONESIA 28 November
2018
DESKRIPSI SOP SOP melakukan pengujian uji sensitivitas adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan teknik
inokulasi dan pembacaan zona hambat pada uji sensitivitas di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
Antibiotik merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh
fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri
dan organisme lain (Chaidir, 1994). Tiap-tiap antibiotik memiliki efektivitas yang berbeda-beda
terhadap mikroorganisme (bakteri). Beberapa antibiotik dapat bekerja dengan baik pada bakteri gram
negatif dan beberapa antibiotik lainnya ada yang lebih efektif pada bakteri gram positif.
Cara mengetahui efektivitas suatu antibiotik dengan mengetahui tingkat resistensi bakteri terhadap
antibiotik dapat dilakukan dengan uji resistensi, dengan metoda Kirby-Bauer.
Prinsip dasarnya adalah denganmeletakkan disk yang telah mengandung antibiotik dengan
konsentrasi dan kadar tertentu padamedia agar yang telah ditanam bakteri uji. Zona hambat/ bening
yang dihasilkan disekitar disk inilahyang digunakan sebagai dasar penentuan tingkat resistensi.tingkat
resisntensi bakteri dibedakanmenjadi 3 yakni: sensitif, intermediet, dan resisten.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
LSP 28 November
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/025 2018
DESKRIPSI SOP Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel
mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak
dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop.
Metode ini merupakan metode yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme.
Dengan metode ini, kita dapat menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang
tumbuh dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi jenis koloni mikroba
tersebut.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Pengenceran
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu bekerja secara aseptic
2. Mampu melakukan pengujian Katalase
0
LSP LSPAI/SOP/3/026 28 November 2018
ASNAKES INDONESIA
DESKRIPSI SOP SOP pemeliharaan alat-alat pengujian mikrobiologi adalah tatacara atau prosedur melakukan
pemeliharaan peralatan yang digunakan untuk pengujian mikrobiologi di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS 1. Mampu melakukan pemeliharaan alat
2. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan tentang pemeliharaan alat.
Untuk pembuatan media siap pakai, baik dalam wadah petridish maupun tabung reaksi, pasca media
disterilisasi sebaiknya menggunakan laminar air flow dalam penuangannya. Alat ini dilengkapi dengan
lampu UV dan pompa-filter udara, sehingga dapat mengurangi adanya resiko kontaminasi pada
pembuatan media siap pakai.
Penggunaan laminar air flow sebaiknya dibersihkan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada seluruh
permukaan bagian dalam sebelum dan sesudah penggunaan, serta menyalakan lampu UV ketika tidak
digunakan.
Troubleshooting adalah proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya penampilan alat yang
tidak memuaskan, dan memilih cara penanganan yang benar untuk mengatasinya. Makin canggih suatu
alat, akan makin kompleks permasalahan yang mungkin terjadi.
Didalam ruang media terdapat beberapa alat elektronik yang perlu diperhatikan dalam penggunaan,
pemeliharaannya. Oleh karenanya buku petunjuk atau manual penggunaan alat perlu disimpan baik
sebagai panduan. In house training oleh suplier alat harus dilakukan sebelum alat digunakan, hal ini
dimaksudkan sebagai uji kinaerja alat sebelum serah terima alat. Serta manual penggunaan alat perlu
ditempel didekat setiap alat sehingga alat dipakai sesuai dengan prosedur.
Penanggung jawab
(………………………)
Alat :
Ruang :
Bulan :
Suhu :
Tgl Suhu yg diukur Petugas Kondisi
J
enis
kerusakan
Tindakan
perbaikan
Tgl servis,
Oleh
Penanggungjawab
(.............................)
MENGOPERASIKAN MIKROPIPET
LSP
ASNAKES INDONESIA
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional mikropipet di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
MENGOPERASIKAN FOTOMETER
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional fotomerer di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Fotometrik
MENGOPERASIKAN INKUBATOR
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN
27 Desember 0
2018
LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/029-
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional Inkubator TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
MENGOPERASIKAN AUTOKLAF
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional autoklaf di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
CARA KERJA 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar
dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional sterilisator kering di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
CARA KERJA 1. Pastikan alat yang akan disterilkan bersih dan terbungkus kertas merang
2. Pastikan sterilisator tehubung dengan sumber listrik
3. Masukan alat yang akan di sterilkan
4. Hidupkan Sterilisator dengan menekan tombol power
5. Atur suhu sterilisator
6. Tekan tombol on untuk memulai proses sterilisasi
7. Setelah selasai, keluarkan alat yang telah disterilisasi
8. Matikan sterilisator dengan menekan tombol power
MENGGUNAKAN MIKROSKOP
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN
LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/032 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menggunakan mikroskop di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Mikroskopis
CARA KERJA 1. Letakkan mikroskop di atas meja kerja yang permukaannya rata
2. Lap dengan tissue bersih dan kering, bagian-bagian mikroskop selain lensa agar tidak berdebu
3. Pastikan saklar mikroskop sudah terpasang ke arus listrik
4. Tekan tombol “ON”
5. Mencari lapang pandang
6. Putar tombol lampu, untuk memperoleh nyala lampu yang paling terang
7. Letakkan objeck glass yang sudah berisi sediaan di atas meja sediaan
8. Jepit dengan holder preparat
9. Posisikan lensa obyektif pada perbesaran 10X
10. Letakkan meja di posisi paling bawah, diafragma di posisi bawah
11. Posisikan mata kita pada lensa okuler
12. Putar sekrup meja ke arah dalam perlahan-lahan, sehinggga meja sediaan naik
13. amati, sampai ditemukannya lapang pandang pengamatan
14. Lepaskan objeck glass dari holdernya, jika
15. Putar tombol lampu, sampai lampu menyala paling redup
16. Tekan tombol “OFF”
17. Bersihkan lensa obyektif dengan tissue khusus, perlahan-lahan dan hati-hati
18. Bersihkan bagian lainnya dengan tissue secara hati-hati sampai bersih
19. Putuskan arus listrik
20. Masukkan kembali mikroskop ke dalam lemari penyimpanan
LSP
ASNAKES INDONESIA
LSPAI/SOP/3/033 27 Desember 0
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menerapkan K3 di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Aplikasi K3
LSP
ASNAKES INDONESIA 0
LSPAI/SOP/3/ 0 27 Desember
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional memangani limbah di laboratorium medik di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
LSP 0
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/035- 27 Desember
2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional menangani tumpahan bahan infeksius di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
METODE Manual
CARA KERJA 1. Kenali tumpahan bahan kimia untuk menetahui tindakan penanganan
2. Petugas menyiapkan spill kit
3. Gunakan APD (sarung tangan, celemek/ apron, pelindung muka dan mata, pelindung pernafasan
jika diperlukan)
4. Cegah tumpahan meluas, hentikan sumber tumpahan jika memungkinkan dan aman dilakukan
5. Beri tanda peringatan agar bahan kimia tidak terkena orang lain
6. Apabila tumpahan berupa padatan, dapat langsung di sapu atau diisap menggunakan vakum
khusus
7. Apabila tumpahan berupa cairan, zat diisap menggunakan bahan penyerap yang inert
8. Zat tumpahan dan bahan penyerap dibuang ke tempat penampungan limbah B3
9. Lantai / meja bekas tumpahan dibersihkan dengan lap basah
10. Lepas APD
11. Melakukan cuci tangan dengan benar
LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/03 27 Desember 0
7 2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan melakukan teknik aseptik di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional mencuci tangan di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual
PERSYARATAN KHUSUS Tidak ada
CARA KERJA 1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air mengalir kemudian ambil
sabun
2. Usap dan gosokan kedua telapak tangan secara lembut, kemudian gosok juga kedua punggung
tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosokkan perlahan
7. Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tissue, kemudian matikan keran dengan tissue dan tangan bersih terjaga
MENGOPERASIKAN APAR
NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :
PEMBUATAN
LSP
ASNAKES INDONESIA LSPAI/SOP/3/03 27 Desember 0
9 2018
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional penggunaan alat pemadam api ringan di TUK LSP ASNAKES
INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada
standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang
telah diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
DESKRIPSI SOP Standar Prosedur Operasional melakukan teknik spilkit di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
METODE Manual Spill kit
ALAT DAN BAHAN 1. Kontainer perlengkapan pembersih alat untuk menyimpan perlengkapan dan bahan-bahan
pembersih untuk keperluan tumpahan cairan tubuh
2. Biohazard weet floor
3. Kain / lap sekali pakai
4. Sarung tangan disposible
5. Duspan / serok dan tempatnya
6. Apron
7. Sikat
8. Cairan sabun netral dan klorin 0,5%
CARA KERJA 1. Petugas sebelum tindakan melakukan kebersihan tangan
2. Memasang biohazar weet floor
3. Ambil dan bawa spill kit ke area tumpahan
4. Petugas membuka spill kit dan keluarkan kantong kuning / plastik sampah kuning (infeksius)
5. Petugas memakai masker, gaun/ apron, sarung tangan
6. Petugas menutp dan membersihkan seluruh area tumpahan tersebut dengan tissue / kertas yang
menyerap cairan
7. Petugas mengangkat bekas tumpahan tersebut dengan serok dan membuang ke kantong plastik
kuning
8. Petugas membersihkan dengan cairan sabun netral untuk membersihkan sisa kotoran dan
mendesinfeksi dengan chlorin 0,5%
9. Petugas membersihkan dengan pel dan larutan desinfeksi
10. Petugas melepas semua APD
11. Petugas membuang APD sekali pakai ke plastik kuning dan mengikatny kencang
12. Setelah tindakan, petugas melakukan kebersihan tangan dan merapikan spill kit
VARIABEL PENILAIAN 1. Kemampuan Melakukan teknik spill kit
2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Implementasi K3 di laboratorium medik
KERTERKAITAN/ DOKUMEN SPO cuci tangan
PENDUKUNG